Tabel 1 : Perangkat dalam shelter No Gambar Perangkat Keterangan 1 CERAGON Microwave Radio;

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 1 : Ruang Co-Location Cikarang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III FUNGSI DAN DASAR KERJA RADIO COMBA

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III. sebagai penghubung antara suatu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Oleh karena

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV INSTALASI DAN KONFIGURASI BROADBAND WIRELESS ACCESS 10.5 GHZ SIEMENS. Gambar 4.1 Konfigurasi BWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III IMPLEMENTASI TEKNIK PENYAMBUNGAN SERAT OPTIK

BAB III JARINGAN BWA WIMAX

BAB III LANDASAN TEORI. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi,

Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network. 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station

I CME AKSES MASUK DARI JALAN UTAMA 2 FOTO AKSES MASUK KE SITE 2 FOTO TAMPAK DEPAN LOKASI (DARI JARAK 20 METER) 2 FOTO

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

Mengenal Fiber Optic Cable dan aksesorisnya

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ALVEN DELANO PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA INDONESIA

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding

BAB IV ANALISA JARINGAN VDSL2 HASIL DESAIN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Topologi Jaringan Topologi jaringan

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

sinyal yang dihasilkan pada berbagai tahap. RF amplifier adalah perangkat luar yang harus dipasang sangat dekat dengan antena untuk mengurangi kerugia

Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni :

BAB IV PEMBAHASAN Peralatan Pastikan sebelum bekerja kita lengkapi peralatan yang akan dibutuhkan selama peroses installasi.

Pertemuan V. Local Area Network

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

BAB 4. Perancangan dan Implementasi

PEMBAGIAN SERAT OPTIK

BAB III DATA DAN HASIL PENGUKURAN

BAB I PENDAHULUAN. perangkat yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver melalui suatu sistem

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Dell Storage Center. Panduan Memulai. Enclosure Penyimpanan Tambahan SC100 dan SC120. Model Resmi: E03J, E04J Tipe Resmi: E03J001, E04J001

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV INSTALASI RADIO UHF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

PERAKITAN KOMPUTER. Gambar 53. Jumper Harddisk/Optical Disk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II DASAR TEORI. yang biasanya berbentuk sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan kemudian

Mengidentifikasi Masalah Fungsionalitas Jaringan pada Perangkat Melalui Gejala yang Muncul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEDIA TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T

BAB IV ANALISA SISTEM DISTRIBUSI TELEPON GEDUNG CHASE TOWER

PROPOSAL KERJASAMA. Pengadaan Layanan Koneksi Internet pada Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah Kabupaten Bogor

Topologi Jaringan. 1. Topologi BUS

BAB III PENGUKURAN DAYA DAN REDAMAN. adalah Link Medan-Tebing Tinggi dengan dengan dua daerah jalur ukur, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Microwave base transceiver station (BTS microwave) merupakan jaringan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. NTT ( Nippon Telegraph & Telephone ) group memberikan layanan

BAB III PENGENALAN NEC PASOLINK V4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengukuran dan pengecekan rugi-rugi fiber optic berdasarkan nilai data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER

BAB III MEKANISME KERJA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi. Isi Paket IN - 145

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGUKURAN REDAMAN PADA KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI

Implementasi Jaringan

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

PENGUKURAN VSWR MENGGUNAKAN SITE MASTER ANRITSU TYPE S332B

PERKABELAN. Satu hal yang banyak dilupakan orang adalah perkabelan. Padahal kontribusi perkabelan terhadap hasil akhir suara cukup signifikan.

PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

: Teknik Jaringan Akses JENJANG PENDIDIKAN : Sekolah Menengah Kejuruan

DTG1I1. Bengkel Instalasi Catu Daya dan Perangkat Pendukung KWH METER DAN ACPDB. By Dwi Andi Nurmantris

INSTALASI DAN KONFIGURASI BROADBAND WIRELESS ACCESS 10.5 GHZ SIEMENS

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

USER MANUAL PENGENDALI PINTU GESER SEDERHANA MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI

Perangkat pendukung dan tools yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Tools Laptop Kabel Ethernet sebagai media Logi

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo

Analisis Penyambungan Kabel Fiber Optik Akses Dengan Kabel Fiber Optik Backbone

BAB III IMPLEMENTASI DAN PERENCANAAN

Ari Angga Wijaya

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

MENGENAL HARDWARE JARINGAN KOMPUTER - KABEL

PENGANTAR PENGKABELAN (WIRING)

BAB III PERFORMANSI AKSES BWA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab empat berisi tentang proses installasi serta setting pemasangan fiber

BAB I PENDAHULUAN. perangkat atau peralatan yang kita gunakan sehari-hari bisa dimonitor.

Diagnosa, Perbaikan, dan Setting Ulang WAN. Nama : Gede Wiarta Kusuma Dika Kelas : XII TKJ2 No : 13. SMKN 3 Singaraja

BAB III PERANCANGAN ALAT

ANALISIS PENGARUH UPS TERHADAP KINERJA PERANGKAT KOMPUTER

RSU KASIH IBU - EXTENSION ELEKTRONIKA : BAB 14

Transkripsi:

Nama : Sentanu Eddy Pramandang NIM : 06324020 Minggu Pertama Kerja Praktek dimulai pada 3 Agustus 2009 dengan dipertemukannya saya dengan pihak HRD dan pihak Manager Business and Development Network selaku penanggung jawab saya saat Kerja Praktek di PT CSM. Setelah berbincang sebentar dan menyampaikan pokok bahasan yang akan akan saya pelajari nanti, kemudian saya diberi beberapa materi untuk bahan pembelajaran dan pengenalan industri. Setelah diberikan meja saya pun diberikan materi mengenai WiMAX dari literatur yang ada disana kemudian selanjutnya saya diperkenankan mengikuti aktifasi beberapa node yang telah dibangun oleh PT CSM. Aktifasi node pertama yang saya ikuti adalah aktifasi node di PT TIGA WARNA yang berlokasi bebrapa kilometer dari kantor. Node tersebut berada di rooftop dengan menggunakan tower monopole 3 sektor. Tabel berikut memperlihatkan keterangan dari tiap-tiap perangkat yang dipergunakan. Tabel 1 : Perangkat dalam shelter No Gambar Perangkat Keterangan 1 CERAGON Microwave Radio; Sebagai Radio microwave untuk menghubungkan trunk antar node ke pusat (Cikarang)

2 3 4 DAP Modem Motorola; Berisi 2 buah modem yang masing-masing dapat melayani 2 antena sektoral. Koneksi dengan antenna menggunakan FO MRV Manageable Switch; Sebuah switch yang dapat deprogram dengan console cable untuk membuat koneksi VLAN dengan DAP dan CERAGON Rectifier AC-DC; Sebuah perangkat untuk meng-konversi arus dan tegangan AC PLN ke tegangan DC yang masuk ke perangkat 5 MCB Board; Rangkaian MCB yang tersusun dengan fungsinya masing-masing. Tiap satu perangkat harus difasilitasi satu MCB (tidak boleh digunakan bersamaa). Hal ini dilakukan untuk mepermudah maintenance dan menghindari kerusakan akibat perangkat lain.

6 7 Inverter DC-AC; Merupakan kebalikan dari Rectifier digunakan sebagai suplai konektor saklar AC di belakang rak yang semuanya tersambung ke baterai 48 V. Baterai 48 V; Merupakan rangkaian 4 baterai 12 V yang tersusun seri. Digunakan untuk mensuplai listrik ke seluruh rak. Tabel 2 : Proses Aktifasi Proses Aktifasi Lakukan konfigurasi terlebih dulu untuk perangkat CERAGON dengan Terminal Emulation Program (Contohnya Windows Hyper 1 Terminal) 2 Tunggu hingga lampu indikator menyala 3 Lakukan Console pada perangkar MRW Switch untuk membuat VLAN Hubungkan MRV dengan CERAGON pada port VLAN yang telah dikonfigurasi 4 1 Gbps Pasang Kabel Fiber Optik yang terhubung dengan antena sektoral pada 5 konektor yang terdapat pada modem 6 Lakukan konfigurasi dengan perangkat DAP untuk mengaktifkan modem Setelah aktif tunggu beberapa saat sampai terjadi sinkronisasi pada 7 antena sektoral terkadang membutuhkan Reebot) Jika antena sektoral belum diarahkan dengan benar, antena harus 8 disesuaikan dengan derajatnya masing-masing 9 Sektor 1 = 60 derajat, Sektor 2 = 180 derajat, Sektor 3 = 300 derajat Setelah selesai, langkah terakhir adalah meng-update Firmware 10 DAP ke pusat (Cikarang)

Gambar 1 : Konfigurasi menggunakan console Gambar 2 : Antena Monopole di Rooftop PT TIGA WARNA Gambar 3 : Menentukan sudut antenna sektoral menggunakan kompas Gambar 4 : Proses menyesuaikan sudut antena

Minggu Kedua Minggu berikutnya saya banyak belajar mengenai Fiber Optik secara fisik karena saat itu sedang mengalami gangguan sehingga harus melakukan troubleshooting dan saya diperbolehkan ikut tim lain yang ada di lantai 18 untuk memeriksa kerusakan dan troubleshooting link Fiber Optik yang menghubungkan semua backbone PT CSM. Struktur utamanya adalah berpusat di Cikarang dan terus menyambung hingga membentuk ring Chase Plaza Cikarang Gedung IDC Cyber Plaza Mandiri Chase Plaza. Link tersebut ternyata tidak tersambung hingga membentuk ring, namun antara Chase Plaza dan Cikarang belum terjadi koneksi. Sehingga komunikasi antara Chase Plaza dengan Cikarang tidak dapat dilakukan, namun komunikasi Plaza Mandiri ke Cikarang dapat dilakukan karena link Plaza Mandiri Cikarang menggunakan rute memutar melewati Gedung IDC Cyber terlebih dulu. Pertama-tama saya dapat pelajaran mengenai perangkat-perangkat Fiber Optik, beberapa konektor dan aksesoris yang digunakan serta perangkat pengukuran Fiber Optik. Tabel 3 : Perangkat dan aksesoris Fiber Optik No Perangkat Optik Keterangan 1 OTB (Optical Terminating Box) atau FDF (Fiber Distribution Frame); Adalah kotak yang digunakan untuk membagi/mendistribusikan core-core fiber optic sehingga mudah untuk dihubungkan dengan perangkat atau jalur fiber optik lagi. 2 Kabel FC; Kabel dengan tipe konektor FC biasa terdapat ulir yang dapat diputar. Biasanya digunakan pada OTB/FDF.

3 Kabel SC to LC; Kabel dengan konektor SC (atas) dan konektor LC (bawah). 4 Attenuator; Peredam bila sumber optic terlalu besar. 10 db (atas) dan 25 db (bawah). 5 Konektor (Male to Female Converter); Dari kiri: FC, LC, dan SC. 6 7 SFP; Adalah perangkat untuk meng-konversi antar dua koneksi yang berbeda. Dalam hal ini SFP (untuk CERAGON) ke LC optic. OTDR (Optical Time Domain Reflectometer); Adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mendetekdi sambungan, intensitas cahaya, dan lainlain, sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi putusnya optic secara fisik. Setelah lama diteliti oleh tim, akhirnya penyebab diketahui yaitu sebelum menuju Cikarang dari Chase Plaza, kabel optik melewati beberapa sambungan salah satunya di

Tebet (Kantor CSM Tebet) dan di perangkat OTB-nya tersebut kabel dari sambungan Chase Plaza belum di- jumper dengan sambungan ke Cikarang sehingga terdeteksi putus. Masalah tersebut dapat diketahui dari perangkat OTDR yang dapat membaca sambungan dengan menggunakan pantulan sinar dari Fiber Optik.

Minggu Ketiga Pada minggu ketiga saya ikut tim CSM dan tim Motorola untuk troubleshooting di dua site yang berbeda karena sempat terjadi trouble di site Sport Mall dan Sunter Mall dimana salah satu sector tidak dapat berjalan dengan baik atau rusak. Pada hari sebelumnya telah dilakukan pengujian dengan menukar posisi sector dan mengencangkan konektor power masing-masing sector, namun hal tersebut tidak membuahkan hasil. Pada hari berikutnya akhirnya diketahui bahwa kerusakan terjadi pada RF head dan tidak dapat ditolerir lagi bahwa RF head harus diganti dengan kerusakan yang belum diketahui oleh tim CSM dan tim Motorola selaku vendor perangkat WiMAX. Lalu untuk kepentingan riset, RF Head yang sudah rusak tersebut dibawa lagi ke pabriknya, Malaysia, untuk diteliti lagi kerusakannya. Berikut langkah-langkah penggantian RF Head pada site Sport Mall: No 1 2 3 Langkah-langkah Keterangan Tahap Persiapan: Tim dari Subcon bersiap untuk memanjat dengan memasang safety belt terlebih dulu dan mempersiapkan tali tambang beserta katrolnya. RF Head; Merupakan bagian dari antenna sektoral yang didalamnya terdapat rangkaian filter untuk range frekuensi 2,5 GHz Tahap Penurunan Antena: Tim dari Subcon mulai menaiki tower monopole dengan membawa tambang yang telah disiapkan dan memasang katrol pada ujung tower yang tepat. Kemudian hal selanjutnya adalah mengikat antenna

sektoral pada dudukan antenna yang akan diganti. Kemudian antenna siap diturunkan secara perlahan dan hati-hati. 4 Tahap Melepaskan RF Head lama: Satu rangkaian lengkap antenna sektoral sendiri terdiri dari 3 bagian utama, yaitu Kepala Antena, RF Head, dan ODU (Outdoor Unit) sebagai radio utama. Semuanya harus dilepas terlebih dulu dari dudukannya kecuali ODU dan melepas kabel-kabel penghubungnya sebelum proses penggantian.

5 Proses Penggantian dan Pemasangan RF Head : RF Head yang telah disiapkan dan dicatat serial numbernya dipasangkan terlebih dulu dengan ODU. Kemudian dipasangkan dengan dudukan serta Kepala Antena. Kemudian konektor dan kabel-kabel disambungkan satu per satu sesuai portnya. Kabel dari ODU disambungkan ke Kepala Antena dan RF Head sedangkan dari RF Head disambungkan kabel power dan kabel data Fiber Optik untuk disambungkan pada modem di IDU (Indoor Unit). Setelah itu kemiringan antenna diatur 2 derajat sesuai dengan yang tertera pada dudukannya.

6 Setelah Selesai, langkah berikutnya adalah mengencangkan semua baut dan tambang sehingga antenna siap untuk dipasang kembali di tower.

Minggu Keempat Pada minggu keempat saya bersama tim infrastruktur lain menuju kawasan Tebet Timur yang dipasang BTS baru diatas Pasar Tebet Timur. Pada waktu itu BTS tersebut belum dioperasikan sehingga hanya terdapat Tower BTS dan Shelternya. Tugas kami waktu itu adalah modifikasi rack dan instalasi listrik AC maupun DC pada rack serta penyambungan grounding antara rack dan tower. Pada saat memodifikasi rack, hal-hal yang harus diperhatikan adalah penyediaan tempat untuk meletakkan baterai untuk menyuplai arus dan tegangan DC pada seluruh rack. Pada rack yang masih belum dimodifikasi ruang yang tersedia untuk memasukkan perangkat sangat sempit dan terbatas sehingga kita diharuskan membongkar sedikit bagian dalamnya. Berikut adalah gambar proses untuk memperlebar ruang dalam rack: Gambar 5 : Proses membongkar bagian dalam rack untuk memperbesar ruang penempatan alat Rack yang telah dimodifikasi akan memiliki lebih banyak ruang untuk penempatan alat dan baterai. Dibutuhkan ruang yang agak besar untuk penempatan baterai karena satu rack menggunakan daya 48 V yang disuplai dari 4 aki masing-masing 12 V. Apabila rack belum dimodifikasi, keempat aki tersebut tidak dapat diletakkan dibawah rack.

Berikut adalah gambar dari rack yang telah dimodifikasi: Gambar 6 : Rack yang telah dimodifikasi (bagian bawah) Gambar 7 : Rack yang telah dimodifikasi (bagian samping) Berikutnya adalah instalasi ground dengan menyambungkan ground dari tower dan ground pada rack. Ground tersebut disatukan dengan menggunakan Busbar tembaga yang dipasang pada bagian atas shelter agar mudah dijangkau apabila akan dipasangkan grounding yang baru.

Berikut adalah instalasi ground dengan menggunakan kabel tembaga pejal : Gambar 8 : Tempat masuk kabel grounding dari tower ke shelter Gambar 9 : Busbar yang digunakan untuk menyambungkan kabel dari tower ke rack Gambar 10 : Tempat masuk kabel grounding dari busbar ke rack, melewati blower Tahap berikutnya adalah instalasi baterai 12 V DC agar menjadi 48 V DC menggunakan aki sehingga proses pemasangannya dengan menghubungkan baterai tersebut secara seri dengan konektor metal. Baterai yang telah terpasang nantinya

diletakkan di dasar rack sehingga tidak mengganggu perangkat yang lain dan mudah untuk dihubungkan dengan perangkat yang membutuhkan catu daya dengan bantuan beberapa MCB. Gambar 11 : Baterai yang belum disambungkan secara seri dengan plat metal Gambar 12 : baterai yang telah dihubungkan seri dengan baterai lainnya menggunakan plat metal Gambar 13 : Baterai yang telah diberi kabel positif (+) dan kabel negative (-)

Semua perangkat yang terpasang pada rack membutuhkan suplai DC, kecuali blower, yang menggunakan suplai AC. Baterai yang digunakan gunanya untuk mensuplai listrik ke rack selama beberapa jam apabila listrik shelter mati. Secara langsung baterai dapat dipakai untuk menyalurkan arus dan tegangan DC setelah melewati MCB. Namun untuk mensuplai arus dan tegangan AC dibutuhkan inverter lagi untuk mengubah DC dari baterai ke AC. Hal ini dilakukan agar pada saat listrik shelter mati, suplai AC pada rack tetap dapat teratasi dengan baik selama beberapa jam kedepan. Pada saat listrik sudah menyala lagi baterai secara otomatis akan mengisi kembali. Gambar 14 : Inverter yang telah terpasang pada rack Gambar 15 : Rack yang telah selesai diinstalasi