STUDI RELIABILITY, AVAILABILITY DAN MAINTAINABILITY PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS PAYO SILINCAH UNIT 1 JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

TUGAS AKHIR STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

BAB II LANDASAN TEORI

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

TUGAS AKHIR ANALISA KONDISI DAN DAMPAK KEGAGALAN PENYALURAN PEMBANGKITAN SEKTOR BELAWAN AKIBAT TERPUTUSNYA JARINGAN TRANSMISI

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Sub konsentrasi Energi.

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Jaringan Spindel GI Nusa Dua PT. PLN (Persero) Distribusi Bali UJ Kuta. I Wayan Suardiawan

Dewi Widya Lestari

PENERAPAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENINGKATKAN RELIABILITY PADA BOILER FEED PUMP PLTU TARAHAN UNIT 3 & 4 TUGAS SARJANA

STUDI PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK TAHUN WILAYAH KOTA PADANG SIDIMPUAN DENGAN METODE GABUNGAN

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI

TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI

3 BAB III LANDASAN TEORI

KEANDALAN SISTEM INTRUMENTASI PLTG DI PT. PLN TELUK LEMBU PEKANBARU

STE TE HE E SE. Indicator Perusahaan (95%) (95%) (95%) (95%) (95%)

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

ANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI

ANALISA KEANDALAN, KEAMANAN DAN MANAJEMEN RESIKO PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS BLOK 2.2 DI PLTGU PT

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

Ardiansyah Lubis NIM. :

APLIKASI METODE LOGIKA FUZZY PADA PEMODELAN DAN ANALISA KEANDALAN SISTEM GAS BUANG BOILER UNIT 3 DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

Universitas Bina Nusantara

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

Primer. Oleh. Riki Ananda NIM :

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR

Analisa Performa Turbin Gas Frame 6B Akibat Pemakaian Filter Udara BAB II DASAR TEORI. pembangkit gas ataupun menghasilkan daya poros.

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Studi Keandalan Sistem Kelistrikan Hingga Level Beban Tegangan Menengah di PT.Pupuk Kalimantan Timur Nama : Prita Lukitasari NRP :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SHINTALISTYANI Dosen Pembimbing : Yudha Prasetyawan, S.T. M.Eng

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

BAB II LANDASAN TEORI. stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

I Wayan Suardiawan 1) 1) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111,

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP.

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. banyak daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh oleh program

ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASHING TERHADAP EFISIENSI KOMPRESOR DAN EFISIENSI THERMAL TURBIN GAS BLOK 1.1 PLTG UP MUARA TAWAR

STUDI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB) DI SUMATERA UTARA

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Session 10 Steam Turbine Instrumentation

Transkripsi:

STUDI RELIABILITY, AVAILABILITY DAN MAINTAINABILITY PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS PAYO SILINCAH UNIT JAMBI Rhivki Habibiansyah, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20 INDONESIA e-mail: cucut66@yahoo.com Abstrak Pembangkit Listrik Tenaga Gas ( PLTG) memiliki beberapa komponen utama antara lain Kompresor, Turbin Gas, Kombuster dan Generator yang dalam operasinya menggunakan peralatan yang telah terintegrasi antara satu dengan yang lain. Namun, selama unit PLTG itu beroperasi sering terjadi beberapa permasalahan proses produksi. Dari paper ini didapat nilai keandalan terburuk terdapat pada komponen Gauge sebesar 8.63E-30, availability terburuk terdapat pada komponen Inlet Air sebesar 0.27 dan maintainability terburuk terdapat pada komponen exciter selama 23. Kata Kunci: Reliability,Maintainability. Pendahuluan Dalam proses menghasilkan energi listrik, Pembangkit Listrik Tenaga Gas memiliki beberapa komponen utama antara lain Kompresor, Turbin Gas, kombuster dan Generator. Semua komponen tersebut terintegrasi menjadi satu kesatuan sistem unit yang bekerja untuk dapat menghasilkan listrik. Dalam proses produksinya, unit PLTG sangat dipengaruhi oleh evaluasi kinerja dari setiap komponen komponen yang terlibat di dalam unit PLTG tersebut. Permasalahan yang sering terjadi dalam unit PLTG ini yaitu kegagalan start pada saat unit PLTG akan dioperasikan. Kegagalan start tersebut terjadi dikarenakan adanya kegagalan ataupun kerusakan pada komponen-komponen yang ada didalam unit PLTG. Dimana dampak dari kegagalan tersebut dapat menyebabkan unit PLTG mengalami trip dan tidak dapat melakukan produksi listrik. Dari sinilah timbul gagasan untuk melakukan evaluasi kinerja unit PLTG ini dari segi keandalannya. Dimana keandalan PLTG ini berkaitan dengan frekuensi waktu kegagalan komponen-komponen pada saat melakukan start dan pada saat proses produksi listrik. Sementara itu keandalan juga sangat berkaitan dengan faktor maintainability dan availability yang berguna untuk mengetahui lifetime komponen dan perkiraan waktu dari suatu komponen untuk dilakukan maintenance ataupun penggantian komponen. 2. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Prinsip kerja dari sebuah PLTG Mula-mula udara dari atmosfir ditekan didalam kompresor hingga temperature dan tekanannya naik dan proses ini biasa disebut dengan proses kompresi dimana sebagian udara yang dihasilkan ini digunakan sebagai udara pembakaran dan sebagiannya digunakan untuk mendinginkan bagian-bagian turbin gas. Didalam ruang bakar sebagian udara pembakaran tersebut akan bercampur dengan bahan bakar yang diinjeksikan kedalamnya dan dipicu dengan spark plug akan menghasilkan proses pembakaran hingga menghasilkan gas panas (energi panas) dengan temperature dan tekananm yang tinggi, dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana didalam sudusudu gerak dan sudu-sudu diam turbin, gas panas tersebut temperature dan tekanan -3- copyright @ DTE FT USU

mengalami penurunan dan proses ini biasa disebut dengan proses ekspansi.selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk memutar generator hingga menghasilkan energi listrik[]. Generator menghasilkan energi listrik dengan digerakkan atau diputar oleh suatu penggerak mula (Prime Mover)[4]. Gambar. Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Gas[2] Gambar diatas menjelaskan bahwa Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) mempunyai beberapa peralatan utama sebagai berikut: a. Turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida kerjanya gas diperoleh dari pembakaran bahan bakar cair yang mudah terbakar. Kompresor adalah alat yang digunakan untuk mengkompresikan udara dengan jumlah yang besar untuk keperluan pembakaran, pendinginan dan lain-lain [3]. b. Kompresor yang digunakan adalah jenis aksial dengan 7 tingkat yang seporos dengan turbin. Untuk melakukan proses kompresi, kompresor memerlukan tenaga yang sangat besar. Tenaga untuk memutar kompresor ¾ dari gaya yang dihasilkan oleh turbin. Karena pembebanan pada PLTG bervariasi maka jumlah udara yang masuk melalui filter diatur oleh Inlet Guide Vanes (IGV). c. Combustion Chamber adalah ruangan tempat proses terjadinya pembakaran. Ada turbin gas yang mempunyai satu atau dua Combustion Chamber yang letaknya terpisah dari casing turbin, akan tetapi yang lebih banyak dijumpai adalah memiliki Combustion Chamber dengan beberapa buah Combustion basket, mengelilingi sisi masuk (Inlet) turbin. Gambar 2. Kurva Bathub Secara umum konsep reliability dapat digambarkan dalam bathtub curve pada gambar 2.Untuk menjelaskan siklus hidup komponen, nama kurva tersebut disesuaikan dengan bentuk kurva sebagai berikut:. Infant Mortality : pada tahap awal pengembangan produk, terdapat beberapa part, material, proses yang tidak terpantau oleh bagian quality control. Item yang tidak standard ini kemudian rusak lebih cepat dari pada total waktu hidup produk. Saat masalah ini muncul dan perlahan diperbaiki, tingkat kerusakan populasi akan menurun dan menstabilkan populasi. On Average : saat stabilisasi populasi selesai, laju kerusakan produk menjadi konstan. Namun, kita tidak dapat memprediksikan secara pasti kapan kerusakan terjadi karena terjadinya kerusakan tersebut secara random. 2. Aging and Wearout : saat masa pemakaian produk meningkat, beberapa mekanisme kegagalan potensial dapat terjadi namun tidak secara random. Faktanya, kerusakan tersebut berdasarkan waktu atau siklus dan mengarah pada penuaan dan keausan. Dengan demikian, laju kerusakan akan mulai naik dan umur pakai produk mendekati akhir. d. Generator adalah alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. (a) -32- copyright @ DTE FT USU

(b) (c) (d) melaksanakan fungsinya selama periode waktu (t) atau lebih. Pada tahap ini, data-data yang diperoleh akan diolah secara kuantitatif. Data yang digunakan adalah data maintenance yang berupa data kegagalan dan perbaikan komponenkomponen unit PLTG. Pengolahan data secara kuantitatif tersebut Menggunakan Software Weibull ++6.Untuk menghitung keandalan suatu komponen langkah pertama harus mengetahui model probabilitas kegagalan komponen tersebut yang dinyatakan dengan distribusi statistik[6]. Distribusi weibull telah digunakan secara luas dalam teknik keandalan. Keuntungan dari distribusi ini adalah bisa digunakan untuk variasi data yang luas. Karasteristik distribusi weibull adalah: a. Fungsi keandalan distribusi weibull ditunjukkan pada Persamaan (). ( ) = () (e) Gambar 3.Kurva (a-e) adalah Variasi Kurva Bathub Kurva-kurva pada gambar 3 diatas terbagi ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan persentase kerusakan[] sebagai berikut:. Hanya sekitar 3-4% yang sebenarnya mencerminkan konsep kurva bathtub tradisional (kurva A). 2. Sekitar 4-20% komponen mengalami karakteristik proses penuaan atau aus (aging) selama masa pakai (kurva A, B, C). 3. Sebaliknya, 77-2% komponen tidak menunjukkan mekanisme keausan atau penuaan selama masa pakai (D, E, F). 3. Metode Kuantitatif Metode kuantitatif merupakan metode analisa yang dilakukan secara perhitungan matematis. Metode ini dapat dilakukan melalui perolehan data perawatan (maintenance record) terhadap waktu kegagalan (time to failure) dan waktu perbaikan (time to repair) dari suatu komponen atau sistem.keandalan dari suatu komponen atau sistem adalah probabilitas untuk tidak mengalami kegagalan atau dapat b. Laju kegagalan distribusi weibull ditunjukkan pada Persamaan (2). ( ) = (2) c. Waktu rata-rata kegagalan distribusi weibull ditunjukkan pada Persamaan (3). = + + (3) Jika distribusi waktu antar kegagalan suatu sistem mengikuti distribusi eksponensial maka: a. Fungsi keandalan distribusi eksponensial ditunjukkan pada Persamaan (4). ( ) = ( ) (4) b. Laju kegagalan distribusi eksponensial ditunjukkan pada Persamaan (). ( ) = ) () c. Waktu rata-rata kegagalan distribusi eksponensial ditunjukkan pada Persamaan (6). = + (6) dimana: -33- copyright @ DTE FT USU

R(t) : Fungsi keandalan terhadap waktu ( ) : Laju kegagalan terhadap waktu Maintainability didefenisikan sebagai kemampuan suatu komponen dalam kondkisi pemakaian tertentu, untuk dirawat atau dikembalikan ke keadaan semula dimana komponen itu dapat menjalankan fungsi yang diperlukan, jika perawatan dilakukan dalam kondisi tertentu dan dengan menggunakan prosedur dan sumber daya yang sudah ditentukan.bentuk persamaannya adalah: a. Persamaan maintainability untuk distribusi weibull ditunjukkan pada Persamaan (7). ( ) = (7) b. Persamaan maintainability untuk distribusi lognormal ditunjukkan pada Persamaan (8). ( ) = ( ) (8) c. Persamaan maintainability untuk ditribusi normal ditunjukkan pada Persamaan (). ( ) = ( ) () d. Persamaan maintainability untuk ditribusi eksponensial ditunjukkan pada Persamaan (0). ( ) = ( ) (0) Sedangkan untuk Persamaan waktu ratarata perbaikan untuk beberapa distribusi ditunjukkan pada Persamaan (-4) berikut: a. Distribusi Weibull. b. Distribusi Lognormal. = + + () = ( + ) (2) = + µ (4) Availability didefenisikan sebagai probabilitas bahwa sebuah komponen akan tersedia saat dibutuhkan (dengan berbagai kombinasi aspek-aspek keandalannya, kemampuan perawatan dan dukungan perawatan), atau proporsi dari total waktu bahwa sebuah komponen tersedia untuk digunakan. Availability dari sebuah sistem dapat diekspresikan kedalam Persamaan () berikut: = () Secara practical, availability A(t) yang berubah terhadap waktu dapat dihitung menggunakan Persamaan (6). ( ) = ( ( + ) ) (6) dimana: MTTF : Mean Time To Failure MTTR : Mean Time To Repair 4. Hasil Perhitungan Berikut adalah grafik salah satu hasil analisa pada komponen PLTG yang diperoleh dari Persamaan (-6). Keandalan Keandalan (combuster).2 0.8 inlet air 0.6 pump air 0.4 0.2 0 0 3624 726 020 42 8264 2888 260 Waktu () Gambar 4. Grafik Keandalan Kombuster c. Distribusi Normal. = (3) d. Distribusi Eksponensial. -34- copyright @ DTE FT USU

Gambar. Grafik Maintainability Kombuster Grafik 4 dan diatas menjelaskan keandalan dan maintainability setiap komponenkomponen pendukung unit PLTG yang memiliki nilai keandalan dan maintainability yang berbeda. Ini bisa dilihat dari grafik-grafik tersebut bahwa nilai keandalan setiap komponen semakin lama akan semakin menurun hingga waktu operasional tertentu mencapai nilai 0 %. Untuk nilai maintainability setiap komponennya semakin lama akan semakin naik, hal itu dikarenakan semakin lama waktu perawatan komponen maka tingkat kualitas kerja komponen-komponen unit PLTG akan semakin baik. Hasil dari perhitungan untuk semua komponen dapat disimpulkan pada Table. Tabel. Hasil Analisa Keseluruhan Komponen No Komponen R (t) A(i) M(t) Turning 0.0283 0.37 2 2 Exciter 0.04884 0. 23 3 Auxiliary 0.037 0.77 2 4 Main Pump 0.447 0.7 3 Control Card Prosessor 0.00436 0.68 6 Transducer 0.008 0.2 7 8 Maintainability.2 0.8 0.6 0.4 0.2 0 Maintainability (Combuster) 0 0 20 2 30 3 Card ds 200 Card I/O TCCA Card Speed Tronik Waktu () 0.082 0.2 0.026 0. 0.04332 0.88 0 Card TCPS 0.0440 0.88 inlet air filter pump air 8 Fuse 0.0067 0.6 2 3 4 6 7 8 Solenoid Valve Switch Gauge Termocoup le TTWS Termocoup le TTXD Termocoup le TCDA TCIF Inlet Air Pump Air 0.00 0.6 0.76 0. 0.46 0.04683 0.82 0.20847 0.0 2.0E- 0 8.63E- 30 0.0834.7E- 07 0.00444 0.27 0.8 3 2 3 7 22 6 Hasil pada Table diatas dapat dibandingkan dengan menggunakan teori bathub sehingga disimpulkan bahwa sekitar 47% komponen memiliki status Infant Mortality stage dan 3 % Aging and Wareout stage yang disimpulkan pada Table 2 berikut: Tabel 2. Hasil Perbandingan dengan Teori Bathub No Komponen Teori Bathub Turning 2 Exciter 3 Auxiliary Infant Mortality 4 Main Pump Infant Mortality Control Card Prosesor Infant Mortality 6 Transducer 7 Card ds 200 8 Card I/O Infant Mortality TCCA Card speed tronik 0 Card TCPS Fuse -3- copyright @ DTE FT USU

2 3 4 6 7 8 Solenoid Valve Switch Gauge Termocouple TTWS Termocouple TTXD Termocouple TCDA TCIF Inlet Air Pump Air Infant Mortality Infant Mortality Infant Mortality Infant Mortality Infant Mortality [4]. Dr. Suyitno M.,M.Pd. Pembangkit Energi Listrik,Rineka Cipta []. Ebeling,Charles E. "An Introduction to Reliability and Maintainability Engineering", The McGraw-Hill Companies, Singapore,7. [6]. Anugrah Okta Wisandiko, Analisa keandalan,keamanan dan Manajemen Resiko Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Blok 2.2 di PLTGU PT. PJB UP Gresik.Teknik Fisika Fakultas Teknik ITS,Surabaya,20.. Kesimpulan Adapun hasil pembahasan dari penelitian ini adalah:. Exhaust Damper memiliki nilai keandalan terendah yaitu pada komponen Gauge. 2. Hanya pada kompresor yang memiliki nilai konstan pada semua komponennya (infant mortality stage). 3. Nilai ketersediaan terendah terdapat pada komponen kombuster (Inlet Air ) karena seringya terjadi kerusakan. 6. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda (Musadat) Ibunda (Ernimayeti) selaku orang tua penulis, Ir. Eddy Warman selaku dosen pembimbing, juga Ir. Syamsul Amien,M,Si, Ir. Surya tarmizi Kasim, M,Si dan Ir.Raja Harahap, MT selaku dosen penguji penulis yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan paper ini, serta teman-teman penulis yang sudah memberikan dukungan selama pembuatan paper ini. 7. Referensi []. PT. PLN (PERSERO), Pengatur Operasi Sistem,Semarang, 2008. [2]. Djiteng Marsudi, Operasi Sistem Tenaga Listrik, Graha Ilmu,2006 [3]. Djiteng Marsudi, Pembangkitan Energi Listrik",Erlangga.20-36- copyright @ DTE FT USU