PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian dinamika aktifitas di ruang pejalan kaki di Jalan

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Evaluasi Purna Huni pada Ruang Terbuka Publik di

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah

ARAHAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN ALUN-ALUN LOR KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

BAB III DATA OBSERVASI LAPANGAN 3.1. TIJAUAN UMUM KOTA TEGAL

V. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep

Perancangan kota d3 ars undip 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB VI KESIMPULAN. kemudian didapatkan temuan penelitian. Temuan-temuan penelitian ini

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG LAPORAN TUGAS AKHIR

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR JALAN JEND. SUDIRMAN, PURWOKERTO BAB I PENDAHULUAN

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)

KAJIAN ELEMEN PEMBENTUK RUANG KOTA PADA RUANG TERBUKA PUBLIK KOTA (Studi Kasus : Alun-Alun Karanganyar) ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

POLA PEMANFAATAN DAN PELAYANAN ALUN-ALUN KOTA PATI BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TUGAS AKHIR TKPA 244

6.3 Hasil Perubahan Elemen Kawasan

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

PERANCANGAN KOTA. BAB II Ruang Kota (Urban Space) TINJAUAN PUSTAKA Batasan Pengertian Perancangan Kota Ruang Terbuka (Open Space)

6.1 Peruntukkan Kawasan

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SENTRA BATIK & TENUN DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE SETTLEMENT

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo)

Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. keberadaan elemen-elemen fisik atau yang disebut juga setting fisik seiring

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN

KAJIAN ASPEK KENYAMANAN PADA JALUR PEDESTRIAN PENGGAL JALAN PROF. SOEDHARTO, SEMARANG (NGESREP (PATUNG DIPONEGORO) - GERBANG UNDIP)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR KEBONDALEM PURWOKERTO SEBAGAI KAWASAN WISATA BELANJA

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

I. PENDAHULUAN. heterogen serta coraknya yang materialistis (Bintarto,1983:27). Kota akan selalu

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

BAB IV ANALISIS PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT TENTANG ASPEK PERANCANGAN KOTA

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB II. Analisa yang Mewujudkan Art Deco. Kegiatan survey lapangan yang telah penulis alami dan perolehan akan data

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

PRASARANA KOTA DI JALAN KOLONEL ATMO PALEMBANG

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

Perencanaan Kota TEORI URBAN DESIGN 3 (LINGKUNGAN DAN PENUNJANG)

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT


BAB I PENDAHULUAN. yang dominan berupa tampilan gedung-gedung yang merupakan karya arsitektur dan

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Kebutuhan Masyarakat akan Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Pusat Kota Ponorogo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG

BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN


Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ruang terbuka Publik berasal dari bahasa latin platea yang berarti jalur

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

KAJIAN WATERFRONT DI SEMARANG (Studi Kasus : Sungai Banjir Kanal Barat)

Transkripsi:

BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI Unsur-unsur bangunan seperti Ketinggian bangunan, Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB) / Building Coverage (BC), Garis Sempadan Bangunan (GSB), Langgam Arsitektur Bangunan, Skala Bangunan, Bahan Bangunan, Tekstur dan Warna Bangunan tidak terlalu berbeda mengingat fungsi kawasan yang hanya merupakan kawasan pemerintahan. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri Tata guna lahan di kawasan alun-alun dan sekitarnya merupakan area mixed use yang berisi macam-macam bangunan. Fungsi utama kegunaan 4.3 Analisa Sirkulasi dan Parkir Alun alun Wonogiri Sirkulasi kendaraan di area alun-alunn sudah baik dan teratur, namun kawasan ini adalah sebagai area pemerintahan, tidak terdapat kawasan pasar, pada jalan Pemuda lalu lintasnya padat karena merupakan jalur utama serta panggung seni budaya yang sedang dibangun nantinya akan menjadi bangunan komersial dialun-alun ini. Wonogiri-Solo, hal ini menyebabkan kendaraan dari arah jl.pemuda menjadi sulit saat menyebarang ke arah kabupaten. Belum adanya area parkir yang jelas membuat kendaraan yang diparkir 4.2 Analisa Bentuk dan Massa Bangunan Alun alun Wonogiri Di kawasan sekitar alun-alun tidak adanya ketinggian bangunan yang dominan menciptakan skyline yang harmonis. Ketinggian bangunan berkisar 1-2 lantai. Beberapa bangunan baru menampilkan gaya arsitektur yang lebih modern. Adanya bangunan yang berlanggam arsitektur post modern dan modern bisa saja dianggap oleh persepsi pengamat mengacaukan harmonisasi yang diciptakan oleh bangunan bangunan terlihat kurang teratur. Kebanyakan kendaraan parkir dengan posisi seenaknya sendiri dan kebanyakan kendaraan diparkir didalam kawasan masjid. 4.4 Analisa Ruang Terbuka Alun alun Wonogiri Lapangan yang berukuran cukup luas sebagai ruang terbuka beralaskan rumput hijau dapat memberikan kesan kelegaan dan kesejukan. Ruang ruang terbuka dapat dimanfaatkan sebagai ruang bersosialisasi, beraktivitas dan berelaksasi bagi masyarakat Wonogiri. 30

Ruang terbuka dapat dimanfaatkan menjadi ruang komunal dan menjadi bersifat aktif jika ditambah dengan magnet magnet yang menarik kunjungan masyarakat. Maka pada area alun-alun sebaiknya dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung terjadinya aktivitas di dalamnya. Sehingga alun-alun tidak hanya berwujud lapangan besar yang kosong dan panas, namun juga dapat dijadikan salah satu tujuan rekreasi masyarakat dan tentunya menimbulkan suasana yang nyaman. Penyediaan street furniture yang lengkap dan memadai ` dapat menjadi salah satu daya tarik alun-alun. 4.5 Analisa Jalur Pejalan Kaki Alun alun Wonogiri Jalur pejalan kaki yang ada, kondisinya cukup terawat, akan tetapi masih terlalu sempit bagi pejalan kaki sehingga agak kurang nyaman, vegetasi juga kurang sehingga menimbulkan kesan kurang teduh. Jalur pejalan kaki selain berfungsi sebagai estetika `kota, juga berfungsi sebagai fungsi aslinya 4.6 Analisa Kegiatan Pendukung Alun alun Wonogiri Pada alun-alun Wonogiri sangat minim pedagang kaki lima, sehingga area tersebut terlihat rapi dan teratur, namun tidak terdapatnya pedagang kaki lima menjadikan alun-alun tidak memiliki daya tarik bagi masyarakat sekitar. Namun demikian pada kondisi di lapangan, PKL telah dialokasikan tidak jauh dari area alun-alun, dan telah ditata menurut kebijakan daerah setempat. yaitu sebagai wadah manusia dalam melakukan pergerakan dari satu tempat ke tempat tujuan lain. Street furniture sudah berfumgsi dengan baik, namun jumlahnya sangat minim. Tempat sampah yang ada dalam kawasan alun-alun ini hanya ada satu buah. Masyarakat justru menggunakan saluran air/selokan didalam alunalun sebagai tempat untuk membuang sampah. 4.7 Analisa Penandaan Alun alun Wonogiri Keberadaan penandaan di dalam kawasan alun-alun sendiri sudah memadai. Ditinjau dari berbagai fungsinya memudahkan pengguna kawasan untuk memahami makna makna dan simbol l simbol yang terkandung dalam masing masing penandaan tersebut. 31

4.8 Analisa Preservasi dan Konservasi Alun alun Wonogiri Pada area alun-alun Wonogiri tidak terdapat bangunan bersejarah, hanya terdapat monumen Adipura, yang berdiri dalam kondisi baik. BAB V USULAN REDESAIN KONSEP REDESAIN Alun-alun wonogiri ini kami rombak secara total, karena kurang menarik dan belum bisa berotensi secara maksimal. Mulai dari pile lantai yang awalnya tidak datar, kami ubah menjadi datar, sehingga memudahkan pengunjung yang datang baik yang muda maupun bagi lansia. Panggung seni budaya, yang awalnya berdinding solid, sehingga menutui pandangan kearah pendopo (rumah dinas Bupati), Kami ubah menjadi kolom/pilar berbahan kayu yang tidak berdinding, sehingga tidak menghalangi pandangan kearah pendopo. Jalur pedestrian yang semula sempit, kami perlebar dan juga diberi jogging track, sehingga alun-alun ini bisa dimanfaatkan sebagai lokasi berolahraga yang menyenangkan. Vegetsi yang semula hanya sedikit, kami ubah dengan memperbanyak taaman, dan memberi pohon besar dikeempat sudutnya sebagai peneduh, dan bagian bawahnya kami manvaatkan sebagai sitting group yang juga terdapat kolam air mancur yang bisa memberi kesan 32

damai dan semakin sejuk ditengah panasnya kota. Selain dikeempat sudut alun-alun juga terdapat sitting group dipinggir alun-alun, sehingga banyak tempat untuk bersantai dan beristirahat. REDESAIN ALUN-ALU DENAH REDESAIN 33 Tugas Mata Kuliah Perancangan Kota PSD III TAMPAK Desain Arsitektur PANGGUNG SENI BUDAYA

PERANCANGAN KOTA PAPAN NAMA PEDESTRIAN SITTING GROUP 34 Tugas Mata SENI KuliahBUDAYA Perancangan Kota PSD III Desain Arsitektur PANGGUNG

DAFTAR PUSTAKA Darmawan, E, 2009, Ruang Publik Dalam Arsitektur Kota, Badan Penerbit Undip, Semarang. Shirvani, H, 1985, The Urban Design Process, Van Nostrand Reinhold Company, New York. SITTING GROUP 35