D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kinerja bundaran tidak bersinyal

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Citra Kania Laras Sakti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya pembangunan suatu daerah maka semakin ramai pula lalu

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas perekonomian terus meningkat begitu pula dengan aktifitas kendaraan guna

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Lokasi Penelitian. Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. bergerak bersamaan. Persimpangan pun menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan

KAJIAN LALU LINTAS DI KAWASAN PINTU GERBANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA JALAN VETERAN KOTA MALANG KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

BAB I. PENDAHULUAN. Tugas Akhir Sumber : RTRW Kota Gunungsitoli Gbr. 1.1 Peta Jaringan Prasarana Transportasi Kota Gunungsitoli

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB V PENUTUP

operasi simpang yang umum diterapkan adalah dengan menggunakan sinyal lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. diiringi dengan peningkatan mobilitas manusia dan kegiatan yang dilakukan. Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

Perancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta Sta Kota Bandung Untuk Masa Pelayanan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan aktifitas suatu kota menyebabkan peningkatan pergerakan orang dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa keuntungan dalam penghematan waktu bagi pelaku perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi seperti kemacetan, polusi udara, kecelakaan, antrian maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Mulai. Studi pustaka. Observasi awal. Proposal disetujui. Survei pendahuluan. Pelaksanaan survei dan pengumpulan data Rekapitulasi data

BAB III METODE PENELITIAN. Inti dari metodologi penelitian adalah menguraikan cara penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seiring dengan perkembangan suatu kota dan semakin meningkatnya arus lalu-lintas, pertumbuhan perhotelan juga

BAB I PENDAHULUAN. kaki. Sebuah kota yang memiliki jumlah penduduk dan jumlah kendaraan yang. jalan tersebut akan merasa aman dan nyaman.

BAB I PENDAHULUAN. di sisi jalan. hal ini seringkali mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan

ANALISIS PANJANG ANTRIAN SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997 (STUDI KASUS SIMPANG GAPLEK JALAN R.E MARTADINATA,TANGERANG SELATAN)

Tugas Akhir D4 TPJJ 2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (

EVALUASI PENGENDALIAN LALU LINTAS DENGAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

PROYEK AKHIR EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG EMPAT JL. URIP SUMOHARJO JL. RAYA DARMO JL. PANDEGILING SURABAYA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. interaksi yang baik dan ideal antara komponen komponen transportasi

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan tranportasi darat saat ini khususnya di jalan raya, dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Kota Dili sebagai Ibukota Negara Timor Leste yang terus mengalami

dipresentasikan pada hari Sabtu dan Senin, sedangkan untuk hari Minggu tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal

BAB IV METODOLOGI. Mulai. Studi Literatur. Pengumpulan Data

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil studi di kawasan sekitar Jalan Sardjito. Lokasi ini dipengaruhi oleh:

Tugas Akhir 2012 BAB IV METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang. memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama guna

BAB IV METODE PENELITIAN

EVALUASI KINERJA SIMPANG HOLIS SOEKARNO HATTA, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sleman DIY. Simpang ini menghubungkan kota Jogjakarta dengan kota-kota lain di

DAFTAR ISI. Judul. Lembar Pengesahan. Lembar Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permasalahan lalu lintas yang sering terjadi khususnya daerah simpang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, saat ini sedang mengalami

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. tergolong tinggi dalam satu era dengan tingkat mobilitas yang tinggi dimana

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN KALIGARANG JALAN KELUD RAYA JALAN BENDUNGAN RAYA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dengan ruas jalan lain, yang disebut persimpangan. Jalan Letnan Jendral M. T. Haryono, Jalan Serangan Umum 1 Maret (Jalan

TINJAUAN KINERJA PERSIMPANGAN PRIORITAS KAMPUNG KALAWI KOTA PADANG (Studi Kasus: Simpang Tiga Kampung Kalawi)

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

KAJIAN KINERJA LALU LINTAS SIMPANG CILEUNYI TANPA DAN DENGAN FLYOVER

TINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. volume lalu lintas tinggi. Lalu lintas lancar dan teratur dapat menunjukkan bahwa

PEMETAAN KINERJA LALU LINTAS BUNDARAN WARU SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MKJI TUGAS AKHIR

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE STUDI

BAB I PENDAHULUAN. instansi swasta, pemerintahan, pendidikkan, dan perbelanjaan yang memiliki

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dijabarkan dalam sebuah bagan diagram alir seperti gambar 3.1. Gambar 3.1. Diagram alir pelaksanaan studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada umumnya, pasar basah yang sering disebut sebagai pasar tradisional

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung yang tengah bergerak dalam masa pembangunan, menuntut dilangsungkannya aktivitas secara maksimal. Dalam hal ini, penyediaan transportasi sebagai syarat agar pembangunan kota dapat terlaksana, dapat menimbulkan masalah apabila penanganan pembangunan dilakukan tidak optimal. Dan yang terjadi adalah ketidakseimbangan sistem transportasi. Apabila ketidakseimbangan transportasi di Kota Bandung terjadi, maka yang terjadi adalah terhambatnya pembangunan di Kota Bandung. Masalah transportasi lintas di kota Bandung sudah semakin parah dan menimbulkan biaya sosial (social cost) yang sangat tinggi (Rencana Sistem Transportasi Kota Bandung Badan Perencanaan Daerah, Provinsi Jawa Barat, 2007) Di tengah bergeraknya masa pembangunan kota Bandung, menuntut penyediaan transportasi untuk bergerak mengatasi dampak dari pembangunan kota Bandung. Jika dibiarkan saja semakin lama masalah transportasi di kota Bandung tampaknya semakin parah. Kecenderungan arus lalu lintas jalanan di Bandung adalah pada pagi hari kondisi arus akan meningkat, kemudian akan menurun pada siang hari, dan akan kembali meningkat pada sore hari. Kondisi waktu pagi hari merupakan kondisi orang untuk melakukan perjalanan berangkat menuju area pendidikan/perkantoran, dan sore hari merupakan kondisi orang untuk melakukan perjalanan pulang. Adanya suatu kesamaan tujuan dalam waktu yang bersamaan membuat kondisi arus lalu lintas meningkat. Melihat angka pertumbuhan kendaraan yang semakin tinggi dari tahun ketahun sehingga pada suatu saat nanti diperkirakan akan timbul permasalahan dimana kapasitas jalan tersebut tidak mampu lagi menerima atau menampung arus lalu lintas yang ada sehingga akan terjadi kemacetan. Oleh karena itu diperlukan suatu manajemen lalu-lintas dan rekayasa geometrik untuk mengatasi permasalahan tersebut guna memaksimalkan kapasitas yang ada. Bundaran Cibiru merupakan salah satu bundaran penting peranannya di Kota Bandung yang terletak di Bandung Timur, melayani arus lalu-lintas dari Jl. 1

Abdul Harris Nasution, Jl. By Pass dan Jl. Cibiru. Bundaran ini penghubung antara kawasan perkantoran/pendidikan dengan kawasan pemukiman. Penghubung antara Kota Bandung dengan kota lainnya di wilayah timur Kota Bandung, contohnya dengan Sumedang, Garut dan Tasik. Sehingga pada waktu tertentu tingkat kepadatan arus lalu lintas akan meningkat dan menyebabkan penumpukan arus kendaran. Tingginya volume lalulintas yang melewati bundaran ini menyebabkan terjadinya kemacetan pada daerah jalinan dan tiap lengan bundaran. Pada kasus ini penumpukan kendaraan terlihat di setiap lengannya baik pada pagi hari, siang hari maupun sore hari tepatnya pada saat peak hour. Permasalahan nyata yang dapat dilihat dari bundaran tersebut adalah kapasitas yang tidak maksimal dikarenakan terdapat lajur jalan yang terpakai oleh kendaraan umum yang berhenti tidak pada tempatnya, terdapat halte Trans Metro Bandung dan pedagang kaki lima di sekitar area bundaran membuat tingkat hambatan samping semakin tinggi yang kemudian menyebabkan antrian di belakangnya dan pada akhirnya terjadilah penumpukan kendaraan yang memasuki area bundaran. Sehingga mempengaruhi kinerja dari bundaran tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut maka analisa awal kemacetan pada bundaran Cibiru disebabkan oleh adanya tingkat perkembangan lalu lintas yang tinggi baik tata guna lahan sekitar bundaran mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sehingga transportasi dan tata guna lahan yang ada menimbulkan terjadinya ketidakteraturan dan kemacetan yang merupakan persoalan menarik untuk diteliti dalam rangka mengetahui tingkat kinerja bundaran yang ada. 2

1.2 Lokasi Studi Lokasi kajian yang ditinjau adalah pada bundaran Cibiru, Kota Bandung dapat dilihat pada Gambar 1.1 Bundaran Cibiru Gambar 1.1 Lokasi Perancangan Tugas Akhir Sumber : Google Earth ; Dokumentasi penyusun 3

1.3 Rumusan Masalah Tugas Akhir Rumusan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah : a. Bagaimana tingkat kinerja bundaran dilihat dari sisi derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian pada kondisi eksisting dan setelah penanganan? b. Apabila hasil kinerja yang dianalisa kurang baik, bagaimana cara meningkatkan kinerja tersebut pada tahun perancangan? 1.4 Tujuan Penyusunan Tugas Akhir Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Menganalisis tingkat kinerja bundaran Cibiru, pada kondisi arus tahun 2012 dan proyeksi arus tahun 2017. b. Memberikan solusi dan pemecahan masalah untuk dilakukan. c. Merancang untuk penanganan simpang dengan proyeksi arus tahun 2017 meliputi DED (Detail Engineering Designed), RAB dan penjadwalan. 1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penyusunan Tugas Akhir Dalam penyusunan tugas akhir ini, untuk memperjelas dan memudahkan dalam menganalisis, maka perlu dibuat batasan-batasan. Batasan-batasan tersebut diantaranya : a. Asumsi Tata Guna Lahan yang berada di lokasi bundaran sampai dengan tahun peninjauan pertumbuhannya konstan. b. Analisa dilakukan untuk jenis kendaraan berat, kendaraan sedang, kendaraan ringan dan sepeda motor, sedangkan kendaraan tak bermotor seperti sepeda dan gerobak termasuk hambatan samping. c. Survei lalu-lintas diambil sampel tiga hari dari satu minggu yaitu hari Senin, Rabu dan Sabtu. Dikarenakan setelah survey pendahuluan didapatkan pada waktu-waktu tersebutlah merupakan jam sibuk (peak hours) dan sebagai pembandingan antara hari kerja dan hari libur. d. Metode proyeksi arus selama 5 tahun, dimulai pada tahun 2012 dan 2017 dengan prediksi pertumbuhan volume kendaraan menggunakan tipe NTG (Normal Traffic Growth). 4

e. Perancangan hanya pada aspek transportasi saja. f. Perancangan mengacu kepada MKJI 1997, Pd T-20-2004 dan NSPM yang mendukung. g. Aspek sosial seperti pemindahan PKL, ganti rugi lahan dari perancangan ini diabaikan. h. Perhitungan biaya (RAB) dihitung dengan batasan yaitu pada lengan A.H Nasution sepanjang 100 m, Soekarno Hatta sepanjang 200 m dan Cibiru sepanjang 200 m dan area bundaran dengan biaya underpass tidak diperhitungkan. 1.6 Manfaat Penyusunan Tugas Akhir Manfaat dari penyusunan Tugas Akhir ini antara lain sebagai berikut : a. Terciptanya desain simpang Cibiru Soekarno Hatta dengan kapasitas sesuai tuntutan kebutuhan yang didukung geometrik dan prasarana pendukung secara terpadu. b. Terciptanya arus lalu lintas yang lancar pada simpang Cibiru Soekarno Hatta. 1.7 Sistematika Penyusunan Tugas Akhir Sistematika penyajian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang penyusunan, tujuan penyusunan tugas akhir, lingkup permasalahan, metoda dan sistematika penyusunan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Berisi mengenai uraian-uraian yang disajikan berdasarkan studi pustaka dari berbagai referensi media massa maupun literatur literatur untuk digunakan dalam pembahasan dan membahas mengenai uraian dasar teori, sebagai pedoman dalam perancangan dan pembahasan. 5

BAB III METODOLOGI Berisi mengenai langkah-langkah dalam bentuk diagram alir yang dimulai dari tahap pelaksanaan tugas akhir, dan penentuan kebutuhan data-data, analisa data, perancangan sampai dengan hasil perancangan. BAB IV PERMASALAHAN DAN PENANGANAN Pada bab ini membahas mengenai permasalahan dan penanganan di lokasi kajian pada tahun perancangan. BAB V PERANCANGAN Pada bab ini membahas mengenai hasil perancangan dari penanganan yang dilakukan, spesifikasi, RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan penjadwalan. BAB VI PENUTUP Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari hasil perancangan dan saran. 6