REACHING YOUR ULTIMATE BEAUTY GOALS THROUGH BALANCED NUTRITION Beta Sindiana Dewi

dokumen-dokumen yang mirip
37.3% Anorexia Nervosa

TINJAUAN PUSTAKA Remaja dan Model

BULIMIA NERVOSA. 1. Frekuensi binge eating

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. setelah masa anak-anak dan sebelum dewasa (WHO, 2014). Masa remaja adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Istiqomah Nugroho Putri, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA PEREMPUAN DI MODELING SCHOOL RIA NATALINA PURBA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. metabolisme gula akibat kurangnya sekresi hormon insulin sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

HUBUNGAN ANTARA CITRA RAGA DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI SENAM PADA REMAJA PUTRI DI SANGGAR SENAM 97 SUKOHARJO.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang berkembang dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Hasil Univariat Kecenderungan Penyimpangan Perilaku Makan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai penelitian mengenai penyimpangan perilaku makan telah banyak

BAB 5 HASIL PENELITIAN. SMA Negeri &0 terletak di jalan Bulungan I Blok C, Kebayoran Baru,

PENDAHULUAN. tahun 2004, konsumsi protein sudah lebih besar dari yang dianjurkan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Salah satu yang berperan dalam. peningkatan gizi remaja. Obesitas merupakan salah satu masalah gizi

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang harus diperhatikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena overweight saat ini sedang menjadi perhatian. Overweight atau

RESENSI FILM MISS CONGENIALITY

BAB I PENDAHULUAN. paling sering disorot oleh masyarakat. Peran masyarakat dan media membawa

PENDIDIKAN GIZI DALAM SURVEILANS UNDERWEIGHT PADA REMAJA PUTRI

FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MAKAN MENYIMPANG PADA MAHASISWA KESEHATAN DI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh, memproses, dan memahami dasar informasi kesehatan dan. kebutuhan pelayanan, yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan

EATING DISORDERS. Silvia Erfan

BAB I PENDAHULUAN. 20 tahun sampai 30 tahun, dan mulai mengalami penurunan pada usia lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja seseorang akan mengalami banyak perubahan, baik secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan

Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berkembang mengikuti tahaptahap. perkembangan tertentu. Manusia hams melewati satu tahap ke tahap

BAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose

Contoh Penghitungan BMI: Obesitas atau Overweight?

ARTIKEL PENELITIAN. Kata Kunci : Status gizi, gangguan makan, remaja. A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. asupan makanan yang semakin mengarah kepada peningkatan asupan makanan siap saji

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ramadani (dalam Yolanda, 2014) Gizi merupakan bagian dari sektor. baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. zat seng / zinc. Padahal zinc merupakan co-faktor hampir 100 enzim yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Makanan merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa, yang berawal dari usia 9 tahun dan berakhir di usia 18

BAB I PENDAHULUAN. melakukan jogging, berlari, berjalan, bersepeda, bermain basket, futsal,

Karakter remaja & Pubertas Kebutuhan gizi pada remaja Mengapa timbul gangguan makan pd remaja Gangguan makan pd remaja

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan menjadi status gizi

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable

BAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah menstruasi, kehamilan, dan seksualitas (Gibs, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. kegemukan sebagai lambang kemakmuran. Meskipun demikian, pandangan yang

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Tujuan. penerus harus disiapkan sebaik-baiknya. Salah satu faktor yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. pada anak-anak hingga usia dewasa. Gizi lebih disebabkan oleh ketidakseimbangan

USIA REMAJA. Merupakan jalan panjang yg menjembatani priode Kehidupan anak dan dewasa. Berawal tahun dan berakhir usia 18 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ideal karena kelebihan berat badan bahkan mengalami obesitas. WHO (2007)

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEBUTUHAN HARGA DIRI DAN KONSEP DIRI NIKEN ANDALASARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa perubahan yang dramatis. masa

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

Harga Diri Pada Remaja Akhir yang Mengalami Gangguan Makan (Bulimia) FADILLA PERMATA PUTRI ( ) 5PA03

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran fast food dalam industri makanan di Indonesia mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diet merupakan hal yang tidak asing lagi bagi remaja di era moderen seperti saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penampilan merupakan faktor penting bagi setiap orang terutama bagi

BAB II LANDASAN TEORI. remaja, perilaku pola makan remaja dan hal-hal yang mempengaruhi pola makan

BAB I PENDAHULUAN. zat-zat gizi. Oleh karena itu, manusia dalam kesehariannya tidak terlepas dari

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

KUESIONER PENELITIAN

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWI-SISWI OQ MODELLING SCHOOL

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Citra tubuh adalah suatu pemahaman yang meliputi. persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini, masalah kegemukan ( overweigth dan obesitas) menjadi

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 2 berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor resiko yang tidak dapat diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. lebih sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan lain. Gizi lebih dan. nama Sindrom Dunia Baru New World Syndrome.

SUSTAINABLE DIET FOR FUTURE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan era globalisasi saat ini telah. memberikan dampak peningkatan urbanisasi dan

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini masyarakat banyak mendatangi restauran-restauran yang

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kalsium adalah mineral yang paling banyak kadarnya dalam tubuh manusia

PENGERTIAN DAN JENIS MAKANAN. Rizqie Auliana

Transkripsi:

REACHING YOUR ULTIMATE BEAUTY GOALS THROUGH BALANCED NUTRITION Beta Sindiana Dewi

BODY IMAGE (CITRA TUBUH) Citra tubuh adalah persepsi dan sikap seseorang tentang dirinya sendiri, juga bagaimana ia menganggap orang lain melihat dirinya. (bentuk tubuh, berat badan, dan tinggi badan) Positive Negative Memiliki persepsi tentang bentuk tubuh yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya Menghargai dan menerima keunikan tubuh Tidak secara berlebihan mengkhawatirkan pola makan, berat badan, dan kalori yang dikonsumsi. Merasa nyaman dan percaya diri dengan bentuk tubuh yang dimiliki. Memiliki citra tubuh yang terdistorsi persepsi tentang bentuk tubuh yang tidak sesuai dengan keadaan sesungguhnya Merasa tidak menarik dan menganggap bentuk tubuh yang dimiliki sebagai simbol kegagalan Merasa malu, gelisah dan tidak nyaman terhadap bentuk tubuh yang dimiliki.

PERILAKU MAKAN MENYIMPANG (PMM) Perilaku Makan Menyimpang adalah sekumpulan kondisi yang dikarakteristikan oleh kekhawatiran terhadap bentuk dan berat badan. Perilaku Makan Menyimpang mencakup gangguan yang menetap dalam perilaku makan atau perilaku lainnya yang ditujukan untuk mengontrol berat badan. Perilaku ini berdampak pada kesehatan fisik dan fungsi psikososial.(smolin dan Grosvenor, 2011). Perilaku Makan Menyimpang terjadi pada laki-laki, maupun perempuan (rata-rata kasus pada perempuan 2½ kali lebih besar dibandingkan pada laki-laki). Perilaku Makan Menyimpang lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa muda, walau juga dapat terjadi pada anak-anak dan lanjut usia (NIMH, 2014).

BAGAIMANA CITRA TUBUH NEGATIF MENYEBABKAN PMM Media Exposure Peer Pressure Body Dissatisfaction Negative Body Image Depression Isolation Low self esteem Unhealthy Behavior Unhealthy Eating Eating Disorder

EATING DISORDER Eating Disorder Anorexia Nervosa Bulimia Nervosa Eating Disorder Not Otherwise Specified (EDNOS)

ANOREXIA NERVOSA Terganggunya keadaan psikologis seseorang yang dicirikan oleh upaya melaparkan diri dengan cara tidak makan krn takut gemuk. Penurunan BB yg tidak normal, gangguan siklus menstruasi, dan penurunan kesehatan. Penderita menolak dikatakan memiliki perilaku menyimpang dan merasa dirinya kegemukan.

BULIMIA NERVOSA PMM yang memiliki karakteristik makan dengan cepat dalam jumlah banyak (binge eating) diikuti dengan memuntahkan sendiri makanan yang dimakan, penggunaan laksatif atau pencahar, puasa, atau olahraga berlebihan guna mencegah peningkatan berat badan (Brown, 2011; APA, 2013).

EATING DISORDER NOT OTHERWISE SPECIFIED (EDNOS) Kategori perilaku makan menyimpang yang berlaku untuk mempresentasikan gejala dari perilaku makan menyimpang yang dapat menyebabkan gangguan sosial, pekerjaan dan gangguan lainnya, tetapi tidak secara lengkap memenuhi kriteria dari salah satu gangguan makan yang telah dijabarkan (APA, 2013) Perilaku anoreksik dan diet tidak sehat lainnya yang frekuensi dan intensitasnya tidak cukup untuk memenuhi kriteria formal dari perilaku makan menyimpang yang telah dijabarkan (Brown, 2011). EDNOS merupakan peluang untuk melakukan intervensi dini agar seseorang tidak mengalami perilaku makan menyimpang yang lebih parah (Garrow et al., 2005)

PENCEGAHAN PMM Pendidikan gizi sejak dini Pemberian dukungan dan motivasi kepada anak dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar Menciptakan lingkungan yang positif dan kondusif bagi anak untuk berkarya, di rumah maupun di sekolah Pendidikan dan pengendalian penggunaan sosial media dan internet Memfasilitasi anak untuk berbagi dalam kelompok kecil/fgd

TRENDING DIETS Fasting Diet Detoks Diet Blood Type Diet Mayo Diet

WHAT DO THEY DO TO YOUR BODY? Menganjurkan melewatkan waktu makan > memperlambat metabolisme tubuh, memicu overeating Bertujuan untuk detoks tubuh, padahal tubuh sudah memiliki sistem detoksifikasi tersendiri Dapat menyebabkan masalah gizi > ketidakseimbangan gula darah, defisiensi mikronutrien Menimbulkan perasaan negatif/tidak menyenangkan > lemas, tidak produktif, mudah marah Membatasi jenis makanan tertentu > memicu cravings, ketidaklengkapan zat gizi yang dikonsumsi Tidak dapat diterapkan dalam jangka panjang > berat badan dapat kembali seperti semula jika diet dihentikan

MENERAPKAN PERILAKU GIZI SEIMBANG Pedoman Gizi Seimbang adalah panduan untuk masyarakat Indonesia agar terhindar dari masalah gizi > mengurangi risiko berbagai penyakit Penerapan oleh seluruh lapisan masyarakat > Bangsa Sehat Berprestasi akan terwujud Menyajikan suatu gaya hidup yang lengkap dan dapat diterapkan secara jangka panjang

TUMPENG GIZI SEIMBANG

4 PILAR GIZI SEIMBANG Mengonsumsi anekaragam pangan Membiasakan pola hidup bersih Memantau berat badan secara teratur Melakukan aktivitas fisik

PIRING MAKANKU

POLA YANG SESUAI DENGAN PGS Mengonsumsi pangan yang beragam Makan secara teratur (tidak melewatkan waktu makan) Membatasi pangan manis, asin, dan berlemak Mengontrol berat badan secara teratur Lebih memperhatikan cara mengolah makanan Mengonsumsi air yang cukup dan aman Memelihara pola hidup bersih Membaca label pangan Berolahraga secara teratur

BE MORE POSITIVE Syukuri dan hargai apa yang dimiliki, dan manfaatkan tubuh untuk melakukan hal-hal yang positif Fokus pada hal-hal positif dalam diri Lihat dunia dengan pikiran yang terbuka, bahwa masih banyak orang-orang yang kurang beruntung Ingat bahwa kecantikan bukan hanya yang terlihat dari penampilan fisik, tetapi juga apa yang ada dalam diri (pemikiran, sikap, dan kepercayaan diri) Lakukan hal-hal positif yang disukai dan menyehatkan tubuh berolah raga, menari, travelling, hidup sehat, dll Kelilingi diri sendiri dengan lingkungan dan orang-orang yang positif dan suportif (keluarga, positive peer group) Jadilah diri sendiri, gunakan pakaian yang nyaman dan membuat percaya diri. Berpikir kritis terhadap yang kita lihat di media, manfaatkan media untuk menularkan berbagai ide positif Manjakan diri dengan berlibur, relaksasi, dan me time.

Take care of your body. It s the only place you have to live. -Jim Rohn