RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND SOCIO-ECONOMIC OF FAMILY WITH CLEAN AND HEALTHY BEHAVIOUR IMPLEMENTATION IN PUSKESMAS X KEDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

GAMBARAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TENTANG PHBS DI DESA TUNGGULO SELATAN KECAMATAN TILONG KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2012

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT 3 RW 07 KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

PENDIDIKAN, PENDAPATAN KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

SKRIPSI. PERAN PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS DALAM CAPAIAN PHBS RUMAH TANGGA DENGAN IBU NIFAS (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Porong)

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA DI SEKOLAH DASAR GMIM 52 MAPANGET KECAMATAN TALAWAAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AMAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PROGRAM ODF (OPEN DEFECATION FREE) DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN

Kata Kunci : PHBS, Peran Guru, Peran Orang Tua, Pengetahuan, Sikap, Sarana Prasarana

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan kata lain bahwa setiap orang

DESI MAHFUDHAH 1. Intisari

Sari Rahma Fitri* Kata kunci: Pengetahuan tentang PHBS. Keywords: Knowledge of PHBS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

PENGARUH FAKTOR PRILAKU PENDUDUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBELANG KECAMATAN TOULUAAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam Melakukan Senam Hamil Pada Kelas Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. Derajat Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain lingkungan,

BAB 6 HASIL PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang 2015 Vol. 5, No. 1

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

HUBUNGAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN ISPA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMON II KULON PROGO TAHUN 2012

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

SURVEI RUMAH TANGGA SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIAWI KABUPATEN TASIKMALAYA. Siti Novianti 1, Sri Maywati

Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 Jurnal Medika Respati ISSN :

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PHBS DI RUMAH TANGGA DENGAN PERILAKU MEROKOK DALAM RUMAH KEPALA RUMAH TANGGA DI DUSUN KARANGNONGKO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KLASIFIKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MELAKUKAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANGUNHARJO JATIPURNO WONOGIRI

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta

Transkripsi:

17 PENGARUH PENGETAHUAN DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X KOTA KEDIRI RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND SOCIO-ECONOMIC OF FAMILY WITH CLEAN AND HEALTHY BEHAVIOUR IMPLEMENTATION IN PUSKESMAS X KEDIRI Dwi Wahyu Yuliandari 1, Nurnaningsih Herya U.I 2 Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima 21 Maret 2016 Disetujui 18 Mei 2016 Dipublikasikan 16 Juni 2016 Kata Kunci: Pengetahuan, ekonomi, PHBS sscial Keywords: Knowledge, socioeconomic, PHBS Abstrak Latar Belakang: PHBS berkaitan erat dengan perilaku individu. Pengetahuan dan sosial ekonomi adalah dua faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. Tujuan: Mengetahui pengaruh pengetahuan dan sosial ekonomi keluarga terhadap praktik PHBS rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas X Kota Kediri. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan menggunakan teknik sampling Two Stage Cluster Sampling. Analisis pengaruh pengetahuan dan sosial ekonomi keluarga terhadap penerapan PHBS rumah tangga menggunakan Regresi Logistik Berganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebesar 61,0% tingkat pengetahuan rendah, 76,0% tingkat sosial ekonomi keluarga adalah tingkat sosial ekonomi atas, dan 53,0% rumah tangga ber-phbs. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pengetahuan memiliki nilai p=0,000<0,05 dan sosial ekonomi keluarga memiliki nilai p=0,026 < 0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sosial ekonomi terhadap penerapan PHBS rumah tangga. Simpulan dan Saran: Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sosial ekonomi terhadap penerapan PHBS rumah tangga. Perlunya analisis penerapan masing-masing indikator PHBS. Abstract Background: Clean and Healthy Behavior (PHBS) closely related to individual behavior. Socio-economic and knowledge are two factors that affect a person's behavior. Objective: To determine the influence of socio-economic and knowledge and the application of domestic PHBS in Puskesmas X Kediri. Methods: Study design used in this research is analytic survey using sampling techniques Two Stage Cluster sampling. Analysis of the influence of socioeconomic and knowledge to the application PHBS household using Multiple Logistic Regression. Results: The results showed 61.0% of the low level of knowledge, 76.0% of family's socioeconomic level is the upper socioeconomic levels, and 53.0% of household implemented PHBS. Results of multivariate statistical tests showed that knowledge has a value of p = 0.000 <0.05 and socioeconomic families have a value of p = 0.026 <0.05. It means there is significant influence between knowledge and socio-economics of the application of PHBS household. Conclusion and suggestion: There was correlation between knowledge and socio-economic and implementation of PHBS. The future research should be analyze implementation of PHBS indicator. Korespondensi : 1 Staf Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro. E-mail: dwlive0@gmail.com 2 Staf pengajar Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang. E-mail: nurnaherya@gmail.com

18 PENDAHULUAN Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga merupakan salah satu sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan tahun 2010-2014. Data Riskesdas 2010 menyatakan bahwa hanya sekitar 38.7% penduduk secara nasional yang telah memenuhi kriteria PHBS baik 1. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan perilaku kesehatan yang erat dengan kaitannya dengan perilaku individu. Pembentukan perilaku sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan individu. Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain dasar yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang atau overt behavior 2. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang berkaitan dengan tindakan PHBS. Tingkat pendidikan tersebut berkaitan dengan tingkat pengetahuan. Individu dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan mudah dalam menyerap informasi, sehingga pengetahuannya akan tinggi 3. Selain pengetahuan, terdapat faktor lain yang mempengaruhi perilaku PHBS, yaitu sosial ekonomi. Hasil survei PHBS rumah tangga pada ibu hamil dan ibu pernah hamil di Indonesia menunjukkan bahwa penerapan PHBS lebih banyak ditemukan pada keluarga dengan sosial ekonomi tinggi yang meliputi pekerjaan, pendidikan dan penghasilan 4. Sehingga semakin tinggi sosial ekonomi keluarga maka semakin baik dalam menerapkan PHBS rumah tangga. Persentase rumah tangga yang ber- PHBS pada tahun 2012 di Kota Kediri tergolong rendah, yaitu 56.01% 5. Angka ini masih jauh dari target Rumah Tangga ber PHBS tahun 2014 sebesar 70% 6. Dari data tersebut terdapat dua dari sembilan puskesmas di Kota Kediri mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir (tahun 2011 hingga 2012) yaitu Puskesmas Kota Wilayah Utara (Kowilut) dan Puskesmas X. Rumah tangga ber-phbs di wilayah kerja Puskesmas Kowilut pada tahun 2011 sebesar 52.6% dan mengalami penurunan pada tahun 2012 menjadi sebesar 51.82%. Sedangkan di Puskesmas X dengan tingkat pencapaian pada tahun 2011 sebesar 66,7% dan pada tahun 2012 sebesar 56.29% 5. Berdasarkan pemaparan data tersebut, maka penelitian ini memilih Puskesmas X sebagai tempat penelitian dengan alasan bahwa presentase penurunan data rumah tangga ber-phbs lebih besar dibandingkan Puskesmas Kowilut. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Pengetahuan dan Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas X Kota Kediri. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan cross sectional study. Pengambilan sampel dipilih secara two-stage cluster sampling terhadap 100 responden (KK) di Wilayah Kerja Puskesmas X. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari pengetahuan, sosial ekonomi keluarga (pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan kekayaan) dan penerapan PHBS rumah tangga. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Wilayah Kerja Puskesmas X diperoleh hasil univariat yang disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa pada penelitian ini

19 sebagian besar kepala keluarga mempunyai usia yang berada pada kelompok lansia awal (46-55 tahun). Mayoritas kepala keluarga memiliki tingkat pendidikan tamatan SMA dan memiliki jenis pekerjaan sebagai karyawan atau pegawai swasta. Secara lengkap, karakteristik responden disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik responden di wilayah kerja Puskesmas X Karakteristik n % Umur 26-35 tahun 14 14 36-45 tahun 30 30 46-55 tahun 43 43 56-65 tahun 13 13 Tingkat pendidikan Tamatan SD 14 14.0 Tamatan SMP 20 20.0 Tamatan SMA 54 54.0 Tamatan PT 12 12.0 Jenis Pekerjaan Tidak Bekerja 2 2.0 Kuli Buruh 12 12.0 Pedagang/wiraswasta 33 33.0 Karyawan swasta 43 43.0 PNS/Polri/TNI/Pensiunan 10 10.0 Tingkat pengetahuan diperoleh berdasarkan hasil wawancara melalui kuesioner dengan 20 pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan PHBS. Tingkat pengetahuan responden disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas X Tingkat Pengetahuan n % Rendah 61 61.0 Tinggi 39 39.0 Jumlah 100 100.0 Sebagian besar responden (61.0%) mempunyai tingkat pengetahuan dalam kategori rendah.mayoritas responden dalam penelitian ini (76,0%) memiliki tingkat sosio ekonomi dalam kategori atas. Tingkat sosio ekonomi responden disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan sosial ekonomi keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas X Sosial Ekonomi n % Bawah 24 24.0 Atas 76 76.0 Jumlah 100 100.0 Penerapan keluarga ber-phbs di Wilayah Kerja Puskesmas X belum memenuhi target pemerintah. Persentase keluarga yang telah menerapkan PHBS pada penelitian ini adalah sebesar 53.0%. Penerapan keluarga ber- PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas X secara lengkap disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan penerapan PHBS keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas X Penerapan PHBS n % Ya 53 53.0 Tidak 47 47.0 Jumlah 100 100.0 Berdasarkan hasil uji statistik regresi logistik berganda diperoleh variabel pengetahuan sebesar nilai sig = 0,000 < α (0,05), artinya variabel pengetahuan memiliki pengaruh terhadap penerapan PHBS rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas X. Hal yang sama untuk variabel sosio ekonomi. Variabel sosio ekonomi berhubungan dengan penerapan PHBSrumah tangga dengan nilai sig = 0,026 < α (0,05), artinya variabel sosial ekonomi keluarga memiliki pengaruh terhadap penerapan PHBS rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas X. Hasil analisis didapatkan Odds Ratio (OR) dari variabel pengetahuan adalah 12,833 atau 13 (dibulatkan) artinya kepala keluarga yang mempunyai pengetahuan rendah mempunyai peluang tidak melakukan PHBS

20 rumah tangga sebesar 13 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kepala keluarga yang memiliki pengetahuan tinggi. Hasil analisis yang didapatkan OR pada variabel sosial ekonomi keluarga adalah 4,773 atau 5 (dibulatkan) artinya responden yang mempunyai sosio ekonomi dalam tingkat bawah mempunyai peluang tidak melakukan PHBS 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang mempunyai sosio ekonomi dalam tingkat atas. PEMBAHASAN Rumah tangga yang ber-phbs merupakan rumah tangga yang melakukan 10 PHBS rumah tangga yaitu: persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah seminggu sekali, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Hasil penelitian menunjukkan penerapan PHBS Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas X yaitu sebanyak 53%. Jika dibandingkan dengan angka nasional, hasil penelitian ini sedikit lebih rendah daripada angka nasional rumah tangga yang menrapkan PHBS, yaitu 55% pada tahun 2013. Hasil penelitian PHBS tersebut masih dianggap rendah karena persentase tersebut jauh dibawah target PHBS rumah tangga tahun 2014 yaitu sebesar 70% 6. Indikator yang paling rendah dalam penerapannnya atau masih tinggi angka yang tidak menerapkan adalah indikator kesepuluh yaitu tidak merokok dalam rumah (42%). Tingginya kebiasaan merokok dalam rumah tangga berkaitan dengan tingkat pendidikan responden. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka semakin rendah kemungkinan mempunyai kebiasaan merokok. Persentase kebiasaan merokok yang rendah banyak dijumpai pada individu dengan tingkat pendidikan yang tinggi 7. Mayoritas responden dalam penelitian ini mempunyai pendidikan minimal tingkat SMA. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa responden yang mempunyai kebiasaan merokok merupakan responden dengan pendidikan SMA 8. Pendidikan individu berkaitan dengan tingkat penegetahuan yang dimiliki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai tingkat pengetahuan dalam kategori rendah. Responden yang memiliki pengetahuan rendah memiliki peluang tidak menerapkan PHBS sebesar 13 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan yang tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara pengetahuan terhadap pelaksanaan PHBS 9. Pengetahuan masyarakat tentang kesehatan yang tinggi, masyarakat akan dapat memelihara dan melindunginya dari segala bentuk ancaman kesehatan. Dengan kata lain, kelompok maupun masyarakat mampu melakukan antisipasi dengan upaya pencegahan 2. Pengetahuan menggambarkan seberapa jauh masyarakat mengetahui dan memahami tentang PHBS. Faktor pengetahuan merupakan faktor pemicu terhadap perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan dan tingkat sosial ekonomi 10. Keterbatasan pengetahuan dapat menurunkan motivasi seseorang untuk berperilaku sehat 11. Analisis statistik menunjukkan bahwa sosial ekonomi keluarga memiliki nilai signifikansi sebesar 0,026 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara

21 sosial ekonomi keluarga terhadap penerapan PHBS rumah tangga. Sebagian besar status ekonomi responden berada dalam kategori atas. Tingkat sosial ekonomi keluarga kategori bawah memiliki peluang untuk tidak berperilaku hidup bersih dan sehat sebesar 5 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan sosial ekonomi keluarga atas. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian sebelumnya di Surakarta yang menyatakan terdapat hubungan antara tingkat sosioekonomi dengan kebiasaan perilaku sehat 12. Sebagian besar keluarga yang menerapkan PHBS merupakan keluarga dengan tingkat ekonomi tinggi 4. Perilaku tidak sehat cenderung banyak dilakukan oleh seseorang dengan tingkat sosioekonomi rendah. Hasil penelitian yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa individu dengan sosioekonomi rendah mempunyai kecenderungan lebih tinggi untuk merokok, mengonsumsi alkohol, memiliki pola makan yang tidak sehat 13. Sosial ekonomi berkaitan dengan peran atau kelas sosial yang dibawa seseorang 14. Ketidakberuntungan sosial ekonomi mengakibatkan individu kekurangan sumber daya untuk mengakses informasi tersebut, sehingga memiliki risiko lebih besar untuk berperilaku menyimpang dari standar kesehatan. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis pengaruh pengetahuan dan sosial ekonomi keluarga terhadap penerapan PHBS rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas X Kediri dapat disimpulkan bahwa pengetahuan PHBS responden di wilayah kerja Puskesmas X Kediri berada di kategori rendah. Sosial ekonomi keluarga di wilayah kerja 6. Kementerian Kesehatan RI. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta Puskesmas X Kediri berada pada tingkat sosial ekonomi atas. Penerapan PHBS rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas X Kediri sebesar 53%. Berdasarkan uji statistik multivariat, disimpulkan bahwa kedua variabel antara variabel pengetahuan dan sosial ekonomi memiliki pengaruh dalam penerapan PHBS rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas X. SARAN Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis penerapan masing-masing indikator PHBS dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. REFERENSI 1. Kementerian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. 2. Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta. 3. Irawati, D. Faktor-Faktor Karakteristik yang Berpengaruh terhadap Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan sehat di Desa Tangunan, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Hospital Majapahit 5(2). 4. Astuti, D.A., Z. Khaqiqi, dan D. Lestari. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Rumah Tangga Ibu Hamil dan Ibu Pernah Hamil di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 14(4). 5. P2KM Dinas Kesehatan. 2013. Data Cakupan PHBS Rumah Tangga Se-Kota Kediri Tahun 2011-2012. Dinas Kesehatan Kota Kediri. Kediri. 7. Sirait, A.M., Y. Pradono, dan I.L. Toruan. 2002. Perilaku Merokok di Indonesia. Bul. Penel. Kesehatan 30(3).

22 8. Milo, S., A.Y. Ismanto, dan V.D. Kallo. 2015. Hubungan Kebiasaan Merokok di Salam Rumah dengan Kejadian ISPA pada Anak Umur 1-5 Tahun di Puskesmas Sario Kota Manado. Ejournal Keperawatan 3(2). 9. Koem, Z.A.R., B. Joseph, R.C. Sondakh. 2015. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Pelajar di SD Inpres Sukur Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Pharmacon 4(4). 10. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta. 11. Pampel, F.C., P.M. Krueger, dan J.T. Denney. 2010. Socioeconomic Disparities in Health Behaviors. Ann. Rev Sociol 36(3). 12. Budhiati. 2011. Hubungan antara Kondisi Sosial Ekonomi, Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan tentang Pengelolaan Lingkungan dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat Masyarakat di Kota Surakarta. Jurnal EKOSAINS 3(2). 13. Stringhini, S., S. Sabia, M. Shipley, E. Brunner, H. Nabi, M. Kivimaki, dan A.S. Manoux. 2010. Association of Sosioeconomic Position with Health Behaviors and Mortality. The Journal of the American Medical Association 303(12). 14. Soekanto, S. dan B. Sulistyowati. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raha Graffindo Persada