BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti

dokumen-dokumen yang mirip
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 12: Industri kreatif

BAB 2 KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1.1 LATAR BELAKANG. Periklanan. Arsitektur BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun masehi, berkembang melalui penemuan mesin-mesin

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sehingga tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Ekonomi Kreatif

BAB I PENDAHULUAN. informasi (e-commerce), dan akhirnya ke ekonomi kreatif (creative economy).

Strategi Pemasaran Produk Industri Kreatif Oleh Popy Rufaidah, SE., MBA., Ph.D 1

BAB I PENDAHULUAN. Industri kreatif saat ini sangat berkembang pesat dan dapat memberikan

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO EKONOMI KREATIF KOTA DEPOK 2014

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun internasional mengawali terbukanya era baru di bidang ekonomi yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tingginya tingkat pengangguran di Indonesia sampai saat ini adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007) ekonomi gelombang ke-4 adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan teknologi yang semakin pesat di era globalisasi akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu

BAB I PENDAHULUAN. pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, terdapat satu hal yang belakangan ini sering didengungkan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengantar Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB PENDAHULUAN. Kreativitas ditemukan di semua tingkatan masyarakat. Kreativitas adalah ciri

mutualisme begitupun dengan para pelaku industri marmer dan onix di Tulungagung, Jawa Timur. Tentunya dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan

Industri Kreatif Jawa Barat

BAB 6 KESIMPULAN dan SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. KOTA MEDAN dan EKONOMI KREATIF

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Pada awalnya seperti diketahui, kegiatan perekonomian hanya

HAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pembangunan Industri Kreatif dalam Mendukung Pariwisata Aceh 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. tersebut pada saat ini dikatakan sebagai era ekonomi kreatif yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk khususnya melalui media cetak. Menurut Rhenald Khasali (1995:99)

2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara R

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dengan cara menghasilkan dan memberdayakan kemampuan berkreasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia terlahir dengan karunia berupa kecerdasan. Kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran. Selain UMKM ada juga Industri

BAB I PENDAHULUAN. Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag.

BAB I PENDAHULUAN. Industri Kecil Menengah (IKM). Sektor industri di Indonesia merupakan sektor

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ekonomi Industri merupakan suatu keahlian khusus dalam ilmu ekonomi. Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin sulitnya keadaan perekonomian dunia saat ini yang diakibatkan krisis

HUKUM PENERBITAN BAHAN PUSTAKA. Oleh. Dewi Wahyu Wardani

Analisis Pengembangan Program Bisnis Industri Kreatif Penerapannya Melalui Pendidikan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. berpeluang munculnya usaha dalam bidang jasa. Salah satunya adalah Party

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keempat, yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industry). Di

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan pasar di industri fashion yang semakin ketat secara

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DAERAH PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap orang dalam menjalankan aktifitas mereka. Salah satu hasil

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

Pemetaan Industri Kreatif Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Urban Di Kota Palembang

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOFYAN ARIEF SH MKn

BAB V PENUTUP. Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Counterfeiting atau pemalsuan adalah tindakan pelanggaran atau penyalahan terhadap

Pemanfaatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ragil Yoga Edi

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Pemuda Indonesia Ahmad Buchori Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

Fungsi Konsumsi Keynes

BAB I PENDAHULUAN. karena setiap negara menginginkan proses perubahan perekonomian yang lebih

PENGENALAN HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya, perekonomian Indonesia lebih mengandalkan dalam sektor

FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL

2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas.industri kreatif tidak hanya menciptakan transaksi ekonomi, tetapi juga transaksi sosial budaya antar negara.

Perkembangan Industri Kreatif

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

I. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang nomor 19 Tahun 2002 tentang hak cipta, ciptaan yang

SISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN

BAB I Pendahuluan. Gambar 1.1 Gelombang Perekonomian Dunia. (sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia menyadari bahwa ekonomi kreatif memiliki peran penting

Maskarto Lucky Nara Rosmadi, SH., SE., S.Sos., MM. Dosen STIE Kridatama Bandung ABSTRAKSI. Dalam juta Tenaga Kerja Bekerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

minimal 1 (satu) kali, sedangkan pada tahun 2013 tidak dilaksanakan pameran/ekspo.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekonomi, Kreativitas, dan Ekonomi Kreatif 2.1.1 Ekonomi Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti keluarga, rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan, aturan, hukum. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Alfred Marshall dalam Lipsey et al (1995:3) mendefinisikan ilmu ekonomi merupakan studi tentang umat manusia dalam kehidupan sehari-hari. Definisi Marshal sangat umum karena tidak menyinggung elemen apa dari umat manusia yang penting untuk di kaji. (Rasul, 2013:1) Secara umum, dapat dikatakan bahwa pengertian ekonomi adalah sebuah bidang kajian ilmu yang berhubungan tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia. Karena itulah, ekonomi merupakan salah satu ilmu yang berkaitan tentang tindakan dan perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berkembang dengan sumber daya yang ada melalui kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi. Seorang ahli ekonomi yang terkenal di dunia, Profesor P.A. Samuelson mengatakan bahwa ekonomi adalah suatu studi mengenai indivudu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, 9

dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat. (Sukirno, 2011:9) Ahli ekonomi lain yang memberikan pendapat mengenai arti ekonomi adalah Nordhaus yang berpendapat bahwa definisi utama ilmu ekonomi adalah : A. Menganalisis bagaimana sebuah pranata sosial dan teknologi mempengaruhi harga dan alokasi sumberdaya diantara berbagai penggunaannya. B. Mengeksplorasi perilaku pasar keuangan, termasuk tingkat harga dan saham. C. Mempelajari distribusi pendapatan dan mengajarkan cara membantu kaum miskin tanpa mengganggu kinerja perekonomian. D. Mengkaji siklus bisnis dan mempelajari cara menggunakan kebijakan moneter untuk mengurangi gejolak pengangguran dan inflasi. E. Mempelajari pola perdagangan antar Negara dan menganalisis dampak pembatasan perdagangan. (Ahman et al, 2007:113) Definisi menurut Nordhaus tersebut bisa di sederhanakan dan akan menemukan topik yang lebih umum, yakni ilmu ekonomi adalah kajian 10

bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi komoditi-komoditi berharga dan mendistribusikannya pada masyarakat luas. Inti dari ilmu ekonomi adalah mengakui realitas kelangkaan, lalu memikirkan cara mengorganisir masyarakat dalam suatu cara yang menghasilkan pemanfaatan sumber daya yang paling efisien dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan dimasa depan. (Ahman et al, 2007:113) Seorang ahli ekonomi dunia dan juga seorang psikologi, Abraham Maslow juga memberikan pengertian ekonomi sebagai suatu bidang pengkajian yang mencoba untuk menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan didalam manusia dengan melalui pengemblengan segala sumber ekonomi yang berasaskan prinsip dan teori dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efisien dan efektif. Sekarang ini telah banyak Negara yang pembangunan ekonominya melalui pengembangan ekonomi yang kreatif, karena dengan ekonomi yang kreatif, sumber daya lebih efisien dan produktif. Sumber daya yang efisien dan produktif ini disebabkan oleh faktor-faktor diantaranya kegiatan ekonomi yang mengutamakan kekayaan intelektual dapat memperbarui sumber daya ekonomi melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Suryana, 2013:1) 11

2.1.2 Kreativitas Secara etimologi, kata kreativitas asal mulanya diambil dari bahasa latin yaitu creo yang artinya menciptakan atau membuat. Dalam bahasa Inggris kata create muncul pada abad ke-14. Konsep kreativitas dengan inteligensi, mental, tipe, dan kemampuan personal, kesehatan mental, pendidikan, dan pelatihan, teknologi, proses pembelajaran, dan mengajar. (Suryana, 2013:20) Dalam konteks Ekonomi, kreativitas menunjukkan suatu formulasi ideide baru dan menerapkan ide-ide tersebut untuk menghasilkan pekerjaan-pekerjaan yang berasal dari produk-produk seni dan budaya, kreasi-kreasi yang berfungsi, penemuan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi. (Suryana, 2013:35) Kreativitas dalam ekonomi merupakan proses dinamis yang mengarah pada inovasi teknologi, praktik bisnis, pemasaran dan usaha lainnya untuk meraih keunggulan bersaing dalam ekonomi. Menurut UNCTAD, ekonomi kreatif merupakan suatu konsep yang mendasarkan pada modal kreatif yang secara potensial menggerakkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. (Suryana, 2013:38) 2.1.3 Ekonomi Kreatif Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor 12

produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Ekonomi kreatif pada hakikatnya adalah kegiatan ekonomi yang mengutamakan pada kreativitas berpikir untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang memiliki nilai yang bersifat komersil. (Suryana, 2013:35) Howkins (2001) dalam bukunya The Creative Economy menemukan kehadiran gelombang ekonomi kreatif setelah menyadari pertama kali pada tahun 1996 ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan sebesar US$ 60,18 miliar yang jauh melampaui ekspor sektor lainnya seperti otomotif, pertanian, dan pesawat. Menurut Howkins ekonomi baru telah muncul seputar industri kreatif yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. (Suryana, 2013:13) 2.2 Hak Kekayaan Intelektual dan Industri Kreatif 2.2.1 Hak Kekayaan Intelektual Hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Secara garis besar, Hak Kekayaan Intelektual ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Hak Cipta (copyright) 13

2. Hak Kekayaan industri (industrial property right) yang mencakup hak paten, merek, desain industri, desain tata letak, indikasi geografis, dan informasi rahasia dagang. Sistem HKI merupakan hak privat (private rights). Seseorang bebas untuk mengajukan permohonan atau mendaftar karya intelektual atau tidak. Hak eksklusif yang diberikan negara kepada individu pelaku HKI (inventor, pencipta, pendesain, dan sebagainya) tidak lain dimaksud sebagai penghargaan atas hasil karya (kreativitas)nya dan agar orang lain terangsang untuk lebih lanjut mengembangkan lagi, sehingga dengan sistem HKI tersebut kepentingan masyarakat ditentukan melalui mekanisme pasar. (Hak Atas Kekayaan Intelektual (Sutedi, 2013) Salah satu yang dapat memperoleh hak kekayaan intelektual adalah produk orijinal. Produk Orijinal adalah produk yang merupakan barang resmi dari pihak pembuatnya. Barang ini murni di produksi, di seleksi, di standarisasi oleh sang produsen sendiri sehingga kualitas barang benarbenar terjaga dan tidak mengecewakan para pembelinya. 2.2.2 Industri Keatif Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, 14

keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. (Suryana, 2013:96) Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian. Berbagai pihak berpendapat bahwa kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama dan industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi. Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video. Muncul pula definisi yang berbeda-beda mengenai sektor ini. Namun sejauh ini penjelasan Howkins masih belum diakui secara internasional. (www.kiranafurniture.com) 2.2.3 14 Subsektor Ekonomi Kreatif Ekonomi kreatif dapat dikelompokan menjadi 14 sub-sektor. Menurut Departmen Perdagangan Republik Indonesia dalam buku Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif 2025, ke 14 sub-sektor industri kreatif Indonesia adalah : 1. Periklanan (advertising) Periklanan atau advertising adalah kegiatan kreatif berkaitan dengan jasa meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang 15

dihasilkan. Seperti riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanya relasi publik, pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran brosur, selebaran dan pamflet, pemasangan iklan di media cetak seperti surat kabar dan majalah serta media elektronik seperti televisi dan radio. (Saputra, 2010:44) Banyak perusahaan yang kebanjiran orser saat memasuki masa kampanye, salah satunya Roby, pemilik PDP (Pelangi Digital Printing) yang tengah menggarap spanduk, baliho serta giant banner untuk para caleg. Bahkan perusahaan advertising ini menerima order dari putra orang nomor satu di republik ini. (Saputra, 2010:72) 2. Arsitektur Arsitektur merupakan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan secara menyeluruh. Misalnya arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan biaya kontruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi, konsultasi kegiatan teknik dan sipil serta rekayasa mekanika dan elektrikal. (Saputra, 2010:44) Dibalik serunya permainan futsal, juga tersimpan peluang bisnis yang sangat menjanjikan yaitu jasa konstruksi lapangan futsal. Belakangan ini, respon masyarakat semakin serius yang ditandai dengan maraknya sekolah-sekolah futsal. Di sisi lain bisnis penyewaan lapangan futsal juga gampang ditemukan. Kondisi demikian tidak terlepas dari peran 16

sejumlahg pengusaha yang khusus bergerak sebagai jasa kontraktor lapangan futsal. (Saputra, 2010:73) 3. Pasar Seni dan Barang Antik Adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barangbarang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, meliputi barang-barang musik, percetakan, kerajinan, automobile dan film. (Saputra, 2010:44) Mobil tua tidak selalu identik dengan renta. Di tangan Aji, pengelola Oto Resto, dengan sedikit sentuhan modifikasi dan perawatan mesin yang baik, mobil jenis Volkswagen (VW) klasik bisa berubah menjadi mobil antik nan sedap dipandang. (Saputra, 2010:74) 4. Kerajinan Kerajinan adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi produksi dan distribusi produk yang dibuat oleh tenaga pengrajin dimulai dari desain awal sampai proses penyelesaian produknya. Barang kerajinan tersebut meliputi barang yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan. bambu, kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, kapur, dan logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi). Produk kerajinan tersebut pada umumnya bukan produksi masal. (Saputra, 2010:45) 17

Kulit kayu lantung pernah dimandaatkan sebagai bahan dasar karung goni untuk dibuat pakaian. Lantaran tekstur serat permukaannya yang unik dan natural, kulit lantung masih tetap dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan berbagai aksesoris, antara lain bahan pembuatan tas, dompet, sarung hp hingga aksesoris untuk pernikahan. (Saputra, 2010:75) 5. Desain Desain adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan. (Saputra, 2010:45) 6. Fesyen Fesyen adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultasi produk fesyen, serta distribusi produk fesyen. (Saputra, 2010:45) Dari fungsinya, umumnya orang mengenal jaket sebagai baju hangat, yakni untuk dikenakan pada saat cuaca dingin. Meskipun mengalami perkembangan dan perubahan dalam hal model desain, tapi tetap mengacu pada manfaat utamanya. Misalnya seperti jaket dwi fungsi, fungsi pertama sebagai pakaian tebal yang hangat, sementara pada 18

sebaliknya dibuat dari bahan parasut sebagai pelindung air hujan. (Saputra, 2010:77) 7. Video, Film, dan Fotografi Video, Film, dan Fotografi merupakan kegiatan yang terkait dengan kreasi produksi video, film dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron dan eksibisi film. (Saputra, 2010:45) 8. Permainan Interaktif Permainan interaktif adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan dan edukasi. Sub-sektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi. (Saputra, 2010:45) Dengan kemampuan dan kreatifitasnya mengemas game lokal, David Setiabudi mendulang rupiah demi rupiah. Satu permainan komputer buatannya terbaru adalah Misteri Raja Pocong. Pocong dalam permainannya ini adalah jelmaan manusia yang semasa hidupnya sering merugikan orang lain, antara lain koruptor, pocong narkoba, pocong penjudi, pocong anarkis dan pocong penjahat perang. Produknya adalah game-game yang dimainkan dengan media komputer. (Saputra, 2010:84) 19

9. Musik Musik adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi atau komposisi, pertunjukan, reproduksi dan distribusi dari rekaman suara. Banyaknya pemusik muda yang giat berlatih menjadi berkah tersendiri bagi penyewaan studio musik. (Saputra, 2010:87) 10. Seni pertunjukan Kegiatan kreatif ini berkaitan dengan usaha pengembangan konten produksi pertunjukan. Misalnya, pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung dan tata pencahayaan. (Saputra, 2010:46) 11. Penerbitan dan Percetakan Penerbitan dan percetakan merupakan kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid dan konten dijital serta kegiatan kantor berita dan pencarian berita. Sub-sektor ini juga mencakup penerbitan prangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket pesawat terbang dan terbitan khusus lainnya. Selain itu, juga mencakup penerbitan foto-foto, grafik dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film. (Saputra, 2010:46) 20

12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak Layanan komputer dan piranti lunak (software) adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya. (Saputra, 2010:46) Dengan hadirnya software khusus akuntansi, kegiatan pembukuan yang rumit dan memakan waktu bisa dihindari. Software besutan Zahir Internasional ini kian dibutuhkan karena berperan penting dalam menentukan efisiensi keuangan perusahaan. Saat ini mulai banyak orang yang sadar teknologi lantaran berbagai aktifitas banyak yang bersentukan dengan teknologi. (Saputra, 2010:89) 13. Televisi dan Radio Televisi dan radio merupakan suatu kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi produksi dan pengemasan acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar kembali) siaran radio dan televisi. (Wiko Saputra, 2010:92) 14. Riset dan Pengembangan Riset dan pengembangan merupakan kegiatan kreatif terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi serta penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan 21

kreasi produk baru dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk yang berkaitan dengan humaniora seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra dan seni serta jasa konsultasi bisnis dan manajemen. (Saputra, 2010:98) 2.4 Teori Konsumsi dan Teori Perilaku Konsumen 2.4.1 Teori Konsumsi Menururt Keynes, pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dalam perekonomian tergantung dari besarnya pendapatan. Perbandingan antara besarnya konsumsi dengan jumlah pendapatan disebut kecondongan mengkonsumsi (MPC = Marginal Propensity to Consume). Semakin besar MPC semakin besar pula pendapatan yang digunakan untuk kegiatan konsumsi dan sebaliknya. Pada kondisi negara yang MPC-nya rendah, maka akan menyebabkan selisih antara produksi nasional (dengan asumsi full employment) dengan tingkat konsumsi (penggunaan produk) menjadi semakin besar. Agar mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, para pengusaha perlu melakukan investasi sebesar selisih antara tingkat konsumsi dan produksi tersebut. Jika besarnya investasi tidak mencapai jumlah tersebut, maka akan terjadi pengangguran. Karena kondisi tersebut dalam kondisi nyata tidak selalu tercapai, maka pengangguran akan selalu ada. Fungsi konsumsi Keynes adalah fungsi konsumsi jangka pendek. Keynes tidak mengeluarkan fungsi konsumsi jangka panjang karena menurut Keynes in the long run we re all dead., bahwa di dalam jangka panjang, kita semua akan mati, sehingga jangka panjang tidak perlu diprediksi. 22

Fungsi konsumsi Keynes dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Fungsi Konsumsi Keynes : C=Co +cyd Dimana : Co > 0. Co adalah Konsumsi subsidi (The Otonom Consumption) yaitu sejumlah konsumsi yang diterima oleh konsumen apabila pendapatan mereka tidak ada, atau Y = 0. Yd = Pendapatan Disposable atau pendapatan yang siap dikonsumsi Yd = Y Tx + Tr Tx adalah Pajak dan Tr adalah Subsidi atau transfer 2. Rata-rata konsumsi ( APC = Average Propensity to Consume) adalah ratio antara jumlah konsumsi terhadap pendapatan, APC=C/Y. 3. Kecenderungan tambahan mengkonsumsi (MPC = c = C/ Y =Marginal Propensity to Consume) adalah sejumlah perubahan konsumsi sebagai akibat dari berubahnya tingkat pendapatan. 4. Rata-rata kecenderungan mengkonsumsi adalah lebih besar dari pada kecenderungan mengkonsumsi marjinal atau APC > MPC 5. APC tidak boleh konstan jika C 0 adalah tidak nol. Jika Co = 0 maka fungsi konsumsi akan mengurangi absolut income hypothesis dimana konsumsi sebanding dengan pendapatan. Dan hal ini tidak konsisten dengan Keynes. 2.4.2 Teori Perilaku Konsumen Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang membeli suatu produk tertentu yang memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam melakukan kegiatan, perlu dipelajari teori-teori perilaku konsumen antara lain : 1. Teori Ekonomi Mikro, keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan ekonomis, rasional dan sadar. Pembeli individu berusaha 23

menggunakan barang-barang yang memberikan kegunaan (kepuasan) paling banyak, sesuai dengan selera dan harga yang relatif. 2. Teori Psikologis, mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologi individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Teori ini dapat dibagi menjadi 2 bagian : Teori Belajar, menekankan bahwa penafsiran dan permasalahan terhadap proses belajar konsumen merupakan kunci untuk mengetahui perilaku pembelinya. Teori Psikoanalitis, perilaku manusia dipengaruhi oleh adanya keinginan yang terpaksa dan adanya motif yang tersembunyi. 3. Teori Sosiologis, lebih menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antara individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka. Teori Antropologis, menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas seperti kebudayaan, subbudaya dan kelas sosial. 2.5 Hipotesis Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo (belum tentu benar) dan tesis (kesimpulan). Menurut Sekaran (215) mendefinisikan hipotesis sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau lebih variable yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pernyataan penelitian. (Noor, 2011 : 79) 24

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ht : Harga, Kualitas dan Pendapatan berpengaruh secara positif terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat membeli produk original ekonomi kreatif di Kecamatan Medan Sunggal. 2.6 Kerangka Konseptual Pendapatan Harga Kualitas Pembelian produk orijinal ekonomi kreatif Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat membeli produk orijinal ekonomi kreatif Harga yang dimaksudkan penulis adalah pandangan responden terhadap harga produk orijinal ekonomi kreatif di Kecamatan Medan Sunggal. Kualitas yang dimaksudkan penulis adalah pandangan responden terhadap kualitas produk orijinal ekonomi kreatif di kecamatan Medan Sunggal. Pendapatan yang dimaksudkan penulis adalah jumlah uang yang diterima seorang individu dari hasil kerja baik dalam bentuk kontan maupun natura. 25

2.7 Penelitian Terdahulu Berkaitan dengan hal diatas, penelitian terdahulu dilakukan oleh : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian 2 Nanda Irawan Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Harga, dan Layanan Purna Jual Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Honda Jazz 3 Fitria Andhika Aziz Tahun Penelitian Hasil Penelitian 2012 Konsumen yang lebih memperdulikan harga dibandingkan kualitas memiliki pengaruh yang positif terhadap attitude towards counterfeit luxury brand (tingkat signifikansi = 0,000 > 0,05). Konsumen dengan attitude towards counterfeit luxury brand yang positif memiliki intention to purchase counterfeits of luxury brands yang lebih tinggi (tingkat signifikansi = (0,000 > 0,05). 2009 Hasil penelitian adalah menghasilkan koefisien determinasi pada kualitas produk sebesar 0,329. Besarnya pengaruh variabelvariabel independen tersebut secara bersama-sama adalah sebesar 79,10% sedangkan 21,90% sisanya dipengaruhi variabel lain diluar penelitian. 2014 Kualitas, merek, harga, fasilitas memiliki pengaruh yang positif Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi 1 Nurul Hana Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Sikap Konsumen Terhadap Produk Tiruan Dari Produk Bermerek Mewah dan Pengaruhnya Terhadap Intensi Pembelian Produk Tiruan dari Produk Bermerek Mewah 26

Keputusan Membeli Konsumen Pada Usaha Pakaian Tauko Medan 4 M. Ridwan S. Pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan popularitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha V- ixion pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan. Hal tersebut diketahui dari hasil uji F, dimana nilai t hitung sebesar 24,013 lebih besar dari t table sebesar 2,340 pada tingkat signifikansi 5%. Harga merupakan variabel yang dominan terhadap variabel lain (kualitas, merek dan fasilitas) mempengaruhi keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji-t dimana nilai t hitung variabel harga sebesar 4,211 lebih besar dari t table sebesar 1.999 pada tingkat signifikansi 5%. 2014 Hasil penelitian berdasarkan koefisien determinasi dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,421 berarti kualitas, harga, promosi dan popularitas mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Yamaha V-ixion sebesar 42,1 % dan sisanya 57,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Hasil penelitian berdasarkan uji F menunjukkan bahwa 27

5 Denny Nurcahyana Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kamera Canon DSLR di Kota Semarang kualitas, harga, promosi dan popularitas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha V-ixion di Universitas Sumatera Utara. 2012 Berdasarkan hasil analisis, variabel yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian konsumen adalah variabel kualitas produk inti. Variabel kualitas produk inti dengan koefisien sebesar 0,505 yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikan sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk inti yang ditawarkan oleh kamera Canon DSLR dapat membentuk suati citra yang positif oleh masyarakat terhadap produk yang dimaksud. 28