PERANCANGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI CHEMICAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DI PT XYZ Dimas Nugroo 1, Ari Yanuar Ridwan, Murni Dwi Astuti 3 Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom nugroodimas13@gmail.com 1, ari.yanuar.ridwan@gmail.com, murni.dwiastuti@gmail.com 3 ABSTRAK PT XYZ merupakan perusaaan resmi sebagai penyedia suku cadang dari perusaaan otomotif terbesar di dunia. PT XYZ medistribusikan suku cadang untuk regional daera Jawa Barat Persediaan produk pada PT XYZ belum dikelola dengan baik dengan jumla persediaan produk yang ada di gudang melebii kebijakannya. Hal ini menyebabkan overstock dan total biaya persediaan yang besar Untuk menyelesaikan permasalaan tersebut, maka dilakukan klasifikasi menggunakan analisis ABC. Kebijakan persediaan usulan untuk produk klasifikasi A menggunakan metode Continous Review (s,s) dan klasifikasi B dan C menggunakan metode Continous Review (s,q) dengan asil mendapatkan ukuran lot pemesanan, titik pemesanan kembali, dan cadangan pengaman yang optimal dengan tujuan mengatasi permasalaan overstock dan dapat meminimasi total biaya persediaan. Hasil peritungan kebijakan usulan bagi klasifikasi produk A menggunakan metode Continous Review (s,s) memberikan pengematan total biaya persediaan teradap keadaan saat ini sebesar 88% dan untuk klasifikasi produk B dan C dengan menggunakan metode Continous Review (s,q) didapatkan pengematan total biaya persediaan sebesar 93% teradap keadaan eksisting Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT PT XYZ is te official company as a provider of spare parts from te world's largest automotive company. PT XYZ distribute spare parts for regional areas in West Java. Inventory products in PT XYZ as not been well manage wit te amount of supply of existing products in storage exceed its policies. Tis led to te total cost of te inventory and overstock are ig. To resolve te problems, ten tis will do te researc classification using ABC analysis. From te classification will ten be calculated inventory policy for A classification using Continous Review (s, s) metod and te B and C classification using Continous Review (s, Q) metod wit te results getting te optimum lot size of quantity, reorder point, and safety stock.te results of te calculation of te policy proposal for te classification of A product using te Continous Review (s, s) metod provides savings total cost of inventory against te existing conditions by 88% and for classification of products B and C by using te of Continous Review (s, Q) metod inventory total cost savings to 93% against te existing conditions Keywords: Inventory, ABC analysis, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ). 1. Pendauluan Industri otomotif pada dewasa ini semakin berkembang dengan baik. Segala elemen di dalam suatu negara membutukan membutukan sarana transportasi dalam menunjang aktifitas di negara tersebut. Otomotif pada saat ini secara garis besar digunakan kedalam al; transportasi untuk manusia dan distribusi barang. Inventory menurut Baagia (006) merupakan suatu sumber daya mengganggur yang keberadaannya menunggu proses selanjutnya. Permintaan yang sering dalam jangka waktu arian untuk kategori semua produk arus dikelola dengan baik untuk mengindari stock out yang dapat yang dapat menyebabkan lost sales. Sedangkan untuk kelebian jumla persediaan yang menumpuk dan berlebian dapat menyebabkan overstock dan membengkaknya biaya penyimpanan PT XYZ merupakan distribution centre yang melayani permintaan untuk Jawa Barat untuk cabang direct maupun indirect. PT XYZ melakukan proses bisnis perusaaan dalam penjualan sukucadang 1
dan aksesoris dari perusaaan otomotif terbesar asal Jepang. Pengelolaan persediaan sukucadang merupakan al yang penting dalam perjalanan pelayanan penjualan sukucadang dari PT XYZ. PT XYZ belum memiliki kebijakan persediaan yang baik. Ini terliat pada jumla barang yang ada di gudnag melebii jumla kebijakannya. Gambar 1. Menunjukan persediaan barang yang dimiliki melebii permintaan pada bulan tersebut Gambar 1. Perbandingan Jumla Persediaan dengan Permintaan Kelebian jumla tersebut membuat total biaya persediaan pad PT XYZ yang besar. Selain itu, al ini juga membuat aktifitas pergudangan juga tidak efektif dikarenakan banyak produk yang disimpan bukan pada tempat searusnya mengingat kapasitas dari gudang juga terbatas. Ole karena itu penelitian ini mempunyai tujuan untuk menyelesaikan permasalaan overstock yang dialami perusaaan serta meminimasi total biaya persediaan. Hal ini akan dilakukan dengan memberikan kebijakan ususlan sesuai dengan metode terpili.. Dasar Teori dan Perancangan.1 Analisis ABC Analisis ABC melakukan analisis untuk mengklasifikasikan produk berdasarkan nilai dari suatu barang dan tingkat investasi taunan yang terserap. Analisis ABC didasarkan pada prinsip Pareto dengan 80% permasalaan pada sistem bersumber dari 0% populasi. Klasifikasi ABC berdasarkan prinsip tersebut adala sebagai berikut: 1. Kategori A (80-0) Terdiri dari jenis barang yang menyerap dana sebesar 80% dari seluru modal yang disediakan untuk persediaan dan jumla jenis barangnya sekitar 0% dari semua jenis barang yang dikelola.. Kategori B (15-30) Terdiri dari jenis barang yang menyerap dana sekitar 15% dari seluru modal yang disediakan untuk persediaan (sesuda kategori A) dan jumla jenis barangnya sekitar 30% dari semua jenis barang yang dikelola. 3. Kategori C (5-50) Terdiri dari jenis barang yang menyerap dana anya sekitar 5% dari seluru modal yang disediakan untuk persediaan (tidak termasuk kategori A dan B) dan jumla jenis barangnya sekitar 50% dari semua jenis barang yang dikelola..3 Model Continuous Review (s,q) System Asumsi yang digunakan pada inventori probabilistik continuous review (s,q) yaitu: 1. Permintaan selama orison perencanaan bersifat probabilistik dan berdistribusi normal (D) dan deviasi standar (S).
. Ukuran lot pemesanan (q0) konstan untuk setiap kali pemesanan, barang akan datang secara serentak dengan waktu ancang (L), pesanan dilakukan pada saat inventori mencapai titik pemesanan (r). 3. Harga barang (p) konstan baik teradap kuantitas barang yang dipesan maupun waktu. 4. Ongkos pesan (A) konstan untuk setiap kali pemesanan dan ongkos simpan () sebanding dengan arga barang dan waktu penyimpanan. 5. Ongkos kekurangan inventori (Cu) sebanding dengan jumla barang yang tidak dapat dilayani, atau sebanding dengan waktu..4 Model Continuous Review (s,s) System Asumsi-asumsi yang digunakan dalam metode ini adala sebagai berikut : 1. Permintaan selama orizon perencanaan bersifat probabilistik dan berdistribusi normal (D) dan standar deviasi (S).. Ukuran lot pemesanan (q0) bersifat beragam atau tidak konstan untuk setiap kali pemesanan untuk mencapai titik persediaan maksimum (S), baan baku akan datang di waktu ancang-ancang (L), pesanan dilakukan pada saat persediaan mencapai titik pemesanan (r). 3. Harga baan baku (p) bersifat konstan baik teradap kuantitas barang yang dipesan maupun waktu. 4. Biaya pesan (A) konstan untuk setiap kali pemesanan dan biaya simpan () sebanding dengan arga barang dan waktu penyimpanan. 5. Biaya kekurangan persediaan (Cu) sebanding dengan jumla barang yang tidak dapat dilayani atau sebanding dengan waktu pelayanan..5 Perencanaan Kebijakan Persediaan Produk Cemical Input dari penelitian ini adala biaya yang dikeluarkan ole perusaaan yang terdiri atas biaya simpan, biaya pesan, dan biaya kekurangan. Input lainnya adala lead time dari pemesanan produk sampai pengiriman produk. Biaya Eksisting Data Permintaan Produk Cemical Harga Setiap Produk Biaya Simpan Biaya Pesan Biaya Kekurangan Uji Distribusi Analisis ABC Kebijakan Persediaan Usulan Lead Time Metode Probabilistik Continous Review (s,s) System Metode Probabilistik Continous Review (s,q) System Ukuran pemesanan yang optimal Penentuan safety stock Titik pemesanan ulang Peritungan Total biaya persediaan Gambar Model Konseptual Permintaan produk Cemical dianalisis dengan analisis ABC untuk mengetaui nilai dari produk seingga dapat mengelompokan produk ke dalam kategori A, B, atau C dan juga permintaan produk akan melakukan uji distribusi data untuk mengetaui tipe probabilistik produk. Produk yang digolongkan ke dalam klasifikasi A akan diola menggunakan metode Continous Review (s,s) lalu untuk yang digolongkan dalam klasifikasi B dan C akan diola menggunakan metode Continous Review (s,q) dengan tujuan untuk mengasilkan asil ukuran pemesanan yang optimal, penentuan safety stock, titik pemesanan ulang dan peritungan biaya persediaan yang lebi optimal dibandingan keadaan yang suda ada dan meminimasi biaya simpan 3
3. Pembaasan 3.1 Analisis ABC Hasil dari analisis ABC didapatkan produk klasifikasi A sebanyak 6 produk, klasifikasi B sebanyak 6 produk dan klasifikasi C sebanyak 16 produk 3. Peritungan Continuous review (s,s) Berikut merupakan conto peritungan metode Continuous review (s,s) untuk produk Brake Fluid: Total demand (D) = 4154; Standar deviasi (S) 119,80; Biaya simpan () = ; Biaya Pesan (A) = Rp 34; Biaya Kekurangan (Cu) = Rp 17.455; Lead time = 14 ari = 0.077 Iterasi 1 1. Hitung nilai q 01* sama dengan q 0w* dengan menggunakan formula Wilson A D q 01* = q 0w* = x Rp 34 x 4154 = q 01* = q 0w* = 0,66 unit. Cari kemungkinan kekurangan persediaan (α) berdasarkan q 01* yang tela diitung, lalu mengitung r1* q0 X 0,66 unit Rp 17.455 X 4154 = 0,00017 Nilai z α yang didapat adala sebesar 3,6. Maka r1 dapat diitung dengan persamaan berikut : r1* = DL + z α S L = (4154 x 0.077) + (3.6 x 119,8 0.077) = 3991 unit 3. Hitung q * 0 berdasarkan r * 1 yang tela diketaui dengan menggunakan persamaan berikut : q * D [ A+Cu 0 = r 1 (x r1)f(x)dx] Dimana : (x r1)f(x)dx = S r1 L [f(z α)- z α ψ(z α)] = N Nilai f(z α) dan ψ(z α) dapat dicari di tabel normal, dengan nilai z 4, maka f(z α) = 0.0001, dan ψ(z α) = 0.00001. Setela itu itung nilai N N = S L [f(z α)- z α ψ(z α)] N = (119,8 0.077 ) [0.006(3,6 x 0.00004)] = 4 Maka nilai q * 0 : q * x 4154 [ Rp 34 +(Rp 17.455 x 4) 0 = = 347unit 4. Hitung kembali α dan r * dengan menggunakan persamaan berikut : q0 X 347 unit Rp 17.455 X 4154 = 0,005 Nilai z α yang didapat adala sebesar.81. Maka r dapat diitung dengan persamaan berikut : r * = DL + z α S L = (4154 x 0.077) + (,81 x 119,8 0.077) = 355 unit Bandingkan nilai r * 1 dan r *. Jika nilai r * 1 dan r * sama, maka iterasi selesai. Jika tidak, maka iterasi dilanjutkan. Karena nilai r * 1 sebesar 3991 dan r * sebesar 355 unit, maka iterasi dilanjutkan ke iterasi. 4
Iterasi 5. Hitung q * 0 berdasarkan r * yang tela diketaui yaitu 355 dengan menggunakan persamaan berikut : q * D [ A+Cu 0 = r 1 (x r1)f(x)dx] Dimana : (x r1)f(x)dx = S r1 L [f(z α)- z α ψ(z α)] = N Nilai f(z α) dan ψ(z α) dapat dicari di tabel normal, dengan nilai z,81 maka f(z α) = 0.0077, dan ψ(z α) = 0.0008. Setela itu itung nilai N N = S L [f(z α)- z α ψ(z α)] N = (119,8 0.077 ) [0.0077(,81x 0.00008] = 4 Maka nilai q * 0 : q * x 4154 [ Rp 34 +(Rp 17.455 x 4) 0 = = 347unit 6. Hitung kembali α dan r * dengan menggunakan persamaan berikut : q0 X 347 unit Rp 17.455 X 4154 = 0,005 Nilai z α yang didapat adala sebesar.81. Maka r 3 dapat diitung dengan persamaan berikut : r * = DL + z α S L = (4154 x 0.077) + (,81 x 119,8 0.077) = 355 unit Bandingkan nilai r * 1 dan r *. Jika nilai r * 1 dan r * sama, maka iterasi selesai. Jika tidak, maka iterasi dilanjutkan. Karena nilai r * 1 dan r * sama, yaitu sebesar 355 unit, maka iterasi dientikan. Maka kebijakan persediaan optimal untuk BRAKE FLUID adala sebagai berikut : a. Pemesanan optimal q* = 347 unit b. Titik pemesanan ulang (reorder point) = 355 unit c. Safety stock : SS = z α S L = 4 x 119,8 0.077 = 1657 unit d. Maksimal lot size : S = q* + r = 347 unit +355 unit = 677 unit e. Tingkat pelayanan (ƞ) : Ƞ = 1 - N q x 100 % 1 Ƞ = 1 - x 100 % 347 = 100 Ekspektasi biaya persediaan BRAKE FLUID per enam bulan adala sebagai berikut : a. Ongkos Simpan Os = ( q + r DL) Os = x ( 347 = Rp 1.054.473 b. Ongkos Pesan Op = AD Op = q Rp 34 x 4154 347 c. Ongkos Kekurangan Ok = q N + 355 (4154 x 0.077) = Rp.410 5
Ok = Rp 17.455 x 4154 x 1 = Rp 519.638 347 d. Ongkos Total persediaan OT = Os + Op + Ok OT = Rp 1.054.473+ Rp.410+ Rp 519.638 OT = Rp 1.576.51 3.3 Peritungan Continuous review (s,q) Berikut merupakan conto peritungan kebijakan persediaan menggunakan metode Continuous review (s,q) untuk produk SUPER LONG LIFE C 1L: Total demand (D) = 181; Standar deviasi (S) = 9,18; Biaya simpan () = ; Biaya Pesan (A) = Rp 34; Biaya Kekurangan (Cu) = Rp 30.545; Lead time = 14 ari = 0.077 Iterasi 1 1. Hitung nilai q 01* sama dengan q 0w* dengan menggunakan formula Wilson A D q 01* = q 0w* = x Rp 34 x 181 = q 01* = q 0w* = 50,816 unit. Cari kemungkinan kekurangan persediaan (α) berdasarkan q 01* yang tela diitung, lalu mengitung r1* q0 X 50,816 unit Rp 30.545 X 181 = 0.004 Nilai z α yang didapat adala sebesar 3,4. Maka r1 dapat diitung dengan persamaan berikut : r1* = DL + z α S L = (181 x 0.077) + (3,4 x 9,18 0.077) = 108 unit 3. Hitung q * 0 berdasarkan r * 1 yang tela diketaui dengan menggunakan persamaan berikut : q * D [ A+Cu 0 = r 1 (x r1)f(x)dx] Dimana : (x r1)f(x)dx = S r1 L [f(z α)- z α ψ(z α)] = N Nilai f(z α) dan ψ(z α) dapat dicari di tabel normal, dengan nilai z 3,4, maka f(z α) = 0.001, dan ψ(z α) = 0.0001. Setela itu itung nilai N N = S L [f(z α)- z α ψ(z α)] N = (9,18 0.077 ) [0.001-(3,4 x 0.0001)] = 1 Maka nilai q * 0 : q * x 181 [ Rp 34 +(Rp 30.545 x 1) 0 = = 497 unit 4. Hitung kembali α dan r * dengan menggunakan persamaan berikut : q0 X 497 unit Rp 30.545 X 181 = 0,0041 Nilai z α yang didapat adala sebesar,64. Maka r dapat diitung dengan persamaan berikut : r * = DL + z α S L = (181 x 0.077) + (.64 x 9,18 0.077) = 106 unit Bandingkan nilai r * 1 dan r *. Jika nilai r * 1 dan r * sama, maka iterasi selesai. Jika tidak, maka iterasi dilanjutkan. Karena nilai r * 1 sebesar 108 unit dan r * sebesar 106 unit, maka iterasi dilanjutkan ke iterasi. 6
Iterasi 5. Hitung q * 0 berdasarkan r * yang tela diketaui yaitu 106 dengan menggunakan persamaan berikut : q * D [ A+Cu 0 = r 1 (x r1)f(x)dx] Dimana : (x r1)f(x)dx = S r1 L [f(z α)- z α ψ(z α)] = N Nilai f(z α) dan ψ(z α) dapat dicari di tabel normal, dengan nilai z,64, maka f(z α) = 0.011, dan ψ(z α) = 0.001. Setela itu itung nilai N N = S L [f(z α)- z α ψ(z α)] N = (9,18 0.077 ) [0.011-(,64 x 0.001)] = 1 Maka nilai q * 0 : q * x 181 [ Rp 34 +(Rp 30.545 x 1) 0 = = 497 unit 6. Hitung kembali α dan r * dengan menggunakan persamaan berikut : q0 X 497 unit Rp 30.545 X 181 = 0,0041 Nilai z α yang didapat adala sebesar,64. Maka r dapat diitung dengan persamaan berikut : r * = DL + z α S L = (181 x 0.077) + (.64 x 9,18 0.077) = 106 unit Bandingkan nilai r * 1 dan r *. Jika nilai r * 1 dan r * sama, maka iterasi selesai. Jika tidak, maka iterasi dilanjutkan. Karena nilai r * 1 dan r * sama, yaitu sebesar 106 unit, maka iterasi dientikan. Maka kebijakan persediaan optimal untuk SUPER LONG LIFE C 1L inj adala sebagai berikut : a. Pemesanan optimal q* = 497 unit b. Titik pemesanan ulang (reorder point) = 106 unit c. Safety stock : SS = z α S L =,64 x 181 0.077 = 7 unit d. Tingkat pelayanan (ƞ) : Ƞ = 1 - N q x 100 % Ƞ = 1-1 497 x 100 % = 100 % Ekspektasi biaya persediaan SUPER LONG LIFE C 1L inj per enam bulan adala sebagai berikut: a. Ongkos Simpan Os = ( q + r DL) Os = x ( 497 b. Ongkos Pesan Op = AD Op = q Rp 34 x 181 497 c. Ongkos Kekurangan Ok = q N = Rp 835 + 106 (181 x 0.077) = Rp 8.107 Ok = Rp 30.545 x 181 497 x 1 = Rp 78.730 d. Ongkos Total persediaan OT = Os + Op + Ok OT = Rp 8.107+ Rp 835+ Rp 78.730 = Rp 161.67 7
Tabel 1. Perubaan Total Biaya Persediaan Setela Dilakukan Peritungan Kebijakan Usulan Kode Nama Material Kondisi Os Op Ok OT 0883-80011 08889-80100 BRAKE FLUID SUPER LONG LIFE C 1L Saat Ini Rp 6,061,450 Rp 1,944 Rp - Rp 6,063,394 Usulan Rp,410 Rp 1,054,464 Rp 519,368 Rp 1,576,4 Saat Ini Rp 951,843 Rp 1,944 Rp - Rp 953,787 Usulan Rp 835 Rp 8,106 Rp 78,730 Rp 161,671 % Pengematan 74% 83% 3.6 Analisis Total Biaya Persediaan Usulan Terjadi penurunan biaya total persediaan setela diitung dengan menggunakan metode Continuous review (s,s) dengan ekspetasi sebesar 88% dari keadaan saat ini sebesar Rp. 60.305.956 menjadi Rp. 7.189.436, terjadi pengematan sebesar Rp53.116.50. Ekspetasi penurunan total biaya persediaan ini dapat terjadi dikarenakan terjadinya penurunan yang cukup signifikan pada total biaya persediaan yang terdiri atas ongkos simpan, ongkos pesan, dan ongkos kekurangan setela menggunakan kebijakan persediaan metode Continuous review (s,s). Penurunan total biaya persediaan setela diitung dengan menggunakan metode Continuous review (s,q) dengan ekspetasi sebesar 93% dari keadaan saat ini sebesar Rp. 6.791.771 menjadi Rp.1.981.076, terjadi pengematan sebesar Rp. 4.810.695. Ekspetasi penurunan total biaya persediaan ini dapat terjadi dikarenakan terjadinya penurunan yang cukup signifikan pada total biaya persediaan yang terdiri atas ongkos simpan, ongkos pesan, dan ongkos kekurangan setela menggunakan kebijakan persediaan metode Continuous review (s,q). 4. Kesimpulan 4.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolaan data yang tela dilakukan, maka dapat disimpulkan : 1. Jumla pemesanan optimal untuk produk kategori A menggunakan metode Continuous review (s,s) dengan conto Brake Fluid adala 347 unit, dengan titik pemesanan ulang (reorder point) pada saat produk tela mencapai titik persediaan 355 unit, Safety stock 1657 unit dan jumla maksimum persediaan yang disimpan sebesar 677 unit.. Jumla pemesanan optimal untuk produk kategori B dan C menggunakan metode Continuous review (s,q) dengan conto SUPER LONG LIFE C 1L adala 497 unit, dengan titik pemesanan ulang (reorder point) pada saat produk tela mencapai titik persediaan 106 unit, Safety stock 7 unit. 3. Total biaya persediaan usulan produk Cemical kategori A dengan menggunakan metode Continuous review (s,s) adala sebesar Rp 7.189.436, turun sebesar 88% dari total biaya persediaan saat ini sebesar Rp 60.305.956. Total biaya persediaan usulan produk Cemical kategori B dan C dengan menggunakan metode Continuous review (s,q) adala sebesar Rp 1.981.076, turun sebesar 93% dari total biaya persediaan saat ini sebesar Rp 6.791.771 Daftar Pustaka Baagia, N. (006). Sistem Inventory. Bandung: ITB. Silver, E. A. (1998). Inventory Managemenet and Production Planning and Scedulling. New York: Jon Willey & Sons. Ristono. (009). Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graa Ilmu Yamit, Z. (003), Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Ekonesia 8