PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA DAN MENGGAMBAR TERHADAP MOTORIK ANAK USIA DINI. Jurnal. Oleh : Anggiat Marudut Gultom

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

III. METODOLOGI PENELITIAN

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

PERBANDINGAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN TEKNIS TERHADAP KETEPATAN HASIL PUKULAN BOLA KASTI JURNAL. Oleh AHMAD HERWANTO

PENGARUH PEMBELAJARAN LEMPAR TANGKAP TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI MATA TANGAN PEMAIN KASTI JURNAL. Oleh DEWI ANITA SARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN INDIVIDU TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP. (Jurnal) Oleh I PUTU WISNU OCTAVERNANDA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK JURNAL. Oleh REVINA RIZQIYANI ( )

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN TERHADAP TEKNIK DASAR BOUNCE PASS BOLA BASKET SMPN 8 PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh Anisa Ayu Lestari ( )

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN BAGIAN DAN KESELURUHAN TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR LOB BULUTANGKIS. Jurnal. Oleh.

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB JURNAL. Oleh DODI ALVINDO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. Tumbuh kembang

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

PENGARUH AKTIVITAS AKUATIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS ATAS DI SLB N PEMBINA YOGYAKARTA E-JOURNAL

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

PENGARUH PERMAINAN MODIFIKASI BOLA BASKET TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

OPTIMALISASI KECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK LKIA II PONTIANAK SELATAN

PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIK DISTRIBUSI TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING ZIG ZAG PERMAINAN FUTSAL

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Prinsip perkembangan motorik adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

KURNIA DEWI WULANDARI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B

PENGGUNAAN PERMAINAN BOY-BOYAN UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B DI TK MASYITHOH TOBOYO ARTIKEL JURNAL

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LATIHAN KELENTUKAN KONTRAKSI-RELAKSASI (PNF) DAN KELENTUKAN STATIS TERHADAP KETERAMPILAN GERAK KAYANG

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN MEDIA PRESENTASI

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan formal (Taman Kanak Kanak, Raudhatul Athfal,

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Oleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta,

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PRESTASI BELAJAR IPA

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

K A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

Transkripsi:

1 PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA DAN MENGGAMBAR TERHADAP MOTORIK ANAK USIA DINI Jurnal Oleh : Anggiat Marudut Gultom FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014

2 ABSTRACT INFLUENCE OF PLAYING THROWING AND CATCH BALL AND DRAWING TOWARD CHILDREN S MOTOR SYSTEM By: Anggiat Marudut Gultom Mentor: Drs. Herman Tarigan, M.Pd. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. University of Lampung This research was aimed at finding the influence of playing throwing and catch the ball and drawing towards motor system development of the children. The method used experiment with the population consists of thirty persons. The data collecting technique used observation and documentation. The data analysis of pretest and posttest used T-test analysis technique. The result of this study showed that the pretest of the group 1, the average score was 26.67 and the group 2 was 26.53. From the result of the pretest there can be conducted the treatment by doing exercise of throwing and keeping ball and drawing. After that, there found an increase of the result of posttest towards both of two groups. They got the result of posttest of the group 1 with average score was 46.13 and the group 2 was 44.00. Therefore it could be concluded that by playing throwing and keeping ball had an influence towards motor system of the children. Keywords: children, playing, throwing and catch, drawing, motor

3 ABSTRAK PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA DAN MENGGAMBAR TERHADAP MOTORIK ANAK USIA DINI Oleh Anggiat Marudut Gultom Pembimbing Drs. Herman Tarigan, M.Pd Drs. Ade Jubaedi, M.Pd Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain lempar tangkap bola dan menggambar berpengaruh terhadap peningkatan motorik anak usia dini. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan populasi berjumlah 30 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan dokumentasi. Analisis data hasil tes awal dan tes akhir menggunakan teknik analisis uji t. Hasil penelitian dengan perhitungan uji t diketahui bahwa hasil tes awal pada kelompok 1 rata-rata skor yang diperoleh yaitu 26,67 dan kelompok 2 dengan rata-rata skor 26,53. Dari hasil tes awal maka diberikan perlakuan dengan latihan lempar tangkap bola dan menggambar. Setelah itu diketahui bahwa hasil tes akhir pada ke dua kelompok mengalami peningkatan yaitu di peroleh hasil skor tes akhir pada kelompok 1 dengan nilai rata-rata 46,13 dan kelompok 2 dengan nilai 44,00. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan bermain lempar tangkap bola dan menggambar berpengaruh terhadap motorik anak usia dini. Kata kunci : anak usia dini, bermain, lempar tangkap bola, menggambar, motorik.

4 I. PENDAHULUAN Latar Belakang masalah Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada orang tua dan merupakan harta yang paling berharga dan tak ternilai. Pada usia dini sebagai usia di mana anak berada tahap pra sekolah atau belum memasuki suatu lembaga pendidikan formal, seperti sekolah dasar (SD), biasanya mereka tetap tinggal di rumah tetapi sudah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pra sekolah seperti kelompok bermain (Play Group), sampai jenjang taman kanak-kanak (TK) atau taman penitipan anak (TPA). Dalam dunia pendidikan, khususnya pada konsep pembelajaran dan evaluasi pendidikan, kita sering mendengar istilah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Istilah-istilah tersebut bahkan menjadi mainstream atau arus utama yang melandasi pelaksanaan pendidikan. Karena dalam pengertian kognitif, afektif, dan psikomotorik terkandung totalitas potensi subyek didik yang perlu dikembangkan. Pendidikan sebagai sebuah proses belajar memang tidak cukup mengejar masalah kecerdasannya saja. Berbagai potensi anak didik atau subyek belajar lainnya juga harus mendapatkan perhatian yang proporsional agar berkembang secara optimal. Karena itulah aspek atau faktor rasa atau emosi maupun keterampilan fisik juga perlu mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal. Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik anak, Teori yang menjelaskan secara detail tentang sistematika motorik anak adalah Dynamic System Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori tersebut mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Kemampuan motorik menampilkan kembali keinginan anak. Misalnnya ketika anak melihat mainan dengan beraneka ragam, anak

5 mempersepsikan dalam otak bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, seperti bergerak untuk mengambil bola, menghindarkan diri dari bola atau bahkan menendang dan menangkapnya. Akibat gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang di tujunya yaitu mengambil mainan yang menarik baginya. Teori tersebut pun menjelaskan bahwa ketika bayi di motivasi untuk melakukan sesuatu, mereka dapat menciptakan kemampuan motorik yang baru, kemampuan baru tersebut merupakan hasil dari banyak faktor, yaitu perkembangan sistem syaraf, kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk bergerak, keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak, dan lingkungan yang mendukung pemerolehan kemampuan motorik. Misalnya, anak akan mulai berjalan jika sistem syarafnya sudah matang, proposi kaki cukup kuat menopang tubuhnya dan anak sendiri ingin berjalan untuk mengambil mainannya. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Banyak anak di TK Dharma Wanita Persatuan Sukoharjo Pringsewu yang kurang terampil dalam menggambar. 2. Banyak anak kurang tangkas dalam melemparkan bola di TK Sukoharjo Pringsewu. 3. Banyak gerakan koordinasi antara mata dan tangan anak di TK Sukoharjo Pringsewu yang belum optimal. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kelompok bermain lempar tangkap bola yang dilanjutkan menggambar terhadap motorik anak usia dini di TK Sukoharjo Pringsewu? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kelompok menggambar yang dilanjutkan lempar tangkap bola terhadap motorik anak usia dini di TK Dharma Wanita Persatuan Sukoharjo Pringsewu? 3. Manakah yang lebih berpengaruh antara kelompok bermain lempar dengan menggambar dan kelompok menggambar yang dilanjutkan dengan lempar tangkap bola terhadap motorik anak usia dini di TK Dharma Wanita Persatuan Sukoharjo Pringsewu? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kelompok bermain lempar tangkap bola yang dilanjutkan menggambar terhadap motorik anak usia dini di TK Sukoharjo Pringsewu? 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kelompok yang diberi perlakuan menggambar yang dilanjutkan lempar tangkap bola terhadap motorik anak usia dini

6 di TK Sukoharjo Pringsewu? 3. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh antara kelompok yang diberi perlakuan bermain lempar tangkap bola yang dilanjutkan dengan menggambar atau menggambar yang dilanjutkan dengan lempar tangkap bola terhadap motorik anak usia dini di TK Dharma Wanita Persatuan Sukoharjo Pringsewu? Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya yang berkepentingan dalam bidang olahraga di tingkat TK, adapun yang menjadi harapan penulis dalam peneltian ini adalah: 1. Bagi Anak Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan aspek motorik halus dan kasar anak di TK Sukoharjo Pringsewu. 2. Program Studi Penjaskes Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran mengajar penjaskes di tingkat Taman Kanak-kanak. 3. Bagi Guru Hasil penelitian untuk mengetahui bagaimana kondisi aspek motorik masing-masing anak di TK Sukoharjo Pringsewu dan bagaimana meningkatkan kemampuan motorik anak. II. TINJAUAN PUSTAKA Bermain Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Menurut Mayke dalam Sudono ( 2000:3) menyatakan bahwa belajar dengan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktikan, dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak terhitung banyaknya. Lembar Tangkap Bola Menurut Montolalu (2009: 7.39) lempar tangkap bola merupakan salah satu permainan yang menggunakan bola sebagai media. Permainan lempar tangkap bola ini seringkali diterapkan bagi anak usia dini dengan tujuan dapat melatih motorik. Media dalam permainan ini adalah bola, baik bola berukuran kecil maupun besar. Cara bermain lempar tangkap bola ini sebagai berikut: 1. Bariskan anak-anak 2 bersaf secara rapih. 2. Lakukan pemanasan terlebih dahulu atau demonstrasi tentang permainan yang akan di mainkan. 3. Siapkan bola yang berukuran kecil. 4. Bagi anak menjadi 2 bagian dan secara berpasangan.

7 5. Masing- masing anak agar memilih pasangannya secara bebas. 6. Mulai mengambil bola yang diletakkan di depan anak dan lalu melemparkan ke pasangannya hingga bola dapat ditangkap oleh pasangannya. 7. Secara bergantian bagi pasangan anak yang bertugas menangkap menjadi melemparkan bola kembali ke pasangannya hingga bola tertangkap. Menggambar Menggambar sebagai salah satu bentuk seni yang diberikan pada anak usia dini (taman kanak kanak ). Aktivitas menggambar dimaknai untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian anak agar kemampuan logika dan emosinya tumbuh berkembang dengan seimbang. Seperti yang diungkapkan oleh Montolalu (2009: 3.15) bahwa dengan menggambar anak bisa mengeluarkan ekspresi dan imajinasinya tanpa batas. Pada proses inilah anak dapat mengembangkan gagasan, menyalurkan emosinya, menumbuhkan minat seni dan kreativitasnya. Tujuan kegiatan ini adalah melatih motorik anak. Cara bermain menggambar sebagai berikut: 1. Siapkan alat tulis. 2. Berikan contoh cara membuat gambar misalkan gambar bentuk bangun ruang (segitiga, segi empat, dan lingkaran). 3. Lalu perintahkan anak mulai menggambar salah satu bangun ruang. 4. Bagi anak yang terlebih dahulu dapat menyelesaikan menggambar bentuk bangun ruang menjadi pemenang. Motorik Menurut Profesor Janet W. Lerner dalam Sudono (2003: 53) motorik halus adalah keterampilan menggunakan media dengan koordinasi antara mata dan tangan. Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otototot besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh motorik kasar diperlukan agar anak dapat duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya. Hipotesis Sugiyono (2013: 96) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada kelompok yang diberi perlakuan bermain lempar tangkap bola yang dilanjutkan menggambar terhadap motorik anak usia dini di TK Sukoharjo Pringsewu. H 1 : Terdapat pengaruh yang signifikan pada kelompok yang diberi perlakuan bermain lempar tangkap bola yang dilanjutkan menggambar terhadap motorik anak usia dini di TK Sukoharjo Pringsewu. H 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada kelompok

8 III. yang diberi perlakuan menggambar yang dilanjutkan lempar tangkap bola terhadap motorik anak usia dini di TK Dharma Wanita Persatuan Sukoharjo Pringsewu. H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan pada kelompok yang diberi perlakuan menggambar yang dilanjutkan lempar tangkap bola terhadap motorik anak usia dini di TK Dharma Wanita Persatuan Sukoharjo Pringsewu. H 0 : Kelompok yang diberi perlakuan menggambar yang dilanjutkan lempar tangkap bola lebih berpengaruh terhadap motorik anak usia dini di TK Dharma Wanita Persatuan Sukoharjo Pringsewu. H 3 : Kelompok yang diberi perlakuan lempar tangkap bola yang dilanjutkan menggambar lebih berpengaruh terhadap motorik anak usia dini di TK Sukoharjo Pringsewu. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Menurut Arikunto (2013: 207) penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan. Populasi Menurut Sugiyono (2013: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh anak TK Sukoharjo Pringsewu yang berjumlah 30 orang anak. Dari total 30 anak dibagi kedalam dua kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 15 anak. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ditetapkan dua macam variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel Bebas (X) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan lempar tangkap bola dilanjutkan dengan menggambar (X 1 ) dan menggambar bola (X 2 ). Variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motorik anak (Y). Teknik Pengambilan Data Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan tes dan pengukuran. Sebelum instrumen digunakan dalam tes dan pengukuran dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dari hasil uji reliabilitas diperoleh relibilitas sebesar 0,96. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

9 IV. normalitas dan homogenitas lalu dilanjutkan dengan uji t. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Deskripsi Data Jumlah keseluruhan anak kelompok B di TK Sukoharjo Pringsewu tahun ajaran 2013-2014 adalah sebanyak 30 orang anak, terdiri dari 18 orang anak lakilaki dan 12 anak perempuan. Kondisi masing-masing anak berbeda satu sama lain, baik dari segi perekonomian, pekerjaan orang tua, latar pendidikan orang tua, gizi serta umur. Latar belakang pendidikan orang tua anak di TK Dharma Wanita Persatuan Sukoharjo Pringsewu ratarata hanya lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) sedangkan ada beberapa orang tua anak yang berpendidikan Sarjana serta hanya lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Begitu juga terhadap pekerjaan masingmasing orang tua anak, ada yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pedagang, serta bekerja sebagai Petani. Secara tidak langsung kondisi asupan gizi masing-masing anak berbeda satu sama lain. Data Awal Kemampuan Motorik Anak kemampuan motorik anak sebelum diberikan perlakuan di kedua kelas tidak jauh berbeda, yaitu 26,67 untuk kelas yang mengikuti latihan lempar dengan menggambar dan 26,53 untuk kelas yang mengikuti latihan dengan lempar tangkap bola. Uji Hipotesis Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa data awal kemampuan motorik anak pada kedua sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua kelompok populasi memiliki varians yang homogen. Oleh karena itu, uji hipotesis menggunakan uji kesamaan dua rata-rata, yaitu uji t. Dengan menggunakan program SPPS versi 17.0, diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.2. Berdasarkan Tabel 4.2, terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig) lebih dari 0,05 sehingga hipotesis nol diterima. Hal ini berarti bahwa kemampuan awal motorik anak yang mengikuti pembelajaran latihan lempar tangkap bola yang setara dengan kemampuan awal motorik anak yang mengikuti pembelajaran latihan menggambar yang dilanjutkan dengan lempar tangkap bola. Analisis Peningkatan Kemampuan Motorik Anak Pada analisis sebelumnya telah diketahui bahwa kemampuan awal motorik anak yang mengikuti latihan lempar tangkap bola yang setara dengan kemampuan awal motorik anak yang mengikuti latihan dengan lempar tangkap bola. oleh karena itu, peningkatan kemampuan motorik anak pada kedua kelas sampel dapat dilihat dari kemampuan akhir motorik anak. Kemampuan akhir motorik anak pada kedua kelas

10 sampel diperoleh dari skor hasil postes yang dilaksanakan pada akhir pertemuan. Data Akhir Kemampuan Motorik Anak Dari pengumpulan data yang telah dilakukan, diperoleh data akhir kemampuan motorik anak yang mengikuti latihan lempar tangkap bola yang dilanjutkan dengan menggambar dan anak yang mengikuti latihan menggambar yang bola seperti yang disajikan pada Tabel 4.3. Dari tabel 4.3 memperlihatkan bahwa rata-rata kemampuan akhir motorik anak kelas yang mengikuti latihan lempar tangkap bola yang lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan akhir motorik anak yang mengikuti latihan menggambar yang bola. Uji Hipotesis Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa data akhir kemampuan motorik anak pada kedua sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua kelompok populasi memiliki varians yang homogen. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan motorik anak yang mengikuti latihan lempar dengan menggambar lebih tinggi dibandingkan peningkatan kemampuan motorik anak yang mengikuti pembelajaran latihan dengan lempar tangkap bola dilakukan uji hipotesis menggunakan uji kesamaan dua rata-rata, yaitu uji t. Dengan menggunakan program SPPS versi 17.0, diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.4. Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa nilai probabilitas (Sig) kurang dari 0,05 sehingga hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti bahwa kemampuan akhir motorik anak yang mengikuti latihan lempar tangkap bola yang berbeda secara signifikan dengan kemampuan akhir motorik anak yang mengikuti latihan menggambar yang bola. Tabel di atas juga memperlihatkan bahwa rata-rata kemampuan motorik anak kelas yang mengikuti latihan lempar tangkap bola yang lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan motorik anak yang mengikuti pembelajaran latihan dengan lempar tangkap bola. artinya, peningkatan kemampuan motorik anak pada kelas yang mengikuti latihan lempar tangkap bola yang dilanjutkan dengan menggambar lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan motorik anak pada kelas yang mengikuti latihan menggambar yang bola. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan motorik anak yang mengikuti latihan lempar tangkap bola yang lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan motorik anak yang

11 mengikuti latihan menggambar yang bola. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis diketahui bahwa peningkatan kemampuan motorik anak yang mengikuti latihan lempar dengan menggambar lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan motorik anak yang mengikuti latihan dengan lempar tangkap bola. Hal ini berarti bahwa latihan lempar tangkap bola yang dilanjutkan dengan menggambar berpengaruh terhadap kemampuan motorik anak. Diketahui hasil tes awal pada kelompok 2 rata-rata kemampuan motorik anak cenderung rendah, hal ini dilihat dari rata-rata skor yang diperoleh yaitu 26,53 dikarenakan anak belum mampu memantulkan bola ke dinding lalu menangkap kembali bola tersebut, melempar bola ke dalam kotak, dan menggunting. Dari hasil tes awal tersebut dilakukan latihan dengan lempar tangkap bola pada kelompok 2. Setelah melakukan latihan menggambar yang bola, diperoleh hasil 44,00. Dilihat dari anak mampu memantulkan bola ke dinding lalu menangkap kembali bola tersebut, melempar bola ke dalam kotak, dan menggunting dengan baik. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan melalui latihan menggambar yang bola terhadap kemampuan motorik anak. Diketahui hasil tes awal pada kelompok 1 rata-rata kemampuan motorik anak cenderung rendah, hal ini dilihat dari rata-rata skor yang diperoleh yaitu 26,67 dikarenakan anak belum mampu menangkap bola, melempar bola mengenai target, dan menggambar. Dari hasil tes awal tersebut dilakukan latihan lempar dengan menggambar pada kelompok 1. Setelah melakukan latihan lempar dengan menggambar, diperoleh hasil 46,13. Dilihat dari anak mampu menangkap bola, melempar bola mengenai target, dan menggambar dengan baik. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan melalui latihan lempar tangkap bola yang terhadap kemampuan motorik anak. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis juga diketahui bahwa kemampuan motorik anak yang mengikuti latihan lempar dengan menggambar maupun anak yang mengikuti latihan menggambar yang dilanjutkan dengan lempar tangkap bola mengalami peningkatan. Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa peningkatan kemampuan motorik anak yang mengikuti latihan lempar dengan menggambar dan anak yang mengikuti latihan menggambar yang bola berbeda secara signifikan. Peningkatan kemampuan motorik anak yang mengikuti latihan lempar

12 dengan menggambar lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan motorik anak yang mengikuti latihan dengan lempar tangkap bola. Hal ini berarti bahwa dengan latihan lempar dengan menggambar lebih berpengaruh terhadap kemampuan motorik anak. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di TK Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Melalui bermain lempar tangkap bola yang dilanjutkan menggambar Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap motorik anak usia dini di TK Dharma Wanita Persatuan Sukoharjo Pringsewu. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap motorik anak yang diberikan perlakuan lempar tangkap bola di TK Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. 3. Bermain lempar tangkap bola yang dilanjutkan menggambar lebih berpengaruh terhadap kemampuan motorik anak di TK Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Guru sebaiknya lebih sering menerapkan kegiatan bermain yang mampu meningkatkan motorik anak, sehingga kemampuan motorik anak mampu berkembang dengan baik. 2. Bagi Program Studi Penjaskes Bagi dosen dan mahasiswa program studi penjaskes agar lebih meningkatkan mutu pendidikan jasmani terutama dibidang motorik. 3. Bagi Orang Tua Sebaiknya orang tua lebih memperhatikan perkembangan motorik anak. 4. Bagi Peneliti lain Bagi peneliti lain agar meneliti aspek-aspek lainnya yang dapat mempengaruhi motorik anak. DAFTAR PUSTAKA 1. Arikunto,Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2. Montolalu. 2009. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. 3. Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: PT Grasindo. 4. Sudono, Anggani. 2003. Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: PT Grasindo. 5. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Saran 1. Bagi Guru