BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Usaha. Kriteria No Uraian. > 300 Juta-2,5 Milyar 3

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif dan para manajer juga

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. 97% tenaga kerja Indonesia, terutama dalam mikro ekonomi yang mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB III TINJAUAN TEORI. A. Defenisi Usaha Mikro kecil menengah (UMKM) maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja. UKM dianggap penyelamat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan mutu pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009) Sistem Informasi Akuntansi Manajemen merupakan alat yang efektif dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu menumbuhkan dan mengembangkan

PENGARUH KARAKTERSTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei Padaa UMKM Mitra PT. PLN)

perusahaan agar kegiatan bisa berjalan dengan lancar. Selain sebagai teknologi menjadikan kinerja manajer menjadi lebih efektif dan efisien.

Skripsi PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil dan juga perkembangan di sektor industri yang memiliki peran

Pendahuluan Perkembangan informasi dewasa ini terjadi dengan cepat dalam dunia usaha. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kegiatan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen

Bab II LANDASAN TEORI

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat. bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai cukup signifikan, dimana bank

BAB 1 PENDAHULUAN. tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan. menengah yaitu memberikan bantuan kredit. Oleh sebab itu, sangat

HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI DENGAN KEBERHASILAN USAHA KUD DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam hal penyediaan dana. Bank dalam bahasa itali adalah banca yang

BAB I PENDAHULUAN. dibanding usaha besar yang hanya mencapai 3,64 %. Kontribusi sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries) yang mengumpulkan dana. masyarakat dan menjaga perputaran perekonomian.

Peran Supervisi Kredit Dalam Menunjang Pelaksanaan Pengawasan Kredit Cinta Rakyat (KCR) Pada Bank Bjb Kantor Cabang Pembantu Taman Kopo Indah Bandung

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Perekonomiaan yang baik adalah perekonomian yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan suatu isu yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 mendefiniskan Dunia Usaha. sebagai Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia terdapat sekitar 57,9 juta pelaku UMKM dan diperkirakan akan semakin

S K R I P S I. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

BAB I PENDAHULUAN. dicapai pemulihan ekonomi. UMKM sendiri pada dasarnya sebagian besar bersifat

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya. Untuk meningkatkan perekonomian, fokus pemerintah. Indonesia salah satunya pada sektor keuangan dan sektor riil.

PENGARUH LABA USAHA DAN NILAI JAMINAN KREDIT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT INVESTASI

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya Pengertian Biaya

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERERIAL DENGAN VARIABEL KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No. 9

KUESIONER. isilah pada tempat yang disediakan dengan singkat dan jelas. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Usia :

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Eka (2013) pengukuran kinerja di Kementrian BUMN dinilai masih belum

BAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang sebagai pekerja profesional, ada yang mengalami perubahan dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik UMKM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

PERTEMUAN KE-1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian. karena sektor ini akan banyak menyerap tenaga kerja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi. Akuntansi manajemen menyediakan data-data penting yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangannya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian indonesia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Undang-undang yang mengatur tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. Usaha Mikro, Kecil dan menengah merupakan usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria jenis usaha sebagaimana diatur dalam undang-undang tersebut. Tabel 1.1 Kriteria Usaha Kriteria No Uraian Asset Omzet 1 Usaha Mikro Maks.50Juta Maks. 300 Juta 2 Usaha Kecil > 50 Juta-500 Juta > 300 Juta-2,5 Milyar 3 Usaha Menengah > 2,5 Milyar-50 > 500 Juta-10 Milyar Milyar Sumber: Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Berdasarkan informasi dari data kementrian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia, UMKM memberikan berbagai jenis kontribusi antara lain kontribusi UMKM terhadap PDB nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp2.609,36 triliun atau sebesar 55,56%. UMKM mampu menyerap tenaga kerja 1

2 sebesar 90.896.207 orang atau 97,04% dari total penyerapan tenaga kerja. Secara singkat maka dapat disimpulkan bahwa UMKM merupakan pilar utama perekonomian Indonesia (Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 2011). Banyak bisnis kecil atau UMKM di Indonesia yang mendulang untung serta kesuksesan. Namun tidak sedikit juga yang akhirnya kandas bahkan belum mencapai tahun kelimanya. Banyak hal yang menjadi alasan masih sulitnya UMKM berkembang di Indonesia, salah satunya adalah modal usaha. Untuk itu para pelaku usaha membutuhkan dukungan modal dari perbankan atau lembaga keuangan. Peraturan yang mengatur tentang pemberian kredit yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis Dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut peraturan Bank Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 pasal 5 dalam memberikan kredit atau pembiayaan UMKM, Bank Umum wajib berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai: a. Rencana bisnis bank; b. Laporan bulanan bank umum; c. Laporan keuangan publikasi triwulan dan bulanan bank umum serta laporan tertentu; d. Sistem informasi debitur; e. Transparansi informasi produk bank dan penggunaan data pribadi nasabah.

3 Jumlah UMKM yang besar dari segi kuantitasnya masih belum didukung oleh perkembangan yang memadai dari segi kualitasnya sehingga kinerja UMKM masih tertinggal. Ketertinggalan tersebut disebabkan oleh kekurang mampuan UMKM dalam bidang manajemen, penguasaan teknologi, dan pemasaran. Tingkat kinerja yang demikian juga berkaitan dengan lemahnya kemampuan mengelola dan mengakses keberbagai sumber daya produktif yang meliputi sumber-sumber permodalan, informasi, teknologi, pasar, dan faktor produksi. Masih terbatasnya sumber daya finansial merupakan masalah utama bagi usaha mikro. Usaha mikro yang bermodal kecil umumnya tidak berbadan hukum dan masih menerapkan manajemen yang sangat sederhana. Oleh karena itu, usaha mikro sangat sulit untuk memperoleh akses dari lembaga keuangan perbankan (Bappenas, 2011). Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh usaha mikro tersebut adalah masih belum baiknya pemahaman mengenai penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang baik dan benar. Laporan keuangan mampu mencerminkan kodisi perusahaan yang akan digunakan oleh lembaga keuangan perbankan maupun investor untuk menganalisis dan menilai kinerja suatu perusahaan agar dapat membuat keputusan kredit. Kinerja merupakan suatu hasil prestasi kerja optimal yang dilakukan oleh seorang ataupun kelompok ataupun badan usaha. Pengukuran kinerja secara tradisional adalah pengukuran kineja yang berorientasi kepada bidang keuangan dan kemampuan untuk mendapatkan laba. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai kinerja yang baik jika dalam laporan keuanganya mendapat keuntungan sesuai target yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001).

4 Kinerja manajerial dalam organisasi merupakan salah satu jawaban baik atau buruknya suatu laporan keuangan. Oleh karena itu manajemen harus mempunyai kemampuan untuk melihat dan menggunakan peluang yang ada, mengidentifikasi dan mengatasi masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan cepat. Manajer sering tidak mengetahui betapa buruknya kinerja perushaan sehingga menyebabkan perusahaan menghadapi krisis yang serius. Dengan demikian diperlukan langkah strategis untuk mengantisipasi merosotnya kinerja tersebut. Salah satunya yang diperlukan adalah terciptanya suatu sistem informasi yang terarah terintegrasi dengan baik (Hansen dan Mowen, 2007). Salah satu fungsi dari sistem informasi adalah menyediakan informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya. Informasi sangat berguna bagi perusahaan dalam kegiatan perencanaan, kontrol, dan pengambilan keputusan. Informasi suatu perusahaan dalam dunia bisnis mempunyai sasaran utama. Salah satu informasi yang digunakan untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan yaitu informasi akuntansi. Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan (Rudianto, 2012). Sasaran utama informasi akuntansi tersebut dijelaskan oleh Hansen & Mowen (2007) yaitu : 1. Menyediakan informasi yang menunjang pengambilan keputusan, 2. Menyediakan informasi yang mendukung proses harian, 3. Menyediakan informasi akuntansi yang menyangkut pengelolaan kekayaan. Sistem akuntansi manajemen disusun terutama untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh manajemen. Biasanya

5 informasi yang digunakan oleh manajemen berkisar pada biaya, sehingga bisa disebut juga dengan akuntansi biaya. Selain data biaya untuk harga pokok, akuntansi manajemen juga membutuhkan data untuk pengawasan dan analisis biaya yang dibuat dalam bentuk standar-standar lainnya. Menurut Hansen & Mowen (2007) sistem akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang memproses input sehingga menghasilkan output untuk mencapai tujuan manajemen. Dengan demikian akuntansi manajemen merupakan cabang akuntansi yang menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk menentukan bagaimana sumber daya diperoleh dan digunakan dalam setiap jenis bisnis. Adanya informasi juga dapat meningkatkan kemampuan manajer dalam memprediksi masa depan dan pengambilan keputusan. Sistem akuntansi manajemen (SAM) bagi para manajer digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Infromasi akuntansi manajemen merupakan proses yang meliputi identifikasi, pengumpulan, anlisis, penyediaan, interpretasi, dan komunikasi informasi bagi para manajer dalam pencapaian tujuan (Horngern, 2011). Chenhall dan Morris (1986) mengidentifikasi empat karakteristik SAM yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan, yaitu: Broad Scope (lingkup), Timeliness (tepat waktu), Aggregation (agregasi) dan Integration (integrasi). Broad Scope mencakup informasi mengenai lingkungan eksternal yaitu non keuangan dan berorientasi ke masa depan (Gordon dan Narayanan, 1984), estimasi kejadian yang mungkin terjadi dimasa datang serta aspek-aspek lingkungan. Timeliness merupakan informasi yang harus tersedia untuk pemecahan masalah sebelum terjadinya situasi krisis yang

6 berkembang atau kesempatan yang hilang (Mc. Leod, 2004). Agregation merupakan informasi yang menunjukan proses pengurangan volume data yang diperlukan agar dapat menghemat biaya dalam penyediaan informasi (Supriyono, 2001). Integration mencakup ketentuan target atau aktivitas yang dihitung dari proses interaksi antar sub unit dalam organisasi. Karakteristik informasi yang tersedia seperti yang telah disebutkan akan menjadi efektif apabila sesuai dengan tingkat kebutuhan organisasi. Dengan demikian SAM merupakan sistem penghasil informasi yang digunakan dalam mekanisme pengendalian organisasi untuk dijadikan dasar dalam pembuatan kebijakan dan evaluasi. Semakin andal informasi akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistem, maka semakin baik pula keputusan yang diambil oleh anggota organisasi. Menurut Otley (1980) karakteristik informasi yang tersedia didalam organisasi akan menjadi efektif apabila dapat mendukung pengguna informasi dan pengambil keputusan. Namun tingkat kesediaan dari masing-masing karakteristik informasi akuntansi manajemen tidaklah mungkin sama untuk setiap organisasi tetapi ada faktor tertentu lainnya yang akan mempengaruhi tingkat kebutuhan terhadap informasi akuntansi manajemen. Karakteristik informasi akuntansi manajemen didalam perusahaan yang berfungsi sebagai dasar pengambilan keputusan serta sebuah produk sistem informasi, informasi akuntansi manajemen memiliki beberapa karakteristik diantaranya akurat, sumber informasi terfokus, dapat dikuantifikasi, frekuensi tinggi dan berorientasi kepada masa yang akan datang, relevan, lengkap, tingkat agregasi dam ketepatan waktu yang tinggi.

7 Sistem informasi akuntansi manajemen dapat membantu manjemen mengidentifikasikan suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Kinerja adalah catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu yang diperoleh selama periode waktu tertentu (Hansen & Mowen, 2007). Jadi dengan ketersediaan karakteristik sistem akuntansi manajemen (SAM) di perusahaan akan sangat membantu tugas yang dihadapi manajer, sehingga memungkinkan penyediaan informasi dalam bentuk tertentu yang akan memberikan manajer tambahan informasi yang akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian tersedianya karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen, memungkinkan manajer untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajerial. Berdasarkan latar belakang masalah penulis menyadari bahwa betapa besarnya manfaat sistem akuntansi manajemen dalam suatu perusahaan khususnya bagi manajemen untuk membuat keputusan dan perencanaan maka penulis mengambil judul Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Survey pada UMKM mitra PT. PLN). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan permasalahan pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan kedalam pertanyaan berikut:

8 1. Bagaimana gambaran mengenai Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen pada UMKM mitra PT. PLN di Kota Bandung 2. Bagaimana gambaran mengenai Kinerja Manajerial pada UMKM mitra PT. PLN di Kota Bandung 3. Bagaimana Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial pada UMKM mitra PT. PLN di Kota Bandung 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mencoba mempelajari dan menilai bagaimana pengaruh karakteristik informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial pada UMKM mitra PT. PLN, dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bukti empiris tentang: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen pada UMKM mitra PT. PLN. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan kinerja manajerial pada UMKM mitra PT. PLN. 3. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari identifikasi masalah yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri, perusahaan, dan pembaca. 1. Bagi Peneliti

9 Penelitian ini sebagai salah satu syarat dalam menempuh kesarjanaan untuk meraih gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Widyatama dan dapat menambah pengetahuan serta kemampuan dalam memahami karakteristik informasi akuntansi manajemen yang baik untuk menunjang kinerja manajerial. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam memecahkan masalah yang disebabkan oleh informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja perusahaan di masa yang akan datang. 3. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat memberikan literatur yang berkaitan dengan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen. Sehingga memacu peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih baik di masa yang akan datang dan menjadi bahan pertimbangan acuan dalam melakukan penelitian. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di UMKM mitra PT. PLN di Kota Bandung. Waktu dan penelitian mulai akan berlangsung mulai bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.