Perancangan Sistem Perawatan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Pada PT XXX

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan produk yang tidak baik pula. Maintenance berperan penting

Perancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX

USULAN PERAWATAN MESIN BERDASARKAN KEANDALAN SPARE PART SEBAGAI SOLUSI PENURUNAN BIAYA PERAWATAN PADA PT. XYZ

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016

PERAWATAN MESIN SECARA PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN MODULARITY DESIGN PADA PT. RXZ

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

BAB I PENDAHULUAN. perawatan terbagi atas dua yaitu preventive maintenance dan corrective

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN-MESIN PRODUKSI (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) DI PT TJITA RIMBA DJAJA ENDY

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK *

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES*

IMPLEMENTASI STUDI PREVENTIVE MAINTENANCE FASILITAS PRODUKSI PADA PABRIK TEH HITAM DENGAN METODE RCM DI PTPN VI KEBUN KAYU ARO

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:

TUGAS SARJANA. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh AGUS FERNANDO KS

T U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Penerapan Metode RCM Dan MVSM Untuk Meningkatkan Keandalan Pada Sistem Maintenance (Studi Kasus PG. X)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN. tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau. memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI

Analisis Pemeliharaan Mesin Raw Mill Pabrik Indarung IV PT Semen Padang

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)

Mutmainah, Febriana Dewi Fakultas Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Jakarta ABSTRAK

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

SKRIPSI USULAN PERENCANAAN PERAWATAN PADA MESIN CURING MENGGUNAKAN METODE RCM II (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II)

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 3, No. 1, September 2013 pp

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2575

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

Upaya Penurunan Downtime pada Mesin Moulding di PT. X

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN PAKU DI PT. PRIMA WARU INDUSTRI

Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KERUSAKAN LINER PADA MUD PUMP IDECO T-800 TYPE TRIPLEX PUMP BERDASARKAN RELIABILITY, AVAILABILITY, DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT.

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

JADWAL PERAWATAN OVERHEAD CRANE DENGAN MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARDS MODEL DAN TOTAL TIME ON TEST PLOTTING DI PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA *

Universitas Sumatera Utara

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam rangka mendukung kelangsungan produksi sebuah

USULAN PENJADWALAN PRODUKSI YANG TERINTEGRASI DENGAN PENJADWALAN MAINTENANCE (STUDI KASUS PT. XYZ)

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

BAB 2 LANDASAN TEORI

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME

Universitas Bina Nusantara

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA

PENERAPAN KONSEP LEAN UNTUK MENGURANGI WASTE PADA AKTIVITAS PERAWATAN MESIN DI LINI PRODUKSI PT. POLI DAYAGUNA PERKASA UNGARAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Mustofa Muthi Said Susilo. *), Hery Suliantoro

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2014

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING

ANALISIS SISTEM PERAWATAN KOMPONEN GENERATOR STARTER PADA MESIN PESAWAT DI PT XYZ

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015

INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN PENCEGAHAN OPTIMAL KOMPONEN SISTEM PRINTING UNIT U41 MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X *

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA

PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA MESIN INSULATION MOULDING DI CV BINA TEKNIK SKRIPSI.

Sistem Persediaan Komponen Multi Eselon Dengan Permintaan Berdasarkan Laju Kerusakan (Studi Kasus Di Perusahaan Tepung Ikan) *

Transkripsi:

Perancangan Sistem Perawatan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Engineering Dan Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) Pada PT XXX Putri Oktalisa P 1, Nazaruddin Matondang 2, Aulia Ishak 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155 Email: putri.op@gmail.com Email: @yahoo.com Email: @yahoo.com Abstrak. PT XXX adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan pipa PVC. Permasalahan perusahaan yang sering dialami adalah terjadi kerusakan mesin yang tiba-tiba dan tingginya waktu kerusakan mesin (downtime) ketika proses produksi berlangsung. Hal-hal tersebut mengakibatkan kelancaran proses produksi menjadi terganggu. Total downtime mesin extruder mencapai 2.202 jam pada tahun 2011 atau 10,332% yang mengakibatkan profit loss sebesar Rp 950.654.600 bagi perusahaan. Metode perawatan yang selama ini berjalan di PT XXX kurang memperhatikan faktor keandalan/reliability mesin produksi dan lebih bersifat corrective maintenance. Penelitian ini dilakukan untuk merencanakan perawatan mesin-mesin produksi menggunakan metode Reliability Engineering dan MVSM (Maintenance Value Stream Mapping). Hasil perhitungan interval penggantian komponen dengan kriteria mean time to failure (MTTF) menunjukkan bahwa interval pergantian komponen dinamo, pulley, v-belt, tali poly, gearbox, screw press, bearing, poros, dan bushing adalah 156 hari, 140 hari, 145 hari, 156 hari, 109 hari, 89 hari, 133 hari, 160 hari, dan 91 hari. Metode perawatan Reliability Engineering dan MVSM yang diusulkan berpotensial memberikan dampak positif yaitu penurunan downtime komponen menjadi sebesar 58,3 jam/tahun, peningkatan rata-rata availability sebesar 5,3142% untuk masing-masing komponen, peningkatan maintenance efficiency sebesar 14,92%, dan peningkatan profit sebesar 856.698.320 /tahun atau sebesar 90,117%. Kata kunci: Preventive Maintenance, MVSM, Standard Operating Procedure (SOP) Abstract: PT XXX is a manufacturing company engaged in manufacturing of PVC pipe. The problems are often experienced by the company is the occurence of sudden engine damage and the high time of engine damage (downtime) when the production process take places. Those things lead to the fluency of production process becomes disrupted. The total of extruder machine downtime that reach 2202 hours in 2011 or 10.332% resulted a loss of Rp 950,654,600 profit for the company. Method of treatment which has been running in PT XXX is less attention to reliability factors of production machines and it is more corrective maintenance. This research is done to plan production machinery maintenance by using Reliability Engineering and Maintenance Value Stream Mapping (MVSM) method. The calculation results of component replacement interval with mean time to failure (MTTF) criteria showed that component replacement interval of dynamo, pulley, v-belt, poly rope, gearbox, screw press, bearing, shaft and bushing was 156 days, 140 days, 145 days, 156 days, 109 days, 89 days, 133 days, 160 days, and 91 days. Reliability Engineering and MVSM maintenance method proposed is potentially giving positive impact that are decreasing of component downtime amounted to 58.3 hours/year, increasing of average availability about 5.3142% for each component, increasing of maintenance efficiency about 14.92%, and increasing of profit 856,698,320/year or 90.117%. Keyword: Preventive Maintenance, MVSM, Standard Operating Procedure (SOP) 1 Mahasiswa, Fakultas Teknik Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara 2 Dosen Pembimbing, Fakultas Teknik Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara 52

1. PENDAHULUAN Pada semua jenis industri khususnya industri manufaktur, kelancaran proses produksi merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi untuk menjaga kinerja perusahaan. Salah satu hal yang mempengaruhi kelancaran proses produksi adalah kinerja mesin. Mesin merupakan faktor produksi yang sangat berpengaruh dalam proses produksi. Oleh karena itu, perusahan perlu menerapkan perawatan mesin yang terencana agar mesin dapat beroperasi secara maksimal, mengurangi kerusakan mesin dan meningkatkan efisiensi produksi. PT XXX adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan pipa. Produk utama perusahaan ini adalah pipa PVC yang digunakan untuk mengolah air minum, kebutuhan drainase, kabel telepon dan talang air. Permasalahan yang sering dialami adalah seringnya terjadi kerusakan mesin yang tiba-tiba ketika proses produksi pipa PVC berlangsung. Saat ini sistem yang diterapkan perusahaan dalam melakukan kegiatan maintenance adalah dengan melakukan perawatan berkala sekali dalam sebulan, seperti pengecekan oli, pemeriksaan sistem karburator dan pelumasan mesin. Perbaikan mesin atau penggantian komponen mesin hanya dilakukan jika telah terjadi kerusakan, karena sistem perawatan yang diterapkan perusahaan saat ini adalah corrective maintenance, yaitu kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau kelainan fasilitas/ peralatan. Hal ini tentu saja sangat riskan jika tetap diterapkan di PT XXX karena waktu yang diperlukan oleh bagian bengkel untuk memperbaiki mesin cukup lama yaitu sekitar 1-3 hari. Ketersediaan komponen mesin juga menjadi perhatian peneliti karena seringkali mesin tidak dapat langsung diperbaiki karena ketidaktersediaan komponen mesin. Selain itu, perusahaan juga belum memiliki Standard Operation Procedure (SOP) perawatan mesin yang jelas, sehingga ketika terjadi kerusakan bagian bengkel memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengidentifikasi kerusakan dan memperbaikinya. Hal ini mengakibatkan perusahaan perlu mengembangkan mempertimbangkan sistem perawatan yang lebih tepat bagi perusahaan seperti preventive maintenance. Preventive maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilakukan secara terjadwal, umumnya secara periodik dengan tujuan untuk meningkatkan performansi fasilitas/ peralatan. Penelitian seperti ini juga pernah dilakukan sebelumnya dengan judul penelitian Developing A Maintenance Value Stream Map (Soundararajan, 2007). MVSM dapat menggambarkan keseluruhan proses dengan lengkap dan sistematis, dalam hal ini keseluruhan aktivitas perawatan. Perusahaan dapat menerapkan MVSM, karena MVSM dapat memvisualisasikan suatu sistem yang merepresentasikan aliran material dan informasi sehingga dapat menghasilkan suatu gambaran umum sebuah proses yang mudah dipahami walaupun saat ini perusahaan belum memiliki departemen perawatan. Selain itu juga dapat memudahkan untuk mengambil keputusan dalam mengeliminasi kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah (non value added activities). Penggantian komponen mesin berdasarkan reliability engineering diharapkan dapat menghindari kerusakan mesin yang tiba-tiba dan menjaga reliabilitas mesin tetap pada tingkat yang diharapkan dengan menerapkan jadwal penggantian komponen mesin secara berkala. 2. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di PT XXX yang bergerak dalam bidang produksi pipa PVC. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research), yaitu suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mencandra atau mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu (Sinulingga, 2011). Hasil penelitian bertujuan untuk memberikan usulan jadwal penggantian komponen mesin dan mengembangkan standard operation procedure (SOP) perawatan mesin serta dapat mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah (non value added activities). Objek penelitian yang diamati adalah bagian perawatan mesin yang memproduksi pipa jenis AW AXX yang merupakan produk utama dari PT XXX. Pipa jenis AW AXX merupakan produk utama dari PT XXX yaitu sekitar 60% dari total keseluruhan produksi. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data kerusakan/kegagalan mesin yang terjadi pada mesin produksi AW AXX di PT XXX dapat dilihat pada Tabel 1. Data historis kerusakan/kegagalan mesin yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data historis tahun 2007 sampai tahun 2012. 53

Selanjutnya data tersebut dipergunakan sebagai analisis untuk mendapatkan mesin-mesin dan komponen-komponen kritis. Alat analisis yang digunakan sebagai penentu mesin kritis adalah diagram pareto, dengan menggunakan aturan 80-20. Tabel 1. Data Historis Mesin Produksi AW AXX komponen. Pola distribusi yang terpilih dapat dilihat dari nilai Index of Fit (Correlation Coefficient) yang terbesar. Pola distribusi yang diuji adalah distribusi normal, lognormal, eksponensial dan weibull. Adapun rumus yang dipergunakan untuk menghitung Index of Fit adalah sebagai berikut: Sxy = Mesin 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Total Mixer 2 1 1 3 3 5 15 ¾ 9 17 21 16 10 5 78 3 15 23 22 22 24 9 115 4 7 10 15 11 17 4 64 Socket ¾ 1 2 3 2 1 3 12 Socket 3 1 2 1 1 1 2 8 Socket 4 2 1 3 1 1 2 10 Diagram pareto untuk analisis komponen kritis mesin extruder dapat dilihat pada Gambar 1. Dari hasil perhitungan frekuensi kumulatif, maka aturan pareto 80-20 dapat diterapkan dalam menentukan mesin-mesin yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kegagalan sistem. Mesin-mesin yang memberikan pengaruh paling signifikan adalah mesin ¾, mesin 3, dan 4 sehingga penelitian akan difokuskan pada mesin-mesin yang memberikan pengaruh paling signifikan terhadap kegagalan sistem produksi pipa AW AXX. Sxx = Syy = Sehingga Index of Fit (r) = Hasil pengujian pola distribusi yang terpilih untuk masing-masing komponen mesin dapat dilihat pada Tabel 2. Pola distribusi yang terpilih adalah distribusi yang mendapatkan nilai Index of Fit (Correlation Coefficient) terbesar. Tabel 2. Pola distribusi yang terpilih untuk Masing- Masing Distribusi Komponen Mesin Komponen Pulley V-Belt Tali Poly Gearbox Screw Press Bearing Poros Bushing Terpilih Normal Normal Langkah selanjutnya adalah perhitungan MTTF (Mean Time To Failure) yang dipergunalan sebagai parameter penentuan penggantian komponen mesin. Hasil rekapitulasi perhitungan MTTF, maka didapat interval pergantian masing-masing komponen dapat dilihat pada Tabel 3. Interval pergantian kompenen-komponen mesin extruder antara 89 sampai 156 hari. Gambar 1. Diagram Pareto Mesin Selanjutnya pola kerusakan komponen mesin kritis dianalisis berdasarkan data interval kerusakan 54 Tabel 3. Nilai MTTF Komponen Mesin Komponen Interval Pergantian (hari) 156 Pulley 140

V-Belt 145 Tali Poly 156 Gearbox 109 Screw Press 89 Bearing 133 Poros 160 Bushing 91 Nilai MTTF untuk masing-masing distribusi didapatkan dengan menggunakan rumus berikut: 1. Normal MTTF = µ 2. Setelah membuat current state map, maka langkah terakhir dalam MVSM adalah menyusun future state map. Future state MVSM komponen dinamo dapat dilihat pada Gambar 3. Dari hasil penggambaran future state map didapatkan total waktu Non Value Added sebesar 65 menit dan total waktu Value Added sebesar 120 menit. Sehingga didapatkan persentase maintenance efficiency untuk komponen dinamo adalah sebesar 64,8649 %. 3. Eksponensial 0 min 5 min 10 min 5 min 5 min 10 min MMLT 185 min MMTO MMTR MMTY 4. 1 MTTF 1 = Fungsi gamma, (n) = (n-1)!, dapat diperoleh melalui nilai fungsi gamma. Parameter β disebut dengan parameter bentuk atau kemiringan weibull (weibull slope), sedangkan parameter α disebut dengan parameter skala atau karakteristik hidup. Pembentukan current state map dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah berdasarkan konsep value stream mapping. Current state MVSM komponen dinamo dapat dilihat pada Gambar 2. Dari hasil penggambaran current sate map didapatkan total waktu Non Value Added sebesar 155 menit dan total waktu Value Added sebesar 120 menit. Sehingga didapatkan persentase maintenance efficiency untuk komponen dinamo adalah sebesar 43,6364 %. 3 15 min 5 min 5 min 10 min 2 30 menit MMTO MMTR MMTY 125 min MMLT 275 min 35 min Non Value Added Time Value Added Time % Maintenance Efficiency 65 min 64.8649 % Gambar 3. Future State Map MVSM Adanyan perbedaan yang signifikan diantara Current State Map dengan Future State Map menunjukkan peningkatan efisiensi sistem perawatan mesin. Perbandingan antara current state map dengan future state map komponen mesin extruder pada Tabel 4. Peningkatan maintenance efficiency menandakan future state map yang dibentuk lebih baik dibandingkan dengan current state map. Hal yang sama juga dilakukan pada komponen mesin lain, dan hasilnya semua komponen mengalami peningkatan maintenance efficiency. Tabel 4. Perbandingan Antara Current State Map dengan Future State Map Kategori Current Future (Menit) (Menit) MTTO 125 35 MTTR 120 120 MTTY 30 30 MMLT 275 185 Non Value Added Time 155 65 Value Added Time 120 120 % Maintenance Efficiency 43,6364 64,8649 Non Value Added Time 155 min Value Added Time % Maintenance Efficiency 43.6364 % Gambar 2. Current State Map MVSM 4. KESIMPULAN 55

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa mesin kritis pada line produksi pipa PVC adalah mesin extruder ¾ inchi, 3 inchi, dan 4 inchi dengan komponen mesin kritis adalah dinamo, pulley, v- belt, tali poly, gearbox, screw press, bearing, poros, dan bushing. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pola kerusakan komponen dinamo, pulley, v-belt, tali poly, gearbox, screw press, bearing, poros, dan bushing adalah berdistribusi normal, weibull, lognormal, weibull, weibull., lognormal, weibull dan lognormal. Penentuan interval penggantian komponen yang didasarkan pada kriteria MTTF (Mean Time To Failure) didapati bahwa interval penggantian komponen dinamo, pulley, v-belt, tali poly, gearbox, screw press, bearing, poros, dan bushing adalah 156 hari, 140 hari, 145 hari, 156 hari, 109 hari, 89 hari, 133 hari,160 hari, dan 91 hari. Dengan menerapkan sistem usulan penggantian komponen yang didasarkan pada kriteria MTTF akan memberikan total downtime yang lebih kecil yaitu sebesar 58,3 jam dibandingkan dengan sistem sekarang yaitu sebesar 1009 jam dan dapat meningkatan nilai ratarata availability sebesar 5,3142 % untuk masingmasing komponen serta dapat mengurangi profit loss sebesar Rp Rp 856.698.320 /tahun. Penerapan SOP (Standard Operating Procedure) yang didasarkan pada metode MVSM dapat mengurangi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non value added) yaitu terdapat peningkatan maintenance efficiency menjadi 52,6906 % dari sebelumnya sebesar 37,7706 %. Oleh karena itu, perawatan dengan menggunakan reliability engineering dan MVSM dapat dijadikan sebagai usulan yang tepat sebagai pengganti perawatan secara corrective yang selama ini diterapkan perusahaan PT XXX. IAEA. 2008. Application of Reliability Centered Maintenance to Optimize Operation and Maintenance in Nuclear Power Plants. Jardine, A.K.S. 2006. Maintenance, Replacement and Reliability. Taylor and Francis Group. New York: LLC. Kannan, Soundararajan, et. al. 2007. Developing A Maintenance Value Stream Map. Lovelle Jared. 2001. Mapping the Value Stream. IIE Solutions. Rother, M dan Shook, J. 2007. Learning to See, Value Stream Mapping to Create Value and Eliminate Muda. The Lean Enterprise Institute, Inc. Sinulingga, Sukaria. 2001. Metode Penelitian. Medan: USU Press. Thiruvengadam, Arunprakash. 2004. A Practical Method For Assessing Maintenance Factors Using A Value Stream Maintenance Map. DAFTAR PUSTAKA Besterfield, Dale H. 1994. Quality Control. Fourth Edition. Prentice Hall. Corder, Antony. 1992. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta: Erlangga. Ebeling, Charles E. 1997. Realibility and Maintainability Engineering. Singapore: McGraw Hill Frampton, Coby. 2010. Benchmarking World-Class Maintenance. Charles Brooks Associates, Inc. Govil, A.K. 1993. Reliability Engineering. New Delhi: Mc Graw Hill Publishing. 56