III. METODE PENELITIAN. menyangkut masalah cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran yang

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam

METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik data

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. pelaksanaan kuliah kerja nyata dan program pengalaman lapangan di Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. No.103, Pekanbaru. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan yaitu pada bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

II. METODE PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian penggunaan metode sangatlah penting untuk memecahkan suatu

III. METODE PENELITIAN. metode deskriptif adalah bertugas untuk melakukan representasi objektif

METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian di Desa Bangun Purba dan Kantor Desa. Waktu penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang Digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah BMT Al Hijrah KAN Jabung yang

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad, Metode adalah merupakan cara utama yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan ilmiah adalah menyangkut masalah cara kerja, yakni cara kerja untuk

III. METODE PENELITIAN. menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode adalah

BAB III. METODE PENELITIAN. usaha untuk menemukan kebenaran, mengembangkan dan menguji kebenaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pertamanan (DPKP) Kabupaten Kepulauan Meranti. Waktu Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Moh.Nazir, para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi dalam buku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah servicescape sebagai variabel bebas X atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keberhasilan suatu penelitian banyak dipengaruhi oleh penggunaan

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu dua bulan yakni dimulai dari 12. Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

METODE PENELITIAN. fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Kemudian menurut Muhammad Ali (1985:120) metode deskriptif adalah metode

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Bandung, jalan Aceh no. 30 Bandung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pnelitian dengan masalah penelitian yang akan dijawab.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method), yaitu metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi lapangan yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bukunya Metode Penelitian Kualitatif, Lexy J. Moloeng (2004:6), mendefinisikan

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai dari 01 Mei sampai 01 Juli Alasan penulis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersikap kuantitatif. Dimana peneliti hanya menggambarkan,

I. METODE PENELITIAN. masalah bagi sebuah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Husin Sayuti

III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode

III. METODE PENELITIAN. masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Lereng Kecamatan Kuok Kabupaten

BAB III. Metode Penelitian. kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis

METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Umumnya, penelitian survei dibatasi pada penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. (independen) tampa membuat perbandingan, atau menghubungkan anatara variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sebagai penentu arah yang cermat dalam pemecahan masalah, ketetapan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. angka-angka analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2012:7). Penelitian

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan untuk menentukan data dan pengembangan

METODE PENELITIAN. dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan waktu penelitian ini di mulai Pada tanggal 07 Januari 2014 sampai 07

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Winarno Surachmad bahwa: Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk

METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan objektif. Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, menurut

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari

METODE PENELITIAN. pemecahannya. Apabila digunakan suatu metode untuk menyelesaikannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Kata metode berasal dari bahasa Yunani (methodhes) yang berarti cara atau jalan. Metode menyangkut masalah cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran yang bersangkutan ( Husin Sayuti, 1989 : 32). Untuk memecahkan sesuatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, dimana metode tersebut merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap obyek yang diteliti. Untuk itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Husin Sayuti metode deskriptif adalah suatu metode yang memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu ( Husin Sayuti,1989; 41). Menurut Gunawan Suratmo menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian didasarkan data deskripsi dari suatu status, keadaan, sikap, hubungan, atau suatu sistem pemikiran suatu masalah yang menjadi obyek penelitian (Gunawan Suratmo, 2002:16). Dengan demikian maka metode deskriptif adalah suatu metode pemecahan masalah dengan cara menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek sebagaimana keadaan yang sebenarnya secara sistematis, faktual dan akurat berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan sebagaimana adanya.

B. Variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2010 : 60). Hadari Nawawi dan Mimi Martini mengemukakan bahwa variabel adalah beberapa gejala yang berfungsi sama dalam suatu masalah (Nawawi dan Martini, 1994 : 49). Menurut Sumadi Suryabrata dalam bukunya Metodelogi Penelitian menjelaskan bahwa variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek yang akan diteliti atau dambil datanya dan menjadi penilaian (Sumadi Suryabrata 1983; 79). Berdasarkan pengertian konsep di atas variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yakni Persepsi Masyarakat Bali terhadap Tradisi Ogoh-Ogoh di kampung Rama Utama Kecamatan Seputih Raman Lampung Tengah. 2. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Variabel adalah definisi yang diambil berdasarkan sifat-sifat atau hal yang didefinisikan (Suryabrata, 1983 :83). Sedangkan, menuru Moh. Ali Operasional variabel

adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau untuk memberikan suatu operasionalan yang diperlukan untuk mengukur variabel tertentu (Moh. Ali, 1988: 65). Dari kedua pendapat di atas, maka definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara mendefinisikan sifat-sifat suatu variabel. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah tradisi Ogoh-Ogoh yang di laksanakan oleh masyarakat Bali di Kampung Rama Utama Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah, tradisi ini dilakukan bertujuan untuk membersihkan alam dari unsur negatif yang ditimbulkan oleh para Bhuta Kala, dari tradisi tersebut Persepsi Masyarakat Bali terhadap Tradisi Ogoh-Ogoh di Kampung Rama Utama Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Nurul Zuriah dalam metodelogi penelitian social dan pendidikan, polulasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan (Nurul Zuriah 2006:116). Sedangkan menurut Sugiyono populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2011:61). Lebih lanjut menurut Suwardi Endraswara, populasi lebih tepat disebut sebagai area atau wilayah atau jangkauan penelitian. Wilayah penelitian ini dapat terkait tempat (lokasi), waktu dan tindakan. Populasi berkaitan dengan ruang lingkup hasil penelitian yang hendak dicapai (Suwardi Endraswara,2006: 115)

Sesuai dengan judul penelitian ini tentang persepsi masyarakat Bali terhadap tradisi Ogoh- Ogoh di Kampung Rama Utama Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah, maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Bali yang berusia 15-70 tahun di Kampung Rama Utama Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. Peneliti mempertimbangkan batasan tersebut karena pada usia 15 tahun responden telah mendapatkan pelajaran agama tentang Panca Yadnya sesuai dengan kurikulum agama Hindhu yaitu: 1. Siswa mampu menjelaskan tujuan dan fungsi agama Hindhu. 2. Siswa mampu mengidentifikasikan Yadnya, tujuan, dan menerapkan ajaran dhrma dalam hidup. 3. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis agama Hindhu. Sedangkan, usia 70 tahun peneliti jadikan batasan karena setelah mengadakan survei hanya terdapat 7 orang yang yang berusia 70 tahun, dari ke 7 orang tersebut semuanya memiliki keadaan fisik yang baik, dan tidak memiliki keterbatasan dalam membaca. Jadi dari pertimbangan tersebutlah peneliti mengambil batasan usia 15-70 tahun untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Hasil sebaran populasi dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1.Populasi Penelitian masyarakat Bali berdasarkan jenis kelamin dan usia 15-70 tahun di desa Rama Utama Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. No Jenis Kelamin Jumlah populasi (jiwa) 1 Laki-laki 101 2 Perempuan 110 Jumlah 211 Monografi masyarakat Bali di Kampung Rama Utama 2011 2. Sampel Menurut Suwardi Endraswara sampel adalah salah satu cara pembatasan (penyempitan) wilayah yang akan digarap. Dengan kata lain sampel adalah sumber dari informasi data itu

sendiri (Suwardi Endraswara,2006: 15). Menurut Mohammad Hasyim, sampel adalah pengambilan sebagian dari sejumlah populasi yang akan diberlakukan untuk seluruh populasi (Mohammad Hasyim, 1982:22). Lebih lanjut Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011:62). Adapun sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah: 1. Masyarakat yang benar-benar tinggal di kampung Rama Utama Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. 2. Masyarakat yang bersuku Bali yang ada di kampung Rama Utama Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah dan berusia 15-70 tahun. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin sebagai berikut: = dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, nilai galat pendugaan didasarkan atas pertimbangan peneliti ( Husein Umar: 2004). Penelitian ini mempunyai populasi sebanyak 211 jiwa, dengan tingkat kesalahan 10%, adapun pertimbangan tingkat kesalahan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Kesalahan penarikan sampel 2. Informasi yang diperoleh meragukan 3. Kesalahan memproses informasi responden 4. Pergantian responden

Maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah: = =., =. = 67, 84 dibulatkan menjadi 68 Jadi jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 68 orang. 3. Teknik Pengambilan Sampel Menurut Sugiyono teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2008:217). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik probability sampling dengan menggunakan simple random sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2011: 63-64).

Berdasarkan pendapat di atas teknik pengambilan sampel adalah suatu teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel,dengan cara pengundian nama-nama dalam populasi sehingga memberi peluang yang sama terhadap setiap anggota populasi. D. Tehnik Pengumpulan Data Dalam setiap penelitian ilmiah diperlukan juga teknik pengumpulan data yang relevan, sehubungan dengan itu, untuk memperoleh data yag diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis memakai tehnik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Angket Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Menurut Abdurahmat Fathoni Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan/isian) untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum ( Abdurahmat Fathoni, 2006: 111). Berdasarkan pengertian di atas maka angket adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk mendapatkan informasi tertentu. Menurut Sugiyono skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif jawaban dapat diberi skor: Sangat Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5

Setuju/sering/positif diberi skor 4 Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3 Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2 Sangat Tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1 (Sugiyono, 2007:93-94). Menurut Husani Usman dan Purnomo Setiadi Akbar juga mengemukakan skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert (1932) yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden terhadap suatu objek, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun pertanyaan atau pernyataan dengan skala Likert adalah sebagai berikut: 1. Bentuk standar skala Likert adalah 1 sampai 5; 2. Sebaiknya jumlah item dibuat berkisar 25-30 pernyataan atau pertanyaan 3. Buatlah item dalam bentuk positif dan negatif dengan proporsi yang seimbang serta ditempatkan secara acak (Husani Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, 2008:65). Berdasarkan pendapat di atas skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi terhadap fenomena sosial. Angket model skala likert ini akan diberikan kepada respnden yang berjumlah 68 orang untuk mengetahui persepsi masyarakat Bali terhadap tradisi Ogoh-Ogoh di kampung Rama Utama Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. 2. Dokumentasi

Menurut Suharsini Arikunto mengemukakan bahwa teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Suharsini Arikunto, 1989 : 188). Hadari Nawawi mengatakan bahwa, dokumentasi adalah cara atau pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama tentang arsip-arsip dan termasuk buku-buku lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan (Nawawi,1991:133). Berdasarkan pendapat di atas dokumentasi adalah proses mendokumenkan suatu, gambar,peningalan tertulis, buku-buku, dan, surat kabar, yang digunakan untuk menambah informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dari buku-buku pendapat teori, foto-foto kegiatan dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. Dengan demikian teknik kepustakaan adalah, teknik yang dipakai penulis mempelajari literatur- literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti,melalui koran, majalah, naskah dan catatan-catatan kisah sejarah, dokumen dan sebagainya, sebagai landasan yang dapat mendukung penelitian. E. Tehnik Analisis Data Menurut Muhammad Ali teknik analisi data kualitatif adalah analisis data dengan menggunakan proses berfikir induktif, untuk menguji hipotesis yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti. Induktif dalam hal ini bertolak dari berbagai fakta teridentifiksikan munculnya atau tidak (Muhammad Ali, 1985 : 15). Adapun teknik menganalisis data yang bersifat kualitatif adalah :

1. Penyusunan data dimaksudkan untuk mempermudah penulis dalam menentukan apakah data-data yang telah terkumpul telah memadai atau belum dan data yang telah terkumpul berguna atau tidak, hal itu perlu adanya seleksi dan penyusunan. 2. Klasifikasi Data Klasifikasi data merupakan usaha yang dilakukan peneliti untuk menggolongkan data berdasarkan kriteria tertentu yang telah dibuat. 3. Pengolahan Data Pengolahan data yang telah selesai untuk kemudian diolah dengan menggunakan teknis analisis data kualitatif. 4. Penafsiran dan penyimpulan Setelah melakukan penyusunan, klasifikasi, dan pengolahan data, maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan oleh peneliti adalah menghubungkan data dan fakta sehingga dapat ditarik kesimpulan setelah data dan fakta diuji maka kebenaran dan kegunaannyapun akan jelas terlihat. Analisis data menurut J. Moleong Lexi adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang di sarankan oleh data ( J. Moleong Lexi,1998 : 103). Setelah mendapatkan data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, selanjutnya data yang telah diperoleh diolah dengan teknik analisis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif, karena data-data yang diperoleh merupakan catatan- catatan keterangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat Bali terhadap tradisi Ogoh-Ogoh di kampung Rama Utama Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. Syaifuddin Azwar menjelaskan bahwa sekalipun skala psikologis yang ditentukan lewat prosedur penskalaan akan menghasilkan angka-angka pada level pengukuran interval namun dalam interpretasinya hanya dapat dihasilkan kategori-kategori atau kelompok-kelompok skor yang berada pada level ordinal. Sebagai contoh, responsrespons sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju akan memperoleh skor interval bila ditetapkan lewat prosedur penskalaan summated ratings, namun makna skor pada keseluruhan skala yang dijawab dengan respons

tersebut tidak dapat diletakkan pada kontinum interval melainkan berada pada kategori-kategori ordinal (Syaifuddin Azwar, 2010:105). Menurut Syaifuddin Azwar karena kategorisasi ini bersifat relatif, maka kita boleh menetapkan secara subjektif luasnya interval yang mencakup setiap kategori yang kita inginkan selama penetapan itu berada dalam batas kewajaran dan dapat diterima akal (Syaifuddin Azwar 2010:108). Lebih lanjut Syaifuddin Azwar mengemukakan kontinum jenjang ini contohnya adalah dari rendah ke tinggi, dari paling jelek ke paling baik, dari sangat tidak puas dan semacamnya (Syaifuddin Azwar, 2010:107). Berdasarkan pendapat di atas untuk mengetahui persepsi masyarakat Bali terhadapa tradisi Ogoh-Ogoh, dalam pengkategorian hasil, dapat di bagi menjadi 3 kategori yaitu, positif cukup positif, dan negatif. Kategori jenjang (ordinal) dengan rumus sebagai berikut: (µ-1,0σ) X<(µ+1,0σ) X [µ-1,0σ] = kategori negatif [µ-1,0σ] X<[µ+1,0σ] = kategori cukup positif [µ+1,0σ] X = kategori positif Berdasarkan teori di atas dapat diterjemahkan bahwa: 1. Jumlah skor yang diperoleh adalah jumlah skor akhir dari nilai rata-rata rekapitulasi nilai responden. Nilai rata-rata tersebut diperoleh dari jumlah skor dibagi jumlah responden. 2. Mean teoritis adalah jumlah soal dikali jumlah katagori jenjang (ordinal).

3. Besarnya satuan deviasi adalah skor maksimal dihitung dari nilai tertinggi tiap soal dikali jumlah soal, hasilnya dikurangi skor minimal dihitung dari nilai terendah tiap soal dikali jumlah soal, kemudian dibagi enam. Keteraangan: X = jumlah skor yang diperoleh µ = Mean teoritis σ = besarnya satuan standar deviasi ( ) (Syaifuddin Azwar, 2010:107).