BAB 1 PENDAHULUAN. keseharian manusia. Teknologi informasi telah mencapai tahapan menjadi suatu

dokumen-dokumen yang mirip
PENCITRAAN BLACKBERRY DI MATA MAHASISWA PENGGUNA SMARTPHONE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi program Icip-icip di BINUS TV dalam meningkatkan kualitas program.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Fokus Penelitian. Hardiness yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hardiness yang diartikan. B.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN

Bab III. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing individu.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berlandaskan pada filsafah positivisme, digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Untuk mendeskripsikan Kinerja Guru MAN Model Palangka Raya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi resepsi (reception

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar bisa memenangkan pesaingan bisnis, perusahanan harus mampu

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mencari

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

27 Universitas Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELIITIAN. sebagai metode yang dalam penelitiannya memperoleh data deskriptif. yang sedang terjadi di dalam masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan tekhnologi dan. informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan penyampaian informasi dari pihak satu ke pihak yang lain. Salah satu

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) mendefinisikan metode

BAB III METODE PENELITIAN. jelas. Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara fenomenologis di mana

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. permasalahan yang sangat kompleks dan dinamis sehingga penting untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP MTA Gemolong yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah atau natural setting (Sugiyono, 2012

BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif merupakan penelitian khusus objek yang tidak dapat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Kebun Agung Jl. Satsui tubun No. 28 Kota Malang. Obyek adalah karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan definisinta penelitian dengan metode kualitatif adalah penelitian yang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah mencapai puncaknya pada kehidupan keseharian manusia. Teknologi informasi telah mencapai tahapan menjadi suatu kebutuhan manusia dalam mendapatkan, memindahkan, mengolah, dan memproses informasi dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Menanggapi kebutuhan pasar, pada tahun 1999 Research in Motion mengeluarkan produk Blackberry, sebuah perangkat seluler yang memiliki kemampuan layanan push e-mai, telepon, text message, menjelajah internet, messenger, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Kemampuan dalam menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel ini, Blackberry menjadi salah satu yang terdepan pada klasifikasi smartphone. Blackberry sendiri pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Dan pada November 2010, RIM membuka perwakilannya di Indonesia. Pertumbuhan pelanggan Blackberry di Indonesia sendiri mencapai kisaran seratus ribu hingga lima ratus ribu pelanggan selama tiga kuartal di tahun 2011. Indonesia merupakan pasar terbesar Blackberry di Asia Tenggara. 1

2 Citra Blackberry sendiri memiliki keunikan di mata pengguna Indonesia. Bahkan Gregory Wade, Managing Director RIM di Asia Tenggara menyatakan bahwa, Pengguna Blackberry di Indonesia memang sangat unik. Di sini kami berkembang beriringan dengan jejaring social dan instant messaging. Wade sendiri pun menyadari pergeseran fungsi Blackberry dari ponsel pebisnis menjadi ponsel jejaring sosial. Semua pernyataan Wade ini disampaikan di restoran Harum Manis, Jakarta pada Kamis 16 Desember 2010 (http://lifestyle.okezone.com). Penggunaan Blackberry di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di Asia Tenggara dengan di dominasi oleh kalangan non-bisnis sebagai pengguna. Blackberry sendiri awalnya ditargetkan untuk business class dengan berbagai macam fitur yang difungsikan untuk memudahkan kegiatan berbisnis, misalnya saja push email. Namun yang terjadi di Indonesia, pengguna Blackberry yang didominasi kalangan non-bisnis menfungsikan Blackberry di luar fitur bisnisnya. Bahkan pertumbuhan penggunaan Blackberry di Indonesia bertambah drastis seiring dengan pertumbuhan penggunaan situs jejaringan sosial. Salah satu kalangan yang banyak menggunakan Blackberry adalah mahasiswa dan tentunya mayoritas penggunaan Blackberry pada mahasiswa tidak difungsikan sebagai alat untuk memudahkan bisnis. Mahasiswa menggunakan Blackberry sebagai ponsel untuk jejaring sosial dan instant messaging. Pergeseran fungsi Blackberry ini tentunya terkait erat dengan pencitraan Blackberry itu sendiri pada mata konsumennya.

3 Peneliti membuat penelitian ini untuk menguak fenomena pencitraan yang terjadi pada Blackberry smartphone di Indonesia, khususnya pada mahasiswa, dengan harapan dapat menemukan bagaimana proses pergeseran citra ini dapat terjadi dan bagaimana citra Blackberry smartphone di mata mahasiswa. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses terjadinya pergeseran fungsi Blackberry smartphone di mata mahasiswa? 2. Bagaimana pencitraan Blackberry smartphone di mata mahasiswa setelah terjadinya pergeseran fungsi? 1.3 Ruang Lingkup Peneliti akan meneliti pencitraan Blackberry smartphone pada konsumen di Indonesia (lebih khususnya pada mahasiswa) melalui sudut pandang konsumen itu sendiri, terlepas dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT RIM Indonesia dan distributornya. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian : 1. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran fungsi Blackberry 2. Mengetahui pencitraan Blackberry smartphone pada mahasiswa

4 Manfaat penelitian : a. Signifikansi Akademis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan akademik bagi pengembangan ilmu komunikasi terutama yang berhubungan dengan masalah pencitraan. State of the Art Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai Blackberry, antara lain: 1. Studi Fenomenologi Penggunaan Blackberry sebagai Teknologi Komunikasi pada Remaja (Studi pada Pengguna Blackberry di UniversitasBrawijaya Malang) oleh Rizky Windha Paramita. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana fenomena Blackberry sebagai teknologi komunikasi pada remaja laki-laki dan perempuan. Manfaat penelitian ini yaitu memberikan gambaran bagaimana remaja menggunakan Blackberry sebagai teknologi komunikasi dalam kehidupan mereka terutama di lingkupan kampus. Penelitian ini menggunakan teori perilaku konsumen dari Kotler dan hierarki kebutuhan Maslow. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Metode pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Informan merupakan remaja yang juga mahasiswa Universitas Brawijaya yang menggunakan Blackberry sebagai alat komunikasinya. 2. Pengaruh Komunitas sebagai Kelompok Acuan terhadap Keputusan Pembeliaan Anggota Komunitas Malang Blackberry Community oleh Septiar Rahani Putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh

5 adanya komunitas sebagai kelompok acuan terhadap keputusan pembelian anggota komunitas dengan menggunakan variabel pengaruh secara normatif dan variabel pengaruh secara informasional seperti yang diungkapkan oleh Tudor dan Carley 1998; Bearden, Netemeyer, Teel 1989. Data penelitian diambil dari komunitas pengguna blackberry di Kota Malang, yaitu komunitas yang diberi nama MBC (Malang Blackberry Community). Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksplanatori (exsplanatory research). Penelitian eksplanatori adalah penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan variabel-variabel (sebab akibat). Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 120 orang yang terdaftar sebagai anggota komunitas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Probability Sampling dengan cara Simple Random Sampling, dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 65 sampel. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel pengaruh normatif dan variabel pengaruh informasional berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian anggota komunitas. Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan suatu penelitian yang berbeda dari Studi Fenomenologi Penggunaan Blackberry sebagai Teknologi Komunikasi pada Remaja (Studi pada Pengguna Blackberry di UniversitasBrawijaya Malang) maupun Pengaruh Komunitas sebagai Kelompok Acuan terhadap Keputusan Pembeliaan Anggota Komunitas Malang Blackberry Community. Penelitian ini tidak meneliti Blackberry sebagai teknologi komunikasi pada remaja maupun pengaruh komunitas kelompok acuan

6 terhadap keputusan pembeli. Penelitian yang dibuat peneliti memfokuskan pada pencitraan Blackberry smartphone itu sendiri di mata mahasiswa yang menggunakan mahasiswa School of Information System Binus sebagai informan. Peneliti juga mengharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangankan selanjutnya untuk penelitian lanjutan mengenai pencitraan produk. b. Signifikansi Sosial : Dalam tataran sosial diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran bagaimana suatu citra dapat terbentuk pada masyarakat c. Signifikansi Industri : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi PT RIM Indonesia dalam mengkomunikasikan dan memasarkan produknya di konsumen Indonesia. 1.5 Metodologi Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif menurut Denzin dan Lincoln (Moleong, 2005:5) adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Jenis Penelitian Kualitatif yang Digunakan : Metode Fenomenologi Pendekatan fenomenologis menurut Moleong (2005:17), berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Peneliti tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-orang

7 yang sedang diteliti. Maka dari itu, inkuiri dimulai dengan diam. Diam merupakan tindakan untuk menangkap pengertian sesuatu yang diteliti. Yang ditekankan adalah aspek subjek dari perilaku orang dan berusaha untuk masuk ke dunia konseptual para subjek yang diteliti sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan di sekitar peristiwa dalam sehari-hari. Metode Pengumpulan Data : 1. Wawancara Mendalam (In-depth Interview) Pengertian dari wawancara mendalam adalah wawancara yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (Moleong, 2005:186). 2. Observasi Partisipatif Observasi yang dilaklukan dalam penelitian kualitatif adalah observasi di mana peneliti terjung langsung ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian (Creswell, 2010:267). Observasi partisipatif ini dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dan mengamati perilaku individu serta mengikuti beberapa aktivitas yang terkait dengan budaya. Semua ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang selengkap mungkin dengan memperhatikan tingkat peluang kapan dan di mana serta kepada siapa peneliti sebagai instrumen dapat menggali, mengkaji, memilih, mengorganisasikan, dan mendeskripsikan informasi selengkap mungkin. Dalam observasi partisipatif, peneliti adalah instrumen utama dalam pengumpulan data.

8 Pemilihan Informan Peneliti menggunakan teknik pemilihan informan dengan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, atau mungkin dia merupakan penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek dan situasi sosial yang diteliti. (Sugiyono 2008:50). Maka pemilihan informan tidak didasari pada kuantitas melainkan didasarkan pada kualitas informan atas masalah yang diteliti. Dalam pelaksaan di lapangan untuk mengumpulkan data, pemilihan informan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Jadi yang menjadi kepedulian peneliti kualitatif adalah tuntasnya perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan banyaknya sampel sumber data (Sugiyono 2008:57). Peneliti menjadikan mahasiswa jurusan Sistem Informasi Binus sebagai sampel dengan alasan bahwa Binus merupakan salah satu universitas swasta Indonesia terbaik. Pada 17 November 1997 Binus memperoleh sertifikasi manajemen mutu internasional ISO-9001 dan merupakan universitas pertama di Indonesia yang memperoleh pengakuan mutu internasional. Maka dari itu peneliti menganggap mahasiswa Binus dapat mewakili mahasiswa pengguna Blackberry smartphone pada umumnya.

9 Situs Penelitian Penelitian PENCITRAAN BLACKBERRY SMARTPHONE DI MATA MAHASISWA (Studi Fenomenologi pada Mahasiswa Sistem Informasi Binus) akan mengambil lokasi di Universitas Binus untuk Program Sarjana S-1 di Kebun Jeruk, Jakarta. Analisis Data Penelitian Peneliti akan menggunakan teknik pengodean atau coding untuk menganalis data yang telah didapatkan. Kegunaan dari coding adalah untuk merinci, menyusun konsep (conceptualized) dan membahas kembali semuanya itu dengan cara baru. Menurut Strauss dan Corbin terdapat 3 macam proses analisis data (coding) yaitu Open Coding, Axial Coding, dan Selective Coding. Agar teori yang dibangun berdasarkan data itu tidak salah, ketiga macam coding tersebut harus dilakukan secara simultan dalam penelitian. 1) Open Coding: adalah proses merinci, menguji, membandingkan, konseptualisasi, dan melakukan kategorisasi data (The process of breaking down, examining, comparing, conceptualizing, and categorizing data). 2) Axial Coding: adalah suatu perangkat prosedur dimana data dikumpulkan kembali bersama dengan cara baru setelah open coding, dengan membuat kaitan antara kategori-kategori. Ini dilakukan dengan memanfaatkan landasan berpikir (paradigma) coding yang meliputi kondisi-kondisi, konteks-konteks, aksi strategi-strategi interaksi dan konsekuensi-konsekuensi. (Axial Coding:

10 A set of procedures where by data are put back together in new ways after open coding, by making connections between categories. This is done by utilizing a coding paradigm involving conditions, context, action/interactional strategies and consequenses-consequenses). 3) Selective Coding: adalah proses seleksi kategori inti, menghubungkan secara sistematis ke kategori-kategori lain, melakukan validasi hubungan-hubungan tersebut, dan dimasukkan ke dalam kategori-kategori yang diperlukan lebih lanjut untuk perbaikan dan pengembangan. (Selective Coding: The process of selecting the core category, systematically relating it to other categories, validating those relationships, and filling in categories that need futher refinement and development). Keabsahan Penelitian Subjektivitas peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan hal dominan, dan alat penelitian yang dipakai adalah wawancara dan observasi yang bila dilakukan secara terbuka mangandung banyak kelemahan. Oleh karena itu diperlukan beberapa cara untuk menentukan keabsahan data, yaitu : (Bryman, 2008:376) 1) Kredibilitas (Credibility) Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. penerapan derajat kepercayaan menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. dalam menguji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik observasi secara terus menerus dan sungguh-sungguh, sehingga peneliti

11 semakin mendalami fenomena sosial yang diteliti sebagaimana apa adanya. Peneliti juga melakukan traskrip dari wawancara, kemudian coding ke dalam tahapan coding, mulai dari open coding, axial coding, dan selective coding, sehingga dapat dianalisa secara akurat. 2) Transferabilitas (Transferability) Apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada situasi yang lain. konsep validitas menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representative mewakili populasi itu. Dalam penelitian ini kualitas transferabilitas menyajikan data deskripstif lebih lengkap, misalnya latar belakang informan, jawaban dari pertanyaan wawancara, dan lain-lain. 3) Ketergantungan (Dependability) Apakah hasil penelitian mengacu pada konsistensi peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. ketergantungan pada penelitian ini dilakukan dengan hati-hati dan cermat dalam menggunakan data yang dapat dipercaya serta secara konsisten mendapatkan data dari wawancara langsung ataupun observasi partisipasif. Kemudian penelitian ini ditarik kesimpulannya dengan menggunakan metode penelitian yang tepat.

12 4) Konfirmabilitas (Conformability) Apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya di mana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. hal ini dilakukan dengan memperlihatkan hasil penelitian pada informan yang kemudia dikonfirmasikan oleh informan agar hasil dapat lebih objektif. 1.6 SistematikaPenulisan Penulisan skripsi ini terbagi ke dalam lima bab. Lima bab tersebut akan digambarkan melalui sistematika berikut ini : BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah yang menjadi tema penelitian, ruang lingkup dari penelitian, tujuan dan manfaat, serta metodologi penelitian yang digunakan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini merupakan penjabaran mengenai konsep-konsep dan teori-teori relevan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian serta hasil penelitian sejenis yang menjadi rujukan penelitian, untuk kemudian digunakan sebagai landasan pemikiran dalam penelitian.

13 BAB III OBYEK PENELITIAN Bab ini berisikan kerangka berpikir analisis obyek yang diteliti, termasuk di antaranya: perumusan obyek penelitian, metode pengumpulan data, dan analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang gambaran umum mengenai jawaban atau solusi dari permasalahan di dalam obyek penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab terakhir ini penulis mencoba mengemukakan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran bagi pengguna Blackberry smartphone dari hasil penelitian yang telah dilakukan.