BAB I PENDAHULUAN. Persada,2007), p.1 2 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern, pendekatan praktis (Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya, 2011), p.1.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. (verbal communication) dan komunikasi nonverbal (non verbal communication).

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii (Cangara, 2006:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB I PENDAHULUAN. yang beralamat di Jl. Rajekwesi 59-A Perak Bojonegoro. Di SLB-B Putra

BAB I PENDAHULUAN. yang telah merubah peradaban manusia, menjadikan manusia menjadi. berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan banyak kesulitan dalam kehidupan sehari-hari bagi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi juga merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia baik sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu proses atau kegiatan yang sukar dihindari

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA TUNARUNGU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIDASARKAN PADA TEORI SCHOENFELD

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Mulyana (2010:108), salah satu prinsip komunikasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang bermakna dari individu satu kepada individu lainnya

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang berbeda-beda, sifat yang berbeda-beda dan tingkah laku yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratih Dwi Lestari,2013

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses

BAB I PENDAHULUAN. meliputi seluruh perubahan fisik, motorik dan kemampuan bahasa. Masing

KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

BAB I. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. rencana pemecahan bagi persoalan yang diselidiki. 67

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

Kata Kunci: Komunikasi Fatik, Penerapan, Hubungan Pertemanan

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intan Mara Mutiara, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PASAR SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Pedagang Pasar Segiri Samarinda)

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat saling mengisi dan saling membantu satu dengan yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Atas studi pendahuluan yang dilaksanakan bersamaan Program Latihan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. bermanfaat untuk menalaah data yang diperoleh dari beberapa informan yang. dengan proses pengumpulan data dilapangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sisi lain. Orang mempunyai kecacatan fisik belum tentu lemah dalam hal

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Ponija, 2014

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan dengan berbagai kesempurnaan.

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, baik sebagian maupun seluruhnya yang berdampak kompleks

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ara Hidayat, Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, Kukaba, Yogyakarta, 2012, hlm.

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi merupakan hal terpenting yang dilakukan oleh manusia dalam

BAB VI PENUTUP. Setelah melakukan penelitian mengenai komunikasi interpersonal antara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas

BAB I PENDAHULUAN. belajarnya. Segala bentuk kebiasaan yang terjadi pada proses belajar harus. terhadap kemajuan dalam bidang pendidikan mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan umat manusia. Karena definisi dakwah sendiri adalah mnegajak atau menyeru

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB IV ANALISIS DATA. kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterbatasan, tidak menjadi halangan bagi siapapun terutama keterbatasan

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Yesi Kusmasari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya mulai

METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNARUNGU (SLB/B) MELALUI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang membuat manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial, di. sesama. Tanpa adanya komunikasi dan interaksi tidak akan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Anak yang dilahirkan secara sehat baik dalam hal fisik dan psikis

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB B Karnnamanohara Yogyakarta ) T E S I S

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, baik fisik maupun mental.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. pendidikan inklusi (Studi kasus siswa hiperaktif di Sekolah Dasar Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagian terpenting bagi setiap bangsa apalagi bangsa yang sedang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. 1 Dengan kemampuan berbicara, manusia dapat mengungkapkan dirinya, mengatur lingkungannya, dan pada akhirnya menciptakan bangunan budaya insani. 2 Karena manusia telah berkomunikasi selama puluhan ribu tahun. Sebagian besar waktu jaga manusia digunakan untuk berkomunikasi. Meskipun demikian ketika manusia dilahirkan ia tidak dengan sendirinya dibekali dengan kemampuan untuk berkomunikasi efektif. Mengapa manusia berbahasa dan mengapa terdapat banyak bahasa di dunia? kemampuan berbahasa manusia, yang membedakannya dari hewan lain yang lebih rendah, merupakan akibat dari pembesaran dan perkembangan otak manusia. Salah satu pandangan mengatakan bahwa orang-orang yang hidup diberbagai bagian dunia merasa perlu merancang solusi untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Dalam hal ini, mereka menciptakan berbagai cara hidup, dan bersama hal itu, bahasa-bahasa berlainan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Misalnya, cara hidup orang 1 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta; PT Rajagrafindo Persada,2007), p.1 2 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern, pendekatan praktis (Bandung ; PT Remaja Rosdakarya, 2011), p.1. 1

2 eskimo yang unik harus menawarkan cara-cara bagi orang-orang ini untuk mengatasi lingkungan mereka. Ini mungkin bisa menjelaskan mengapa terdapat banyak kata dalam kosakata eskimo yang merujuk pada salju. Kita sering tidak menyadari pentingnya bahasa, karena kita sepanjang hidup menggunakannya. Kita baru sadar bahasa itu penting ketika kita menemui jalan buntu dalam menggunkan bahasa, misalnya ketika kita berupaya berkomunikasi dengan orang yang sama sekali tidak memahami bahasa kita yang membuat kita frustasi ; ketika kita sulit menerjemahkan suatu kata, frase atau kalimat dari satu bahasa ke bahsa lain ; contohnya seperti anak tunarungu. 3 Komunikasi nonverbal ini biasa digunakan oleh anak-anak yang mengalami gangguan mental atau berkebutuhan khusus, seperti salah satunya adalah anak tunarungu. Anak tunarungu sangat membutuhkan komunikasi nonverbal sebagai alat komunikasi sehari-hari, karena pada umumnya anak yang mengalami tunarungu juga mengalami ketunawicaraan. Dengan demikian ia membutuhkan komunikasi nonverbal untuk dapat tetap berkomunikasi dengan teman-temannya, dengan komunikasi nonverbal ia dapat mengungkapkan isi hatinya, keinginanya tanpa harus menggunakan bahasa lisan. Namun tidak menutup kemungkinan mereka pun membutuhkan komunikasi verbal untuk dapat bersosialisasi dengan masyarakat, seperti komunikasi yang disebut komunikasi oral. Gangguan tunarungu biasanya dialami pada saat masa kelahiran, seperti prematur, atau karena gangguan saat masa dalam kandungan, namun tidak jarang juga gangguan seperti ini dialami 3 Mulyana Dedi, ilmu komunikasi suatu pengantar, (Bandung; PT Remaja rosdakarya, 2009), p. 29

3 karena kecelakaan. Hal- hal seperti inilah yang membuat mereka sulit memahami bahasa yang orang lain gunakan. Mereka hanya memahami bahasa yang mereka Pahami sejak kecil sehingga mereka akan merasa terisolasi dari kehidupan masyarakat. Untuk mengatasi hal seperti itu biasanya para orang tua menempatkan anaknya di sebuah sekolah khusus yang biasa disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB), seperti halnya di Sekolah Khusus Negeri 01 Kab. Tangerang, yang bertempat di Balaraja. Disana terdapat beberapa siswa yang mengalami gangguan Tunarungu, dari mulai tingkat TK hingga ke jenjang SMA. Proses belajar mengajar di Sekolah Khusus 01 Kab. Tangerang pada anak Tunarungu ini banyak menggunakan komunikasi Nonverbal. Dari masalah diatas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana tingkat pemahaman materi pembelajaran siswa tunarungu dengan menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal di Sekolah Khusus 01 Kab. Tangerang dalam bentuk skripsi penilitian dengan judul Efektifitas Komunikasi Verbal dan Nonverbal terhadap Peningkatan Pemahaman Materi Pembelajaran Anak Tunarungu. Study : SKhN 01 Kab. Tangerang yang terletak di Jl. Caringin II Saga Balaraja. B. Perumusan Masalah Untuk memperjelas yang akan diteliti maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana metode pembelajaran di SKhN 01 kab. Tangerang melalui pola komunikasi verbal dan nonverbal? 2. Bagaimana perbandingan pola komunikasi dalam proses pembelajaran di SKhN 01 kab. Tangerang?

4 3. Apakah komunikasi verbal dan nonverbal dapat meningkatkan pemahaman pembelajaran anak tunarungu? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman materi pembelajaran di SKhN 01 Kab. Tangerang melalui pola komunikasi verbal dan nonverbal. 2. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan pola komunikasi dalam proses pembelajaran di SKhN 01 Kab. Tangerang. 3. Untuk mengetahui apakah komunikasi verbal dan nonverbal dapat meningkatkan pemahaman pembelajaran anak tunarungu. D. Kerangka Pemikiran a. Komunikasi Komunikasi adalah untuk membuat persamaan sender atau pengirim pesan dan reicever atau penerima pesan. Keberhasilan komunikasi ditandai oleh adanya persamaan persepsi terhadap makna atau membangun makna (construct meaning) secara bersama pula. Berlangsungnya komunikasi ini juga menyebabkan terjadinya hubungan antara penyampai pesan dengan penerima pesan. Dari segi hubungan, komunikasi seseorang dengan orang lain dapat dilihat dari segi: 1. Frekuensi hubungan adalah sering tidaknya seseorang mengadakan hubungan atau kontak sosia dengan orang lain. 2. Intensitas hubungan yaitu mendalam atau tidaknya seseorang dalam mengadakan hubungan / kontak sosialnya.

5 3. Popularitas hubungan yaitu banyak atau setidaknya teman dalam hubungan sosial. 4 b. Komunikasi verbal Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. c. Komunikasi nonverbal Komunikasi nonverbal adalah setiap informasi atau emosi dikomunikasikan tanpa menggunakan kata-kata atau nonlinguistik. Komunikasi nonverbal adalah penting, sebab apa yang sering kita lakukan mempunyai makna jauh lebih penting daripada apa yang kita katakan. Ucapan atau ungkapan klise seperti sebuah gambar sama nilainya dengan seribu kata menunjukkan bahwa alat inda yang kita gunakan untuk menangkap isyarat-isyarat nonverbal sebetulnya berbeda dari hanya kata-kata yang sering kita gunakan. Salah satu dari beberapa alasan yang dikemukakan oleh Richard L. Weaver II (1993) bahwa kata-kata pada umumnya memicu salah satu sekumpulan alat indra seperti pendengaran, sedangkan komunikasi nonverbal dapat memicu sejumlah alat indra seperti penglihatan, penciuman, perasaan, untuk menyebutkan beberapa. Dengan sejumlah alat indra yang terangsang tampaknya orang akan merespons isyarat-isyarat nonverbal secara emosional, sedangkan reaksi mereka kepada hanya kata-kata lebih bersifat rasional. 5 4 Darsun Hidayat, Komunikasi Antarpribadi dan Medianya, (yogyakarta; Graha Ilmu, 2010), p.2 5 Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi.( Jakarta; Kencana Prenada Media Group),p.110

6 E. Metode Penelitian Metodologi penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan Logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metedologi artinya cara melakukan sesuatau dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 6 a. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Karena peneliti bermaksud untuk meneliti sesuatu secara mendalam dan digunakan untuk menemukan perspektif baru tentang hal-hal yang sudah banyak diketahui. Dalam hal ini yang akan diteliti adalah keefektifan komunikasi verbal dan nonverbal terhadap peningkatan pemahaman materi pembelajaran anak tunarungu di SKh Negeri 01 Kabupaten Tangerang. Pada umumnya, penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang/jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian/fenomena/gejala social adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori. Jangan sampai sesuatu berharga tersebut berlalu bersama waktu tanpa meninggalkan manfaat. Penelitian kualitatif dapat didesain untuk memberikan 6 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta; PT Bumi Aksara, 2008),p.1.

7 sumbangannya terhadap teori, praktis, kebijakan, masalah-masalah sosial dan tindakan. b. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Jadwal Kegiatan Wawancara No Nama Tanggal Tempat Waktu Pelaksanaan 1 Agus Hasim 04 November 2015 di SKhN 01 Kab. Tangerang 10:05 WIB 2 Saipul Anwar 06 November 2015 3 Yunilah 09 November 2015 di SKhN 01 Kab. Tangerang di SKhN 01 Kab. Tangerang 12:30 WIB 09:30 WIB c. Observasi Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini saya mengamatai pembelajaran anak tunarungu, contohnya seperti pelajaran Matematika, gurunya menerangkan memakai simbol-simbol Matematika sehingga mudah di mengerti oleh anak-anak tunarungu.

8 d. Dokumentasi Sejarah SKhN 01 Kab. Tangerang, Sarana Prasarana, dan Visi Misi e. Angket / quisoner. Peneliti menggunakan angket untuk mempermudah dalam penelitian ini, dan angket ini di sebarkan kepada Anak Tunanrungu Tingkat SMPLB. F. Sistematika Penulisan Untuk mengetahui garis besar yang akan dibahas, maka penulis menentukan sistematika pembahasan bab perbab, sebagai berikut : Bab I pendahuluan, yang meliputi tentang : Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metode Penelitian Dan Sistematika Pembahasan. Bab II Landasan Teoritis Tentang Tinjauan Umun Komunikasi Verbal Dan Nonverbal, yang meliputi tentang : Komunikasi dalam kehidupan, komunikasi antarpribadi, komunikasi verbal dan nonverbal. Bab III Gambaran umum SKhN 01 Kab. Tangerang, yang meliputi : Sejarah Sekolah Khusu Negeri 01 Kab. Tangerang, Visi, Misi dan Komite SKhN 01 Kab. Tangerang, Latar Belakang Siswa SKhN 01 Kab. Tangerang. Bab IV Hasil Penelitian Tentang Efektifitas Komunikasi Verbal dan Nonverbal Bagi Anak Tunarungu, yang meliputi tentang : Metode Pembelajaran di SkhN 01 Kab. Tangerang Melalui Pola Komunikasi Verbal dan Nonverbal, Perbandingan Pola Komunikasi Dalam Proses Pembelajaran di SkhN 01 Kab. Tangerang, Komunikasi Verbal dan Nonverbal Dapat Meningkatkan Pemahaman Pembelajaran Pada Anak

9 Tunarungu Serta Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat di SKhN 01 Kab. Tangerang. Bab V Penutup, yang meliputi tentang : kesimpulan dan saran saran.