Pengukuran dalam Demografi

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 3.1. Jumlah Penduduk indonesia Menurut Pulau Tahun 1930, 1961, 1971, 1980, dan 1990 (juta)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang

Studi Kependudukan - 1. Demografi formal. Konsep Dasar. Studi Kependudukan - 2. Pertumbuhan Penduduk. Demographic Balancing Equation

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 7: GEOGRAFI ANTROPOSFER

BAB 2 LANDASAN TEORI. penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan

ASPEK KEPENDUDUKAN III. Tujuan Pembelajaran

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perhitungan Jumlah Penduduk

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Yunani yaitu Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan Grafein yang berarti

KATA PENGANTAR. Singaraja, Oktober Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berdasarkan : Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) defenisi demografi adalah :

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. lengkap dari pada sumber-sumber data yang lain karena kemungkinan tercecernya

K A T A P E N G A N T A R

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

Agustina Bidarti, S.P., M.Si. Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan penduduk dunia, Indonesia juga sebagai negara

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

UKURAN MOBILITAS / MIGRASI. Yuly Sulistyorini,S.KM., M.Kes. Departemen Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat - Unair

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti: Demos adalah rakyat atau

ANALISA HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 DAN IMPLIKASI KEPENDUDUKAN DI PROVINSI BENGKULU

Ruang Lingkup dan Fungsi Dasar Mempelajari Ilmu Kependudukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat

Deskripsi Singkat Topik :

ANTROPOSFER GEO 2 A. PENDAHULUAN B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) C. KOMPOSISI PENDUDUK

Antroposfer GEO 2 A. PENDAHULUAN B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) C. KOMPOSISI PENDUDUK D. RUMUS-RUMUS KUANTITAS PENDUDUK ANTROPOSFER

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang berarti menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan mengenai rakyat atau

Mortalitas (Kematian)

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

EVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk

Beberapa Konsep Dasar Kependudukan Terkait dengan Kerjasama Pendidikan Kependudukan

Analisis Proyeksi Penduduk Jambi Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia

1. Masalah Jumlah Penduduk

Pertumbuhan Penduduk Di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

UKURAN-UKURAN DEMOGRAFI

MORTALITAS (KEMATIAN)

fertilitas, mortalitas dan migrasi Kependudukan semester

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk merupakan bagian integral dari suatu negara. Komposisi dan

MODUL ONLINE INFORMASI DATA KEPENDUDUKAN PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI

ILMU KEPENDUDUKAN: Analisis dengan tujuan:

Laju pertumbuhan penduduk geometrik menggunakan asumsi bahwa laju pertumbuhan penduduk sama setiap tahunnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk

Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Analisis Parameter Kependudukan menurut Kabupaten/Kota Oleh : Risma Mulia

Mobilitas Penduduk II

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan di Kabupaten Lombok Barat. 2. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap situs kependudukan pada tingkat

Pertumbuhan Penduduk. Oleh : Yudha Tri Pradana / XI-IPS-1 / 31 SMAN 1 MANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa

PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG

BAB I PENDAHULUAN. Padahal sumber data penduduk yang tersedia hanya secara periodik, yaitu Sensus Penduduk

Ditulis oleh Administrator Senin, 26 Desember :43 - Terakhir Diperbaharui Senin, 09 Januari :16

BAB 1 PENDAHULUAN. Utara, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Rantauprapat. Kabupaten

BAB 2 LANDASAN TEORI

MAKALAH Konsep Kependudukan di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DEMOGRAFI. Agustina Bidarti, S.P., M.Si. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi dan distribusi).

LATIHAN ANALISIS KEPENDUDUKAN

Data Penduduk Kabupaten Murung Raya 2014

BAB III PROFIL UMUR DAN JENIS KELAMIN PENDUDUK KABUPATEN MAJALENGKA

PROFIL KEPENDUDUKAN KABUPATEN SEKADAU 2014

PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN PENANGGULANGANNYA

DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN

Sekapur Sirih. Batam, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Batam. Endang Retno Srisubiyandani, S.Si

Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi

UKURAN FERTILITAS. Yuly Sulistyorini, S.KM., M.Kes Departemen Biostatistika dankependudukan FKM - Unair

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

TIGA PULUH DUA TAHUN PERJALANAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL DI PROPINSI BENGKULU (1972 SAMPAI DENGAN 2010)

UKURAN MORTALITAS. Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes Dept. Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

BAB 2 LANDASAN TEORI. Beberapa pengertian singkat yang perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan

Kota Administrasi Jakarta Utara. Data Agregat per Kecamatan

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN Jumlah penduduk wajib KTP Orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat

BAB I PENDAHULUAN. penduduk harus menjadi subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau

CARA PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN

DEMOGRAFI KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

Pertumbuhan dan Pertambahan Perkembangan Penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari keberhasilan pembangunan ekonomi, pendidikan dan teknologi di Indonesia adalah kecenderungan seseorang

ASPEK-ASPEK KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Data dan Informasi dalam Perencanaan

Demografi formal = Demografi murni. Sumber data Sekunder. Pengambilan Data Penduduk. Registrasi Survai

Data dan Informasi dalam Perencanaan

Transkripsi:

Pengukuran dalam Demografi Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

Pengukuran dalam Demografi Ukuran Absolut Awal data demografi disajikan dalam bentuk bilangan atau jumlah absolut Contoh: bilangan absolut adalah jumlah penduduk Pengukuran Relatif Mengukur Struktur Demografi Perbandingan Rasio Proporsi Persentase Mengukur Proses Demografi Mengukur tingkat atau angka (rate) kelahiran, kematian, mobilitas penduduk Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 2

Rasio Rasio merupakan perbandingan dua perangkat dalam suatu satuan tertentu Contoh: Jumlah mahasiswa prodi sosiologi 2014 sesi E sebanyak 30 orang, terdiri dari 19 orang perempuan dan 11 orang laki-laki. Rasio atau perbandingan mahasiswa perempuan dengan laki-laki adalah: 19 : 11 = 1,72 Jadi 1,72 mahasiswa perempuan dibandingkan dengan laki-laki, agar tidak terjadi pecahan desimal angkat ini dikalikan 100, sehingga rasio atau perbandingan jenis kelamin 172 mahasiswa perempuan dibanding dengan 100 laki-laki. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 3

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) = SR Rasio Jenis Kelamin Menurut Umur = SRi Rasio Rasio Menurut Jenis Kelamin Kelahiran = SRB Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio) = CWP Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) = DR Kepadatan Penduduk (Man Land Ratio) = KP Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 4

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) = SR Rasio Jenis Kelamin merupakan perbandingan dua perangkat berdasarkan jenis kelamin (Laki-laki dan perempuan) atau perbandingan laki-laki dan perempuan yang dikalikan 100 Rumus mencari rasio jenis kelamin SR = a b x k Keterangan: SR : Rasio Jenis Kelamin a : Jumlah Laki-laki b : Jumlah Perempuan k : Konstanta (sama dengan 100) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 5

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) = SR Contoh: Jumlah penduduk Kelurahan Kampung Jua Nan XX tahun 2008 sebanyak 4.646 jiwa, terdiri dari 2.420 laki-laki dan 2.226 perempuan. Rasio Jenis Kelamin penduduk Kelurahan Kampung Jua Nan XX adalah: SR = 2420 x 100 = 108,72 2226 Jadi, setiap 108 orang penduduk laki-laki sebanding dengan 100 penduduk perempuan Di Kelurahan Kampung Jua Nan XX tahun 2008 kekurangan penduduk perempuan. Hal ini bisa terjadi karena kematian banyak terjadi pada perempuan. Serta jika kita hubungkan dengan perkawinan, akan ada penduduk laki-laki menikah dengan perempuan yang bukan berasal dari Kelurahan Kampung Jua Nan XX Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 6

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) = SR Contoh: Jumlah mahasiswa prodi sosiologi yang mengambil mata kuliah kependudukan (demografi) adalah 50 orang, terdiri dari 22 laki-laki dan 28 orang perempuan SR = 22 x 100 = 78,57 28 Jadi, setiap 78 orang mahasiswa laki-laki sebanding dengan 100 mahasiswa perempuan Mahasiswa prodi sosiologi yang mengambil mata kuliah kependudukan (demografi) kekurangan mahasiswa lakilaki. Hal ini bisa saja karena mahasiswa laki-laki prodi sosiologi jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengam mahasiswa perempuan Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 7

Rasio Jenis Kelamin Menurut Umur = SRi Rasio Jenis Kelamin Menurut Umur merupakan perbandingan dua perangkat berdasarkan jenis kelamin (Laki-laki dan perempuan) yang kemudian dikelompokkan berdasarkan umur Rumus mencari rasio jenis kelamin SRi = Mi Fi x k Keterangan: SRi : Rasio Jenis Kelamin Berdasarkan Umur Mi : Jumlah Laki-laki Berdasarkan Umur Fi : Jumlah Perempuan Berdasarkan Umur k : Konstanta (sama dengan 100) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 8

Rasio Jenis Kelamin Menurut Umur = SRi Jumlah Penduduk Kelurahan Kampung Jua Berdasarkan Umur Tahun 2008 No. Kelompok Umur Jenis Kelamin Rasio Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan (SRi) Jumlah 1. 0 4 250 153 163 403 2. 5 9 301 255 118 556 3. 10 14 297 239 132 536 4. 15 19 229 224 102 453 5. 20 24 243 185 131 428 6. 25 29 163 203 80 366 7. 30 34 160 167 95 327 8. 35 39 153 162 94 315 9. 40 44 146 190 76 336 10. 45 49 154 128 120 282 11. 50 54 124 140 88 264 12. 55 59 83 66 125 149 13. 60 64 45 34 132 79 14. 65 69 19 32 59 51 15. 70 74 22 15 146 37 16 75 + 31 33 93 64 Jumlah 2420 2226 108 4646 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 9

Rasio Jenis Kelamin Menurut Umur = SRi Grafik Rasio Jenis Kelamin Menurut Umur (SRi) Kelurahan Kampung Jua Berdasarkan Umur Tahun 2008 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Rasio Jenis Kelamin Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 10

Rasio Menurut Jenis Kelamin Kelahiran (Sex Ratio at Birth) = SRB Digunakan untuk menghitung jumlah kelahiran bayi lakilaki dan perempuan (Jika hanya diketahui angka kelahiran total) Rumus mencari rasio jenis kelamin kelahiran SRB = BM BF x k Keterangan: SRB : Rasio Jenis Kelamin Kelahiran BM : Jumlah Bayi Laki-laki yang Lahir BF : Jumlah Bayi Perempuan yang Lahir k : Konstanta (sama dengan 100) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 11

Rasio Menurut Jenis Kelamin Kelahiran (Sex Ratio at Birth) = SRB Misalnya: Dikota Bukittinggi pada tahun 2011, jumlah kelahiran bayi laki-laki sebanyak 154 dan jumlah bayi perempuan yang lahir sebanyak 146, berapakah rasio menurut jenis kelamin kalahiran? Rumus mencari rasio jenis kelamin kelahiran SRB = BM x k BF = 154 x 100 146 = 105 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 12

Rasio Menurut Jenis Kelamin Kelahiran (Sex Ratio at Birth) = SRB Misalnya: Jumlah kelahiran total di Kota Padang tahun 2011 adalah 300 bayi, dan mempunyai Rasio Menurut Jenis Kelamin Kelahiran sebesar 105, Berapa jumlah masing-masing kelahiran bayi laki-laki dan perempuan? Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 13

Rasio Menurut Jenis Kelamin Kelahiran (Sex Ratio at Birth) = SRB SRB = 105 k = 100 (Konstanta) J. Kelahiran Total = 300 Ingin diketahui = BF dan BM? BF = k SRB:k 100 BF = x 300 105:100 = 100 x 300 205 = 146 BM = J. Kelahiran Total BF = 300 146 = 154 x J. Kelahiran Total Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 14

Rasio Menurut Jenis Kelamin Kelahiran (Sex Ratio at Birth) = SRB Memakai persamaan dalam Matematika SRB = BM x k BF (300 ;BF) 105 = x 100 BF 105 BF = 30000 100BF 105 BF + 100 BF = 30000 BF = 30000 205 BF = 146 BM = 300-146 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 15

Rasio Menurut Jenis Kelamin Kelahiran (Sex Ratio at Birth) = SRB Contoh lain: SRB = 120 Total Kelahiran = 400 Berapa = BM? BF? BF = k SRB:k 100 = x 400 120:100 = 100 x 400 220 = 182 BM= SRB SRB:k 120 = x 400 120:100 = 120 x 400 220 = 218 x Total kelahiran x Total kelahiran Atau BF = k SRB:k x Total kelahiran 100 = x 400 120:100 = 100 x 400 220 = 182 BM= Total kelahiran BF = 400 182 = 218 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 16

Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio) = CWR Ratio Anak Perempuan merupakan perbandingan antara anak usia di bawah lima tahun (Balita) dengan perempuan usia subur (Perempuan usia 15-49) Ketika rasio anak perempuan besar, memberi gambaran semakin tinggi tingkat kelahiran Rumus mencari rasio anak perempuan CWR = P (0 4) P (15 49) x k Keterangan: CWR : Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio) P (0;4) : Jumlah anak perempuan usia bawah lima tahun (Balita) P (15;49) : Jumlah perempuan usia subur (15-49 tahun) k : Angka Konstanta dalam rumus ini bernilai 1000 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 17

Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio) = CWR Jumlah balita perempuan (umur 0-4 tahun) tahun 2008 di Kelurahan Kampung Jua Nan XX adalah 153 orang, sedangkan jumlah perempuan usia subur (umur 15-49) adalah 1259 orang, berapakah rasio anak perempuan di kelurahan tersebut? CWR = P (0 4) P (15 49) x k CWR = 153 1259 x 1000 = 121,52 = 122 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 18

Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio) = CWR Contoh lain: P (0;4) = 400 P (15;49) = 1900 Berapa CWR? CWR = P (0 4) P (15 49) x k CWR = 400 1900 x 1000 = 210,5 = 211 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 19

Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) = DR Klasifikasi produktifitas penduduk berdasarkan ekonomi: Penduduk usia 0 14 tahun Belum Produktif Penduduk usia 15 64 tahun Produktif Penduduk usia 65 tahun keatas tidak lagi produktif Rumus mencari rasio beban tanggungan DR = P (0 14):P (65+) P (15 64) x k Keterangan: DR : Rasio beban tanggungan (Dependency ratio) P (0;14) : Jumlah penduduk belum produktif P (15;64) : Jumlah penduduk produktif P (65:) : Jumlah Penduduk tidak lagi produktif k : Angka Konstanta dalam rumus ini bernilai 100 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 20

Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) = DR Contoh: Tahun 2008 penduduk Kelurahan Kampung Jua Nan XX belum produktif (umur 0-14) sebesar 1495 orang, usia produktif (umur 15-64) sebesar 2999 orang, dan usia tidak lagi produktif (umur 65 lebih) sebanyak 152 orang, berapakah rasio beban tanggungan di Kelurahan Tersebut? DR = P (0 14):P 65+ P (15 64) DR = 1495:152 2999 = 1647 2999 x 100 = 54,91 x 100 x k Artinya: Setiap 100 kelompok orang produktif, harus menanggung 54,91 orang kelompok tidak produktif Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 21

Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) = DR Jika angka rasio beban tanggungan tinggi: Akan menghambat pembangunan ekonomi Pendapatan yang diperoleh oleh golongan produktif harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif dan tidak lagi produktif Negara berkembang cenderung mempunyai rasio beban tanggungan yang tinggi, seiring dengan tingginya angka fertilitas Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 22

Kepadatan Penduduk (Man Land Ratio) = KP Kepadatan Penduduk (KP) adalah: Jumlah penduduk per satuan unit wilayah (Jumlah penduduk dibagi luas wilayah) Rumus mencari Kepadatan Penduduk: KP = Jumlah Penduduk suatu Wilayah Luas Wilayah Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 23

Kepadatan Penduduk (Man Land Ratio) = KP Berapa Kepadatan penduduk, jika jumlah penduduk suatu wilayah adalah 4646 dan luas wilayahnya 3,09 km² KP = Jumlah Penduduk suatu Wilayah Luas Wilayah KP = 4646 3090 KP = 1,5 orang per m² Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 24

Kepadatan Penduduk Kasar/ Arifmatika (Crude Density of Population) Kepadatan Penduduk (Man Land Ratio) = KP Kepadatan Penduduk Fisiologis (Physiological Density) Kepadatan Penduduk Agraris (Agricultural Density) Kepadatan Penduduk Ekonomi (Economical Density) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 25

Kepadatan Penduduk Kasar/ Arifmatika (Crude Density of Population) Kepadatan Penduduk Kasar adalah: Banyak penduduk per satuan luas Kenapa disebut kepadatan penduduk kasar? Kepadatan penduduk, tanpa membedakan daerah yang tandus dan daerah subur Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 26

Kepadatan Penduduk Fisiologis (Physiological Density) Kepadatan penduduk fisiologis adalah: Jumlah penduduk suatu wilayah berbanding dengan luas lahan pertanian Rumus mencari Kepadatan Penduduk fisiologis: Kepadatan Penduduk Fisiologis = Jumlah Penduduk Suatu Wilayah Luas Lahan Pertanian Berapa kepadatan penduduk fisiologis, jika jumlah penduduk suatu wilayah 4646 orang, sedangkan luas lahan pertanian adalah 1000 km²? Kepadatan Penduduk Fisiologi = 4646 1000 = 4,6 orang per km² Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 27

Kepadatan Penduduk Agraris (Agricultural Density) Kepadatan penduduk agraris adalah Jumlah penduduk petani tiap-tiap km² lahan pertanian Rumus mencari Kepadatan Penduduk Agraris: Kepadatan Penduduk Agraris = Jumlah Penduduk petani di Suatu Wilayah Luas Lahan Pertanian Berapa kepadatan penduduk agraris, jika jumlah penduduk yang bermata pencarian sebagai petani di suatu wilayah 4050 orang, sedangkan luas lahan pertanian adalah 2000 km²? Kepadatan Penduduk Fisiologi = 4050 2000 = 2,025 orang per km² Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 28

Kepadatan Penduduk Ekonomi (Economical Density of Population) Kepadatan penduduk ekonomi ialah: besarnya jumlah penduduk pada suatu wilayah, didasarkan atas kemampuan ekonomi wilayah tersebut Rumus mencari Kepadatan Ekonomi: Kepadatan Ekonomi = Jumlah Penduduk suatu Wilayah Indeks produksi x 100 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 29

Tekanan Penduduk Terhadap Lahan Pertanian Perbandingan jumlah petani dengan sedikitnya ketersediaan lahan pertanian disuatu wilayah, bukan menjadi persoalan, karena ada faktor lain yang menentukan kualitas lahan pertanian, yaitu: K = Standar hidup yang layak L = Penggunaan lahan T = Teknologi H = Kandungan hara pada tanah I = Intensitas (tingkat keseringan) tanaman E = Nilai Ekonomi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 30

Tingkat (Angka = Rate) Tingkat atau Rate digunakan untuk menganalisis peristiwa-peristiwa demografis dalam kurun waktu tertentu (Palmote) Untuk mengukur tingkat suatu peristiwa atau fenomena digunakan rumus: Rate peristiwa = Jumlah peristiwa terjadi (dalam suatu jangka waktu) Jumlah penduduk yang mempunyai resiko (population exposed to risk), dalam peristiwa tersebut dalam jangka waktu yang sama x 1000 NB: Misalnya kita ingin mengetahui tingkat kematian pada tahun 2010. Penduduk yang mempunyai resiko (oxposed to risk) adalah orang yang hidup sepanjang tahun 2010 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 31

Tingkat (Angka = Rate) Mana orang yang tidak mempunyai resiko kematian untuk seluruh tahun? Penduduk meninggal sebelum akhir tahun 2010 Penduduk yang lahir pertengahan atau sebelum tahun 2010 Penduduk yang migrasi ke wilayah tersebut sebelum akhir tahun 2010 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 32

Tingkat (Angka = Rate) Contoh: Berapakah Rate kematian di Desa A, jika terjadi 100 peristiwa kematian dan jumlah penduduk yang mempunyai resiko kematian sepanjang tahun adalah 5600 orang? Rate Kematian Desa A = 100 5600 x 1000 = 17,8 Jadi tingkat kematian kasar Desa A adalah 17,8 (Tiap 1000 penduduk terdapat 17,8 peristiwa kematian) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 33

Tingkat (Angka = Rate) Misalnya mengukur tingkat (Rate) kelahiran: Jumlah kelahiran di Kota Padang pada tahun 2010 sebesar 8.810 bayi, sedangkan jumlah penduduk pada pertengahan tahun sebesar 899.100 jiwa, berapa tingkat kelahiran pada tahun 2010 tersebut Tingkat kelahiran = 8810 899100 x 1000 = 9,7 Jadi tiap 1000 penduduk yang ada di Kota Padang terdapat 9,7 kelahiran bayi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 34

Pengukuran Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan Penduduk dipengaruhi oleh: Kelahiran (Birth) B Kematian (Death) D Migrasi Masuk (In Migration) IM Migrasi Keluar (Out Migration) OM Penduduk akan bertambah jika: Kelahiran (Birth) B Meningkat Kematian (Death) D Penduduk akan berkurang jika: Migrasi Masuk (In Migration) IM Migrasi Keluar (Out Migration) OM Meningkat Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 35

Pengukuran Pertumbuhan Penduduk Persamaan Berimbang (The Balancing Equation) Pengukuran Pertumbuhan Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Geometris LPPG (Geometric Growth) Laju Pertumbuhan Penduduk Eksponensial LPPE (Exponential Growth) Laju Pertumbuhan Penduduk di Daerah Perkotaan Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 36

Persamaan Berimbang Persamaan berimbang merupakan metode sederhana menghitung perubahan penduduk dari tahun ke tahun. Rumus: Pt = Po+(B-D)+(IM-OM) Keterangan: Pt : Banyaknya penduduk pada tahun akhir Po : Banyaknya penduduk pada tahun awal B : Banyaknya kelahiran D : Banyaknya kematian IM : Banyaknya migran masuk OM : Banyaknya migran keluar (B-D) : Pertumbuhan penduduk alamiah (rate of natural increase) IM-OM : Migrasi neto (bersih) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 37

Persamaan Berimbang Misal: Januari 2010 jumlah penduduk Kecamatan Lubuk Begalung sebesar 910.000 orang, jumlah kelahiran sebesar 7.025 orang dan jumlah kematian sebesar 2.887 orang. Pada tahun ini jumlah migrasi masuk sebesar 700 dan migrasi keluar sebanyak 97 orang. Berapa jumlah penduduk bulan januari 2011? Jawab: Pt = Po + (B-D) + (IM-OM) = 910000 + (7025-2887) + (700-97) = 910000 + 4138 + 603 = 914741 Jadi pada bulan Januari 2011 jumlah penduduk Kecamatan Lubuk Begalung besarnya 914.714 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 38

Persamaan Berimbang Misal: Po = 60439 B = 38 D = 10 IM = 12 OM = 30 Jawab: Pt = Po + (B-D) + (IM-OM) = 60439 + (38-10) + (12-30) = 60439 + 28-18 = 60449 Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 39

Laju Pertumbuhan Penduduk Geometris Tingkat pertumbuhan penduduk geometris adalah: Pertumbuhan penduduk bertahap (discreate), dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu periode (disebut juga pertumbuhan bunga berganda) Turunan rumus: Pada tahun 2005, jumlah penduduk sebesar Po dan rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun sebesar r persen. Tahun 2006 (1 tahun kemudian) P 1 P 1 = Po + Po.r Po (1+r) Tahun 2007 (2 tahun kemudian) P 2 = P 1 + P 1.r P 1 1 + r Po (1+r) (1+r) Po (1+r)² Tahun 2008 (3 tahun kemudian) P 3 = P 2 + P 2.r P 2 1 + r Po (1+r)² (1+r) Po (1+r)³ Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 40

Laju Pertumbuhan Penduduk Geometris Rumus: Pt =Po (1 + r) t Keterangan: Pt : Banyaknya penduduk pada tahun akhir perhitungan Po : Banyaknya penduduk pada tahun awal perhitungan r : Angka pertumbuhan penduduk pertahun t : Jangka waktu (dalam banyak tahun) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 41

Laju Pertumbuhan Penduduk Geometris Misal: Jumlah penduduk Kota Bukittinggi tahun 2000 sebesar 1.805.000 orang, dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 2.050.000 orang. Berapakah besarnya laju pertumbuhan penduduk per tahun (r,persen) pada periode tahun 2000 2010 Jawab: P t = Po(1 + r) t 2.050.000 = 1.805.000 (1 + r) 10 2.050.000 1.805.000 1+r10 10 1,1357340 = 1+r 1,01280 1 = r 0,0128 = r r = 0,0128 Jadikan persen r = 0,0128 x 100% = 1,28% Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 42

Laju Pertumbuhan Penduduk Eksponensial Pertumbuhan penduduk eksponensial adalah: pertumbuah penduduk yang berlangsung terus menerus (continuous) Rumus: Pt = Po.e rt Keterangan: Pt : Banyaknya penduduk pada tahun akhir Po : Banyaknya penduduk pada tahun awal r : Banyaknya pertumbuhan penduduk t : Jangka Waktu e : Angka eksponensial (2,718282) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 43

Laju Pertumbuhan Penduduk di Daerah Perkotaan Pertumbuhan penduduk di pedesaan dipengaruhi oleh: Pertumbuhan penduduk alami (Kelahiran atau B dikurangi Kematian atau D) Migrasi Neto (IM - OM) Pertumbuhan penduduk di perkotaan dipengaruhi oleh reklasifikasi perubahan status suatu wilayah dari pedesaan ke perkotaan Misal (Padang, Surabaya): Banyak desa yang berubah jadi kota setelah beberapa tahun kemudian, dengan ciri-ciri: Kepadatan penduduk tinggi (±5000orang/km persegi) 75% aktivitas penduduk dibidang non pertanian Terdapat fasilitas kola (Jalan beraspal, listrik, rumah sakit, supermarket, gedung bioskop dll) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 44

Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 45