PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB-TEMA POTENSI DAN SEBARAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU MATA PELAJARAN IPS SUB-SUB TEMA BENTUK MUKA BUMI DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS GEOGRAFI KELAS VIII DENGAN TEMA PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA NASKAH PUBLIKASI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Artikel Publikasi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI IPS TERPADU KELAS VII SMP SUB TEMA KEADAAN ALAM DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh : Muhamad Akhyar Wildan Utomo A

NaskahPublikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh: TULUS PUJI ASTANTI

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SUB TEMA PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANYA BAGI SISWA SMP NEGERI 2 COLOMADU

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUPLEMEN PEMBELAJARAN SUB SUB MATERI TIPE TIPE GUNUNG BERAPI UNTUK SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ABSTRAK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LEAFLET PADA MATERI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 2 CEPER KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. peningkatan hasil belajar matematika dan ketrampilan berpikir kritis siswa di MI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AJAR AMUKAN SANG GUNUNG PADA MATERI BENTUK MUKA BUMI DI INDONESIA UNTUK SISWA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA MATERI SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII SMP NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

MUATAN MATERI SASTRA DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA KELAS VII DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 2 AMPEL NASKAH PUBLIKASI

Program Studi Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh : MARTHA EL YUSDIANTO A

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI BENCANA BANJIR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN PADA EKSTRAKULIKULER SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMP NEGERI 4 KLATEN

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUPLEMEN PEMBELAJARAN SUB-SUB MATERI TIPE-TIPE GUNUNG BERAPI UNTUK VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN BROKEN POSTER PADA MATERI KONEKTIVITAS ANTAR PULAU DI INDONESIA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI NGEMPLAK

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X MATERI MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sistem pendidikan di Indonesia telah menetapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INTRUCTION

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Pengembangan modul berbasis discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGGUNAAN STRATEGI DISKUSI DAN SIMPOSIUM DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KEUNGGULAN IKLIM DI INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : WULAN WIDHIA NINGRUM

I. PENDAHULUAN. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN BUKU GUNUNG MELETUS DAN BUKU IPS PADA PEMBELAJARAN VULKANISME SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 CEPOGO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal penting dan kunci keberhasilan suatu bangsa.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

Oleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU MATA PELAJARAN IPS SUB-SUB TEMA BENTUK MUKA BUMI DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA UNTUK SISWA KELAS VII

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan selalu mengadakan perbaikan ke jenjang yang lebih baik

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Hasil analisis data penelitian dan pengembangan buku ajar kewirausahaan, dapat

BAB I PENDAHULUAN. pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Hamalik, 2011: 18).

Widiya Sholichah 1 Sudarno Herlambang 2 Purwanto 3 Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MEMPERTAHANKAN RETENSI MAHASISWA TERHADAP MATERI EMBRIOLOGI PADA PERKULIAHAN PERKEMBANGAN HEWAN

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA MATERI GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 3 MANISRENGGO KABUPATEN KLATEN

AHMAD SAID Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2010

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENJALANKAN USAHA KECIL KERAJINAN TANGAN 1) Oleh

PENGGUNAAN STRATEGI DISKUSI DAN SIMPOSIUM DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI TEMA KEUNGGULAN IKLIM DI INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :

* Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

BAB I PENDAHULUAN. Nani rosdijati, dkk. Panduan PAKEM IPS SD,(Jakarta: Erlangga, 2010),58 2

Multimedia Pembelajaran SD Berbasis Konstruktivistik

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat dilaksanakan melalui proses belajar mengajar yang

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA Artikel Publikasi Diajukan sebagai salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Diajukan Oleh : YHOSIDANA DANANG WIJAYA A610110026 PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA Yhosidana Danang Wijaya, Drs. Suharjo, M.S. Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. Email: Yhosidana@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk mengatasi kesenjangan antara bahan ajar (Buku) yang ideal yang dibutuhkan pembelajaran dengan kondisi bahan ajar yang real dilapangan yang belum memenuhi kebutuhan pembelajaran, khususnya dalam pokok bahasan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar yang sesuai dan layak digunakan dalam pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah Research and Devolepment (R n D), dengan model Dick and Carey. Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Cepogo, Guru IPS kelas VIII, ahli isi materi bahan ajar dan ahli desain bahan ajar. Hasil penelitian menunjukkan kelas eksperimen yang diberikan perlakuan (Bahan Ajar) terdapat perbedaan yaitu pretes mendapatkan nilai 61,02 dan posttest mendapatkan nilai 71,11 dengan probabilitas 0,000 < 0,05. Sementara, kelas kontrol tanpa perlakuan mendapatkan nilai 64,08 dan posttest mendapatkan nilai 66, 32 dengan probabilitas 0,70. Hasil uji statistik yang dilakukan antara nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapatkan nilai probabilitas 0,019 < 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar setelah mendapat perlakuan produk pengembangan bahan ajar pada pembelajaran permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya. Kata Kunci : pengembangan, bahan ajar dan hasil belajar siswa

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kualitas pendidikan Indonesia masih dinilai rendah (Kunandar, 2010). Rendahnya kualitas pendidikan Indonesia salah satu penyebabnya yaitu bahwa pembelajaran yang telah dilaksanakan belum mampu memberikan hasil belajar atau outcome yang maksimal. Pembelajaran yang dilaksanakan cenderung centered teacher yang akan menyebabkan pembelajaran pasif serta menempatkan siswa menjadi objek bukan subjek pembelajaran (Supriyanto, 2009). Salah satu upaya peningkatan mutu pembelajaran yang sangat penting dilakukan adalah melalui penggunaan bahan ajar yang baik dalam pendidikan. Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mencapai kompetensi dan subkompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo & Jasmadi, 2008 dalam Lestari, 2013). Peran bahan ajar yang demikian sentral dalam pendidikan, pada kenyataannya bahan ajar cenderung masih menunjukkan terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan. Kekurangan dan keterbatasan yang umum terdapat dalam bahan ajar adalah bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa (Mudlofir, 2013). Kekurangan yang terdapat dalam bahan ajar menjadi penyebab utama terjadinya kesulitan peserta didik dalam mempelajari berbagai mata pelajaran salah satunya mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Bahan ajar mata pelajaran IPS cenderung masih memiliki kekurangan yang meliputi materi ajar yang tersaji di dalam buku siswa jarang dikaitkan dengan objek-objek atau kejadian-kejadian aktual di dunia nyata yang akrab dengan siswa, buku siswa hanya menyajikan definisi dari suatu konsep, contoh permasalahan IPS yang terpisah-pisah dan latihan soal, permasalahan-permasalahan yang disajikan di dalam buku siswa bersifat akademis semata dan pembelajaran IPS Terpadu juga kurang bermakna bagi siswa karena tidak dikaitkan dengan kondisi dan permasalahan yang ada di

sekitar siswa (Bawa dkk, 2014). Kekurangan bahan ajar juga terdapat pada buku pegangan siswa IPS kelas VIII SMP KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) tahun 2008 yang diterbitkan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional ditemukan beberapa kelemahan dalam pokok bahasan bab III permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya yaitu muatan materi pelajaran dalam buku sangat sedikit, penyajian buku lebih dominan menyajikan konsep, bahasa kurang komunikatif, dan gambar belum berwarna. Materi permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya sangat perlu dikuasai peserta didik karena Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah lingkungan hidup. Berdasarkan uraian diatas, maka pengadaan buku ajar pokok bahasan kerusakan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya yang layak atau baik sangat diperlukan peserta didik kelas VIII SMP. Upaya yang dilakukan dalam rangka membuat buku ajar yang baik yaitu peneliti melakukan penelitian PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA yang dilakukan di SMP Negeri 2 Cepogo. 2. Kajian Pustaka Putra (2011) mengemukakan R & D (Research & development/penelitian dan pengembangan) adalah metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna. Menurut Mudlofir (2011) bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar berisi materi pembelajaran (Intructional Materials) yang secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka

mencapai standar kompetensi (SK) yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Menurut Saliman dkk (2013) IPS adalah mata pelajaran pada jenjang pendidikan di tingkat sekolah, yang dikembangkan secara terintegrasi dengan mengambil konsep-konsep esensial dari Ilmu-ilmu Sosial dan humaniora. Dalam mata pelajaran IPS kelas VIII terdapat materi permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya. Penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan hasil-hasil penelitian terdahulu. Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian yaitu Himmatul Amanah (2013) dan Tri Sutikman (2011), berdasarkan kedua penelitian relevan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesamaan pengembangan bahan ajar untuk membuat bahan ajar yang layak digunakan melalui validasi yang dilakukan oleh ahli. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian R & D / Research & Development (Penelitian dan Pengembangan) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan. Model pengembangan bahan ajar menggunakan model Dick & Carey. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi semua pesertas didik kelas VIII SMP Negeri 2 Cepogo, Guru IPS kelas VIII SMP Negeri 2 Cepogo, ahli isi materi bahan ajar dan ahli desain bahan ajar. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Control group pretest and posttest design : Dalam desain ini subjek penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok eksperimen (VIII B dan VIII C) dan kelompok kontrol (VIII A). Satu kelompok diberi perlakuan (bahan ajar) dijadikan kelompok eksperimen, sementara kelompok yang satunya tidak diberi perlakuan dijadikan sebagai kelompok kontrol.

Teknik analisis data digunakan yang digunakan dalam penelitian pengembangan bahan ajar ini adalah analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis kriteria kebutuhan bahan ajar siswa, kriteria kebutuhan bahan ajar siswa, dan analisis statistik kuantitaif untuk menganalisis respon siswa terhadap bahan ajar, respon guru terhadap bahan ajar, hasil eksperimen. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kriteria Kebutuhan Bahan Ajar Bahan ajar pokok bahasan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dikembangkan berdasarkan kriteria kebutuhan siswa dan guru terhadap bahan ajar IPS yaitu judul Belajar Lingkungan Hidup, bahan ajar fullcolour yang berisi teks dan gambar dengan materi yang mengandung fakta, perlu diberikan wawasan, rangkuman, latihan soal dan glosarium, halaman bahan ajar > 30 halaman dengan ukuran kertas B5 menggunakan ukuran huruf 11, dengan jenis huruf Cambria dan halaman bahan ajar mempunyai desain berwarna. 2. Model Pengembangan Penelitian dan pengembangan bahan ajar menghasilkan produk bahan ajar yang berbentuk buku cetak dengan judul Belajar Lingkungan Hidup. Produk pengembangan bahan ajar dibuat berdasarkan analisis kekurangan buku yang sudah ada, kurikulum, serta kriteria kebutuhan siswa dan guru terhadap bahan ajar yang meliputi materi bahan ajar dikembangkan, dibahas secara luas, dikaitkan fakta, diberi contoh, dilengkapi gambar dan disetiap sub bab diberi wawasan yang berisi fakta. Bahan ajar menyajikan pendahuluan, wawasan, kegiatan siswa (Aksi Hebat), latihan soal (Saimbara) yang dilengkapi dengan gambar kartun wayang jawa. Bahan ajar fullcolour dengan warna dominan hijau muda yang mencerminkan tema buku yaitu lingkungan hidup, halaman bahan ajar secara keseluruhan berjumlah 72 halaman dengan ukuran kertas B5 menggunakan ukuran huruf 11, dengan jenis huruf Cambria dan halaman

bahan ajar mempunyai desain berwarna yang berupa garis tepi berwarna hijau muda selaras dengan warna cover dan bahan ajar. Berdasarkan penilaian atau validasi dari ahli isi materi bahan ajar memberikan kesimpulan bahwa bahan ajar belajar lingkungan hidup dalam aspek isi materi sangat baik atau layak untuk digunakan atau uji coba lapangan tanpa revisi dan saran. Sementara penilaian atau validasi dari ahli desain bahan ajar memberikan kesimpulan bahwa bahan ajar belajar lingkungan hidup dalam aspek desain sangat baik atau layak untuk digunakan atau uji coba lapangan sesuai dengan revisi dan saran yang berupa pemberian variasi soal dan latihan dalam bahan ajar serta pemberian peta dalam bahan ajar. Sementara, hasil respon dari siswa kelas VIII memberikan total skor rata-rata secara keseluruhan sebesar 3,4 yang berarti bahwa bahan ajar belajar lingkungan hidup dinilai sangat bagus oleh siswa kelas VIII. Guru IPS SMP kelas VIII memberikan respon terhadap bahan ajar belajar lingkungan hidup dengan rata-rata skor 3,7 yang berarti bahan ajar dinilai sangat baik. 3. Hasil Eksperimen a. Eksperimen yang dilakukan dikelas eksperimen yang diberi perlakuan (bahan ajar) didapatkan selisih rata-rata pretest dan postest sebesar -10,087 nilai probabilitas 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak. Hasil ini sekaligus menjawab hipotesis bahwa ada perbedaan secara nyata antara pretest dan posttest setelah mendapat perlakuan bahan ajar. b. Eksperimen yang dilakukan dikelas kontrol tanpa perlakuan didapatkan selisih rata-rata pretest dan postest sebesar -2,243 dengan nilai probabilitas 0,70 < 0,05, maka H 0 diterima yang berarti hasil pretest dan hasil postest adalah sama ( rata-rata pretest dan postest adalah sama / tidak berbeda secara nyata). c. Hasil pengukuran tingkat posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan nilai probabilitas 0,019 < 0,05, maka Ho ditolak yang berarti kedua varians populasi adalah tidak sama ( rata-rata nilai posttest antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak sama / berbeda secara nyata). D. KESIMPULAN Analisis bahan ajar yang sudah ada, kurikulum, serta kriteria kebutuhan bahan ajar siswa dan guru terhadap bahan ajar menjadi acuan dalam pengembangan bahan ajar. Kriteria bahan ajar berbentuk buku cetak dengan judul Belajar Lingkungan Hidup dengan spesifikasi ; materi terkait fakta, diberi contoh, dilengkapi gambar dan disetiap sub bab diberi wawasan yang berisi fakta. Model bahan ajar menyajikan pendahuluan, wawasan, rangkuman, kegiatan siswa (Aksi Hebat), dan latihan soal (Saimbara), yang semuanya disajikan dengan gambar wayang kartun. Hasil Eksperimen, eksperimen yang dilakukan dikelas eksperimen yang diberi perlakuan (bahan ajar) didapatkan selisih rata-rata pretest dan postest sebesar - 10,087 dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak (Terdapat perbedaan antara nilai pretest dan posttest). Sedangkan, eksperimen yang dilakukan dikelas kontrol tanpa perlakuan didapatkan selisih rata-rata pretest dan postest sebesar -2,243 nilai probabilitas 0,70 < 0,05 yang berarti Ho diterima (Sama/Tidak ada perbedaan).

DAFTAR PUSTAKA Bawa, I Dewa Gede Alit Rai. Sukadi. Tegeh, I made. 2014. Pengembangan Bahan Ajar IPS Berorientasi IPS Terpadu Untuk Siswa SMP Kelas VII. e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 4 : 8. Himmatul Amanah. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Karakter dan Kebencanaan Sebagai Bahan Ajar IPS Kelas VIII Materi Lingkungan Hidup Di SMPN Kabupaten Semarang. Semarang. Universitas Negeri Semarang Skripsi. Kunandar. 2010. Guru Profesional; Implementasi Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang : Akademia Pertama. Mudlofir, Ali. 2011. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Rajawali Pers. Putra, Nusa. 2011. Research and Development; Penelitian dan Pengembangan : Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers. Saliman. Widiastuti, Anik. Supardi. Tugiyah. Astuti, Septi Indri. 2013. Laporan Penelitian Pengembangan Bahan Ajar IPS Terpadu. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Supriyanto, Eko. 2009. Inovasi pendidikan. Surakarta : MUP (Muhammadiyah University Press). Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana. Tri Sukitman. 2011. Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) Di SDI Surya Buana Malang. Malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Tesis.