SUPLEMENTASI GINSENG LIAR (Wild ginseng) PADA RANSUM TERHADAP PERTUMBUHAN MENCIT (Mus musculus) SKRIPSI SRINOLA YANDIANA PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005
RINGKASAN Srinola Yandiana. D24101050. 2005. Suplementasi Ginseng Liar (Wild ginseng) pada Ransum Terhadap Pertumbuhan Mencit (Mus musculus). Skripsi. Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Dr. Ir. Jajat Jachja F. A., M.Agr. Pembimbing Anggota : Jakaria, S.Pt., MSi. Penggunaan obat-obatan sintetik sebagai pemacu pertumbuhan dapat membahayakan tubuh karena mengakibatkan kerusakan pada sistem hormon bahkan dapat menyebabkan kematian. Beberapa penelitian belakangan ini berusaha menemukan alternatif pengganti obat-obatan sintetik dengan pemakaian tanamantanaman obat. Ginseng merupakan tanaman yang sangat alami dalam berinteraksi dengan kelenjar-kelenjar tubuh. Penambahan ginseng dalam pakan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan memperbaiki kesehatan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifivas suplementasi ginseng pada pertumbuhan mencit (Mus musculus) jantan dan betina pada fase lepas sapih sampai dewasa tubuh. Penelitian ini menggunakan mencit albino lepas sapih sebanyak 24 ekor jantan dan 24 ekor betina. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan, setiap ulangan terdiri dari satu ekor mencit. Perlakuan ransum yang digunakan adalah: R1 = Kontrol (tanpa penambahan ginseng), R2 = R1+0,0134% ginseng, R3 = R1+0,026% ginseng, R4 = R1+0,04% ginseng. Selama 10 hari masa prelim diberikan ransum perlakuan kontrol, kemudian dilanjutkan dengan ransum perlakuan yang diberikan selama 25 hari. Peubah yang diamati meliputi, konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, konsumsi protein kasar, konsumsi serat kasar, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan mortalitas. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) dan bila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji kontras ortogonal (Steel dan Torrie, 1993). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suplementasi ginseng liar tidak berpengaruh secara nyata (P>0,05) baik pada mencit jantan maupun mencit betina terhadap peubah konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, konsumsi protein kasar, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan mortalitas, sedangkan peubah konsumsi serat kasar sangat nyata (P<0,01) pengaruhnya. Kata-kata kunci: ginseng, mencit (Mus musculus), pertumbuhan 1
ABSTRACT Supplementation of Wild Ginseng on Diet to Mouse (Mus musculus) Growth S. Yandiana, J. Jachja, and Jakaria The aim of the research was to know effectiveness of supplementation of wild ginseng on growth of male and female mouse (Mus musculus). This research used completely randomized design with four treatments and six replications and used one mouse for each replication. The diet treatments were R1 = control diet (without ginseng), R2 = R1+0.0134% ginseng, R3 = R1+0.026% ginseng and R4 = R1+0.04% ginseng. The parameters measured were, dry matter intake, organic matter intake, crude protein intake, crude fiber intake, body weight gain, feed convertion and mortality. Data were analyzed with analyse of variance (ANOVA) and significant differences were further tested using orthogonal contrast test. The results showed that the treatments did not significantly affect (P>0.05) to dry matter intake, organic matter intake, crude protein intake, body weight gain, feed convertion and mortality except to crude fiber intake (P<0,01) which significantly affected. Key words: ginseng, mouse (Mus musculus), growth 2
SUPLEMENTASI GINSENG LIAR (Wild ginseng) PADA RANSUM TERHADAP PERTUMBUHAN MENCIT (Mus musculus) SRINOLA YANDIANA D24101050 Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 3
SUPLEMENTASI GINSENG LIAR (Wild ginseng) PADA RANSUM TERHADAP PERTUMBUHAN MENCIT (Mus musculus) Oleh SRINOLA YANDIANA D24101050 Skripsi ini telah disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 28 Desember 2005 Menyetujui, Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Dr. Ir. Jajat Jachja F. A., M.Agr. Jakaria, S.Pt., MSi. NIP. 130 516 994 NIP. 132 050 623 Mengetahui, Dekan Fakultas Peternakan Dr. Ir. Ronny R. Noor, M.Rur.Sc. NIP. 131 624 188 4
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada 13 September 1983 di kota Bukittinggi, Sumatera Barat sebagai anak pertama dari dua bersaudara dalam keluarga Bapak Arsal dan Ibu Yetri. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 01 Grogol pada tahun 1995 dan pendidikan menengah pertama di SMPN 153 Jakarta pada tahun 1998. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMUN 47 Jakarta dan lulus pada tahun 2001. Tahun yang sama Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar sebagai mahasiswi Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan. Selama mengikuti perkuliahan Penulis aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak (Himasiter) periode 2002-2003 sebagai staf Divisi NFS English Club dan periode 2003-2004 sebagai staf Divisi Informasi dan Teknologi. Kepanitiaan yang pernah diikuti antara lain kegiatan Feed and Food Batch IV Himasiter tahun 2003, Up Grading Himpunan Profesi se- Fakultas Peternakan tahun 2003, Pemilihan Raya Himasiter pada tahun 2003 dan 2004. 5
KATA PENGANTAR Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang menggunakan salah satu tanaman herba yaitu ginseng liar. Selain mempunyai potensi untuk pengobatan medis, salah satu kandungan kimia ginseng yaitu saponin steroid atau ginsenosid diharapkan mempunyai pengaruh untuk pertumbuhan. Sebagai hewan coba digunakan mencit (Mus musculus) jantan dan betina. Suplementasi ginseng pada pakan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan mencit sehingga ginseng ini dapat dijadikan alternatif untuk menunjang pertumbuhan. Dengan demikian penggunaan obat-obat sintetik untuk pertumbuhan dapat ditinggalkan karena berpengaruh negatif terhadap tubuh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2005 di Laboratorium Lapang (Kandang A), Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Persiapan yang dilakukan sebelum memulai penelitian ini diantaranya penyusunan formulasi ransum, persiapan kandang, persiapan mencit dan persiapan peralatan yang dibutuhkan selama penelitian. Tahaptahap penelitian ini diantaranya adalah pembuatan pakan, pemeliharaan mencit, pengamatan mencit, pengolahan data dan penulisan skripsi. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk banyak pihak. 6
DAFTAR ISI RINGKASAN... ABSTRACT... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Perumusan Masalah... 2 Tujuan... 2 TINJAUAN PUSTAKA... 3 Ginseng... 3 Klasifikasi dan Fisiologis Ginseng... 3 Komponen Kimia Ginseng... 9 Pemanfaatan Ginseng... 9 Mencit (Mus musculus)... 10 Deskripsi dan Klasifikasi Mencit... 10 Sifat Biologis Mencit... 11 Pakan Mencit... 12 Konsumsi Pakan... 12 Pertambahan Bobot Badan... 13 Konversi Pakan... 13 METODE... 15 Waktu dan Tempat... 15 Materi... 15 Hewan... 15 Kandang dan Peralatan... 15 Ransum... 16 Rancangan... 20 Perlakuan... 20 Model... 20 Peubah... 20 Analisis Data... 21 Prosedur... 21 Pemeliharaan Mencit... 21 Pengamatan Mencit... 21 i ii iii iv v vii viii ix 7
HASIL DAN PEMBAHASAN... 22 Konsumsi... 23 Konsumsi Bahan Kering... 23 Konsumsi Bahan Organik... 24 Konsumsi Protein Kasar... 25 Konsumsi Serat Kasar... 26 Pertambahan Bobot Badan... 27 Konversi Pakan... 29 Mortalitas... 30 Kecukupan Pakan... 30 KESIMPULAN DAN SARAN... 32 Kesimpulan... 32 Saran... 32 UCAPAN TERIMA KASIH... 33 DAFTAR PUSTAKA... 34 LAMPIRAN... 36 8
PENDAHULUAN Latar Belakang Ginseng merupakan tanaman herba alami yang telah digunakan dalam pengobatan medis dan gizi selama beribu tahun. Kandungan kimia dalam ginseng membantu produksi hormon kelenjar adrenal, meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina. Pengaruh ginseng dalam metabolisme tubuh sangatlah alami, tidak seperti obat-obatan sintetik yang umumnya digunakan untuk meningkatkan energi dan daya tahan. Salah satu obat-obatan sintetik yang terkenal yaitu steroid anabolik yang dapat meningkatkan hormon steroid pada tubuh hingga taraf yang berbahaya sehingga mengakibatkan gangguan fisik akibat sistem hormon bekerja melebihi kemampuan tubuh. Penggunaan steroid anabolik pada atlet pria mengakibatkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, sementara pada atlet wanita, meningkatkan hormon testosteron sehingga suara berubah, pertumbuhan bulu lebih banyak, dan perubahan bentuk tubuh menjadi lebih maskulin. Selain itu dalam beberapa tahun ini, atlet-atlet yang menggunakan steroid anabolik mengalami kematian akibat kerusakan steroid alami dalam sistem hormon tubuhnya. Sementara penggunaan ginseng tidak menyebabkan efek negatif karena interaksinya dengan kelenjar hypothalamus, pituitary dan adrenal sangat alami pada taraf yang sangat rendah. Selain itu ginseng tidak mengandung unsur doping, bahkan menurut beberapa penelitian, ginseng dapat menghilangkan kandungan amfetamin, steroid anabolik, nikotin dan kafein dalam tubuh selama pemakaian beberapa bulan. Berdasarkan sifat ginseng yang sangat alami inilah, maka penelitian dilakukan untuk melihat respon penggunaan ginseng terhadap pertumbuhan dengan menggunakan mencit (Mus musculus) sebagai hewan model. Mencit (Mus musculus) merupakan salah satu hewan percobaan yang dapat digunakan untuk mempelajari dan mengembangkan berbagai macam bidang ilmu baik dalam skala penelitian atau pengamatan laboratorik. Penggunaan mencit dalam penelitian sangat efektif untuk mempelajari proses pertumbuhan, masa laktasi dan reproduksi dengan biaya lebih murah. Hal ini didukung oleh keunggulan mencit dibandingkan dengan ternak biasa antara lain siklus hidupnya relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi, mudah ditangani, sifat 9