BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB li KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pradja. AL

I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. pada diri seseorang. Hilgard dan Bower mengatakan Perubahan sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungannya (Slameto, 2010). Menurut Gredler dalam Aunurrahman. sebelumnya tidak mengetahui sesuatu menjadi mengetahui.

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

dilakukan di dalam kelau maupun di luar kelas.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan

Penggunaan Mind Map sebagai Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Konsep Sistem Reproduksi di SMPN 1 Anyar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

I.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak harus dipenuhi sebagai pengalaman

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB II KAJIAN TEORI. murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 1. anak setelah melakukan suatu kegiatan belajar. 2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Model Pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. yang nantinya dapat memberikan hasil berupa perubahan pada diri siswa.

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. terabaikan demikian pula sebaliknya. Merosotnya kualitas pendidikan. para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat. mengalami sendiri bagaimana cara menemukan atau menyelidiki

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Salah satu materi biologi yang menjadi kesulitan bagi siswa adalah mengenal dunia hewan. Salah satu sub materi dalam dunia hewan yaitu filum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tentang fenomena-fenomena alam. Fenomena-fenomena alam dikemas berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa: dengan menggunakan kartu yang dipasangkan.

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Hasil Belajar Matematika

BAB I PENDAHULUAN. situasi tertentu kemampuan bernalar diperlukan manusia untuk dapat mengembangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, menuntut adanya peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 1. Fasilitas Belajar a. Pengertian Fasilitas Belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. siswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis praktikum,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta. diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi.

BAB II KAJIAN TEORITIK. beragam interpretasi, tidak dapat didefinisikan secara tunggal, dan sangat

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hasil Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebabkan penyakit, kecelakaan, atau sebab lain yang tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah semakin maju dan berkembang, hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, perdagangan bebas, dan otonomi daerah telah mendesak

Kata Kunci: Metode Group Investigation (GI), hasil belajar siswa

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat membentuk persamaan dan kemauan siswa, metode ini juga melibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap.

BAB II KAJIAN TEORI Metode Pembelajaran Drill And Practice Pengertian Metode Pembelajaran Drill And Practice

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Konsep Model Pembelajaran Cooperative Script

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

9 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran Mind Mapping a. Pengertian Media Pembelajaran Mind Mapping Sadiman (dalam Rianti, 2012, h.9) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam hal ini proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga proses belajar dapat terjalin. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi pembelajaran, guru menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran kepada siswa. Buzan (2008, h. 4) menjelaskan Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak, Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran. Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan pengguna menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa, sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional. 9

10 Berdasarkan penjelasan di atas media pembelajaran mind mapping merupakan salah satu teknik pembelajaran menggunakan alat bantu (media) berupa media visual dalam menyampaikan materi ajar menggunakan pemetaan pikiran untuk memudahkan siswa dalam memahami materi secara terkonsep. b. Elemen - Elemen Mind Map Buzan (2008:14) mengemukakan bahwa dalam mind map terdapat elemen-elemen yang menjadi satu kesatuan yang utuh serta menjadi bagian penting dalam pemetaan konsep. Adapun elemen-elemen tersebut antara lain : 1) Pusat Peta Pikiran Pusat peta pikiran ini merupakan ide atau gagasan utama. Pusat peta pikiran bisa dalam bentuk teks ataupun suatu gambar. 2) Cabang Utama Cabang utama adalah cabang tingkat pertama yang langsung memancar dari pusat peta pikiran. Cabang utama ini dapat berupa bab bab dalam materi pelajaran. Garis-garis pada cabang uama digambarkan dengan menarik dengan beragam corak. 3) Cabang Cabang merupakan pancaran dari cabang utama, dapat menuliskannya ke segala arah dan diusahakan meliuk bukan sekedar garis lurus. Panjangnya sesuai dengan kata kunci dan sebaiknya warna cabang tersebut sama dengan warna cabang uama. 4) Kata Setiap cabang berisi satu kata kunci (keyword) ditulis diatas cabang. 5) Gambar Tidak ada aturan baku tentang penggunaan gambar, sehingga dapat menggunakan gambar-gambar yang diinginkan dan disukai. Usahakan gambar tersebut merupakan visualisasi dari kata kunci pada cabang. 6) Warna Gunakan warna yang menarik dalam peta pikiran. Semakin berwarna, semakin hidup dan menarik.

11 c. Langkah-Langkah Pembuatan Mind Map Menurut Buzan (2008:15), langkah-langkah dalam pembuatan mind map antara lain : 1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Tulis gagasan utama di tengah-tengah kertas dan lingkuplah dengan lingkaran atau bentuk lain. 2) Tambahkan sebuah cabang yang keluar dari pusatnya untuk setiap poin atau gagasan utama, jumlah cabang-cabangnya akan bervariasi. Gunakan warna berbeda untuk tiap-tiap cabang. 3) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas terhadap mind map. 4) Tambahkan simbol-simbol dan ilustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik. 5) Gunakan warna, karena warna membuat mind map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan. 6) Buatlah garis hubung yang melengkung, cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik dipandang. d. Kelebihan Dan Kekurangan Mind Map Menurut Michalko (dalam Buzan, 2008, h.8) media mind mapping dapat membantu dalam beberapa hal, yaitu : 1) Mengaktifkan seluruh otak, 2) Membereskan akal dari kekusutan mental. 3) Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan. 4) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah. 5) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian. 6) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep dan membantu membandingkannya. Adapun kekurangan dari penerapan media mind mapping adalah : 1) Hanya siswa aktif yang terlibat. 2) Tidak sepenuhnya murid belajar.

12 2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Purwanto (2014:54) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Sementara itu menurut Nawawi (dalam Susanto, 2015, h.5) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. b. Komponen Hasil Belajar Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2013, h.22), klasifikasi hasil belajar secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. 1) Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. 2) Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. 3) Ranah Psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharonisan atau etepatan, (e) gerakan keterampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.

13 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Ada tiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar lingkungan siswa, dan faktor pendekatan belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhibbin (2010, h.130) mengemukakan juga akan faktor faktor tersebut : 1) Faktor-Faktor Intern a. Aspek Fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot). b. Aspek Psikologis, yaitu aspek yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa. Pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut: 1) tingkat kecerdasan; 2) sikap siswa; 3) bakat siswa; 4) minat siswa 5) motivasi siswa. 2) Faktor Eksternal Siswa a. Lingkungan siswa, seperti para guru, para tenaga kependidikan (kepala sekolah dan wakil-wakilnya) dan teman teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. b. Lingkungan nonsosial, seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuacu dan waktu belajar yang digunakan siswa. 3) Faktor Pendekatan Belajar Faktor ini dapat dipahami keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar materi tertentu.

14 No B. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Sesuai Dengan Penelitian Tabel 2.1 Nama Peneliti / Tahun 1 Windy Afrianti / 2011 Judul Pengaruh Penerapan Model Learning Cooperatif Dengan Metode Diskusi dan Tipe Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Ekonomi Pelajaran SMA Tempat Penelitian Laboratorium- Percontohan UPI Pendekatan & Analisis Penelitian Eksperimen Kuasi Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan Terdapat perbedaan hasil Penerapan media belajar siswa pembelajaran yang signifikan Mind Maping antara model pembelajaran Cooperative Learning dengan metode diskusi dan tipe Mind Mapping dan model pembelajaran konvensional Penerapan Model Cooperatif Learning dengan Metode Diskusi

15 dengan ceramah. metode 2 Novi Rianti Pengaruh Media SMP Negeri 9 Penelitian Kuasi Penerapan media Penerapan Tempat / 2012 Pembelajaran Peta Bandung Eksperimen pembelajaran media penelitian di Konsep Terhadap mind mapping pembelajaran SMP Hasil Belajar Siswa dapat mind mapping Pada Mata Pelajaran meningkatkan IPS hasil belajar siswa 3 Hendro Penerapan Model SMPN 4 Penelitian Kuasi Penerapan Penerapan Mind Penelitian Setiadi Mind Map Dalam Kuningan Eksperimen metode mind Map dilakukan Wiguna / Meningkatkan Hasil map dapat pada mata 2013 Belajar Siswa Pada meningkatkan pelajatan Mata Pelajaran hasil belajar Teknologi Teknik Informasi & siswa Informasi & Komunikasi Komunikasi

16 C. Kerangka Pemikiran Menurut Sekaran (dalam Sugiyono, 2013, h.91) kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Didalam suatu pembelajaran, hasil belajar sangatlah ditentukan dari proses belajar mengajar, dimana belajar merupakan perubahan seseorang yang mulanya tidak tahu menjadi tahu dan juga meningkatkan perkembangan pengetahuan siswa. Perubahan yang terjadi akibat belajar sering dinyatakan dalam hasil belajar di sekolah, hasil belajar adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru terhadap perembangan kemajuan siswa dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada umumnya tujuan pendidikan dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Slameto (2010:54) Mengemukakan ada tiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, faktor ekstern adalah fator yang berasal dari luar lingkungan siswa, dan faktor pendekatan belajar. 1. Faktor-Faktor Intern a. Aspek Fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot). b. Aspek Psikologis, yaitu aspek yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa. Pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut: 1) tingkat kecerdasan; 2) sikap siswa; 3) bakat siswa; 4) minat siswa 5) motivasi siswa. 2. Faktor Eksternal Siswa a. Lingkungan siswa, seperti para guru, para tenaga kependidikan (kepala sekolah dan wakil-wakilnya) dan teman teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.

17 b. Lingkungan nonsosial, seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuacu dan waktu belajar yang digunakan siswa. 3. Faktor Pendekatan Belajar Faktor ini dapat dipahami keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar materi tertentu. Dari pernyataan tersebut dijelaskan bahwa hasil belajar dipengaruhi salah satunya oleh pendekatan belajar yang diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan. Ada banyak sekali media yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya adalah media pembelajaran mind mapping. Media pembelajaran mind mapping dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, dimana pembelajaran akan mengarahkan siswa untuk belajar secara terkonsep, terpusat, dan kreatif.

18 Secara skematik kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut Faktor Internal 1. Faktor Fisiologis 2. Faktor Psikologis Faktor Eksternal 1. Lingkungan siswa 2. Lingkungan nonsosial Hasil Belajar Faktor Pendekatan Belajar Keterangan : Media Pembelajaran Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran : kerangka yang tidak diteliti : kerangka yang diteliti : fokus penelitian penerapan media pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMAN 12 Bandung.

19 Berdasarkan paparan tersebut, dalam penelitian ini hubungan antar variabel penelitian dapat digambarkan Variabel Bebas (X) sebagai berikut : Media Pembelajaran Mind Mapping Variabel Terikat (Y) Hasil Belajar Gambar 2.2 Pengaruh Media Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Keterangan : X Y = Model pembelajaran Mind Mapping = Hasil belajar siswa = Pengaruh D. Asumsi Dan Hipotesis 1. Asumsi Asumsi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran yang digunakan yaitu mind mapping mempunyai pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar, karena siswa akan diarahkan untuk belajar secara terencana, aktif, kreatif, dan terfokus. 2. Hipotesis Menurut Arikunto (2010, h.110), hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

20 Jadi hipotesis atau jawaban sementara untuk penelitian ini adalah terdapat pengaruh dari penggunaan media pembelajaran mind mapping terehadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X Lintas Minat Ekonomi C SMAN 12 Bandung