BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang disajikan pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan. remaja merupakan pengembangan dan perluasan kemampuan-kemampuan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Gambaran Pencapaian Tugas Perkembangan Siswa SMK Insan Global Jakarta

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SISWA DI SMP NEGERI 8 TELUK KUANTAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

ACHIEVEMENT OF THE TASK OF EARLY ADOLESCENCE DEVELOPMENT

MEMBIMBING MAHASISWA. Agus Taufiq Jurusan PPB FIP UPI 2010

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian

PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dan mengacu pada tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini disajikan uraian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA REMEDIAL KELAS IX SMP N 1 SIAK HULU

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

ASPEK KEMATANGAN BERFIKIR (INTELEKTUAL) ANAK SD DI WILAYAH KEBUMEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. baik di dalam aspek kebahasaan maupun kesusastraan. Jika kompetensi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan.

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Proses penelitian tentang profil prokrastinasi akademik siswa dan

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK. Mengenal tujuan dan arti ibadah.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN (SKK)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. telah dipaparkan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi bangsa Indonesia adalah diterbitkannya Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jalan pintas ( instan ) tidak mau bersusah-susah dahulu. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja dipandang sebagai masa permasalahan, frustrasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pemenuhan tugas perkembangan tersebut, banyak remaja yang

Program bimbingan dan konseling Berdasarkan kebutuhan siswa kelas VII Di SMP E-Life Indonesia A. Latar belakang Pendidikan merupakan salah satu

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

satuan maka Prestasi Belajar PAI akan naik. Motivasi Teman

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu

2015 PROGRAM BIMBINGAN TEMAN SEBAYA UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mereka mengubah dirinya sendiri (QS. Ar Ra du/13: 11).

BAB 1 PENDAHULUAN. diantaranya para siswa harus melalui psikotes.

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengidentifikasi kemungkinan faktor pemicu stres pada remaja. Bidang akademik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang kemudian disebut dengan

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gentra Agna Ligar Binangkit, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ciri atau karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar siswa dengan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut

Arnot Pakpahan Surel :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. nasional. Padahal, penyelenggaraannya telah menguras sekitar dua pertiga dari

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan digunakan sebagai bahasa pengantar saat proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dengan gerakan, tidak sekedar sikap atau ucapan. berusaha mewujudkan dalam perbuatan dan tindakan sehari hari.

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya. bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab kelima ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

ORGANISASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia pada tingkat satuan menengah atas saat ini di

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja juga merupakan priode yang penting, dimana pada masa remaja

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah dasar merupakan satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Kewarganegaraan (PKn). Menggunakan pola mengajar yang relevan bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi anak usia sekolah tidak hanya dalam rangka pengembangan individu, namun juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kewajiban yang harus dilaksanakan dan dipenuhi. Hak dan kewajiban manusia sering

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undangundang. Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 3:

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah pendidikan formal mempunyai tugas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang disajikan pada bab sebelumnya, dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara umum tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP Negeri 1 Kibin Kabupaten Serang menunjukan kategori tahap Konformitas (KOM). Ini berarti sebagian siswa sudah mampu untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya walaupun belum sepenuhnya, hal ini ditunjukkan oleh skor dibawah 4,00 (SDI). Dari temuan di atas diperoleh informasi bahwa tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa yang tertinggi atau peringkat pertama adalah aspek perkembangan ke 10, yaitu kematangan hubungan dengan teman sebaya dengan skor rata-rata 4,04 pada tahap Sadar diri (SDI). Peringkat ke dua adalah aspek perkembangan ke 7, yaitu Penerimaan Diri dan Pengembangannya dengan skor rata-rata 3,92 pada tahap Konformitas (KOM), peringkat ke 3 aspek ke 6, yaitu Peranan Sosial sebagai Pria atau Wanita dengan skor rata-rata 3,87 (KOM), peringkat ke empat aspek ke 2, yaitu Landasan Perilaku Etis dengan skor rata-rata 3,84 (KOM), peringkat ke lima aspek ke 3, yaitu Kematangan Emosional dengan skor rata-rata 3,72 (KOM), peringkat ke enam aspek ke 5, yaitu Kesadaran Tanggung Jawab, peringkat ke tujuh aspek ke 8, yaitu Landasan Perilaku Ekonomis dengan skor rata-rata 3,65

(KOM), peringkat ke delapan aspek ke 1, yaitu Landasan Hidup Religius dengan skor rata-rata 3,56 (KOM), peringkat ke sembilan adalah aspek ke 4, yaitu Kematangan Intelektual dengan skor rata-rata 3,51 (KOM), dan peringkat ke sepuluh atau terakhir adalah aspek ke 9, yaitu Wawasan dan Persiapan Karir dengan skor rata-rata 3,46 pada tahap Konformitas (KOM). Dari uraian tadi diperoleh informasi bahwa prioritas pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa SMP Negeri 1 Kibin terutama yang berkenaan dengan peningkatan pencapaian tugas perkembangan aspek ke 9 yaitu Wawasan dan Persiapan Karir sebagai prioritas, selanjutnya kegiatan layanan bimbingan yang berkenaan dengan pencapaian tugas perkembangan aspek ke 4, yaitu Kematangan Intelektual, selanjutnya pencapaian tugas-tugas perkembangan lainnya dari yang paling rendah skor rata-ratanya sampai ke tugas perkembangan yang skornya paling tinggi, bahkan tertinggi. 2. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kibin belum berjalan dengan baik hal ini disebabkan berbagai faktor, yaitu a) dari guru pembimbingnya, baik rasio dengan siswa, maupun pengetahuan dan kemampuannya, b) manejemen sekolahnya, terutama perhatian kepala sekolah dan personil lain terhadap bimbingan dan konseling masih kurang baik, c) keterbatasan anggaran, baik untuk penyelenggaraan bimbingan dan konseling sehari-hari maupun untuk kegiatan pelatihan guru pembimbingnya. 3. Berdasarkan temuan di atas menunjukkan bahwa secara umum tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP Negeri 1 Kibin Kabupaten Serang setelah mendapatkan perlakuan atau pelayanan

bimbingan dan konseling menunjukkan kategori tahap Konformitas (KOM) dengan skor 3,76. Dengan melihat kenaikan skor artinya ada peningkatan dari rata-rata 3,72 menjadi 3,76. Ini berarti sebagian siswa sudah mampu untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya walaupun belum sepenuhnya, hal ini ditunjukkan oleh skor dibawah 4,00 (SDI). Hal ini dapat dijadikan tolok ukur bagi keberhasilan program bimbingan dan konseling yang disusun oleh peneliti, yaitu dapat meningkatkan pencapaian tugas perkembangan siswa SMP Negeri 1 Kibin. Dari penjelasan di atas diperoleh informasi bahwa tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa yang tertinggi atau peringkat pertama adalah aspek perkembangan ke 10, yaitu kematangan hubungan dengan teman sebaya dengan skor rata-rata 4,05 pada tahap Sadar diri (SDI), peringkat ke dua adalah aspek perkembangan ke 7, yaitu Penerimaan Diri dan Pengembangannya dengan skor rata-rata 4,01 pada tahap Sadar diri (SDI), peringkat ke 3 aspek ke 6, yaitu Peranan Sosial sebagai Pria atau Wanita dengan skor rata-rata 3,83 (KOM), peringkat ke empat aspek ke 2, yaitu Landasan Perilaku Etis dengan skor rata-rata 3,82 (KOM), peringkat ke lima aspek ke 3, yaitu Kematangan Emosional dengan skor rata-rata 3,77 (KOM), peringkat ke enam aspek ke 5, yaitu Kesadaran Tanggung Jawab dengan skor rata-rata 3,68 (KOM), peringkat ke tujuh aspek ke 8, yaitu Landasan Perilaku Ekonomis dengan skor ratarata 3,70 (KOM), peringkat ke delapan aspek ke 1, yaitu Landasan Hidup Religius dengan skor rata-rata 3,61 (KOM), peringkat ke sembilan adalah aspek ke 4, yaitu aspek ke 10, yaitu Wawasan dan Persiapan Karir dengan skor rata-rata 3,57 pada tahap Konformitas (KOM). dan peringkat ke

sepuluh atau terakhir adalah aspek ke 4, yaitu Kematangan Intelektual dengan skor rata-rata 3,55 (KOM). Dari uraian tadi diperoleh informasi bahwa setelah mendapatkan perlakuan atau diberikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa SMP Negeri 1 Kibin terutama yang berkenaan dengan peningkatan pencapaian tugas perkembangan aspek ke 9 yaitu Wawasan dan Persiapan Karir sebagai prioritas, selanjutnya kegiatan layanan bimbingan yang berkenaan dengan pencapaian tugas perkembangan aspek ke 4, yaitu Kematangan Intelektual, selanjutnya pencapaian tugas-tugas perkembangan lainnya dari yang paling rendah skor rata-ratanya sampai ke tugas perkembangan yang skornya paling tinggi, bahkan tertinggi, didapat bahwa rata-rata tingkat pencapaian tugastugas perkembangan siswa SMP Negeri 1 Kibin meningkat yaitu dari skor rata-rata 3,72 pada tahap Konformitas (KOM) menjadi 3,76 pada tahap konformitas (KOM).Walaupun secara umum meningkat tetapi ada juga aspek-aspek yang menurun yaitu aspek tugas perkembangan ke 2, yaitu Landasan perilaku etis skor rata-rata sebelumnya 3,84 (KOM) menjadi 3,82 (KOM). Dan apek tugas perkembangan ke 6, yaitu aspek tugas perkembangan Peran sosial sebagai pria atau wanita, skor rata-rata sebelumnya 3,87 (KOM) menjadi 3,82 (KOM). Hal ini dapat terjadi karena beberapa kemungkinan alasan, pertama mungkin strategi penyampaian dalam materi tersebut kurang efektif; kedua materi kurang diminati siswa; ketiga kurang diberikan contoh nyata dalam kehidupan siswa, keempat siswa kurang konsisten dalam memberikan tanggapan atau jawaban, sehingga skor rata-ratanya menurun. Sedangkan untuk aspek tugas perkembangan yang lainnya memiliki skor rata-rata meningkat, hal

ini mungkin disebabkan karena beberapa alasan, pertama materinya menarik atau diminati oleh siswa; kedua strategi pelayanannya efektif, variatif, kreatif dan inovatif; ketiga suasana hati siswa sedang dalam keadaan baik, tenang, damai dan ikhlas; keempat adanya kesungguhan hati dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan dan konseling dan ketika mengerjakan ITP. Sebagaimana ahli agama mengatakan: barang siapa orang yang sungguh-sungguh dalam mengusahakan sesuatu maka insya allah orang itu akan memperoleh apa yang diusahakannya itu. Orang Sunda mengatakan anu keyeng tangtu pareng. Ungkapan lain yang memperkuat alasan tersebut di atas yaitu firman Allah yang artinya Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaun sehingga kaum itu mau berusaha untuk merubah nasibnya sendiri (Al-Qur an). B. Rekomendasi Bercermin kepada hasil penelitian yang telah dilakukan dan menelaah pembahasan terhadap hasil penelitian tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan catatan sebagai bahan rujukan bagi 1. Guru pembimbing, 2. Peneliti selanjutnya. 1. Bagi Guru Pembimbing a. Dari hasil penelitian penulis mencatat beberapa temuan bahwa sebagian siswa SMP Negeri 1 Kibin Kabupaten Serang belum mampu menyelesaikan /menuntaskan pencapaian tugas perkembangannya, hal ini

dibuktikan bahwa skor rata-rata secara umum menunjukkan 3,72 (KOM) sebelum diberikan layanan Bimbingan dan Konseling, dan skor rata-rata 3,76 (KOM) sesudah diberikan layanan Bimbingan dan Konseling. Sedangkan menurut kriteria penilaian ITP bahwa untuk siswa SMP pencapaian tugas perkembangannya itu baik kalau mencapai tahap sadar diri (SDI) dengan skor 4,00 ke atas dan sangat baik kalau mencapai tahap saksama (SAK) dengan skor 5,00. Pencapaian aspek tugas perkembangan yang paling rendah adalah wawasan dan perencanaan karir, ada yang meningkat ada yang menurun oleh karena itu kepada guru bimbingan dan konseling seyogyanya dapat memanfaatkan hasil temuan ini untuk meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa. b. Guru bimbingan dan konseling seyogyanya cepat tanggap untuk segera menangani/membantu siswa yang memperoleh skor di bawah 4,00 (SDI) yaitu siswa yang berada pada tahap Konformitas (KOM) dan Perlindungan diri (PLD), karena ketidak tuntasan dalam pencapaian tugas perkembangan pada masa sekarang dapat menyebabkan terhambatnya pencapaian tugastugas perkembangan berikutnya. Jadilah guru pembimbing/konselor yang profesional, bermakna dan bermartabat tinggi. c. Dalam menyusun program bimbingan dan konseling seyogyanya memperhatikan kebutuhan nyata siswa, dan dalam pelaksanaannya menggunakan teknik, metode yang menarik, kreatif, inovatif, menyenangkan siswa, membuat siswa aktif dan memotivasi siswa untuk terus belajar atau mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling, walaupun dengan fasilitas yang terbatas. Sebagai contoh menggunakan dinamika

kelompok, kalau ada menggunakan in focus atau power point, layar, LCD, atau permainan lain yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. d. Sebelum mengisi inventori tugas perkembangan (ITP) seyogyanya siswa diberi pengarahan atau penegasan bahwa kegiatan tersebut bukan mainmain, melainkan akan dijadikan bahan untuk pemberian layanan bimbingan dan konseling berikutnya, sehingga diharapkan siswa dapat mengerjakan ITP tersebut dengan seksama dan bertanggung jawab. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Penelitian dengan topik tugas perkembangan ini sangat menarik, karena merupakan kebutuhan primer bagi siswa oleh karena itu penulis menyarankan untuk meneliti secara rinci tentang tugas perkembangan ini, misalnya membahas tentang program untuk meningkatkan pencapaian aspek tugas perkembangan landasan hidup religius, atau meningkatkan pencapaian aspek tugas perkembangan wawasan dan perencanaan karir siswa SMP, dan lain-lain. b. Dalam penelitian ini penulis mengimplementasikan program ini dalam kelas seperti biasa, jadi tidak terpisah antara sampel dengan yang bukan sampel, tetapi lembar jawaban ITP yang telah dijawab oleh siswa dipisah antara jawaban sampel dengan yang bukan sampel, kemudian yang jawaban sampel dianalisis sehingga menghasilkan skor untuk penyusunan program dan seterusnya sampai diperoleh skor akhir setelah diberikan layanan bimbingan dan konseling. Bagi yang akan meneliti hal serupa penulis menyarankan seyogianya dibuat kelas khusus sampel dari mulai pretest, penyusunan program, pelaksanaan program, postest, sampai evaluasi

program secara keseluruhan. Dengan cara demikian diharapkan akan dapat meningkatkan pencapaian tugas perkembangan siswa SMP yang signifikan/berarti. c. Kalau akan meneliti seyogyanya ditambah dengan variabel lain, misalnya faktor penyebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian tugastugas perkembangan siswa SMP. d. Penelitian pencapaian tugas perkembangan siswa dengan menggunakan strategi Layanan Bimbingan dan Konseling tertentu, misalnya Program bimbingan kelompok untuk meningkatkan pencapaian tugas perkembangan siswa SMP.