2.1 Batasan dan ciri kalimat Seperti telah dikemukakan terdahulu, bahwa kalimat adalah satuan bahasa lengkap karena mempunya maksud dan dapat

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh Septia Sugiarsih

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang.

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

HUMANIKA Vol. 23 No.1 (2016) ISSN Apa dan Mana Dalam Kalimat Deklaratif Sri Puji Astuti

MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

1. KALIMAT. 1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

BAB II LANDASAN TEORI. Pemerolehan bahasa adalah suatu proses yang digunakan oleh anak-anak untuk

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

Oleh Ratna Novita Punggeti

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

Untuk STIKOM Bandung Tahun Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

LANDASAN TEORI. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti dengan dan

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kuantitatif serta bertambahnya aspek psikis yang lebih bersifat kaulitatif. Dalam

STRUKTUR KALIMAT DALAM TEKS ANEKDOT PADA SURAT KABAR TEMPO EDISI NOVEMBER Oleh

INTEROGATIF DALAM NOVEL HATIKU BUKAN PUALAM KARYA SAUT POLTAK TAMBUNAN (Interrogative in Novel Hatiku Bukan Pualam By Saut Poltak Tambunan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 7 TAHUN 3 BULAN DALAM BIDANG SINTAKSIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

BAB 1 PENDAHULUAN. Verba berprefiks..., Indra Haryono, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media

BAB IV SIMPULAN. Frasa 1 + dan + Frasa 2. Contoh: Veel kleiner dan die van Janneke

TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM BAHASA SIDANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi

RINGKASAN PENELITIAN

BAB 6 TATARAN LINGUISTIK (3): SINTAKSIS

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat mempertahankan hasil dari suatu penelitian, seorang penulis akan lebih mudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Chaer (2007: 30) bahasa merupakan sebuah media utama bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN. Kerangka teoretis merupakan suatu rancangan teori-teori mengenai hakikat

lsi 5E ii.'l- 'Pewatas (Atributif)'... -tjci! 'Keterangan (Adverbial)'... ~ i! 'Objek' ~ j1;. 1 J)E_)( 'Definisi Sintaksis'... :...

I. KAJIAN PUSTAKA. Kemampuan adalah kesanggupan seseorang menggunakan unsur-unsur kesatuan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. skripsi yuènán xuéshēng hànyǔ bǔyǔ xí dé piān wù fēnxī (2005) dalam jurnal

TATARAN LINGUISTIK (3):

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

Abstrak. Kata kunci: silogisme kategoris, kalimat, klausa. Latar Belakang Pelajaran kalimat merupakan dasar dari pelajaran mengarang.

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

BAB 6 SINTAKSIS. Nama : CANDRA JULIANSYAH NIM :

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Imperatif pada Spanduk dan Baliho di Purwokerto Tahun 2016 memiliki dua

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

SILABUS GRAMMAIRE VI PR314

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jawabkan, karena itulah disertakan data-data yang kuat yang ada hubungannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RELASI KONSESIF BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setia Rini, 2014

Jenis Verba Jenis Verba ada tiga, yaitu: Indikatif (kalimat berita) Imperatif (kalimat perintah) Interogatif (kalimat tanya) Slot (fungsi)

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

SILABUS SYNTAXE DU FRANCAIS PR. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIF KALANGAN GURU PAUD PERMATA BUNDA DESA SEI BULUH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan

KALIMAT INVERSI DALAM BAHASA INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses di sekolah, kegiatan pembelajaran merupakan. materi pelajaran dan tingkat perkembangan siswa.

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSATAKA. frasa pemerlengkap. Konsep-konsep tersebut perlu dibatasi untuk menghindari

PEMEROLEHAN KALIMAT BAHASA INDONESIA ANAK USIA EMPAT TAHUN DUA BULAN (4;2) (STUDI KASUS PADA SEORANG ANAK)

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. terdiri dari wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan morfem. Dalam wujud

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, yaitu pendekatan komunikatif yang mencerminkan ciri khas mutu

CIRI-CIRI PROSODI ATAU SUPRASEGMENTAL DALAM BAHASA INDONESIA

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Sintaksis yang disebut juga ilmu tata kalimat, berasal dari bahasa Belanda Syntaxis. Secara tradisional, dalam tataran linguistik sintaksis berada pada tataran yang sama dengan morfologi. Beda morfologi dan sintaksis, morfologi menyangkut struktur gramatika di dalam kata, satuan terkecilnya morfem, sedangkan sintaksis berbicara tentang hubungan diantara kata-kata dalam kalimat, satuan terkecilnya adalah frase. Selain frase, sintaksis juga berbicara mengenai klausa dan kalimat. Frase merupakan kesatuan bahasa yang lebih besar dari kata, karena frase terdiri atas dua atau lebih kata yang mempunyai makna baru. Contoh : rumah saya, masing-masing kata tersebut mempunyai makna, setelah bergabung (frase) mempunyai makna baru yaitu rumah milik saya. Klausa adalah kesatuan bahasa yang terdiri atas dua bagian yang berfungsi sebagai subjek dan predikat, bedanya dengan kalimat, klausa belum mempunyai intonasi dan tanda baca. Kalimat merupakan satuan bahasa yang lengkap sebab kalimat dapat berdiri sendiri dan dapat dipahami sebab kalimat mempunyai maksud tertentu. Saya lapar. Apabila seseorang mengucapkan kalimat itu, pendengar akan mengerti apa yang dimaksud pembicara. Kita dapat melihat kalimat dari : 1. Segi isi/amanat (fungsi sintaksisnya) : a. Kalimat berita (deklaratif) b. Kalimat tanya (interogatif) c. Kalimat perintah (imperatif) d. Kalimat seru (eksklamatif) 2. Segi predikatnya : a. Predikat Verba b. Predikat Nomina c. Predikta Adjektiva d. Predikat Adverbia e. Predikat Numeralia 1

f. Predikat Pronomina g. Predikat Frase preposisional 3. Segi bentuk verba predikatnya : a. Kalimat pasif b. Kalimat aktif 4. Dari segi letak Subjek Predikatnya : a. Biasa Subjek - Predikat b. Inversi Predikat - Subjek 5. Segi kelengkapan fungsinya : a. Kalimat mayor b. Kalimat minor 6. Jumlah klausanya : a. Eka klausa (tunggal) b. Poliklausa (majemuk) Pada kesempatan kali ini hanya akan dibicarakan jenis kalimat dari segi isi/amanatnya (fungsi sintaksisnya), dan juga jenis-jenis kalimat tersebut dalam bahasa Perancis. II. ISI 2

2.1 Batasan dan ciri kalimat Seperti telah dikemukakan terdahulu, bahwa kalimat adalah satuan bahasa lengkap karena mempunya maksud dan dapat dipahami. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Chuillon (1985 : 15) La phrase est un ensemble des mots qui suivent un ordre plus ou moins fixe et communiquent une information (kalimat merupakan satu kesatuan kata yang tersusun dan menyatakan satu informasi). Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBI), kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupuan asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan hurup kapital dan diakhiri dengan tanda baca, titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!). Kalimat menurut Bloomfield (Parera, 1991 : 12): a maximum form in any utterance, is a sentence. Thus, a sentence is a form which in givens utterance is not part of a larger constructions. Kemudian Hockel (Parera, 1991 : 2) membatasi kalimat sebagai a sentence is a gramatical form: a constitute which is not a constituent. Contoh : (1) Anda pergi ke kampus. (2) Pergi! Dari definisi di atas, kita dapat melihat kata pergi dalam contoh (2) adalah sebuah kalimat, sedangkan pergi dalam (1) bukan kalimat, baru dikatakan kalimat kalau kita melihat keseluruhan dari contoh (1) Anda pergi ke kampus. Sebuah kalimat telah dibentuk dari banyaknya kata yang mendukung kalimat, tetapi didasarkan pada intonasi. Ada empat macam intonasi final yaitu : (1) Intonasi final berita, (2) Intonasi final tanya, (3) Intonasi final perintah dan (4) Intonasi final seru. 2.2 Kalimat dilihat dari segi isi/amanatnya Dilihat dari segi isinya kalimat dibagi atas : (1) Kalimat deklaratif (2) Kalimat interogatif 3

(3) Kalimat Imperatif (4) Kalimat Eksklamatif (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, 1998 : 352). Sejalan dengan hal tersebut di atas Cook (Tarigan, 1984 : 19) mengklasifikasikan kalimat berdasarkan jenis responsi yang diharapkan adalah (1) kalimat pernyataan, (2) Kalimat pertanyaan (interogatif) dan (3) Kalimat perintah. 2.2.1 Kalimat Deklaratif Kalimat deklaratif yang lebih dikenal dengan kalimat berita atau kalimat pernyataan, jika dibandingkan dengan kalimat lainnya tidak bermarkah khusus. Kalimat deklaratif umumnya digunakan untuk membuat pernyataan sehingga isinya merupakan berita informasi tanpa mengharapkan responsi tertentu. Contohnya apabila kita melihat suatu keadaan dan menyiarkan (menyampaikan) kepada orang lain tentang hal itu maka kita dapat menyampaikannya dalam bermacam-macam kalimat berita (deklaratif) : (a) Tadi pagi ada tabrakan mobil dekat Monas (b) Saya lihat ada bus masuk Ciliwung tadi pagi. (c) Waktu ke kantor, saya lihat ada yang menabrak becak sampai hancur. (d) Saya ngeri melihat tabrakan antara bus PPD dan sedan Fiat tadi pagi. (e) Tadi pagi ada sedan Fiat ditabrak bus PPD. Dilihat dari segi bentuknya, kalimat tersebut bermacam-macam, ada yang berbentuk aktif, pasif, inversi, dan sebagainya, tetapi dilihat dari fungsi komunikatifnya, kalimat di atas sama yaitu merupakan kalimat berita. 2.2.2 Kalimat tanya (Interogatif) Kalimat tanya adalah kalimat yang dibentuk untuk mendapatkan responsi berupa jawaban. Secara formal, kalimat tanya ditandai oleh hadirnya kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan juga diakhiri oleh tanda tanya (?) pada bahasa tulis, sedangkan pada bahasa lisan, ditandai dengan intonasi naik jika ada kata tanya atau intonasi turun. 4

Dalam bahasa Indonesia ada empat cara untuk membentuk kalimat tanya dari kalimat berita : (1) Dengan menentukan partikel penanya apa, yang dibedakan dari kata tanya apa. Contoh : (3) Dia direktur di perusahaan itu. Apa dia direktur di perusahaan itu? (4) Pemerintah akan menaikkan harga BBM Apa pemerintah akan menaikkan harga BBM? (2) Dengan membalikkan susunan kata (Inversi) (5) Dia dapat pergi sekarang. Dapatkah dia pergi sekarang? (6) Narti harus segera kawin. Harusklan Narti segera kawin? (3) Dengan menggunakan kata bukan (kah) atau tidak (kah) (7) Dia sakit Dia sakit, bukan? Bukankah dia sakit? (4) Dengan menggunakan intonasi menjadi naik. (8) Dia pergi ke Medan Dia pergi ke Medan? (9) Penjahat itu belum tertangkap Penjahat iru belum tertangkap? Kalimat interogatif juga ditandai dengan kata tanya seperti apa, siapa, kapan, mengapa, berapa. Sebagian besar dari kalimat tanya itu dapat menanyakan unsur wajib dalam kalimat seperti pada contoh (10) dan (11), sebagian lain menanyakan unsur tak wajib seperti pada contoh (12) dan (13). Jawaban atas pertanyaan itu bukan ya atau tidak. Contoh : (10) Dia mencari Pak Akhmad. Dia mencari siapa? (11) Pak Tariga membaca buku. Pak Tarigan membaca apa? (12) Minggu depan mereka akan berangkat ke Amerika. 5

Kapan mereka akan berangkat ke Amerika? (13) Keluarga Daryanto akan pindah ke Surabaya. Keluarga Daryanto akan pindah kemana? Letak kata tanya dapat berpindah tanpa mengakibatkan perubahan apapun. Kalimat (12) dan (13) menjadi Mereka akan berangkat ke Amerika kapan?, Kemana keluarga Daryanto akan pindah?. Kalimat interogatif yang memakai kata tanya apa atau siapa, yang menanyakan unsur wajib dalam kalimat, apabila urutannya dipindah ke depan mengakibatkan perubahan struktur kalimat. (14) Dia mencari siapa? Siapa yang dia cari? (15) Pak Tarigan membaca apa? Apa yang dibaca Pak Tarigan? 2.3.3 Kalimat imperatif Kalimat imperatif adalah kalimat yang dibentuk untuk memancing responsi yang berupa tindakan. Kalimat imperatif mempunyai ciri : a. Intonasi yang ditandai nada rendah di akhir kalimat. b. Pemakaian partikel penegas, penghalus dan kata tugas ajakan, harapan, permintaan dan larangan. c. Susunan inversi sehingga menjadi tidak selalu terungkap predikat subjek jika diperlukan. d. Pelaku tindakan tidak selalu terungkap. Kalimat imperatif dapat diperinci menjadi enam golongan : (1) Perintah atau suruhan biasa. Contoh : (16) Masuk! (17) Tenang, anak-anak! (2) Perintah halus (18) Tolong kirimkan kontrak ini. (19) Tolong kontrak ini dikirim segera. 6

(3) Permohonan, permintaan (20) Mohon surat ini ditandatangani. (21) Minta perhatian, saudara-saudara! (4) Ajakan dan harapan (22) Ayo cepat! (23) Marilah kita bersatu! (24) Harap duduk dengan tenang! (5) Larangan atau perintah negatif (25) Jangan berangkat hari ini. (26) Janganlah membaca di tempat gelap. (6) Pembiaran (27) Biarlah saya pergi dulu, kau tinggal di sini. (28) Biarlah saya yang menggoreng ikan. 2.2.4 Kalimat Eksklamatif Kalimat eksklamatif yang dikenal dengan nama kalimat seru, secara formal ditandai oleh kata alangkah, betapa, atau bukan main pada kalimat berpredikat adjektiva. Kalimat eksklamatif yang dinamakan kalimat interjeksi digunakan untuk menyatakan perasaan kagum atau heran. Cara pembentukan kalimat eksklamatif dari kalimat deklaratif dengan langkah : a. Balikkan urutan unsur dari Subjek Predikat menjadi Predikat Subjek. b. Tambahkan partikelnya pada (adjektiva) Predikat. c. Tambahkan kata (seru) alangkah, bukan main atau betapa di muka predikat jika perlu. Contoh : Pergaulan mereka bebas (deklaratif) (29) Bebas pergaulan mereka (kaidah a) (30) Bebasnya pergaulan mereka (kaidah b) (31) Alangkah bebasnya pergaulan mereka (kaidah c) Betapa bebasnya pergaulan mereka Bukan main bebasnya pergaulan mereka. 7

2.3 Jenis-jenis kalimat dalam bahasa Perancis Dalam bahasa Perancis kalimat dilihat dari fungsi sintaksisnya dibagi menjadi: (1) Kalimat deklaratif ( Les phrases déclaratives) (2) Kalimat interogatif (Les phrases interogatives) (3) Kalimat Jawaban (Les phrases responses) (4) Kalimat Eksklamatif (Les phrases exclaratives) (5) Kalimat Imperatif (Les phrases impératives) (6) Kalimat Empatik (Les phrases emphatiques) 2.3.1 Kalimat deklaratif Kalimat deklaratif dianggap sebagai struktur dasar dari kalimat bahasa Perancis. Intonasi dari kalimat deklaratif dapat turun dapat naik. Contoh : (32) Mes parents sont arrivés à 5 heures. Saya orang tua datang (past) pada 5 jam. Orang tua saya datang (past) pada jam 5. (33) Cet enfant est aimable. Itu anak adalah ramah. Anak itu ramah. 2.3.2 Kalimat Interogatif Ada dua jenis kalimat Interogatif : (1) Interogatif total, biasanya menghendaki jawaban oui, ya, si, (ya untuk kalimat interogatif negatif) dan non tidak. Cara untuk membuat kalimat interogatif jenis ini dari kalimat deklaratif adalah : a. Dengan merubah intonasi turun menjadi intonasi naik. Contoh : (34) Elles regardent le télévision. Mereka (prp) melihat televisi. Elles regardent la télévision? b. Dengan menambahkan kata est ce que apakah. 8

(35) Est ce qu elles regardent la télévision? Apakah mereka melihat televisi? c. Dengan inversi dari Subjek Predikat jadi Predikat Subjek. (36) Elles regardent la télévision S P O Regardent - elles la télévision P S d. Dengan menambahkan kata n est ce pas bukan (37) Elles regardent la télévision, n est-ce pas? Mereka melihat televisi, bukan? Kalimat (34) (37) merupakan kalimat tanya yang menghendaki jawaban oui... ya atau non tidak, kalimat dengan jawaban oui ya berubah menjadi si ya apabila kalimat tanya dalam bentuk negatif. Contoh : (38) Elles ne regardent pas la télévision? Mereka tidak melihat televisi? Apabila mereka melihat televisi sebagai jawabannya, maka jawabannya adalah : (39) Si, elles regardent la télévision Ya, mereka melihat televisi. (2) Interogatif sebagian (Interogative partiale) Kalimat interogatif (parsial) adalah kalimat interogatif yang menggunakan kata tanya, siapa, darimana, dimana, kapan, dan sebagainya. Kalimat ini dapat dilakukan dengan tiga cara (dari kalimat deklaratif). a. Substisusi dengan kalimat tanya. Contoh : (40) Les porales sortent de la bouche des acteurs. Pernyataan itu keluar dari mulut para aktor. de la bouche des acteur hal yang akan kita tanyakan dapat disubstitusi dengan kata tanya d où (dari mana). Jadi kalimat deklaratif (40) dapat menjadi kalimat tanya: (41) Les porales sortent d où? Pernyataan itu keluar darimana? 9

b. Kata tanya dipindah ke depan tidak merubah apapun. (42) D où les porales sortent? Darimana pernyataan itu keluar? c. Dengan menambahkan kata est ce que (43) D où est ce que les porales sortent? Darimanakan pernyataan itu keluar? d. Dengan inversi Subjek Predikat menjadi Predikat Subjek (44) D où sortent les porales? Darimana keluar pernyataan itu. Contoh kalimat tanya yang menggunakan kata tanya lainnya. (a) Subjek (orang) Contoh : Jean est Venu (deklaratif) Jean telah datang. (45) Qui est Venu? Siapa datang (past) Siapa yang telah datang? atau (46) Qui est ce qui est Venu? Siapa yang telah datang? Kalimat (46) merupakan hasil transformasi dari kalimat deklaratif : (47) C est Jean qui est Venu Itu Jean yang datang (past) Jean lah yang telah datang. (b) Subjek (benda/sesuatu) Contoh : Les cameras tournent (deklaratif) S P Kamera (jmk) berputar (48) Qu est ce qui tournent? Apa yang berputar? Jadi bentuk kata tanya : Qui est ce qui untuk menyakan subjek orang sedangkan Que est ce qui untuk menanyakan subjek benda. 10

(c) Verba (predikat) dari kalimat (49) Ils travaillent (deklaratif) S P Mereka (laki-laki) bekerja. Apabila kita menanyakan verba (V) dalam kalimat, maka dalam bahasa Perancis, akan muncul kata kerja faire melakukan yamh dikonjugasikan sesuai dengan subjeknya dengan Que (quoi) apa. Kalimat (49) menjadi : (50) Ils font quoi? Mereka melakukan apa? atau (51) Que font ils? Apa melakukan mereka? Apa yang dilakukan mereka? atau (52) Qu est-ce qu ils font? Apa yang mereka lakukan? 2.3.3 Kalimat jawaban (Les phrases reponses) (a) Kalimat jawab singkat Contoh : (53) Il y a encore du lait? Ada masih susu? Masih ada susu? Jawaban dari kalimat (53) : (54) Non, plus du tout. Tidak, habis. Bentuk-bentuk jawaban singkat : (55) C est ennuyeux? Non, pas du tout. Hal itu membosankan? Tidak, tidak sama sekali. (56) Voulez bous une cigarette? Non, merci. 11

Maukah anda rokok? Tidak, terima kasih. Anda mau rokok? (57) Je ne fume pas, et vous? Moi, non plus. Saya tidak merokok, Anda? Saya juga tidak. (b) Kalimat untuk pertanyaan parsial Contoh : (58) A quelle vitesse roulait il? à 100 km à l heure. Pada kecepatan berapa dia berjalan? 100 km per jam. (59) De quelle couleur était sa veste Rouge Warna apa jasnya? Merah (60) Combien coûte la viande? Cher Berapa harga daging? Mahal 2.3.4 Kalimat Imperatif Kalimat imperatif adalah kalimat perintah dimana biasanya subjek dari kalimat deklaratif dalam kala ini (present) hilang. Contoh : Tu passes de bonne vacances (deklaratif) Kamu melewati liburan yang indah. Imperatif : (61) Passe de bonne vacances Berliburlah (62) Partons vite Pergi cepat Biasanya intonasi dari kalimat imperatif seperti di atas adalah intonasi turun. Hal yang harus diperhatikan dalam bahasa Perancis bahwa kalimat deklaratif dengan subjek orang kedua tunggal (tu), verba er berakhir s, dalam kalimat imperatif s itu hilang. Contoh : (63) Tu ne me donnes pas le journal (deklaratif) Kamu jangan saya memberi koran Kamu jangan memberi koran kepada saya. Kalimat (63) jadi kalimat : (64) Ne me donne pas le journal Jangan beri saya koran. 12

2.3.5 Kalimat Eksklamatif Semua kalimat deklaratif atau interogatif dapat ditransformasikan ke dalam kaliamat eksklamatif dengan ditandai oleh intonasi naik atau turun. Contoh : Deklaratif (65) Tu dois être morte de fatigué! Kamu akan sangat kelelahan! Interogatif (66) Est ce que tu te rends compte! Apakah kamu menyadari! Kalimat eksklamatif juga dapat ditandai dengan kata-kata seperti quel, quelle, que. Contoh : (67) Quelle belle fille! Alangkah cantiknya anak itu! (68) Que c est beau! Alangkan indahnya! Eksklamatif sering terjadi dalam kalimat tidak lengkap. (69) Idiot! Idiot! (70) Félicitation! Selamat! 2.3.6 Kalimat Empatik Kalimat empatik, dalam bahasa Perancis, adalah kalimat dimana kita memberi nilai atau tekanan pada salah satu bagian dari kalimat. Kalimat empatik dapat dilakukan dengan cara : a. Meletakkan unsur yang diberi tekanan di awal kalimat. (71) Nous partirons après demain. Kami pergi (future) lusa. Jadi (72) Après demain, nous partirons. Lusa, kami akan pergi. b. Meletakkan frase nominal (sebagai subjek) atau objek langsung di awal kalimat dengan tetap menyertakan pronomina yang menggantikannya. (73) Mon frère est venu hier. 13

Kakak saya (lk-lk) datang (past) kemarin. Jadi (74) Mon frère, il est venu hier. Kakak saya, dia datang (past) kemarin. c. Dengan menggunakan ungkapan : C est...qui... (untuk subjek) C est... que...(untuk objek langsung, tak langsung dan komplemen) (75) C est mon frère qui est venu hier. Kakak sayalah yang datang kemarin. (76) C est à ma mère que j ai téléphoné. Kepada ibu sayalah saya menelpon (past). III. SIMPULAN Dari uraian di atas dapat diambil simpulan bahwa ada banyak persamaan antara kalimat bahasa Indonesia dan kalimat bahasa Perancis dilihat dari segi fungsi sintaksisnya atau dari segi isi amanat yang dikandungnya. Dalam bahasa Indonesia, kalimat dilihat dari segi isi amanatnya mencakup kalimat deklaratif, kalimat interogatif, kalimat impertatif, dan kalimat eksklamatif. Dalam bahasa Perancis, selain keempat jenis kalimat tersebut ada yang lain yaitu kalimat jawaban dan kalimat empatik yang kalau kita perhatikan hal itu ada dalam bahasa Indonesia hanya tidak diungkapkan secara eksplisit tetapi implisit dalam jawaban dari kalimat interogatif. Kalimat empatik, kalau kita perhatikan, sama dengan kalimat yang 14

menggunakan partikel lah dalam bahasa Indonesia. Contoh : C est moi qui fais la cuisine. Sayalah yang memasak. Kalimat empatik dalam bahasa Perancis bertujuan untuk menekankan hal yang ingin kita tonjolkan. Simpulan yang lain yang kita dapatkan ialah bahwa jenis-jenis kalimat yang dilihat dari segi isi amanatnya mempunyai aturan-aturan yang secara umum sama dalam bahasa Indonesia ataupun dalam bahasa Perancis. Misalnya untuk kalimat deklaratif intonasinya naik kemudian turun. Contoh lain kalimat tanya yang dibentuk dari kalimat deklaratif mempunyai intonasi naik. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 1998 Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Badudu, J.S. 2002 Bahan Kuliah Sintaksis. Bandung : UNPAD Chuillon, Claire 1986 Grammaire Pratique. Paris : Hatier 15

Frérot, Capelle 1979 Grammaire de Base. Paris : Hachette Parera, Jos Daniel 1991 Sintaksis. Jakarta : Gramedia Tarigan, Henry Guntur 1984 Pengajaran Sintaksis. Bandung : Angkasa DAFTAS ISI Hal I Pendahuluan... 1 II Isi 2.1 Batasan dan Ciri Kalimat... 3 2.2 Kalimat Dilihat dari Segi Isi/Amanatnya... 4 2.2.1 Kalimat Deklaratif... 4 2.2.2 Kalimat Interogatif... 5 2.2.3 Kalimat Imperatif... 6 2.2.4 Kalimat Eksklamatif... 7 16

2.3 Jenis-jenis Kalimat dalam Bahasa Perancis 2.3.1 Kalimat Deklaratif... 8 2.3.2 Kalimat Interogatif... 9 2.3.3 Kalimat Jawaban... 12 2.3.4 Kalimat Imperatif... 12 2.3.5 Kalimat Eksklamatif... 13 2.3.6 Kalimat Empatik... 14 III Simpulan... 15 Daftar Pustaka 17