39 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT Bank X PT Bank X berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia, dimana empat bank milik Pemerintah bergabung menjadi PT Bank X. Sejarah keempat bank tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan di Indonesia. Dalam proses penggabungan dan pengorganisasian ulang, jumlah cabang PT Bank X dikurangi sebanyak 194 buah dan karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi. Kini, PT Bank X menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing-masing dari empat bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam pembangunan Ekonomi. Pada saat ini, berkat kerja keras lebih dari 21.000 karyawan yang tersebar di 909 kantor cabang dan didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang investment banking, perbankan syariah serta bancassurance, PT Bank X menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun milik Negara, komersiil, usaha kecil dan mikro serta nasabah consumer. Pada Maret 2005, PT Bank X mempunyai 829 cabang yang
40 tersebar di sepanjang Indonesia dan enam cabang di luar negeri. Selain itu, PT Bank X mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama. Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh platform teknologi PT Bank X. PT Bank X mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat legacy bank. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, PT Bank X mulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun dengan investasi USD 200 juta, dimana program penggantian tersebut difokuskan untuk kegiatan consumer banking. Sejak didirikannya, PT Bank X terus bertekad untuk membentuk tim manajemen yang handal dan profesional serta bekerja berdasarkan prinsip-prinsip corporate governance, pengawasan dan kepatuhan yang sesusai standar internasional. PT Bank X disupervisi oleh komisaris yang terdiri dari orang-orang yang menonjol dikomunitas keuangan yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Tingkatan tertinggi dari manajemen eksekutif adalah direksi, yang diketuai oleh direktur utama. Direksi PT Bank X terdiri dari para bankir yang berasal dari legacy bank dan juga direksi independen. Selain itu, PT Bank X membentuk compliance group, internal audit dan corporate secretary, dan juga dari waktu ke waktu secara teratur diperiksa oleh Bank Indonesia dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta diaudit oleh auditor independen. Dengan kinerja keuangan yang semakin membaik dan keberhasilan berbagai program transformasi bisnis dalam beberapa tahun terakhir, PT Bank X bertekad untuk memasuki tahapan strategis menjadi salah satu bank terkemuka di kawasan regional Asia Tenggara (regional champion bank). Tahapan strategis
41 tersebut diawali dengan tahapan mengembangkan kekuatan di semua segmen nasabah untuk menjadi universal bank yang mendominasi pasar perbankan domestik (domestic power house), dengan fokus pada pertumbuhan segmen consumer dan commercial. Adapun visi dan misi PT Bank X dalam mencapai tujuan untuk menjadi tersebut, sebagai berikut: Visi Misi : Bank terpercaya pilihan anda : 1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar 2. Mengembangkan sumber daya manusia profesional 3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder 4. Melaksanakan manajemen terbuka 5. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan Dengan menguasai pasar Indonesia sebagai fastest growing market di Asia Tenggara, PT Bank X berada dalam posisi lebih menguntungkan dibanding pesaing-pesaing regional. Pelayanan yang diberikan oleh PT Bank X kepada nasabahnya adalah sebagai berikut : 1. Simpanan : Deposito, Giro, Tabungan 2. Kredit : Corporate, Mikro, Retail, Menengah 3. Jasa Bisnis : Bank Garansi, Kliring, ATM, Kartu Debit, Kartu Kredit, Layanan Ekspor Impor, Remittance, L/C, SKBDN 4. Jasa Keuangan : Bill Payment, Inkaso, Setoran, Transaksi Online dan transfer. 5. Jasa lain setoran pajak, western union
42 3.1.2 Struktur Organisasi a. Struktur Organisasi PT Bank X Gambar 2. Struktur Organisasi PT Bank X (Majalah Bank X, 2010) b. Struktur Organisasi Accounting Group Kantor Pusat PT Bank X ACCOUNTING GROUP Accounting Policy & GL Maintenance Accounting Operations Financial Reporting Reconciliations & Monitoring Tax Management General Administration Support Decentralized Compliance & Operational Risk Gambar 3. Struktur Organisasi Accounting Group Kantor Pusat PT Bank X Accounting Group merupakan salah unit kerja di Kantor Pusat PT Bank X di bawah supervisi Direktur Finance & Strategy.
43 3.1.3 Lokasi dan Jadual Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Accounting Group Kantor Pusat PT Bank X yang berlokasi di Jakarta mulai dari bulan Mei 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. 3.2 Desain Penelitian PT Bank X sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia memiliki visi dan misi tersendiri dalam menghadapi persaingan dunia perbankan. Demi mewujudkan visi dan misi tersebut, PT Bank X menerapkan prinsip-prinsip corporate governance dalam bekerja. Dalam corporate governance dibutuhkan suatu pedoman yang disepakati bersama atau budaya perusahaan (corporate culture) agar karyawan dapat bekerja sesuai tujuan yang diharapkan dan menjadi keunggulan bersaing tersendiri bagi perusahaan. Namun adanya pergantian manajemen PT Bank X mengakibatkan PT Bank X mengalami perubahan budaya perusahaan. Hal tersebut dilakukan manajemen baru PT Bank X agar budaya perusahaan semakin kondusif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah budaya perusahaan berpengaruh terhadap produktifitas kerja karyawan dan apakah perubahan budaya perusahaan yang dilakukan oleh PT Bank X mampu mempengaruhi produktifitas kerja karyawannya yang pada akhirnya mampu membawa PT Bank X memasuki tahapan strategis menjadi salah satu bank terkemuka dikawasan Regional Asia Tenggara (Regional Champion Bank).
44 Jenis penelitian ini termasuk penelitian dengan metode kausal komparatif (ex-post facto) yang menggunakan desain kasual. Menurut Kerlinger dalam Umar (2005), penelitian dengan metode kausal komparatif (ex-post facto) merupakan pencarian empirik yang sistematik dimana peneliti tidak dapat mengontrol variable bebasnya karena peristiwa telah terjadi atau karena sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Seperti halnya penelitian ini, juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh budaya perusahaan terhadap produktifitas kerja karyawan, dengan melakukan perbandingan antara produktifitas kerja karyawan saat budaya perusahaan lama dengan produktifitas kerja karyawan saat budaya perusahaan baru. Disini jelas tampak bahwa perubahan budaya perusahaan bertindak sebagai variabel bebas, sedangkan produktifitas kerja karyawan dulu dan sekarang adalah fakta yang tidak dapat diubah. Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2005). Oleh karena itu penelitian ini juga bertujuan melihat pengaruh budaya perusahaan terhadap produktifitas kerja karyawan. 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data terdiri dari : Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya
45 1. Data primer. Data primer adalah data yang diperoleh datau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan maupun tidak, penyebaran kuesioner dan obervasi pada karyawan. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran literature yang berkaitan dengan penelitian seperti buku-buku teks mengenai budaya perusahaan dan produktifitas kerja karyawan serta data-data perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini. 3.3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan. (Santoso & Tjiptono, 2002, 79). Sedangkan Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya (Santoso & Tjiptono, 2002, 80) Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Accounting Group pada Kantor Pusat PT Bank X, sedangkan sampel yang dijadikan penelitian adalah 80
46 responden yang merupakan karyawan Accounting Group Kantor Pusat PT Bank X yang telah bekerja selama PT Bank X mengalami perubahan budaya perusahaan. Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner (angket) yaitu dengan cara memberi pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. 3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Analisis Persepsi Budaya perusahaan lama maupun baru memiliki pengaruh terhadap produktifitas kerja karyawannya baik dulu maupun sekarang. Tentunya dengan adanya budaya perusahaan, karyawan diharapkan lebih produktif dalam bekerja. Naumun untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan budaya perusahaan lama maupun baru serta produktifitas kerja karyawan dulu dan sekarang secara lebih detail, perlu dilakukan analisis persepsi dari tanggapan responden terhadap pertanyaan seputar pelaksanaan budaya perusahaan lama maupun baru serta produktifitas kerja dulu dan sekarang yang terdapat dalam kuesioner. 3.4.2 Analisis Pengaruh a. Uji Regresi Linear Sederhana Data yang diperoleh dari kuesioner mengenai pengaruh budaya perusahaan lama maupun budaya perusahaan baru terhadap produktivitas kerja karyawan dulu maupun sekarang diolah dengan menggunakan Software Data Analysis
47 Regression Microsoft Excell 2003 dan 2007 serta dianalisis dengan menggunakan uji regresi linear sederhana. Regresi linear sederhana adalah regresi linear dimana variable terikat Y dan satu variable bebas X serta berpangkat satu. Bentuk persamaannya adalah (Hasan, 2004) : Y = a + bx.(1) Keterangan : Y = variable terikat (variable yang diduga) X = variable bebas a = intersep b = koefisien regresi (slop) Untuk melihat bentuk korelasi antar variable dengan persamaan regresi tersebut maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu. Kekuatan hubungan dan bentuk/arah hubungan budaya perusahaan lama dengan produktifitas kerja karyawan dulu dan hubungan dan bentuk/arah hubungan budaya perusahaan baru dengan produktifitas kerja karyawan sekarang juga dianalisis dengan menggunakan koefisien korelasi sederhana. Koefisien korelasi sederhana (Multiple R) yaitu indeks atau bilangan yang digunakan digunakan untuk mengukur derajat hubungan dari dua variabel, meliputi kekuatan hubungan dan bentuk/arah hubungan. Nilai koefisien korelasi untuk kekuatan hubungan berada di antara -1 dan +1. Untuk bentuk/arah hubungan, nilai koefisien korelasi dalam positif (+) dan negative (-) atau (-1 KK +1).
48 Analisis dilakukan juga terhadap berapa besar pengaruh budaya perusahaan lama terhadap produktifitas kerja karyawan dulu dan berapa besar pengaruh budaya perusahaan baru terhadap produktifitas kerja karyawan sekarang, yaitu dengan menggunakan koefisien determinasi. Koefisien determinasi (R Square) adalah angka atau indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel (variabel bebas, X) terhadap variasi (naik/turunnya) variabel yang lain (variabel terikat, Y). Nilai koefisien determinasi berada antara 0 sampai 1 (0 R Square 1) (Hasan, 2005). b. Uji Wilcoxon Matched Pairs Untuk mengetahui pengaruh perubahan budaya perusahaan terhadap produktifitas kerja karyawan Accounting Group Kantor Pusat PT Bank X secara keseluruhan, dibutuhkan data berpasangan (bersifat independent). Dalam penelitian ini, data tersebut adalah produktifitas kerja karyawan dulu dan produktifitas kerja karyawan sekarang. Data yang diperoleh dari kuesioner mengenai pengaruh perubahan budaya perusahaan terhadap produktifitas kerja karyawan akan dioleh dengan menggunakan software microsoft excel serta dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Matched Pairs. Pada uji ini, disamping memperhatikan tanda perbedaan (positif atau negative) juga memperlihatkan besarnya beda dalam menentukan apakah ada perbedaan nyata antara data pasangan yang diambil dari sample.