HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya yang dalam perkembangannya akan mengalami suatu perubahan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA- SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Hubungan Peran Ibu dalam Stimulasi Dini dengan Perkembangan Anak Usia Toddler di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

1 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN)

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan anak juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah. perkembangan anak secara keseluruhan karena orang tua dapat segera

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu aspek perkembangan pada anak yang seyogyanya

Oleh : Suyanti ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Diar Nanda Wulansari 1), Heni Hirawati Pranoto 2), Priyanto 3) Program Studi DIV Kebidanan Ngudi Waluyo ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

Abdul Rokhman Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN POLA ASUH OTORITATIF DENGAN PERKEMBANGAN MENTAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK MELATI PUTIH BANYUMANIK

BAB I PENDAHULUAN. baik secara ukuran (pertumbuhan) maupun secara perkembangan

Dinamika Kebidanan vol. 1 no. 2 Agustus 2011 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI KOTA SEMARANG

ISSN Vol 5, November 2014

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HUBUNGAN KOMUNIKASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL MARDI PUTRA BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

52 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

PENGARUH STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA TODDLER

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. peka terhadap rangsangan-rangsanganyang berasal dari lingkungan. Lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI TK AISYIYAH MENDUNGAN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN TAHAP PENCAPAIAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 4-5 TAHUN DI KELURAHAN MEDONO KOTA PEKALONGAN

: RIZKA RATNA NURVITASARI

BAB I PENDAHULUAN. aspek kognitif yang berhubungan dengan fungsi intelektual (Syaodih, 2010).

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami

POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA BULAN

Oleh : Rahayu Setyowati

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dianggap penting untuk dikembangkan karena sebagai dasar untuk. perkembangan sosial selanjutnya (Maulana, 2011).

Laili Rahmawati 1 Lilik Hanifah 2. Kata Kunci: Pengetahuan, Pola Bermain, Perkembangan 1) Peneliti I 2) Peneliti II

HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN ASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BATITA DI DESA BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masa estetik. Pada masa vital anak menggunakan fungsi-fungsi biologisnya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

DETERMINAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

NURJANNAH NIM

Transkripsi:

46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang tua adalah interaksi antara orang tua kepada anaknya dalam hal mendidik dan memberikan contoh yang baik agar anak dapat kemampuan sesuai dengan tahapan perkembangannya. Ada 4 jenis pola asuh orang tua yaitu : otoriter, demokrasi, permisif dan campuran. Berdasarkan fenomena di TK Kartika X-9 Cimahi beberapa orang tua tidak mengetahui cara penilaian perkembangan anak dengan menggunakan KPSP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia pra sekolah di TK Kartika X-9 Cimahi Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 37 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk orang tua dan formulir KPSP untuk anak usia 60-72 bulan. Analisa data terdiri dari analisa univariat (distribusi frekuensi) dan analisa bivariat (uji korelasi dengan α < 0,05). Hasil analisis univariat mengenai pola asuh orang tua sebagian besar orang tua (70,3%) menggunakan pola asuh demokratis. Hasil analisis univariat mengenai perkembangan anak diperoleh sebagian besar anak (70,3%) perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangannya. Dari hasil uji statistik diperoleh adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia pra sekolah dengan nilai p value = 0,013. Saran untuk pihak sekolah diharapkan agar guru melakukan penilaian perkembangan anak secara rutin setiap 6 bulan sekali dan memberikan informasi tentang stimulasi perkembangan anak sehingga kegiatan stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan secara terkoordinir dalam bentuk kemitraan antara guru dan orang tua. Kata Kunci : pola asuh orang tua, perkembangan anak usia pra sekolah

47 A. PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak masih di dalam kandungan. Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya (DepKes RI, 2006). Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak sangat bergantung pada kasih sayang dan perhatian yang diberikan terhadap diri anak. Hal-hal yang dilakukan oleh lingkungan sekitar anak (keluarga dan masyarakat), akan menentukan kualitas pribadinya dan mewarnai kehidupannya di masa mendatang. Peran aktif orang tua adalah usaha langsung terhadap anak, dan peran lain yang penting adalah dalam menciptakan lingkungan (Suherman, 2000). Menurut Baumrind (dalam Papalia, Olds dan Feldman 2008) pola asuh orang tua dapat diidentifikasikan menjadi tiga, yaitu pola asuh otoritarian, autoritatif, dan permisif. Pola asuh otoritarian memandang penting kontrol dan kepatuhan tanpa syarat. Anak cenderung menjadi lebih tidak puas, menarik diri dan tidak percaya kepada orang lain. Sedangkan pola asuh autoritatif menghargai individualitas anak tetapi juga menekankan batasan sosial. Anak cenderung independen, terkontrol, asertif, eksploratoris dan berisi. Dan pola asuh permisif menghargai ekspresi diri dan regulasi diri. Anak pra sekolah cenderung menjadi tidak dewasa, sangat kurang kontrol diri dan kurang eksplorasi. Berdasarkan fenomena yang ada banyak anak yang ditinggalkan orangtuanya dirumah atau tempat penitipan anak tanpa orangtua menghiraukan perkembangan anak. Padahal pada usia 1-5 tahun adalah perkembangan "golden age" dimana semua aspek perkembangan anak berkembang dengan pesat (Wahyuni, 2012, 2, http://utusanriau.com, diperoleh tanggal 22 Mei 2012). Penelitian dalam 30 tahun terakhir menunjukan bahwa anak-anak dari orang tua yang otoritatif cenderung lebih mandiri, hubungan positif dengan sebayanya dan percaya diri. Sedangkan anak dari orang tua yang otoriter bisa menjadi pemalu, penuh

48 ketakutan dan cenderung sulit mandiri. Anak dengan orang tua yang permisif cenderung manja, sangat menuntut, kurang percaya diri dan mudah frustasi (Edwards, 2006). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Suharsono, Fitriyani & Upoyo (dalam Jurnal Keperawatan Soedirman, 2009), menunjukan ada hubungan antara pola asuh orang tua terhadap kemampuan sosialisasi anak prasekolah. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti di 3 Taman Kanak kanak (TK) Kartika di Cimahi, yaitu pada TK Kartika IX-14 dan TK Kartika XIX-12 didapatkan data bahwa guru- guru pada kedua TK tersebut telah memahami cara penilaian perkembangan anak dengan menggunakan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Pengambilan data untuk studi pendahuluan dilakukan dengan wawancara dan observasi pada 10 orang tua dan siswa. Dari hasil wawancara dan observasi, didapatkan hasil bahwa ada 6 orang tua siswa selalu mendengarkan ketika anak bercerita. Ada 2 orang tua siswa memarahi anaknya tanpa memberikan penjelasan terhadap anaknya, orang tua pun membuat peraturan di rumahnya tanpa berdiskusi dengan anaknya. Hasil observasi dan wawancara terhadap guru-guru TK Kartika X-9 Cimahi masih ada siswa yang belum disiplin saat pelajaran akan dimulai, seperti masih ada yang keluar masuk kelas ketika pelajaran dimulai. Pada saat makan, ada 4 anak yang berusia 6 tahun masih belum mandiri misalnya saat mau membuka makanan atau air minumnya masih harus dibantu oleh orang tua atau guru. Dan ada 3 anak yang berusia 6 tahun masih belum bisa memakai pakaian sendiri, mengancingkan bajunya atau merapihkan seragamnya. Selain itu, pada saat menggambar masih ada 6 siswa yang berusia 6 tahun belum lengkap saat mendeskripsikan bagian tubuh manusia. Berdasarkan hasil studi pendahuluan ini peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia pra sekolah di TK Kartika X-9 Cimahi. B. METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data (Nursalam, 2008). Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, merupakan suatu

49 metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen Kerangka Konsep Penelitian Variabel dependen Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan 1. Pola Asuh a. Otoriter Keterangan b. Demokratis : c. Permisif 2. Lingkungan 3. Nutrisi 4. Ekonomi Perkembangan menurut KPSP 1. Sosialisasi 2. Motorik Kasar 3. Motorik Halus 4. Bicara dan Bahasa Sesuai Meragukan Penyimpangan Sumber : Wong (2000 dalam Supartini 2004), Edwards (2006) dan DepKes RI (2006) Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho : Tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia pra sekolah di TK Kartika X-9 Cimahi tahun 2012. Ha : Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia pra sekolah di TK Kartika X-9 Cimahi tahun 2012.

50 C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua di TK Kartika X-9 Cimahi Pola Asuh Orang Tua Frekuensi Persentase Otoriter 6 16,2 Demokrasi 26 70,3 Permisif 5 13,5 Campuran 0 0 Total 37 100 Berdasarkan tabel diatas dari 37 responden didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden yaitu 26 orang tua (70,3%) menggunakan pola asuh demokrasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjani (2006) yang menunjukan bahwa sebanyak 65,5% orang tua menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya. Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Suharsono, Fitriyani & Upoyo (2009) menunjukan hasil bahwa dari 76 responden, sebanyak 34 orang tua (44,7%) memiliki pola asuh demokrasi. Hal ini menunjukan bahwa pola asuh demokrasi banyak digunakan oleh orang tua. Pola asuh demokrasi sangat memberi dampak positif pada perkembangan anak. Oleh sebab itu, orang tua harus menguasai komunikasi yang tepat dalam melakukan pendekatan agar proses pengasuhan dapat berjalan baik dan tidak mempengaruhi mental maupun perkembangannya. Banyak orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis. Hal ini disebabkan karena pada jaman sekarang pengetahuan orang tua tentang pola asuh sudah baik. Dilihat dari pendidikan orang tua di TK Kartika X-9 Cimahi sebagian besar pendidikan terakhirnya SMA selain itu juga orang tua sudah banyak mendapatkan pengetahuan dari media-media seperti acara di televisi, buku, majalah, dan internet. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Hurlock (2006) bahwa orang tua yang memiliki pendidikan tinggi cenderung menggunakan pola asuh demokratis dibandingkan pola asuh otoriter dan permisif. Kondisi ini dipengaruhi oleh pengalaman orang tua yang mengalami pola asuh demokratis sebelumnya, sehingga merekapun menggunakan pola asuh tersebut.

51 Selain itu, faktor jenis kelamin juga mempengaruhi pola pengasuhan pada anak. Data yang didapatkan sebagian besar orang tua yang menjadi responden yaitu berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa ibu cukup berperan dalam proses pengasuhan anak. Ibu memiliki peran yang besar dalam proses pengasuhan, pendidikan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini. Ibu adalah sosok yang pertama kali berinteraksi dengan anaknya dari ibu mulai mengandung, melahirkan dan menyusui. Oleh karena itu diharapkan peran ibu untuk bisa memberikan pola pengasuhan yang benar kepada anak-anaknya agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan anak karena orang tua merupakan orang pertama dalam keluarga untuk mendidik, mengasuh, memberikan contoh yang baik agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Maka disini orang tua dituntut untuk memberikan pola asuh yang tepat untuk anaknya. Orangtua harus lebih banyak lagi belajar, membaca, mendengar, dan melihat hal-hal yang berkaitan dengan pola asuh orang tua. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kartika X-9 Cimahi Perkembangan Anak Frekuensi Persentase Sesuai 26 70,3 Meragukan 11 29,7 Penyimpangan 0 0 Total 37 100 Berdasarkan tabel diatas dari 37 responden didapatkan hasil sebagian besar responden yaitu 26 anak (70,3%) perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangannya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat perkembangan anak sudah sesuai dengan tahap perkembangannya. Hal ini ditandai dengan sikap anak yang sudah terbiasa menggunakan pakaian sendiri, mampu membedakan warna, melempar bola tepat pada sasarannya dan melompat dengan menggunakan satu kaki secara bergantian. Ini berarti anak dapat melakukan tugas perkembangannya dengan baik dan anak berkembang sesuai dengan usianya. Sedangkan untuk perkembangan anak yang meragukan ditandai dengan anak tidak dapat menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh manusia dan anak tidak dapat menyebutkan bahan dasar pembuatan sendok dan sepatu.

52 Setiap individu berbeda dalam proses tumbuh kembangnya karena di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : faktor herediter, faktor lingkungan (lingkungan pranatal, pengaruh budaya lingkungan, status sosial dan ekonomi keluarga, nutrisi, iklim atau cuaca, olahraga/latihan fisik, posisi anak dalam keluarga dapat mempengaruhi sikap orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak di lingkungan keluarga) dan faktor internal (kecerdasan, pengaruh hormonal dan pengaruh emosi) (Wong (2000) dalam Supartini, 2004). Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Ariyana dan Rini (2009) tentang perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada anak usia pra sekolah menunjukan bahwa perkembangan motorik kasar anak normal sebanyak 53 anak (76,8%). Dalam penelitian tersebut dijelaskan pula tentang perkembangan motorik halus anak yang menunjukan hasil bahwa perkembangan motorik yang normal sebanyak 52 anak (75,4%). Perkembangan motorik ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya stimulasi, lingkungan pengasuhan, status gizi dan budaya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Hal ini karena dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya stimulasi dan pola asuh orang tua. Setiap anak adalah individu yang unik karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pencapaian kemampuan perkembangan anak juga berbeda. Jadi, orang tua khususnya ibu mempunyai peranan penting dalam perkembangan anak. 2. Analisis Bivariat Tabel 4.3 Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah di TK Kartika X-9 Cimahi Perkembangan Anak Usia Prasekolah Pola Asuh Sesuai Meragukan Penyimpangan Total Orang Tua n % n % n % n % P value Otoriter 2 33,3 4 66,7 0 0 6 100 Demokrasi 22 84,6 4 15,4 0 0 26 100 Permisif 2 40 3 60 0 0 5 100 0,013 Campuran 0 0 0 0 0 0 0 0 Total 26 70,3 11 29,7 0 0 37 100

53 Berdasarkan hasil analisa hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia pra sekolah, diperoleh hasil bahwa dari 26 orang tua menggunakan pola asuh demokrasi, sangat sedikit responden yaitu 4 anak (15,4%) perkembangannya meragukan dan hampir seluruh responden yaitu 22 anak (84,6 %) perkembangannya sesuai. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square antara variabel pola asuh dengan variabel pekembangan anak prasekolah diperoleh nilai P value = 0,013 berarti p 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia prasekolah di TK Kartika X-9 Cimahi. Sikap orang tua demokrasi menunjukan sikap mempertimbangkan harapan dan pendapat anak secara bersama ketika membuat keputusan, memberikan penghargaan kepada anak atas sikapnya yang baik, menghargai prestasi anak disekolah, mengharapkan anaknya bersikap mandiri diusianya yang tepat, mendukung sikapnya yang konstruktif dan bertanggung jawab, mengkomunikasikan peraturan secara jelas dan langsung sehingga orang tua yang menggunakan pola asuh seperti ini akan menghasilkan anak yang perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangannya. Sehingga menjadikan anak lebih dapat mengerti dan memahami ketika dilakukan penilaian KPSP. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka (2004) mengatakan bahwa, apabila orang tua menerapkan pola asuh yang tepat maka akan mempengaruhi sosialisasinya, karena anak hidup dalam keluarga yang selalu mendukungnya dalam cinta kasih dengan pengasuhan yang tepat dan interaksi keluarga yang harmonis, sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Interaksi orang tua dan anak dalam mengasuh dan memberikan stimulasi kepada anak mempengaruhi perkembangan anak. Setiap tipe pola asuh mempunyai kekurangan dan kelebihan, sehingga tidak semua orang tua nyaman menerapkan pola asuh yang dianggap baik oleh orang lain, karena setiap orang tua mempunyai ciri pandang yang berbeda-beda dalam mengasuh anaknya.

54 D. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 37 responden dan pembahasan mengenai hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia prasekolah di TK Kartika X-9 Cimahi, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : a. Sebagian besar menggunakan pola asuh demokratis yaitu sebanyak 26 orang tua (70,3%) dan sangat sedikit orang tua menggunakan pola asuh otoriter yaitu sebanyak 6 orang tua (16,2%) dan permisif sebanyak 5 orang tua (13,5%). b. Sebagian besar perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangannya yaitu sebanyak 26 anak (70,3%) dan sebagian kecil perkembangannya meragukan yaitu sebanyak 11 anak (29,7%). c. Hasil uji statistik menunjukan bahwa nilai p value = 0,013 (< α = 0,05) artinya terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia pra sekolah di TK Kartika X-9 Cimahi. 2. Saran Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Sekolah Diharapkan agar guru melakukan penilaian perkembangan secara rutin setiap 6 bulan sekali dan menambah pengetahuan orang tua dengan memberikan informasi tentang stimulasi perkembangan anak sehingga kegiatan stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan secara terkoordinir dalam bentuk kemitraan antara guru dan orang tua. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan melakukan penelitian yang lebih lanjut dengan memperhatikan variabel-variabel lain yang mempengaruhi perkembangan anak atau juga faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pola asuh orang tua.

55 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ariyani & Rini. (2009). Hubungan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Semarang. 2(2). 11-20. DepKes RI. (2006). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Edward, C. D. (2006). Ketika anak sulit diatur. Bandung: Kaifa. Format referensi elektronik direkomendasikan oleh Sri Wahyuni, 2012 tersedia di http://utusanriau.com/news/detail/3649/2012/02/02/-fakultas-keperawatan-urkembangkan-layanan-asuh-anak, 22 Mei 2012.. (2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika. Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan edisi 5. Jakarta: Erlangga.. (2006). Perkembangan anak jilid 2. Jakarta: Erlangga. Nursalam. (2005). Asuhan keperawatan bayi dan anak. Jakarta: Salemba Medika.. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Papalia, Olds, Feldman. (2009). Human development. Jakarta: Salemba Humanika. STIKes Achmad Yani. (2012). Pedoman Penulisan dan Petunjuk Karya Tulis Ilmiah atau Skripsi. Cimahi: STIKes Achmad Yani. Suharsono., Fitriyani & Upoyo. (2009). Hubungan pola asuh orang tua terhadap kemampuan sosialisasi pada anak prasekolah. Jurnal Keperawatan Soedirman. 4 (3). 112-118. Suherman. (2000). Buku saku perkembangan anak. Jakarta: EGC. Wong, D. L. (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta: EGC.