Uji Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Metanol Daun Srigading (Nyctanthes arbor-tristis L.)

dokumen-dokumen yang mirip
1. Pendahuluan. Mandasari, 5 Eva Nurlaela, 6 Mugia Kurniawan

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT UMBI KETELA GENDRUWO

POTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK AIR DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) ABSTRAK

PINGKAN MARSEL

Prosiding Farmasi ISSN:

BIOAKTIVITAS EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI N-HEKSANA DAUN SUNGKAI (PERONEMA CANESCENS JACK) TERHADAP LARVA UDANG (ARTEMIA SALINA LEACH)

Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi terhadap Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol dan Fraksi Daun Srigading (Nyctanthes arbortristis

Uji Toksisitas Ekstrak Batang Pinang Yaki (Areca vestiaria) pada Artemia salina Leach.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

Prosiding Farmasi ISSN:

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Indonesia penyakit kanker menduduki urutan ke-3 penyebab kematian sesudah

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia, tumbuhan telah digunakan sebagai bahan pangan, sandang maupun obat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang menempati peringkat tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati (mega-biodiversity) yang dimiliki perairan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

Prosiding Farmasi ISSN:

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DARI VARIASI TEH DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salina Leach)

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT BATANG Rhizophora. Aeromonas hydrophila, Streptococcus agalactiae DAN JAMUR Saprolegnia sp.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan bermacam jenis spesies

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOKSISITAS DAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DARI EKSTRAK DAUN PULAI (Alstonia scholaris (L.) R. Br.) SKRIPSI SARJANA KIMIA

UJI TOKSISITAS METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK n-heksan DARI DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn) TERHADAP Artemia salina Leach A B S T R A K

HASIL DAN PEMBAHASAN

ISOLASI METABOLIT SEKUNDER DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN TANAMAN SRIKAYA (Annona squamosa Linn)

BAB III METODE PENELITIAN

Uji Toksisitas Ekstrak Biji Dan Klika Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Dengan Metode Brine Shrimps Lethality Test

IDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DARI DAUN TANAMAN SIRSAK (Annona muricata L)

STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU

Edisi Agustus 2014 Volume VIII No. 2 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

HASIL. Kadar Air Daun Anggrek Merpati

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

YULITA MAYA SUSANTI

ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Febri Tianandari 1 *, Rasidah Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, Banda Aceh.

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masih tingginya angka kematian akibat kanker. Lebih detail, jenis kanker serviks

KAJIAN FITOKIMIA DAN TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN PINANG YAKI Areca Vestiaria Giseke

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DARI DAUN TURI (Sesbania grandiflora Pers)

UJI EFEK TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL AKAR AWAR-AWAR (Ficus septica Burm.F) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)

2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi

I. PENDAHULUAN. tanaman obat tradisional. Sellaginella adalah tumbuhan yang mengandung

ISOLASI DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA ALKALOID DARI KULIT BATANG TUMBUHAN Polyalthia rumphii (B) Merr. (ANNONACEAE)

PEMANFAATAN JENIS POHON. (Avicennia spp.) SEBAGAI BAHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Suren ( Toona sureni Merr.)

UJI TOKSISITAS TERHADAP FRAKSI-FRAKSI DARI EKSTRAK DIKLORMETANA BUAH BUNI

IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS DENGAN METODE BSLT EKSTRAK ETANOL BUNGA UBU-UBU (Hibiscus rosa-sinensis L.) DARI MALUKU UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI DARI SPON LAUT Petrosia sp. DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing.dari sekian banyaknya tanaman tersebut, tidak sedikit yang dapat

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

Uji Toksisitas Kulit Akar Melochia umbellata (Houtt) Stapf. var. degrabrata dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

INDICA LINN), DAGING BUAH MAHKOTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisis Hayati UJI TOKSISITAS. Oleh : Dr. Harmita

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e :

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dan Fraksi Kulit Buah Jengkol (Archidendron jiringa (Jeck) Nielsen Dengan Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI FITOKIMIA, TOKSISITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ALAMI DAUN TUMBUHAN KELAKAI (Stenochlaena palustris) DENGAN METODE DPPH

BAB I PENDAHULUAN I.1

SKRINING AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI BEBERAPA JENIS SPON LAUT ASAL PULAU MANDEH SUMATERA BARAT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL : BUAH, BIJI, DAUN MAKUTADEWA

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii PENDAHULUAN... 1

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prosiding Farmasi ISSN:

UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI DARI SPON LAUT Petrosia sp DENGAN METODA BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :

Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Daun Tumbuhan Akar Kaik-Kaik Uncaria cordata (Lour.) Merr terhadap Artemia salina Leach

UJI FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL TANAMAN KESEMBUKAN (Paederia foetida Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK PADA KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) TERHADAP Artemia Salina Leach DENGAN METODE BSLT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

HASIL DAN PEMBAHASAN

VIVI DESFITA BIOLOGI/MIKROBIOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TOKSISITAS BEBERAPA EKSTRAK RIMPANG CABANG TEMULAWAK (Curcumaxanthorrhiza Roxb.) PADA LARVA UDANG (Artemiasalina Leach.)

ISOLASI, KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN PACAR CINA (Aglaia odorata) SKRIPSI SARJANA KIMIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Melihat besarnya potensi pengembangan perikanan budidaya serta. didukung peluang pasar internasional yang baik maka perikanan budidaya di

TOXICITY TEST DIETHYL ETHER EKSTRACT Oxalis corniculata L. HERB ON BRINE SHRIMP LETHALITY TEST METHOD. Herwin, Rachmat Kosman, Muzakkir Baits

Skrining Bioaktivitas Beberapa Bagian Jaringan Tumbuhan Paliasa (Melochia umbellata (Hout) Stapf var. Degrabrata K)

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

Prosiding Farmasi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Prosiding Farmasi ISSN: 2460-6472 Uji Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Metanol Daun Srigading (Nyctanthes arbor-tristis L.) Cytotoxic Activity Test of Extract Methanol Srigading Leaves (Nyctanthes arbor-tristis L.) 1 Nelly Mandasari, 2 Siti Hazar, 3 Esti Rachmawati Sadiyah 1,2,3 Prodi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 nellymandasari24@gmail.com, 2 sitihazar1009@gmail.com, 3 esti_sadiyah@ymail.com Abstract. Cytotoxic compounds is a compound or substance that can be used to inhibit the growth of malignant tumor cells. This study aimed to test the cytotoxic activity of srigading (Nyctanthes arbor-tristis L.) leaves methanol extract. Cytotoxic testing methods used in this research was the brine shrimp lethality test (BSLT) with shrimp (Artemia salina Leach) larval as test animals. Cytotoxic test parameters was LC 50 value. A compound said to be cytotoxic when the LC 50 value <1000 ppm. LC 50 calculation was done using probit analysis method. The concentration of the methanol extract used were 0, 5, 10, 25, 50, 75, 100, 125, 150, 175, 200, 250, 300 ppm. The result showed that the methanol extract LC 50 value was 57,48 ppm. Keywords: Cytotoxic, srigading leaves, Artemia salina, BSLT. Abstrak.Senyawa sitotoksik adalah suatu senyawa atau zat yang dapat menghambat pertumbuhan sel tumor malignan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dari ekstrak metanol daun srigading (Nyctanthes arbor-tristis L.). Metode pengujian sitotoksik yang digunakan pada penelitian ini adalah metode brine shrimp lethality test (BSLT) menggunakan larva udang (Artemia salina Leach) sebagai hewan uji dengan parameter LC 50. Suatu senyawa dikatakan beraktivitas sitotoksik apabila nilai LC 50 <1000 ppm. Perhitungan LC 50 dilakukan menggunakan metode analisis probit. Konsentrasi ekstrak metanol yang digunakan yaitu 0, 5, 10, 25, 50, 75, 100, 125, 150, 175, 200, 250, 300 ppm. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai LC 50 ekstrak metanol 57,48 ppm. Kata Kunci: Sitotoksik, daun srigading, Artemia salina, BSLT. 717

718 Nelly Mandasari, et al. A. Pendahuluan Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian utama di seluruh dunia. Metode pengobatan kanker saat ini belum memberikan hasil yang maksimal, dan bahkan memberikan efek samping yang merugikan. Oleh karena itu, metode pengobatan yang lebih aman sangat perlu dikembangkan.salah satu metode pengobatan kanker yang telah dan masih dikembangkan adalah metode pengobatan kanker dari bahan alam. Prinsip penggunaan bahan alam agar dapat digunakan sebagai antikanker yaitu memiliki aktifitas sitotoksik. Senyawa sitotoksik merupakan suatu senyawa yang dapat merusak sel normal dan sel kanker, serta digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel tumor malignan (Siregar dan Amalia 2004: 336). Senyawa atau ekstrak yang diduga memiliki aktifitas antikanker, terlebih dahulu dapat dilakukan uji sitotoksik secara in-vitro. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menguji aktivitas sitotoksik suatu senyawa atau ekstrak adalah Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), dengan menggunakan larva udang (Artemia salina Leach) sebagai hewan uji dengan parameter LC 50 <1000 ppm (Meyer, et al., 1982: 32 ). Salah satu bahan alam yang memiliki potensi sebagai antikanker adalah tanaman srigading (Nyctanthes arbor-tristis L.). Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chidi, et al. (2015: 216) bahwa ekstrak etanol batang dan daun srigading mengandung senyawa kimia yaitu glikosida, flavonoid, senyawa fenolik, tanin, terpenoid, saponin, dan alkaloid. Penelitian tersebut juga melakukan pengujian aktivitas sitotoksik dari ekstrak etanol srigading dan memberikan hasil yang baik dalam aktivitas sitotoksik terhadap larva udang Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas sitotoksik dari ekstrak metanol daun srigading (Nyctanthes arbor-tristis L.) terhadap kematian 50% larva udang (Artemia salina Leach) pada konsentrasi kurang dari 1000 ppm (LC50 <1000 ppm). Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai aktivitas sitotoksik dari ekstrak metanol daun srigading (Nyctanthes arbor-tristis L.) dalam skrining awal potensi antikanker. B. Landasan Teori Srigading (Nyctanthes arbor-tristis Linn) merupakan tumbuhan asli sub-tropika Himalaya yaitu berasal dari negara Nepal dan India. Tanaman ini juga tersebar hingga bagian selatan dari India dan Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia dan Indonesia (Partomihardjo,1999:112-114). Berikut ini adalah klasifikasi srigading menurut Cronquist (1981:XVII, 948) dan Bandi, dkk (2011:151): Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Bangsa : Lamiales Suku : Oleaceae Marga : Nyctanthes Jenis : Nyctanthes arbor-tristis Linn Sinonim : Nyctanthes arbodica-charantia Linn dan Nyctanthes dentata BI (Dalimartha, 2008: 143). Srigading telah dimanfaatkan sebagai pewarna dan minyak atsiridalam bunga srigadingmemiliki aroma mirip dengan minyak bunga melati yang digunakan sebagai wewangian. Kulit pohon srigading dapat digunakan sebagai bahan penyamakan dan daun srigading dapat digunakan untuk memoles kayu dan gading. Di India dilaporkan bahwa daunbermanfaat sebagai obat peluruh empedu (cholagogue), peluruh keringat Volume 2, No.2, Tahun 2016

Uji Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Metanol Daun 719 (diaporetik) dan peluruh kencing (diuretik), dan ekstrak daun srigading digukanan sebagai obat cacinganpada anak-anak. Daun juga digunakan sebagai obat kuat (tonikum), demam dan rematik. Kulit batangdapat digunakan sebagai ekspektoran. Bubuk biji dari srigading digunakan untuk menyembuhkan penyakit kudis dari kulit kepala (Chauhan, 1999: 288). Uji sitotoksik merupakan suatu metoda yang digunakan untuk menentukan apakah senyawa atau ekstrak berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat antikanker atau tidak (Hartati, dkk., 2003: 198). BSLT merupakan salah satu metode uji toksisitas untuk menguji bahan-bahan yang bersifat sitotoksik dengan menggunakanlarva udang (Artemia salinaleach) sebagai hewan percobaan. Uji toksisitas dengan metode BSLT merupakan uji toksisitas akut, yaitu efek toksik dari suatu senyawa ditentukan dalam waktu singkat setelah pemberian dosis uji (Wibowo, dkk., 2013:98). Metode BSLT didasarkan pada prinsip penentuan nilailethal Concentration(LC 50 ) terhadap larva udang (Artemia salina Leach). LC 50 adalah kemampuan suatu senyawa menyebabkan kematian 50% larva udang (Wibowo, dkk., 2013:98). Menurut Meyer (1982: 32), menyatakan bahwa pengujian sitotoksik dilakukan untuk melihat suatu senyawa memiliki potensi sitotoksik terhadap sel dengan parameter nilai LC 50 <1000 ppm. Pengujian sitotoksik dengan metode BSLT menggunakan larva udang (Artemia salina Leach) sebagai hewan uji. Artemia Salina merupakan kelompok udangudangan dari filum Arthopoda. Berkerabat dekat dengan zooplankton lain seperti copepode dan daphnia (kutu air). Artemia hidup di danau-danau garam(berair asin) yang ada di seluruh dunia. Udang ini toleran terhadap selang salinitas yang sangat luas, mulai dari nyaris tawar hingga jenuh garam. Berikut ini klasifikasi larva udang (Artemia salina Leach) menurut Mahyuddin (2010:131): Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Sub kelas : Branchiopoda Bangsa : Anostraca Suku : Artemiidae Marga : Artemia Jenis : Artemia salina Leach C. Hasil dan Pembahasan Bahan penelitian yang digunakan adalah daun srigading (Nyctanthes arbortritis L.) yang diperoleh dari Kebun Percobaan Cimanggu, Bogor. Bahan yang digunakan sebanyak 1500 g daun segar. Bahan tanaman dideterminasi di Herbarium Bandungense SITH, Institut Teknologi Bandung. Hasil determinasi menyatakan bahwa tumbuhan yang digunakan adalah jenis Nyctanthes arbor-tritis L. Daun srigading kemudian diolah menjadi simplisia dengan melewati beberapa tahap meliputi sortasi basah, pencucian, pengeringan dan penggilingan. Sortasi basah dilakukan terhadap daun srigading yang segar untuk membersihkan daun dari pengotor atau bahan asing yang ikut terbawa pada saat pengumpulan bahan seperti tanah, kerikil, rumput, gulma, dan bagian yang tidak diinginkan (Katno, 2008: 24-25). Selanjutnya daun dicuci menggunakan air bersih yang mengalir agar proses pencucian lebih sempurna. Pencucian bertujuan untuk membesihkan tanah dan kotoran yang tidak dapat dibersihkan pada saat sortasi basah. Selain itu juga dapat menurunkan jumlah mikroba yang menyebabkan rusaknya simplisia (Katno, 2008: 25). Selanjutnya daun dikeringkan menggunakan lemari pengering. Proses Farmasi,Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

720 Nelly Mandasari, et al. pengeringan bertujuan untuk menghentikan reaksi enzimatis pada bahan simplisia dan mengurangi kadar air di dalam bahan simplisia agar tidak mudah tercemari mikroorganisme dan jamur sehingga kualitas simplisia tetap baik (Katno, 2008: 31). Proses selanjutnya adalah penggilingan simplisia menjadi ukuran yang lebih kecil. Tujuan penggilingan mengoptimalkan proses penarikan senyawa alkaloid dalam daun Srigading pada saat proses ekstraksi. Ukuran simplisia yang diperkecil melalui proses penggilingan akan memperbesar luas permukaan untuk pelarut berpenetrasi sehingga proses ektraksi lebih efektif (Nopika, 2012: 37). Daun srigading diekstraksi terlebih dengan pelarut n-heksan. Hal ini dilakukan untuk menarik senyawa yang nonpolar seperti minyak atau lemak yang terdapat dalam simplisia (defatting). Selanjutnya residu hasil maserasi tersebut dimaserasi kembali menggunakan pelarut metanol. Ekstrak metanol kemudian dilakukan uji sitotoksik terhadap larva udang Artemia salina. Penggunaan metanol sebagai pelarut pada proses maserasi bertujuan untuk menarik senyawa alkaloid sebagai senyawa target. Pemilihan senyawa alkaloid sebagai senyawa target dikarenakan alkaloid diketahui telah digunakan sebagai salah satu terapi untuk penyakit kanker seperti alkaloid vinca dan taxan (Neal, 2005: 92). Tabel 1. Hasil penapisan fitokimia Golongan Senyawa Simplisia dan Ekstrak Metanol Alkaloid + Flavonoid + Polifenolat + Saponin + Tanin - Kuinon + Monoterpen dan sesquiterpen + Triterpenoid dan steroid + Keterangan: + : Terdeteksi - : Tidak Terdeteksi Berdasarkan Tabel 1 menunjukan bahwa pada simplisia dan ekstrak daun srigading terdapat senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, polifenolat, saponin, kuinon, monoterpen dan sesquiterpen, triterpenoid dan steroid. Hasil yang diperoleh Chidi, et al., (2015: 208) bahwa daun srigading mengandung senyawa tanin. Setelah diketahui kandungan senyawa metabolit sekunder dari daun srigading kemudian dilakukan pengujian aktivitas sitotoksik. Berikut ini adalah tabel jumlah kematian larva udang (Artemia salina Leach). Volume 2, No.2, Tahun 2016

Uji Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Metanol Daun 721 Tabel 2. Hasil uji aktivitas sitotoksik pada larva udang (Artemia salina Leach) Konsentrasi uji (ppm) Log Konsentrasi Jumlah larva mati %Kematian Nilai probit 0 0 0 0% 0,0 5 0,69 0,66 ± 1,15 6,66% 3,4037 10 1,00 2,33 ± 1,52 23,33% 4,2701 25 1,39 2,33 ± 1,52 33,33% 4,5684 50 1,69 2,33 ± 1,15 33,33% 4,5684 75 1,87 3,33 ± 1,15 56.66% 5,1662 100 2,00 5,66 ± 2,51 70,00% 5,5244 125 2,09 7,00 ± 1,00 80,00% 5,8416 150 2,17 8,00 ± 1,00 66,66% 5,4289 175 2,24 6,66 ± 3,21 86,66% 6,1077 200 2,30 8,66 ± 1,52 70,00% 5,5244 250 2,39 9,33 ± 0,57 93,33% 6,4985 300 2,47 9,66 ± 0,57 96,66% 6,8260 Tabel 2 menunjukan bahwa pada konsentrasi konsntrasi 5 ppm telah teramati adanya kematian larva. Setelah didapat jumlah kematian larva kemudian dihitung LC 50 dengan metode probit. Diperoleh persamaan regresi linier regersi linier dari kurva nilai probit (y) terhadap log konsentrasi (x) yaitu y = 2,2144x + 1,1037 (R 2 = 0,8983) dengan nilai y = 5, nilai LC 50 diperoleh dari antilog x = 57,4815 ppm. Nilai LC 50 dari ekstrak daun srigading adalah 57,4815 ppm sedangkan menurut Chidi, et al., (2015: 215) ekstrak etanol daun srigading sebesar 193.1716 ppm. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak metanol daun srigading memiliki aktivitas sitotoksik lebih kuat dibandingkan dengan ekstrak etanol daun srigading. Hasil penapisan fitokimia ekstrak metanol daun srigading hampir semua senyawa terdeteksi kecuali tanin sedangkan pada penelitian Chidi, et al., (2015: 208) terdapat tanin. Hal ini menunjukan adanya kemungkinan efek antagonis dari senyawa tanin yang menyebabkan lemahnya aktivitas sitotoksik dari ekstrak etanol daun srigading. D. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol dan fraksi alkaloid daun srigading (Nyctanthes arbor-tristis L.) terbukti memiliki aktivitas sitotoksik yang ditujukan dengan nilai LC 50 <1000 ppm yaitu ekstrak 57,4815 ppm. Farmasi,Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

722 Nelly Mandasari, et al. E. Saran Dari hasil penelitian diketahui bahwa ekstrak metanol daun srigading (Nyctanthes arbor-tristis L.) berpotensi sebagai antikanker, maka diharapkan penelitian dapat diteliti lebih lanjut mengenai aktivitasnya terhadap sel kanker dengan metode yang lebih spesifik terhadap kanker yaitu metode kultur sel kanker. Daftar Pustaka Bandi, B. K., Venkatesan K., Mannaraou U. dan Keerthi M. (2011). Isolation and Partial Characterization of Alkaloids from Stem Bark of Nyctanthes arbor-tritis, International Journal of Pharmaceutical and Biomedical Research 2011, 2(3), 149-152. Chidi, B. B., Pandeya S, Gharti KP dan Bharati L. (2015). Phytochemical Screening and Cytotoxic Activity of Nyctanthes Arbor-Tristis, Indian Research Journal of Pharmacy and Science; 5(2015) 205-217. Chauhan, N. S. (1999). Medicinal Aromatic Plants of Himachal Pradesh. Baba Barkha, New Delhi. Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of a Flowering Plants, Columbia University Press, New York. Dalimartha, S. (2008). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I, Trubus Agriwidya, Jakarta. Hartati, W. M. S., Sofia M., Bolhuis R. L. H., Nooter K., Oostrum R. G., Boersma A. W. M, dan SubagusW. (2003). Sitotoksisitas Rimpang Temu Mangga (Curcuma Mangga Val. & V. Zijp.) dan Kunir Putih (Curcuma Zedoaria I.) terhadap Beberapa Sel Kanker Manusia (In Vitro) dengan Metoda SRB.Berkala llmu Kedokteran. Vol. 35, No.4: 197-201. Katno. 2008. Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2T0-0T), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. Tawangmangu. Mahyuddin, K. (2010). Panduan Lengkap Agribisnis Patin, Penebar Swadaya, Jakarta Meyer, B. N., Ferrigni, N. R., Putnam, J. E., Jacobson, L. B., Nichols, D. E., dan McLaughlin, J. L. (1982). Brine shrimp: aconvenient general bioassay for active plant constituents. Planta Medica, 45:31-34. Neal, M. J. (2006). Medical Pharmacology at a Glance, Erlangga, Jakarta Nopika, L. (2012). Penetapan Kadar Alkaloid Total dari Ekstrak Etanol Umbi Lapis Bakung (Hymenocallis littoralis (Jacq.) Salisb.) [Skripsi], Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung, Bandung. Partomihardjo, T. (1999). Tumbuhan-tumbuhan Penghasil Pewarna Tanin. Prosea. Bogor. Siregar, C. J. P., dan Amalia, L. (2004) Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan, Buku Kedokteran EGC. Jakarta, Indonesia Wibowo, S., Bagus S. S. U., Th. Dwi S., dan Syamdidi. (2013). Artemia untuk Pakan Ikan dan Udang, Penebar Swadaya Grup, Jakarta. Volume 2, No.2, Tahun 2016