BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasional dengan. rancangan cross sectional, dengan mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN. secara obyektif (Notoatmodjo, 2005, p.138). tertentu (Notoatmodjo, 2005, p.140)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan cara menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya dengan melakukan pengamatan sekali terhadap variabel bebas dan variabel terikat pada saat yang sama (Arikunto, 2002). 3.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik 3 bulan yang pernah suntik ulang dua kali atau lebih di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga. Jumlah populasi akseptor KB pada bulan Oktober 2011 sebanyak 57 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan yang ditentukan oleh peneliti (Dharma, 2011). Sampel dalam penelitian ini adalah akseptor yang melakukan KB suntik yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga yang berjumlah 38 akseptor. 20

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga. Wilayah kerja Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga adalah di kecamatan Sidorejo. Luas kelurahan Sidorejo 271,6 ha, terdiri dari 14 RW dan 87 RT dengan batasan wilayah sebagai berikut: sebelah Utara Desa Bugel, Selatan Desa Pulutan, Barat Desa Blotongan, Timur Desa Salatiga. Gambar 3.1. Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga 21

Puskesmas sebagai unit pelaksana Dinas Kesehatan Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai pertengahan Februari 2012. 3.4 Identifikasi Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel Bebas (Independent) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah peran pengetahuan akseptor tentang KB Suntik, lama menjadi akseptor, pengalaman penggunaan jenis KB selain KB suntik, jumlah anak ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, jarak rumah ke puskesmas, umur ibu, dan penghasilan keluarga. 3.4.2 Variabel Terikat (Dependent) Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikatnya adalah ketepatan waktu untuk suntik kembali. 22

3.5 Kerangka Konsep Variabel Bebas (Independent) Peran pengetahuan akseptor tentang KB suntik Lama menjadi akseptor Penggunaan jenis KB selain KB suntik Jumlah anak ibu Pendidikan terakhir ibu Pekerjaan ibu Jarak rumah ke puskesmas Umur ibu Penghasilan keluarga Variabel Terikat (Dependent) Ketepatan waktu untuk suntik kembali Gambar 3.2. Hubungan Antar Variabel Keterangan : : Variabel yang diteliti 3.6 Masalah Etika Penelitian Etika penelitian keperawatan harus diperhatikan karena penelitian berhubungan dengan manusia. Masalah etika tersebut menurut (Hidayat, 2007) 1. Informed Consent Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian berupa lembar persetujuan yang diberikan oleh peneliti sebelum penelitian dilakukan. 23

2. Anonimity (tanpa nama) Merupakan bentuk jaminan untuk responden penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur tetapi hanya menggunakan inisial atau kode tertentu untuk memperjelas penelitian. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Merupakan bentuk jaminan kerahasiaan hasil penelitian baik berupa informasi maupun masalah lain yang berhubungan dengan responden penelitian. 3.7 Jenis Data Data primer diperoleh dari akseptor KB suntik yang berkunjung pada saat melakukan penelitian di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga dengan menggunakan kuesioner. Pertanyaan kuesioner berupa pertanyaan tentang pengetahuan dan ketepatan waktu untuk suntik kembali. Data sekunder diperoleh dari hasil studi kepustakaan berdasarkan buku-buku dan artikel-artikel yang sesuai dengan tujuan penelitian. 3.8 Definisi Operasional Definisi operasional adalah merupakan definisi berdasarkan karakteristik yang dapat diukur dari suatu yang didefinisikan dan memungkinkan peneliti untuk melakukan 24

observasi dan pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena yang kemungkinan dapat diulang lagi orang lain (Nursalam, 2001). Agar konsep dapat diteliti secara empiris maka konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan cara mengubahnya menjadi variable atau sesuatu yang mempunyai nilai. Untuk menghindari salah pengertian mengenai data yang akan dikumpulkan serta untuk menghindari kekeliruan dalam menentukan alat pengumpulan data, maka batasan operasional dari variable-variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian N Variabel Definisi Alat Ukur Kriteria hasil O Operasional dan Skala 1. Pengeta Pengetahuan Kuesioner - Dikategorikan huan Akseptor tentang tentang pengertian, tujuan,manfaat, dengan penilaian baik KB suntik indikasi /kontra indikasi dan efek samping dari program KB (84-100), cukup (67-83), dan kurang suntik ( 66). - Skala : Ordinal 25

2. Lama Lama menjadi Data - Dikategori menjadi akseptor KB suntik akseptor KB yang masih menggunakan KB pendukung kuesioner kan menjadi 0-4 tahun dan 3 Bulan suntik 3 bulan. 5-19 tahun - Skala: Ordinal 3. Penggu Merupakan alat Data - Dikategorikan naan KB selain KB suntik 3 kontrasepsi suntik yang digunakan akseptor KB pendukung kuesioner menjadi hanya KB suntik dan Bulan suntik 3 bulan Selain KB maupun selain KB suntik 3 bulan suntik - Skala: Ordinal 4. Jumlah Banyaknya anak Data - Dikategorikan anak ibu kandung yang telah dilahirkan Ibu. pendukung kuesioner menjadi 1 anak, 2 anak, 3 anak - Skala: Ordinal 5. Pendidi Tingkat Data - Dikategorikan kan terakhir ibu atau jenjang pen didikan formal terakhir yang di pendukung kuesioner menjadi SMP, SD, SMA, tempuh oleh ibu Perguruan Tinggi. - Skala: Ordinal 6. Pekerja Jenis pekerjaan Data - Dikategorikan an ibu yang dikerjakan oleh akseptor, pendukung menjadi 26

baik itu yang dikerjakan didalam rumah maupun diluar rumah. 7. Jarak Jarak yang rumah ke ditempuh oleh puskes akseptor menuju mas tempat pelayanan kesehatan itu dari tempat aktivitasnya atau tempat kerja maupun dari rumah akseptor 8. Umur ibu Umur pada saat akseptor menjadi responden dikelompokkanme njadi 2: usia produktif 23-35 tahun, usia tidak produktif 36-48 tahun kuesioner Data pendukung kuesioner Data pendukung kuesioner Bekerja, Tidak Bekerja - Skala: Ordinal - Dikategorikan menjadi 1-2 km dan 2.5-4 km - Skala: Ordinal - Dikategorikan menjadi usia produktif 23-35 tahun, usia tidak produktif 36-48 tahun - Skala: Ordinal 9. Penghasil Jumlah Data - Dikategorikan an keluarga penghasilan akseptor yaitu penghasilan rata- pendukung kuesioner menjadi rata perbulan yang didapatkan oleh keluarga 27

- UMR Rp 900.000,00 - < UMR Rp 900.000,00 - Skala: Ordinal 3.8.1 Tingkat Pengetahuan Akseptor Tentang KB Suntik Tingkat pengetahuan akseptor tentang KB suntik adalah suatu pemahaman tentang kontrasepsi suntikan baik tentang pengertian, kekurangan atau kelebihannya. Skala pengukuran variabel ini adalah skala ordinal, yang dikategorikan dengan penilaian baik (84%-100%), cukup (67%-83%), dan kurang ( 66%). Tabel 3.2. Skor Penilaian Pengukuran Pengetahuan Jawaban Favoubrable Unfavourable Benar 1 0 Salah 0 1 3.8.2 Ketepatan Untuk Melakukan Suntik Kembali Ketepatan untuk melakukan suntik kembali adalah waktu dimana akseptor KB datang kembali untuk melakukan suntik ulang sesuai dengan jenis kontrasepsi suntik yang digunakan tepat pada jadwal/tanggal yang telah ditentukan. Skala pengukuran variabel ini adalah skala nominal, 28

dikategorikan dengan: Tidak tepat waktu : 0 Tepat waktu : 1 3.8.3 Akseptor KB Suntik Akseptor KB suntik adalah ibu-ibu yang menggunakan alat kontrasepsi suntik serta telah melakukan dua kali atau lebih penyuntikan dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga. 3.9 Instrumen Penelitian Alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan suatu bentuk pengumpulan data fleksibel sehingga mudah digunakan. Data yang diperoleh dikategorikan sebagai data faktual. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan kepada responden dalam bentuk pertanyaan tertutup untuk mendapatkan data mengenai peran pengetahuan akseptor tentang KB suntik dengan ketepatan waktu suntik kembali. 3.10 Uji Validitas dan Reliabilitas Salah satu alat ukur terpenting dalam penelitian adalah menentukan validitas dan reliabilitas suatu alat ukur. Alat ukur 29

yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas yang ditunjukkan dengan tingginya validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut (Suryabrata, 2000). a. Uji validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan suatu instrumen. Uji validitas menggunakan validitas isi yaitu dengan melihat apakah alat ukur telah memuat pertanyaan atau pernyataan yang relevan dengan materi yang akan diteliti. Jika terdapat butir yang tidak valid, maka butir tersebut dibuang dan butir-butir yang valid secara bersamaan diukur reliabilitasnya. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2002). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat dengan selang kepercayaan 95% (α=5%). Jika r hitung (r xy ) > r kritis (tabel) maka kuesioner tersebut valid (df = n 2). Jika r hitung (r xy ) < r kritis (tabel) maka kuesioner tersebut tidak valid. Hasil uji validitas untuk 19 item pertanyaan yang dibagikan ke 20 akseptor KB suntik 3 bulan menunjukkan 30

dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Bungin, 2005). Untuk menghitung reliabilitas dengan uji Cronbach s Alpha. Jika nilai α lebih kecil dari α 0,5 maka item x dinyatakan tidak reliabel. Sedangkan jika nilai α lebih besar dari 0,5 maka item x dinyatakan reliabel. Rumus: Keterangan: α = koefisien reliabilitas K = jumlah butir r = rata-rata korelasi antar butir 1 = bilangan konstan Cronbach s Alpha N Kesimpulan 0,995 20 Reliabel Untuk menentukan bahwa suatu instrumen reliabel yaitu jika r hitung kurang dari 1 (Sugiono, 2005). Berdasarkan hasil analisis menggunakan program SPSS didapatkan koefisien Cronbach s Alpha 0,995 (<1) untuk peran pengetahuan akseptor tentang KB suntik dengan 32

ketepatan waktu untuk suntik kembali di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga sehingga instrumen tersebut dinyatakan reliabel. 3.11 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian yaitu setelah data terkumpul langkah-langkah pengolahan data menurut (Azrul Aswar dan Joedo Prihartono, 2003) a. Cleaning, yaitu data yang telah diperoleh dikumpulkan untuk dilakukan pembersihan data dengan mengecek data yang benar saja yang diambil sehingga tidak terdapat data yang meragukan atau salah b. Editing, yaitu memeriksa hasil kuesioner yang telah dilaksanakan untuk mengetahui kesesuaian jawaban responden. Editing tidak dilakukan penggantian jawaban dengan maksud agar data tersebut konsisten dan sesuai dengan tujuan penelitian. c. Coding, yaitu pemberian tanda atau kode untuk memudahkan analisa pada waktu pengolahan data. d. Tabulating, adalah menyusun dan menghitung data hasil pengkodean untuk disajikan dalam tabel sesuai kategori variabel. e. Entry, yaitu data yang sudah diseleksi dan dimasukkan ke dalam komputer untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut 33

dengan menggunakan program komputerisasi dianalisis secara deskriptif prosentase. f. Pemindahan data dan dikelompokkan dalam suatu data tertentu menurut sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian. Data-data hasil penelitian dipindah ke dalam tabel-tabel sesuai kriteria. Dengan menggunakan sebaran prosentase maka dapat diketahui jawaban-jawaban yang mempunyai prosentase paling besar dan prosentase paling sedikit. Setelah mengetahui prosentase paling besar dan prosentase paling sedikit maka peneliti melakukan analisis dengan menggunakan teori-teori yang digunakan dalam peneliltian. 3.12 Teknik Analisa Data 3.12.1 Analisis Univariat Analisa yang digunakan adalah analisis statistika deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menggeneralisasikan data sampel terhadap populasi dan melakukan pengujian hipotesis. 1. Akseptor KB suntik Dalam mengolah hasil penelitian ini teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisis 34

statistika deskriptif. Untuk mengetahui frekuensi sebaran prosentase digunakan rumus berikut: Keterangan : P = Prosentase f = Frekuensi jawaban N = Jumlah sampel 3.12.2 Analisis Bivariat Analisa data mengenai peran pengetahuan dengan ketepatan waktu suntik menggunakan analisa bivariat. Analisa ini digunakan untuk untuk menguji hipotesis hubungan antara suatu variabel bebas dan variable terikat. Analisa yang digunakan uji hipotesis Chi-square dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2007:107): x Keterangan: ( fo fh fh 2 2 ) fo fh = Frekuensi yang diobservasi = Frekuensi yang diharapkan 2 x = Chi kuadrat/hasil hitung Selang kepercayaan yang digunakan 95% (α=5%) Ketentuan interpretasi hasil: 35

a. Jika X h X t, maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Jika X h < X t, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Keterangan: 2 2 2 2 2 2 X h = Nilai X hasil hitung 2 2 X t = Nilai X yang tertera dalam tabel sesuai taraf signifikansi yang telah ditetapkan. 2 Setelah hasil X ditemukan, kemudian dihitung koefisien kontingensi untuk melihat kekuatan hubungan antar variabel bebas dan terikat dengan rumus (Riwidikdo, 2007). KK = x 2 x 2 N Keterangan: KK = Koefisien Kontingensi 2 X = Chi-Square N = Jumlah responden 36