MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Kemampuan Siswa melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab I PENDAHULUAN. adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

BAB II KAJIAN TEORI. pelajaran tertentu, maka siswa yang demikian telah mencapai hasil belajar yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

Ernidalisma Guru Matematika dan Kepala Sekolah SMP N 30 Pekanbaru. Kata kunci: metode pembelajaran learning start with a question, hasil belajar.

Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa

BAB II KAJIAN TEORI. siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya

INDRIYATI HEMETO (Mahasiswa S1 Jurusan PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.

BAB II Kajian Pustaka

IRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Suatu studi di SDN 01 Poasia) Kota Kendari tahun 2012.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

Saira Tolana, , *Dr. Hj. Zulaecha Ngiu, M.Pd, **Asmun W. Wantu S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Dita Agnes Dekasari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 MENGKENDEK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Nia Rosmeliati Sihotang Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Nur Fitria STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Methods plantet type of question, Results of the economic study

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

Sumaji, Djotin Mokoginta*, Meylan Saleh** PGSD (S1) Universitas Negeri Gorontalo, Jln. Jenderal Sudirman No. 6 Kota Gorontalo

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode (method). Secara harafiah berarti cara. metode atau metodik berasal dari

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

pembelajaran berkembang, agar pembelajaran dapat berkembang kegiatan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR DALAM METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN SIFAT

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB III METODE PENELITIAN

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

MELALUI KELAS IV SDN 2013/2014 PENDIDIKAN

BAB II KAJIAN TEORI. dan belajar dalam suasana senang serta efektif. strategi/ metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Arnot Pakpahan Surel :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengalaman disini berupa pengalaman untuk melakukan proses belajar

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN. dilakukan sendiri ataupun dengan melibatkan orang lain. Dalam

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd

BAB II LANDASAN TEORI

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD

Oleh: SARWIASIH, S.Pd ABSTRAK

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kegiatan proses belajar mengajar. Keberhasilan dalam proses belajar

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MOTIVASI SISWA MEMILIH JURUSAN IPS PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 1 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE GENERATIVE LEARNING DI SD NEGERI 10 TALANG SOLOK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mampu melahirkan siswa yang cakap dan berhasil menumbuhkan kemampuan

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 2 No. 2, ISSN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016)

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

BAB II KAJIAN TEORI. strategi pembelajaran itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

BAB II KAJIAN TEORI. Gagne menyatakan hasil belajar berupa: 1. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang diharapkan harus dirumuskan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit adalah disiplin

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

: Model pembelajaran inkuiri, keaktifan siswa, hasil belajar siswa, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB II KAJIAN TEORI. prilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. 2 Slameto juga merumuskan tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebijakan perubahan Kurikulum 2013 merupakan sebuah ikhtiar dan

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO Djotin Mokoginta, Irvin Novita Arifin dan Taufik Masengge 1 ) ABSTRAK Taufik Masengge. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sifatsifat Benda Melalui Metode Eksperimen Di Kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Drs. Djotin Mokoginta M.Pd dan Pembimbing II Irvin Novita Arifin S.Pd, M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango?. Tujuannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sifat-sifat benda di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Jenis penelitian yakni Penelitian Tindakan Kelas. Hipotesis penelitian jika guru menggunakan metode eksperimen, maka hasil belajar siswa kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango akan meningkat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode eksperimen maka hasil belajar siswa tentang materi sifat-sifat benda di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango meningkat. Adapun hasil yang diperoleh yaitu pada siklus I Siswa yang hasil belajarnya telah mencapai ketuntasan kriteria minimum pada mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan sekolah yakni 80 sebanyak 3 siswa dengan presentase 13,63%. Sedangkan pada siklus II, Siswa yang hasil belajarnya telah mencapai ketuntasan sebanyak 20 siswa dengan presentase 90,9%. Berdasarkan data hasil tersebut maka jelas bahwa hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango dapat ditingkatkan. Kata kunci : hasil belajar, sifat-sifat benda, metode eksperimen 1 )Drs Djotin Mokoginta, M.Pd, dosen di jurusan PGSD FIP UNG dan Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd : Ningsi Djuma, S.Pd Guru di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango.

Peran guru sangat besar dalam pengelolaan kelas karena guru sebagai penanggung jawab kegiatan belajar-mengajar di kelas. Guru merupakan sentral serta sumber kegiatan belajar-mengajar. Guru harus penuh inisiatif dan kreatif dalam pengelola kelas karena gurulah yang mengetahui secara pasti situasi dan kondisi kelas terutama keadaan siswa dengan segala latar belakangnya. Dalam kaitannya dengan tugas pengelolaan kelas, guru memiliki kewajiban menyampaikan sejumlah materi pelajaran sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran, yang berupa informasi, fakta serta tugas dan keterampilan yang hurus dikuasai oleh siswa. Untuk itu, guru harus menguasai materi pelajaran, metode mengajar, dan teknik-teknik evaluasi. Dalam peran ini, guru dianggap sebagai informasi dan sumber belajar utama. Oleh karena itu, guru harus menambah dan memperluas wawasannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang saat ini. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan optimal, guru harus perlu melakukan strategi. Costa (dalam Nuryani R, 2005 : 4) kata strategi sendiri dapat diartikan sebagai suatu rencana kegiatan yang dirancang secara seksama untuk mencapai tujuan yang ditunjang atau didukung oleh hasil pemilihan pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai. Alasan mengapa dalam merancang persiapan mengajar perlu menyusun strategi pembelajaran karena setiap pembelajaran suatu materi pelajaran guru perlu memilih dan menetapkan bentuk pengalaman belajarnya. Berarti guru akan menetapkan metode, medianya, situasi kelasnya, dan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Untuk itu guru harus menguasai berbagai metode mengajar. Selain menguasai berbagai metode, guru juga harus mampu memilih metode yang tepat sesuai materi pelajaran, tingkat kecerdasan siswa, serta lingkungan dan kondisi setempat, kemudian merancang menjadi satu program mengajar yang baik dan terus diperbaiki serta disempurnakan. Kenyataanya benar bahwa guru saat ini telah menerapkan metode pembelajaran pada setiap proses belajar mengajar, tetapi sering ditemui ketidakcocokan metode dengan materi pembelajaran, salah satunya yakni seringnya guru menggunakan metode ceramah (konvensional) dan metode pembelajaran tidak membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga partisipasi siswa kurang dan hasil belajar tidak sesuai dengan tujuan dari perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. Materi sifat-sifat benda pada mata pelajaran IPA merupakan salah satu materi pelajaran yang dapat diajarkan melalui suatu percobaan sehingga siswa bisa mengetahui secara langsung sifat-sifat benda. Namun ketidakcocokan penggunaan metode dalam penyampaian materi sifat-sifat benda seperti mengandalkan metode ceramah akan berakibat pada hasil belajar siswa tidak mencapai ketuntasan yang diharapkan. Hal tersebut juga peneliti temui di sekolah observasi di SDN 3 Bulango Timur. Berdasarkan hasil observasi di SDN 3 Bulango Timur, bahwa sebagian besar hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini didasarkan dari data yang diperoleh pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2011/2012, dimana dari 20 siswa hanya 8 siswa atau 40% yang memenuhi kriteria ketuntasan belajar sedangkan sisanya sebanyak 12 siswa atau 60% yang belum

memenuhi kriteria ketuntasan belajar, dan kriteria ketuntasan mengajar (KKM) di SDN 3 Bulango Timur pada kelas IV adalah 80. Hasil belajar siswa yang diperoleh siswa tersebut tidak mencapai ketuntasan disebabkan oleh pemilihan dan penerapan metode pembelajaran yang belum tepat. Salah satu upaya yang dilakukan yakni metode pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, yaitu dengan menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran. Menurut Nuryani R (2005:108) Metode ek sperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Jadi dengan melakukan eksperimen berarti siswa melakukan kegiatan yang mencakup pengendalian variabel, pengamatan dan penggunaan alat-alat praktikum. Mengacu pada pengertian tersebut, diharapkan dengan menggunakan metode eksperimen hasil belajar siswa dapat meningkat. Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian tindakan kelas dan diformulasikan dalam judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sifat-sifat Benda Melalui Metode Eksperimen Di Kelas IV SDN 3 Bulango Timur. TINJAUAN PUSTAKA Sebelum penulis menguraikan pengertian hasil belajar, terlebih dahulu penulis ingin menguraikan pengertian belajar. Karena pada dasarnya belajar dulu kemudian setelah dilakukan evaluasi maka didapat hasil belajar. Menurut Skinner (dalam Fathurrohman, 2007: 5) mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung progresif. Menurut Hamalik (2005:36) bahwa Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. ( learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing). Berdasarkan pengertian tersebut, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan. Wingkel (dalam Kurnia, 2007: 3) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relatif menetap. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Belajar adalah proses perubahan di dalam diri seseorang yang tidak hanya terbatas pada intelek atau pengetahuan seseorang, tetapi juga terjadinya perubahan pada tingkah laku pada diri orang tersebut. Perubahan tingkah laku itu seperti dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, serta timbul dan berkembang sifat-sifat sosial dan emosional. Menurut Poerwanti (2009:263) dalam pelaksanan pembelajaran, perlu melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa, baik selama maupun mengikuti satuan pembelajaran tertentu. Keberhasilan proses belajar

adalah keberhasilan siswa selama mengikuti pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru dapat mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Disamping proses belajar, keberhasilan siswa juga dilihat dari hasil belajarnya. Keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran disebut dengan hasil belajar. Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru dapat mengetahui siswa telah memahami konsep tertentu. Menurut Muljono (2007:1) evaluasi merupakan proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi. Gagne (dalam Hamzah 2007:137) menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan kapasitas terukur dari perubahan individu yang diinginkan berdasarkan ciri-ciri atau variabel bawaannya melalui perlakuan pengajaran tertentu. Gagne (dalam Suprijono, 2012:5) hasil belajar adalah pola -pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran tersebut, berikut hasil belajar berupa: a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi symbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. b. Keterampilan intelek yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual yang terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam utusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai sebagai standar perilaku. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tentang definisi hasil belajar, maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar menekankan proses yaitu segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Nilai siswa diperoleh dari penampilan siswa sehari-hari ketika belajar. Hasil belajar diukur dengan berbagai cara misalnya, proses bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, dan tes.

TUJUAN PENELITIAN Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Penelitian tindakan kelas ini dilaksakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2013 dengan standar kompetensi memahami beragam dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya dan kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2013 dengan standar kompetensi memahami beragam dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya dan kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu, akan tetapi indikator pada siklus I dan siklus II berbeda. Berdasarkan patokan pencapaian hasil belajar siswa untuk kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango khususnya penentuan KKM untuk pelajaran IPA adalah 80 DESKRIPSI HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Penelitian tindakan kelas ini dilaksakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2013 dengan standar kompetensi memahami beragam dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya dan kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Proses pembelajaran siklus I melalui metode eksperimen diperoleh hasil belajar siswa hanya 3 siswa atau 13,64%. Pada pelaksanaan pembelajaran diantaranya adalah siswa masih enggan untuk bertanya pada guru, hal ini sesuai dengan hasil pemantauan selama proses pembelajaran pada siklus I. Kendala lain yang berhasil diidentifikasi adalah kurang tertibnya siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan hasil pemantauan kemudian dianalisis dan direfleksikan dari hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda padat pada siklus I tersebut, maka perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran selanjutnya, guru harus memperbaiki cara-cara memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan harus berusaha memberikan bimbingan bagi siswa yang pasif. Pada pelaksanaan siklus II, terjadi perubahan-perubahan seperti yang diharapkan, diantaranya yaitu hasil belajar siswa mencapai indikator ketuntasan yakni dari 13, 64% menjadi 90,9%, siswa aktif dalam proses pembelajaran, serta suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif. Siswa-siswa pada pembelajaran siklus I terlihat pasif sedangkan pada pembelajaran siklus II tampak lebih aktif. Pencapaian hasil belajar sudah sesuai dengan yang diharapkan tidak lepas dari peran guru dalam proses pembelajaran salah satunya adalah peran guru dalam

memilih metode yang cocok dengan materi sifat-sifat benda padat, cair dan gas yakni metode eksperimen. KESIMPULAN Berdasarkan Hasil Penelitian dan Pembahasan dapat disimpulkan bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Adapun hasil yang diperoleh yaitu pada siklus I, siswa yang hasil belajarnya telah mencapai ketuntasan minimum pada mata pelajaran IPA sebanyak 3 siswa dengan presentase 13,64%, namun hasil tersebut belum memenuhi pencapaian indikator dari indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu 80% sehingga dilaksanakanlah tindakan siklus II dan hasil dari pelaksanaan tindakan tersebut menunjukkan peningkatan hasil belajar menjadi 20 siswa atau 90,9%. Sehingga hasil tindakan silus II menunjukkan pencapaian ketuntasan hasil belajar telah melebihi dari indikator kinerja yaitu 80% dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda. SARAN 1. Guru hendaknya menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA dengan memperhatikan karakteristik siswa. 2. Guru dapat menggunakan metode eksperimen untuk diterapkan pada materi lain, karena dengan menggunakan metode eksperimen, pembelajaran lebih jelas dan konkrit. 3. Siswa hendaknya lebih aktif dalam kegiatan eksperimen sehingga mudah memahami materi pelajaran. DAFTAR RUJUKAN Abimanyu, Soli dkk. 2010. Strategi Pembelajaran. Departemen Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional. Alfina, Zulfah. 2013. Metode Demonstrasi dan Eksperimen. (Online) (http://www.slideshare.net/phiintahta/metode-demonstrasi-dan-eksperimen diakses 22 September 2013) Arifin. Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia. Endang Sedyatmi Sulistyowati. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mengidentifikasi Sifat-sifat Benda Melalui Metode Eksperimen. Skripsi. Salatiga. Universitas Kristen Satywacana

Fathurrohman, dkk. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Refika Aditama Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2009. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Haryanto. 2004. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga Hidayati, dkk. 2010. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional. Kurnia, Ingridtwati. 2007. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Muljono, Pudji. 2007. Pengukuran dalam bidang Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Mokodongan, Linda. 2013. Penelitian Tentang Perubahan Wujud Benda Melalui Metode eksperimen. Skipsi. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo R, Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang. Poerwanti, Endang. 2009. Assesmen Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Soemantri, Mulyani. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana. Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.