Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah dalam perguruan tinggi yang dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan segala tugas yang

dokumen-dokumen yang mirip
Utara sebelah Utara : berbatasan dengan gampong Keuniree. Sebelah Timur : Berbatasan dengan gampong Tumpok 40

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Sejarah Gampong Baro Demografi Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) TOTAL

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

BAB I PENDAHULAUAN. A. Gambaran Umum Lokasi KKN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat,

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG

A. Gambaran umum lokasi KKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Lokasi KKN Gambaran lokasi KKN

BAB I PENDAHULUAN. suatu syarat kelulusan bagi mahasiswa yang bersifat sosial aplikatif.mahasiswa

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

Kondisi Fisik. KKN- PPM XIII Desa Bebandem 2016 Page 1

GAMBARAN UMUM PROFIL DAN POTENSI GAMPONG PUUK KECAMATAN KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE TAHUN 2016

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB I PROFIL WILAYAH

Bab 1 Pemerintahan Desa

DISUSUN OLEH : KKN UNSYIAH PERIODE X TAHUN 2016 PROFIL GAMPONG KELOMPOK P88 KEUREUMBOK

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB I PROFIL WILAYAH

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Tepus berada di sebelah selatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Kelurahan/Desa. Desa Giripanggung merupakan salah satu desa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Gambaran Umum Kelurahan Sumberwungu. Melakukan survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

KEPALA DESA SIPAYUNG KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA SIPAYUNG NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG

PANDUAN SURVEI LAPANGAN KKN TEMATIK TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Kegiatan

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. : Desa Sesandan dan Wanasari.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. mempunyai luas wilayah kira-kira ha. Sebagai wilayahnya sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran. 1. Kondisi Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN , Kelurahan Pammase terdiri dari 3 (tiga) lingkungan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan. salah satu persyaratan dan kelulusan mahasiswa.

BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 JUDUL Peningkatan Penataan Lingkungan di Desa Sulang, Klungkung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

selama 12 jam. Pendapatan mereka rataratanya 1.5 juta rupiah sebulan. Saat ini, mata Nelayan kerja masyarakat adalah nelayan selama 4 jam.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun

PERATURAN DESA NANGGUNG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NANGGUNG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

KID Jenggik Utara: Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Tani di Desa

PLPBK RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN BASIRIH BANJARMASIN BARAT

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

PETA SOSIAL DESA CURUG

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Dusun Bruno 1 a. Deskripsi Wilayah. Hasil survey ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk

BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017

IV. GAMBARAN UMUM. Pembangunan desa merupakan bagian dari pembagunan daerah nasional. Undang

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif, Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa di

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BERITA DESA TANJUNGSARI PERATURAN DESA TANJUNGSARI TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan

TENTANG SUMBER PENDAPATAN GAMPONG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BAB I PENDAHULUAN. di ruang lingkup RT 33, RT 34, RT 35, dan RT 36 serta RW 09. 1) Luas Wilayah : Hektar

Apakah kalian mempunyai saudara atau kakek dan nenek yang tinggal

PERATURAN DESA KLARI KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG NOMOR. TAHUN Tentang : LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah bagian dari masyarakat intelektual yang ada di negeri ini, yang diharapkan mampu memberi andil dalam dalam pembangunan Bangsa dan Negara. Pembangunan di sektor fisik yang harus melaju seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu diimbangi dengan kemajuan masyarakat pada aspek nonfisik. Sejauh ini kemajuan IPTEK masih menyisakan ketertinggalan masyakat pada aspek nonfisik. Dunia pendidikan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan masih jauh menjadi proplem klasik yang butuh penanganan serius. Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang termasuk dalam kurikulum sebagai suatu syarat kelulusan bagi mahasiswa. Pada awalnya kegiatan KKN ini wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa di Universitas Syiah Kuala, namun selama masa konflik di Provinsi Aceh, kegiatan KKN ini sempat tidak dilaksanakan karena situasi yang kurang kondusif. Akhirnya sejak tahun 2012, Universitas Syiah Kuala kembali mengadakan kegiatan KKN ini mengingat kondisi yang sudah memungkinkan. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengajarkan kepada mahasiswa cara identifikasi masalah-masalah sosial kerakyatan. Kuliah Kerja Nyata secara langsung akan menunjukkan keterkaitan langsung antara dunia pendidikan dan upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bekerja di berbagai bidang yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi pada masa yang akan datang, maka sebagai realisasi dari tuntutan kurikulum lembaga perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Syiah Kuala yakni penyelenggara Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik. 1

2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah dalam perguruan tinggi yang dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan segala tugas yang merupakan penerapan kegiatan akademik yang diwujudkan dalam kegiatan langsung mahasiswa di masyarakat atau lembaga sehingga menjadi pengalaman yang dapat meningkatkan kedewasaan atau keprofesionalisme mahasiswa untuk memperbaharui dan mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Salah satu faktor pendukung tercapainya/suksesnya pembangunan nasional adalah terciptanya keteraturan dan kestabilan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Secara ideal, penyelenggaraan KKN dapat menjangkau tiga sasaran utama. Pertama, sebagai wahana pembelajaran bagi para mahasiswa (peserta KKN) untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperolehnya selama dalam perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masingmasing. Kedua, KKN dapat memberikan nilai tambah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ketiga, KKN merupakan media untuk membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang promosi perguruan tinggi yang bersangkutan. Selama proses kegiatan KKN,mahasiswa belajar sebagai komunikator. Mahasiswa belajar berkomunikasi aktif dengan masyarakat,melakukan pemetaan sosial mengenai kondisi masyarakat serta menyelenggarakan kegiatan yang dapat meningkatkan wawasan dan ketrampilan masyarakat,yang tentunya harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki masyarakat desa tersebut. Selain itu,diharapkan mahasiswa bisa mengambil peran sebagai pihak motivator dan inovator yang bertugas memberikan dorongan kepada masyarakat agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan di daerahnya dan juga mengembangkan berbagai pembaharuan untuk kepentingan kemajuan masyarakat. Peran-peran tersebut dapat dilakukan secara simultan, pada saat yang bersamaan mungkin bertindak sebagai fasilitator, sekaligus juga merangkap sebagai motivator, komunikator, atau peran-peran lainnya. Kesuksesan pendekatan sosial

3 sangat ditentukan oleh sejauh mana para peserta KKN dapat mewujudkan peranperan tersebut secara baik. Dengan demikian pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan mampu untuk mengikuti derap langkah pembangunan yang semakin dinamis untuk meningkatkan sumber daya manusia baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat dalam pemanfaatan dan pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat kinerja yang harus diupayakan secara berkesinambungan, yaitu dengan menerapkan berbagai model dan corak pembangunan. Oleh karena itu, baik secara kelompok maupun individual, dalam KKN ini sudah pasti mahasiswa mengamati dengan cermat apa yang menjadi permasalahan dan petensi yang dimiliki masyarakat dengan melakukan penelitian pada setiap sektor kehidupan bermasyarakat. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan di Desa Geulumpang, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, mulai dari tanggal 11 Januari 2016 sampai dengan 10 Februari 2016. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata dilakukan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bekerja diberbagai bidang yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi pada masa yang akan datang. Kehadiran mahasiswa KKN di tengah masyarakat Desa Geulumpang dihatrapkan menjadi bagian dari pembangunan Gampong. Dengan demikian program KKN yang diprogramkan oleh Universitas Syiah Kuala dapat terealisasikan semaksimal mungkin. 1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, Gampong Blang Leuen memiliki kode pos 24182 dan merupakan salah satu gampong yang berada di Kemukiman Kuta Baro Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, yang terletak di sebelah timur pusat kecamatan. Pada peta, Gampong Blang Leuen terletak pada Garis Lintang 5 19 29.55 dan Garis Bujur 96 0 5.71 (geoview.info, 2015). Adapun view dari Gampong Geulumpang dapat dilihat dari tampilan yang telah dibuat oleh Muhammad Qadafi Adiati adalah sebagai berikut.

4 Gambar 1. Peta Lokasi Gampong Geulumpang Geulumpang adalah sebuah desa yang terletak tidak terlalu jauh dari pusat perkotaan Sigli, suasana yang dikelilingi persawahan dan masih banyak pohonpohon yang masih tumbuh dengan hijau. Itulah Desa Geulumpang yang akan menjadi lokasi KKN kami kelompok P94 Periode X 2016, tepatnya disinilah kami akan mengabdi selama 1 bulan (11 Januari 10 Februari 2016) lamanya. Desa Geulumpang merupakan bagian dari Mukim Kuta Baro, yang sekarang dipimpin oleh Bapak Abdul Muthalib S.Pd, yang berada di Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten Pidie. Kecamatan Kembang Tanjong memiliki 6 mukim dan 44 gampong. Mukim-mukim yang terdapat pada kecamatan Kembang Tanjong yaitu: Mukim Arusan Kuta Baro Reung-Reung Blang Gapu

5 Asan Kumbang Gampong Asan Geulumpang berada pada Mukin Kuta baro, yang terdiri dari 6 gampong. Gampong yang terdapat pada Mukim Kuta Baro yaitu : Kampung Araih Kampung Barat Aron Kuta Baro Glumpang Blang Cut Teumpeun Desa Geulumpang ini tergolong desa yang tidak terlalu padat penduduknya. Hal ini dapat dilihat dari keadaan desa yang luas. Kondisi bangunan ada beberapa yang permanen, namun ada beberapa yang tidak permanen, terlihat adanya beberapa rumah tradisional di Desa ini. Pada sekitaran rumah warga banyak terdapat hewan ternak seperti kambing, lembu, bebek, ayam dan lain-lain. Dilihat dari keadaan lingkungan Desa Geulumpang bertopografi dataran rendah, selain dikelilingi lahan persawahan juga dibatasi oleh perkebunan milik warga. Potensi fisik yang sangat menonjol yang merupakan kontribusi besar untuk APBG Desa Geulumpang adalah pemanfaatan lahan perkebunan, di mana banyak menghasilkan produk seperti melinjo, padi, dan hasil palawija lainnya. Oleh karena itu sebagian besar masyarakat Desa Geulumpang yang tidak memiliki pekerjaan tetap bekerja sebagai pembuat kerupuk emping. Pengolahan emping oleh masyarakat dilakukan di rumah masing-masing dengan alat tradisional. Selain melinjo yang diolah menjadi kerupuk emping, produk pertanian lain yang dihasilkan di Desa Geulumpang yaitu padi dan kacang tanah. Pada musim tanam, masyarakat desa umumnya menghabiskan waktu di sawah. Oleh karena itu pada saat siang Desa Geulumpang terlihat sunyi karena masing-masing warga berkegiatan. Dan anak-anak pergi ke sekolah di desa tetangga.

6 1.1.1 Sejarah Gampong Geulumpang Menurut penuturan para tokoh-tokoh Gampong, nama Gampong Geulumpang diambil dari kata yaitu numpang yang jika mengartikan bahwa gampong ini dahulunya sering di kunjungi oleh orang luar daerah dan menjadi tempat persinggahan sementara bagi mereka. Beberapa alasan lain diantaranya : a. Terdapat dua meunasah atau mushalla di dalam satu gampong tersebut yaitu meunasah Geulumpang dan Meunasah Kayee Jatoe. Menasah yang tertua adalah meunasah Geulumpang. Hal ini dapat terlihat dari segi bangunan yang sudah rapi dan kokoh, selain itu nama yang diberikan kepada meunasah yang sama dengan nama gampongnya. Selain itu setiap rapat besar gampong Geulumpang dilakukan di meunasah Geulumpang. b. Nama Meunasah Kayee Jatoe dapat diartika kayu jatoe karena dahulunya awal masa pembangunan dilakukan dengan menggunakan kayu jatoe oleh warga gampong tersebut, sehingga terdapatlah dua meunasah di gampong ini, meunasah Kayee Jatoe berada di jalan kembang tanjong-sigli sehingga banyak pendatang yang singgah di meunasah ini. c. Desa ini memilki sawah yang terbentang sangat luas dan subur. Pesawahan ini merupakan satu bidang pekerjaan yang setiap harinya dilakukan oleh masyarakat gampong Geulumpang sebagai mata pencarian yang bersifat ekonomis. 1.1.2 Perbatasan wilayah Gampong Geulumpang a. Sebelah timur berbatsan dengan Reung-reung; b. Sebelah barat berbatasan dengan Araih; c. Sebelah utara berbatasan dengan Aron Kuta Baro; d. Sebelah selatan berbatasan Blang Cut.

7 1.1.3 Jarak kepusat Pemerintahan Jarak harus ditempuh dari Desa Geulumpang menuju ke pusat pemerintahan adalah sebagai berikut: a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : ± 2 km b. Jarak dari ibu kota Kabupaten Pidie : ± 27 km c. Jarak dari ibu kota Provinsi Aceh : ± 152,8 km Desa Geulumpang memiliki luas wilayah ± 150 Ha yang meliputi area pendudukan, persawahan, fasilitas umum, dan tanah kebun masyarakat. Desa Geulumpang dibagi dalam dua dusun yaitu: 1. Dusun Kayee Jatoe 2. Dusun Kayee Jok Kondisi fisik dasar gampong dari Desa Geulumpang dapat kita lihat dari segi pemanfaatan lahan sebagai berikut : a. Sawah : 52 Ha b. Kering : 32 Ha c. Bangunan/perkarangan : 62 Ha d. Pengembala ternak : ± 60 ekor e. Lainnya : 2 Ha 1.1.4 Jumlah penduduk menurut kewarganegaraan Kependudukan Desa Geulumpang : - Perumahan/Pemukiman : 121 rumah - Jumlah KK (Kartu Keluarga) : 148 KK (Kartu Keluarga) - Jumlah penduduk Desa Geulumpang : 562 Jiwa Laki laki : 260 Jiwa Perempuan : 302 Jiwa Kepadatan penduduk dari Desa Geulumpang ini yaitu 3,75% 1.1.5 Keadaan Ekonomi Hampir keseluruhan dari masyarakat Desa Geulumpang berstatus menengah ke bawah. Masyarakat Desa Geulumpang sebagian besar berprofesi

8 dalam bidang pertanian, beberapa lainnya sebagai peternak. Desa Geulumpang merupakan gampong yang sedang berkembang dan masyarakat juga memiliki mata pencaharian variatif (ganda), hal ini disebabkan oleh faktor kesempatan kerja, apabila sedang ada peluang di proyek bangunan mereka menjadi tukang atau buruh. Jika sedang tidak ada mereka beralih kepada usaha lainnya. 1.1.6 Jumlah Penduduk Menurut Agama atau Kepercayaan Jumlah penduduk desa Geulumpang berkisar sekitar 562 jiwa. Seluruh masyarakat Desa Geulumpang menganut agama Islam. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk perwujudan yang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan, baik mahasiswa, pemerintah, masayarakat maupun perguruan tinggi. a. Bagi Mahasiswa Melatih mahasiswa untuk menjadi inspirator dalam menghadapi persoalan di masyarakat. Melatih mahasiswa untuk menerapkan ilmu teoretis yang telah didapatkan di kampus. Melatih mahasiswa untuk hidup bermasyarakat yang penuh dengan realitas yang terkadang tidak realistis. b. Bagi Pemerintah Melalui Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa dapat membantu melancarkan program-program yang telah dicanangkan pemerintah. Membantu pemerintah desa setempat untuk membenahi administrasi desa. Membantu pemerintah desa dalam melakukan pendataan penduduk. Pemerintah dapat menjalin hubungan dengan lembaga perguruan tinggi sebagi mitra kerja sejajar. c. Bagi Masyarakat Dapat memberikan perubahan-perubahan sosial ke arah yang lebih baik masyarakat.

9 Masyarakat dapat memperoleh masukkan-masukkan baru terhadap permasalahan permasalahan yang dihadapi. Kehadiran mahasiswa kiranya diharapkan mampu menyelesaikan konflik secara pragmatis. d. Bagi Perguruan Tinggi Mahasiswa diharapkan mampu mempertegas eksistensi perguruan tinggi sebagai lembaga yang mampu melahirkan kader-kader yang mempu membawa perubahan bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini secara tidak langsung Universitas Syiah Kuala mempertegas kehadirannya ditengah-tengah masyarakat. Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan level Universitas Syiah Kuala ke arah yang lebih baik dan berkualitas Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai berikut: a. Tujuan Umum Menjadi seorang sarjana yang mampu menyelesaikan segala persoalan yang ada dilingkungan masyarakat secara pragmatis. Mendukung dan memotivasi segala proses dan kegiatan pembangunan yang ada di lingkungan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat dimana mahasiswa KKN berada. b. Tujuan Khusus Melatih mahasiswa dalam mengkaji fenomena-fenomena sosial yang terjadi dilingkungan masyarakat. Memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah didapatkan di fakultas demi kepentingan masyarakat. 1.3 Program Pembangunan Gampong yang Sudah Ada Pembangunan Gampong adalah salah satu cara pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik

10 dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja lapangan usaha, akses terhadap pengambilan keputusan, maupun indeks pembangunan manusia. Untuk pembangunan partisipatif merupakan sistem pengelolaan pembangunan di desa bersama-sama secara musyawarah, mufakat, dan gotong royong dan merupakan cara hidup masyarakat yang telah lama berakar budaya di wilayah Indonesia. Program Pembangunan Gampong akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas yang telah disepakati bersama banyak masyarakat. Pada Desa Geulumpang pembangunan yang telah ada antara lain berupa 2 meunasah. Namun hanya satu meunasah yang kondisi bangunannya bagus, sementara meunasah yang satunya lagi proses pembangunannya terhenti sehingga sehingga meunasah tersebut masih belum bisa digunakan dengan baik. Pada Desa Geulumpang juga sudah ada papan nama di setiap lorong.

11 BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG 2.1 Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan dengan penerjunan mahasiswa peserta KKN ke lapangan (masyarakat) sebagai pengabdian diri kepada masyarakat memerlukan tahapan untuk mempersiapkan diri saat tampil didepan masyarakat luas. Oleh karena itu, tahapan yang perlu dilaksanakan setelah pembekalan adalah observasi wilayah. Observasi wilayah merupakan tahapan yang harus dan perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi masyarakat dalam segi struktur pemerintahan, kultur sosial, keagamaan, ekonomi, dan hukum. Agar dapat menyajikan atau merumuskan program yang hendak dilaksanakan di lapangan. Hal tersebut dirancang dengan melihat permasalahan yang dihadapi di masyarakat, sehingga program kerja tersebut dapat menjawab permasalahan yang ada. Observasi wilayah pun dilakukan langsung ke lingkungan. Pada tahap ini peserta KKN melakukan pengamatan secara langsung tentang kondisi Desa Geulumpang dengan bertanya kepada Geuchik (lurah) dan bersilaturahmi kepada perangkat desa untuk pencarian data dalam segi pemerintahan desa, kultur sosial, keagamaan, ekonomi, dan hukum yang diterapkan di desa. Dari keseluruhan observasi yang dilakukan dapat diperoleh informasi sebagai berikut : 2.1.1 Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu komponen yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Bahkan, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam terciptanya kemajuan yang direaliasikan dalam ilmu pengatahuan dan teknologi yang nantinya akan diimplementasikan dalam masyarakat. Dengan seiring berkembangnya zaman, masalah yang dihadapi oleh masyarakat pun bertambah terutama dalam bidang pendidikan.

12 Adapun permasalahan mengenai pendidikan untuk Desa Geulumpang meliputi, tidak adanya sekolah atau balai pendidikan, kurangnya pembangunan fasilitas pendukung balai pengajian, kurangnya ekstrakurikuler terhadap pelajar. Alasan Desa Geulumpang tidak ada gedung Sekolah Dasar, Sekolah Pertama dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan karena desa ini termasuk desa yang berpenduduk rendah dibandingkan dengan desa lain yang satu kecamatan. Untuk bersekolah siswa-siswa dari Desa Geulumpang harus menempuh jarak yang tidak terlalu jauh menuju sekolah yang ada di desa tetangga. Akan tetapi kebanyakan siswa yang sudah tamat sekolah tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dikarenakan faktor ekonomi yang tidak mencukupi. Oleh sebab itu banyak remaja-remaja di Desa Geulumpang tidak bekerja dan memilih untuk bertani. 2.1.2. Keagamaan Masyarakat di Desa Geulumpang seratus persen (100%) beragama Islam dari keseluruhan jumlah penduduk desa. Di desa ini terdapat dua meunasah satu terdapat di Dusun Kayee Jatoe dan satunya lagi di Dusun Kayee jok, namun hanya satu meunasah yang aktif dan kondisinya bagus yaitu yang terletak di Dusun Kayee Jatoe, sedangkan meunasah di Dusun Kayee jok jarang digunakan dan kondisi meunasah masih setengah jadi. Menurut paparan warga setempat setempat, meunasah di sini sangat aktif pada malam harinya yaitu 3 waktu shalat wajib. Jika pada siang hari, meunasah tidak aktif karena semua penduduk sibuk dengan pekerjaan mereka di kebun dan di sawah serta melakukan aktivitas lainnya. Pada malam kamis dan sabtu warga desa melakukan pengajian di Meunasah dan pada malam senin diadakan pengajian di mesjid mukim Kuta Baro. 2.1.3. Perekonomian Setelah melakukan survey dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa ini termasuk ke dalam kategori kelas menengah ke bawah. Sebagian besar masayarakat bermata pencaharian bertani dan masyarakat banyak yang memiliki hewan ternak seperti lembu, kambing, ayam, bebek dan lain.

13 2.1.4. Sosial dan Kebudayaan Desa Geulumpang merupakan desa yang masih kental dengan kebudayaan Aceh. Hal ini dapat dilihat dari peran warga yang menjaga nilai-nilai budaya yang ada di Gampong ini. Selain itu nilai budaya tersebut dapat dilihat dari nama setiap dusun Gampong ini, yang memiliki nama dengan ciri khas dan memiliki sejarah tersendiri dari nama setiap dusunnya. Masyarakat Desa Geulumpang dapat dikatakan mempunyai jiwa sosial yang tinggi, para pemuda pun juga sangat kompak dalam berbagai kegiatan gampong. Hal ini dapat dilihat dari keseharian masyarakat yang saling bantu mambantu dalam bertani dan berladang. Dari hasil wawancara, dikatakan bahwa di daerah ini tidak pernah terjadinya kejahatan. Kemudian, dari hasil pengamatan sestelah melakukan KKN tampak warga yang saling gotong royong membantu masyarakat lain dalam hal bertani atau membantu dalam penyediaan bibit untuk bersawah dan juga ketika ada acara di gampong tersebut. 2.2 Prasarana dan Sarana Sarana prasarana adalah dua unsur yang mendukung dalam terlaksananya suatu aktivitas. Jika sarana prasarananya baik, hasilnya pun akan lebih optimal. Jika sarana prasarananya buruk, hasilnya pun akan tidak optimal. Prasarana yang terekam dari hasil survei di Desa Geulumpang adalah adanya kantor geuchik yang belum digunakan secara optimal, belum adanya bangunan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas yang mengharuskan anak-anak dan pelajar menempuh jarak yang jauh untuk bersekolah, kemudian jalan yang masih belum beraspal, dan pengadaan tempat pembuangan sampah agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan yang berdampak buruk untuk lingkungan dan kesehatan bersama. Sedangkan sarana yang terdapat di Desa Geulumpang adanya 2 meunasah namun meunasah yang digunakan hanya satu dan masyarakat kurang aktif dalam meramaikan meunasah. Untuk kepentingan kesehatan belum tersedia puskesmas di desa ini. Masyarakat yang sakit atau yang membutuhkan pengobatan harus menempuh

14 perjalanan menuju puskesmas yang tidak jauh dari desa, namun untuk kegiatan posyandu pada Desa Geulumpang ini rutin diadakan setiap 3 bulan sekali. Pada Desa Geulumpang, transmisi listrik sudah masuk ke rumah warga. Walaupun listrik sudah masuk ke rumah-rumah warga, namun kualitas penerangan jalan masih sangat kurang. Hanya ada beberapa lampu yang diletakkan pada jalan kampung. Untuk ketersediaan air bersih, warga Desa Geulumpang masih mengandalkan air sumur galian. Baik itu air untuk konsumsi sampai untuk mencuci piring atau pakaian, semua bersumber dari sumur dan untuk PDAM belum masuk untuk desa ini. 2.3 Produksi Produksi adalah sesuatu yang dihasilkan. Desa Geulumpang dalam hal produksi, lebih dominan terdapat dalam sektor pertanian. Dalam hal ini, pertanian di gampong ini memproduksi padi. Untuk pertanian di areal perladangan, petani banyak menggunakan lahan untuk menanam palawija seperti kacang tanah. Pada hasil perkebunan di desa ini sangat dominan dengan melinjo dan selanjutnya diolah menjadi emping. Emping yang diolah oleh masyarakat yang dilakukan di rumah masing-masing dan selanjutnya akan dipasarkan ke pasa-pasar terdekat. Karena itu dapat disimpulkan bahwa industri yang ada di desa inimasih tergolong industri rumahan. 2.4 Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Dalam bidang kesehatan, masalah yang dihadapi oleh Desa Geulumpang yaitu tidak adanya pelayanan kesehatan seperti PUSTU (Puskesmas Pembantu) atau Puskesmas di Desa Geulumpang itu sendiri. Masyarakat yang akan berobat harus pergi ke Puskesmas yang ada di berada di dekat Keude Kembang Tanjong. Pengelolaan sampah pada Desa Geulumpang yang belum ditangani dengan baik menyebabkan warga membuang sampah tidak ke tempat yang seharusnya, sehingga sampah berserakan di pinggir jalan. Hal ini selain mengganggu kesehatan masyarakat yang berrmukim ditempat itu juga mengganggu orang yang

15 lewat karena berserakan dijalan, dan mengganggu penciuman. Seperti yang kita ketahui sampah merupakan sumber penyakit. Oleh karena itu pada Desa Geulumpang dibutuhkan sarana penunjang yang mampu mengolah sampah dengan lebih baik, seperti tersedianya bak sampah sehingga warga bisa tertib membuang sampah langsung ke tempat yang terrsedia, setelah tempat sampah tersedia harus adanya tenaga yang mengangkut secara rutin agar sampah tidak menumpuk. Kebersihan Desa Geulumpang selama ini dijaga oleh pribadi (per rumah) sampah yang ada ditumpuk di suatu sudut perkarangan rumah yang nantinya akan dibakar jika telah banyak. Namun cara ini tidak efektif dikarenakan asap akan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Selain itu permasalahan lain pada kebersihan lingkungan adalah masih banyaknya kotoran hewan peliharaan yang berserakan di jalan akses gampong, serta rumah penduduk yang sangat dekat dengan kandang hewan peliharaan seperti: lembu, kambing ayam dan lain-lain yang nantinya akan berefek terganggunya kesehatan masyarakat gampong. 2.5 Administrasi dan Pemerintahan Gampong Administrasi dan pemerintahan gampong merupakan unsur sentral dalam pelaksanaan gampong. Unsur itulah yang akan mengarahkan suatu wilayah menjadi lebih baik atau lebih buruk. Pemerintahan Gampong adalah Geuchik dan perangkat gampong sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Gampong. Tuha Peut Gampong adalah badan perwakilan gampong yang anggotanya dipilih secara langsung, pemuka adat dan cendikiawan yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan gampong, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta pengawasan secara efektif terhadap penyelenggaraan pemerintahan gampong. Untuk sementara proses administrasi di Desa Geulumpang berada di tangan Geuchik dan dibantu oleh Sekretaris desa. Pada Desa Geulumpang selain geuchik dan sekretaris desa, juga ada 3 orang kepala urusan (kaur) dan 2 orang kepala dusun (kadus).