PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS XI SENI TARI SMK NEGERI 1 SUKASADA

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR PKn

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

OLEH : NI WAYAN SULASTI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Kata-kata Kunci: TAI, aktivitas, hasil belajar, passing bola voli.

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI. I Gede Wenawa Putra

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE SISWA KELAS IV SDN 10 PADANG DAREK KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

Kata-kata Kunci: TGT, aktivitas, hasil belajar,lompat jauh.

ARTIKEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLAA. Oleh Komang Agus Dian Tri Putrawan NIM

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU. I Nyoman Sandiyasa

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

Journal of Elementary Education

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

LINDA ROSETA RISTIYANI K

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF (STAD) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKAN RESPON POSITIF SISWA DALAM PELAJARAN PKN

e-journal-fkip Unisla Press Page 64

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

ARTIKEL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW I UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH. Oleh Agus Suyasa NIM

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa...

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 3, Juli 2014 ISSN

ARTIKEL SKRIPSI OLEH AYU LESTARI NIM JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS XI SENI TARI SMK NEGERI 1 SUKASADA ARTIKEL Oleh : I KOMANG TRIYASA SURYANA 0914041057 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS XI SENI TARI SMK NEGERI 1 SUKASADA Oleh: I Komang Triyasa Suryana I Wayan Lasmawan Ketut Sudiatmaka Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan e-mail: bachootdeathcore@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode student teams achievement division (STAD) untuk meningkatkan proses dan hasil belajar PKn pada siswa kelas XI Seni Tari SMK Negeri 1 Sukasada tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas dimana guru sebagai peneliti subyek kelas XI Seni Tari SMK Negeri 1 Sukasada. Pelaksanaan penelitian menggunakan 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil pada siklus I adalah Hasil belajar PKn secara klasikal adalah 40%, berada pada kategori cukup. Pada siklus II, Hasil belajar PKn secara klasikal adalah 92%, berada pada kategori baik. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat simpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif metode student teams achievement division (STAD) dapat meningkatkan proses dan hasil belajar PKn pada siswa XI Seni Tari SMK Negeri 1 Sukasada tahun pelajaran 2012/2013. Disarankan kepada guru PKn untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif metode student teams achievement division (STAD) dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan proses dan hasil belajar PKn. Kata-kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Metode Student Teams Achievement Division (STAD), Proses, Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas XI Seni Tari SMK Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2012/2013 ABSTRACT This study aims to improve the process and outcomes of student learning through the application of methods of cooperative learning model student teams achievement division (STAD) to improve the learning process and results in Civics class XI student of SMK Negeri 1 Dance Sukasada school year 2012/2013. This study considered the class where the teacher action research as research subjects in class XI Dance SMK Negeri 1 Sukasada. The experiment uses

two cycles, each cycle consisting of planning, action, observation / evaluation and reflection. Data were analyzed using descriptive analysis. Results The results of the first cycle is studied in the classical Civics is 40%, in the category pretty. In the second cycle, results in the classical learning civics is 92%, were in the good category. Based on the data analysis and discussion can be concluded that the application of methods of cooperative learning model student teams achievement division (STAD) can improve the learning process and results Civics at Dance XI student of SMK Negeri 1 Sukasada school year 2012/2013. Civics teacher suggested to apply the methods of cooperative learning model student teams achievement division (STAD) in the learning process to improve learning processes and outcomes Civics. Key words: Methods Of Cooperative Learning Model Student Teams Achievement Division (STAD), Processes And Learning Outcomes PKN Class XI Student Of SMK Negeri 1 Dance Sukasada School Year 2012/2013. 1. PENDAHULUAN Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu dengan giat melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan. Dalam bidang pendidikan pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan berbagai cara seperti mengganti kurikulum, meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi, memberi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan sebagainya. Sesuai dengan UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 3 menyatakan bahwa; Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sesuai dengan Depdiknas (2005 : 33) yang menyatakan bahwa, Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945 Untuk mencapai tujuan ini peranan guru sangat menentukan. Menurut Wina Sanjaya (2006 : 19), peran guru adalah: Sebagai sumber belajar, fasilitator,

pengelola, demonstrator, pembimbing, dan evaluator. Sebagai motivator guru harus mampu membangkitkan motivasi siswa agar aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berhasil dengan baik. Salah satu cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan mengganti cara / model pembelajaran yang selama ini tidak diminati lagi oleh siswa, seperti pembelajaran yang dilakukan dengan ceramah dan tanya-jawab, model pembelajaran ini membuat siswa jenuh dan tidak kreatif. Suasana belajar mengajar yang diharapkan adalah menjadikan siswa sebagai subjek yang berupaya menggali sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah dari suatu konsep yang dipelajari, sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Situasi belajar yang diharapkan di sini adalah siswa yang lebih banyak berperan (kreatif).\ Di Indonesia pada dasarnya sudah diberikan semenjak tahun 1957 dengan nama Kewarganegaraan. Tahun 1961 menjadi Civic s tahun 1968 bernama PKn dan tahun 1975 berubah menjadi PMP ( Pendidikan Moral Pancasila), semenjak tahun 1989 menjadi PPKn ( pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ) dan tahun 2006 sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Melalui kurikulum 1975, pendidikan Kewarganegaraan telah ditetapkan sebagai mata pelajaran tersendiri dan wajib di ikuti oleh semua pelajar dari kelas 1 SD sampai dengan kelas 3 SMA. Hal ini diperkuat dengan UUD No 2 tahun 1989 yaitu tentang sistem pendidikan nasional yang menegaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang wajib diberikan dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas. Atas dasar itu, maka bidang studi PKn merupakan satu bagian integral dari semua kurikulum di Sekolah. Dalam pembelajaran PKn, peneliti sering menggunakan model pembelajaran ceramah. Model pembelajaran ini tidak dapat membangkitkan aktivitas siswa dalam belajar. Hal ini tampak dari perilaku siswa yang cenderung hanya mendengar dan mencatat pelajaran yang diberikan guru. Siswa tidak mau bertanya apalagi mengemukakan pendapat tentang materi yang diberikan. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat membentuk diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia, untuk menjadi warga

negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh UUD 1945. Hal ini sesuai dengan yang bahwa: Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Depdiknas (2005: 34). Melihat kondisi ini, peneliti berusaha untuk mencarikan model pembelajaran lain yaitu model pembelajaran diskusi. Siswa dibagi atas beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang (melihat kondisi siswa di kelas). Dari diskusi yang telah dilaksanakan, ternyata siswa masih kurang mampu dalam mengemukakan pendapat, sebab kemampuan dasar siswa rendah. Dalam bekerja kelompok, hanya satu atau dua orang saja yang aktif, sedangkan yang lainnya membicarakan hal lain yang tidak berhubungan dengan tugas kelompok. Dalam melaksanakan diskusi kelompok, peneliti juga melihat di antara anggota kelompok ada yang suka mengganggu teman karena mereka beranggapan bahwa dalam belajar kelompok (diskusi) tidak perlu semuanya bekerja. Karena tidak semua anggota kelompok yang aktif, maka tanggung jawab dalam kelompok menjadi kurang, bahkan dalam kerja kelompok (diskusi), peneliti juga menemukan ada di antara anggota kelompok yang egois sehingga tidak mau menerima pendapat teman. Melihat kenyataan-kenyataan yang peneliti temui pada sikap siswa di dalam proses pembelajaran tersebut di atas, peneliti berpendapat bahwa aktivitas siswa di SMK Negeri 1 Sukasada dalam pembelajaran PKn sangat kurang. Dalam hal ini peneliti berani mengungkapkan karena memang aktivitas siswa SMK Negeri Sukasada masih jauh dari pengertian aktivitas yang diungkapkan dari para ahli, seperti Paul D. Dierich dalam Oemar Hamalik (2001: 173), mengemukakan bahwa jenis aktivitas dalam kegiatan lisan atau oral adalah mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi. Berdasarkan pengamatan atau observasi pendahuluan yang peneliti lakukan,

ditemukan bahwa siswa SMK Negeri 1 Sukasada dalam melaksanakan diskusi kelas jarang sekali mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, apalagi mengajukan saran. Karena aktivitas siswa yang rendah itu, hasil belajar yang diperoleh juga menjadi rendah. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran PKn. Guru sering memberikan pelajaran dalam bentuk ceramah dan tanya-jawab, sehingga siswa tidak terangsang untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif.. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini peneliti mengambil sebuah judul yaitu: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Proses Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Kelas XI Seni Tari DI SMK Negeri 1 Sukasada. Dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif metode STAD ini, Menurut Slavin (2005;25) bahwa ada lima komponen utama yang perlu diperhatikan, yaitu : tahap penyajian kelas (class presentation), belajar dalam kelompok (teams), tes/kuis (quis tes), skor kemajuan individu (individual invromenti scores), penghargaan kelompok (teams recognition) (dalam Pujani, 2003:17) berdasarkan apa yang diungkapkan Slavin, maka model pembelajaran kooperatif metode STAD memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Siswa belajar dalam kelompokkelompok kecil Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar beranggotakan 4-6 orang yang merupakan campuran menurut tingkat kemampuan, jenis kelamin, dengan adanya heteroginitas anggota dalam satu kelompok, diharapkan dapat memotivasi siswa untuk saling membantu antara siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam penguasaan materi, sehingga tumbuh kesadaran dalam diri siswa bahwa belajar dengan model kooperatif cukup menyenangkan. Memperhitungkan skor awal Skor awal adalah skor kuis yang dimiliki siswa dalam pembelajaran sebelumnya. Skor ini sangat berguna untuk mengetahui perkembangan siswa secara individual. Tujuan pemberian skor awal ini untuk mengetahui apakah skor siswa pada tes berikutnya mengalami peningkatan atau penurunan. Kuis, Kuis yang dimaksudkan yaitu untuk mengetahui tingkat penguasaan pengetahuan secara individu. Pada saat mengerjakan kuis siswa bekerja sendiri

dengan demikian siswa bertanggung jawab untuk memahami materi pelajaran. Skor kemajuan Individu Skor kemajuan individu digunakan untuk mengetahui kemajuan siswa secara individu. Skor kemajuan diperoleh dengan membandingkan skor awal (base scores), dengan skor akhir (quis scores), dalam metode STAD skor kemajuan ini sangat diperlukan untuk menentukan skor tim, berikut disajikan kriteria pemberian skor awal. Berdasarkan uraian diatas, maka terdapat beberapa permasalahan yang layak dikedepankan, yaitu: (1) Sejauh manakah proses belajar siswa dalam pembelajaran pkn di kelas XI seni tari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Division), (2 Apakah Metode Kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Division)dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI seni tari di SMK Negeri 1 Sukasada dalam pelajaran PKn, (3) Apakah terdapat kendala-kendala dalam penerapan Model Pembelajaran STAD ( Student Teams Achievement Division) dan alternatif pemecahan masalahnya, Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: tujuan penelitian 1). Untuk mengetahui Sejauh manakah proses belajar siswa dalam pembelajaran pkn di kelas XI seni tari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Division) 2). Untuk mengetahui Metode Kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Division)dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI seni tari di SMK Negeri 1 Sukasada dalam pelajaran PKn. 3), Untuk mengetahui kendala-kendala dalam penerapan Model Pembelajaran STAD ( Student Teams Achievement Division) dan alternatif pemecahan masalahnya 2. METODE PENELITIAN Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas dalam arti luas. Suharsimi Harikunto ( 2006 : 2 ) memandang Penelitian Tindakan Kelas sebagai bentuk penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga penelitian harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran. PTK, selain bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar, juga untuk meningkatkan kinerja guru dan dosen dalam

proses pembelajaran. Dengan kata lain, PTK bukan hanya bertujuan untuk mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan yang dihadapi, tetapi yang lebih penting adalah memberikan pemecahan berupa tindakan untuk mengatasi masalah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam proses pembelajaran dan upaya meningkatkan proses serta hasil belajar. Adapun rancangan yang dipilih atau dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu Menurut prosedur Penelitian Tindakan Kelas, maka penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI Seni Tari SMK Negeri 1 Sukasada sebagai subyek penelitian, yang berjumlah 25 siswa Alasan pengambilan subjek ini adalah hasil observasi peneliti dan wawancara peneliti dengan guru pamong mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang menyatakan bahwa menggunakan metode ceramah ataupun menggunakan metode diskusi kelompok pada siswa kelas XI Seni Tari SMK Negeri 1 Sukasada belum melibatkan seluruh siswa secara keseluruhan, dan hanya di dominasi oleh beberapa orang siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Sehingga aktivitas pembelajaran dengan metode diskusi di dominasi oleh siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dan pada akhirnya hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar yang akan didapatkan oleh siswa. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Mata Pelajaran Pkn. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74,00, daya serap 74,00 % ketuntasan klasikal 40 % dan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 orang, 15 orang siswa berada dalam kategori belum tuntas. Dengan demikian ketuntasan belajar (KB) belum terpenuhi, karena ketuntasan belajar secara klasikal dari siklus I masih kurang dari 75%. Pada pelaksanaan siklus I masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student

Teams Achievement Division). Adapun kendala-kendala yang dihadapi yaitu sebagai berikut : (1) Beberapa siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran karena kurang begitu mengerti dengan model pembelajaran yang diterapkan. (2) Siswa kesulitan menyatukan pendapat ketika berdiskusi sehingga belum bisa menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. (3) Siswa masih ragu dan takut untuk mengemukakan pendapat pada saat diskusi. (4) Guru/Penelitri masih kekurangan waktu dalam mengimplementasiukan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk dapat menyelesaikan pembelajaran yang telah dilakukan. Tindakan perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang ditemui pada siklus I adalah: (1) Menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dengan cara memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif lagi dalam pembelajaran. (2) Mengaktifkan seluruh anggota kelompok dalam mengemukakan pendapat. (3) Menekankan pada siswa bahwa setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran selalu ada penilaian baik kognitif, afektif, dan psikomotor (4) Peneliti mengkaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa (5) Melakukan bimbingan intensif pada kelompok yang mengalami kesulitan (6) Memberi reward pada kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik. Berdasarkan perbaikan tindakan pada siklus I maka pada siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 84,17, daya serap 84,17%, ketuntasan klasikal 92,% dan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 23 orang. Secara klasikal keseluruhan ketuntasan individual dan klasikal dalam siklus II sudah terpenuhi yaitu berada diatas 76%. Dilihat dari data di atas nilai rata-rata hasil belajar siklus I sebesar 74,00 termasuk dalam kategori cukup dan rata-rata hasil belajar siklus II sebesar 84,17 termasuk dalam kategori baik. Jadi peningkatan ratarata hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 10,17%.berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dapat meningkatkan proses dan hasil belajar PKn siswa kelas kelas XI Seni Tari SMK Negeri 1 Sukasada 3.2 Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams

Achievement Division) Pada Mata Pelajaran Pkn. Adapun Kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) adalah sebagai berikut:beberapa siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran karena kurang begitu mengerti dengan model pembelajaran yang diterapkan. Siswa kesulitan menyatukan pendapat ketika berdiskusi sehingga belum bisa menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. siswa masih ragu dan takut untuk mengemukakan pendapat pada saat diskusi. Guru/Penelitri masih kekurangan waktu dalam mengimplementasiukan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk dapat menyelesaikan pembelajaran yang telah dilakukan Adapun upaya peneliti untyuk mengatasi permasalahan tersebut adalah: Menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dengan cara memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif lagi dalam pembelajaran. Mengaktifkan seluruh anggota kelompok dalam mengemukakan pendapat dengan memberikan penghargaan berupa nilai tambahan. Melakukan bimbingan yang lebih intensif pada kelompok yang mengalami kesulitan belajar atau mereka yang memiliki kemampuan pengetahuan yang rendah. Memberikan reward pada kelompok yang dapat mempresentasikan hasil diskusinya dengan sangat baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Djamarah dan Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar Cet. IV. Jakarta: Rineka Cipta Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Kunandar. 2008.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers Mc. Niff, Jean. (1992). Action Research: Principle and Practice. London: Routledge Suharta, I Gusti Putu dan Ardana. Jenis - Jenis Model Pembelajaran. Makalah disajikan dalam penatarn dosen muda pola 90 jam di IKIP Negeri

Singaraja, IKIP Negeri Siangaraja, Agustus 2006. Supriatnoko. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Penaku Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Frogresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup Sanjaya Wina, 2011. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.