BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini banyak menjadi sorotan publik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. pelaksanaan kegiatan di KJM telah menerapkan unsur-unsur SPI di dalamnya. Hal

BAB I INTRODUKSI. Bab ini akan menguraikan terlebih dulu tentang latar belakang topik

06 06 / / 10 10/ /

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

Nomor 61 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 61 TAHUN 2010

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

BAB 1 PENDAHULUAN. Institut Seni Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANDUNG BARAT

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

BUPATI PAKPAK BHARAT

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memuat tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan

BAB VII PENUTUP. pengendalian intern, harus dilaksanakan kelima unsur dari SPIP yaitu lingkungan

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LEMBAGA SANDI NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut dapat disajikan secara transparan dan akuntabel. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini berisi mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dibuat,

PEMERINTAH KOTA BLITAR

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kancah internasional. Kemajuan PT berimbas pada kemajuan dunia ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sejak adanya amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atau disingkat menjadi SPIP

BUPATI MALUKU TENGGARA

GAMBARAN UMUM TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

SPIP adalah sistem pengendalian intern diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Apa sebenarnya SPI dan SPIP?

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUKU RENCANA PROGRAM KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (LPMPSDM)

\ 7Oo / 1gg / t.a / Lo\L

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan Sub Sektor Peternakan di Provinsi Jawa Barat

MEMUTUSKAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SOE TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA SOE.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Ulum, 2004). (Stanbury, 2003 dalam Mardiasmo, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah untuk senantiasa tanggap dengan lingkungannya, dengan berupaya

PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 34i- TAHUN 2011 TENTANG

MANUAL PROSEDUR MUTU STT IBNU SINA BATAM

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan.

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Revisi Tanggal Perpajakan Agustus 2013 MP-UJM-P-FIA-UB. Tanggal : 19 Agustus 2013

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

Manual Mutu Pengabdian

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 51 TAHUN 2010

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya didasarkan pada prinsip efisien dan produktivitas seperti

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. Visi Universitas XY pada tahun 2025 adalah menjadi. kecendekiaan. Salah satu misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Universitas Gadjah Mada PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Negara mempunyai suatu pemerintahan yang berfungsi sebagai kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, perkembangan sektor publik dewasa

BSN^ BADAN STANDARDISASi NASIONAL PERATURAN KERALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 13TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun

INTEGRASI SPIP DAN QMS ISO 9001:2015 SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BADAN POM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

BAB V PENUTUP. pada bab ini dapat ditarik kesimpulan mengenai penerapan dan tingkat maturitas

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia namun juga di negara-negara lain (Indra Bastian, 2010:5).

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA,JAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. menuntut pembangunan yang merata di setiap daerah sehingga pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. komitmen Pemerintah Pusat dalam perbaikan pelaksanaan transparansi dan

PROGRAM KERJA PENGAWASAN SATUAN PENGAWASAN INTERNAL

Pengawalan dan Pengawasan Isu Strategis Inspektorat Jenderal Kemristekdikti

Manual Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 115/P/SK/HT/2004 TENTANG KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUGAS SATUAN KEAMANAN KAMPUS

BAB 1. PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB V PENUTUP. - Informasi dan komunikasi dikategorikan Baik. Secara keseluruhan penerapan kelima unsur SPI dalam pengelolaan keuangan daerah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini banyak menjadi sorotan publik khususnya Perguruan tinggi (PT). Banyaknya permasalahan yang membelenggu mulai dari pengelolaan aset dan keuangan oleh instansi pendidikan hingga rendahnya mutu lulusan yang dihasilkan menjadi perhatian khusus pemerintah. Oleh karena itu pemerintah memerlukan adanya reformasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia (Istiningrum, 2011). Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-2010 menetapkan tiga kebijakan dasar pengembangan kualitas perguruan tinggi, yaitu: nation s competitiveness, autonomy, dan organizational health. Dari lulusan yang dihasilkan oleh PT diharapkan memiliki standar kompetensi yang tinggi sehingga dapat bersaing dengan lulusan PT lain, khususnya dari luar negeri. Kemandirian merupakan pendekatan terbaik untuk pengelolaan manajemen perguruan PT yang sangat kompleks. Kesehatan organisasi diwujudkan untuk mengembangkan kebebasan akademik, inovasi, kreativitas, dan knowledge sharing. Sistem penjaminan mutu merupakan sarana untuk mendorong terwujudnya tiga kebijakan di atas (Gunawan, dkk. 2008). Menurut UU. No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas bahwa struktur pengawasan atas penyelenggaraan PT melalui penjaminan mutu dilaksanakan oleh tiga unsur, yaitu PT, Stakeholders, dan Pemerintah. Oleh karena itu, ketiga unsur 1

2 tersebut bertanggungjawab dalam menjalankan penjaminan mutu perguruan tinggi. Untuk memastikan bahwa proses penjaminan mutu PT telah berjalan dengan baik, maka pihak pemerintah membuat suatu Sistem Pengendalian Internal yang merupakan bentuk pengawasan intern atas pengelolaan kegiatan khususnya proses penjaminan mutu yang dilakukan oleh PT yang ada di Indonesia. Dalam Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2008, dijelaskan bahwa Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) dapat memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui (i) kegiatan yang efektif dan efisien, (ii) keandalan pelaporan keuangan, (iii) pengamanan asset Negara dan (iv) ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP no 60 tahun 2008 Bab 1 pasal 1). Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu PT yang berada di bawah naungan pemerintah yang juga berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Melalui Kantor Jaminan Mutu (KJM), UGM merintis dan mengembangkan konsep sistem penjaminan mutu internal PT diantaranya mempertahankan dan meningkatkan mutu, baik di bidang akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang pendukung lainnya. Tugas KJM dinyatakan dalam SK Rektor No. 123/P/SK/Set.R/2001 dan No. 267/P/SK/HT/2008 yaitu salah satunya melakukan auditing dan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem penjaminan mutu di UGM. Kegiatan tersebut merupakan bentuk pengawasan/pengendalian intern yang dapat memberikan keyakinan kepada KJM bahwa kegiatan telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3 1.2 Permasalahan Penelitian Berdasarkan observasi penulis melalui wawancara dengan staff administrasi tentang proses kegiatan yang berlangsung di unit kerja KJM, terdapat beberapa isu/permasalahan yang ada diantaranya keterlambatan pelaksanaan audit mutu internal serta masalah validasi data dalam pelaksanaan pengisian Evaluasi Diri Program Studi (EDPS). Masalah ini mengakibatkan keterlambatan pelaporan hasil dan tindak lanjut audit mutu internal sebagai bagian dari tugas KJM-UGM dalam membantu penyelenggaraan akreditasi di tingkat prodi. Kondisi permasalahan yang ada di KJM memberikan indikasi bahwa kegiatan pengendalian yang dilakukan belum efektif dalam mendukung proses pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu di UGM. Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Internal pada Kantor Jaminan Mutu dalam mendukung pelaksanaan SPMI di UGM. 1.3 Pertanyaan Penelitian Sesuai dengan kerangka SPI yang baik, ada lima komponen yang harus ada dan diimplementasikan dengan baik dalam pelaksanaan SPI ( PP No.60 Tahun 2008 dan COSO), yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan atas kegiatan pengendalian. Oleh karena itu pertanyaan penelitian yang dianalisis adalah:

4 a. Proses pelaksanaan sistem pengendalian internal: 1) Apakah pimpinan sudah berperan dalam menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang ada di Kantor Jaminan Mutu UGM? 2) Apakah KJM UGM sudah melakukan penilaian risiko atas seluruh kegiatan yang dilakukan? 3) Apakah KJM UGM sudah melakukan kegiatan pengendalian atas seluruh kegiatan yang dilakukan? 4) Apakah KJM UGM sudah melakukan pengelolaan informasi dan komunikasi secara efektif? 5) Apakah pimpinan sudah berperan dalam melakukan pemantauan terkait SPI yang dijalankan di Kantor Jaminan Mutu UGM? b. Kendala-kendala/permasalahan apa yang dihadapi pihak KJM-UGM dalam pelaksanaan sistem pengendalian internal? c. Sejauh mana tingkat efektivitas penerapan sistem pengendalian internal yang dilaksanakan oleh KJM-UGM? 1.4 Keaslian Penelitian Penelitian ini difokuskan untuk melihat sejauh mana efektivitas penerapan sistem pengendalian internal pada Kantor Jaminan Mutu dalam mendukung pelaksanaan SPMI di UGM. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel yaitu semua komponen pengendalian internal yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Sebelum dilakukan penelitian ini, telah banyak dilakukan penelitian-penelitian terdahulu terkait dengan sistem pengendalian internal

5 khususnya di lingkungan instansi pemerintah seperti yang telah dilakukan oleh Hindriani (2012) dengan judul penelitian tentang sistem pengendalian internal pemerintah (SPIP) dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran pada dinas kesehatan kabupaten Madiun. Pada penelitian tersebut, diperoleh hasil penelitian bahwa dalam proses penerapan SPIP perlu didukung dengan penerapan hard control berupa standar operating prosedur (SOP) dan satuan tugas (SATGAS) sehingga dapat menjamin pengelolaan yang handal. Oleh karena itu yang membedakan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian sebelumnya yaitu peneliti hanya menfokuskan untuk mengkaji penerapan sistem pengendalian internal pada instansi pendidikan tinggi yaitu unit kerja yang ada di Universitas Gadjah Mada yaitu Kantor Jaminan Mutu UGM yang penulis ketahui belum pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti yang lain. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukanya penelitian ini yaitu untuk menganalisis efektivitas penerapan SPI pada KJM UGM. Secara rinci analisis akan dilakukan pada: a. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal. b. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal, dan c. Tingkat efektivitas penerapan Sistem Pengendalian Internal.

6 1.6 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian akademik analisis efektivitas penerapan SPI pada kantor layanan yang dapat digunakan sebagai refrensi. 2. Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi Universitas Gadjah Mada khususnya Kantor Jaminan Mutu untuk memperbaiki dan meningkatkan keefektivan sistem pengendalian internal yang dijalankannya. 1.7 Organisasi Penelitian Penelitian ini diorganisasikan menjadi lima bab yaitu: BAB I : memaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, serta tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan, BAB II : menjelaskan tentang tinjauan pustaka dan landasan teori yang terkait dengan peneltian yang dilakukan yaitu tentang Sistem Pengendalian Internal, BAB III : memaparkan tentang metoda penelitian yang akan digunakan dan jadwal pelaksanaan penelitian kedepannya. BAB IV : memaparkan latar belakang kontekstual terhadap objek penelitian serta analisis hasil penelitian.

7 BAB V : memaparkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan memberikan rekomendasi untuk diaplikasikan oleh objek penelitian.