LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015

BAB 7 PERDAGANGAN BEBAS

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi yang dicapai

BAB. I PENDAHULUAN. akan mengembangkan pasar dan perdagangan, menyebabkan penurunan harga

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara sebagian anggota masyarakat internasional masuk dalam blokblok

BAB VI. KESIMPULAN. integrasi ekonomi ASEAN menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: perdagangan di kawasan ASEAN dan negara anggotanya.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B.

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL BALIKPAPAN, 19 JUNI 2013

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

Tinjauan Kebijakan Ekonomi Indonesia Yose Rizal Damuri

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang tidak dapat menutup diri terhadap

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

Susu : Komoditi Potensial Yang Terabaikan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

GROWTH AND RESILIENCY: THE ASEAN STORY. (Nugraha Adi) I. Latar Belakang

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

PENGEMBANGAN CLUSTER EKONOMI DI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI PERSIAPAN PEMBERLAKUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

SIARAN PERS. Masyarakat Bisnis Indonesia dan Eropa Mengidentifikasi Peluang Pertumbuhan Menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Uni Eropa Indonesia

Menerjang Arus Globalisasi ACFTA dan Masa Depan Ekonomi Politik Indonesia

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

MAXIMIZING THE MULTI-STAKEHOLDER COLLABORATION TO ACHIEVE THE TARGET OF FOREIGN TOURISTS VISIT TO INDONESIA

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

I. PENDAHULUAN. ASEAN sebagai organisasi regional, kerjasama ekonomi dijadikan sebagai salah

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014

BAB I PENDAHULUAN. tetap terbuka pada persaingan domestik. Daya saing daerah mencakup aspek yang

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

MULTILATERAL TRADE (WTO), FREE TRADE AREA DI TINGKAT REGIONAL (AFTA) ATAU FREE TRADE AGREEMENT BILATERAL

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), atau ASEAN Economic Community (AEC),

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. kebangkitan kembali sektor manufaktur, seperti terlihat dari kinerja ekspor maupun

PEMASARAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Asosiasi negara- negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR NON MIGAS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN SKRIPSI

PENDAHULUAN Latar Belakang

4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN. Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

BAB IV GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN. 4.1 Gambaran Umum Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018

BAB V ALIRAN PERDAGANGAN, KONDISI TARIF DAN PERFORMA EKSPOR INDONESIA DI PASAR ASEAN PLUS THREE

Pilar 1, MEA 2015 Situasi Terkini

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan aspek yang sangat penting dalam. perekonomian setiap Negara di dunia. Tanpa adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

BAB V KESIMPULAN. para pemimpin yang mampu membawa China hingga masa dimana sektor

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara, Uni Eropa (UE) di Eropa dan NAFTA di Amerika Utara

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target

Transkripsi:

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah diselenggarakan oleh Ditjen Kerja Sama Perdagangan Internasional bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara Pemerintah Kota Medan, pada tanggal 5 September 2013 di Hotel Santika Medan. 1. Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional di Medan, dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara dan dihadiri oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari unsur-unsur pemerintah daerah, pelaku usaha, dan akademisi. Dalam Seminar dipaparkan 4 (empat) topik, yaitu: 1) Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, oleh Kepala Seksi Kerja Sama Antar Regional, Direktorat Kerja Sama ASEAN; 2) Pemanfaatan Peluang Ekspor Melalui Bilateral Comprehensive Economic Partnership, oleh Direktur Kerja Sama Bilateral; 3) Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia, oleh Kepala Sub Direktorat Akses Perdagangan dan Investasi APEC, Direktorat Kerja Sama APEC dan Organisasi Internasional Lainnya; dan 4) Integrasi Ekonomi Sumatera Utara dalam Perdagangan Internasional, oleh Kepala Departemen Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. II. PEMBAHASAN 1. Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 (Peluang, Tantangan dan Kesiapan) Pada paparan ini disampaikan mengenai perkembangan ASEAN dan MEA yang menawarkan peluang emas bagi perekonomian Indonesia, namun harus ada perubahan mindset dari semua stakeholder dalam menghadapi tantangan yang timbul dari MEA, berikut adalah peran ASEAN dan MEA: Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional Medan 1

a. Pasar ASEAN mewakili sekitar 25% pasar ekspor Indonesia dan tetap menjadi pasar potensial seiring berkembangnya populasi ASEAN dan khususnya kelas menengah b. ASEAN juga menjadi sumber FDI yang cukup penting. Total FDI dari ASEAN ke ASEAN pada tahun 2009 mencapai US$ 83 milyar, dan US$ 19.92 milyar atau 24% dari jumlah tersebut masuk ke Indonesia c. Langkah kolektif ASEAN sejalan dengan program reformasi ekonomi Indonesia yang selama ini aktif memainkan peran dalam mendorong proses integrasi di tingkat ASEAN d. Pencapaian AEC 2015 akan memiliki arti penting bagi Indonesia karena ASEAN merupakan tujuan ekspor, sumber impor dan sumber FDI bagi Indonesia. MEA semakin mendapatkan perhatian dunia, Indonesia dapat memanfaatkan ASEAN sebagai platform kebijakan Pusat maupun Daerah 2. Pemanfaatan Peluang Ekspor Melalui Bilateral Comprehensive Economic Partnership Pada paparan ini disampaikan beberapa hal terkait dengan kerja sama bilateral : a. Mengoptimalkan pemanfaatan skema PTA yang telah dihasilkan: Indonesia - Jepang, Indonesia - Pakistan, ASEAN & regional China, Korea, Japan, Australia-New Zealand, India FTA/CEPA dengan b. Dituangkan dalam IJ-EPA antara Indonesia dan Jepang dalam rangka mengembangkan daya saing industri kedua negara melalui liberalisasi, fasilitasi, dan kerja sama peningkatan kapasitas untuk sektor industri prioritas c. Kesepakatan untuk menambahkan elemen Capacity Building Plus yang mencakup dalam kerja sama joint ventures, alih teknologi dan skills serta join entry ke pasar dunia ketiga, capacity building yang terintegrasi dengan akses pasar dan fasilitasi perdagangan, structural adjustment khususnya di Indonesia bagian timur, dan cluster ekonomi sebagai pilot project CEPA Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional Medan 2

3. Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia, oleh Kepala Sub Direktorat Akses Perdagangan dan Investasi APEC, Direktorat Kerja Sama APEC dan Organisasi Internasional Lainnya Pada paparan ini disampaikan beberapa hal terkait sekilas APEC, dan kerja sama APEC 2013: a. APEC didirikan pada tahun 1989 di Canberra, Australia melalui 12 negara yang terdiri dari: Australia, Brunei Darussalam, Canada, Indonesia, Japan, Korea, Malaysia, New Zealand, Filipina, Singapore, Thailand dan Amerika Serikat. Adapun tujuan Unilateral Liberalization yaitu untuk mencapai Bogor Golas yaitu Free and Open Trade in the Region dengan pencapaian tahun 2010 untuk ekonomi maju dan 2020 untuk ekonomi berkembang b. Adapun peluang bagi Indonesia yaitu APEC mewakili 40% populasi dunia, 55% dari GDP dunia, dan 44% perdagangan dunia dengan tujuan ekspor, sumber impor, dan sumber investasi asing. Pertumbuhan PDB rata-rata 3,5% dibandingkan 2.9% di non-apec 67,2% ekspor dan 65,1% impor dilakukan dengan sesama anggota APEC 4. Integrasi Ekonomi Sumatera Utara dalam Perdagangan Internasional, oleh Kepala Departemen Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pada paparan ini disampaikan beberapa hal terkait dengan perkembangan, manfaat, kerja sama dan struktur ekonomi yang terjadi di provinsi Sumater Utara: a. Sumatera Utara yang lokasi geografisnya berdekatan langsung dengan negara Malaysia, Singapura dan Thailand, dan telah menjalin hubungan perdagangan internasional sehingga sangat sensitif terhadap perubahan ekonomi regional terutama di kawasan ASEAN. b. Adapun manfaat yang terjadi dengan adanya perdagangan internasional yaitu untuk menjalin persahabatan antar bangsa, memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri agar memperoleh keuntungan dari spesialisasi, memperluas pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta menjadi transfer teknologi modern. Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional Medan 3

c. Struktur ekonomi yang terjadi di provinsi Sumatera Utara meliputi Sektor pertanian dan sektor industri pengolahan masih merupakan sektor yang paling banyak memberi kontribusi dalam PDRB Sumatera Utara dari tahun 2009 2012, Namun perkembangan kontribusinya semakin menurun. Adapula Kontribusi dalam Sektor Bangunan, Komunikasi dan Transportasi serta Jasa-jasa dalam PDRB Sumut memiliki perkembangan yang positif. d. Isu Strategis dalam Perdagangan Internasional yang terjadi di Sumatera Utara meliputi : 1. Defisit perdagangan Indonesia terburuk setelah tahun 1961 dimana Neraca Perdagangan Indonesia pada tahun 2012 mengalami defisit US$1,63 2. Meningkatnya kompetisi dari China, Vietnam, dan India menekan pangsa pasar ekspor Indonesia 3. Ekspor Indonesia dan Sumatera Utara yang masih berbasis kepada sumber daya alam, yang sangat fluktuatif dan rentan terhadap gejolak ekonomi dunia 4. Relatif rendahnya mutu produk pertanian Indonesia mengurangi kesempatan ekspor 5. Keterbatasan infrastruktur, permodalan, dan teknologi, dan kurang efisiennya proses perijinan usaha mengurangi daya saing produk manufaktur 6. Penerapan standar mutu barang dan persyaratan teknis yang semakin ketat dari negara-negara maju menekan permintaan ekspor Indonesia 7. Tingkat pemahaman serta kepedulian masyarakat dan pejabat di daerah terhadap persaingan global masih rendah 8. Masih terbatasnya fasilitas perdagangan (pasar yang terintegrasi, pelabuhan untuk ekspor dll). e. Dalam memasuki pasar internasional diperlukan daya saing ekonomi, Berbagai penyebab rendahnya daya saing ekonomi adalah sebagai berikut: 1. Perkembangan dan difusi teknologi yang berjalan lamban 2. Sifat dan struktur pasar kerja yang tidak fleksibel dan tidak dinamis 3. Kompetensi SDM rendah terutama dalam teknologi informasi dan komunikasi Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional Medan 4

4. Rasio modal per tenaga kerja relatif rendah 5. Tingkat dan pertumbuhan produktivitas rendah (makro, mikro, partial dan total). III. DISKUSI TANYA JAWAB: Pertanyaan: 1. Krisna, Universitas Medan: (i) Apakah sudah ada konfirmasi dengan Kementerian lain mengenai cara menghadapi AEC 2015; (ii) Bagaimana teritorial dan nasionalisme dengan budaya dan alam, mengenai bebasnya negara luar yang masuk ke Indonesia; 2. Oki, Universitas Medan: (i) Kenapa Indonesia tidak pernah swasembada pertanian mengingat Indonesia adalah negara agraris; (ii) Tindakan protektif apa dalam menghadapi AEC.(iii) Apakah acara sosialisasi seperti ini hanya ditujukan untuk para mahasiswa saja; 3. Bumirate, Gabungan Pengusaha Ekspor; (i) Berapa local disposable income Sumatera Utara? (ii) Kenapa pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur di siantar dari dahulu hingga sekarang tidak ada yang signifikan; (iii) Sesuai hasil yang disampaikan mengenai CPO yang ditolak Amerika, kami tidak melihat diplomasi atau prosesnya tapi kami langsung menerima hasilnya saja tanpa ada prosesnya; Jawab: 1. Pertumbuhan industri memang hanya terfokus di Medan, diharapkan daerah sekitar dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang baru di Sumatera Utara. Dalam menghadapi AEC, kita harus percaya diri sehingga dapat bersaing dengan negara lain, begitupun Mahasiswa yang hadir di acara sosialisasi ini dapat menularkan atau memberikan informasi pada masyarakat luas lainnya. 2. Jika dikaitkan dengan pendapatan daerah Sumatera Utara yang tidak merata, maka ini menjadi tugas bersama yang perlu untuk dievaluasi sehingga dapat segera ditingkatkan. Hal ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah pusat, namun harus secara sinergi bersama dengan pemerintah daerah dan juga seluruh kalangan masyarakat khususnya di daerah Sumatera Utara. Dalam menghadapi perdagangan Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional Medan 5

internasional yang sudah semakin terbuka, pemerintah mengeluarkan peraturanperaturan guna melindungi konsumen, salah satunya dengan mengeluarkan sebuah keputusan standar kualitas mainan anak-anak yang berlaku pada tanggal 1 Oktober 2013. Dengan pemberlakuan peraturan ini maka produk-produk impor yang masuk menjadi lebih terjamin kualitasnya, selain itu hal ini dapat menstimulus produsen mainan anak-anak di Indonesia untuk memproduksi mainan yang berkualtas sehingga nantinya dapat bersaing dengan produk Negara lain. 3. Dalam menghadapi AEC 2015, setiap elemen masyarakat Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri, sehingga dapat bersaing dengan negaranegara ASEAN lainnya. Selain itu, kita juga harus meningkatkan kecintaan kita terhadap produk-produk dalam negeri. Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional ditujukan bukan hanya untuk kalangan mahasiswa, namun untuk seluruh elemen masyarakat hal tersebut terlihat dari peserta sosialisasi yang hadir saat ini terdiri dari kalangan asosiasi, pengusaha, akademisi, dan pemerintah daerah. IV. PENUTUP Guna mendapatkan masukan-masukan yang diharapkan dapat berguna sebagai bahan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut dan mengetahui tingkat pemahaman para peserta, pada akhir acara kami menyebarkan 68 kuesioner kepada para peserta. Dari hasil perhitungan kuesioner yang kami lakukan, bahwa rata-rata tingkat pemahaman para peserta sosialisai di Medan adalah sebesar 44%. Dari hasil sosialisasi dan diskusi dapat disimpulkan bahwa Pertemuan semacam ini sangat diperlukan, agar setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan kerja sama-kerja sama perdagangan internasional yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dapat tersampaikan kepada masyarakat dan secara umum diharapkan dapat mencerminkan kepentingan masyarakat banyak dan secara khusus dapat memberikan manfaat dan peluang bagi dunia usaha sehingga para pelaku usaha baik skala kecil ataupun besar dapat bersaing dan mengoptimalkan produknya secara lebih kompetitif. Karena kuat atau lemahnya ekonomi lokal (daerah), adalah tergantung dari masyarakat lokal itu sendiri, bukan tergantung pada dunia internasional. Peran pemerintah daerah Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional Medan 6

dalam membangun ekonomi lokal untuk terlibat dalam pasar global sangat strategis dan urgent, karena salah satu tugas pemerintah daerah adalah bagaimana mensejahterakan rakyat yaitu melalui peningkatan ekonomi lokal, karena ril ekonomi adalah ekonomi lokal. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan secara lintas sektoral dan hubungan yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai penyusun kebijakan serta masyarakat dalam hal ini dunia usaha guna dapat memanfaatkan hasil perundingan perdagangan internasional secara optimal sesuai kepentingan nasional dan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi secara holistik. Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional Medan 7

Foto Kegiatan Sosialisasi Pembukaan Sosialisasi oleh Bapak Sekretaris Ditjen KPI Para Pembicara pada Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional di Medan Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional Medan 8

Presentasi dari Kepala Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Sesi Diskusi dan Tanya Jawab Pada Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional Medan 9

Penyerahan Sertifikat kepada Kepala Departeman Ekonomi Pembangungan Fakultas Ekonomi Univ. USU dan Perwakilan Mahasiswa USU pada Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional Laporan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional Medan 10