PLANETARIUM DI BALI 6

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana dan Penguji II.

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN PLANETARIUM TIM JAKARTA

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR GAMBAR. Halaman

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut:

BAB V KONSEP PERANCANGAN

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR

PLANETARIUM BANDUNG LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER II TAHUN 2007/2008

Perancangan Museum Astronomi Bertema Paradoks (Big Bang) sebagai Pusat Informasi Perbintangan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. PLANETARIUM SEMARANG Bentara Alam Gumilang / L2B LATAR BELAKANG

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Mari Menjelajah Mars, Fakta Paling Top - Alam Semesta,

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB 2 Landasan Teori

seperti sebuah bajak, masyarakat Cina melihatnya seperti kereta raja yang ditarik binatang, dan masyarakat Jawa melihatnya seperti bajak petani.

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL PLANETARIUM JAKARTA

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III ANALISA 3.1 ANALISA TAPAK

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB III STUDI LAPANGAN


BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

DESAIN INTERIOR PLANETARIUM DENPASAR

PEMUGARAN FACULTY HOUSE WISMA KERKHOVEN, LEMBANG

Bab IV Analisa Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

AUDITORIUM MUSIK KLASIK DI BANDUNG

TUGAS AKHIR BIOSKOP DI SINGARAJA KABUPATEN BULELENG-BALI STUDI AKUSTIK RUANG PERTUNJUKAN FILM BAB I PENDAHULUAN

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... vi

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB III ANALISA SITE

MUSEUM ANTARIKSA INDONESIA

IPA TERPADU KLAS VIII BAB 14 BUMI, BULAN, DAN MATAHARI

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Taman Pintar Tahun

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Projek Observatorium Astronomi. masyarakat umum. Hal ini tidak lepas dari keterbatasan fasilitas

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada

PROPOSAL MUSEUM SAINS DAN TEKNOLOGI DI SURABAYA

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

PLANETARIUM MEDAN LAPORAN PERANCANGAN TGA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2010/2011

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

BAB I LATAR BELAKANG. Universitas Kristen Maranatha 1

Bab I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT FOTOGRAFI YANG BERSIFAT FLEKSIBEL DI BANTUL, YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI

Jumlah total besaran luas fasilitas umum Pengunjung = Pengelola = 176 Total =

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya

Museum Antariksa Indonesia

BAB II DESKRIPSI MUSEUM GUNUNG API MERAPI (MGM)

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

Transkripsi:

PLANETARIUM Dalam bab ini dijabarkan mengenai teori planetarium, kajian terhadap proyek yang sejenis, serta spesifikasi umum Planetarium. 2.1 Planetarium Berikut dijabarkan mengenai teori tentang planetarium, sejarah, fungsi, jenis-jenis, kompone utama yang tedapat pada planetarium sistem operasi, dan program-program yang terdapat pada planetarium. 2.2.1 Pengertian Pengertian planetarium akan menjelaskan teori-teori tentang planetarium, dengan mengetahui teori-teori tentang planetarium sehingga dapat menyimpulkan pengertian dari planetarium yaitu: a. Planetarium merupakan sebuah bangunan fisik berupa ruang teater dengan menampilkan gambaran tentang benda-benda langit, susunan beserta pergerakannya melalui proyektor (Wilson,1994). b. Planetarium merupakan sarana wisata pendidikan yang menyajikan pertunjukan/menggambarkan peredaran dan letak planet-planet dalam tata surya, termasuk letak matahari yang menjadi pusat peredaran dengan menggunakan proyektor (Budiarto,2008). c. Planetarium merupakan sebuah tempat yang memutarkan pertunjukan berupa simulasi benda-benda langit. Dalam suatu planetarium biasanya terdapat ruang pertunjukan/ Theatre yaitu tempat diadakannya simulasi fenomena astronomis. PLANETARIUM DI BALI 6

Atap sebuah planetarium berbentuk kubah, tidak seperti pada observatorium. Meskipun sama-sama berbentuk kubah, kubah pada planetarium tidak dapat dibuka tutup. Inilah yang membedakan planetarium dengan observatorium. Akan tetapi, adapula planetarium yang juga merupakan observatorium (Gunawan,2014). Jadi Planetarium merupakan gedung pertunjukan dengan bagian atap berbentuk kubah setengah lingkaran yang tidak dapat dibuka dan kubah tersebut berfungsi sebagai layar serta terdapat proyektor utama yang digunakan untuk memperagakan posisi gerak susunan bintang-bintang dan benda-benda langit yang dipantulkan ke layar kubah dengan diiringi musik. 2.2.2 Sejarah Planetarium Sejarah dibuatnya sebuah Planetarium dimulai sejak abad ke-17, yakni seorang bangsawan bernama Frederick III of Holstein-Gottorp memesan sebuah Globe Khusus kepada Adam Olearius dan disempurnakan oleh Andreas Bösch. Proses pembuatannya kurang lebih 10 tahun, yakni dari tahun 1654 sampai 1664 pembuatan globe pesanan itu dibuat hingga rampung dan diberi nama dengan sebutan Globe of Gottorf. Gambar 2.1 Globe of Gottorf Sumber : http://www.dug2014.de/gottorfer_globus.jpg Globe ini merupakan cikal bakal Planetarium pertama didunia, pada bagian utama dari globe atau Planetarium ini adalah bulatan cengkung terbuat dari tembaga dengan diameter 3,1 meter yang ditaruh diatas. Ilustrasi mengenai rasi bintang terlukis di permukaan bulatan tersebut. Untuk bintangnya, digunakan bulatan kecil dan tembaga yang dilapisi emas. Cahaya dari lampu minyak yang ditaruh ditengah akan membuat bintang-bintang bersinar. PLANETARIUM DI BALI 7

Planetarium pertama berada di Museum Kunstkammer St. Petersburg Rusia, akan tetapi yang dipamerkan merupakan Replika dari Globe of Gottorf yang asli, hal ini disebabkan Planetarium tersebut hangus terbakar pada tahun 1717 dikarenakan perang Great Northern. Lalu Ratu Elizabeth dari Rusia membuat replika Globe of Gottorf. Pada saat itu, replica Globe of Gottorf tersebut disita oleh Jerman dan disimpan di Dutch Admiralty hingga akhirnya perang dunia II tahun 1947 replika Globe of Gottorf dikembalikan ke Rusia. Sedangkan pada abad ke-18 tahun 1744, telah dibuat Planetarium Mekanika bernama Eise Eisinga s Planetarium di kota Franeker Friesland Belanda oleh seorang astronom amatir asal Belanda bernama Eise Jeltes Eisinga. Planetarium yang sering disebut dengan orrey di bangun pada tangun 1774 sampai tahun 1781 dan mendapatkan pengakuan dan pujian dari Raja William I dan Pangeran Frederik dari kerajaan Belanda hingga akhirnya pada tahun 1818 Planetarium atau orrey tersebut diserahkan ke Belanda. Gambar 2.2 Eise Eisinga s Planetarium Sumber:http://www.ncsm.city.nagoya.jp/exhibit_files/ou tput/a530-photo.jpg Sementara pada abad ke-19 tahun 1912, seorang geografiwan bernama Wallace Walter Atwood membuat Globe dengan melubangi Globe dengan 692 lubang agar membuat simulasi bintang-bintang berdasarkan magnitude kecil sedangkan untuk mensimulasi matahari didalam globe dipasang sebuah bola lampu bergerak. Globe ini diberi nama dengan sebutan Atwood Celestial Sphare. Sekarang Atwood Celestial Sphare ini dipamerkan di Planetarium Chicago, USA. PLANETARIUM DI BALI 8

Dari ketiga Globe diatas merupakan cikal bakal sebuah Planetarium sebagai alat peraga mekanik untuk memperlihatkan pergerakan benda-benda langit seperti bintang, planet, bulan, dan matahari. Hingga pada awal abad ke-20, Planetarium mulai berintergrasi dari jenis mekanik menjadi jenis modern yakni dengan menggunakan teknologi proyektor. Ide pertama pembuatan proyektor Planetarium bermuda dari pengajuan oleh pendiri Museum Deutsches bernama Oskar Von Miller pada tahun 1913 dan proyektor Planetarium yang dibuat pada tahun 1919 berdasarkan ide Walther Bauersfeld dari Carl Zeiss Company. Pada bulan Agustus tahun 1923, proyektor pertama diberi nama Model I dipasang dipabrik Carl Zeiss di Jena. Bauerfeld untuk pertama kali mengadakan pertunjukkan didepan publik dengan proyektor tersebut di Museum Deutsches, München Jerman, 21 Oktober 1923. Gambar 2.3 Atwood Celestial Sphare Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Planeta rium_adler Deutsches Museum menjadi Planetarium pertama di dunia setelah proyektor dipasang secara permanen pada bulan Mei 1925. Di awal perang dunia II proyektor dibongkar dan disembunyikan. Setelah Deutsches Museum yang hancur akibat perang dunia II dibangun kembali, Proyektor Model I kembali dipasang pada 7 Mei 1951. Sementara tiga bangunan mulai dibangun planetariumplanetarium serupa dengan menggunakan proyektor di beberapa kota di Eropa seperti pada tahun 1928 dibangun Planetarium Roma di Itali, tahun 1929 juga dibangun Planetarium Moscow di Rusia dan tahun 1930 dibangun 5 planetarium yakni Planetarium Stockholm di Swedia, Planetarium Milan di Itali, Planetarium Hamburg di Jerman, Planetarium Vienna di Austria dan Planetarium Adler Chicago di USA. Hingga tahun 1937, pembangunan planetarium memasuki PLANETARIUM DI BALI 9

daratan Asia dan ditandangi dengan dibangunnya Planetarium Kyoto dan Planetarium Tokyo hingga akhir tahun 60-an. Pada tahun 1969 Planetarium Jakarta mulai beroperasi untuk pertama kalinya. Hingga pada tahun 1995, teknologi proyektor Planetarium memasuki era Digital yang meliputi aplikasi pertunjukkannya berpindah dari teknologi manual menjadi teknilogi komputerisasi. Hal ini dimulai oleh Planetarium London-Inggris yang modernisasi proyektornya secara digital untuk pertama kalinya. Sedangkan di tahun 1996 mulai bermuculan perusahaan pembuat proyektor untuk menemani proyektor yang telah lama ada yakni Carl Zeiss Company, seperti Goto Virtuarium Company asal Jepang yang mayoritas proyektor Planetariumnya menggunakan Proyektor Goto bahkan negara lain juga ada yang menggunakan produk Goto. Sementara perusahaan Sky Vision Company asal Inggris, Star Rider Company asal Amerika Serikat dan Astro Vision Company asal Cina juga mengalami proses pengembangan perusahan proyektor dengan memasyarakatkan jenis-jenis proyektornya dikalangan negaranya masing-masing maupun negara lain. (Gunawan,2014). 2.2.1 Fungsi Fungsi planetarium akan menjelaskan beberapa fungsi dari Planetarium, dengan mengetahui beberapa fungsi-fungsi planetarium sehingga dapat menyimpulkan fungsi dari planetarium yaitu: A. Berdasarkan peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 43 tahun 2010 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Planetarium, dalam melaksanakan penyebarluasan ilmu pengetahuan astronomi dan keantariksaan, planetarium memiliki fungsi sebagai berikut: a Penyelenggaraan pertunjukkan teater bintang atau simulasi menampakkan benda-benda dan peristiwa langit dengan menggunakan peralatan planetarium. b Pelaksanaan pameran gambar dan model tentang bumi, benda-benda langit, wahana antariksa dan peralatan astronomi. c Pelaksanaan perekaman dan pendokumentasian berbagai peristiwa astronomi. PLANETARIUM DI BALI 10

d Penyelenggaraan penyuluhan dan bimbingan mengenai ilmu pengetahuan bumi dan antariksa kepada guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar. B. Fungsi planetarium menurut Othman (1991) yaitu sebagai berikut: a. Planetarium berfungsi sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan dan manusia. b. Planetarium berfungsi sebagai pusat informasi yakni semua orang dapat menyalurkan pertanyaan mengenai astronomi sehingga dapat menjaga hubungan dengan komunitas astronomi internasional. c. Planetarium berfungsi sebagai tempat untuk melakukan kegiatan astronomi yakni dapat menyatukan astronomi amatir, para pelajar dan para professional. Kegiatan astronomi meliputi kursus, pameran, dan program rencana peneropongan. C. Fungsi planetarium menurut Budiarto (2008) yaitu sebagai berikut: a. Planetarium sebagai media informasi Planetarium merupakan sebuah media informasi secara langsung yang tidak didapat pada kebayakan perpustakaan lainnya. Penonton bisa mengamati secara langsung astronomi di luar angkasa dan bisa menyaksikan sebuah film mengenai sistem tata surya ini. Planetarium akan menjadikan sebuah alternatif bagi kebutuhan ilmu pengetahuan alam semesta. b. Planetarium sebagai media aktualisasi dan interaksi Planetarium sendiri merupakan sejenis wadah kegiatan mengenai astronomi dan beraktualisasi soal kebenaran alam semesta. Jadi bukan semata berorientasi komersil seperti layaknya pusat penelitian astronomi seperti NASA, universitas-universitas yang mempelajari tentang astronomi, International Astronomical Union (IAU) dan sebagainya. Wadah sejenis planetarium selain memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat juga dapat difungsikan sebagai pusat komunitas bagi orang-orang yang menyukai astronomi/luar angkasa. c. Planetarium sebagai pustaka atau bahan amatan Media pustaka tidak hanya berupa buku, ada juga yang berupa benda-benda yang dapat menambah pengetahuan dan media pustaka elektronik lainnya PLANETARIUM DI BALI 11

misalnya kaset, pita film, CD, DVD dan alat pembantu lainnya. Planetarium adalah tempat untuk membaca, mengamati, meneliti, memahami media pustaka. Planetarium juga menyediakan ruang pengamatan luar angkasa secara langsung dan tempat untuk melihat serta memahami media pustaka elektronik yaitu dengan disediakannya ruang audio visual atau bisokop mini. Jadi dapat disimpulkan fungsi dari planetarium yaitu: a. Sebagai tempat informasi dalam bidang Ilmu Astronomi b. Sebagai gedung pertunjukan terater bintang dan simulasi penampakan benda-benda dan peristiwa langit dengan menggunakan proyektor khusus pada ruang Planetairum. c. Sebagai tempat pendokumentasian berbagai peristiwa astronomi dari waktu ke waktu. d. Sebagai wadah kegiatan dalam bidang ilmu astronomi seperti kegiatan peneropongan bintang-bintang. 2.2.2 Jenis-jenis Berdasarkan fungsi pelayanannya menurut Sari (2010), jenis planetarium terbagi menjadi planetarium khusus dan planetarium umum terbagi lagi menjadi planetarium formal dan planetarium pelengkap yaitu sebagai berikut: A. Planetarium khusus merupakan planetarium yang digunakan untuk edukasi maupun penelitian semata. Seperti pada sekolah-sekolah umum, universitas maupun sekolah latihan militer. Contohnya observatorium di lembang (jawa Barat) yang dikelola oleh jurusan astronomi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung. B. Planetarium umum merupakan planetarium terbuka bagi masyarakat umum dengan tujuan edukasi dan rekreasi baik secara informatif maupun secara ekspretif. Planetarium umum dibedakan menjadi: a. Planetarium formal merupakan planetarium yang memiliki pengelolaan tersendiri walaupun bergabung dengan fasilitas lain tapi hubungannya saling menunjang. Contohnya Alder Planetarium di USA dan Planetarium Jakarta. PLANETARIUM DI BALI 12

b. Planetarium pelengkap merupakan bagian dari science centre atau museum yang berfungsi untuk memukau para pengunjung. Contohnya Planetarium Angkatan Laut Surabaya. 2.2.3 Komponen Utama Komponen utama akan menjelaskan bagian-bagian yang terdapat pada ruang utama yang terdapat pada planetarium yaitu ruang pertunjukkan teater bintang. Berikut adalah beberapa komponen yang terdapat pada planetarium yaitu: A. Susunan tempat duduk Pada susunan tempat duduk mengelilingi proyektor utama yang berfungsi untuk memperagakan posisi gerak susunan bintang dan benda langit secara vertikal, sehingga penonton dapat melihat objek-objek pada kubah dengan arah yang sama. Kubah di fungsikan sebagai layar, dengan posisi tempat duduk di miringkan atau datar mengarah (horizontal) ke atas serta terdapat area panggung yang di fungsikan sebagai tempat moderator untuk kegiatan lain seperti seminar dan lain- lain. Kapasitas tempat duduk yang ditampung di planetarium tergantung dengan besaran kubah yaitu: Tabel 2.1 Diameter Kubah dan Kapasitas Duduk Diameter antara Kapasitas tempat duduk 7 meter 10 50 orang 7 11 meter 20 130 orang 11 13 meter 40-200 orang 13 16 meter 140 250 orang 16 19 meter 200-270 orang 19 meter 250 680 orang Sumber: (Wilson, 1994) B. Proyektor pada planetarium Di dalam ruangan pertunjukan terdapat sumber gambar berupa proyektor planetarium yang umumnya di letakkan di tengah ruangan. Fungsi dari proyektor yaitu dapat memperagakan pergerakan benda-benda langit sesuai dengan waktu dan lokasi. PLANETARIUM DI BALI 13

Gambar 2.4 Proyektor pada Planetarium Sumber : http://langitselatan.com/wp-content/uploads/2009/04/kpday-three-009.jpg Proyektor planetarium memiliki desain dasar dengan 3 komponen utama menurut Sari (2010) yaitu :. a Sistem proyeksi planet Planet-planet diproyeksikan melalui sistem tersendiri yaitu analog mekanikal. Analog mekanikal berupa model miniatur dari karakteristik orbit planet-planet (satu analog untuk setiap proyektor planet), bumi, matahari, dan posisi planet secara mekanis ditampilkan. Operator dapat memilih baik dari sudut pandang bumi maupun sudut pandang matahari untuk tampilan gerakan planet-planet. b Lampu bintang Memproyeksikan milyaran bintang-bintang angkasa. Lampu bintang merupakan sebuah alat yang menghasilkan titik-titik intensitas sumber cahaya yang kecil. Cahaya ini difokuskan melalui ribuan lensa individual dan lubanglubang kecil yang diproyeksikan ke kubah. c Penggunaan komputer Komputer digunakan untuk menyambungkan tiga jenis gerakan sumbu yang memungkinkan operator untuk memutar bola langit pada titik manapun yang memungkinkan observasi langit dari planet manapun dalam tata surya atau dari titik manapun di antariksa. Sistem ini mendemonstrasikan sudut pandang normal bumi kelangit melalui konsep Kopernikus atau Galelio dan mengatur keseluruhan gerakan untuk dianalisa pengamat. Pertunjukan berlangsung dengan diringi musik. Materi pertunjukan bias berbeda-beda tergantung pada judul pertunjukan dan jadwal. PLANETARIUM DI BALI 14

Pada proyektor terdapat proyektor pembantu yang letaknya dapat ditempatkan di sekitar proyektor utama, proyektor ini terdiri dari: a. Proyektor shooting star b. Proyektor efek pelangi c. Proyektor komet d. Proyektor panorama proyektor meteor e. Proyekyor slide f. Proyektor efek C. Kubah pada planetarium Kubah difungsikan sebagai layar berbentuk setengah lingkaran yang dipantulkan oleh proyektor. Kubah pada planetarium umumnya di bangun dengan material lapisan dari rib-rib baja melengkung sebagai rangka serta terdapat lapisan panel aluminium yang disambung pada rangka. Dengan adanya karpet dan dinding kain dapat meredam suara yang tidak diinginkan (Wilson, 1994). Panel aluminum Rib-rib baja 2.2.4 Sistem Operasi Proyektor Gambar 2.5 Kubah Planetarium Sumber : http://aerospace.wcc.hawaii.edu/images/largedome.jpg yang ada diruang planetarium diletakkan ditengah yang dikelilingi oleh tempat duduk penonton dan sistem loudspeaker yang berada disisi PLANETARIUM DI BALI 15

kubah. Sumber infrared dan sistem kamera mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari penonton. Gambar diproses oleh system Cinematrix, yang mengirimkan informasi kepada prosesor grafis SGI. SGI bertugas mengirim data melalui MIDI kepada Sistem Interaktif Audio. Dan lagi, planetarium mengoperasikan sebuah sistem multimedia independen dengan sistem grafis vektor (Digistar) dan banyak audio, video dan peralatan proyeksi slide yang dikendalikan dengan komputer (Sari,2010). 2.2.5 Program-program Pada planetarium menurut Wilson (1994) memiliki program-program untuk meningkatkan fasilitas yaitu sebagai berikut: a. Program Umum merupakan program yang ditujukan ke masyarakat umum untuk melihat pertunjukan planetarium dengan jadwal yang ditentukkan misalnya 6 hari dalam seminggu. b. Program Sekolah merupakan program yang ditujukan ke kelompok-kelompok siswa dari tingkat SD, SMP, SMA umum untuk melihat pertunjukan planetarium dengan jadwal yang ditentukkan. c. Program Penyewaan ruang merupakan program yang ditujukan ke kelompokkelompok swasta seperti kelompok gereja, kelompok wisatawan, kelompok pesta ulang tahun dan lain-lain yang dapat disewakan dengan jadwal yang ditentukkan. Gambar 2.6 Sistem Operasi pada Planetarium Sumber:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/216 /3/Chapter%20II.pdf PLANETARIUM DI BALI 16

d. Program Khusus merupakan program yang di tujukan ke masyarakat umum maupun para siswa yang ingin mendalami ilmu astronomi dengan jadwal yang di tentukkan. 2.3 Studi Proyek Sejenis Terdapat beberapa jenis planetarium yang dapat dijadikan pedomanan dalam perencanaan Planetarium yang ada di berbagai Negara salah satunya: 2.3.1 Planetarium Jakarta Planetarium Jakarta akan menjelaskan bagian-bagian yang terdapat pada planetarium Jakarta dari potensi lokasi, fasilitas-fasilitas, hingga sistem penggelolaan pada planetarium Jakarta: A. Lokasi Planetarium Jakarta Gambar 2.7: lokasi Planetarium & Observatorium Jakarta Sumber : http://planetariumjkt.com/index.php/profile/peta-lokasi.html Planetarium Jakarta berlokasi di daerah pusat kota yaitu dekat dengan Taman Ismail Marzuki (TIM) yang merupakan pusat kesenian, Jln. Cikini Raya, no. 73 Jakarta Pusat, daerah khusus Ibukota Jakarta. B. Tujuan Tujuan pada Planetarium Jakarta (Planetarium & Observatorium Jakarta, 2014) yaitu: a. Sebagai sarana pendidikan dan wisata ilmiah b. Memberi gambaran kepada masyarakat umum/ pengunjung dan para pelajar hal-hal yang ada di luar angkasa seluas-luasnya. PLANETARIUM DI BALI 17

c. Sebagai proses pembelajaran tambahan dalam mata pelajaran yang ada di sekolah yang merupakan bagian terpadu proses pendidikan / pembelajaran untuk menarik minat pelajar dan masyarakat umum mendalami bidang sains dan teknologi keastronomian. d. Sekolah dan Masyarakat umum dapat lebih terinovasi dalam IPTEK ke Astronomian sekaligus membangunan pandangan terhadap jagad raya secara menyeluruh. C. Fungsi pada Planetarium Jakarta yaitu: Berdasarkan peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 43 tahun 2010 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Planetarium, dalam melaksanakan penyebarluasan imlu pengetahuan astronomi dan keantariksaan, planetarium memiliki fungsi sebagai berikut: a Penyelenggaraan pertunjukkan teater bintang atau simulasi menampakkan benda-benda dan peristiwa langit dengan menggunakan peralatan planetarium. b Pelaksanaan pameran gambar daan model tentang bumi, benda-benda langit, wahana antariksa dan peralatan astronomi. c Pelaksanaan perekaman dan pendokumentasian berbagai peristiwa astronomi. d Penyelenggaraan penyuluhan dan bimbingan mengenai ilmu pengetahuan bumi dan antariksa kepada guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar. D. Fasilitas-Fasilitas pada Planetarium & Observatorium Jakarta (Planetarium & Observatorium Jakarta, 2014) yaitu: a. Pertunjukan Citra Ganda Gambar 2.8 Suasana fasilitas pertunjukan citra ganda Sumber:http://penjelajahangkasa.com/wpcontent/uploads/20 13/06/DSC_0682.jpg Kapasitas : 150 orang Waktu : ± 40 menit PLANETARIUM DI BALI 18

Fasilitas : tempat duduk dengan media slide b. Planetarium/ Pertunjukan Teater Bintang Gambar 2.9 Suasana fasilitas planetarium Sumber : Hasil Obervasi, 2015 Gambar 2.10 Suasana area kontrol ruang planetarium Sumber: Hasil Obervasi, 2015 Kapasitas : 330 orang Waktu : ± 60 menit Diameter Kubah : 22 meter Luasan Ruang : ± 415,3 m2 Materi yang dibahas : Tata surya, Penjelajah kecil di tata surya, Pembentukan tata surya, Planet biru bumi,dari ekuator sampai ke kutub, Gerhana matahari dan gerhana bulan, Galaksi kita bima sakti, Riwayat hidup bintang, dan Bintang ganda dan bintang variable. Jenis Proyektor : Pronyektor Carl Zeiss yang dapat berputar 360 Fasilitas :Tempat duduk, ruang kontrol, ruang elektrikal dan pumbling. Pola sirkulasi penonton : Linier Material : Untuk material pelapis dinding dan plafon semuanya menggunakan karpet. Karena fungsi material karpet yaitu dapat meredam suara yang lebih optimal. Makin tebal dan berat karpet makin besar pula daya serap dan kemampuannya dalam meminimalisir kebisingan. c. Ruang Pameran / Exhibition Hall PLANETARIUM DI BALI 19

d. Perpustakaan Fasilitas :Gambar-gambar astronomi, model miniatur Letak Gambar 2.11 Suasana fasilitas pameran Sumber : Hasil Observasi, 2015 Luasan Ruang : 729 m2 wahana antariksa dan replica benda-benda langit, serta diorama yang menampilkan film-film astronomi dan dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan mengenai benda-benda langit. : Lantai I di bawah Ruang planetarium. Keterangan : Ruang Pameran dapat dikunjungi oleh pengunjung sebelum pertunjukan teater bintang/ Planetarium berlangsung tanpa dipunggut biaya. Jumlah Buku : 4000 buku Letak : Lantai 2 Gambar 2.12 Suasana Perpustakaan Sumber: Hasil Observasi, 2015 PLANETARIUM DI BALI 20

Luasan Ruang : 184 m2 Jenis buku :Buku-buku yang berkaitan dengan astronomi, majalah, koran. e. Area Tunggu Pengunjung Gambar 2.13 : Suasana area tunggu Sumber: Hasil Observasi, 2015 Letak : Lantai 1 & 2 Luasan Ruang Fasilitas f. Toko Cinderamata Gambar 2.14 Suasana area antrean menuju ruang planetarium Sumber: Hasil Observasi, 2015 : 150 m2 :Tempat duduk serta area atrean menuju ruang Planetarium. PLANETARIUM DI BALI 21

Gambar 2.15 Toko Cinderamata Sumber: http://library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2012-1-00030-ds%202.pdf Letak : Lantai 1 Luasan Ruang Fasilitas g. Peneropongan Umum : 50 m2 :terdapat cinderamata bertemakan hal-hal yang ada di luar angkasa. Letak h. Observatorium Gambar 2.16 Suasana Peneropongan umum Sumber:http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00030-ds%202.pdf Luasan Ruang : Lantai atas : 100 m2 Jadwal Peneropongan :Tak Tentu dan biasanya Jadwal peneropongan ditempat di sekitaran bangunan planetarium. PLANETARIUM DI BALI 22

i. Kantor Pengelola Gambar 2.17 Suasana fasilitas observatorium Sumber:http://jakarta.panduanwisata.id/files/2014/11/planetariu m-1.jpg Letak : Lantai 1 Fasilitas Jumlah pegawai : 48 orang E. Jadwal Pertunjukan Planetarium Jakarta Gambar 2.18 Suasana Kantor Pengelola Sumber: Hasil Observasi, 2015 : Ruang Direktur dan wakit direktur, ruang kerja staff, Ruang Rapat, Ruang Mep, R. Keamanan. PLANETARIUM DI BALI 23

Tabel 2.2 Jadwal Pertunjukan Planetarium Jakarta No. Program Hari Jam Harga Tiket 1. Program Selasa - 09.30 wib, 11.00 -Anak-anak Rp. 3.500,00/ rombongan Kamis wib dan 13.30 perorang. Jumat wib 09.30 wib dan - Dewasa Rp. 7.000,00/ perorang. 13.30 wib 2. Umum Selasa- Jumat 16.30 wib - Siswa dan Mahasiswa Rp.5.000.00/ Sabtu - 10.00 wib, 11.30 perorang Minggu wib, 13.00 wib dan 14.30 wib -Masyarakat umum Rp. 10.000,00/perorang Sumber: Planetarium & Observatorium Jakarta, 2014 Keterangan: a. Untuk hari senin, Planetarium Jakarta ditutup untuk pemeriksaan dan pemeliharaan alat-alat dah yang lainnya. b. Ketentuan rombongan minimal 100 orang c. Untuk pendaftaran rombongan disediakan souvenir berupa poster, peta bulan, peta bintang, buku panduan, stiker dan lain-lain selama persediaan masih ada. F. Pemilihan lokasi Planaetarium Jakarta berdasarkan hasil wawancara dengan pak widya sebagai staff di Planetarium Jakarta: a. Faktor sejarah b. Gagasan dari Bung karno c. Central kegiatan di Jakarta d. Untuk pemilihan lokasi bangunan Planetarium bisa di bangun dimanapun, kalau observatorium memiliki banyak syarat lokasi yang khusus. G. Sistem Pengelolan Planetarium Jakarta Pengelolaan Planetarium Jakarta berada di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah kerja sama dengan berbagai institusi pendidikanyang ada di Jakarta. H. Jumlah Pengunjung Planetarium tahun 2006-2013 PLANETARIUM DI BALI 24

Tabel 2.3 Jumlah Pengunjung Planetarium Jakarta Tahun Pengunjung Pengunjung Penrtunjukan Teater Pertunjukan Bintang Ganda 2006 195.938 11.670 2007 125.453 12.826 2008 263.175-2009 212.267-2010 345.448-2011 210.558-2012 252.517-2013 213.243 - Sumber: Planetarium & Observatorium Jakarta, 2014 Citra Jumlah 207.608 138.279 263.175 212.267 345.448 210.558 252.517 213.243 2.3.2 Planetarium Jagad Raya Tenggarong Planetarium Jagad Raya Tenggarong akan menjelaskan bagian-bagian yang terdapat dari potensi lokasi, fasilitas-fasilitas, hingga sistem penggelolaan. A. Lokasi Planetarium Jagad Raya Tenggarong Gambar 2.19 : Peta Lokasi Planetarium Jagag Raya Tenggarong Sumber:https://www.google.co.id/maps PLANETARIUM DI BALI 25

Berlokasi di jalan Diponegoro Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Lokasi Planetarium Jagag Raya Tenggarong sangat strategis, tepat di pusat kota Tenggarong, bersebelahan dengan Museum Mulawarman,dan bersebrangan dengan dermaga penyebarangan ke Pulau Parai Kumala (Trihantono,Hanief, 2015). B. Tujuan Tujuan Planetarium Jagad Raya Tenggarong yaitu: a. Sebagai sarana wisata pendidikan untuk menikmati keindahan alam semesta berupa bintang-bintang, planet dan objek-objek langit lainnya. b. Sebagai tempat teater bintang atau teater alam, karena dapat memperlihatkan isi alam semesta serta susunannya. C. Fasilitas-fasilitas Terdapat fasilitas-fasilitas yang terdapat pada planetarium jagag raya Tenggarong yaitu: a. R. Planetarium Kapasitas Gambar 2.20 Suasana fasilitas Planetarium Sumber: http://i.ytimg.com/vi/keww9n5xno/hqdefault.jpg Diameter kubah Jenis Proyektor : 92 tempat duduk : 11 meter : Proyektor Skymaster ZKP 3 buatan perusahaan Carl Zeiss Jerman, dengan ketinggian maks. 2750 mm dan berat proyektor 250 kg serta memiliki 100 lensa. Selain proyektor utama terdapat juga proyektor penunjang yaitu proyektor effect dan 8 proyektor slide yang berfungsi untuk memproyeksikan gambar. PLANETARIUM DI BALI 26

Ruang Planetarium : Tidak terdapat bukaan jendela kecuali pintu masuk keluar ruang planetarium agar meminimalisir adanya cahaya yang masuk dan sirkulasi udara di atur dengan pendingin ruangan. b. R. Pameran Pada ruang pameran Planetarium Jagad Raya Tenggarong memiliki 52 poster luar angkasa tentang objek-objek di tata surya, galaksi dan alam semesta. D. Sistem pengelola Planetarium Jagad Raya Tenggarong merupakan salah satu planetarium yang beroperasi di Indonesia dan berada dibawah Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara. E. Jadwal pertunjukkan Terdapat jadwal pertunjukkan Planetariu Jagad Raya Tenggarong Trihantono (2015) yaitu: No. Katagori Hari Jam Harga Tiket 1. Dewasa Setiap Hari 08:00-14:00 2. Anak-Anak di bawah 12 tahun Keterangan : Gambar 2.21Suasana fasilitas Pameran Sumber:http://www.kutaikartanegarakab.go.id/images/gallery/DSC_1606.jpg Tabel 2.4 Jadwal Pertunjukan Planetarium Jagad Tenggarong wita Setiap Hari 08:00-14:00 wita - Dewasa Rp. 7.500,00/ perorang - Anak-anak Rp. 5.000.00/perorang a. Planetarium Jagad Raya Tenggarong buka setiap hari setiap hari, hari libur nasional pun Planetarium Jagad Raya Tenggarong tetap buka kecuali hari jumat dan hari pertama Idul Fitri. PLANETARIUM DI BALI 27

b. Agar menikmati pertunjukan, adanya batas minimal pengunjung yaitu 30 orang untuk katagori umum 40 orang untuk katagori rombongan. Apabila dibawah jumlah minimal, pertunjukan dapat dilakukan berapapun pengunjungnya dengan membayar Rp. 200.000. 2.3.3 Adler Planetarium Alder planetarium akan menjelaskan bagian-bagian yang terdapat pada alder planetarium dari potensi lokasi, fasilitas-fasilitas, hingga sistem penggelolaannya. A. Lokasi Adler Planetarium Berlokasi di 1300 S Lake Shore Dr, Chicago, IL 60605, Amerika Serikat, di ujung timur laut dari Pulau Northerly di Tepi Danau Michigan di Chicago, lllinois sehingga dapat menunjang dalam peneropongan bintang-bintang. B. Denah Alder Planetarium Gambar 2.22 Peta lokasi Alder Planetarium Sumber: https://www.google.co.id/maps Gambar 2.23 Denah Aldar Planetarium Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/adler-map/ PLANETARIUM DI BALI 28

Bangunan Alda Planetarium dengan 4 lantai terdiri dari: Tabel 2.5 Ruang-ruang yang terdapat pada tiap lantai Pada Level bangunan Ruang Pada Star Level Star Theater Star Exhibit: Mission Moon, Community Design Lab, Clark Family Welcome Gallery, Hidden Wonders) Pada Lower Level Teleskop, Astronomi dalam budaya, Ruang Teater, Ruang Luar Angkasa, Ruang visualisasi laboratorium, Galeri Awood Sphare The Universe Pada Mid Level Pada Upper Level Toilet, Ruang kelas pembelajaran,kantor pengelola Rainbow Lobby, Sky Theater. Café Galileo, Kantor pengelola, Our Solar System, X-Laboratorium, Toko Aldar, Planet Ekspolers,Gemini XII C. Aktivitas dan kegiatan Aktivitas dan kegiatan menjabarkan kegiatan-kegiatan yang terdapat pada fasilitas-fasilitas pada alder planetarium. a. Berkunjung dan melihat pameran, terdapat beberapa ruang yang dikunjungi yaitu: Gambar 2.24 Mission Moon Sumber:http://www.adlerplanetarium.org/ex hibits/mision-moon Gambar 2.25 Tata Surya kita Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/exhibits/ Gambar 2.26 Astronomi dalam Budaya Sumber: http://www.adlerplanetarium. org/exhibits/ Gambar 2.27 Clark Family Welcome Gallery Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/exhibits/ PLANETARIUM DI BALI 29

Gambar 2.28 Atwood Celestial Sphare Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Planeta rium_adler Gambar 2.29 Hidden Wonders Sumber:http://www.adlerplanetarium.org/ exhibits/ Gambar 2.31 Ruang Visualisasi Laboratorium Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/svl/ Gambar 2.30 Gemini XII Sumber: http://www.cityprofile.com/illinois/p hotos/5222-chicago-adler_planetarium_6.html Gambar 2.33 Planet Ekspolers Sumber: http://www.adlerplanetarium. org/exhibits/ Gambar 2.32 Pameran Teleskop Sumber:http://www.adlerplanetariu m.org/exhibits/ PLANETARIUM DI BALI 30

b. Belajar, terdapat beberapa ruang yang dapat digunakan yaitu: Gambar 2.34 Community Design Lab Sumber:http://www.adlerplanetarium.org/exhibits/ Gambar 2.35 Ruang Angkasa Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/exhibits/ Gambar 2.36 Ruang Kelas Belajar Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/educator-resources/ c. Menonton pertunjukkan, terdapat beberapa ruang yang dapat digunakan yaitu: Gambar 2.37 Space Theater Sumber: http://www.adlerplanetariu m.org/shows/ Gambar 2.38 Sky Theater Sumber:http://www.spitzinc.com/project adler-planetarium/ d. Makan dan minum, terdapat beberapa ruang yang dapat digunakan yaitu: Gambar 2.39 Café Galileo Sumber: http://www.lobergconstruction.com/wpcontent/uploads/adler_planetarium.jpg PLANETARIUM DI BALI 31

e. Berbelanja, terdapat ruang yang dapat digunakan yaitu: D. Sistem Pengelolaan Pengelolaan Adler Planetarium dikelola oleh pihak swata yang dipimpin oleh Michelle B. Larson, Ph. D. Alder Planetarium adalah organisasi amal dan anggota dari American Association of Museum dan Chicago Museum. 2.3.4 Simpulan Tinjauan Proyek Sejenis Tinjauan Proyek Sejenis diatas dapat diperoleh suatu perbandingan antara proyek studi, yaitu Gambar 2.40 Adler Store Sumber: http://www.adlerplanetarium.org/exhibits/ PLANETARIUM DI BALI 32

Tabel 2.6 Perbandingan Proyek Sejenis Kriteria Planetarium Jakarta Planetarium Jagad Alder Planetarium Raya Tenggarong Owner Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Swasta Sifat Publik Publik Publik Kunjungan Pengunjung Semua umur Semua umur Semua umur Kelebihan - Dekat dengan Taman - Tepat di pusat kota - Diujung timur laut dari Ismail Marzuki Tenggarong, Pulau Northerly (TIM) yang - Bersebelahan dengan - Di Tepi Danau Michigan merupakan pusat Kesenian - Pusat Kota Kekurangan - Bentuk yang monoton dan kurang menarik - Tidak ada perubahan jadwal pertunjukkan dari tahun ke tahun - Tampilan bangunan kurang menarik - Kurangnya perawatan pada fasilitas-fasilitas yang disediakan - Kurangnya dana yang Museum di Chicago, lllinois Mulawarman - Bersebrangan dengan dermaga sehingga menunjang peneropongan dapat dalam bintangbintang. penyebarangan ke Pulau Parai Kumala. - Terdapat banyak galeri yang di pamerkan - Tampilan bangunan menarik untuk di kunjungi. - Fasilitas yang tersedia dapat disewakan - Fasilitas hiburan kurang - Kurangnya dana yang dibutuhkan untuk mengelola Planetarium Jagad Raya Tenggarong dibutuhkan untuk mengelola Planetarium. Massa Tunggal Tuggal Tunggal PLANETARIUM DI BALI 33

Bangunan Pola Massa Monolit Monolit Monolit Diameter Kubah 22 meter 11 meter 22 meter Jenis Proyektor Kapasitas tempat duduk Pronyektor Carl Skymaster ZKP 3 Pronyektor Zeiss Zeiss Model II 330 Tempat duduk 92 Tempat duduk 300 Tempat duduk Berdasarkan pengamatan dari Planetarium Jakarat, Planetarium Jagad Raya Tenggarong dan Adler Planetarium serta data yang diperoleh diberbagai sumber dapat disimpulkan yaitu: A. Fasilitas yang dimiliki yaitu: a. Pada Planetarium Jakarta dan Planetarium Jagag Raya Tenggarong fasilitas yang dimiliki hampir sama yaitu berupa ruang pertunjukkan teater bintang, ruang pameran namun materi yang dipamerakan sedikit, yang membedakan Planetarium Jakarta mempunyai ruang observatorium sedangkan Planetarium Jagad Raya Tenggarong tidak. b. Pada ekterior bangunan Planetarium Jagag Raya Tenggarong terdapat taman tata surya sehingga menarik untuk dikunjungi. c. Pada Adler Planetarium memiliki ruang pameran dengan berbagai tema misalnya Astronomi dalam budaya, pameran tata surya, ruang angkasa, planet ekpolers dan lain-lain. B. Tampilan bangunan Tampilan bangunan akan menjelaskan tampilan bangunan atau fasab bangunan yang tedapat pada tiap Planetarium yaitu: a. Pada tampilan bangunan Planetarium Jakarta terkesan menonton terlihat segi warna yang dominan warna biru dipadukan dengan warna putih serta tidak terdapat ornamen-ornamen yang ada di Planetarium Jakarta. PLANETARIUM DI BALI 34

b. Pada tampilan bangunan Planetarium Jagag Raya Tenggarong menyesuaikan dengan lingkungan yaitu musim tropis terlihat dari bentuk atap bangunan segitiga serta terdapatnya ventilai di tiap-tiap ruangan. Pada bagian tampak depan di kiri dan kanan Planetarium terdapat pilar-pilar sehingga terkesan megah. Namun tidak terlihatnya kubah yang merupakan ciri khas dari bangunan planetarium. c. Pada tampilan bangunan Adler Planetarium terkesan klasik dengan bagian atap berbentuk kubah serta menggunakan material beton dan di sekelilinginya mengarah ke modern berbentuk seperti pyramid dengan bagian atap menggunakan material kaca dan baja. Warna yang ditampilan warna biru dan abu-abu serta minimnya ornamen yang diterapkan sehingga memiliki keharmonisan antara bangunan dengan sekitar lingkungan. C. Sistem pengelolaan Pada sistem pengelolaan akan menjelaskan sistem pengelolaan pada tiap-tiap planetarium. a. Sistem pengelolaan Planetarium Jakarta dan Planetarium Jagag Raya Tenggarong dikelola oleh badan pemerintahan yaitu dinas pendidikan PLANETARIUM DI BALI 35

setempat. Namun kurangnya data yang diberikan mengakibatkan kurangnya perawatan alat-alat yang terdapat di Planetarium Jakarta dan Planetarium Jagag Raya Tenggarong. b. Sistem pengelolaan Adler Planetarium dikelola oleh pihak swasta namun aset bangunan Alder Planetarium di miliki oleh badan pemerintahan. Sehingga dana yang didapatkan difungsikan untuk perawatan alat-alat yang ada di Adler Planetarium. Pada Adler Planetarium menyediakan program penyewaan ruang seperti acara resepsi pernikahan, seminar, maupun acara ulang tahun. Jadi di Alder Planetarium menggadakan pengalian dana untuk meningkatkan fasilitas yang terdapat pada Planetarium. Masyarakat dapat menjadi anggota dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan. 2.4 Spesifikasi Umum Spesifikasi umum akan menjabarakan tentang pengertian, tujuan, sasaran, fungsi, lingkup pelayanan, klasifikasi fasilitas, sistem pengelolaan, dan langgam bangunan. 2.4.1 Pengertian Planetarium Planetarium merupakan gedung pertunjukan dengan bagian atap berbentuk kubah setengah lingkaran yang tidak dapat di buka dan kubah tersebut berfungsi sebagai layar serta terdapat proyektor utama yang digunakan untuk memperagakan posisi gerak susunan bintang-bintang dan benda-benda langit yang dipantulkan ke layar kubah dengan diiringi musik. 2.4.2 Tujuan dan Sasaran A. Tujuan Secara umum tujuan dari pengadaan Planetarium adalah : a. Untuk menciptakan suatu tempat wisata edukasi yang menyenangkan. b. Meningkatkan daya Tarik dalam mempelajari bagain dari ilmu astronomi. c. Menjadi daya Tarik wisatawan yang mempengaruhi dalam bidang pariwisata. B. Sasaran Secara umum sasaran dari pengadaan Planetarium adalah : a. Para siswa datang berkunjung dan menikmati fasilitas yang ada pada Planetarium. PLANETARIUM DI BALI 36

b. Di harapkan para wisatawan datang berkunjung dan menikmati fasilitas yang ada pada Planetarium. c. Diharapkan masyarakat datang berkunjung dan menikmati fasilitas yang ada pada Planetarium. 2.4.3 Fungsi Planetarium: Secara umum fungsi dari Planetarium yaitu: a. Sebagai tempat informasi dalam bidang Ilmu Astronomi b. Sebagai gedung pertunjukan terater bintang dan simulasi penampakan bendabenda dan peristiwa langit dengan menggunakan proyektor khusus pada ruang Planetairum. c. Sebagai tempat pendokumentasian berbagai peristiwa astronomi dari waktu ke waktu. d. Sebagai wadah kegiatan dalam bidang ilmu astronomi seperti kegiatan peneropongan bintang-bintang. 2.4.4 Lingkup Pelayanan Planetarium ini bersifat publik dan dapat menampung seluruh civitas di dalamnya dengan nyaman. Ada beberapa lingkup pelayanan yang umumnya terdapat pada Planetarium: a. Pelayannan rekreasi dan edukasi untuk para pengunjung dengan menggunakan alat proyektor untuk memperagakan posisi gerak susunan bintang-bintang dan benda-benda langit yang dipantulkan ke layar kubah dengan diiringi musik. b. Menyediakan ruang pameran di sertai dengan keterangan/petunjuk ditiap benda-benda yang dipajang. c. Menyediakan perpustakaan mengenai bagian ilmu-ilmu astronomi. d. Menyediakan area untuk kegiatan peneropongan yang dilakukan di hari tertentu yaitu terdapat area kosong dengan ketinggian tertentu serta gudang untuk tempat penyimpanan alat-alat nya. e. Menyediakan ruangan yang menjual makanan dan minuman f. Menyediakan ruangan yang menjual survenir yang berkaitan dengan yang di pertunjukkan di Planterium. g. Menyediakan jalur transportasi meliputi transportasi vertikal dan horizontal. h. Menyediakan jaringan komunikasi berada dibeberapa titik. PLANETARIUM DI BALI 37

i. Menyediakan jaringan pengamanan bangunan yaitu jaringan pemadam kebakaran dibeberapa titik. j. Menyediakan jaringan air, listrilk yang dihubungkan tiap ruang untuk sistem utilitas. k. Menyediakan ruangan untuk mengatur segala kebutuhan di Planetarium l. Menyediakan ruangan untuk pemeliharaan alat-alat yang ada di Planetarium. 2.4.5 Klasifikasi Fasilitas Klasifikasi fasilitas Planetarium di Bali dikelompokkan menjadi 7 fasilitas yaitu: A. Fasilitas Utama: a. Planetarium b. Ruang Pameran c. Perpustakaan B. Fasilitas Penunjang: a. Lobby b. Restaurant/ café/food court c. Toko cinderamata/souvenir C. Fasilitas Pengelolaan: a. Kantor Pengelola b. Ruang Rapat D. Fasilitas Servis: a. Ruang Mekanikal Elektrikal dan Pumbling b. Gudang c. Parkir 2.4.6 Sistem Pengelolaan Sistem pengelolaan pada Planetarium merupakan proyek pemerintah yang berfungsi sebagai objek wisata rekreasi dan edukasi yang berorientasi tidak hanya bagian pendidikan juga pariwisata. Pendanaan yang didapatkan setiap tahun oleh pihak pemerintah dan pengunjung yang datang. PLANETARIUM DI BALI 38