.tc. 6 arr{to"rt ) ..--, i t 1.t:r":iti: . lr,r1.. l. ,l' i{t #35

dokumen-dokumen yang mirip
PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

Transaksi Jurnal Buku Besar Neraca Lajur Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis Melaksanakan kuliah kerja praktek di PT. PINDAD (Persero), Selama

ANALISIS PENERAPAN SAK-ETAP PADA KOPERASI DI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TIINJAUAN PUSTAKA. bagi suatu organisasi dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

Penerapan PSAK No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan pada PT. LMI

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

PENDAHULUAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ketentuan Undang-Undang Dasar Koperasi harus diberi. yang seluas-luasnya dan ditingkatkan pembinaannya

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB 1. KONSEP DASAR. Asumsi dan Konsep dasar. Standar Akuntansi. Metode dan Prosedur. Laporan Keuangan. Laporan Laba Tidak Dibagi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dasar yaitu analisis fundalmental dan analisis teknikal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Zaki Baridwan

LAPORAN KEUANGAN BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemahaman Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah

MANFAAT INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

Daerah dan Undang-Undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan. keuangan dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada

KERANGKA KONSEPTUAL. 11. Mata uang...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian UMKM menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2008, yaitu :

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus PT Prakasa Wyra Surya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diambil bisa berkualitas. c. Menurut K. R. Subramanyam dan John J. Wild (2010:79), laporan. pelaksanaan dan pengawasan.

(Study Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. landasan untuk menjawab masalah penelitian, yang difokuskan kepada literaturliteratur

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan PSAK, (2009) No.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

KERANGKA KONSEPTUAL KEBIJAKAN AKUNTANSI

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

Tentukan apakah akun aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, atau beban terpengaruh oleh suatu transaksi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORITIS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Kerangka konseptual berisi pembahasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan: 1. tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka mendorong makin banyak perusahaan yang akan go public, yaitu

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Pertemuan: 3

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Secara umum ada 3 (tiga) bentuk Laporan Keuangan yang pokok yang

BAB I PENDAHULUAN. mantap serta meningkatkan kualitas perusahaan secara sinergis dan. tersebut adalah laporan keuangan (Harnanto,1991;11)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN OLEH USAHA KECIL DAN MENENGAH. 2.1 Kesadaran Dalam Menyusun Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBIJAKAN PELAPORAN KEUANGAN

BAB II KAJIAN TEORI. alat-alat pencatatan, laporan-laporan, dan prosedur-prosedur yang. digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan

LAMPIRAN A. 1.1 Data Responden. : Irwan Syafrudin. : Tax Accounting Manager. 1.2 Hasil Wawancara

Transkripsi:

.tc -, 6 arr{to"rt )..--, I i t 1.t:r":iti:. lr,r1.. l t,-, * t- IF s #35,l' i{t

Bab 1 Beberapa Pengertian dan Konsep Mendasar dalam Akuntansi Keuangan A. Akuntansi Sebagai Proses Akuntansi dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari segi bidang ilmu dan segi proses (dengan alasan kepraktisan, buku ini tidak membicarakan segi bidang ilmu itu). Dari segi proses akuntansi diartikan sebagai suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi. 1. Pencatatan Pencatatan dimaksudkan mencatat data/transaksi keuangan dalam bentuk tulisan. Transaksi adalah kejadian/peristiwa di dalam perusahaan yang dapat menyebabkan perubahan aktiva, kewajiban, atau ekuitas. Catatan yang dibuat tersebut harus sistematis dengan pertolongan dokumen-dokumen sumber, seperti: nota, faktur, kuitansi, dan lain-lain. pekerjaan pencatatan tersebut dilakukan dalam suatu buku harian, yang disebut jurrial. Jurnal artinya buku harian, jurnal juga disebut sebagai buku catatan asli dari data akuntansi. 2. Penggolongan Penggolongan dimaksudkan mengelompokkan transaksi-transaksi keuangan dengan cara sistematis menurut jenisnya masing-masing sehingga pengaruh transaksi-transaksi tersebut atas perubahan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dapat diketahui. pekerjaan mengelompokkan ini dilakukan pada suatu daftar yang disebut rekening (perkiraan). Rekening adalah

suatudaftaruntukmencatatpenambahan'pengurangan'dans: lari aktiva, kewajiban, ekuitas, penghasilan' atau beban sec:.' sendirt. Kumpulan dari rekening (perkiraan) itu disebut der: buku besar (ledger) ' bt! r15 {"1' b.{ oo.i" 'l o go Lc Qg 3. Peringkasan Peringkasan dimaksudkan sebagai menyederhanakan transaks' turungun yang sudah dikelornpokkan pada sebuah daftar ters;' disebut neraca saldo (trlal balance) Neraca saldo adalah c'- libuat untuk memperlihatkan saldo dari setiap rekening pada a' Je akuntansi Neraca salclo ini selanjutnya dipergunakan seb': penyusunan laporan keuan ga n (ftna nci a! stafementt Lapora I ucuiut Ouf,ur- ringkasan akhlr transaksi-transaksi keuangan ya-' jukkan semua kegiatan operasional perusahaan dan akibat-akji: 'porun k"rungun ini terdiri dari neraca' laporan laba rugi' laporaan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbaqai caresebagai Iaporan arus kas atau laporan arus dana)' catatan d'-' lain serta maieri penjelasan yang merupakan bagian integral c; keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi : yang ierkaitan dengan laporan tersebut' misalnya' informasj seqmenindustridangeografissertapengungkapanpengaruh:' harga. 4. Pelaporan Pelaporan dimaksudkan untuk melaporkan informasi keuanga' keuangan) yang merupakan sumber informasi utama untuk b: hak di luar manalemen perusahaan yang bersangkutan' Lapora' an harus diterbitkan kepada berbagai pihak yang membutuhka' berkepentingan terhadap data akuntansi' Laporan keuanqan s'. bitkanmelaluisurat-suratkabaragardapatdiketahuiolehberi. yang berkepentingan dan yang membutuhkannya' 5. Penga nal'sisan Penganalisisan dimaksudkan menafsirkan laporan keuangan c' pa iegi aan dari berbaeai perumusan sehingga dari laporar &

ldo iri- Tta tersebut diperoleh data yang dapat dipakai guna mendukung keputusan yang akan diambil oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan/perusahaan yang bersangkutan. ksi ng ng b- B. Karakteristik Kualitatif lnformasi Keuangan Informasi akuntansi (laporan keuangan) dapat bermanfaat bagi para pemakainya apabila disusun dan dilaporkan secara objektif. Aqar informasi akuntansi itu objektif maka harus memenuhi karakteristik kualitatif, yang merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi para pemakai. Empat karakteristik kualitatif pokok dalam laporan keuangan, yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. 1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tetentu. 2. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevansi informasi dipengaruhi pula oleh hakikat dan materialitasnya. Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang didmbil atas dasar laporan keuangan.

3. Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliabte).informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalah_ an material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faith-futt representation) dari yang r"hururny. disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Jika rnformasi dimak_ sudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. substansi transaksi atau peristiwa Iain tidak seraru konsisten dengan dengan apa yang tampak dari bentuk hukum. Netralitas: Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tedentu. Ti_ dak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan. antar pr rubaha r penyajii rupa ha periode Implikar bahv;a yang i, kebijak. r-n u:g i<... ]. -,=-- a,l = -= Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan terientu, seperti ketertagihan piutang yang dira_ -- J.-,C if gukan, prakiraan masa manfaat pabrik serta peralatan. dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbur. Ketidakpastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dan dengan menggu_ nakan petimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan. Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesenjangan r-i_.,trk tiduk,"ng_ ungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menye_ satkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi. 4. Dapat Dibandingkan Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja ke_ uangan, Pemakaijuga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan --+ - J= I a,-a'qt Trmtr -,E ]EI -,t{*j0lt@i! Jnrurun@t lgm un

antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja sefta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antarperiode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. Implikasi penting dari karesteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan sefta pengaruh perubahan tersebut. Para pemakai harus dimungkinkan untuk dapat mengidentifi kasi perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk transaksi serta peristiwa lain yang sama dalam sebuah perusahaan dari satu periode ke periode dan dalam perusahaan yang berbeda. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, membantu pencapaian daya banding. C. Bidang Akuntansi Kemampuan seseorang dalam seluruh bidang ilmu apapun secara mendalam sesungguhnya terbatas, oleh karena itu terdapat bidang-bidang spesialisasi tertentu. Dalam profesi akuntansi bidang-bidang yang merupakan spesialisasi antara lain: 1. Akuntansi Keuangan Akuntansi keuangan merupakan akuntansi yang memberikan informasi keuangan kepada para pembuat keputusan di luar perusahaan, misalnya: investor, karyawan, pemberi plnjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. 2. Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen merupakan akuntansi yang mengolah informasi keuangan yang terutama untuk memenuhi keperluan manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.