12 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III BAHAN DAN METODE Penelitian di lapang berlangsung dari April 2011 sampai Juni 2011. Kegiatan penelitian ini berlokasi di Kawasan Industri Karawang International Industrial City (), Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pembuatan model pekarangan kemudian dikhususkan bagi area pinggir danau Telaga Desa, (Gambar 3). Sumber : www.google.com Peta Karawang Sumber : Peta Keterangan: Batas Telaga Desa Area Pinggir Danau Sumber : Peta Rencana Telaga Desa
13 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah lembar survai dan Peta Kawasan Industri serta Peta Rencana Telaga Desa yang diperoleh dari pihak Kawasan Industri. Sedangkan alat yang digunakan selama pengumpulan data di lapang berupa GPS Garmin 7.2, meteran, dan kamera digital serta alat tulis (Tabel 1). Tabel 1 Bahan dan Alat Penelitian Bahan Lembar survai Peta Kawasan dan Telaga Desa Alat Kamera digital GPS Meteran Kegunaan Untuk menginventarisasi dan mencatat hasil survai di lapang Untuk menentukan lokasi, batas, dan luasan tapak Kegunaan Untuk mengambil data visual tentang kondisi wilayah setempat Untuk membuat peta dasar Untuk mengukur objek tertentu 3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survai dengan tahapan sebagai berikut. a. Persiapan Pada tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan mencakup penyusunan usulan penelitian, pengurusan izin penelitian di Kawasan Industri, serta persiapan bahan dan alat untuk survai. Tahap ini juga termasuk kegiatan untuk menentukan lokasi pembuatan model pekarangan. Berdasarkan konsep model pekarangan yang dibuat dan Peta Kawasan Industri, hasil diskusi mahasiswa bersama pihak manajemen Telega Desa memilih area pinggir danau di Telaga Desa sebagai tapak untuk penelitian karena luasan tapak ini dapat mengakomodasi luasan untuk empat model pekarangan. b. Inventarisasi Inventarisasi merupakan tahap pengumpulan data yang merupakan unsur penting pembentuk suatu pekarangan. Data yang diperlukan yakni data biofisik dan data sosial (Tabel 2). Menurut Nugroho (2000), faktor fisik dan lingkungan seperti jenis tanah, topografi, dan iklim merupakan faktor signifikan dalam membentuk struktur pekarangan. Data-data ini diperoleh dari pengamatan langsung di lapang, dokumentasi, dan wawancara. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan terhadap pihak Kawasan Industri, khususnya
14 pengelola Telaga Desa dan masyarakat sekitar Kawasan Industri terkait kondisi wilayah dan kondisi sosial setempat. Data fisik seperti luasan dan batas tapak diperoleh melalui pengukuran dan pengamatan di lapang. Jenis tanah diperoleh berdasarkan hasil dari Balai Penelitian Tanah Bogor. Peta dasar dan ketinggian lokasi merupakan hasil olahan dari GPS, Land Development dan Auto CAD, sedangkan Peta Rencana Telaga Desa dan Peta Kawasan diperoleh langsung dari pihak Kawasan Industri. Untuk data biologi berupa jenis vegetasi dan satwa diperoleh melalui pengamatan langsung di lapang. Data kondisi lingkungan berupa suhu, curah hujan, kelembaban udara, dan kecepatan angin diperoleh dari pihak Kawasan Industri. Data sosial didapatkan dengan wawancara dan diskusi kepada masyarakat sekitar dan manajemen Telaga Desa dan Kawasan Industri. Data ini juga diperoleh dengan melihat Karawang dalam Angka tahun 2010. Tabel 2 Jenis, Unit, Sumber, dan Kegunaan Data untuk Penelitian Jenis Data Aspek Biofisik Kondisi Umum Kondisi Biofisik Aspek Sosial Keadaan masyarakat sekitar Indikator Pengamatan Unit Letak dan batas tapak Luas tapak m 2 Vegetasi dan spesies Satwa Tanah - Topografi - Hidrologi - Curah hujan mm/bln Kelembaban % Udara Suhu Udara ºC Intensitas % Penyinaran Sumber Data Survai Survai dan Survai dan Pekarangan - Survai dan Wawancara Kegunaan Data Mengetahui letak, batas, dan luasan tapak Mengidentifikasi vegetasi dan satwa yang ada pada tapak dan menyeseuaikan dengan konsep pekarangan yang direncanakan Menentukan kesesuaian dan kemampuan lahan sebagai pertimbangan dalam menentukan jenis tanaman yang dapat tumbuh di tapak sehingga sesuai dengan konsep pekarangan Mengetahui gambaran pekarangan masyarakat sekitar untuk memberikan gambaran pekarangan yang sesuai untuk masyarakat di sekitar
15 c. Analisis-sintesis Analisis merupakan tahap pengolahan data yang telah terkumpul dalam inventarisasi. Pada tahap ini, dikemukakan potensi dan kendala yang ada pada tapak dalam hubungannya dengan tujuan penelitian, yaitu membuat model pekarangan di Kawasan Industri. Analisis dalam penelitian dilakukan secara deskriptif terhadap data-data yang telah didapat selama survai. d. Konsep-Model Tahapan ini merupakan tahapan pengumpulan ide terhadap suatu objek, pemikiran umum, penemuan atau ciptaan. Dalam penelitian ini, konsep telah ditentukan yaitu pekarangan sebagai Taman Kehati berbasis praktik agroforestri. Model pekarangan dibuat dalam empat ukuran pekarangan yang mewakili setiap ukuran pekarangan, yaitu pekarangan sempit dengan luas <120 m 2, pekarangan sedang dengan luas 120 m 2-400 m 2, pekarangan besar dengan luas 400 m 2-1000 m 2, dan pekarangan sangat besar dengan luas >1000 m 2 (Arifin 1998). Setiap ukuran memiliki ruang untuk pekarangan depan, pekarangan belakang, dan pekarangan samping yang di dalamnya dikembangkan bentuk agroforestri, baik agroforestri, agrosilvopastura, atau agrosilvofisheri. Struktur agroforestri ini terbentuk dengan memilih tanaman yang dapat membentuk keragaman vertikal (berdasarkan tinggi tanaman) dan keragaman horizontal (berdasarkan fungsi tanaman) serta menenuhi kebutuhan ternak dan atau ikan. Semua indikator ini dikombinasikan pada setiap ukuran tapak dan dikembangkan sesuai hasil analis situasional kawasan. Faktor penting lainnya dalam membuat model pekarangan ini adalah jenis tanaman, hewan, atau ikan yang direkomendasikan untuk pekarangan merupakan spesies asli atau lokal (indigenous species) khas Karawang atau Jawa Barat. Selain itu, tanaman yang dipilih tidak hanya sebagai sumber pangan atau untuk mendukung kebutuhan keluarga, tetapi juga mampu menyerap polutan sekaligus dapat menjadi habitat satwa sehingga dapat memperbaiki kualitas lingkungan sekitar kawasan industri. Konsep kemudian diterjemahkan dalam bentuk spasial, yaitu gambar desain penanaman.
16 3.4 Batasan Studi Penelitian ini hanya dibatasi pada membuat model pekarangan sebagai bentuk Taman Kehati bagi permukiman yang terletak di dalam Kawasan Industri. Pekarangan sebagai Taman Kehati terbentuk dengan memilih tanaman pekarangan yang dapat menunjukkan lima stratifikasi tanaman (keragaman vertikal) dan delapan fungsi tanaman (keragaman horizontal), termasuk hewan ternak dan atau ikan. Model dibuat dalam empat ukuran pekarangan, yaitu pekarangan sempit, pekarangan sedang, pekarangan besar, dan pekarangan sangat besar.