PELAKSANAAN PROGRAM PENGENALAN PERPUSTAKAAN UNTUK MAHASISWA BARU TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
MOTIVASI MAHASISWA PERGURUAN TINGGI/ UNIVERSITAS NON UNSYIAH BERKUNJUNG KE PERPUSTAKAAN UNSYIAH

PERSEPSI STAF TERHADAP MANAJEMEN UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA TAHUN 2016

UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PEMAHAMAN MAHASISWA BARU ANGKATAN 2013 TERHADAP ORIENTASI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Rasman 1,*

PENDIDIKAN PEMAKAI DI PERPUSTAKAAN: Perencanaan Program Pendidikan Pemakai Bagi Mahasiswa Baru STMIK AKAKOM Yogyakarta. Intisari

Strategi Memaksimalkan Layanan Melalui Pendidikan Pemakai di Perpustakaan Perguruan Tinggi. Guest [Pick the date]

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

BIMBINGAN PEMUSTAKA UNTUK MAHASISWA BARU STMIK SURABAYA DI ERA DIGITAL. Deasy Kumalawati Perpustakaan STMIK Surabaya

Rasman / JUPITER Vol.XIII no.1(2014), hal 52-56

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNM UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PENGUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

PENDIDIKAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STAIN PEKALONGAN (Junaeti, S.Sos)

PENERAPAN AUTOMASI PERPUSTAKAAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN (STUDI KASUS PADA LAYANAN PENGGUNA) Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pengguna layanan perpustakaan atau yang biasa disebut dengan

UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. maka UPT Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta menerapkan. bahan pustaka perpustakaan. Untuk menunjang sistem automasi

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

PENDIDIKAN PEMAKAI DI PERPUSTAKAAN SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif

Aplikasi Sistem Pendaftaran dan Peminjaman Buku Online Pada Perpustakaan Daerah dengan Objek Perpustakaan Kota Jakarta Barat

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang menyelengarakan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam program kegiatan praktek Kuliah Kerja Perpustakaan (KKP)

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OTOMASI PERPUSTAKAAN

EFEKTIVITAS PENERAPAN PROGRAM LITERASI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA SKRIPSI

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

MAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

MANFAAT LITERASI INFORMASI UNTUK PROGRAM PENGENALAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan siapa

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan perguruan tinggi di era informasi saat ini perlu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

KATA PENGANTAR Rd Nonih Suarsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, melalui perpustakaan masyarakat dapat belajar dan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PEDOMAN AKSES E-BOOK (ELECTRONIC BOOK)

ANALISIS DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT. INDOMAJU TEXTINDO KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. I..I Latar Belakang

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PRAKATA...

Target 2017 Jumlah Eksemplar Koleksi 1 (Keseluruhan) No INDIKATOR

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ataupun gudang penyimpanan buku yang hanya berfungsi untuk menampung. buku-buku tanpa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

PEMANFAATAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KEGIATAN PROMOSI LAYANAN BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM SKRIPSI

PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI PEMESANAN STUDIO MUSIK BERBASIS WEB MOBILE

RELASI AGAMA DAN SAINS MENURUT SEYYED HOSSEIN NASR DAN IAN G BARBOUR (STUDI PERBANDINGAN PEMIKIRAN TOKOH ISLAM DAN KRISTEN)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan publik dibidang perpustakaan, diselenggarakan atas

Evaluasi Layanan Sirkulasi Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI BUDAYA TOKOH PEREMPUAN DALAM PERTUNJUKAN REYOG PEREMPUAN SARDULO NAHESWARI

2015 HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN JURNAL DENGAN KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERUSTAKAAN UPT BIT LIPI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015

PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DI KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BANTUL LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB VI KESIMPULAN& SARAN. 1. Pendidikan pemakai yang diselenggarakan Perpustakaan UIN Sunan

BUKU PANDUAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNTAD MOBILE

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING CMS E-COMMERCE MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SCANNER 3D MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK DENGAN TAMPILAN REALTIME BERBASIS MIKROKONTROLER. Skripsi

PEMANFAATAN OPAC LIBSYS (Library System) SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORMASI DI UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan pendidikan tinggi

KATA SAMBUTAN. Kepala Pusat Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang. Drs. H Afrizal, M. Ag

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk pembelajar yang dinamis, karena pada hakekatnya belajar

Teknologi Informasi Perpustakaan

Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System

KUALITAS PELAYANAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI

OPTIMALISASI FUNGSI PERPUSTAKAAN UNTUK MENUNJANG PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

KUALITAS MAHASISWA PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH DALAM MELAKSANAKAN MAGANG MENURUT PARA PENGGUNA

PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB. Oleh: Ir. Rita Komalasari

SIKAP MAHASISWA FISIP UNSRAT TERHADAP JASA LAYANAN UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT. Oleh: Drs. Anthonius M. Golung, SIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Manjemen Perpustakaan Khusus

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH

PENALARAN ILMIAH (SCIENTIFIC REASONING) SISWA SEKOLAH BERORIENTASI LINGKUNGAN DAN SEKOLAH MULTINASIONAL TESIS

TUGAS AKHIR PENGUKURAN TEGANGAN PADA JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK APLIKASI TELEMETRI ONLINE BERBASIS ARDUINO UNO

2015 HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WEBPAC DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya jika suatu kebutuhan informasi

TINJAUAN MATA KULIAH...

SKRIPSI PENGARUH KETERSEDIAAN LAYANAN HOTSPOT AREA TERHADAP TINGKAT PEMINJAMAN KOLEKSI DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS (UMK)

STRATEGI PENINGKATAN PENGOLAHAN SKRIPSI MENGGUNAKAN SOFTWARE (USBLib)DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA

UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BAB VI PENUTUP. Dari hasil pembahasan dan analisis penelitian pada bab sebelumnya dapat

SUPERVISI DALAM RANGKA PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS, KOMPETENSI DAN DAYA SAING LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING APLIKASI PENGENALAN KEBUDAYAAN DAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI 33 PROPINSI DI INDONESIA UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR

Dinn Wahyudin. Vol. 2, No. 2, Desember 2015

PENDIDIKAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN SEBUAH PELUANG ATAU TANTANGAN DI UPT PERPUSTAKAAN UNS

DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR RODA DUA MATIC MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR. Diagnosis of Damage to the Matic Motorcycle Using Expert System

MOTTO. Belajarlah dari kesalahan orang lain karena usiamu tidak cukup untuk melakukan semua kesalahan

PERAN PUSTAKAWAN DALAM LITERASI INFORMASI BAGI PEMUSTAKA. Oleh: Ismanto Pustakawan Penyelia Universitas Islam Indonesia

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI SDN 01 SURUH KAB KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN PENDAHUL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harian masyarakat selalu membutuhkan keberadaan informasi. Transaksi-transaksi

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

Transkripsi:

LAPORAN HASIL SURVEY PELAKSANAAN PROGRAM PENGENALAN PERPUSTAKAAN UNTUK MAHASISWA BARU TAHUN 2016 UNIVERSITAS SYIAH KUALA UPT PERPUSTAKAAN DARUSSALAM-BANDA ACEH TAHUN 2016

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Survey Pelaksanaan Program Pengenalan Perpustakaan Untuk Mahsiswa Baru pada UPT Perpustakaan Universitas Syiah Kuala. Selanjutnya shalawat dan salam kita persembahkan kepada Junjungan Alam Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memperjuangkan umatnya dari alam yang krisis peradaban ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala UPT Perpustakaan Bapak Dr. Taufiq Abdul Gani, S,Kom., M.Eng, Sc. Selanjutnya terima kasih kepada semua pustakawan dan staf perpustakaan yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga dalam menyukseskan kegiatan. Akhirnya kepada Allah SWT, penulis serahkan dan semoga kita semua mendapat rahmat dan karunia-nya serta mendapat balasan yang setimpal sesuai dengan amal dan perbuatan kita semua. Penulis juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Darussalam, Agustus 2016 Ketua Penjaminan Mutu Baihaqi, S.IP

A. Latar Belakang. Pelaksanaan Program Pengenalan Perpustakaan Untuk Mahasiswa Baru Tahun 2016 Perpustakaan terus memperhatikan bagaimana cara meningkatkan mutu layanan sehingga dapat memenuhi keinginan pemustakanya. Sehingga menambah kepercayaan publik terhadap pelayanan yang diberikan perpustakaan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan program pengenalan perpustakaan untuk mahasiswa baru atau sering disebut dengan istilah pendidikan pemakai (user education) Pendidikan pemakai atau disebut dengan user education adalah suatu proses di mana pemakai perpustakaan pertama-tama disadarkan oleh luasnya dan jumlah sumbersumber perpustakaan, jasa layanan, dan sumber informasi yang tersedia bagi pemakai, dan kedua diajarkan bagaimana menggunakan sumber perpustakaan, jasa layanan, dan sumber informasi tersebut yang tujuannya untuk mengenalkan keberadaan perpustakaan, menjelaskan mekanisme penelusuran informasi serta mengajarkan pemakai bagaimana mengeksploitasi sumber daya yang tersedia ( Ian Malley dalam Akhmad Maskuri, 1995: 10). Dengan pandangan bahwa perpustakaan merupakan jantungnya sebuah institusi pendidikan, termasuk perguruan tinggi, maka para pemakai perpustakaan dituntut agar menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat menggunakan atau memanfaatkan berbagai fasilitas perpustakaan dengan efektif, terlebih dengan adanya ledakan informasi pada era globalisasi ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pemanfaatan koleksi dan fasilitas yang ada diperpustakaan B. Rumusan Masalah. Pendidikan pemakai merupakan kegiatan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan mengenai cara menggunakan perpustakaan. Bagi pengunjung yang pertama kali datang, perpustakaan sering merupakan tempat yang membingungkan. Hal tersebut karena susunan koleksinya yang agak kompleks. Akan lebih mempermudah bagi para pengguna perpustakaan kalau mereka mengenal secara fisik perpustakaan, sehingga kegelisahan dan frustasi dapat dihindarkan. Lebih dari itu, program pendidikan pemakai perpustakaan memungkinkan mahasiswa untuk mampu memanfaatkan sumber-sumber informasi di perpustakaan untuk menunjang pendidikannya baik pada jalur formal maupun non formal, yaitu bekal pemahamannya mengenai cara-cara penggunaan alat bantu penelusuran informasi, seperti kartu catalog, koleksi referens, dan lain-lain. Mengingat kemampuan dalam menelusuri informasi di perpustakaan merupakan aspek penting dalam menunjang kegiatan belajar mahasiswa dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan.

C.Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap proses kegiatan pengenalan perpustakaan 2) Mengetahui penilaian mahasiswa terhadap kesiapan pemateri dalam menyampaikan materi pengenalan perpustakaan 3) Mengetahui penilaian mahasiswa terhadap materi yang disampaikan dalam pengenalan perpustakaan 4) Mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan mahasiswa terhadap perpustakaan setelah mengikuti kegiatan pengenalan. D.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang dijabarkan dalam bentuk deskripsi. Instrumen yang digunakan adalah quesioner online dan tercetak. Jumlah respondent yang memberikan jawaban sebanyak 387 orang. E.Hasil penelitian Salah satu perpustakaan adalah fungsi educatif dimana perpustakaan berfungsi sebagai sarana pembelajaran. Untuk mendukung fungsi tersebut perlu dilakukan berbagai terosan dan perbaikan sehingga mutu layanan yang diberikan perpustakaan kepada pemustakanya semakin baik. Program peneganalan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mendorong mahasiswa agar memanfaatkan sumber daya perpustakaan yang ada untuk mendukung prosese pembelajaran pada suatu perguruan tinggi. Survey ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan program pengenalan perpustakaan untuk mahasiswa baru pada perpustakaan universitas syiah kuala, pengenalan perpustakaan merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan perpustakaan kepada mahasiswa baru. Hasil survey dapat dilihat dalam uraian berikut : 1. Proses Pendaftaran dan chek In masuk Data hasil survey yang diperoleh bahwa proses pendaftaran peserta program pengenalan perpustakaan untuk mahasiswa baru, sebanyak 48,3 atau 182 orang respondent menyatakan sangat mudah, kemudian yang menyatakan mudah sebanyak 49,1% atau 185 orang, respondent yang menyatakan sulit 2,4% atau sebanyak 9 orang respondent dan yang menyatakan sangat sulit sebanyak 0,3% atau sebanyak 1 orang. Selanjutnya mengenai kegiatan chek IN masuk respondent yang menyatakan sangat mudah sebanyak 65,3% atau sebanyak 248 orang respondent, respondent yang menyatakan mudah sebanyak 33,9% atau sebanyak 129 orang respondent, respondent yang menyatakan sulit sebanyak 0,5% atau sebanyak 2 orang dan respondent yang menyatakan sulit sebanyak 0,3% atau sebanyak Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa proses pendaftaran peserta dan chek In masuk pustaka saat kegiatan pengenalan perpustakaan prosesnya dapat berjalan dengan lancar, hal ini dapat dilihat dari jawaban yang diberikan respondent melalui kuesioner yang disebarkan dimana sebagian besar respondent memberikan jawaban

dengan pernyataan mudah dengan persentasenya yang lebing tinggi daripada alternatif jawaban lainnya. 2. Penilaian mahasiswa terhadap pemateri. Dari hasil survey menunjukkan bahwa penilaian mahasiswa yang mengikuti program pengenalan perpustakaan terhadap pemateri yakni : Kemampuan pemateri dalam penyampaian sebanyak 36,4% atau sebanyak 137 orang respondent menyatakan sangat puas, selanjutnya mahasiswa yang menyatakan puas sebanyak 60,1% atau sebanyak 226 orang respondent, kemudian terdapat sebesar 2,9% atau sebanyak 11 orang respondent menyatakan kurang puas dan sebanyak 0,5% atau sebanyak 2 orang respondent menyatakan tidak puas terhadap hal tersebut. Mengenai Penguasaan materi yang disampaikan. sebanyak 36,5% atau sebanyak 137 orang respondent menyatakan bahwa mereka sangat puas, kemudian sebanyak 56% atau sebanyak 210 orang respondent menyatakan puas, selanjutnya respondent yang menyatakan tidak puassebanyak 1,1% atau sebanyak 4 orang respondent saja. Selanjutnya untuk hal metode pengajaran yang digunakan pemateri, terdapat sebanyak 33,2% atau sebanyak 122 orang respondent menyatakan sangat puas, sebanyak 61,1% atau sebanyak 15 orang respondent menyatakan puas, kemudian terdapat mahasiswa yang kurang puas sebanyak 4,1% atau sebanyak 15 orang respondent dan sebanyak 1,6% atau sebanyak 6 orang mahasiswa yang jadi respondent menyatakan tidak puas terhadap metode pengajaran yang digunakan pemateri dalam kegiatan ini. Untuk dorongan mahasiswa agar datang perpustakaan sebanyak 47,9% atau sebanyak 180 orang respondent menyatakan sangat puas dan respondent yang meyatakan puas sebanyak 48,7%. atau sebanyak 183 orang, kemudian sebanyak 2,7% atau sebanyak 10 orang respondent menyatakan kurang puas kemudian sebanyak 0,8% atau sebanyak 3 orang mahasiswa menyatakan kurang puas terhadap hal tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar respondent mahasiswa menyatakan puas terhadap kemampuan pemateri, penguasaan materi, metode pengajaran dalam program pengenalan perpustakaan. 3.Komponen materi yang di sampaikan. Dari hasil survey mengenai materi pengenalan perpustakaan menunjukkan bawa : Sebanyak 35,9% atau sebanyak 136 orang respondent menyatakan sangat setuju bahwa materi yang diberikan mudah di pahami, sebanyak 59,6% atau sebanyak 226 orang mahasiswa menyatakan setuju, yang kurang setuju sebanyak 3,76% respondent atau sebanyak 14 mahasiswa, selanjutnya mahasiswa yang menyatakan tidak setuju bahwa materi mudah dipahami sebanyak 0,8% atau sebanyak 3 orang mahasiswa saja. Jumlah mahasiswa yang memberikan pernyataan sangat setuju bahwa meteri yang diberikan cukup memadai yaitu : Sebanyak 33,9% atau sebanyak 126 orang respondent, sebanyak 62.6% atau sebanyak 233 orang respondent menyatakan setuju, selanjutnya sebanyak 2,7% atau sebanyak 10 orang respondent menyatakan kurang setuju dan jumlah respondent yang

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut adalah 0,8% atau sebanyak 3 orang respondent. Selanjutnya mengenai waktu yang disediakan untuk program pengenalan perpustakaan ini, sebanyak 28% atau sebanyak 104 orang respondent menyatakan sangat setuju bahwa waktu yang disediakan untuk peneganalan perpustaan ini, sebanyak 59,9% atau sebanyak 220 orang mahasiswa menyatakan setuju, kemudian yang menyatakan kurang setuju sebanyak 9% atau sebanyak 33 orang respondent, selanjutnya mahasiswa yang menyatakan tidak setuju sebanyak 2,7% atau sebanyak 10 orang respondent saja. Kemudian mengenai kejelasan materi yang disampaikan dalam ke giatan ini sebanyak 38.7% atau sebanyak 145 orang mahasiswa respondent, sebnayak 54,9% atau sebanyak 206 orang respondent menyatakan setuju, juumlah respondent yang menyatakan kurang setuju sebanyak 5,1% atau sebanyak 19 orang dan yang menyatakan tidak setuju dengan hal tersebut adalah sebanyak 1,3% atau sebanyak 5 orang respondent. Dari uraian di atas dapat kita lihat bahwa mahasiswa baru yang mengikuti program pengenalan perpustakaan sebagian besar menyatakan setuju bahwa : Materi yang diberikan mudah dipahami, materi yang diberikan sudah mamadai, waktu yang disediakan untuk kegiatan ini sudah cukup serta materi yang disampaikan sudah cukup jelas. Dimana kedua pernyataan tersebut menunjukan angka dan persentase yang lebih banyak. 4. Kegiatan library tour dan proses verifikasi dalam pengenalan perpustakaan. Data hasil survey yang dilakukan terhadap mahasiswa yang mengikuti program pengenalan perpustakaan mengenai kegiatan library tour dimana sebanyak 70,1% atau sebanyak 265 orang respondent menyatakan sangat penting kegiatan ini, kemudian sebanyak 29,1% atau sebanyak 110 orang respondent menyatakan kegiatan ini penting, sedangkan respondent yang menyatakan kurang penting sebanyak 0,5% atau sebanyak 2 orang respondent dan yang menyatakan tidak penting adalah sebanyak 0,3%. Untuk kegiatan verifikasi/aktivasi keanggotaan menunjukkan bahwa sebanyak 66,6% atau sebanyak 251 orang respondent menyatakan sangat penting, yang menyatakan penting sebanyak 32,4% atau sebanyak 122 orang respondent, respondent yang menyatakan kurang penting sebanyak 0,8% atau 3 orang respondent dan yang meyatakan tidak penting sebanyak 0,3% atau sebanyak 1 orang saja. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa sebagian besar respondent memandang perlunya kegiatan tersebut dilaksanakan dalam program pengenalan perpustakaan, melihat besarnya persentase pernyataan respondent mengenai hal ini dimana sebagian besar menyatakan sangat penting. 5. Penilaian terhadap fasilitas dan pelayanan pertugas saat pengenalan perpustakaan. Hasil survey yang dilakukan terhadap mahasiswa yang mengikuti program pengenalan perpustakaan mengenai fasilitas yang disediakan saat pelaksanaan kegiatan yakni, sebanyak 64,1% atau sebanyak 243 orang respondent menyatakan sangat baik,

respondent yang menyatakan baik dengan pernyataan tersebut sebanyak 35,1% atau sebanyak 133 orang respondent, serta jumlah respondent yang menyatakan kurang baik sebanyak 0,5% atau sebanyak 2 orang dan yang menyatakan sangat tidak baik sebanyak 0,3% atau sebanyak 1 orang dari keseluruhan respondent yang menjawab survey. Untuk aspek pelayanan petugas saat pengenalan perpustakaan sebanyak 55,52% atau sebanyak 211 orang respondent menyatakan sangat baik, respondent yang menyatakan baik sebanyak 41,8% atau sebanyak 159 orang, yang menyatakan kurang baik sebanyak 2,1% atau sebanyak 8 orang dan respondent yang menyatakan tidak baik sebanyak 0,5% atau hanya 2 orang saja. Berdasarkan uraian di atas dapat kita lihat bahwa fasilitas dan pelayanan yang diberikan petugas saat program pengenalan perpustakaan kepada mahasiswa baru sudah sangat baik, hal ini dapat kita lihat dalam urain di atas dimana sebagian besar respondent menyatakan sangat baik dengan persentase yang lebih besar dari pada pernyataan lain. 6. Komponen pengetahuan akan ruang-ruang layanan yang ada diperpustakaan. Aspek pengetahuan dan pemahaman mengenai ruang layanan yang ada diperpustakaan, hasil survey terhadap mahasiswa yang mengikuti pengenalan perpustakaan : Ruang layanan sirkulasi, sebanyak 23,6% atau sebanyak 89 orang respondent menyatakan sangat paham, sebanyak 62,9% atau sebanyak 237 orang respondent menyatakan paham, yang menyatakan kurang paham sebanyak 11,4% atau sebanyak 43 orang respondent dan jumlah respondent yang menyatakan tidak paham sebanyak 2,1% atau sebanyak 8 orang respondent. Ruang layanan Referensi dan On-Reserv sebanyak 25,5% atau sebanyak 96 orang respondent menyatakan sangat paham, sebanyak 62,1% atau sebanyak 234 orang respondent menyatakan paham, selanjutnya sebanyak 9,5% atau sebanyak 36 orang respondent menyatakan kurang paham dan sebanyak 2,9% atau sebanyak 11 orang respondent menyatakan tidak memahami tentang ruang layanan ini. Pada layanan koleksi serial, sebanyak 23,8% atau sebanyak 89 orang respondent menyatakan sangat memahaminya, jumlah respondent yang menyatakan paham terhadap layanan ini sebanyak 63,9% atau sebanyak 239 orang respondent, sebanyak 10,7% atau sebanyak 40 orang respondent menyatakan kurang paham dan yang menyatakan tidak paham sebanyak 1,6% atau sebanyak 6 orang respondent. Untuk ruang layanan koleksi karya ilmiah, sebanyak 24% atau sebanyak 90 orang respondent menyatakan sangat paham, sebanyak 65,3% atau sebanyak 245 orang respondent menyatakan bahwa mereka memahami tentang ruang koleksi layanan karya ilmiah, selanjutnya jumlah respondent yang meyatakan tidak paham sebanyak 8,8% atau sebanyak 33 orang respondent dan respondent yang menyatakan tidak paham sebanyak 1,9% atau sebanyak 7 orang respondent. Untuk layanan digital korner, jumlah respondent yang menyatakan sangat paham sebanyak 22,8% atau sebanyak 85 orang respondent, jumlah respondent yang menyatakan paham sebanyak 62,2% atau sebanyak 232 orang respondent, kemudian sebanyak 13,1% atau sebanyak 49 orang respondent

menyatakan kurang paham dan sebanyak 1,9% atau sebanyak 7 orang respondent menyatakan bahwa mereka tidak memahami ruang layanan digital korner. Dengan demikian setelah mengikuti kegiatan pengenalan perpustakaan sebagian besar mahasiswa baru sudah memahami secara umum mengenai layanan yang ada di perpustakaan seperti ruang layanan sirkulasi, layanan referensi/on-reserve, layanan koleksi serial, layanan koleksi karya ilmiah dan, layanan digital korner. 7. Aspek pemahaman tentang tatacara pemanfaatan fasilitas peprustakaan Untuk pengetahuan dan pemahaman mengenai syarat-yarat menjadi anggota perpustakaan hasil survey terhadap mahasiswa yang mengikuti pengenalan perpustakaan : sebanyak 42,1% atau sebanyak 160 orang respondent menyatakan sangat paham, sebanyak 53,49% atau sebanyak 203 orang respondent menyatakan paham, yang menyatakan kurang paham sebanyak 4,2% atau sebanyak 16 orang respondent dan jumlah respondent yang menyatakan tidak paham sebanyak 0,3% atau sebanyak 1 orang respondent. Untuk jadwal layananan sebanyak 44,7% atau sebanyak 169 orang respondent menyatakan sangat paham, sebanyak 52,4% atau sebanyak 198 orang respondent menyatakan paham, selanjutnya sebanyak 2,4% atau sebanyak 9 orang respondent menyatakan kurang paham sebanyak 0,5% atau sebanyak 2 orang respondent. Dari segi tata letak koleksi perpustakaan, sebanyak 27% atau sebanyak 102 orang respondent menyatakan sangat memahaminya, jumlah respondent yang menyatakan paham sebanyak 58,2% atau sebanyak 220 orang respondent, sebanyak 13,8% atau sebanyak 52 orang respondent menyatakan kurang paham dan yang menyatakan tidak paham sebanyak 1,1% atau sebanyak 4 orang respondent. Mengenai cara penelusuran informasi, sebanyak 28,9% atau sebanyak 109 orang respondent menyatakan sangat paham, sebanyak 59,2% atau sebanyak 223 orang respondent menyatakan bahwa mereka paham tentang tata cara penelusuran informasi di perpustakaan, selanjutnya jumlah respondent yang menyatakan tidak paham sebanyak 10,9% atau sebanyak 41 orang respondent dan respondent yang menyatakan tidak paham sebanyak 1,1% atau sebanyak 4 orang respondent saja. Selanjutnya mengnai cara peminjaman/pengembalian buku, sebanyak 42,5% atau sebanyak 161 orang respondent menyatakan sangat paham, sebanyak 51,2% atau sebanyak 194 orang respondent menyatakan paham, selanjutnya jumlah respondent yang menyatakan tidak paham sebanyak 5,8% atau sebanyak 22 orang respondent dan sebanyak 0,5% atau sebanyak 2 orang respondent menyatakan mereka tidak memahami tata cara peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan. Berdasarkan uraian diatas dapat kita lihat bahwa setelah mengikuti kegiatan pengenalan perpustakaan sebagian besar mahasiswa baru secara umum sudah memahami tentang syarat-syarat jadi anggota perpustakaan, jadwal layanan perpustakaan, letak koleksi, cara penelusuran informasi, dan cara peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakan.

E.Kesimpulan 1. Secara umum mahasiswa menyatakan puas terhadap: kemampuan pemateri, penguasaan materi, metode pengajaran dalam program pengenalan perpustakaan 2. Secara umum materi yang diberikan dalam pengenalan perpustakaan: mudah dipahami, memadai dan waktu yang disediakan sudah cukup serta materi yang disampaikan cukup jelas. 3. Setelah mengikuti kegiatan pengenalan perpustakaan sebagian besar mahasiswa baru sudah memahami secara umum mengenai layanan yang ada di perpustakaan seperti: ruang layanan sirkulasi, layanan referensi/on-reserve, layanan koleksi serial, layanan koleksi karya ilmiah dan, layanan digital korner. 4. Setelah mengikuti kegiatan pengenalan perpustakaan sebagian besar mahasiswa baru secara umum sudah memahami tentang syarat-syarat jadi anggota perpustakaan, jadwal layanan perpustakaan, letak koleksi, cara penelusuran informasi, dan cara peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar pemustaka merasa puas terhadap pelakasanaan program pengenalan perpustakaan untuk mahasiswa baru tahun 2016, hal ini diperoleh dari beberapa aspek yang dilsurvey berkaitan dengan kegiatan pengenalan perpustakaan ini.