BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

Elektroda tempat terjadi reaksi reduksi disebut katoda sedangkan tempat

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

Hasil Penelitian dan Pembahasan

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

FILTER AIR DENGAN METODE ELEKTROLISA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

KAJIAN PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENYISIHAN COD DAN TURBIDITI DALAM LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT. Ratni Dewi *) ABSTRAK

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

MODUL SEL ELEKTROLISIS

PENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI. Satriananda 1 ABSTRAK

EFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai penanganan pencemaran limbah laboratorium

penanganan limbah, yaitu dengan menampung limbah laboratorium tersebut,

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

Sulistyani, M.Si.

PROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) ABSTRAK

Pemanfaatan Lindi sebagai Bahan EM4 dalam Proses Pengomposan

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

BAB I PENDAHULUAN. sampah di TPA umumnya masih menggunakan metode open dumping, seperti pada

ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

KIMIA ELEKTROLISIS

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

Recovery logam dengan elektrolisis

APLIKASI METODE ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH COOLANT. Arie Anggraeny, Sutanto, Husain Nashrianto

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan panas bumi dan Iain-lain. Pertumbuhan industri akan membawa dampak positif,

SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI ELEKTROKOAGULASI PASANGAN ELEKTRODA BESI UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU. Surabaya, 12 Juli 2010

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

MANUAL PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN PENGARUH PASANGAN ELEKTRODA TERHADAP PROSES ELEKTROKOAGULASI PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. mengaplikasikan sifat-sifat alami proses naturalisasi limbah (self purification).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN PROSES ELEKTROLFOKULATOR SECARA BATCH

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Sistem Open Dumping terhadap Karakteristik Lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Air Dingin Padang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ELEKTROKIMIA Termodinamika Elektrokimia

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

Elektrokimia. Sel Volta

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

PERBEDAAN KUALITAS AIR LINDI SEBELUM DAN SESUDAH PENGOLAHAN DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (Studi Kasus TPA Sampah Botubilotahu Kec. Marisa Kab.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya. Namun dalam pemanfaatannya, manusia cenderung melakukan aktivitas secara berlebihan melampaui daya dukung lingkungan yang berdampak pada beban yang tinggi terhadap daya tampung lingkungan hidup. Bentuk beban yang dihasilkan oleh manusia adalah limbah yang berlebihan. Berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan sebagai limbah domestik, industri, pertanian. Limbah domestik ini terbagi atas limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rutin (sehari-hari) manusia, industri dan hasil pengelolaan sampah dalam fasa/bentuk cair dan limbah berbentuk padatan, dimana masyarakat secara umum dikenal dengan nama sampah (Fadhilah, 2011:62). Di Indonesia sampah merupakan masalah yang serius karena kecepatan dari pengelolaan yang tidak berimbang dengan kuantitas yang dihasilkan. Ketidak seimbangan tersebut dipengaruhi oleh kinerja tempat pembuangan sampah (TPAS) setiap harinya. Sebagai contoh, jumlah total sampah yang dihasilkan oleh kota Bandung dan sekitarnya pada tahun 2013 mencapai 710,111 m 3 dengan berat 382,754,680 kg sedangkan yang dibuang langsung di TPA Sari mukti mencapai 747,846 m 3 dengan berat 405,630,052 kg berdasarkan Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung, sedangkan kemampuan pengolahannya hanya mencapai 70% dari total volume sampah yang datang setiap harinya. Produksi 1

2 sampah yang semakin tinggi ini salah satunya dipicu dari adanya proses modernisasi seperti pembangunan di segala bidang yang akhirnya menyebabkan terakumulasinya sampah sehingga semakin hari sampah semakin menumpuk tetapi tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) masih tetap sama luasnya seperti sebelum meningginya jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya (Setyowati, 2008:4) Kesenjangan dalam pengelolaan dan jumlah sampah yang dihasilkan tersebut dikarenakan oleh penanganan sampah yang umum dilakukan secara konvensional dengan cara pembuangan di kawasan terbuka. Penanganan tersebut memiliki dampak yang akan berakibat negatif terhadap lingkungan, salah satu contohnya yaitu pencemaran pada tanah yang berdampak pada saluran air tanah dan pencemaran air permukaan di sekitar TPA oleh air lindi (Esmiralda, 2012:45). Sampah juga dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan karena ada sebagian sistem pengolahan sampah dilakukan tanpa ada pengolahan lebih lanjut akan berakibat menjadi tempat berkembang biaknya agen dan vektor penyakit menular (Sudradjat, 2007:8). Jumlah sampah organik dan anorganik di TPA sangat besar akan menyebabkan proses dekomposisi alamiah berlangsung secara besar-besaran. Pada proses tersebut akan mengubah sampah menjadi pupuk organik dan menimbulkan adanya hasil samping yaitu limbah cair dan timbunan sampah yang kian membusuk menimbulkan masalah lain yang dapat ditimbulkan oleh pengelolaan sampah yang kurang optimal yaitu leachate (air lindi). Limbah cair akibat dari proses masuknya air eksternal dalam timbulan sampah, melarutkan dan

3 membilas materi terlarut seperti materi organik hasil proses dekomposisi biologis oleh mikroba dan juga materi anorganik seperti logam berat yang terlarut dan tersuspensi (Damanhuri, 2006). Cairan berbau menyengat dan mengandung logam berat serta bahan yang beracun, memiliki kandungan bahan kimia organik dan non organik yang sangat tinggi apabila bercampur dengan air tanah akan mengakibatkan terjadinya pengenceran, pergerakan dan membentuk suatu pola searah dengan pergerakan air tanah dan dari tanah ke dalam akar akar tanaman sehingga pencemaran air tanah dapat terjadi di sekitar lokasi TPA dan sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar sehingga tidak dapat dimanfaatkan (Fetter, 1988). Air lindi mengandung bahan berbahaya dan beracun berupa Cd, Pb, Hg, Cu, Mn, Zn, Ni, NH3 Fe, Cl -, NO3 -, NO2, CO2, bahan organik seperti BOD,COD, mikroba, patogen (Susanawati, 2011:126). Laju air lindi yang dihasilkan 500-600 Liter/hari. Berdasarkan kandungan air lindi terdapat materi yang berbahaya didalamnya oleh karena itu untuk mengurangi pencemaran diterapkan salah satu metode sederhana dan efisien untuk pemurnian air maupun air limbah serta mampu mengoptimumkan dalam penghilang lumpur, dan menghilangkan banyak polutan yang ada pada air lindi yaitu dengan metode elektrokoagulasi yang menggunakan arus listrik searah melalui peristiwa elektrokimia, dimana pada anoda terjadi pelepasan berupa ion logam ke dalam larutan, sedangkan pada katoda terjadi reaksi air berupa pelepasan gas hidrogen (Susetyaningsih,. 2008:340).

4 Pengolahan air dengan metode elektrokoagulasi merupakan konsep yang relevan dengan konsep ilmu kimia, karena merupakan ilmu yang berlandaskan eksperimen, oleh sebab itu pembelajaran kimia di sekolah harus disertai dengan kegiatan pembelajaran di laboratorium (Yunita, 2006:3). Metode elektrokoagulasi ini berkaitan pada materi elektrokimia. Elektrokimia itu adalah interkonversi energi listrik dan energi kimia, prosesnya adalah reaksi redoks (reduksi-oksidasi) reaksi yang terjadi dimana energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau energi listrik digunakan agar reaksi non spontan terjadi (Chang, 2005:194). Hal ini sesuai dengan pembelajaran yang tertera dalam silabus kelas XII SMA/MA. Penelitian diarahkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh parameter kombinasi waktu dengan elektroda dan kuat arus yang ditentukan untuk operasi terhadap kinerja sistem pada pengolahan air lindi dengan proses elektrokoagulasi dengan dibuat prosedur. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mencoba mengangkatnya melalui penelitian yang berjudul : PENGOLAHAN AIR LINDI MENGGUNAKAN ELEKTROKOAGULASI DENGAN ELEKTRODA LOGAM. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, untuk memperjelas masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana karakteristik air lindi yang dihasilkan di TPA Sarimukti Kec. Cipatat Kab. Bandung Barat?

5 2. Bagaimana optimasi logam dan waktu yang digunakan pada proses elektrokoagulasi air lindi di TPA Sarimukti Kec. Cipatat Kab. Bandung Barat? 3. Bagaimana hasil uji kelayakan format lembar kerja dalam penelitian pengolahan air lindi? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Mendeskripsikan karakteristik air lindi yang dihasilkan di TPA Sarimukti Kec. Cipatat Kab. Bandung Barat. 2. Menentukan optimasi logam dan kondisi waktu pada proses elektrokoagulasi dengan elektroda logam air lindi di Sarimukti Kec. Cipatat Kab. Bandung Barat. 3. Menganalisis hasil uji kelayakan format lembar kerja dalam penelitian pengolahan air lindi. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Peneliti Lain Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan menambah aplikasi konsep atau literasi sains dan dapat menghasilkan prosedur dalam pengolahan air lindi yang telah diteliti sebelumnya.

6 2. Siswa Menambah aplikasi konsep atau literasi sains dalam praktikum materi elektrokimia dan adanya lembar kerja mempermudah melakukan praktikum. 3. Guru Dapat dijadikan kelayakan uji coba prosedur praktikum pengolahan air untuk pembelajaran praktikum elektrolisis disekolah. 4. Masyarakat Menambah pengetahuan dan jalan keluar untuk pengolahan air lindi dengan proses yang sederhana. E. Definisi Operasional Agar tidak terjadi perbedaan terhadap istilah yang digunakan penulis dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan untuk istilah istilah tersebut. 1. Air lindi (leachate) adalah cairan yang meresap melalui sampah bercampur serta tersuspensi dengan zat-zat atau materi yang ada dalam tempat penimbunan (landfill) tersebut atau cairan yang berasal dari pengolahan sampah organik (Tchobanoglous,2013). 2. Metode elektrokoagulasi adalah proses koagulasi atau penggumpalan dengan tenaga listrik melalui proses elektrolisa untuk mengurangi atau menurunkan ion-ion logam dan partikel-partikel didalam air. 3. Elektrolisis merupakan peristiwa atau perubahan kimia jika dilewatkan muatan arus listrik melalui larutan elektrolit atau zat cair, arus listrik dihantar melaalui perpindahan ion-ion kation ke anoda (-) dan katoda (+) (Ahmad,2008:149).