DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

dokumen-dokumen yang mirip
a. Model dokumentasi ini terdiri dari empat komponen, yaitu : 1) Data Dasar Data dasar berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pert

Source-Oriented Record (SOR)

MODEL DOKUMENTASI SOR, POR, FLOWSHEET. Ns. IGYP, S.Kep, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. 2. Mampu mengklasifikasi model-model dalam dokumentasi

Dokumentasi Keperawatan Berbasis Teknologi Komputer Mira Asmirajanti, SKp, MKep

Dokumentasi dalam Bahasa Inggris berarti satu atau lebih lembar kertas resmi dengan tulisan diatasnya.

DIKTAT AJAR DOKUMENTASI KEBIDANAN. Oleh : CITRA HADI KURNIATI, S.ST PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII FAKULTAS ILMU KESEHATAN

MODEL PENDOKUMENTASIAN KEBIDANAN

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu:

DOKUMENTASI KEPERAWATAN Oleh Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan

KONSEP Dokumentasi KePERAWATan. Firdawsyi Nuzula, S.Kp.,M.Kes

HAND OUT OBJEKTIF PERILAKU SISWA SUMBER PUSTAKA PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN

KATA PENGANTAR. Malang, 23 November Penulis

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS

SUMMARY TIME ORIENTED RECORD (STOR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

PRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

HEALTH RECORDS IN LONG TERM CARE AND REHABILITATION FACILITIES

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan asuhan keperawatan antara lain mengkaji kebutuhan

METODE DOKUMENTASI. OLEH Yoani Aty

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISI RM PERTEMUAN III LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN DAN D-IV MIK, FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

LTC DAN REHABILATION C

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

tindakan keperawatan (Suarli & Bahtiar, 2009).

MAKALAH TEORI, TIPE KEPEMIMPINAN, PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING) Mira Asmirajanti, SKp, MKep

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

Materi Konsep Kebidanan

KUESIONER PENELITIAN. Hubungan Penerapan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Sayang Rakyat Makassar

PT. AR. MUHAMAD RUMAH SAKIT AR. BUNDA JL. ANGKATAN 45 KEL. GUNUNG IBUL TELP. (0713) FAX. (0713) PRABUMULIH SUM - SEL 31121

BAB 6 MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014

URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP

PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS

KAJIAN PUSTAKA Tinjauan Umum Tentang Dokumentasi Proses Asuhan Keperawatan

UU No 29:2004 PRAKTIK KEDOKTERAN. Law & Regulation MEDICAL RECORD AUDIT SYSTEM 11/22/12 REKAM MEDIS PARAGRAF 3. Pasal 46

Metode Pemecahan Masalah Farmasi Klinik Pendekatan berorientasi problem

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. membawa perubahan hampir diseluruh bidang kehidupan manusia. Terutama di

Standart Praktek Keperawatan

Hak Cipta dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang. Cetakan pertama, Oktober Penulis : Sih Rini Handayani, M.Mid

BAB I PENDAHULUAN. kuliah pengelolaan system rekam medis 1 yang diberikan dosen pengasuh, juga

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

URAIAN TUGAS KEPERAWATAN

Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ibu di masyarakat (Riskesdas.2013:169). sampai bulan November jumlah K1 33, K4 33, Persalinan Nakes 33, dari

PANDUAN REKAM MEDIK PUSKESMAS KARANGLEWAS. No Dokumen :PD/C.VII/UKP/ /IV/2016 Tanggal Terbi:4 April No Revisi : -

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, BALITA & ANAK PRA-SEKOLAH

PERAN PERAWAT HOME CARE. Disampaikan oleh Djati Santosa.

5.Menjelaskan model pendokumentasian. 2.Menjelaskan model pendokumentasian SOR. 3.Menjelaskan model pendokumentasian CBE

Koping individu tidak efektif

STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

Daftar Kuesioner Penelitian

2. Bagi Apotek Kabupaten Cilacap Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sehingga meningkatkan kualitas dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek

INSTRUMEN SUPERVISI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SECARA LANGSUNG PADA PERAWAT ASOSIET

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM

RITA PUSPA SARI, MPH Akper Pemprov. Kalimantan Timur Tahun 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORI

ASPEK LEGAL DAN ETIK DALAM DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Metodologi Asuhan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah nyata terjadi maupun berpotensi untuk terjadi yang mengancam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

HOME CARE/HOSPITAL HOME CARE M.HADARANI, S.KEP.NS.MPH

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

BAB 3 METODE STUDI KASUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada

serta peneliti tidak melakukan asuhan keperawatan dengan cara memaksa klien.

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT

CEKLIST KELENGKAPAN DOKUMEN AKREDITASI POKJA ASESMEN PASIEN (AP)

BAB II PELAYANAN BEDAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

MANAJEMEN PENCATATAN dan PELAPORAN EPIDEMIOLOGI

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAMPIRAN. 1. Hasil wawancara dengan pihak RSUD untuk pengumpulan data Narasumber : Dr. Herlina Jabatan : Dokter Umum. No Pertanyaan Jawaban

Dokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

KONSEP DASAR DOKUMENTASI BHS. INGGRIS DOCUMENT : SATU/LEBIH LEMBAR KERTAS RESMI (OFFICIAL) DGN TULISAN DIATASNYA. DOKUMENTASI : BERISI DOKUMEN/PENCATATAN YG MEMBERI BUKTI KESAKSIAN TTG SESUATU/ CAT. TTG SESUATU.

1. Pengertian Dokumentasi adalah : Proses pencatatan, penyimpanan informasi, data, fakta yang bermakna dalam pelaksanaan kegiatan. ( Management Kebidanan Depkes RI, 1995 ) Dokumentasi dalam bidang kesehatan : Suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.

Dokumentasi menurut Frances Talaska Fischbach 1991 Tulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang essensial Menyiapkan dan memelihara kejadian kejadian yang diperhitungkan melalui lembaran, catatan / dokumen. Membuat catatan pasien yang otentik, mengidentifikasi masalah pasien, menyelenggarakan atau mengevaluasi dari hasil yang dilaksanakan tersebut. Memonitor catatan professional dan data dari pasien, kegiatan keperawatan, perkembangan pasien menjadi sehat / sakit dan hasil dari keperawatan. Melaksanakan kegiatan keperawatan

Dokumentasi pasien merupakan aspek penting dalam melaksanakan asuhan kebidanan. Walaupun bentuk format dokumentasi masing masing instansi berbeda. Tujuan dokumen pasien adalah untuk menunjang tertibnya administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di RS / Puskesmas.

MODEL-MODEL PENDOKUMENTASIAN PROBLEM-ORIENTED RECORD (POR) CATATAN BERORIENTASI PADA MASALAH Model ini memusatkan data tentang klien didokumentasikan dan disusun menurut masalah klien terdiri dari 4 komponen : 1. DATA DASAR Adalah semua informasi yang telah dikaji dari klien Berupa kumpulan data/informasi baik subjektif maupun objektif Mencakup pengkajian, riwayat perawatan, riwayat penyakit atau kesehatan, pemeriksaan fisik, pengkajian ahli gizi dan laboratorium. Informasi ini digunakan untuk mengembangkan masalah

2. DAFTAR MASALAH Adalah tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar, disusun secara kronologis sesuai tanggal identifikasi masalah dan prioritas masalah. Termasuk masalah fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, tumbang, ekonomi dan lingkungan. Daftar ini berada pada bagian depan status pasien /catatan medik Tiap masalah diberi tanggal, no, dirumuskan dan dicantumkan nama orang yang merumuskan masalah tersebut.

Daftar masalah ini mencakup diagnosa kebidanan dan medik. Daftar ini mencerminkan keadaan pasien. Masalah-masalah ini diberi nomor sehingga akan memudahkan bila perlu merujuk ke masalah tertentu dalam catatan klien tersebut. Bila masalah sudah teratasi juga diberi catatan dan diberi tanggal kapan masalah tersebut teratasi dan petugas yang menilai Juga tulis tanggal dan petugas yang mengidentifikasi masalah tersebut untuk pertama kalinya.

3. DAFTAR AWAL RENCANA ASUHAN Rencana asuhan harus mencakup instruksi untuk memperoleh data tambahan, untuk intervensi terapeutik dan penyuluhan untuk pasien. Setiap masalah yang ada dimaksudkan kebutuhan akan asuhan, dilaksanakan oleh siapa, frekwensi pelaksanaan dan hasil yang diharapkan, tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Batas waktu ditentukan untuk evaluasi respon pasien terhadap intervensi maupun dan kemajuan terhadap pencapaian tujuan. Rencana asuhan ditulis oleh tenaga yang menyusun daftar masalah Dokter memberikan instruksi dokter, bidan membuat rencana asuhan kebidanan.

Perencanaan awal terdiri dari 3 bagian : Diagnostik Dokter mengidentifikasi pengkajian diagnostik yang perlu dilakukan terlebih dahulu, menetapkan prioritas, koordinasi pemeriksaan untuk menegakkan dignosa sangat penting. Usulan terapi Dokter memberikan instruksi terapi berdasarkan masalah termasuk pengobatan, kegiatan yang tidak boleh dilakukan, diit dan observasi. Bidan dapat menyusun usulan tindakan asuhan kebidanan Pendidikan klien Team kesehatan dapat mengidentifikasi jenis informasi atau keterangan yang diperlukan oleh klien untuk beradaptasi terhadap masalah yang berkaitan dengan kesehatan.

4. CATATAN PERKEMBANGAN (PROGRESS NOTES) Membentuk rangkaian informasi dalam sistem Pendekatan Orientasi Masalah. Catatan ini dirancang sesuai dengan format khusus untuk mendokumentasikan informasi mengenai setiap nomor dan judul masalah yang sudah terdaftar. Berisikan perkembangan atau kemajuan dari tiap-tiap masalah yang telah dilakukan tindakan dan disusun oleh semua anggota yang terlibat dengan menambahkan catatan perkembangan pada lembar yang sama. Catatan ini menyediakan suatu rekaman dari kemajuan pasien dalam mengatasi masalah khusus, perencanaan dan evaluasi.

Beragam format mungkin digunakan dalam pencatatan. Walaupun demikian flow sheet, daftar masalah dan catatan perkembangan adalah syarat minimal untuk dokumentasi pasien yang adekwat/memadai. Catatan perkembangan kadang-kadang berupa kertas polos tanpa kolom dengan singkatan SOAP (IER) sebagai panduan untuk menampilkan informasi pasien. Beberapa acuan progress notes antara lain : SOAP ( subyektif data, obyektif data, assessment dan planning ) SOAPIER ( SOAP ditambah intervensi, evaluasi, revisi ) PIE ( problem, intervensi, evaluasi )

Keuntungan Pencatatan sistem ini berfokus pada masalah pasien dan penyelesaian masalah daripada hanya mencatatkan tugas-tugas dokumentasi. Bukti dari kesinambungan asuhan tercatat/pencatatan kontinuitas dari asuhan. Evaluasi masalah dan pemecahan masalah didokumentasikan dengan jelas. Susunan data mencerminkan masalah khusus. Keduanya ini memperlihatkan penggunaan logika untuk pengkajian dan proses yang digunakan dalam pengobatan terhadap pasien. Daftar masalah bertindak sebagai daftar isi dan mempermudah pencarian data dalam proses asuhan. Daftar masalah. merupakan chek list untuk diagnosa dan masalah pasien. Daftar ini bertindak sebagai peringatan untuk masalah-masalah yang meminta perhatian khusus. Masalah yang membutuhkan intervensi (yang teridentifikasi dalam data dasar) dibicarakan dalam rencana asuhan.

Kekurangan Penekanan hanya pada masalah, penyakit, dan ketidak stabilan dapat menghasilkan suatu pendekatan secara negatif terhadap pengobatan/tindakan. Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah belum dilakukan tindakan atau timbulnya masalah yang baru. Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hari harus masuk dalam daftar masalah. Perawatan rutin mungkin tidak tercatat bila tidak ada flow sheet. Bentuk SOAPIER mungkin mengulang pencatatan yang lain, apabila perkembangan itu lamban dan sering ada evaluasi. Kadang-kadang membingungkan kapan untuk pencatatan dan tanggung jawab untuk follow up.

PROGRESS ORIENTED RECORD CATATAN BERORIENTASI PADA PERKEMBANGAN ATAU KEMAJUAN 3 Jenis catatan perkembangan : CATATAN BIDAN Catatan bidan ditulis tiap 24 jam tentang : pengkajian, tindakan mandiri, tindakan pendelegasian dari dokter, evaluasi tindakan dokter, konsultasi dokter, pekerja sosial, pemuka agama. LEMBAR ALUR ( FLOWSHEET ) Flowsheet merupakan cara tercepat dan paling efisien untuk mencatat informasi, tenaga kesehatan dengan mudah mengetahui keadaan klien hanya dengan melihat grafik pada flowsheet cth : tanda-tanda vital, BB, intake, output dll. Flowsheet hanya digunakan untuk mencatat hasil observasi yang tidak perlu ditulis narrative.

CATATAN PEMULANGAN DAN RINGKASAN RUJUKAN Dipersiapkan ketika klien akan dipulangkan atau dipindahkan untuk perawatan lanjutan. Klien dan keluarga harus mendapatkan informasi dan sumber yang diperlukan sebelum dipulangkan. Penulisan dokumentasi pemulangan meliputi masalah kesehatan yang masih aktif, pengobatan terakhir, penanganan yang masih harus diteruskan, kebiasaan makan dan istirahat, kemampuan untuk asuhan mandiri. Pencatatan pemulangan klien ditujukan untuk tenaga kesehatan yang akan home care dan juga informasi pada klien. Informasi untuk tenaga kesehatan mencakup : Menguraikan tindakan kebidanan ( cth : mengganti balutan, perawatan luka) Menguraikan informasi yang disampaikan pada klien Menguraikan kemampuan klien dalam melakukan keterampilan tertentu seperti menggunakan obat Menjelaskan keterlibatan anggota keluarga dalam asuhan Menguraikan sumber yang diperlukan di rumah.

Informasi untuk klien hendaknya : Menggunakan bahasa yang singkat, mudah dipahami, jelas Menjelaskan langkah-langkah prosedur tertentu. Memeriksa tanda dan gejala yang perlu dilaporkan kepada dokter Memberikan daftar nama dan no telp tenaga kesehatan yang dapat dihubungi klien.

SOURCE-ORIENTED RECORD (SOR) CATATAN YANG BERORIENTASI PADA SUMBER Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola pencatatan. Sumber atau asal dokumen dapat siapa saja dari petugas kesehatan yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi. Setiap nara sumber memberikan hasil observasinya menggambarkan aktivitas dan evaluasinya.

Contoh : Bagian penerimaan klien mempunyai lembar tersendiri. Dokter mempunyai lembar untuk mencatat instruksi, lembar riwayat penyakit dan perkembangan penyakit. Bidan atau perawat mempunyai lembar untuk catatan asuhan kebidanan atau catatan keperawatan. Disiplin ilmu lain mempunyai catatan masing-masing. Catatan berorientasi pada sumber terdiri dari 5 komponen : Lembar penerimaan berisi biodata Lembar order dokter Lembar riwayat medik atau penyakit Catatan perawat Catatan dan laporan khusus

Keuntungan Menyajikan data secara berurutan dan mudah diidentifikasi Memudahkan bidan untuk secara bebas mencatat bagaimana informasi itu akan dicatat Kerugian Kadang-kadang mengalami kesulitan untuk mencari data sebelumnya, tanpa harus mengulang dari awal Memerlukan pengkajian data dari berbagai sumber untuk menentukkan masalah dan tindakan klien Waktu pemberian asuhan memerlukan waktu yang banyak Data yang berurutan mungkin menyulitkan dalam interpretasi/analisa Perkembangan klien sulit dimonitor.

CHARTING BY EXCEPTION ( CBE ) Adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat secara naratif dari hasil atau penemuan yang menyimpang dari keadaan normal atau standar. Komponen kunci CBE Flow Sheet yang berupa kesimpulan penemuan yang penting dan menjabarkan indikator pengkajian dan penemuan masalah termasuk instruksi dokter/bidan, grafik, catatan pendidikan dan catatan pemulangan klien Dokumentasi dilakukan berdasarkan standar praktik kebidanan, sehingga mengurangi pencatatan tentang hal rutin secara berulang kali.

Keuntungan Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan intervensi Data yang tidak normal nampak jelas Data yang tidak normal secara mudah ditandai dan dipahami Menghemat waktu karena catatan rutin tidak perlu dituliskan Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi Kerugian Pencatatan secara narasi sangat singkat. Sangat tergantung pada checklist Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong atau tidak ada Pencatatan rutin sering diabaikan Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya didokumentasikan

Kardeks Pendokumentasian yang tradisional dipergunakan diberbagai sumber mengenai informasi pasien yang disusun dalam suatu buku. Informasi yang didapat dalam kardeks: 1. Data pasien. Nama, alamat status perkawinan Tanggal lahir Social security sumber Agama dan kepercayaan 2. Diagnosa Kebidanan Daftar prioritas masalah

3. Pengobatan sekarang atau yang sedang dilakukan Perawatan dan pengobatan Diit Intravenus Therapy Konsultasi 4. Tes Diagnostik Jadwal Lengkap dengan hasilnya 5. Kegiatan-kegiatan yang diperbolehkan Kegiatan sehari-hari Kelemahan : Diisi tidak lengkap. Tidak cukup tempat/ruang dalam memasukkan data yang diperlukan. Tidak Up to date Telah dibaca oleh bidan sebelum mereka memberikan pelayanan/asuhan.

KOMPUTERISASI Pada era otomatisasi, bidan juga ditantang untuk mengikuti perkembangan tekhnologi yang berkembang sangat pesat. Salah satu bentuk tekhnologi canggih yaitu penggunaan komputer dalam pencatatan dan pelaporan di bidang kesehatan termasuk dalam pelayanan Kebidanan. Di Indonesia memang penggunaan komputer untuk catatan perkembangan pasien belum lazim digunakan, akan tetapi hal ini lambat laun akan menjadi kenyataan yang tidak dapat dihindarkan karena tuntutan zaman, oleh karena itu penggunaan komputer untuk pendokumentasian perkembangan pasien adalah suatu kebutuhan yang harus diantisipasi dimasa yang akan datang. Sampai saat ini penggunaan komputer juga belum merata dinegara maju dan juga masih ada silang pendapat mengenai keefektifannya.

Ada pendapat bahwa dengan pancatatan komputer ada beberapa keuntungan, misalnya: Lebih mudah dibaca. Kemungkinan salah/kelupaan lebih sedikit dengan kata lain ketepatan pencatatan lebih tinggi, karena secara otomatis komputer memanggil semua data bila ada hal yang tidak sesuai dengan yang terpogram. Hemat waktu dan biaya (bila sistem itu sudah berjalan). Pelayanan pasien bisa lebih cepat karena banyak pesanan dapat disampaikan lewat komputer dan komunikasi antar tim petugas kesehatan.

Semua kecanggihan tidak terlepas dari kekurangan, yaitu: Kurang terjaminnya kerahasiaan pasien. Tidak semua institusi dan petugas siap untuk komputerisasi dan perlu latihan khusus. Modal awal sangat tinggi dan menuntut keahlian khusus untuk menciptakan program dan perangkat komputer. Ketergantungan pada alat atau tegnologi tinggi. Ada perhitungan atau perbandingan khusus untuk keperluan alat/unit komputer dan jumlah pasien. Adanya kebisingan komputer yang dapat mengganggu pasien ( printer yang terus disiagakan ).

Prinsip Dokumentasi Ditinjau dari isi a. Mempunyai nilai administrative b. Mempunyai nilai hukum c. Mempunyai nilai ekonomi d. Mempunyai nilai edukasi e. Mempunyai nilai dokumentasi f. Mempunyai nilai penelitian

Ditinjau dari tekhnik pencatatan Cantumkan nama pasien disetiap lembar catatan Tulis nama jelas, jam serta tanggal tindakan Menulis dengan tinta hitam (ideal) Menulis singkatan dan symbol yang telah disepakati oleh institusi Cantumkan tanggal, jam tindakan atau observasi yang dilakukan sesuai dengan kenyataan bukan interpretasi. Tidak mencatat tindakan yang belum dilakukan Hindari kata yang mempunyai unsur penilaian Hasil temuan digambarkan secara jelas Interpretasi data objektif harus didukung oleh observasi Kolom diberi tanda bila tidak ada yang perlu ditulis dengan disertai tanda tangan atau paraf disampingnya.

4. ASPEK LEGAL DOKUMENTASI AUTONOMY BENEFICIENCE JUSTICE FIDELITY

ASPEK LEGAL DALAM PENDOKUMENTASIAN Pedoman pencatatan data yang legal : Mempunyai pengetahuan tentang hub.yang legal tentang mal praktek kebidanan. Mempunyai informasi yang tepat tentang kondisi dan perilaku pasien. Bukti konkrit dan akurat dari penggunaan manajemen kebidanan.

5. Manfaat Aspek administrasi Aspek hukum Aspek pendidikan Aspek penelitian Aspek ekonomi Aspek manajemen

Jangan menghapus, menggunakan Tip-X atau mencoret tulisan yang salah ketika mencatat Cara yang benar : buat garis pada tulisan yang salah, tulis kata salah, paraf, catat tulis catatan yang benar. Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik klien atau tenaga kesehatan lainnya. Tulis hanya uraian objektif tentang perilaku klien dan tindakan yang dilakukan oleh nakes. Koreksi semua kesalahan sesegera mungkin Catat hanya fakta, jangan berspekulasi atau menulis perkiraan saja. Bagian yang kosong dibuat garis horizontal dan diparaf dibawahnya. Catatan harus dapat dibaca dan ditulis dengan tinta

Jika anda mempertanyakan suatu instruksi, catat bahwa anda sedang mengklarifikasi karena jika petugas melakukan tindakan yang diketahui tidak benar dapat dituntut sebab bertindak sebagai dokter. Tulis untuk diri sendiri karena petugas bertanggungjawab atas informasi yang ditulis Hindari penggunaan tulisan yang bersifat umum seperti keadaan tidak berubah, tulis dengan lengkap, singkat dan padat. Mulai dokumentasi dengan waktu akhiri dengan tanda tangan serta title anda. Jangan tunggu sampai akhir giliran dinas untuk mencatat perubahan penting yang terjadi beberapa jam yang lalu.