EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DISERTASI DOKTOR

dokumen-dokumen yang mirip
EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN FUNDAMENTAL

Penyempurnaan Rancangan dan Produksi Blok Rem Komposit untuk Kereta Api

Pemanfaatan Ampas Tebu sebagai Reinforcement pada Pembuatan Rem Komposit Berbahan Alami

MODIFIKASI PIN ON DISK TEST UNTUK MENGUKUR KOEFISIEN GESEK BLOK REM KOMPOSIT KERETA API

BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MATERIAL DAN DESAIN BLOK REM KOMPOSIT

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kereta Api di Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III KARAKTERISTIK MATERIAL BLOK REM KOMPOSIT

BAB I PENDAHULUAN. menentunya perekonomian indonesia, maka para produsen otomotif. dapat di jadikan solusi untuk masalah ini, Material komposit dapat

ANALISA SIFAT MEKANIK POLIMER MATRIKS KOMPOSIT BERPENGUAT FLY ASH BATUBARA SEBAGAI BAHAN KAMPAS REM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

SKRIPSI KARAKTERISASI KEAUSAN KAMPAS REM BERBASIS HYBRID KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISC. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat. berkembang cepat dan berpengaruh serta berdampak baik bagi

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK

BAB I PENDAHULUAN. penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya. diantara material yang disambungkan. Ini biasanya dilakukan

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia

EVALUASI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT BIJI KAPUK RANDU BERPENGUAT RESIN POLYESTER DENGAN PEMBANDING BRAKE SHOES DAN BRAKE PAD PABRIKAN

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT SANDWICH BERPENGUAT SERAT RAMI DENGAN CORE LIMBAH SEKAM PADI UNTUK PANEL INTERIOR OTOMOTIF DAN RUMAH HUNIAN

ANALISA PENGUJIAN TARIK SERAT AMPAS TEBU DENGAN STEROFOAM SEBAGAI MATRIK

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin beragamnya tipe, merk, dan jumlah. juga semakin besar. Dengan makin tidak menentunya kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. material logam mendominasi dalam bidang industri (Basuki, 2008). Namun,

BAB I PENDAHULUAN. material konvensional yang ada telah berkembang dengan sangat. pesat dan semakin banyaknya tipe, merk, dan jumlah kendaraan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 ITEKS ISSN Intuisi Teknologi Dan Seni

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

PENGARUH STRUKTUR MIKRO DAN BEBAN NORMAL TERHADAP SIFAT TRIBOLOGI BESI COR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH MODEL SERAT PADA BAHAN FIBERGLASS TERHADAP KEKUATAN, KETANGGUHAN, DAN KEKERASAN MATERIAL. Oleh : WENDY TRIADJI NUGROHO *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya industri pembuatan produk dari logam. belakangan ini, sehingga berdampak besar menghasilkan limbah serbuk

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

Kata kunci : Kampas Rem, Limbah Kulit Mete, Phenolic Resin, Laju Keausan D.1

BAB 1 PENDAHULUAN. Mesin mixer peralatan yang sangat penting yang digunakan pada proses

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR KERJA PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

PENGARUH VARIASI BAHAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN DASAR FIBERGLASS

BAB I PENGANTAR ENGINEERING DESIGN

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

JUDUL TUGAS AKHIR STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT POLIESTER SERAT RAMI

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester - Hollow Glass Microspheres

Analisa Mekanik Brake Shoe Tipe T-360 Dan Tipe T-359 KK Dengan Metode Elemen Hingga

PENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN

BAB I PENDAHULUAN. material logam karena memiliki berbagai keuntungan yaitu memiliki berat yang

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

ANALISA KEAUSAN CYLINDER BEARING MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING CLUTCH KENDARAAN PADA KONDISI KERING DAN PEMBASAHAN OLI

BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penentuan Parameter Produksi Material Rem Ramah Lingkungan Untuk Aplikasi Kereta Api Menggunakan Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Penguat

BAB I PENDAHULUAN I-1

TUGAS SARJANA PENGARUH WAKTU CURING TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA MATERIAL UNSATURATED POLYESTER RESIN YANG DIPERKUAT SERAT PISANG

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

I. PENDAHULUAN. Komposit adalah kombinasi dari satu atau lebih material yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan efisiensi penggunaan BBM. Penggantian bahan pada. sehingga dapat menurunkan konsumsi penggunaan BBM.

Pengembangan Bahan Kampas Rem Sepeda Motor dari Komposit Serat Bambu terhadap Ketahanan Aus Pada Kondisi Kering dan Basah

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KENAF - POLYPROPYLENE

ANALISA KEKUATAN LENTUR STRUKTUR KOMPOSIT BERPENGUAT MENDONG/ EPOKSI BAKALITE EPR 174

Studi Eksperimental Kekuatan Bending Material Gigi Tiruan Dari Resin Akrilik Berpenguat Fiber Glass Dengan Variasi Susunan Serat Penguat

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS POROS SUZUKI DAN KAWASAKI DENGAN PERLAKUAN ANNEALING

PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEAUSAN, KEKUATAN TARIK DAN IMPACT KOMPOSIT SERAT AMPAS TEBU BERMATRIK POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mohammad Bagus E. H. 1, Hari Arbiantara 2, Dedi Dwilaksana 2. Abstrak. Abstract. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan peralatan yang ada di laboratorim teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Pemilihan serat bambu (petung) sebagai bahan penelitian dengan. dengan pertumbuhan yang relatif lebih cepat.

PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGARUH SIFAT MEKANIK TERHADAP PENAMBAHAN BUBBLE GLASS, CHOPPED STRAND MAT DAN WOVEN ROVING PADA KOMPOSIT BENTUK POROS

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN ALUMINIUM 1XXX DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING. Tri Angga Prasetyo ( )

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

Pramuko Ilmu Purboputro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR HOT PRESS PADA SIFAT KEAUSAN DAN KEKERASAN KAMPAS REM BERBAHAN SERABUT KELAPA 20% ALUMINA PHENOLIC RESIN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1

Transkripsi:

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 431/Teknik Mesin EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DISERTASI DOKTOR APLIKASI SUGAR CANE BAGASSE (SERAT AMPAS TEBU) SEBAGAI REINFORCEMENT (PENGUAT) PADA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN REM KOMPOSIT BERBAHAN ALAMI Pengusul: Agus Triono, ST, MT NIDN:0007087007 UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNIK JANUARI, 2015

ABSTRAK Salah satu komponen yang berperan sangat penting dalam sistem keselamatan kendaraan adalah komponen rem. Komponen ini umumnya terbuat dari bahan komposit yang memiliki keunggulan utama, antara lain, ketahanan aus, bobot yang ringan, kestabilan terhadap sifat gesekan, ketahanan panas, dan biaya produksi yang relatif murah. Bahan komposit sendiri merupakan perpaduan dari beberapa bahan yang memiliki sifat dan fungsi yang berbeda. Salah satu bahan yang digunakan adalah serat yang berfungsi sebagai penguat (reinforcement). Selama ini serat yang biasa digunakan adalah serat sintetis berupa fiber glass. Serat ini selain mahal juga kurang baik untuk kesehatan. Untuk itu diperlukan serat alternatif yang dapat menggantikan fiber glass. Pada penelitian ini serat tebu digunakan sebagai alternatif pengganti fiber glass. Selanjutnya pada proses perancangan dan produksi rem komposit untuk berbagai aplikasi sejauh ini masih bertumpu pada penelitian yang bersifat cobacoba (trial & error) yang membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan nilai yang optimum. Untuk itu diperlukan metodologi perancangan rem komposit yang lebih sistematis dan lebih efisien. Pada penelitian ini dikembangkan metodologi berdasarkan perancangan berbasisdata. Penerapan metodologi ini dimulai dengan penyusunan basis data yang diuji secara empirik untuk memperoleh tiga karakteristik utama rem komposit yaitu crush strength, cross breaking strength, dan koefisien gesek. Basis data yang sudah tersusun tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan metamodel menggunakan metode Radial Basis Function yang selanjutnya dioptimasi menggunakan metode Memetic Algorithm. Hasil dari optimasi tersebut selanjutnya digunakan sebagai variabel untuk mendapatkan persamaan pendekatan yang menghubungkan antara parameter produksi, komposisi dan sifat mekanik rem. Dengan adanya persamaan ini maka pengembangan lebih lanjut komponen rem baik dari sisi komposisi maupun karakteristik akan lebih mudah dilakukan. Kata kunci: Rem komposit, serat, tebu, perancangan, basis data, optimasi 1

Executive Summary Penggunaan serat alami sebagai penguat dalam material komposit telah berkembang dan menarik perhatian peneliti maupun industri dalam dasawarsa terakhir. Hal ini dikarenakan serat alami memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan serat sintetis yaitu: ramah lingkungan, memiliki bobot yang ringan, dapat didaur ulang, tidak menimbulkan iritasi pada kulit, harga yang relatif murah dan dapat diperbaharui (Faruk dkk, 2012). Selain keuntungan di atas, serat alami juga dapat digunakan sebagai pengganti serat sintetis atau material asbestos. Asbestos yang dijadikan sebagai penguat pada material rem, telah diketahui dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius seperti kanker paru-paru, sehingga di beberapa negara sudah dilarang penggunaannya (Yun dkk, 2010; Blau, 2001). Salah satu aplikasi penggunaan serat alami pada material komposit adalah untuk bahan rem atau yang disebut dengan rem komposit. Rem komposit sendiri telah secara luas digunakan di berbagai bidang diantaranya otomotif, penerbangan dan kereta api (Kukutschováa dkk, 2009; Olofsson, 2011; Abdel Rahim dan Darwish, 2010; Triono, 2009; Gopal dkk, 1996; Yun dkk, 2010; Ganguly dan George, 2008; Blau, 2001). Gambar 1. Komponen berbahan komposit Salah satu serat alami yang berpotensi untuk menggantikan serat sintetis adalah serat ampas tebu ( Sugar Cane Baggase ). Hal ini didasari dari penelitian yang dilakukan oleh A. Shalwan dan B.F. Yousif (2013) tentang kekuatan tarik beberapa serat alami yang mana kekuatan tarik serat ampas tebu memenuhi persyaratan untuk dijadikan penguat dalam bahan komposit. 2

Metode penelitian blok rem komposit ini meliputi tiga aspek yaitu aspek pengembangan material, aspek pengembangan desain dan aspek pengembangan proses produksi. Ketiga aspek tersebut pada akhirnya akan menentukan formulasi, desain serta standar prosedur pembuatan rem komposit. Pada bagian aspek pengembangan material, penelitian tentang aplikasi serat ampas tebu menjadi titik tekan karena bahan alami ini digunakan sebagai reinforcement pengganti fiber glass. Alur metodologi penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut, ASPEK PENGEMBANGAN MATERIAL ASPEK PENGEMBANGAN DESAIN ASPEK PENGEMBANGAN PROSES PRODUKSI Melengkapi informasi tentang penggunaan serat ampas tebu pada komposit Stud literatur dan survey lapangan Pengembangan material komposit alternatif baik dari segi komposisi kimia, struktur mikro, maupun kekuatan Material Testing Pengembangan alternatif mixing dengan material lain Melengkapi data tentang desain rem komposit berbahan alami Melengkapi data peralatan Penentuan parameter yang berpengaruh dalam performansi rem Pengembangan design methodology ( metode sampling dan optimasi ) Analisis perpindahan panas, tribologi, kegagalan dan keausan rem Hasil Perancangan Rem Komposit Melengkapi data tentang proses produksi Pengembangan SOP Pembuatan Sampel Pengujian dan analisis OK? Ya Tidak Formula Komposisi Material Baru untuk Rem Komposit Desain rem komposit berbahan alami Standard Operating Procedure untuk Proses Produksi dan Quality Asurance Gambar 2. Alur metodologi penelitian 3

Selanjutnya dilakukan pembuatan spesimen untuk mendapatkan basis data dari data sampling sebelumnya. Tahap berikutnya adalah melakukan optimasi untuk mendapatkan formulasi komposisi yang diharapkan. Skema pengembangan basis data tersebut dapat dilihat pada gambar berikut, Pembuatan basis data Metamodelling Optimization process Studi literatur: material penyusun dan karakteristiknya Pendefinisian parameter: input dan output Design of experiment menggunakan LHS Pengujian Spesimen rem komposit Basis data rem komposit Proses Metamodeling menggunakan RBF tipe Gaussian Metamodeling model Mulai Persoalan rem komposit Pendifinisian persoalan optimasi Optimization proess dengan MA (Memetic Algorithm) Rancangan Optimum Selesai Gambar 3. Skema pengembangan basis data Hasil sampling Berikut adalah hasil sampling dengan metoda LHS untuk 20 sampel. Tabel 3. Hasil sampling menggunakan metoda LHS 4

Proses Pembuatan Spesiman Rangkaian proses pembuatan sampai mendapatkan basis data pengujian rem komposit dapat digambarkan dalam alur sebagai berikut, Penyaringan (Filtering) Penimbangan (Weighting) Pencampuran (Mixing) Penekanan (Compression) Pemanasan (Heating) Perlakuan Panas (Heat Treatment) Gambar 4. Proses pembuatan spesimen Modifikasi cetakan spesimen Cetakan sebelumnya menghasilkan satu sampel untuk tiap kali penekanan. Hal ini cukup menyulitkan jika ingin membuat lebih dari satu sampel dengan komposisi yang sama. Untuk itu dilakukan modifikasi dengan membuat cetakan yang dapat menampung empat sampel untuk satu kali penekanan. Gambar 11. Alternatif modifikasi alat cetakan pembuat sampel Pengujian Uji yang digunakan mengacu pada standar ASTM (American Society for Testing and Materials). Pengujian dilakukan di laboratorium Teknik Mesin ITB, FMIPA ITB, Teknik Mesin UPI dan B4T Bandung. 5

Tabel 4. Jenis pengujian serta standar yang digunakan No. Jenis Pengujian & Pengukuran Standar acuan 1 Pengukuran densitas ASTM D792 2 Pengujian koefisien gesek ASTM D3702, SAE J661 3 Pengujian kekerasan ASTM D785 4 Pengujian Ketahanan geser ASTM D732 5 Pengujian Tekan ASTM D695 6 Pengujian bending ASTM D790 7 Pengujian konduktivitas termal ASTM D177 Analisis Data Data-data yang dihasilkan dari pengujian diolah dengan teknik metamodelling yang selanjutnya dianalisis dengan metoda statistik. Dalam penelitian ini digunakan teknik metamodeling Radial Basis Functions (RBF). RBF menggunakan rangkaian basis function yang simetri dan berpusat pada tiap titik sampel [15]. Gambar 5. Radial basis function network [17] Model di atas kemudian dibentuk menjadi model linier seperti pada persamaan 1, f m X w h X (1) j 1 j j 6

Jenis RBF yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gaussian yang umum digunakan dalam komunitas neural network [16]. Gambar 6. Grafik fungsi Gaussian 2 dimensi [18] Hasil Yang Dicapai Hasil yang yang telah dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Cetakan multi komposisi untuk pembuatan sampel. Cetakan ini mempermudah dan mempercepat proses pembuatan sampel serta mengurangi resiko terhirupnya asap akibat proses pemanasan sampel. 2. Modifikasi alat uji gesek berupa otomatisasi proses pengujian untuk mempermudah pengujian gesek. 3. Jurnal internasional dengan judul Modification of Pin on Disc Test to measure Railway Brake Block Friction Coefficient. Diterbitkan di jurnal Key Engineering Materials, Vols. 594-595 (2014) pp 639-643 4. Prosiding nasional dengan judul Aplikasi Program Matlab TM Pada Perhitungan Dan Penentuan Komposisi Bahan Penyusun Rem Komposit. Diseminarkan pada Konferensi Nasional Engineering Perhotelan (KNEP) ke-v bertempat di Universitas Udayana, Bali, 26-27 Juni 2014 7

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Pembuatan cetakan multi komposisi mempermudah dan mempercepat proses pembuatan sampel serta mengurangi resiko terhirupnya asap pemanasan sampel. 2. Pembentukan persamaan yang menghubungkan antara komposisi dan karakteristik rem komposit sangat dipengaruhi oleh hasil uji sampel. 3. Modifikasi alat uji gesek mempermudah proses pengujian karena dengan otomatisasi proses pengambilan data dapat dilakukan dengan mudah. 8