Pengujian Paket Teknologi Budidaya Padi (Oryza sativa L.)

dokumen-dokumen yang mirip
dwijenagro Vol. 4 No. 1 ISSN :

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

Jurnal Bumi Lestari, Volume 10 No. 2, Agustus 2010, hlm Sumberdaya Lahan, Sumberdaya Air, dan Produktivitasnya Sebelum dan Setelah Alih

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN BEBERAPA CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

ANALISIS BEBERAPA PAKET TEKNOLOGI PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI METODA SRI (System of Rice Intensification) DI KABUPATEN

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

I PENDAHULUAN. besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando,

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

UJI LAPANG PENINGKATAN HASIL TANAMAN PADI MELALUI APLIKASI PEMBERIAN TINGGI GENANGAN DAN DOSIS PUPUK ORGANIK SKRIPSI

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI

JUDUL PENELITIAN 2: PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS LOKAL PADI SAWAH YANG DITANAM DENGAN METODE SRI DI DESA PADANG MUTUNG KABUPATEN KAMPAR

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

I. PENDAHULUAN. peradaban manusia. Padi adalah komoditas tanaman pangan yang menghasilkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Jumlah Bibit dan Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

RESPONS BERBAGAI JENIS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP METODE SRI (System of Rice Intensification) DI LAHAN DARAT. Suryaman Birnadi Abstract

RESPON PERTUMBUHAN DAN JUMLAH ANAKAN PRODUKTIF TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA BERBAGAI JUMLAH BIBIT PER LUBANG TANAM DAN JARAK TANAM BERBEDA

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat

KEBIJAKAN HARGA INPUT-OUTPUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP KENAIKAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

UJI DAYA HASIL DUA VARIETAS PADI SAWAH DENGAN PEMBERIAN PUPUK NITROGEN MENGIKUTI METODE SRI

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK PHONSKA DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L) VARIETAS IR 64

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

1. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nanggroe Aceh Darussalam 2. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

Volume 10 Nomor 2 September 2013

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

Hanafi Ansari*, Jamilah, Mukhlis

PENANAMAN PADI SAWAH DENGAN SISTEM TAPIN, TABELA DAN TABELATOT DITINJAU DARI ASPEK BUDIDAYANYA. Oleh : I Wayan Pasek Arimbawa I Ketut Arsa Wijaya

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN KOMPOS JERAMI PADA TANAMAN PADI SAWAH

Pengelolaan Sumbedaya Air untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Padi Secara Berkelanjutan di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan

EFEKTIVITAS KOMPOS SAMPAH PERKOTAAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN MENURUNKAN BIAYA PRODUKSI BUDIDAYA PADI

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum

Keragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi pada Lahan Sawah di Kalimantan Barat

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.

PENGARUH ZEOLIT DALAM PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN METODE SRI (System of Rice Intensification) DI DESA EMPAT BALAI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK HAYATI TERHADAP HASIL PADI PADA SISTEM JAJAR LEGOWO 2:1 Oleh : Jarek Putradi. (Penyuluh Pertanian Madya pada DISPERPA

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI ( Oryza sativa L. ) PADA BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Kartina A.M. 1) Tirtayasa, Jl. Raya Jakarta Km.4 Pakupatan Serang Banten Telp ext. 132, Fax

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DENGAN METODE SRI

PENGARUH TEKNIK BUDIDAYA SRI

PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice

IDENTIFIKASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL PADI GOGO DI ACEH BESAR. The Identification Some Upland Rice Superior Varieties in Aceh Besar

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK N, P DAN K PADA PADI SAWAH

DAMPAK BANTUAN PUPUK, BENIH, DAN PESTISIDA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI

UJI DAYA HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa. L) MODEL JAJAR LEGOWO DI KOTA MADIUN

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

I. PENDAHULUAN. bermata pencarian sebagai petani (padi, jagung, ubi dan sayur-sayuran ). Sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

Transkripsi:

Pengujian Paket Teknologi Budidaya Padi (Oryza sativa L.) FRULIANDONA MANALU KETUT KARTHA DINATA *) GEDE MENAKA ADNYANA PS. Agroekoteknologi, Program Ekstensi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl.PB. Sudirman Denpasar 80362 Bali Email: kartha.dinata@gmail.com ABSTRACT Testing Rice Cultivation Technology Package The purpose of this study was to compare the growth and yield of rice plants cultivated with technology package than the peasant way of rice cultivation. This experiment is a field experiment that compared the cultivation technology package with the way farmers, the observed variables consist of variable growth, yield components, and harvest. Observed variables were compared using the t test 0.05. Experiments conducted in Subak Sempidi, Village Sempidi, District Mengwi, Badung regency, Bali province. The experiment was conducted from May to September 2009. Extensive wetland used 1658 m 2 to 1560 m 2 and a Technology Package for Farmers Cultivation Method. The analysis showed that the treatment was not real different technology packages to farmers cultivating ways. Yields obtained 12.39 tons / ha dry grain harvest for technology packages and 11.47 tons / ha for cultivation dry grain harvest way farmers. Key word : Cultivation Technology Package Rice 1. Pendahuluan Kebutuhan beras dari tahun ketahun terus meningkat, sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk. Meningkatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan tingkat konsumsi beras di Indonesia telah mencapai 137 kg/kapita/tahun, dan kemungkin dalam tahun-tahun selanjutnya angka tersebut akan meningkat (Puslitbangtan, 2011). Lahan yang menjadi faktor kunci untuk ketersediaan pangan pun semakin menyempit karena sifat fungsinya tidak dapat digantikan oleh faktor lain apapun. Persedian lahan pertanian yang berkelanjutan merupakan hal yang sangat mendasar untuk menciptakan ketahanan pangan nasional. Lahan sawah yang ada di Indonesia hanya 7,78 juta hekatar (BPS Indonesia, 2002) dan untuk lahan kering mencapai 87,16 juta hektar (Utomo, 2002). Bali memiliki lahan sawah seluas 80.997 hektar (14,38 %) dan lahan kering sekitar 480.034 hektar (85,16%) (BPS Bali, 2007). Meskipun lahan sawah arealnya jauh lebih sempit dibanding lahan kering, namun memberikan kontribusi pangan yang jauh lebih besar dibandingkan lahan kering. Berdasarkan data BPS Badung tahun 2010 rata-rata hasil padi di kelurahan Sempidi 6,65 ton/ha, sedangkan berdasarkan hasil kajian teknologi budidaya padi http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat 92

yang telah dilaksanakan oleh BPTP Bali, melalui program Prima Tani didapatkan produktivitas padi masih pada kisaran 5-6 ton/ha (Kamandalu, dkk, 2007). Penelitian lainnya menunjukkan bahwa hasil padi dengan teknik budidaya SRI (System of Rice Intensification) berkisar antara 5-6 ton/ha (Menaka Adnyana, 2005). Salah satu upaya untuk peningkatan produktivitas tanaman padi adalah dengan mengupayakan serangkaian budidaya padi berupa paket teknologi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan setempat. Substansi pemberian input disesuaikan dengan kandungan media tanamnya berdasarkan pemikiran-pemikiran baru yang tepat guna, mudah dan murah untuk diaplikasikan bagi petani, maka dicobakanlah sebuah paket teknologi yang bernuasa konservasi dengan pemakaian pupuk kandang, kapur, urea, TSP, dan KCl sesuai dengan kondisi setempat. 1.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah, untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi yang dibudidayakan dengan paket teknologi dibandingkan dengan budidaya padi cara petani. 1.2 Hipotesis Paket teknologi budidaya padi yang diterapkan akan dapat memacu pertumbuhan sehingga hasil panen akan lebih baik. 2. Bahan dan Metode Percobaan dilaksanakan di Subak Sempidi, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Berada pada 08o26'36" - 08o39'16" lintang selatan dan 115 o 05'55" - 115 o 12'20" bujur timur dengan ketinggian 70 diatas permukaan laut. Percobaan ini dilakukan dari bulan Mei sampai September 2009. Luas lahan sawah yang digunakan 1658 m 2 untuk Paket Teknologi dan 1560 m 2 untuk Budidaya Cara Petani. Bahan yang digunakan adalah padi varietas Ciherang, pupuk kandang sapi, urea, TSP, KCl, kapur, herbisida dan pestisida. Alat yang digunakan adalah traktor, cangkul, sabit, meteran, alat semprot punggung, timbangan, oven dan hand counter. Percobaan ini merupakan percobaan lapangan yang membandingkan antara budidaya paket teknologi dengan budidaya cara petani. Variabel yang diamati terdiri dari pertumbuhan, komponen hasil, dan hasil panen. Variabel yang diamati kemudian dibandingkan menggunakan uji t 0,05 (Steel and Torrie, 1987). Berdasarkan hasil survey dan analisis tanah disubak Sempidi, diperoleh sebuah formula Paket Teknologi untuk perlakuan penelitian seperti yang tersaji pada Tabel 1. Tabel 1. Penterapan paket teknologi dan cara petani di subak sempidi No Komponen teknologi Paket teknologi Cara petani 1 Varietas padi Ciherang Ciherang 2 Jarak tanam 20 cm x 20 cm 20 cm x 20 cm 3 Kebutuhan benih 15 kg/ha 35 kg/ha 93 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat

4 Umur bibit 14 hari 21 hari 5 Jumlah bibit / lubang 2 bibit 4-5 bibit 6 Pupuk: a. Kandang sapi 3,5 ton/ ha - b. Urea 250 kg/ ha 300 kg/ ha c. TSP 100 kg/ ha - d. KCl 75 kg/ ha 300 kg/ ha 7 Pengapuran 0,8 ton/ ha - 8 Pengairan Terputus Terus menerus 9 Pengendalian gulma 2 x 2 x 10 Pengendalian hama dan penyakit Terpadu Kimia Variabel pertumbuhan dan hasil yang diamati antara lain, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun, jumlah anakan per rumpun, jumlah anakan produktif, saat mulai bunting, jumlah gabah per rumpun, persentase gabah berisi, bobot 1000 butir gabah, hasil gabah kering panen per hektar, indeks panen dan indeks batang-akar. Untuk mengetahui hasil dan pengaruh dari perlakuan yang diberikan data hasil pengamatan ditabulasi yang selanjutnya dianalisis dengan uji t. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil Pengamatan 3.1.1 Hasil Pertumbuhan Tanaman Variabel pertumbuhan vegetatif tanaman padi yang diamati mulai dari tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, indeks luas daun dan jumlah anakan yang diberikan perlakuan paket teknologi berbeda tidak nyata dengan perlakuan cara petani, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Pertumbuhan vegetatif tanaman padi pada perlakuan paket teknologi dan cara petani Perlakuan Tinggi tanaman (cm) Jumlah daun (helai) Luas daun (cm 2 ) Indeks luas daun Jumlah anakan (batang ) Paket teknologi 98,25 a 72,3 a 3.157,67 a 4,73 a 17,15 a Cara petani 97,10 a 87,90 a 5.003,14 a 7,50 a 26,25 a t hitung 1,491-0,495-1,881-1,881-1,792 t tabel 0,05 2,021 2,021 2,021 2,021 2,021 Keterangan : notasi dengan huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf uji P > 0,05 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat 94

Pertumbuhan generatif perlakuan paket teknologi juga berbeda tidak nyata dengan pertumbuhan generatif perlakuan cara petani yang ditampilkan pada Tabel 3. Pertumbuhan generatif tanaman padi seperti jumlah anakan produktif, indeks batang akar, dan indeks panen, responnya juga berbeda tidak nyata pada perlakuan paket teknologi dan cara petani, artinya respon pertumbuhan vegetatif tanaman padi konsisten dengan respon pertumbuhan generatifnya. Teori pertumbuhan tanaman menjelaskan, terdapat korelasi antara pertumbuhan generatif yang baik di dukung oleh pertumbuhan vegetatifnya (Tesar,1984). Tabel 3. Pertumbuhan generatif tanaman padi pada perlakuan paket teknologi dan cara petani Perlakuan Jumlah anakan produktif per rumpun (batang) Indeks batang akar (%) Indeks panen (%) Paket teknologi 16,1 a 3,08 a 0,42 a Cara petani 17,95 a 3,90 a 0,42 a t hitung -0.334-0.843-0.179 t tabel 0,05 2,021 2,021 2,021 Keterangan : notasi dengan huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf uji P > 0,05 3.1.2 Komponen Hasil dan Hasil Panen Padi Pengamatan terhadap, komponen hasil dan hasil panen padi memberikan respon yang sama seperti pada pertumbuhan vegetatif dan generatifnya yaitu berbeda tidak nyata (Tabel 4). Artinya antara pertumbuhan vegetatif, generatif dan komponen hasil serta hasil yang diperoleh sama yaitu tidak berbeda nyata. Tabel 4. Komponen hasil dan hasil panen padi pada perlakuan paket teknologi dan cara petani Perlakuan Jumlah gabah (butir) Persentase gabar berisi (%) Bobot gabah per rumpun (g) Bobot 1000 butir gabah (g) Hasil panen per hektar (kw) Paket teknologi 1426,55 a 88,03 a 52,15 a 37,33 a 123,9 a Cara petani 1286,85 a 86,88 a 49,18 a 38,48 a 114,7 a t hitung 0,26 0,182 0,173-0.149 0,751 t tabel 0,05 2,021 2,021 2,021 2,021 2,101 Keterangan : notasi dengan huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf uji P > 0,05 3.2 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis tanah awal sebelum percobaan di lokasi, untuk lahan lokasi perlakuan paket teknologi dan cara petani di dapat gambaran bahwa kondisinya yang berbeda adalah kandungan N total dan K tersedianya, dimana kandungan N total sedang untuk lokasi paket teknologi dan kandungan N total rendah untuk lokasi cara petani. K tersedia kandungannya tinggi untuk lokasi paket teknologi sebaliknya K tersedia kandungannya sedang untuk lokasi cara petani. Penambahan dosis pupuk organik sebesar 3,50 ton/ha didasari oleh hasil analisis 95 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat

pupuk organik. Asumsinya adalah N total pada lokasi paket teknologi dengan lokasi cara petani menjadi sama, tetapi sumbernya yang berbeda. Berdasarkan kondsi sumber N yang berbeda dari masing-masng lokasi percobaan, ternyata respon pertumbuhan vegetatif tanaman padi tidak berbeda. Sebenarnya, dari kondisi yang berbeda ini diharapkan respon pertumbuhan vegetatif tanaman padi yang diberi perlakuan paket teknologi seharusnya lebih baik bila dibandingkan dengan cara petani. Tetapi justru variabel vegetatif tanaman padi pada perlakuan cara petani cenderung ukurannya lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan paket teknologi, meskipun berbeda tidak nyata. Kondisi ini dapat dijelaskan bahwa karakter pupuk organik dalam menyediakan hara bagi pertumbuhan tanaman tidak secepat pupuk mineral, selain itu juga petani memberikan input-input lain dalam praktek dilapangan. Praktek budidaya padi yang diterapkan dilapangan, para petani umumnya sudah paham dan mengerti tentang penggunaan air yang macak-macak, penambahan bahan organik dan praktek-praktek budidaya lainnya. Hasil dari penelitian ini, sebagaimana yang akan diharapkan tujuan penelitian tidak terjadi. Diperkirakan manfaat pupuk organik yang diberikan lebih pada upaya menjaga kualitas tanah pasca produksi tanaman padi. Hasil analisis residu tanah tempat percobaan menunjukkan bahwa kandungan N total, P dan K tersedia berturut-turut sedang, tinggi dan tinggi untuk perlakuan paket teknologi. Sebaliknya, kandungan N total, P dan K tersedia berturut turut sedang, sangat rendah dan tinggi pada perlakuan cara budidaya petani, sehingga bila dilakukan pengujian dengan perlakuan dosis pupuk sedang tanpa ditambahkan pupuk organik diperkirakan pertumbuhan tanaman dan hasil padi lebih stabil dibandingkan dengan cara petani. 4. Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Perlakuan paket teknologi berbeda tidak nyata dengan perlakuan cara petani baik pada pertumbuhan vegetatif maupun genertif. 2. Respon pada komponen hasil yang diberikan perlakuan paket teknologi lebih baik bila dibandingkan dengan budidaya cara petani 3. Hasil panen pada budidaya paket teknologi didapatkan sebesar 12,39 ton GKP/ha dan pada budidaya cara petani didapatkan sebesar 11,47 ton GKP/ha. 4.2 Saran Berdasarkan penelitian maka dapat disarankan ini dikerjakan dalam dua atau tiga kali panen untuk mengetahui stabilitas panennya. http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat 96

Daftar Pustaka AAK. 1990. Budidya Tanaman Padi. Kanisius. Yogyakarta. BPS (Biro Pusat Statistik). 2011. http://bali.bps.go.id. Tanggal Penelusuran : 7 November 2011 BPTP (Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian). 2009. Teknologi Unggulan, Tanaman Pangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. De Datta, S.K. 1981. Principles And Practice of Rice Production. International Rice Research Institut. Los Banos Gatot Irianto (2009). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Caretaker Direktur Eksekutif LPRI. Harian Kompas, Selasa 11 Agustus 2009 Hermanto. 1995. Padi Tanam Sebar Langsung. Penampilan Agribisnis dan Analisis Ekonomi. PUSLITBANG Bogor. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Volume XVII No. 5. Bogor. Kamandalu, A.A.N.B; Sudaratmaja dan Sagung. 2007. Kajian Penerapan Teknologi Produksi Padi Keberhasilan Aplikasi dan Permasalahannya. Makalah Semiloka Nasional Repitalisasi Pertanian Bali Menuju Swasembada Beras. Menaka Adnyana, G. 2005. Uji Coba Budidaya Padi Hemat Air Metode SRI di Subak Pangkung Liplip, Jembrana dan Stasiun Percobaan BPP Seririt, Buleleng. DISIMP Regional I. Bali. Puslitbangtan, 2011. Teknologi Terbaru Tanaman Pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan). Bogor. Siregar, H. 1981. Budidaya Tanaman Padi. CV. Yasaguna. Jakarta. 316 hal. Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1987. Principles and Procedures of Statistics. A Biometrical Approach. McGraw-Hill Book Company. International Editions. Singapore. Sudirman dan A. Iwan. S., 1999. Mina Padi Budidaya Ikan Bersama Padi. Penebar Swadaya, Jakarta. Sugeng, H.R. 2003. Bercocok Tanam Padi. Penerbit: Aneka Ilmu. Semarang. Suparyono dan A. Setyono. 1996. Padi. Penebar Swadaya. Jakarta. Tesar, MB. 1984. Physiology Basis of Crop Growth and Development. Crop Science Society of America. Madison-Wisconsin. 341 pp. Utomo, M. dan Nazaruddin. 1999. Bertanam Padi Sawah Tanpa Olah Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta. Vergan, S. V., 1985. Tanaman Padi. Terjemahan Dewan Redaksi Bharata. Penerbit Bhrata Karya Aksara, Jakarta. Warintekbantul. Budidaya Padi. 2007. http://warintek.bantul.co.id. Tanggal penulusuran : 11 januari 2012. 97 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jat