BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Teknik ini membandingkan dua sampel dimana sampel-sampel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variable- variabel yang digunakan penelitian ini adalah Variabel (X) : kecerdasan emosional

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd.

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB III METODE PENELITIAN

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk uji coba instrumen telah dilakukan pada 30 orang ibu yang memiliki anak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Abung. yang terdiri atas 7 kelas berjumlah 280 siswa.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Populasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di kota Bandung dengan populasi penelitian yaitu mahasiswa di kota Bandung yang bermain game online. Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualtitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). 2. Sampel dan Teknik Sampling Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalahkombinasi teknik purposive sampling dan aksidental sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007). Penggunaan purposive sampling dipakai agar dapat memperoleh sampel yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan penelitian berdasarkan pada kriteria tertentu. Pemilihan responden yang menjadi sampel penelitian dilakukan dengan cara insidental sampling, yang merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007). Berikut adalah kriteria sampel dalam penelitian ini: a. Usia antara 18-25 tahun b. Terdaftar sebagai mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi di kota Bandung. c. Telah bermain game online selama lebih dari 6 bulan secara rutin minimal seminggu sekali. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 50 orang responden. Penentuan sampel tersebut berdasarkan pendapat Crossman (tt.) yang 19

menyatakan bahwa dalam purposive sampling menyampel secara proporsional bukanlah masalah utama. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu yang datanya terdiri dari angka-angka yang dapat dianalisis berdasarkan prosedurprosedur statistik (Creswell, 2010). C. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui suatu hubungan dari dua variabel, sehingga penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian korelasional (correlational research). Penelitian korelasional adalah penelitian yang mencari kekuatan dan arah dari hubungan antara dua variabel atau lebih (Ary, Jacobs, Razavieh, & Sorensen, 2006). Hubungan antara variabel dalam penelitian kuantitatif dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan signifikansi secara statistik (Sugiyono, 2007). Penelitian korelasi merupakan penelitian untuk melihat hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara variabel-variabel tersebut tidak berarti adanya keadaan saling mempengaruhi pada variabel-variabel tersebut. Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan positif, jika dua variabel atau lebih yang berkorelasi, berjalan paralel; artinya bahwa hubungan antara dua variabel atau lebih itu menunjukkan arah yang sama (Sudijono, 2006), bila nilai suatu variabel ditingkatkan, maka akan meningkatkan variabel yang lain, dan sebaliknya bila satu variabel diturunkan maka akan menurunkan variabel yang lain (Sugiyono, 2007). Sedangkan hubungan yang sifatnya berlawanan arah disebut korelasi negatif (Sudijono, 2006), bila nilai satu variabel dinaikkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain, dan juga sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan, maka akan menaikkan variabel yang lain (Sugiyono, 2007). 20

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati (Sugiyono, 2007). Suryabrata (Idrus, 2009) mendefinisikan variabel sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian dan sering pula variabel penelitian itu dinyatakan sebagai gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel kecerdasan emosional (variabel X) dan variabel kecanduan game online (variabel Y). 1. Variabel Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengenali emosi diri kemudian mengatur dan meregulasi emosi, memahami perasaan orang lain, menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, serta berpikir realistis sehingga mampu berespon secara positif terhadap setiap kondisi yang merangsang munculnya emosi-emosi tersebut yang tergambar dari derajat skor skala kecerdasan emosional yang dirumuskan berdasarkan teori Salovey (Goleman, 1997) dengan aspek-aspek berikut ini: a. Mengenali emosi diri sendiri. b. Mengelola emosi. c. Memotivasi diri sendiri. d. Mengenali emosi orang lain. e. Membina hubungan. 2. Variabel Kecanduan Game Online Kecanduan game online adalah adanya ketertarikan yang tinggi terhadap game online dan aktivitas yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan dampak negatif pada individu yang tergambar dalam skor kecanduan berdasarkan instrumen kecanduan game online yang diadaptasi dari dari alat ukur milik Charlton dan Danforth (Clark, 2006). E. Instrumen Penelitian 21

1. Instrumen Variabel Kecerdasan Emosional Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kecerdasan emosional subjek adalah kuesioner. Instrumen ini dibuat berdasarkan lima aspek penting kecerdasan emosional dari Goleman (1997), yaitu mengenali emosi diri (knowing ones s emotions-self awareness), mengelola emosi (managing emotions), motivasi diri sendiri (motivating oneself), mengenali emosi orang lain (recognizing emotions in other), dan membina hubungan (handling relationship). Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Kecerdasan Emosional No Dimensi Indikator 1 Mengenali emosi diri 2 Mengelola emosi 3 Memotivasi diri sendiri 4 Mengenali emosi orang lain Kemampuan yang berkaitan dengan kesadaran emosi sendiri, perhatian terhadap emosi (attention to feelings) dan kejelasan dalam memilah-milah emosi (clarity to feelings). Kemampuan yang berkaitan dengan pengendalian emosi, toleransi terhadap stress (stress tolerance), pengontrolan dorongan (impulse control), dan pemulihan emosi (mood repair) Kemampuan yang berkaitan dengan pemecahan masalah, fleksibilitas, kebahagiaan, optimisme, asertif, penghargaan terhadap diri sendiri, dan kemadirian Kemampuan yang berkaitan dengan empati dan mengenali emosi orang lain Item Favourable Unfavourable - 6, 11 2, 17 7, 12 8, 21, 24 13 4, 22, 25 14 22

5 Membina hubungan Kemampuan yang berkaitan dengan membina hubungan interpersonal, tanggung jawab sosial, dan keterampilan-keterampilan sosial 5, 26, 27 10, 20, 23 Instrumen dibuat dengan menggunakan skala Likert dengan menggunakan 5 kategori jawaban, yaitu Selalu (Sl), Sering (Sr), Kadang-kadang (K), Pernah (P), dan Tidak Pernah (TP). Penyekoran untuk instrumen ini dilakukan dengan penyekoran langsung. Jika pernyataan tersebut favourable, maka skor yang diberikan untuk jawaban Sl adalah 5, Sr adalah 4, K adalah 3, P adalah 2, dan TP adalah 1. Sedangkan jika pernyataan tersebut adalah unfavourable, maka skor yang diberikan untuk jawaban Sl adalah 1, Sr adalah 2, K adalah 3, P adalah 4, dan TP adalah 5. 2. Instrumen Variabel Kecanduan Game Online Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat kecanduan game online subjek adalah kuesioner. Instrumen ini diadaptasi dari alat ukur milik Charlton dan Danforth (Clark, 2006). Instrumen dibuat dengan menggunakan skala Likert dengan menggunakan 5 kategori jawaban, yaitu Selalu (Sl), Sering (Sr), Kadang-kadang (K), Pernah (P), dan Tidak Pernah (TP). Penyekoran untuk instrumen ini dilakukan dengan penyekoran langsung. Jika pernyataan tersebut favourable, maka skor yang diberikan untuk jawaban Sl adalah 5, Sr adalah 4, K adalah 3, P adalah 2, dan TP adalah 1. Sedangkan jika pernyataan tersebut adalah unfavourable, maka skor yang diberikan untuk jawaban Sl adalah 1, Sr adalah 2, K adalah 3, P adalah 4, dan TP adalah 5. F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian Pengembangan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahap, yaitu pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. 23

1. Uji Validitas Pengujian validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur untuk mengukur sebuah konsep. Instrumen dikatakan valid apabila alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur (Idrus, 2009; Sugiyono, 2007; Widoyoko, 2012). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap uji validitas isi dan validitas item. Uji validitas isi merupakan bukti yang didasarkan pada sejauh mana item dari tes mewakili domain konten yang diinginkan, ditentukan terutama oleh analisis logis (Ary, et al., 2006). Pengujian validitas isi dalam penelitian ini dilakukan melalui pendapat profesional (professional judgement) oleh 3 orang dosen, yaitu Hani Yulindrasari, S.Psi, M.GendSt; M. Ariez Musthofa, M.Si; dan Medianta Tarigan, M.Psi. Berdasarkan hasil professional judgement, terdapat beberapa item yang harus diperbaiki redaksinya dan diminta kerapian dalam penyusunannya. Setelah dilakukan uji validitas isi oleh professional judgement, selanjutnya dilakukan uji validitas item. Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut (Sudijono, 2005). Ada dua cara yang digunakan oleh Likert dalam memilih item yang layak dimasukkan menjadi item final, yaitu melalui korelasi item-total dan critical ratio atau konsistensi internal (Ihsan, 2009). Dalam penelitian ini, validitas item dilakukan dengan menghitung korelasi item-total. Pemilihan metode validitas item dalam penelitian ini juga diperkuat dengan pendapat Idrus (2009) yang menyatakan bahwa validitas item adalah tingkat korelasi antara skor butir soal (item) dengan skor total (seluruh). Korelasi item-total adalah korelasi skor item dengan skor total. Tujuannya adalah untuk mencari tahu apakah item tersebut mengukur hal yang sama dengan skor skala secara keseluruhan (Ihsan, 2009). Sebutir item dapat dinyatakan valid jika skor-skor pada butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau 24

kesejajaran arah dengan skor totalnya, atau ada korelasi positif yang signifikan antara skor item dengan skor totalnya (Sudijono, 2005). Item yang dipilih adalah item yang memiliki koefisien korelasi minimal 0,30 (Ihsan, 2009; Widoyoko, 2012). a. Validitas Item Kecerdasan Emosional Berdasarkan perhitungan uji validitas item dengan menggunakan bantuan SPSS 18.0, dari 27 item terdapat 6 item yang memiliki koefisien korelasi itemtotal kurang dari 0,30 sehingga harus dihapus dari proses analisis. Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Item Kecerdasan Emosional Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Alpha if Item Deleted KE_1_D1 87.6000 117.352 -.074.857 KE_2_D2 87.2667 110.202.392.842 KE_3_D3 88.1333 114.120.105.851 KE_4_D4 87.0667 109.720.353.843 KE_5_D5 87.7000 103.114.579.835 KE_6_D1 88.3333 111.402.301.845 KE_7_D2 88.2667 105.995.434.840 KE_8_D3 87.2333 102.254.697.831 KE_9_D4 87.6000 115.007.033.855 KE_10_D5 88.3333 109.540.300.845 KE_11_D1 88.2000 108.166.407.841 KE_12_D2 87.1333 109.568.326.844 KE_13_D3 88.1000 100.852.581.834 KE_14_D4 87.9667 109.620.423.841 25

KE_15_D5 86.9667 110.378.249.847 KE_16_D1 87.0000 109.724.374.842 KE_17_D2 87.4000 107.352.520.838 KE_18_D3 87.3333 111.747.242.846 KE_19_D4 88.3000 117.321 -.071.854 KE_20_D5 88.1667 104.420.571.835 KE_21_D3 87.5000 109.845.449.841 KE_22_D4 87.5667 109.771.454.841 KE_23_D5 88.6000 105.352.523.837 KE_24_D3 87.5000 108.190.569.838 KE_25_D4 87.0667 109.375.396.842 KE_26_D5 87.5667 103.978.651.833 KE_27_D5 86.9667 105.206.575.836 Setelah dilakukan pengujian ulang, terdapat 1 item yang memiliki koefisien korelasi item-total di bawah 0,30 sehingga item tersebut harus dihapus. Tabel 3.3 Hasil Uji Ulang 1 Validitas Item Kecerdasan Emosional Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Alpha if Item Deleted KE_2_D2 67.0000 94.897.433.874 KE_4_D4 66.8000 94.234.400.875 KE_5_D5 67.4333 88.944.574.869 KE_6_D1 68.0667 96.685.293.878 KE_7_D2 68.0000 92.483.384.877 KE_8_D3 66.9667 87.895.707.865 KE_10_D5 68.0667 93.926.348.877 KE_11_D1 67.9333 93.306.421.875 KE_12_D2 66.8667 94.809.328.878 KE_13_D3 67.8333 86.489.593.869 KE_14_D4 67.7000 94.769.434.874 KE_16_D1 66.7333 95.306.355.876 26

KE_17_D2 67.1333 93.016.506.872 KE_20_D5 67.9000 89.403.609.868 KE_21_D3 67.2333 95.289.437.874 KE_22_D4 67.3000 95.803.397.875 KE_23_D5 68.3333 91.885.469.873 KE_24_D3 67.2333 93.013.615.870 KE_25_D4 66.8000 94.097.434.874 KE_26_D5 67.3000 89.459.664.867 KE_27_D5 66.7000 90.631.585.869 Setelah dilakukan pengujian kembali, tidak ada item yang memiliki koefisien korelasi item-total di bawah 0,30 sehingga item final yang didapatkan adalah sebanyak 20 item. Item final yang digunakan dapat dilihat dalam tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Hasil Uji Ulang 2 Validitas Item Kecerdasan Emosional Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Alpha if Item Deleted KE_2_D2 64.3000 90.148.435.874 KE_4_D4 64.1000 89.955.372.876 KE_5_D5 64.7333 83.926.598.868 KE_7_D2 65.3000 87.666.392.876 KE_8_D3 64.2667 83.720.684.865 KE_10_D5 65.3667 89.137.352.877 KE_11_D1 65.2333 89.220.385.875 KE_12_D2 64.1667 89.868.341.877 KE_13_D3 65.1333 82.464.569.869 KE_14_D4 65.0000 90.000.437.874 27

KE_16_D1 64.0333 90.723.345.876 KE_17_D2 64.4333 87.771.545.870 KE_20_D5 65.2000 85.062.595.868 KE_21_D3 64.5333 90.464.444.874 KE_22_D4 64.6000 91.076.396.875 KE_23_D5 65.6333 87.206.470.873 KE_24_D3 64.5333 88.189.628.869 KE_25_D4 64.1000 89.197.447.873 KE_26_D5 64.6000 84.731.673.866 KE_27_D5 64.0000 85.862.595.868 b. Validitas Item Kecanduan Game Online Berdasarkan perhitungan uji validitas item dengan menggunakan bantuan SPSS 18.0, dari 22 item terdapat 5 item yang memiliki koefisien korelasi itemtotal kurang dari 0,30 sehingga harus dihapus dari proses analisis. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Item Kecanduan Game Online Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Alpha if Item Deleted GO1 59.7667 141.013.723.881 GO2 60.4667 141.913.751.880 GO3 59.9333 137.168.761.879 GO4 60.5667 147.495.614.885 GO5 59.8000 166.097 -.131.909 GO6 60.5333 148.671.534.887 GO7 60.9000 148.921.546.886 28

GO8 59.7667 139.564.689.881 GO9 59.5667 146.875.540.886 GO10 59.7667 147.357.597.885 GO11 60.0667 144.478.576.885 GO12 60.7000 152.424.419.890 GO13 60.1333 149.430.523.887 GO14 60.7000 146.010.676.883 GO15 59.4000 158.179.190.895 GO16 59.6000 147.628.645.884 GO17 59.5667 159.909.199.893 GO18 58.8000 152.166.519.887 GO19 58.7333 150.340.547.887 GO20 58.8667 158.189.258.893 GO21 58.5000 158.328.205.894 GO22 59.8667 148.740.538.886 Setelah dilakukan pengujian ulang, tidak ada item yang memiliki koefisien korelasi item-total kurang dari 0,30 sehingga item final yang didapat adalah 17 item.item final yang digunakan dapat dilihat dalam tabel 3.6 berikut. Tabel 3.6 Hasil Uji Ulang Validitas Item Kecanduan Game Online Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Alpha if Item Deleted GO1 42.5667 127.082.750.912 GO2 43.2667 126.754.830.910 GO3 42.7333 123.168.795.911 GO4 43.3667 133.482.636.916 GO6 43.3333 133.540.601.917 29

GO7 43.7000 135.114.554.918 GO8 42.5667 126.392.689.914 GO9 42.3667 133.344.540.919 GO10 42.5667 132.944.636.916 GO11 42.8667 130.326.603.917 GO12 43.5000 137.845.455.920 GO13 42.9333 135.720.526.919 GO14 43.5000 132.121.695.914 GO16 42.4000 134.731.614.917 GO18 41.6000 139.421.465.920 GO19 41.5333 138.120.476.920 GO22 42.6667 136.023.499.919 2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas alat ukur dimaksudkan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat diandalkan atau dipercaya sehingga hasil pengukuran menjadi konsisten. Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliabel) apabila instrumen tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang konsisten (Idrus, 2009; Sugiyono, 2007; Widoyoko, 2012). Instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk pengujian reliabilitas. Pengujian reliabilitas dengan teknik Alpha Cronbach dilakukan untuk jenis data interval/essay (Sugiyono, 2007). Interpretasi reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan interpretasi koefisien korelasi yang didapat (nilai ρ). Interpretasi tersebut berdasarkan tabel dari Nurgana (Ruseffendi, (2003) berikut ini. Tabel 3.7 Tabel Interpretasi Nilai Reliabilitas Besarnilaiρ Interpretasi ρ = 0 Tak berkorelasi 0 <ρ< 0,20 Rendah sekali 0,20 ρ< 0,40 Rendah 30

0,40 ρ< 0,60 Sedang 0,60 ρ< 0,80 Tinggi 0,80 ρ< 1 Tinggi sekali ρ = 1 Sempurna (Ruseffendi, 2003: 144) a. Reliabilitas Instrumen Kecerdasan Emosional Pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan SPSS 18.0, diketahui koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,823. Koefisien korelasi berubah setelah dilakukan penghapusan item setelah uji validitas item. Pengujian reliabilitas setelah validasi item menunjukkan peningkatan koefisien reliabilitas menjadi 0,838. Berikut disajikan tabel hasil pengukuran reliabilitas instrumen sebelum dan sesudah uji validitas item. Tabel 3.8 Reliabilitas Instrumen Kecerdasan Emosional Sebelum Uji Validitas Item Reliability Statistics Alpha N of Items.847 27 Tabel 3.9 Reliabilitas Instrumen Kecerdasan Emosional Setelah Uji Validitas Item Reliability Statistics Alpha N of Items.878 20 31

b. Reliabilitas Instrumen Kecanduan Game Online Pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan SPSS 18.0, diketahui koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,892. Koefisien korelasi berubah setelah dilakukan penghapusan item setelah uji validitas item. Pengujian reliabilitas setelah validasi itemmenunjukkan peningkatan koefisien reliabilitas menjadi 0,921. Berikut disajikan tabel hasil pengukuran reliabilitas instrumen sebelum dan sesudah uji validitas item. Tabel 3.10 Reliabilitas Instrumen Kecanduan Game Online Sebelum Uji Validitas Item Reliability Statistics Alpha N of Items.892 22 Tabel 3.11 Reliabilitas Instrumen Kecanduan Game Online Setelah Uji Validitas Item Reliability Statistics Alpha N of Items.921 17 G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner berbentuk booklet kecil dan melalui website. Hal ini dilakukan agar dapat menjaring sampel yang diinginkan dan tidak memakan waktu yang lama. H. Analisis Data Setelah data berhasil didapat, maka kemudian dilakukan pengolahan dan analisis terhadap data tersebut. Teknik pengolahan dan analisis data dipilih berdasarkan jenis data yang digunakan. 32

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan instrumen yang menggunakan bentuk skala Likert. Skor total dari skala Likert merupakan indeks seseorang dalam suatu perilaku (Ihsan, 2009). Indeks skala Likert menurut Guillford (Ihsan, 2009) adalah ordinal, namun bisa dianggap interval jika ada bukti bahwa data berdistribusi normal. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk memastikan bahwa data yang didapat merupakan data interval. Guilford (Ihsan, 2009) mengatakan bahwa sebuah data yang ordinal bisa dianggap sebagai data interval jika memiliki bukti bahwa distribusi datanya adalah normal. Karenanya uji normalitas juga digunakan untuk mengetahui teknik analisis yang nantinya akan digunakan. Jika hasil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, maka teknik statistik dalam uji hipotesis dapat menggunakan teknik statistik parametris. Sebaliknya jika hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal, maka teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik nonparametris. 2. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji linearitas menggunakan regresi linear sederhana yang berfungsi untuk memprediksi nilai variabel y bila nilai variabel x ditambah beberapa kali (Martono, 2010). Hubungan yang linear menggambarkan perubahan pada variabel bebas akan cenderung diikuti oleh perubahan pada variabel terikat dengan membentuk garis linear. 3. Uji Hipotesis Pemilihan penggunaan statistik parametris dan non-parametris yang dipakai untuk uji hipotesis dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan hasil uji normalitas dan uji linearitas.hal tersebut dikarenakan penggunaan statistik parametris bekerja dengan asumsi bahwa data yang akan dianalisis membentuk distribusi normal (Sugiyono, 2007). Bila data tidak berdistribusi normal maka 33

teknik statistik parametris tidak dapat digunakan sebagai alat analisis (Sugiyono, 2007). Sebagai gantinya digunakan teknik statistik non-parametris yang tidak harus berasumsi bahwa data berdistribusi normal (Sugiyono, 2007). Sementara itu uji linearitas dilakukan sebagai syarat untuk menggunakan korelasi Pearson Product Moment dalam pengujian hipotesis. 34