BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali yang terkenal sebagai pulau Dewata merupakan salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi dan jumlahnya yang tetap, namun kebutuhan akan lahan terus

Wedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasikan sektor-sektor produktif lainnya (Pendit,

DAFTAR PUSTAKA. Branch, Melville C Perencanaan Kota Komprehensif. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

BAB I PENGANTAR. kebutuhan akan perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. antar masing-masing daerah, antar golongan pendapatan dan di seluruh aspek. kehidupan sehingga membuat stuktur ekonomi tidak kokoh.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alamnya sudah tersohor hingga ke dunia internasional. Dengan luas provinsi

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT MELALUI PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA TUGAS AKHIR. Oleh: MEISKE SARENG KELANG L2D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang memiliki kawasan pesisir yang sangat luas, karena Indonesia

BAB III GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK ROCK DI DENPASAR

POLA PERGERAKAN KOMUTER BERDASARKAN PELAYANAN SARANA ANGKUTAN UMUM DI KOTA BARU BUMI SERPONG DAMAI TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 8,39 % 1,67 % 5,04% Jumlah

MODEL BANGKITAN PERJALANAN YANG DITIMBULKAN PERUMAHAN PURI DINAR MAS DI KELURAHAN METESEH KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kawasan yang pesat di perkotaan memberikan tantangan dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menentukan arah/kebijakan pembangunan. 2

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan penataan ruang meliputi aspek-aspek pengaturan,

POLA PENGGUNAAN LAHAN PADA DAERAH PERI-URBAN DENGAN PENDEKATAN MODEL DINAMIS (Studi Kasus : Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dinantikan serta diinginkan oleh rakyat Indonesia. Harapan dan cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang yaitu bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

BAB III TINJAUAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Balai Kota Denpasar di Lumintang 1

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

PENGARUH PEMBANGUNAN PERUMAHAN PONDOK RADEN PATAH TERHADAP PERUBAHAN KONDISI DESA SRIWULAN KECAMATAN SAYUNG DEMAK TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan adalah upaya memajukan, memperbaiki tatanan, meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan

Kata kunci : Perubahan lahan, nilai tanah.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk yang hidup dan tinggal di daerah kota tersebut. Penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

EVALUASI PEMANFAATAN RUANG DI KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Sekitar 4,7 juta pembaca majalah Time yang terbit di Amerika Serikat

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja yang cukup tinggi, di Kabupaten Sleman terdapat banyak

BAB I PENDAHULUAN. perlunya perumahan dan pemukiman telah diarahkan pula oleh Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah. Sumber daya alam nantinya dapat digunakan sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun daerah. Wiraswasta mampu berkembang dengan dukungan dari

PENGARUH KEBERADAAN PERUMAHAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA LAHAN DI KECAMATAN CILEDUG TUGAS AKHIR. Oleh : Lisa Masitoh L2D

BAB III TINJAUAN LOKASI Studio Foto Sewa di Kota Yogyakarta

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. kota berkembang dari tempat-tempat pemukiman yang sangat sederhana hingga

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan masyarakat di wilayah perkotaan memiliki tingkat mobilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yang akan dilakukan, rumusan masalah yang menjadi topik

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi ialah untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

Studi Home Range Penggunaan Taman Kota Studi Kasus Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, Bali

BAB IV GAMBARAN UMUM. Secara geografis Provinsi Jawa Tengah terletak antara 5 40 dan 8 30

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan ilmu

BAB I PENGANTAR. Setelah Jakarta kian sesak akibat maraknya pembangunan properti, apartemen pun merambah daerah di luar Ibu Kota Jakarta yaitu Bekasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PENURUNAN PERKEMBANGAN KAWASAN WISATA CANDIDASA KABUPATEN KARANGASEM BALI TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Perubahan disebabkan oleh berkembangnya berbagai kegiatan

kita bisa mengetahui dan memperoleh informasi mengenai destinasi pariwisata yang ada dan baru ada di Bali. Mengenai banyaknya jumlah biro perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan berbagai macam kebutuhan dasar manusia (basic human

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JENIS PENGGUNAAN LAHAN PESISIR SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: ARI KRISTIANTI L2D

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan pertumbuhan kota lainnya adalah unsur penduduk.

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perkembangan fisik yang paling kelihatan adalah perubahan penggunaan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan yang posisinya berada di

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PARIGI MAUTONG TAHUN 2008 DAN 2013

MODEL DINAMIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN BERDASARKAN PERKEMBANGAN GUNA LAHAN (STUDI KASUS KOTA SEMARANG) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, maupun di bidang budaya. Hal ini

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA COLO, KUDUS

PUSAT BUDAYA BETAWI DI KAWASAN SRENGSENG SAWAH, JAKARTA SELATAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali yang terkenal sebagai pulau Dewata merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang menjadi tujuan wisata bagi para wisatawan domestik maupun dari manca negara, namun juga merupakan pulau tujuan untuk mencari pekerjaan bagi kaum pendatang dari luar Bali, dan tujuan menimba pendidikan bagi penduduk Indonesia bagian timur bahkan dari seluruh Indonesia dan beberapa Negara. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) pada periode 2000-2013 laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Bali rata-rata 1,87 %, dengan laju tertinggi di Kabupaten Badung sebesar 4,62 %, sedangkan Kota Denpasar berada pada urutan kedua yaitu dengan persentase sebesar 4 %. Pesatnya perkembangan kota-kota di Provinsi Bali terutama di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung menyebabkan pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi yang juga menyebabkan meningkatnya kegiatan sosial dan ekonomi, serta intensitas pemanfaatan ruang, Budiharjo (1997) dalam Sudata, (2002). Migrasi risen (migrasi yang berpindah melewati batas provinsi) yang masuk ke Provinsi Bali pada tahun 2013 tidak berbeda jauh dengan keadaan tahun 2000. Menurut Sudibia (2012), migrasi risen terutama di kota Denpasar dan Kabupaten Badun, didominasi oleh migran risen yang berasal dari Pulau Jawa, disusul Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Purnomo (2009) menyebutkan bahwa derasnya arus migrasi dari wilayah pedesaan menuju perkotaan disebabkan oleh tingginya intensitas pembangunan ekonomi di wilayah 1

perkotaan. Salah satu penggerak kegiatan ekonomi kawasan adalah pendidikan tinggi atau Universitas. Kota Denpasar merupakan ibu kota Provinsi Bali yang berkembang pesat menjadi pusat kegiatan pemerintahan, bisnis, distribusi barang dan jasa, pusat pelayanan kesehatan serta pusat pendidikan (Perda Provinsi Bali No.16 tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Bali 2009-2029). Sedangkan Kabupaten Badung berkembang pesat sebagai pusat kegiatan bisnis, dan pariwisata. Kota Denpasar dan Kabupaten Badung disamping sebagai wilayah bisnis dan wisata juga merupakan wilayah pusat pendidikan di Provinsi Bali, hal ini ditandai dengan adanya perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta yang tersebar di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Terdapat satu buah Perguruan tinggi negeri yaitu Universitas Udayana dan sejumlah 39 perguruan tinggi swasta (Kopertis VIII, 2010). Universitas Udayana sebagai perguruan tinggi negeri mempunyai tiga (3) lokasi kampus yang berbeda, yaitu yang berlokasi di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Di Kota Denpasar, Universitas Udayana mempunyai dua lokasi kampus yang terletak di pusat kota, yaitu di Desa Dauh Puri Klod Kecamatan Denpasar Barat, sebagai kota urban yaitu di jalan Sudirman dan di jalan Nias. Sedangkan di Kabupaten Badung, Universitas Udayana mempunyai lokasi di pinggiran Kota Mangupura ibu kota Kabupaten Badung, yaitu di Kelurahan Jimbaran Kecamatan Kuta Utara. Adanya Universitas Udayana di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung dengan kampusnya tersebut dapat berfungsi 2

menjadi kutub pertumbuhan yang menyebabkan multiflier effect terhadap kawasan sekitarnya. Kampus adalah suatu komplek massa bangunan yang mewadahi kegiatan sebuah universitas. Luasan kampus umumnya cukup besar dan kegiatan yang diwadahi menimbulkan pengaruh cukup besar terhadap kegiatan di wilayah disekitarnya, hal ini menyebabkan sebuah kampus pada umumnya memiliki peran cukup besar bagi wilayah sekitarnya. Keberadaan suatu kampus universitas bahkan dapat menjadi suatu faktor pemicu perkembangan wilayah. Sebagai institusi, perguruan tinggi merupakan suatu komunitas masyarakat yang besar, yang mempunyai kebutuhan akan barang dan jasa untuk menunjang seluruh aktivitasnya. Richardson (1969), mengatakan bahwa konsep kampus sebagai pusat pertumbuhan merupakan implementasi geografis dari konsep kutub pertumbuhan (growth pole), yang dipakai untuk memacu perkembangan wilayah terbelakang melalui pemusatan investasi dalam suatu kutub-kutub tertentu. Sehingga terjadi keuntungan ekonomi atau aglomerasi pada wilayah-wilayah yang dipengaruhinya. Pengaruh perguruan tinggi dapat menciptakan perubahan sosial ekonomi suatu kawasan, seperti timbulnya kegiatan jasa dan pelayanan terkait aktivitas kampus, tumbuhnya aktivitas-aktivitas pelayanan jasa lainnya disekitar kampus, yang merupakan supply and demand disebabkan oleh aglomerasi aktivitas kampus. Kota Denpasar, yang merupakan lokasi dua kampus Universitas Udayana berada pada ketinggian 0-75 meter dari permukaan laut, terletak pada posisi 8 35 31 sampai 8 44 49 Lintang Selatan dan 115 00 23 sampai 115 16 27 3

Bujur Timur. Dengan luas wilayah Kota Denpasar 127,78 km² atau 2,18% dari luas wilayah Provinsi Bali. Dari penggunaan tanahnya, 2.768 Ha merupakan tanah sawah, 10.001 Ha merupakan tanah kering dan sisanya seluas 9 Ha adalah tanah lainnya, (www.wikipedia,com). Pertumbuhan industri pariwisata di Pulau Bali mendorong Kota Denpasar menjadi pusat kegiatan bisnis, dan menempatkan kota ini sebagai wilayah yang memiliki pendapatan per kapita dan pertumbuhan tinggi di Provinsi Bali. Kota Denpasar termasuk salah satu yang dipersiapkan Pemerintah sebagai kota metropolitan baru dimana tata ruang kota itu masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Perpres 45/2011). Denpasar sebagai lokasi dua kampus Universitas Udayana dimana Universitas Udayana adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi tertua di Provinsi Bali, dengan peserta didik yang tidak hanya berasal dari wilayah Bali dan luar Bali, bahkan juga dari luar negeri. (Laporan Tahunan Rektor Universitas Udayana Tahun 2007). Perkembangan kedua kampus yang terletak di jantung Kota Denpasar yang mulai dirasa tidak layak lagi sesuai dengan kebutuhan kegiatan civitas akademika kampus, maka berdasarkan Surat Keputusan Gubernur nomor 82 Tahun 1983, ditetapkan lokasi kampus baru di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung seluas 250 Ha. Kampus terbaru Universitas Udayana ini dibangun pada tahun 1986. Kampus di Kelurahan Jimbaran merupakan kampus terbesar dari tiga kampus di Universitas Udayana. Kampus di Kelurahan Jimbaran dirancang seperti kota. Fasilitas kampus yang telah dibangun yaitu klinik kesehatan, perpustakaan universitas, pusat olahraga, kantor pos, wisma dan perumahan universitas. Tetapi kenyataannya kampus yang terletak di Kabupaten Badung ini belum berfungsi 4

dengan baik, banyak gedung yang tidak terpelihara. Sementara, rumah sakit International, pusat perbelanjaan, dan fasilitas rekreasi danau sedang tahap pembangunan. Kampus Jimbaran ini mudah dijangkau dari Bandara Internasional Ngurah Rai, dan tempat-tempat wisata utama Kuta dan Nusa Dua. Kawasan kampus Universitas Udayana di Jimbaran ini terus berkembang, seiring perkembangan pariwisata di Kecamatan Kuta Selatan. Bahkan, akomodasi pariwisata juga bermunculan di antara lahan milik Universitas Udayana yang luasnya mencapai 157 hektar itu. Bukan itu saja, pemukiman penduduk juga kian berkembang di wilayah tersebut. Universitas Udayana sebagai universitas negeri terbesar di Provinsi Bali, yang memiliki tiga kompleks bangunan kampus yang terpisah, saat ini terus mengalami perkembangan baik dari segi fisik maupun pemanfaatan. Namun fakta yang ada adalah dua kampus yang berada di dalam Kota Denpasar mengalami pembangunan yang lebih pesat dibanding kampus yang berada di Jimbaran Kabupaten Badung. Demikian juga dengan proses belajar mengajar dan civitas akademika kampus, lebih terkonsentrasi pada dua kampus di dalam kota Denpasar. Berdasarkan keberadaan kampus Universitas Udayana di dua lokasi tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang perkembangan kedua lokasi kampus, dan bagaimana pengaruhnya pada perkembangan kawasan disekitarnya. 5

1.2 Rumusan Masalah Berbagai penelitian mengatakan, sebuah kampus memiliki pengaruh pada kawasan sekitar kampus tersebut berdiri. Di Universitas Udayana yang memiliki tiga kampus di dua lokasi yang berbeda, maka terdapat perbedaan pada ketiga kampus tersebut baik menyangkut kawasan maupun kampus itu sendiri. Pada umumnya kampus dapat memicu perkembangan kawasan sekitarnya dengan pengaruh secara langsung terhadap fasilitas yang berada di wilayah tersebut. Apakah teori ini juga berlaku juga untuk Universitas Udayana? Apabila melihat perbedaan pada dua lokasi Kampus Udayana, maka dapat dipertanyakan apakah memang berlaku teori tersebut atau mungkin terdapat hubungan lainnya? Apakah hanya kampus saja yang mempengaruhi keadaan kawasan sekitarnya, atau kawasan tersebut juga memberi pengaruh dalam pengelolaan kampus, khususnya pada kampus terpisah pada dua lokasi seperti kampus Universitas Udayana. Dengan mengangkat Kampus Udayana yang memiliki tiga unit kampus terpisah dalam dua lokasi, sebagai kasus dan permasalahan dalam penelitian, yang berarti membandingkan dua obyek penelitian yang berbeda, maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Seperti apa perkembangan dua lokasi kampus Universitas Udayana pada periode tahun 2006-2013? 2. Bagaimana pengaruh perkembangan dua lokasi kampus Universitas Udayana terhadap perkembangan fasilitas wilayah sekitarnya pada periode tahun 2006-2013? 6

1.3 Tujuan Penelitian Sehubungan dengan konsep kampus sebagai pusat pertumbuhan yang merupakan implementasi geografis dari konsep kutub pertumbuhan (growth pole) yang dipakai untuk memacu perkembangan wilayah terbelakang melalui pemusatan investasi dalam suatu kutub-kutub tertentu, sehingga terjadi keuntungan ekonomi atau aglomerasi pada wilayah-wilayah yang dipengaruhinya. Dengan demikian tujuan penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini secara garis besar adalah untuk meneliti hubungan perguruan tinggi Universitas Udayana terhadap perkembangan wilayah di sekitarnya. 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengidentifikasi perkembangan dua lokasi Kampus Universitas Udayana. 2. Untuk mengidentifikasi pengaruh perkembangan kedua lokasi Kampus Universitas Udayana dengan wilayah sekitarnya. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Tiap-tiap manfaat dijelaskan di bawah ini. 7

1.4.1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bermanfaat. 1. Sebagai sumbangan pemikiran yang relatif baru berkenaan dengan pengetahuan tentang perkembangan kawasan yang dipengaruhi oleh aktivitas perguruan tinggi yang mempunyai lokasi yang tersebar. 2. Menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai hubungan perkembangan kampus dan kawasan sekitarnya. 3. Sebagai acuan keilmuan dalam penelitian perencanaan kota dan wilayah. 1.4.2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini mempunyai manfaat praktis. Beberapa manfaat praktis tersebut adalah sebagai berikut. 1. Memberi acuan strategi bagi pembangunan kampus di Provinsi Bali. 2. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengambil keputusan dan pemerhati pembangunan kawasan di Provinsi Bali. 3. Sebagai dokumentasi tentang perkembangan kampus dan pengaruhnya terhadap perkembangan wilayah. 4. Menyumbangkan bukti dan pendalaman dalam teori yang berkaitan dengan hubungan kampus dan wilayah. 5. Memberi bahan masukan untuk perencanaan yang mempertimbangkan keberadaan lembaga pendidikan tinggi dalam perencanaan suatu wilayah. Ataupun perencanaan suatu fasilitas lembaga pendidikan tinggi. 8

6. Memberi manfaat bagi penelitian lanjutan yang berkaitan dengan hubungan lembaga pendidikan tinggi dengan wilayah 1.5 Batasan Penelitian 1. Obyek penelitian adalah tiga unit Kampus Universitas Udayana yang berada pada dua lokasi kawasan yang berbeda. 2. Wilayah sekitar kampus, dengan lingkup batasan dusun/lingkungan dimana masing-masing kampus berlokasi dan dusun/lingkungan yang mengelilinginya atau bersebelahan dengan lokasi masing masing kampus. 1.6 Kerangka Pikir Dalam penelitian ini diterapkan kerangka pikir seperti yang dijabarkan berikut di bawah ini : Latar Belakang Masalah : Universitas Udayana memiliki 3 unit kampus yang terpisah di 2 lokasi berbeda, terdapat indikasi perbedaan perkembangan di masing masing kampus dan wilayah sekitarnya. Bagaimanakah hubungan yang terjadi antara kampus dengan wilayah sekitarnya. Pertanyaan penelitian 1. Seperti apa perkembangan dua lokasi Kampus Universitas Udayana pada periode tahun 2006-2013? 2. Bagaimana pengaruh perkembangan dua lokasi kampus Universitas Udayana terhadap perkembangan fasilitas wilayah sekitarnya pada periode tahun 2006-2013? Metode dan pendekatan penelitian Analisis perkembangan dua lokasi kampus Universitas Udayana Analisis perkembangan wilayah sekitar Kampus Universitas Udayana Kesimpulan hasil analisis Gambar 1.1. Kerangka Berfikir 9

1.7 Keabsahan Penelitian Berikut ini adalah perbandingan terhadap penelitian sejenis yang telah ada sebelumnnya sebagai bukti keabsahan dan keaslian penelitian ini. Tabel 1.1. Perbandingan Penelitian 1. Penulis Novianti Wahyuni (2002) Imma Widyawati A. (2003) Beta Marhendryanto 2. Judul Pengaruh Keberadaan Perguruan Tinggi Terhadap Perkembangan Struktur dan Bentuk Kawasan Pinggiran (Studi Kasus Kawasan Sekaran) 3. Lokasi Kawasan Sekaran, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang 5. Tujuan 1 Mengidentifikasi perubahan non fisik kawasan Sekaran yang timbul karena adanya kegiatan Perguruan Tinggi dan mempengaruhi perkembangan kawasan. 2. Mengidentifikasi Perubahan fisik kawasan Sekaran meliputi perubahan pelayanan aktivitas ekonomi dan guna lahan Pengaruh Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Malang Terhadap Perubahan Fisik Kawasan Sekitarnya Kabupaten Malang Ds. Mulyoagung Ds. Landungsari Ds. Tegalgondo 1. Mengetahui seberapa besar pengaruh Kampus Terpadu UMM terhadap perubahan fisik kawasan sekitarnya. 2. Mengetahui perubahan pola-pola perkembangan fisik kawasan sekitar kampus dan mendapatkan penjelasan mengenai faktor-faktor yang membentuk pola-pola tersebut serta dampakdampak yang ditimbulkan. 4. Metode Deskriptif Analisis Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif Hasil Penelitian Perguruan Tinggi UNNES telah dapat memacu pertumbuhan di Sekaran dan sekitarnya yang diidentifikasikan dengan adanya banyak aktivitas ekonomi yang tumbuh (multiflier effect) dan perubahan lahan terbangun yang besar serta tingkat pertumbuhan penduduk yang bertambah besar. 1. Kampus UMM terbukti telah menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan fisik kawasan sekitar kampus dan terbukti menyebabkan terjadinya urbanisasi spasial yaitu berubahnya karakteristik wilayah pinggiran yang berciri kedesaan menjadi kekotaan (bintarto, 1983) 2. Kegiatan kampus menimbulkan efek primer berupa kegiatan komersial (rumah kos) dan efek sekunder berupa kegiatan komersial lainnya yaitu perdagangan dan jasa selain rumah kos. 3. Terdapat 3 pola yaitu memanjang(linier), meloncat (leap frog) dan pola gurita (octopus shaped ) (2003) Pengaruh Kampus Perguruan Tinggi terhadap Perkembangan Kawasan Sekitarnya di Kota Semarang Putu Surya Wedra Lesmana (2014) Pengaruh Perkembangan Dua Lokasi Kampus Universitas Udayana Terhadap Perkembangan Fasilitas Wilayah Sekitarnya Kota Semarang Kota Denpasar : Desa Dauh Puri Klod, Desa Panjer, Desa Dangin Puri Kelod. Kabupaten Badung : Kelurahan Jimbaran. Untuk menganalisis pengaruh kampus perguruan tinggi terhadap perkembangan kawasan sekitarnya, sehingga dapat diketahui jenis, intensitas, distribusi, serta arah perkembangan kawasan yang terjadi sebagai dampak adanya kampus perguruan tinggi tersebut. Deskriptif kualitatif dan kuantitatif. 1. Pola pertumbuhan yang disebabkan aktivitas kampus sangat dipengaruhi oleh pola penggunaan lahan kawasan sekitarnya. 2. Terjadi keterkaitan yang erat antara kampus dengan kawasan pemukiman sekitarnya. 3. Aktivitas kampus tidak mampu mengubah penggunaan lahan pada kawasan sekitarnya yang telah mempunyai kegiatan ekonomi yang mapan. 1.Untuk mengidentifikasi perkembangan dua lokasi Kampus Universitas Udayana. 2. Untuk mengidentifikasi pengaruh perkembangan kedua lokasi Kampus Universitas Udayana dengan wilayah sekitarnya. Deduktif Kualitatif 1. Pengaruh perkembangan kampus terhadap perkembangan wilayah sekitarnya menimbulkan terjadinya hubungan saling mempengaruhi 2. Perkembangan wilayah sekitar kampus dapat mempengaruhi, memicu atau mendukung internal kampus. Keberadaan dan perkembangan internal kampus dapat mempengaruhi, memicu atau mendukung perkembangan suatu wilayah. 3. Kedua aspek dalam hubungan tersebut dapat saling mempengaruhi satu sama lain dan saling menguatkan 10