BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-18 muncul revolusi industri di Eropa, kemudian diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB II PT. SARANA AGRO NUSANTARA (SAN) PT. Sarana Agro Nusantara (PT. SAN) adalah merupakan penggabungan

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang tangguh dalam menghadapi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB II PROFIL PT. BINA AGRO PERDANA. mulanya didirikan pada tanggal 23 November 1999 dan masih berbentuk CV, dan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. BURUNG LAUT BANDA ACEH CABANG. Perusahaan pelayaran PT. Burung Laut Banda Aceh didirikan sesuai

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI. didirikan oleh Bapak Muhammad Ramli Abdul Syukur dan Bapak Suwandi Alain

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dasar yang dimuat dalam akta tanggal delapan April seribu sembilanratus

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Keterangan Perusahaan. PT. PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan sebuah perusahaan yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PT SARANA AGRO NUSANTARA MEDAN. Pemerintahan Belanda yang merupakan Bulking Station dari produksi minyak

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari ke tiga

IV. GAMBARAN UMUM KANTOR PEMASARAN BERSAMA (KPB) PTPN JAKARTA. Sejarah pengelolaan perkebunan dan pemasaran hasil-hasilnya sebenarnya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

KEADAAN UMUM Sejarah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

MEKANISME PEMUNGUTAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENGADAAN PERALATAN KANTOR DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) KEBUN MUMBUL JEMBER

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II GAMBARAN UMUM PG. DJOMBANG BARU. sejarahnya PG. Djombang Baru ini mempunyai dua periode yaitu periode

I. PENDAHULUAN. Kondisi krisis perekonomian yang berlanjut pada kr~sis multi dimens~ di

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab 1 PENDAHULUAN. pengolahan hasil perkebunan, juga dapat menyerap banyak tenaga kerja karena pada

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimiliki daerah, baik sumber daya alam maupun sumber daya

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT. Interindo Wisata Pekanbaru yang beralamat di Jln. SM. Amin No 134,

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya

BAB IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Berdirinya PT Indogrow Internasional Services

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 71/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. yang pada masa itu mendukung Indonesia menjadi bagian dari perdagangan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit. tahun 1958, saat Pemerintah republik Indonesia

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar,baik sesama instansi

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris Perseroan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pokok yang sangat mendasar bagi setiap individu. Kebutuhan pokok ini tidak. cenderung meningkat dari waktu ke waktu.

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah Singkat dan Masa Perkembangan Perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia usaha saat ini, berbagai

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia

Transkripsi:

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Pada era sebelum perang dunia II banyak perusahaan perkebunan di Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya mayoritas dilakukan oleh pihak swasta asing, misalnya Belanda, Inggris, Jerman dan Belgia. Setelah perang dunia II selesai pada bulan September 1950 perkebunan-perkebunan milik swasta asing yang kalah dalam perang dunia II dimasukkan kedalam pengelolaan negara. Tetapi ada juga perkebunan yang masih tetap menjalankan usahanya. Untuk mengelola perkebunan yang telah diambil alih pemerintah Republik Indonesia membentuk suatu badan yaitu Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Dalam rangka perjuangan pembebasan Irian Barat, pemerintah republik Indonesia mengambil alih (nasionalisasi) perusahaan-perusahaan milik Belandatersebut secara keseluruhan. Hal ini dituangkan dalam UUD No. 86 tahun 1958 yaitu peraturan pemerintah No. 24 tahun 1958. Semua perusahaan-perusahaan milik Belanda yang dinasionalisasikan tersebut dinamakan Perusahaan Perkebunan Negara Baru (PPN Baru) sedangkan perusahaan negara yang sah ada sebelumnya disebut Perusahaan Perkebunan Negara Lama (PPN Lama). Pada saat itu corak administrasi pengelolaan perusahaan masih mengikuti cara-cara administrasi Belanda. Sesuai dengan peraturan pemerintah NO. 141 s/d 175 mak PPN Lama dan PPN Baru dilebur menjadi PPN yang dinamakan Perusahaan Perkebunan 7

8 Negara (PPN). PPN ini dikelompokkan menurut daerah-daerahnya yaitu: 1. Unit Aceh 2. Unit Sumatera Utara ( I s/d X ) 3. Unit Sumatera Selatan ( I s/d II ) 4. Unit Jawa Barat ( I s/d VI ) 5. Unit Jawa Tengah ( I s/d XI ) 6. Unit Jawa Timur ( I s/d XI ) Mengingat luasnya perkebunan yang dimiliki oleh negara dengan aneka ragam, budidaya dan diilhami oleh ide-ide spesialisasi dalam pengelolaan perkebunan, maka dibentuklah Badan Perusahaan Umum PPN (BPU PPN). Kemudian BPU PPN ini dikelompokkan menurut jenis kulturnya berdasarkan peraturan Pemerintah No. 1, 25, 26, 27, 28, dan 30 tahun 1963. BPU PPN ini berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai kantor-kantor pembantu di beberapa daerah perkebunan yang terdiri dari beberapa pemasaran yaitu: 1. Badan Pemasaran Urusan PPN Karet 2. Badan Pemasaran Urusan PPN Gula 3. Badan Pemsaran Urusan PPN Tembakau 4. Badan Pemsaran Urusan Aneka Tanaman Setiap BPU PPN ini kemudian disesuaikan dengan kulturnya sehingga terbentuklah : 1. BPU PPN Karet terdiri dari 16 PPN 2. BPU PPN Gula terdiri dari 51 PPN 3. BPU PPN Tembakau terdiri dari 7 PPN

9 4. BPU PPN Aneka Tanaman terdiri dari 14 PPN Struktur organisasi yang dimiliki BPU PPN dirasakan kurang efektif dan efisien. Berdasarkan pertimbangan situasi bahwa spesialisasi tidak dapat dipertahankan, BPU PPN diganti menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Jumlahnya menjadi 28 PPN yang terbesar di beberapa daerah Indonesia. Untuk menyelenggarakan tugas-tugas pemasaran hasil PPN yang organisasinya lepas dari PPN, maka dibentuklah tiga daerah Kantor Pemasaran Bersama PPN (KPB PPN). Hal ini sebagai dampak reorganisasi dan mengingat diperlukan adanya keseragaman dan kesatuan tindakan. KPB PPN itu adalah: 1. Kantor Pemasaran Bersama PPN Medan ( PPN I s/d IX ) 2. Kantor Pemasaran Bersama PPN Jakarta ( PPN X s/d XIX ) 3. Kantor Pemasaran Bersama PPN Suraba ( PPN XX s/d XXVIII ) Upaya pembangunan PPN memerlukan modal cukup sebesar, sedangkan laju pertumbuhan modal sendiri belum dapat mengimbanginya, maka penambahan dana dari luar PPN sangat diperlukan. Dengan adanya kebijaksanaan dari pemerintah yang membuka pintu bagi modal asing. PPN berusaha untuk mendapatkan modal dari badan-badan keungan luar negeri. Hal ini menyebabkan organisasi PPN diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) atau Perseroan Terbatas Perkebunan (PTP). Mengingat persaingan di pasar Internasional semakin tajam, ketiga Kantor Pemasaran Bersama PPN diatas dijadikan satu dengan nama Kantor

10 Pemasaran Bersama PT. Perkebunan (Persero) yang berkedudukan di Jakarta. Hal ini bertujaun untuk memperkuat kedudukan komoditas agar mempunyai daya saing yang lebih kuat serta untuk mengatasi hambatan dan tembok proteksi dari negara-negara maju. Pengabungan ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 166/KPT/OT.210/3/90 tanggal 8 Maret 1990. Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan (persero), mempunyai kantor-kantor cabang yang terpencar di beberapa daerah yaitu: 1. Cabang Jakarta I 2. Cabang Jakarta II 3. Cabang Medan 4. Cabang Surabaya Dalam organisasi Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan (Persero) Cabang Medan bertugas untuk mengapalkan hasil-hasil produksi perkebunan PTPN I sampai dengan PTPN IX melalui tiga bagian pengapalannya, yaitu: 1. Urusan Pengapalan Minyak Sawit/Nyiur 2. Urusan Pengapalan Karet/Lateks 3. Urusan Pengapalan Teh/Cokelat Setiap bagian ini bertugas memasarkan hasil komoditi perkebunan sesuai dengan jenis komoditinya. Seiring dengan perkembangan waktu, perubahan di lingkungan PT. Perkebunan (Persero) mejadi PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk wilayah Sumatera yaitu: 1. PTPN I, tidak mengalami perubahan dan tetap berkedudukan sebagai PTPN I di Aceh

11 2. PTPN II dan IX bergabung menjadi PTPN II dengan pusatnya di Tanjung Morawa 3. PTPN III, IV, dan V berganung menjadi PTPN III yang berpusat di Medan 4. PTPN VI, VII dan VIII bergabung menjadi PTPN IV dengan pusatnya di Bah Jambi 5. PTPN V di Pekanbaru 6. PTPN VI di Padang 7. PTPN VII di Lampung Alasan penggabungan beberapa PTPN ini adalah karena adanya unsur keseragaman komoditi ekspor, selain itu juga letak kebun yang berdekatan. Oleh karena itu diharapkan PTPN akan lebih mudah untuk mengkoordinir dan mengefiseinsi seluruh kegiatan dan gerak langkah untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sehubungan dengan hal tersebut Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan Nusantara Cabang Medan mengalihkan kegiatan pemasarannya menjadi kegiatan bidang pengapalan. Komoditi yang dikapalkan itu adalah Kelapa sawit, Karet/Lateks, Teh/Kakao. Pada tanggal 16 Nopember 2009 di hadapan notaris N.M Dipo Nusantara Pua Upa SH Jakarta mendapatkan pengesahan status badan hukum berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-60488.AH.01.01.Tahun 2009 tertanggal 11 Desember 2009. Dimana Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan Nusantara bertransformasi menjadi PT. Kharisma Pemasaran Bersama

12 Nusantara (PT. KPB Nusantara). Yang dimana PT. KPB Nusantara merupakan Perseroan Terbatas yang dibentuk oleh Direktur Utama PTPN I s/d PTPN XIV & PT. RNI bertindak untuk dan atas nama PTPN I s/d PTPN XIV & PT. RNI (Persero) melalui Perjanjian Antara PTPN I s/d PTPN XIV & PT. RNI. Perubahan status menjadi Perseroan Terbatas tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari strategi PTPN I s.d PTPN XIV dan PT. RNI untuk memaksimalkan potensi keekonomian melalui penyusunan ulang komponen-komponen korporat yang dimiliki PT. KPBN dalam menuju performa perusahaan sebagai perusahaan penyedia jasa pemasaran perkebunan yang semakin produktif dan memiliki keunggulan kompetitif di pasar domestik dan pasar internasional. Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran komoditas perkebunan dan juga bergerak di Bidang Logistik Komoditas Perkebunan yang merupakan kelanjutan pelaksanaan Pengembangan Usaha Bidang Logistik pada tahun 2013. Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantar (KPBN) cabang Medan. 1. Visi PT. KPBN Cabang Medan Menjadi Tranding House Komoditas perkebunan Indonesia yang unggul dan terpercaya. 2. Misi PT. KPBN Cabang Medan Menyelenggarakan pemasaran komoditas perkebunan Indonesia dengan

13 berpegangan pada prinsip-prinsip ekonomi untuk memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi produsen dan pembeli. Gambar II.1 Logo PT. KPBN Sumber : www.kpbptpn.co.id Logo yang bulat melambangkan dunia, sedangkan huruf P melambangkan pemasaran. Jadi, makna logo PT. KPBN adalah pemasaran dan logistik harus mampu merambah ke seluruh dunia dan memuaskan pelanggan. Sesuai dengan akta Pendirian Perseroan, tujuan PT. KPBN Cabang Medan adalah: 1. Melaksanakan kebijakan dan program pemerintah dengan memberikan kontribusi nasional khususnya di sub sektor perkebunan. 2. Memupuk keuntungan (profit) dengan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat berdasarkan peningkatan nilai tambah bagi pemerintah selaku pemegang saham.

14 B. Struktur Organisasi Dalam rangka memberikan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang seimbang maka perlu di bentuk struktur organisasi yang baik, sehingga tugas yang diberikan dapat dikerjakan secara efisien, sistematika, dan terkoordinir. Dengan adanya struktur yang tersusun sesuai dengan aktivitas perusahaan, maka segala sesuatu diharapkan berjalan dengan lancar dan setiap pegawai akan dapat mengetahui apa yang harus dikerjakan, apa wewenang dan tugasnya, serta kepada siapa ia harus melaporkan dan mempertanggungjawabkan pekerjaannya. Jadi struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan untuk menghindari terjadinya kebingungan dalam menerima dan melaksanakan perintah dari atasannya. Dengan demikiandiharapkan terjadinya suatu koordinasi dan kerjasama yang baik antara unit-unit atau bagian-bagian agar tercapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi PT. KPBN dipimpin oleh 3 (tiga) orang Direksi yang terdiri dari: 1. Direktur Utama. 2. Direktur Operasional. 3. Direktur Keuangan, SDM, dan Umum. Dibantu oleh para manajer yang bertanggung jawab kepada komisaris dan pemegang saham. Dalam rangka pelayanan pemasaran komoditi agro industri, PT. KPBN pusat (Jakarta) dibantu oleh 3 (tiga) Kantor Cabang, yakni sebagai berikut:

15 1. PT. KPBN Cabang Medan. 2. PT. KPBN Cabang Surabaya. 3. PT. KPBN Perwakilan Dubai. Kantor Cabang/Perwakilan PT. KPBN adalah kantor yang melaksanakan tindak lanjut seluruh hasil transaksi penjualan PT. KPBN dan bertanggung jawab kepada Direksi PT. KPBN. Struktur organisasi ini sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. KPBN No.01/KPB/Kpts/21- SDM/I/2010 tanggal 08 Januari 2010. Untuk melihat gambaran struktur organisasi tersebut dapat diketahui pada bagan terlampir susunan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut: Gambar II.2 Struktur Organisasi PT. KPBN Cabang Medan Sumber: PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan

16 Seksi-seksi Urusan Keuangan, SDM & Umum PT. KPB Nusantara Cabang Medan dapat diuraikan sebagai berikut: Gambar II.3 Struktur Organisasi Bagian Urusan Keuangan SDM & Umum Sumber: PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan C. Job Description Berikut ini akan diuraikan job description dari setiap unit pada PT. KPBN Cabang Medan yang terdiri dari : 1. Manajer Cabang Tugasnya adalah : a. Membantu Direktur Utama PT. KPBN melaksanakan tindak lanjut hasil transaksi penjualan PT. KPBN Jakarta dan PTPN. b. Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing Asisten Manajer dan Karyawan/ti agar tercapai hasil kerja dan pelayanan yang maksimal. c. Memonitor persediaan barang di gudang/tangki timbun PTPN.

17 d. Memonitor pelaksanaan pengapalan barang PTPN & Pembeli. e. Memonitor persiapan dokumen pengapalan s/d pencairan wesel dari hasil penjualan ke Bank Devisa dan langsung ditransfer ke rekening PTPN yang bersangkutan. f. Mengusulkan kenaikan golongan/ berkala Karyawan PT. KPBN Cabang Medan kepada Direktur Utama. g. Mengkoordinir, memonitor dan menyelesaikan segala pekerjaan dan permasalahan di PT. KPBN Cabang Medan. h. Memonitor pelaksanaan pengelolaan Keuanagan PT. KPBN Cabang Medan sesuai dengan Anggaran yang tersedia. i. Memonitor/memeriksa dan mengusulkan RKAP PT. KPBN Cabang Medan kepada PT. KPBN Jakarta. j. Melaksanakan tugas-tugas lain bila diperlukan oleh Direktur Utama. 2. Bagian Urusan Penjualan Tugasnya adalah : a. Menerima dan memeriksa serta memonitor surat-surat masuk dari PTPN perihal Mutu, Quantum, waktu penyerahan dan pelaksanaan tender inti sawit dan tetes Molasses. b. Mengkoordinasi jadwal tender ke PT. KPBN pusat Jakarta dan PTPN terkait perihal jadwal tender. c. Memonitor perkembangan harga pasar (Market Outlook) di reuters dan pasar harian Malaysia dll. d. Memonitor HPE, Kurs Pajak mingguan dan Kurs Tengah Bank

18 Mandiri. e. Memonitor/meneliti laporan mingguan perkembangan harga gula pasir di Medan. f. Memonitor penyampaian surat undangan/penawaran tender Inti Sawit. g. Memonitor percepatan penyampaian hasil tender Inti Sawit/Molasses ke PT. KPBN Jakarta. h. Meneliti dan memonitor percepatan pembuatan konsep kontrak hasil tender Inti Sawit. i. Meneliti/ memonitor percepatan pembuatan Berita Acara Hasil Tender Inti Sawit/Molasses. j. Memonitor dan meneliti laporan mingguan/bulanan penjualan Inti Sawit. k. Mengkoordinir pelaksanaan tugas di urusan penjualan yang diberikan oleh Manajer kepada Karyawan yang dipimpinnya. Menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam hal penjualan. l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Manajer yaitu sebagai ketua Tim Pelayanan Ekspor untuk membantu urusan Logistik pengapalan Teh, Kakao, Karet, dan Sawit. 3. Bagian Urusan Log. 1 Sawit & Karet Tugasnya adalah : a. Menerima dan memeriksa serta memonitor surat-surat masuk dari PTPN perihal Mutu, Quantum, waktu penyerahan dan pelaksanaan tender inti sawit dan tetes Molasses.

19 b. Mengkoordinasi jadwal tender ke PT. KPBN pusat Jakarta dan PTPN terkait perihal jadwal tender. c. Memonitor perkembangan harga pasar (Market Outlook) di reuters dan pasar harian Malaysia dll. d. Memonitor HPE, Kurs Pajak mingguan dan Kurs Tengah Bank Mandiri. e. Memonitor/meneliti laporan mingguan perkembangan harga gula pasir di Medan. f. Memonitor penyampaian surat undangan/penawaran tender Inti Sawit. g. Memonitor percepatan penyampaian hasil tender Inti Sawit/Molasses ke PT. KPBN Jakarta. h. Meneliti dan memonitor percepatan pembuatan konsep kontrak hasil tender Inti Sawit. i. Meneliti/ memonitor percepatan pembuatan Berita Acara Hasil Tender Inti Sawit/Molasses. j. Memonitor dan meneliti laporan mingguan/bulanan penjualan Inti Sawit. k. Mengkoordinir pelaksanaan tugas di urusan penjualan yang diberikan oleh Manajer kepada Karyawan yang dipimpinnya. Menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam hal penjualan. l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Manajer yaitu sebagai ketua Tim Pelayanan Ekspor untuk membantu urusan Logistik pengapalan Teh, Kakao, Karet, dan Sawit.

20 4. Bagian Urusan Log. 2 Teh & Kakao Tugasnya adalah : a. Menerima dan memeriksa surat-surat masuk, kontrak, L/C nominasi dan bukti pembayaran serta dokumen-dokumen lainnya. b. Menjawab dan menindaklanjuti surat, fax sehubungan dengan Log- 1 Sawit dan Log-2 Karet & Teh, Kakao. c. Memonitor kelengkapan dokumen dan negosiasi wesel pada advise/negotiating Bank serta menyelesaikan discrepancy pada Negotiating/Paying Bank. d. Memaraf dan menandatangani dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Log-1 Sawit dan Log-2 Karet & Teh, Kakao. e. Mengintruksikan penerbitan ataupun pembetulan S/I dan dokumendokumen lainnya untuk instansi-instansi terkait apabila dokumen pendukungnya sudah dilengkapi. f. Mengkoordinir pelaksanaan tugas di Log-1 Sawit dan Log-2 Karet & Teh, Kakao yang diberikan oleh Manajer kepada karyawan yang dipimpinnya. g. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Manajer. h. Menyelesaikan permasalahan dalam hal pengapalan. 5. Bagian Urusan Keuangan, SDM & Umum Tugasnya adalah: a. Mengkoordinir pembuatan RKAP dan laporan pertanggungjawaban Keuangan kantor Cabang Medan. b. Mengontrol dan memeriksa bukti-bukti keluar masuk Kas/Bank

21 serta data-data pendukungnya. c. Memantau dropping/transfer Modal Kerja dari Kantor Pusat. d. Memantau dan meneliti pembuatan daftar gaji dan hak-hak Karyawan lainnya. e. Mengontrol pembukuan atas semua transaksi keuangan di Kantor Cabang Medan. f. Melaksanakan dan menindaklanjuti hasil rekonsiliasi rekening Koran dengan kantor pusat, PTPN dan anak lembaga lainnya. g. Mengkoordinir SDM sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh kantor pusat. h. Membuat usulan untuk pendidikan dan pelatihan karyawan kantor cabang Medan. i. Mengurus rumah tangga kantor cabang Medan baik untuk kepentingan Karyawan maupun pemeliharaan aset-aset kantor cabang. j. Mengkoordinir pembuatan laporan kegiatan kantor cabang. k. Mengadministrasikan pemungutan dan penyetoran PPN dan PPH serta penyelesaian rampung PPH Karyawan. l. Mendampingi dan memberikan penjelasan-penjelasan kepada tim pemeriksa baik intern maupun extern. m. Mengkoordinir pelaksanaan pameran di PRSU. n. Memantau pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Manajer cabang Medan kepada masing-masing Karyawan.

22 o. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan dengan sebaik-baiknya. D. Jaringan Usaha Setiap upaya pengembangan PT. KPB Nusantara Cabang Medan dilakukan dengan memanfaatkan peluang yang terbuka di lingkungan bisnis, dengan memperhatikan manfaat penambahan nilai, baik bagi PT. KPB Nusantara dan PTP Nusantara. PT. KPB Nusantara Cabang Medan yang memiliki tugas pokok mengelola Logistik dan seluruh aktivitas pengiriman, dengan sasaran memastikan seluruh proses pengiriman dan penyelesaian dokumen dilaksanakan dengan cepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Perbaikan pelayanan ini merupakan upaya yang akan terus menerus, baik dalam bentuk penyempurnaan proses bisnis yang ada, maupun dengan melakukan perubahan terhadap proses dan organisasi bisnis PT. KPB Nusantara Cabang Medan. Seluruh upaya ini akan dilaksanakan dengan menggunakan secara rasional keunggulan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada, serta menyelaraskan dengan arah pengembangan PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN). E. Kinerja Usaha Terkini Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada PT. KPBN Cabang Medan, perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah

23 dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja terkini yang dijalankan perusahaan adalah : 1. Meningkatkan pemahaman proses shipping administrasi dan pemahaman atas komoditi PTPN dengan memberikan pelatihan mulai dari proses tanaman, produksi, pabrik sampai dengan proses bisnis administrasi. 2. Menciptakan hubungan yang baik dengan lembaga penerbit dokumen utama dan pendukung ekspor dan hubungan komunikasi yang baik dengan pembeli. 3. Melaksanakan studi banding (Benchmark) secara berkala. F. Rencana Usaha Terdapat empat rencana usaha/kegiatan pengembangan PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan untuk kedepannya. Empat rencana tersebut adalah: 1. Jadwal penyelesaian dokumen pengapalan dan pembayaran dapat terukur. 2. Penempatan SDM yang memiliki kemampuan dan pengalaman dibidangnya masing-masing. 3. Memaksimalkan kinerja masing-masing urusan. 4. Memaksimalkan penggunaan Kantor Cabang Pembantu/Perwakilan di Pelabuhan Belawan. Jika keempat rencana kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik

24 akan dapat memberikan manfaat bagi PT. KPBN cabang Medan dan juga kepada PTPN. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh diantaranya adalah: 1. Memberikan peningkatan kekuatan keuangan sehingga akan membantu cashflow PTPN 2. Peningkatan perbaikan proses bisnis 3. Peningkatan penilaian kepuasan pelanggan