BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bernama NOVIDA IRAWATI SIAHAAN / adalah benar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. satu hal dan pengetahuan umum yang berlaku bagi keseluruhan hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek. tertentu.penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni

Promotif, Vol.2 No.1 Okt 2012 Hal KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUANGAN KASUARI RSU ANUTAPURA PALU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

BAB V PEMBAHASAN. terbanyak mempunyai kelompok umur tahun yaitu sebanyak 37

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. haid terakhir (Prawirohardjo, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

Berbagai Teori Tentang Sikap dan Perilaku Menurut Beberapa Referensi

BAB I PENDAHULUAN. mendukung MDG di Denpasar, Bali pada Rabu pagi (

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bernama Fatimah / adalah mahasiswi D-IV Bidan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses alami bayi untuk menyusu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Neonatal dini adalah bayi lahir hidup dalam masa 7 hari sejak dilahirkan.

HUBUNGAN UMUR, PARITAS, DAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rasa percaya diri dalam sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan. Tujuan ANC menurut Manuaba (2009) adalah :

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB V PEMBAHASAN. Mulyoharjo Kabupaten Pemalangmempunyai perilaku yang baik dalam merencanakan

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan juga dengan ketidak adanya kegawat daruratan (Kasdu, 2005, hal.2).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii RINGKASAN...iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI... v

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KELAS IBU HAMIL. dr. Hafizah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEKS SELAMA KEHAMILAN DENGAN MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS SELAMA MASA KEHAMILAN

BAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menikah dan hamil pada usia diatas 35 tahun pada saat ini sudah merupakan hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pengetahuan (Knowledge) seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo : 2003 : 127).

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

B. Status Obstetrikus (meliputi : paritas ibu dan jarak kelahiran) 1. Paritas Ibu

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan adalah hasil dari Tahu dan ini akan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan ( Notoadmodjo, 2003). 2. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan, yaitu: a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan, tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu ini adalah merupakan tingkat pegetahuan yang lebih rendah. b. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasi materi secara benar. Tentang 5

6 objek yang dilakukan dengan menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya. c. Aplikasi (Aplication) Aplikasi dapat diartiakan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja, dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. e. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

B. Sikap 7 1. Pengertian Menurut Azwar (2007 dalam Allen, Guy,& Edgley, 1980) sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan. 2. Tingkatan Sikap Menurut Notoatmodjo (2003), sikap mempunyai tingkatan, yaitu : a. Menerima (Receiving) Dapat diartikan bahwa orang (objek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). b. Merespon (Responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. c. Menghargai (valving) Memberikan orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan suatu masalah atau suatu indikasi sikap tingkat tiga. d. Bertanggung Jawab (Responding) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

3. Pengukuran Sikap 8 Sikap tidak bisa diukur dengan melihat secara langsung. Hannya dapat dilihat dengan Open-ended Question (pengukuran sikap secara verbal) yaitu menanyakan langsung kepada seseorang untuk mengetahui sikapnya (Azwar, 2007). Berikut ini adalah uraian mengenai beberapa diantara banyak metode pengungkapan sikap yang secara historic telah dilakukan yaitu : a. Observasi Perilaku Sikap ditafsirkan dari bentuk perilaku yang nampak. Dengan kata lain untuk mengetahui sikap seseorang terhadap sesuatu kita dapat memperhatikan perilakunya. Sebab perilaku merupakan salah satu indikator individu. b. Penanyaan Langsung Wajar kalau banyak yang beranggapan bahwa sikap seseorang dapat diketahui dengan menanyakan langsung pada yang bersangkutan. c. Pengungkapan Langsung Suatu versi metode penanyaan langsung adalah pengungkapan langsung secara tertulis yang dapat dilakukan dengan aitem tunggal maupun aitem ganda. Prosedur pengungkapan langsung dengan aitem tunggal sangat sederhana. Responden diminta menjawab langsung suatu pertanyaan sikap tertulis dengan memberi tanda setuju atau tidak setuju. Dengan menggunakan aitem ganda adalah teknik diferensi sematic dirancang untuk mengungkapkan efek atau perasaan yang berkaitan dengan suatu objek sikap.

4. Skala Sikap 9 Sikap dapat diukur dengan mempergunakan Skala Likert, yaitu : Responden diminta pendapatnya mengenai setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu hal. Pendapat ini dinyatakan dalam berbagai tingkat persetujuan terhadap pernyataan yang di susun oleh peneliti. Skala Likert dipergunakan untuk mengukur sikap yang terdiri dari komponen sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju (Nursalam, 2008, hlm.111). C. Resiko a. Pengertian Resiko adalah suatu kemungkinan untuk terjadinya keadaan gawat darurat yang tidak diinginkan pada masa datang, yaitu kemungkinan terjadinya komplikasi obstetrik pada saat persalinan yang dapat menyebabkan kematian dan kesakitan pada ibu dan bayinya (Rochjati, 2003, hlm.49). Ibu hamil dengan resiko tinggi adalah ibu yang mempunyai resiko atau bahaya yang lebih besar pada kehamilan/persalinan dibandingkan dengan kehamilan/persalinan normal. Ada sekitar 5-10% kehamilan yang termasuk dalam resiko tinggi (Suririnah, 2008, hlm. 139). Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi (Manuaba, 2008, hlm. 86). b. Faktor-faktor Resiko Dalam Kehamilan 1) Terlalu Muda (Primi Muda) a) Pengertian Terlalu Muda (Primi Muda) Terlalu Muda (Primi Muda) adalah ibu hamil pertama pada usia kurang dari 20 tahun. Dimana kondisi panggul belum berkembang secara optimal

10 dan kondisi mental yang belum siapmenghadapi kehamilan dan menjalankan peran sebagai ibu (BKKBN, 2007, hlm. 4) b) Resiko Yang Dapat Terjadi Menurut Rochjati (2003), resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu muda (primi muda) adalah : (1) Bayi lahir belum cukup bulan (2) Perdarahan dapat terjadi sebelum bayi lahir (3) Perdarahan dapat terjadi setelah bayi lahir c) Alasan yang perlu diketahui adalah : (1) Secara fisik Kondisi rahim dan panggul belun berkembang secara optimal, mengakibatkan kesakitan dan kematian bagi ibu dan bayinya. Pertumbuhan dan perkembangan fisik ibu terhenti/terhambat. (2) Secara mental Tidak siap menghadapi perubahan yang akan terjadi pada saat kehamilan. 2) Terlalu Tua (Primi Tua) a) Pengertian Terlalu Tua (Primi Tua) Terlalu Tua (Primi Tua) adalah ibu hamil pertama pada usia 35 tahun. Pada usia ini organ kandungan menua,jalan lahir tambah kaku, ada kemungkinan besar ibu hamil mendapat anak cacat, terjadi persalinan macet dan perdarahan (Rochjati, 2003. hlm 51).

b) Resiko Yang Dapat Terjadi 11 Menurut Rochjati (2003), resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu tua(primi tua 35 tahun) adalah : (1) Hipertensi/tekanan darah tinggi (2) Pre-eklamspsi (3) Ketuban pecah dini: yaitu ketuban pecah sebelum persalinan dimulai (4) Persalinan macet: ibu yang mengejan lebih dari 1 jam, bayi tidak dapat lahir dengan tenaga ibu sendiri melalui jalan lahir biasa. (5) Perdarahan setelah bayi lahir (6) Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah/bblr < 2500 gr c) Alasan yang perlu diketahui adalah : (1) Pada usia ini kondisi kesehatan ibu mulai menurun (2) Fungsi rahim menurun (3) Kualitas sel telur berkurang (4) Meningkatnya komplikasi medis dan persalian 3) Terlalu Dekat Jarak Kehamilan a) Pengertian Terlalu Dekat Jarak Kehamilan Terlalu Dekat Jarak Kehamilan adalah jarak antara kehamilan satu dengan berikutnya kurang dari 2 tahun (24 bulan). Kondisi rahim ibu belum pulih, waktu ibu untuk menyusui dan merawat bayi kurang (BKKBN, 2007, hlm 6).

b) Resiko Yang Dapat Terjadi 12 Menurut BKKBN, 2007 resiko yang mungkin terjadi pada kehamilan jarak dekat adalah : (1) Keguguran (2) Anemia (3) Bayi lahir belum waktunya (4) Berat badan lahir rendah (BBLR) (5) Cacat bawaan (6) Tidak optimalnya tumbuh kembang balita c) Alasan yang perlu diketahui adalah : (1) Kondisi rahim ibu belum pulih (2) Dapat mengakibatkan terjadinya penyulit dalam kehamilan (3) Waktu ibu untuk menyusui dan merawat bayi kurang 4) Terlalu Banyak Anak (Grande Multi) a) Pengertian Terlalu Banyak Anak (Grande Multi) Terlalu Banyak Anak (Grande Multi) adalah ibu pernah hamil atau melahirkan lebih dari 4 kali atau lebih. Kemungkinan akan di temui kesehatan yang terganggu, kekendoran pada dinding perut, tampak pada ibu dengan perut yang menggantung (Rochjati, 2003, hlm. 60). b) Resiko Yang Akan Terjadi Menurut Rochjati (2003), resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu banyak anak (4 kali melahirkan) adalah : (1) Kelainan letak, persalinan letak lintang (2) Robekan rahim pada kelainan letak lintang

(3) Persalinan lama 13 (4) Perdarahan pasca persalinan c) Alasan yang perlu diketahui adalah : (1) Dapat mengakibatkan terjadinya ganguan dalam kehamilan (2) Dapat menghambat proses perslainan, seperti kelainan letak (3) Tumbuh kembang anak kurang optimal (4) Menambah beban ekonomi keluarga D. Manfaat yang akan diperoleh dalam menghindari 4T adalah : 1. Bagi kehamilan yang akan terjadi adalah kehamilan yang diinginkan, maka proses kehamilan dan persalinan dapat dilalui dengan aman dan sehat. 2. Ibu akan mempunyai kesehatan reproduksi yang prima dan memiliki waktu yang cukup untuk merawat diri dan keluarga. 3. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal, sehat, cerdas, dan mempunyai peluang mendapatkan pendidikan yang lebih baik. 4. Keluarga mempunyai peluang untuk meningkatkan kemandirian dalam mengembangkan kesejahteraan

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep Dari skema dibawah ini, kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap resiko 4T meliputi (resiko hamil terlalu muda, resiko hamil terlalu tua, terlalu dekat jarak kehamilan, terlalu banyak anak) sebagai berikut : Resiko 4T : - Pengetahuan Ibu - Sikap Ibu - Terlalu Muda - Terlalu Tua - Terlalu Dekat Jarak Kehamilan - Terlalu Banyak Anak 14

B. Defenisi Operasional No Variabel penelitan Defenisi Operasional 1. Pengetahuan Pengetahuan ibu hamil di Klinik Bersalin Sally Medan setelah melakukan penginderaan terhadap resiko 4T Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Kusioner Wawancara 1. Kurang : bila responden menjawab pertanyaan benar 0-6 dari jumlah pertanyaan. 2. Cukup : bila responden menjawab pertanyaan benar 7-13 dari jumlah pertanyaan. 3. Baik : bila responden menjawab pertanyaan benar 14-20. 15 Ordinal 2. Sikap Reaksi ibu hamil di Klinik Bersalin Sally Medan tentang resiko 4T baik negatif dan positif 3. Umur Lamanya ibu hamil hidup dihitung dari tahun lahirnya sampai dengan ulangtahunnya yang terakhir 4. Pendidikan Jenjang pendidikan yang telah dilalui ibu hamil yang memerikasakan kehamilannya di Klinik Bersalin Sally Medan 5. Paritas Jumlah anak yang dilahirkan baik hidup maupun mati oleh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Bersalin Sally 6. Sumber Informasi Media yang digunakan ibu hamil di Klinik Bersalin Sally untuk mendapatkan informasi tentang resiko 4T Kuesioner Wawancara 1. Negatif : bila responden memiliki jumlah kategori < 30 2. Positif : bila responden memiliki jumlah kategori >30 Kuesioner Wawancara 1. < 20 tahun 2. 20-35 tahun 3. > 35 tahun Kuesioner Wawancara 1. Pendidikan dasar : TK dan SD sederajat 2. Pendidikan menengah : SMP dan SMA 3. Pendidikan tinggi : D- I, S-I, S-II, S-II dan S- IV Kuesioner Wawancara 1. Primigravida : I kali 2. Multigravida : >1 kali sampai 5 3. Grandemultigravida : 6 kali atau > 6 kali Kuesioner wawancara 1. Langsung : keluarga, teman, dan tenaga kesehatan 2. Tidak langsung ; media cetak, elektronik, media papan. Ordinal Interval Ordinal Nominal Nominal