BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara (speaking skill) dalam bahasa Inggris merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. minuman ( Food and Beverage ). Selain menginap tamu juga memerlukan makanan. dan minuman dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal. Sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencapaian tujuan belajar tercermin dari kemampuan belajar siswa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas

BAB I PENDAHULUAN. bisnis terbuka. Faktor-faktor dari luar tersebut akan dijadikan suatu input yang

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

MANFAAT KOMPETENSI MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA PADA PRAKTIKUM MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin

2015 KEMAMPUAN PRAKTIK PESERTA DIDIK SEBAGAI PUBLIC AREA ATTENDANT DI LABORATORIUM SMK NEGERI 15 BANDUNG

pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP)... 87

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri perhotelan memiliki dua unsur paling penting yakni accommodation industry

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh, baik dalam investasi sektor fisik maupun investasi pendidikan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. klien atau operator hotel atas investasinya. Keuntungan terbesar diperoleh dari

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA JEPANG UNTUK HOTEL

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Riqoh Fariqoh, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas pembelajaran bahasa dan sastra.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER. komunikasi, yaitu : tersenyum, berbicara, dan mendengarkan

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewariskan nilai-nilai luhur budaya bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis. penggunaan keempat keterampilan berbahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

2014 PENERAPAN HASIL BELAJAR LAYANAN PRIMA PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Manusia berkomunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan menyelenggarakan jasa pelayanan makan minum oleh food. and beverage departemen dapat ditinjau melalui ruang lingkup sempit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman dan di peruntukan bagi tamu hotel dan khalayak umum. Disetiap usaha

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lain dengan menggunakan bahasa lisan yang dapat dipahami oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa sebagai alat. mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

KINERJA PRAMUSAJI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PRIME STEAK HOUSE J.W MARRIOTT HOTEL MEDAN KERTAS KARYA OLEH. Yuke Okto Edelina S

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

PERAN PRAMUSAJI TERHADAP KEPUASAN TAMU DI SWISS CAFE PADA GRAND SWISS BEL HOTEL INTERNASIONAL MEDAN KERTAS KARYA. Oleh :

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 1. Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi Jual Beli

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Food and Beverage Product Department adalah salah satu departemen

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. pembelajaran merupakan tercapainya perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi salah satu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbicara (speaking skill) dalam bahasa Inggris merupakan keterampilan seseorang untuk menyampaikan hasrat dan pemikirannya kepada siapa saja secara lisan. Akan tetapi, keterampilan berbicara sulit berkembang jika tidak dilatih secara terus-menerus. Usaha memperlancar kemampuan seseorang dalam keterampilan berbicara bagi seorang mahasiswa dapat dilakukan dengan berinteraksi dengan rekan-rekan di dalam kelas, dosen-dosen bahasa Inggris atau dosen-dosen lainnya yang bisa berbahasa Inggris. Di samping memperlancar keterampilan berbicara, usaha ini juga dapat meningkatkan penguasaan kosakata, memperbaiki dan memperdalam tatanan berbahasa, menyempurnakan ucapanucapan kosakata, memperdalam kemampuan menyusun kalimat-kalimat bahasa Inggris, dan melatih pendengaran sehingga mudah menangkap pesan dari lawan bicara. Bagi mahasiswa pada jenjang studi diploma II, Program Studi Perhotelan, Konsentrasi Food and Beverage Division (Divisi Makanan dan Minuman), memiliki keterampilan berbicara sebagai transaksi yang baik dalam bahasa Inggris merupakan suatu hal yang sangat penting. Kegiatan berbicara sebagai transaksi lebih difokuskan pada pesan yang ingin disampaikan kepada lawan bicara (Richard, 2008). Keterampilan berbicara dalam transaksi ini dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu (1) kegiatan berbicara yang fokus utamanya memberi dan 1

2 menerima informasi dan (2) kegiatan berbicara yang fokus utamanya untuk memperoleh barang dan jasa, misalnya percakapan seorang pramusaji dengan tamu-tamunya pada saat memesan makanan di sebuah restoran. Terkait dengan pernyataan di atas, maka mahasiswa dapat dikatakan memiliki kemampuan berbicara sebagai transaksi apabila memiliki kemampuan berbicara, seperti mampu mengungkapkan ide dan gagasan dalam berinteraksi dengan lawan bicara dengan menggunakan bahasa Inggris, menguasai kosakata-kosakata yang berhubungan dengan divisi makanan dan minuman untuk mendukung pemahaman mereka terhadap mata kuliah keterampilan yang lain. Dalam hal ini mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam memahami, melafalkan, dan berkomunikasi dengan istilah-istilah makanan dan minuman tersebut. Akan tetapi juga harus sekaligus mampu melakukan peran sebagai seorang pramusaji yaitu memiliki kemampuan menyampaikan pesan kepada lawan bicara sebagai transaksi di sebuah restoran. Kemampuan yang baik dalam keterampilan berbicara tersebut akan dapat terwujud jika mahasiswa mampu menguasai dan melafalkan kosakata, menguasai tata bahasa, menyusun tatanan kalimat yang terdapat dalam percakapan, memahami percakapan tersebut, dan sekaligus berperan sebagai seorang pramusaji dengan penguasaan keterampilan berbicara yang baik dan efektif. Kesulitan-kesulitan yang sering dialami oleh mahasiswa perhotelan, Divisi Makanan dan Minuman adalah menguasai dan melafalkan kosakata, menggunakan kosakata tersebut dalam tatanan kalimat yang benar, memahami kalimat-kalimat tersebut yang telah tersusun dalam sebuah percakapan

3 (conversation) dan sekaligus berperan sebagai seorang pramusaji dengan penguasaan keterampilan berbicara yang baik dan efektif. Mereka memiliki kesulitan untuk mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan istilah-istilah makanan dan minuman yang telah tersusun dalam pedoman pelaksanaan pekerjaan ( standard operation procedure / SOP ) seorang pramusaji, khususnya pedoman pelaksanaan pekerjaan dalam menerima pesanan tempat/meja di restoran (restaurant reservation). Hal itu diawali dengan menyapa tamu di restoran (welcoming the guests), menanyakan proses pesanan (table reservation), mengarahkan tempat duduk dan meja tamu (escorting the guest ), menjelaskan daftar makanan ( explaining the menu ) dan mengulang pesanan tamu ( repeating reservation), menyampaikan rasa terima kasih atas pesanan tamu (thanking to the guest). Kesulitan tersebut disebabkan oleh banyaknya istilah dalam SOP itu. Bisa dibayangkan apabila mahasiswa belum menguasai bahasa Inggris, mereka akan mengalami kesulitan dalam menguasai keterampilan berbicara, khususnya kemampuan berbicara dalam berperan sebagai pramusaji. Urutan-urutan kerja di restoran pada saat restoran beroperasi yang disusun dalam sebuah pedoman standar pekerjaan seorang pramusaji (SOP) harus dikuasai oleh pramusaji dengan kemampuan berkomunikasi bahasa Inggris yang baik, lancar, dan efektif (Arief,2005:57--70). Pembelajaran kosakata yang telah tersusun dalam sebuah percakapan yang terdapat dalam SOP tersebut sejatinya telah disajikan dalam mata kuliah bahasa Inggris profesi (BIP), yaitu bahasa Inggris khusus yang disajikan dalam perkuliahan di STIPAR Triatma Jaya sesuai dengan bidang yang ditempuh dalam

4 sebuah program studi, dalam hal ini yang digunakan dalam dunia perhotelan dan pariwisata. Pada mahasiswa perhotelan, Divisi FB Division, BIP yang digunakan adalah BIP yang diterapkan pada Departemen Makanan dan Minuman ( Food and Beverege Division ). BIP juga merupakan salah satu mata kuliah yang dimuat dalam kurikulum Program Studi FB Division di STIPAR Triatma Jaya. Penyajian BIP juga dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih giat dan komprehensif terhadap bahasa Inggris, baik secara tulisan maupun lisan, mengingat begitu pentingnya peranan bahasa Inggris bagi mahasiswa FB Division di STIPAR Triatma Jaya. Namun, mahasiswa FB Division masih saja mengalami kesulitan dalam menguasai istilah-istilah dan kosakata dalam SOP tersebut yang akan mengantarkan mereka untuk dapat berperanan sebagai seorang pramusaji yang mampu memiliki keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris yang baik dan efektif. Berdasarkan permasalahan tersebut, berbagai usaha perbaikan telah dilakukan oleh para dosen untuk meningkatkan proses pembelajaran BIP dengan tujuan meningkatkan kemampuan para mahasiswa FB Division untuk dapat berperanan sebagai seorang pramusaji yang memiliki keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris yang baik. Usaha-usaha tersebut dilakukan dengan cara mencari dan menerapkan sebuah metode pembelajaran bahasa yang relevan terhadap pembelajaran BIP. Tujuannya adalah untuk membangkitkan potensi mahasiswa belajar aktif, menyenangkan, dan benar-benar menaruh minat terhadap mata kuliah yang diberikan khususnya bahasa Inggris Profesi.

5 Berbicara tentang keterampilan berbicara bahasa Inggris, berarti memberdayakan mahasiswa agar dapat melakukan keterampilan berbicara dengan cara yang paling mudah. Mahasiswa merasa senang terhadap mata kuliah bahasa Inggris karena diajarkan melalui strategi yang jauh lebih menyenangkan sehingga mahasiswa termotivasi untuk belajar aktif dan kreatif. Apabila mahasiswa sudah merasa senang, aktif dan kreatif terhadap mata kuliah BIP justru kemampuannya, baik secara tertulis maupun lisan akan meningkat. Kata guided berasal dari bahasa Inggris yang artinya membimbing, mengarahkan, menuntun, memberi tahu, menunjukkan, memandu, dan memberikan semangat (Sadli, 1989;201 dan Oxford, 1986;308). Dari arti kosakata tentang guided tersebut dapat digambarkan bahwa dalam proses pembelajaran salah satu tugas dosen adalah memberikan, menuntun, dan memandu mahasiswa dengan sebaik mungkin untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Artinya keinginan yang berkaitan dengan penguasaan dan peningkatan hasil belajar dalam bidang keterampilan berbicara bahasa Inggris. Berdasarkan pernyataan di atas, maka makna kata guided sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Inggris yaitu, memandu mahasiswa dalam belajar. Dalam guide conversation mahasiswa diperlakukan sebagai subjek pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab dalam percakapan bahasa Inggris) bersama mahasiswa - mahasiswa lainnya pada situasi tertentu.

6 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut 1. Bagaimanakah kemampuan mahasiswa dalam berbicara bahasa Inggris sebagai transaksi dalam berperanan sebagai pramusaji sebelum dan setelah penerapan metode guided conversation pada mahasiswa perhotelan, pada jenjang studi diploma II, semester 4, konsentrasi FB Division di STIPAR Triatma Jaya? 2. Bagaimanakah mekanisme penerapan metode guided conversation tersebut pada mahasiswa perhotelan, pada jenjang studi diploma II, semester 4, konsentrasi FB Division di STIPAR Triatma Jaya? 1.3. Tujuan Penelitian Sebuah penelitian memiliki tujuan penelitian, baik tujuan khusus maupun tujuan umum. Adapun tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan metode guided conversation dalam proses pembelajaran BIP dalam meningkatkan kemampuan berbicara sebagai transaksi. Efektivitas dalam penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar mahasiswa pada penerapan metode guided conversation dalam berbicara talk as transaction

7 sebagai seorang pramusaji, disamping itu bagaimana guided conversation dapat meningkatkan kemampuan berbicara, baik dalam aspek verbal maupun aspek nonverbal. 1.3.2 Tujuan Khusus Secara khusus, penelitian ini bertujuan seperti berikut 1. Mengetahui kemampuan dan permasalahan utama mahasiswa perhotelan, pada jenjang studi diploma II, semester 4, konsentrasi FB Division di STIPAR Triatma Jaya, dalam berbicara bahasa Inggris sebagai transaksi dalam berperanan sebagai pramusaji sebelum penerapan metode guided conversation. 2. Mendeskripsikan mekanisme penerapan metode guided conversation dalam pembelajaran keterampilan berbicara talk as transaction dalam berperanan sebagai pramusaji pada mahasiswa FB Division di STIPAR Triatma Jaya, Bali yang mencakup ketepatan berbahasa (accuracy), kefasihan berbahasa (fluency), ketepatan penggunaan kosakata (vocabularly), dan metode penyelesaian tugas. 3. Memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran keterampilan berbicara mahasiswa FB Division, di STIPAR Triatma Jaya, Bali dalam keterampilan berbicara talk as transaction dalam berperanan sebagai pramusaji setelah penerapan metode guided conversation

8 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini ada dua macam, yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis. Manfaat akademis dan praktis dari penelitian ini adalah : 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan teori pembelajaran bahasa Inggris profesi (BIP), khususnya perkembangan teori guided conversation sebagai metode pembelajaran bahasa. Dalam hal ini berkenaan dengan peningkatan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris profesi pada mahasiswa FB Division diploma II, semester 4, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian penelitian lain yang serupa. Perkembangan guided conversation sebagai metode pembelajaran bahasa dapat membantu mahasiswa dalam proses pemerolehan bahasa kedua. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk memperkaya khazanah penelitian, terutama yang berupa penelitian tindakan kelas. 2) Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengajaran bahasa Inggris khususnya pengajar pada mahasiswa FB Division diploma II, semester 4 di STIPAR Triatma Jaya dalam pembelajaran BIP, disamping itu dapat dijadikan metode pembelajaran yang lebih efektif sehingga dapat memberikan metode alternatif dalam pembelajaran BIP

9