DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL STATISTIK PEMBANGUNAN BALAI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI SAMPEAN MADURA TAHUN 2007 Bondowoso, Januari 2008 BALAI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI SAMPEAN
KATA PENGANTAR Buku Statistik Pembangunan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Tahun 2007 merupakan penerbitan lanjutan tahuntahun sebelumnya. Dengan adanya kesinambungan penerbitan, diharapkan buku Statistik Pembangunan BPDAS ini dapat memberikan informasi secara Time Series Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga buku ini diterbitkan, disampaikan ucapan terimakasih. Saran-saran untuk perbaikan pada penerbitan-penerbitan yang akan datang sangat kami harapkan. Harapan kami semoga buku Statistik Pembangunan ini dapat bermanfaat. Bondowoso, Januari 2008 KEPALA BALAI Ir. SUPARNO, MS NIP. 710 000 450 i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iii I PENDAHULUAN.. 1 A. Latar Belakang 1 B. Maksud Dan Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup 2 II. ORGANISASI. 3 A. Visi dan Misi.. 3 B. Tugas Pokok dan Fungsi.. 3 C. Struktur Organisasi 4 D. Sumber Daya Manusia. 6 III. KONDISI UMUM WILAYAH KERJA. 7 A. Letak dan Luas 7 B. Penggunaan dan Penutupan Lahan 7 C. Kekritisan Lahan/DAS 7 IV. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR (TAHUN... S/D...).. 8 TABEL ii
DAFTAR TABEL Tabel Uraian Halaman I KEADAAN UMUM Tabel.I.1. Wilayah Kerja BPDAS... 1 Tabel.I.2. Tingkat Kekritisan Lahan... 9 Tabel.I.3. Penetapan DAS Prioritas... 15 Tabel.I.4. Pola Penggunaan Lahan... 16 Tabel.I.5. Penutupan vegetasi... 31 Tabel.I.6. Kejadian bencana alam banjir dan Tanah Longsor... 32 Tabel.I.7. Keadaan Iklim... 37 Tabel.I.8. Keadaan dan debit sungai-sungai Besar... 38 Tabel.1.9. Keadaan Danau / Telaga dan Waduk / Bendungan... 39 Tabel.1.10. Jenis Tanah dan Topografi... 40 Tabel. 1.11. Penyusunan Pola / RTL RLKT dan Project Plan 49 II III IV KEPEGAWAIAN Tabel.II.1. Data PNS berdasarkan Pendidikan dan Jenis kelamin... 50 Tabel.II.2. Data PNS berdasarkan golongan Jenis kelamin... 51 Tabel.II.3. Data Pegawai honorer berdasarkan Pendidikan dan Jenis kelamin... 52 Tabel.II.4. Jenis pelatihan / kursus Petugas... 53 PERENCANAAN Tabel.III. Penyusunan Rencana Kegiatan bidang RLPS... 55 PEMBANGUNAN IV.1. Di dalam Kawasan Hutan IV.1.1. Reboisasi Tabel.IV.1.1.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi Reboisasi... 56 Tabel.IV.1.1.2. Rencana dan realisasi Reboisasi Kawasan Hutan Produks... 57 Tabel.IV.1.1.3. Rencana dan realisasi Reboisasi Kawasn Hutan Lindung... 58 Tabel.IV.1.1.4. Rencana dan realisasi Reboisasi Kawasan hutan konservasi... 59 Tabel.IV.1.1.5. Rencanan dan realisasai Reboisasi TAHURA... 60 iii
IV.1.2. Hutan Kemasyarakatan (HKm)/ Social Forestry Tabel.IV.1.2.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi HKm /Socfor... 61 Tabel.IV.1.2.2. Rencana dan realisasi pembuatan Model HKm / Socfor... 62 Tabel.IV.1.2.3. Rencana dan realisasi pengembangan HKm / Socfor... 63 IV.1.3. Rehabilitasi Mangrove Tabel.IV.1.3. Rencana dan realisasi penanaman / rehabilitasi Hutan Mangrove... 64 IV.1.4. Rehabilitasi Hutan Pantai Tabel.IV.1.4. Rencana dan realisasi penanaman/rehabilitasi Hutan Pantai... 66 IV.1.5. Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu IV.1.5.1. Rotan Tabel.IV.1.5.1.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi pembuatan /pengembangan Tanaman Rotan... 67 Tabel.IV.1.5.1.2. Rencana dan realisasi pembuatan Model Budidaya Tanaman Rotan... 68 Tabel.IV.1.5.1.3. Rencana dan realisasi pengembangan Budidaya Tanaman Rotan... 69 IV.1.5.2. Wanatani Tabel.IV.1.5.2.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi pembuatan / pengembangan Wanatani.. 70 Tabel.IV.1.5.2.2. Rencana dan realisasi pembuatan Model Wanatani... 71 Tabel.IV.1.5.2.3. Rencana dan realisasi pengembangan Wanatani... 72 IV.1.5.3. Wanafarma Tabel.IV.1.5.3.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi pembuatan / pengembangan Wanafarma 73 Tabel.IV.1.5.3.2. Rencana dan realisasi pembuatan Model Wanafarma... 74 Tabel.IV.1.5.3.3. Rencana dan realisasi pengembangan Wanafarma... 75 iv
IV.1.5.4. Bambu Tabel.IV.1.5.4.1. Rekapitulasi rencanan dan realisasi pembuatan / pengembangan budidaya tanaman Bambu... 76 Tabel.IV.1.5.4.2. Rencana dan realisasi pembuatan model budidaya tanaman Bambu... 77 Tabel.IV.1.5.4.3. Rencana dan realisasi pengembangan budidaya tanaman Bambu... 78 IV.1.5.5. Jarak Pagar Tabel.IV.1.5.5.1. Rekapitulasi rencanan dan realisasi pembuatan / pengembangan tanaman Jarak Pagar... 79 Tabel.IV.1.5.5.2. Rencana dan realisasi pembuatan model tanaman Jarak Pagar... 80 Tabel.IV.1.5.5.3. Rencana dan realisasi pengembangan tanaman Jarak Pagar... 81 IV.2. Di luar Kawasan Hutan IV.2.1. Hutan Rakyat Tabel.IV.2.1.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi pembuatan / pengembangan Pengelolaan Hutan Rakyat dan pembuatan Hutan / Kebun Rakyat... 82 Tabel.IV.2.1.2. Rencana dan realisasi pembuatan Areal Model Pengelolaan Hutan Rakyat... 83 Tabel.IV.2.1.3 Rencana dan realisasi pengembangan Pengelolaan Hutan Rakyat (fungsi produksi)... 84 Tabel.IV.2.1.4 Rencana dan realisasi pembutan Hutan Rakyat (fungsi lindung)... 85 Tabel.IV.2.1.5 Rencana dan realisasi pembutan Kebun rakyat... 86 IV.2.2. Unit Percontohan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam (UP-UPSA) Tabel.IV.2.2. Rencana dan realisasi pembangunan Unit Percontohan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam (UP-UPSA)... 86 IV.2.3. Unit Percontohan Usaha Pertanian Menetap (UP-UPM) Tabel.IV.2.3. Rencana dan raelisasi pembangunan Unit Percontohan Usaha Pertanian Menetap (UP-UPM)... 87 v
IV.2.4 Tanaman Kanan Kiri Sungai (Kakisu) Tabel.IV.2.4. Rencana dan realisasi pembuatan Tanaman Kanan Kiri Sungai (Kakisu)... 88 IV.2.5. Tanaman Turus Jalan Tabel.IV.2.5. Rencana dan realisasi pembuatan Tanaman Turus Jalan... 89 IV.2.6. Hutan Kota Tabel.IV.2.6. Rencana dan realisasi pembuatan Tanaman Hutan Kota... 90 IV.2.7. Penghijauan Lingkungan Tabel.IV.2.7. Rencana dan realisasi Penghijauan Lingkungan... 91 IV.2.8. Hutan Mangrove Tabel.IV.2.8.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi pembuatan Areal Model dan Rehabilitasi Hutan Mangrove... 92 Tabel.IV.2.8.2. Rencana dan realisasi pembuatan Areal Model Empang Parit / Sylvofishery... 93 Tabel.IV.2.8.3. Rencana dan realisasi Reahabilitasi Mangrove... 94 IV.2.9. Hutan Pantai Tabel.IV.2.9. Rencana dan realisasi Rehabilitasi Hutan Pantai... 96 IV.2.10. Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu IV.2.10.1. Rotan Tabel.IV.2.10.1.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi pembuatan Tanaman Rotan... 97 Tabel.IV.2.10.1.2. Rencana dan realisasi pembuatan Areal Model Tanaman Rotan... 98 Tabel.IV.2.10.1.3. Rencana dan realisasi pengembangan Tanaman Rotan... 99 IV.2.10.2. Wanatani Tabel.IV.2.10.2.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi pembuatan / pengembangan Wanatani. 100 Tabel.IV.2.10.2.2. Rencana dan realisasi pembuatan Areal Model Wanatani... 101 Tabel.IV.2.10.2.3. Rencana dan reallisasi pengembangan Wanatani... 102 vi
IV.2.10.3. Wanafarma Tabel.IV.2.10.3.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi pembuatan Wanafarma... 103 Tabel.IV.2.10.3.2. Rencana dan realisasi pembuatan Areal Model Wanafarma... 104 Tabel.IV.2.10.3.3. Rencana dan realisasi pengembangan Wanafarma... 105 IV.2.10.4. Bambu Tabel.IV.2.10.4.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi pembuatan Tanaman Bambu... 106 Tabel.IV.2.10.4.2. Rencana dan realisasi pembuatan Areal Model Tanaman Bambu... 107 Tabel.IV.2.10.4.3. Rencana dan realisasi pengembangan Tanaman Bambu... 108 IV.2.10.5. Jarak Pagar Tabel.IV.2.10.5.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi pembuatan Tanaman Jarak Pagar... 109 Tabel.IV.2.10.5.2. Rencana dan realisasi pembuatan Areal Model Tanaman Jarak Pagar... 110 Tabel.IV.2.10.5.3. Rencana dan realisasi pengembangan Tanaman Tanaman Jarak Pagar... 111 IV.2.10.6. Persuteraan Alam Tabel.IV.2.10.6.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi pembuatan / pengembangan Persuteraan Alam... 112 Tabel.IV.2.10.6.2. Rencana dan realisasi pembuatan Areal Model Persuteraan Alam... 113 Tabel.IV.2.10.6.3. Rencana dan realisasi pengembangan Persuteraan Alam... 115 IV.2.10.7. Perlebahan Tabel.IV.2.10.7.1. Rekapitulasi rencana dan realisasi pembuatan / pengembangan Perlebahan... 119 Tabel.IV.2.10.7.2. Rencana dan realisasi pembuatan Model Perlebahan... 120 Tabel.IV.2.10.7.3. Rencana dan realisasi pengembangan Perlebahan... 121 IV.2.11. Rehabilitasi Teras Tabel.IV.11. Rencana dan realisasi Rehabilitasi Rehabilitasi Teras... 122 IV.2.12. Perlindungan Tebing Sungai Tabel.IV.12. Rencana dan realisasi Pembangunan Perlindungan Tebing Sungai... 123 vii
IV.2.13. Dam Pengendali Tabel.IV.2.13. Rencana dan realisasi Pembangunan Dam Pengendali... 124 IV.2.14. Dam Penahan Tabel.IV.2.14. Rencana dan realisasi Pembangunan Dam Penahan... 125 IV.2.15. Sumur Resapan Tabel.IV.2.15. Rencana dan realisasi Pembangunan Sumur Resapan... 126 IV.2.16. Embung Air Tabel.IV.2.15. Rencana dan realisasi Pembangunan Embung Air... 127 V. V. Pembibitan Tabel.V.1. Rencana dan realisasi pembuatan Kebun Bibit Desa (KBD)... 128 Tabel.V.2. Produksi Bibit dari Persemaian Permanen... 129 Tabel.V.3. Rencana dan realisasi bantuan Bibit kepada Petani untuk Penanaman Areal Dampak... 130 VI. VII. VI. KELEMBAGAAN Tabel. VI.1.1. Rencana dan realisasi Terbentuknya Kelompok Tani dalam kegiatan RLPS... 131 Tabel. VI.1.2. Rencana dan realisasi Pelatihan Petani mengenai kegiatan Bidang RLPS... 132 Tabel. VI.2. Terbentuknya Forum DAS... 133 Tabel. VI.3. Rencana dan realisasi LSM Pendamping Kelompok Tani Kegiatan Bidang RLPS 135 VII. POTENSI Tabel. VII.1.1. Potensi Sumber Benih... 136 Tabel. VII.1.2. Potensi Persuteraan Alam... 137 Tabel. VII.2. Potensi Perlebahan... 138 Tabel.VII 3. Potensi Persemaian Permanen... 139 Tabel.VII 4. Kelembagaan Kegiatan Bidang RLPS... 140 viii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balai Pengelolaan DAS mempunyai tugas melaksanakan pembangunan kehutanan di bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) baik di dalam maupun diluar kawasan hutan. Untuk pelaksanaan tugas dimaksud, maka ketersediaan data dan informasi kegiatan pembangunan bidang RLPS yang akurat, tepat waktu, relevan, konsisten, dan lengkap dalam proses perencanaan/perumusan kebijakan, monitoring, dan evaluasi kebijakan. Untuk dapat menghasilkan data dan informasi yang berkualitas, maka seluruh tahapan mulai dari pengumpulan data, pengolahan dan penyajian harus memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditetapkan, sebab mutu data dan informasi sangat dipengaruhi oleh prosedur/tatacara pengumpulan data, kelengkapan dokumen, konsistensi dalam formulir dan antar formulir serta jadwal pelaporan yang tepat. Selain itu mengingat kegiatan pembangunan bidang RLPS dilakukan setiap tahun yang pada umumnya terdiri dari kegiatan yang bersifat incremental (data dapat dijadikan time series) dan kegiatan insedentil (berupa data parsial), maka agar dapat di dokumentasikan secara tertib dan informatif perlu dibuat ke dalam Buku Statistik. B. Maksud Dan Tujuan Buku statistik ini dimaksudkan untuk memberikan data dan informasi pembangunan bidang RLPS yang dibuat dalam setiap tahun. Sedangkan tujuannya supaya hasil pembangunan RHL dapat terdokumentasikan dengan baik dalam bentuk buku statistik. 1
C. Ruang Lingkup Ruang lingkup Buku Statistik ini memuat data dan informasi pembangunan bidang RLPS, yang terdiri dari keadaan umum wilayah kerja, data kepegawaian Balai Pengelolaan DAS, perencanaan, pembangunan di dalam kawasan dan di luar kawasan, pembibitan, kelembagaan dan potensi pembangunan bidang RLPS. 2
II. ORGANISASI A. Visi Dan Misi Visi Balai Pengelolaan DAS adalah Pusat penyajian informasi, fasilitasi dan katalisator pengelolaan DAS yang optimal. Sedangkan misi Balai Pengelolaan DAS antara lain : 1. Melakukan penyusunan rencana pengelolaan DAS sesuai karakteristik DAS untuk dapat dimanfaatkan oleh para pihak. 2. Menyelenggarakan pengembangan model pengelolaan DAS sesuai kebutuhan daerah. 3. Melaksanakan penyusunan data dan informasi DAS; 4. Menyelenggarakan pengembangan kelembagaan dan kemitraan pengelolaan DAS; 5. Menyelenggarakan pembinaan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan DAS; 6. Melaksanakan administrasi Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Sampean-Madura. B. Tugas Pokok dan Fungsi Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Sampean-Madura mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, pengembangan kelembagaan dan evaluasi pengelolaan DAS. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Sampean-Madura menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana pengelolaan DAS, b. Penyusunan dan penyajian informasi DAS, 3
c. Pengembangan model pengelolaan DAS, d. Pengembangan kelembagaan dan kemitraan pengelolaan DAS, e. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan DAS, f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. C. Struktur Organisasi Organisasi Balai Pengelolaan DAS Sampean berkedudukan di Bondowoso dan ditetapkan dengan surat keputusan Menteri Kehutanan nomor: P.15/Kpts-II/2007, tanggal 4 Mei 2007. Dalam keputusan ini Kepala Balai dibantu oleh : 1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha 2. Kepala Seksi Program DAS 3. Kepala Seksi Kelembagaan DAS 4. Kepala Seksi Evaluasi DAS 4
STRUKTUR ORGANISASI BALAI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI SAMPEAN-MADURA KEPALA BALAI SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PROGRAM DAS SEKSI KELEMBAGAAN DAS SEKSI EVALUASI DAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 5
D. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia BPDAS Sampean terdiri dari 67 orang. Struktur pegawai berdasarkan pendidikan terdiri atas dua (2) orang lulusan S2, empat belas (14) orang lulusan S1, empat puluh delapan lulusan (48) orang SLTA, tiga (3) orang lulusan SD. Komposisi pegawai berdasarkan golongan terdiri atas dua (2) orang Golongan IV, empat puluh tiga (43) orang Golongan III, dua puluh orang (20) orang golongan SLTA, dua (2) orang golongan SD dan empat (4) orang tenaga honorer. 6
III. KONDISI UMUM WILAYAH KERJA A. Letak Dan Luas Berdasarkan wilayah administrasi Balai Pengelolaan DAS Sampea Madura sampai dengan akhir tahun 2007 memiliki wilayah kerja yang meliputi Kabupaten Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep dan Kota Probolinggo, B. Penggunaan dan Penutupan Lahan Penggunaan dan penutupan lahan dalam kawasan hutan berfungsi sebagai kawasan lindung yang merupakan kawasan milik Taman Nasional, BKSDA dan Perhutani yang berfungsi sebagai daerah resapan air, cagar alam, perlindungan flora dan fauna serta plasma nutfahnya serta juga dimanfaatkan sebagai kawasan wisata. Penggunaan dan penutupan lahan di luar kawasan hutan merupakan kawasan hutan produksi milik Perhutani dan kawasan budidaya pertanian dan kawasan budidaya non pertanian/lahan terbangun. Kawasan yang termasuk budidaya pertanian antara lain berupa sawah, tegal dan kebun campuran, semak, tambak seperti permukiman C. Kekritisan Lahan/DAS Luas lahan kritis di wilayah kerja DAS Sampean Madura total sebesar 459.042,38 Ha (21,75%) dari seluruh total wilayah kerja DAS Sampean Madura yang terdistribusi dalam 11 Kabupaten/Kota dan 26 DAS prioritas. Lahan kritis di dalam kawasan hutan adalah seluas 25.029,07 Ha (6,19 %), sedangkan di luar kawasan hutan adalah seluas 434.013,31 Ha (20,56 %). 7
IV. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR (TAHUN 2003 S/D 2007) Konsepsi pembangunan berkelanjutan (suistainable development) seyogyanya diarahkan pada pengelolaan sumberdaya alam hutan, tanah dan air bagi kepentingan masa sekarang serta menjamin kelangsungan di masa yang akan datang. DAS sebagai unit perencanaan yang terpadu merupakan konsekuensi logis untuk menjaga kesinambungan pemanfaatan sumberdaya hutan, tanah dan air. Pelaksanaan pembangunan rehabilitasi hutan dan lahan di wilayah kerja Balai Pengelolaan DAS Sampean Madura selama lima tahun terakhir di wilayah kerja BPDAS Sampean ini dilaksanakan dalam rangka mendukung kebijaksanaan pemerintah di bidang kehutanan sebagai dasar penetuan teknis rehabilitasi hutan dan lahan maupun teknis pengelolaan sumberdaya alam yang diharapkan dapat menggambarkan tingkat urgensi penanganan DAS dalam skala nasional. Upaya Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial yang telah dilaksanakan selama 5 (lima) tahun terakhir di wilayah BPDAS Sampean Madura antara lain : A. Kegiatan Vegetatif 1. Areal Model Hutan Rakyat sebanyak 295 Ha; 2. Pengelolaan Hutan Rakyat (Fungsi Produksi) sebanyak 42.712,5 Ha; 3. UP-UPSA sebanyak 105 Ha; 4. Kakisu sebanyak 377 Ha; 5. Turus Jalan sebanyak 193 Km; 6. Hutan Kota sebanyak 185 Ha; 7. Penghijauan Lingkungan sebanyak 10.267.500; 8. Hutan Mangrove sebanyak 2.691 Ha. 8
B. Kegiatan Sipil Teknis 1. Rehab Teras sebanyak 250 Ha; 2. Dam Pengendali sebanyak 35 Unit; 3. Dam Pengendali sebanyak 192 Unit; 4. Sumur Resapan sebanyak 735 Unit; 5. Embung Air sebanyak 43 Unit. 9