TENTIR PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI MODUL GINJAL DAN CAIRAN TUBUH Dosen Pengajar : dr. Sari Eka Pratiwi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

Tumor Urogenitalia A. Tumor ginjal 1.Hamartoma ginjal 2. Adenokarsinoma ginjal / grawitz / hipernefroma / karsinoma sel ginjal Staging : Grading :

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mukosa rongga mulut. Beberapa merupakan penyakit infeksius seperti sifilis,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Rata-rata penurunan jumlah glomerulus ginjal pada mencit jantan (Mus

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi saluran kemih adalah keadaan adanya infeksi (ada pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya stres oksidatif pada tikus (Senturk et al., 2001) dan manusia

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. bermain toddler (1-2,5 tahun), pra-sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5-11

BAB 4 HASIL. Grafik 4.1. Frekuensi Pasien Berdasarkan Diagnosis. 20 Universitas Indonesia. Karakteristik pasien...,eylin, FK UI.

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Glomerulonefritis akut masih menjadi penyebab. morbiditas ginjal pada anak terutama di negara-negara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

osteoarthritis By : Kelompok 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu respon inflamasi sel urotelium

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiri tulang belakang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri karena

sex ratio antara laki-laki dan wanita penderita sirosis hati yaitu 1,9:1 (Ditjen, 2005). Sirosis hati merupakan masalah kesehatan yang masih sulit

BAB 1 PENDAHULUAN. atau hipertensi merupakan masalah kesehatan yang serius dan masalah ekonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i

DEFINISI BRONKITIS. suatu proses inflamasi pada pipa. bronkus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kuman dapat tumbuh dan berkembang-biak di dalam saluran kemih (Hasan dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Rhodamine B merupakan zat warna golongan xanthenes dyes. Pewarna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Traktus urinarius atau yang sering disebut dengan saluran kemih terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan

ENDOMETRIOID ADENOKARSINOMA OVARII SINISTRA BERDIFERENSIASI BURUK DENGAN INVASI KE UTERUS

Beberapa Gejala Pada Penyakit Ginjal Anak. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a IKA FK UWK

HEPATIC RENAL AND URINARY TRACT DISORDERS. By :dr.hj.fauziah Elytha M.Sc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN II PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar/jaringan fibromuskular yang menyebabkan penyumbatan uretra pars

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rinosinusitis kronis merupakan inflamasi kronis. pada mukosa hidung dan sinus paranasal yang berlangsung

BAB 1 PENDAHULUAN. 5 15% wanita usia reproduktif pada populasi umum. rumah sakit pemerintah adalah sebagai berikut : di RSUD dr.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

Nefritis tubulointerstisialis (NTI) adalah

BAHAN AJAR V ARTERITIS TEMPORALIS. kedokteran. : menerapkan ilmu kedokteran klinik pada sistem neuropsikiatri

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi saluran kemih adalah bertumbuh dan berkembang biaknya kuman atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ke arah rahim, letaknya antara rahim (uterus) dan liang senggama atau vagina.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma sel skuamosa di laring (KSSL) menempati. urutan kedua dariseluruhkarsinomadi saluran

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tulang dan sendi merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak,

BAB 2 OSTEOMIELITIS KRONIS PADA RAHANG. infeksi yang terjadi dapat disebabkan oleh infeksi odontogenik. Osteomielitis dibagi

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

Biologi Ginjal dan Saluran Kemih

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. sistem organ dikarenakan hipersensitivitas terhadap makanan tertentu yang

1. 77 tahun Tidak ada keterangan Awal :

BAB I PENDAHULUAN. melalui mulut, dan pada kalangan usia lanjut. 2 Dry mouth berhubungan dengan

PENANGANNYA : Antibiotika cervicitis tidak spesifik dapat diobati dengan rendaman dalam AgNO3 10 % dan irigasi

BAB I PENDAHULUAN. di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras seperti batu yang

MAKALAH SISTEM PERKEMIHAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PIELONEFRITIS

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

BAB 1 PENDAHULUAN. Luka adalah terjadinya diskontinuitas kulit akibat trauma baik trauma

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2

BAB I PENDAHULUAN. makanan dicerna untuk diserap sebagai zat gizi, oleh sebab itu kesehatan. penyakit dalam dan kehidupan sehari-hari (Hirlan, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik merupakan masalah medik, sosial dan ekonomik. yang sedang berkembang yang memiliki sumber-sumber terbatas untuk

BAB I PENDAHULUAN. A (HAV), Virus Hepatitis B (HBV), Virus Hepatitis C (HCV), Virus

BAB 4 HASIL. 23 Universitas Indonesia. Gambar 4.1 Sel-sel radang akut di lapisan mukosa

Gagal Ginjal Kronis. 1. Apa itu Gagal Ginjal Kronis?

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Bronkitis menurut American Academic of Pediatric (2005) merupakan

upaya pengenalan, penelitian, pengujian dan pengembangan khasiat dan keamanan suatu tanaman obat (Wijayakusuma et al,1992). Pengalaman empiris di

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein

BAB I PENDAHULUAN. protozoa, dan alergi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar bagi pasien dan keluarganya, khususnya di negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

NEUROBLASTOMA,NEFROBLASTOMA, RETINOBLASTOMA. Nurlaili Muzayyanah Departemen IKA FK UII

Sistem Ekskresi Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2 TUMOR. semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kanker adalah penyakit keganasan yang ditandai dengan pembelahan sel

BAB 1 PENDAHULUAN. kemih. Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada pria maupun wanita semua umur,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta Unit Gamping. Data dikumpulkan pada bulan

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

LAMPIRAN A GAMBARAN HISTOPATOLOGI PENYAKIT CROHN

Transkripsi:

TENTIR PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI MODUL GINJAL DAN CAIRAN TUBUH 2016 Dosen Pengajar : dr. Sari Eka Pratiwi

PATOLOGI ANATOMI Irna Aprillia Andini Puji Lestari Erni Agil Wahyu Pangestuputra Maghfira Aufa Asli Baskara Zhafran Ramadhan Ayunda Larasati Basadi Ahmad Dian Agitya Goesvie Adjie I1011141063 I1011141005 I1011141008 I1011141030 I1011141036 I1011141043 I1011141054 I1011141073 I1011141075 Kevin Chikrista I1011141053

G1 Pielonefritis Kronis Apa sih pielonefritis kronis itu? Pielonefritis (pielo = pelvis; nefritis Jadi, pielonefritis kronis merupakan entitas morfologik yang disebabkan karena adanya peradangan pada interstisial dan pembentukan jaringan parut di parenkim oleh adanya infeksi ginjal berulang atau menetap yang disebabkan oleh refluks vesikouretral, atau obstruksi saluran urinaria. Nah pielonefritis kronis ini penyebab yang penting dari gagal ginjal kronis. Kalau sudah gagal ginjal kronis gimana? Namanya aja gagal, otomatis fungsi ginjal bakal menurun (secara bertahap, karena kronis, perjalanannya panjang) sampai mencapai tahap atau stadium akhir, jadi ginjal udah ga mampu menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Keadaannya itu bersifat permanen ya. Dilihat secara langsung, ginjal yang mengalami pielonefritis kronis apabila dipotong secara sagital maka tanda utamanya yaitu pembentukan jaringan parut yang mengenai pelvis atau kaliks, atau keduanya, sehingga papilla menjadi tumpul dan kaliks mengalami cacat berat. Kalau dilihat dengan menggunakan mikroskop, jaringan parenkimnya akan memperlihatkan gambara seperti berikut ini: a. Fibrosis interstisium yang tidak merata dan sebukan limfosit, sel plasma (sel plasma nih sel limfosit B yang sudah aktif memproduksi anti-bodi), dan kadang-kadang neutrofil. b. Dilatasi atau kontraksi tubulus, disertai atrofi epitel yang melapisinya. c. Infiltrat peradangan kronis dan fibrosis yang mengenai dinding mukosa kaliks. d. Kelainan vaskular yang mirip dengan yang ditemukan pada arteriosklerosis proliferatif atau hialin akibat hipertensi. e. Pada sebagian besar kasus ditemukan glmerulosklerosis.

Sekarang kita lihat yaa gambaran mikroskopiknya Sebukan sel radang kronis Gromerulus-glomerulus yang masih normal Tiroidisasi Sebukan sel radang kronis

Glomerulus normal Sklerosis pada glomerulus (hyalinisasi) Serbukan sel radang

Degenerasi hidropik (bengkak keruh) = lumen menyempit, sel membesar krna sitoplasma besar dan bening

G2 Karsinoma Sel Ginjal Daerah tumor Daerah yang masih normal Daerah tumor, atipikal (sel tidak beraturan) Daerah yang masih normal, terlihat masih ada glomerulusnya

Celah pembuluh darah berdinding tipis yang memisahkan kelompokkelompok kecil sel tumor Kelompok sel tumor yang sebenarnya mau membentuk glomerulus (mirip glomerulus). Karena maksimalnya pembesan hanya segitu, jadi pakai contoh foto yang lain yaa

G3 Nefroblastoma / Tumor Wilms Nefroblastoma atau tumor wilms adalah tumor primer ginjal yang biasanya terjadi pada anak. Sebagian besar kasus terjadi pada anak berusia 2 5 tahun. Kejadian tumor wilms timbul karena adanya malformasi kongenital. Pemeriksaan makroskopis tumor Wilms memperlihatkan adanya suatu massa besar, soliter, tegas terpisah, dan hanya 10% bilateral atau multisentrik pada waktu diagnosis. Pada potongan jaringan, tumor berkonsistensi lunak, homogen, dan berwarna kecoklatan sampai abu-abu, disertai fokus hemoragik di beberapa tempat, degenerasi kistik, dan nekrosis. Apabila tumor sudah sangat berbahaya, tidak akan ditemukan tiga karakteristik gambaran mikroskopis di bawah ini. Hal ini disebabkan karena adanya mutasi TP53 sehingga sel terus aktif membelah terus menerus (anaplasia). Gambaran mikroskopis: a. Epitelial, terlihat tubulus. b. Blastemal, terlihat sel-sel kecil, bulat, dan biru yang sangat padat (uniform), sitoplasmanya kecil. c. Stromal atau mesenkimal, daerah jaringan ikat. Perbesaran 4x10

Blastemal Epitelial Blastemal Perbesaran 10x10 Stromal Blastemal Epitelial Stromal Perbesaran 40x10

G4 Sistitis Kronis Sistitis (inflamasi pada Vesika Urinaria). Sistitis kronik biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri E. coli. Proteus, Klebsiella, Enterobacter. Gejala klinis khasnya adalah disuria, peningkatan frekuensi berkemih, dan nyeri pada region suprapubik. Terkadang disertai demam dan malaise. Gambaran secara makroskopis: kemerahan pada vesika urinaria, ulserasi, pembentukan jaringan fibrosis. Gambaran secara mikroskopis: a. Sel epitel vesika urinaria yang epitelnya transisional bermetaplasia menjadi skuamosa. b. Lamina propia sembab dengan serbukan sel limfosit. c. Sel plasma dan banyak terdapat pembuluh darah berukuran kecil yang berisi eritrosit. Kita liat preparatnya ya guys pertama perbesaran 4x10 Bentuknya hampir sama kayak G5 bentuk papiler juga tapi bentuknya lebih bagus dan teratur.

Nah sekarang kita lihat di perbesaran 10x10 dan liat apa yang bakal kita temukannnnn 1. Stroma sembab, karena mengalami edema (cairan lebih banyak, pembuluh darah kegencet oleh cairan). 2. Dilatasi dan kongesti pembuluh darah

Sekarang lihat di perbesaran 40x10 ya 1. Metaplasia sel epitel transisional menjadi skuama 2. serbukan sel radang kronik di lamina propia 3. edema atau sembab pada stroma

G5 Karsinoma Transisional Karsinoma Transisional merupakan neoplasma epitel malignan pada urotelium dengandiferensiasi sel transisional, yang biasanya berbentuk papiler dan dapat berasal dari vesika urinaria, ureter maupun pelvis renalis. Karsinoma sel transisional merupakan tumor pada daerah vesika urinaria yang cukup banyak. Di Amerika Serikat hampir 90 % tumor pada vesika urinaria merupakan tumor yang berasal dari sel epitel transisional. Malignansi ini disebabkan oleh induksi karsinogen yang terdapat di lingkungan. Beberapa faktor resiko pada karsinoma buli-buli antara lain adalah pekerjaan, rokok, infeksi saluran kencing dan konsumsi rokok serta bahan pemanis buatan. Dalam hal pekerjaan, kondisi karsinogenik sering didapati pada para pekerja di pabrik kimia (terutama pabrik cat), laboratorium, pabrik korek api,tekstil, pabrik kulit, dan pekerja pada salon/pencukur rambut sering terpapar oleh bahan karsinogen berupa senyawa amin aromatik ( 2-naftilamin, bensidin, 4-aminobifamil). Faktor resiko untuk karsinoma buli-buli pada perokok adalah 2-6 kali lebih besar dibandingkan bukan perokok. Gambaran klinik karsinoma buli-buli biasanya berupa penderita yang datang dengan keluhan hematuri tanpa disertai rasa nyeri (painless), kambuhan (intermitent), dan terjadi pada seluruh proses miksi (total). Keganasan sudah memasuki lamina propria Bentuk papil-papil

Ada angiogenesis Sel ganas bertumpuk-tumpuk Sel ganas invasif (sudah masuk ke lamina propria)

Anak inti sel ganasnya bisa terlihat (coba perhatikan baik-baik yaa), Tumpukan selnya juga udah ga jelas, apakah sel itu bentuknya silindris, skuamosa, atau kuboid sudah ga jelas (sel atipik: bentuk sudah tidak bisa dibedakan)

Berikut ini ada simulasi soal praktikum Patologi Anatomi punya senior, boleh coba dikerjain 1 1. Ny. R mengeluh rasa nyeri serta disuria pada saat buang air kecil. Sediaan tersebut diambil dari lamina propia vesika urinaria. Sebutkan diagnosis yang tepat dari gambar disamping! 2. Sebutkan ciri mikroskopiknya! 2 1. Sebutkan diagnosis yang tepat dari gambar disamping! 2. Sebutkan ciri mikroskopiknya!

3 1. Sedian di ambil dari ginjal seorang pasien yang terinfeksi E.coli. Sebutkan diagnosis yang tepat dari gambar diatas! 2. Sebutkan ciri mikroskopiknya!

4 1. Sebutkan diagnosis yang tepat dari gambar diatas! 2. Sebutkan ciri mikroskopiknya! 5 1. Sediaan di ambil dari anak, 3 tahun dengan perut membuncit. Sebutkan diagnosis yang tepat dari gambar disamping! 2. Sebutkan ciri mikroskopiknya!