Modul l Modul 2 Modul 3

dokumen-dokumen yang mirip
Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

MENGOPERASIKAN PIPET

MODUL I Pembuatan Larutan

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB III METODE PENELITIAN

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April September 2013 bertempat di

I. Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli September 2013 bertempat di

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

KESEIMBANGAN ASAM BASA

Metodologi Penelitian

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN

DEAMINASI TEMPE (TMP)

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

Jenis reaksi yang terjadi pada titrimetri ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM KIMIA MODUL I LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM KIMIA

Asam Amino dan Protein

PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS MATERIAL LOKAL

BABV Kromatografi Kolom (Column Chromatography)

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III. Olimpiade Kimia Indonesia. Kimia UJIAN PRAKTEK

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Anna Permanasari. Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

Selain itu, menyimpan peralatan gelas dalam keadaan kotor, atau dari hasil pencucian yang tidak/kurang bersih akan menyukarkan proses pencucian atau

Laporan Praktikum Kimia

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

: Kirana patrolina sihombing

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR


LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

: Kirana patrolina sihombing

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KADAR KOEFISIEN DISTRIBUSI SELASA, 22 MEI 2014

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Prinsip Pengukuran tegangan permukaan berdasarkan metode berat tetes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kromatografi tambahan. Imam S

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN LEMAK UJI SAFONIFIKASI

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

KETRAMPILAN KIMIA. Putri Anjarsari, S,Si.,M.Pd

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

Cara uji kelarutan aspal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Oe Tiny Agustini Koesmawati PUSAT PENELITIAN KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

Titik Leleh dan Titik Didih

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Teknologi Hasil

Metodologi Penelitian

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

Untuk mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan

Transkripsi:

v B Tinjauan Praktikum iokimia merupakan bagian ilmu kimia yang berhubungan dengan makhluk hidup. Dalam biokimia dibahas organisme hidup yang merupakan sekumpulan molekul organik yang berinteraksi dengan molekul lainnya atau dengan lingkungannya secara khas dan unik. Praktikum biokimia dilakukan agar Anda dapat memahami pengetahuan matakuliah Biokimia yang telah Anda dapatkan (PABI 4441) dan secara khusus setelah mempelajari modul praktikum ini Anda diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai asam amino, protein, karbohidrat, lipid, fotosintesis, dan asam nukleat. Untuk itu praktikum ini akan membahas konsep-konsep dasar yang berkaitan dengan materi-materi yang telah disebutkan, dengan melakukan percobaan-percobaan yang disajikan dalam modul praktikum ini. Modul-modul yang dimaksud adalah sebagai berikut: Modul l : Melakukan percobaan tentang asam amino dan protein. Modul praktikum ini terdiri dari 2 unit kegiatan praktikum. Unit 1: Melakukan Pemisahan Asam Amino dengan Elektroforesis Kertas dan Unit 2: Uji Kualitatif Biuret untuk Penentuan Protein. Modul 2 : Melakukan percobaan tentang karbohidrat dan lipid. Modul praktikum ini terdiri dari 2 unit kegiatan praktikum. Unit 1: Uji Spesifik Gula Pereduksi dengan Uji Fehling dan Benedict. Sedangkan Unit 2: Uji Saponifikasi (penyabunan) dan Penentuan Nilai Keasaman Lemak. Modul 3 : Melakukan percobaan tentang fotosintesis dan asam nukleat. Modul praktikum ini terdiri dari 2 unit kegiatan praktikum, yaitu Unit 1: Analisis Kandungan Klorofil dalam Jaringan Tanaman. Dan Unit 2: Isolasi DNA Total Tanaman.

vi Hal yang perlu diperhatikan: Penuntun Praktikum Biokimia 1. Setiap melakukan praktikum Anda diharapkan dapat: a. mematuhi peraturan/tatatertib yang telah ditentukan; b. datang ke laboratorium minimal 10 menit sebelum praktikum dimulai; c. memakai jas lab selama praktikum berlangsung; d. membawa buku catatan praktikum untuk mencatat semua hasil pengamatan. 2. Selama praktikum berlangsung, Anda diharapkan: a. jangan memakai mikropipet terlalu dekat dengan api. Dan jangan memipet dengan mulut, untuk cairan yang mudah menguap atau beracun, seperti aseton dan benzene, tapi gunakanlah alat penyedot lain; b. memperhatikan bahan kimia yang mudah terbakar/meledak, seperti kloroform, alkohol, eter, dan lain-lain; c. zat yang ditimbang, tidak boleh langsung diletakkan di atas piring neraca, gunakan gelas kimia, botol timbang, kertas saring atau wadah lain yang sesuai; d. baca label atau etiket yang tertera pada botol atau wadah reagent. Baca sekali lagi etiket pada wadah, sebelum mengambil isinya (zat); e. menjaga keselamatan partner praktikum Anda; f. mencuci alat-alat setelah selesai mengerjakan suatu percobaan dan membersihkan meja kerja praktikum. 3. Membuat laporan praktikum untuk setiap acara praktikum yang sudah selesai dikerjakan dan diamati hasilnya. Laporan dikumpulkan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh instruktur.

vii Gambar 1.1. Teknik Penyaringan (Sumber : H. Achmad, 1993) 4. Beberapa Teknik Dasar a. Penyaringan Endapan atau zat-zat yang melarut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Di laboratorium, untuk menyaring diperlukan corong dan kertas saring. Corong dipasang pada tempat corong, atau corong dipasang dengan klem pada statif. Di bawah corong diletakkan gelas kimia, hingga ujung tangkai corong menyentuh dinding gelas. Corong yang sering digunakan adalah corong bersudut 60 C dan panjang tangkainya 10 cm. Kertas saring yang biasanya digunakan adalah kertas saring berdiameter 9 dan 11 cm. Kertas saring dapat dilipat sebagai berikut, kertas saring dilipat menjadi setengah bagian, kemudian dilipat sekali lagi sehingga sisi lipatan tidak seluruhnya berimpit. Selanjutnya disobek sedikit (lihat Gambar 1.1). kemudian kertas saring dibuka dan dipasang pada corong. b. Pengaturan Volume Gelas ukur. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume larutan, jika diperlukan volume yang tidak terlalu tepat. Gelas ukur diberi skala dalam milimeter (ml) yang dibaca dari 0 sampai 10 ml, 0 sampai 25 ml, 0 sampai 50 ml atau lebih besar lagi, dari bawah (dasar) bagian atas. Untuk pengukuran yang lebih teliti, digunakan pipet atau buret. Pipet. Mengisi pipet dengan larutan atau "memipet", sebaiknya dengan cara menyedot larutan ke dalam pipet dengan bantuan balon pipet atau alat penyedot yang lain. Jika alat-alat ini tidak tersedia, larutan dapat disedot melalui selang plastik. Hanya larutan yang

viii tidak beracun boleh disedot langsung dengan mulut. Jangan memipet larutan dari dalam labu takar sebelum pipet dibilas dengan larutan yang akan dipipet. Mula-mula bilas gelas kimia atau tabung reaksi dengan larutan dari labu takar. Kemudian tuangkan larutan ke dalam gelas kimia atau tabung reaksi, untuk membilas pipet. Pipet 3-5 ml larutan, kemudian pegang pipet pada arah horizontal, lalu pipet diputar-putar sehingga semua bagian dalam pipet dibasahi larutan, pegang pipet dengan ibu jari tengah. Gunakan jari telunjuk untuk menekan ujung atas pipet, tidak terlampau kuat atau seringan mungkin, cukup menjaga agar larutan dalam pipet tidak ke luar. Sebelum ujung pipet dicelupkan ke dalam larutan, tetesan cairan yang terdapat di ujung pipet ditiup ke luar, atau tetesan cairan ini diusap dengan kertas saring. Jangan masukan pipet terlampau dalam di dalam larutan, dan ketika menyedot larutan, ujung pipet berada dalam larutan. Sedot larutan sampai kira-kira 1 cm di atas garis batas. Kemudian hentikan penyedotan, dan menutupi ujung pipet dengan jari telunjuk. Pegang pipet pada arah vertikal dan garis batas volum berada pada ketinggian yang sama dengan mata. Kurangi tekanan dasar masnikus mencapai garis batas. Sentuhan ujung pipet pada suatu alat gelas untuk menyingkirkan tetesan yang terdapat di ujung pipet. Selanjutnya, larutan dikeluarkan melalui dinding bejana penampung, dengan kedudukan pipet vertikal dan ujung pipet menyentuh dinding bejana. Setelah selesai, biarkan ujung pipet bersentuhan dengan dinding bejana, selama kurang lebih 15 detik. Gambar 1.2. Cara Menggunakan Pipet (Sumber : H. Achmad 1993) Jangan meniupkan ke luar sisa cairan di ujung pipet.

ix c. Buret Buret dibuat dari kaca panjang dengan garis skala yang ditera secara teliti. Di ujung bawah terdapat sebuah keran untuk mengalirkan aliran cairan yang akan dikeluarkan. Alat ini digunakan untuk memperoleh volum suatu cairan secara teliti dalam ukuran yang kecil. Ada dua jenis buret lain yang kerannya terdiri dari sepotong karet yang ujungnya dilengkapi dengan pipa kaca, yang ujungnya dibuat runcing. Untuk mengatur aliran larutan, dipasang penjepit mohr. Khusus untuk titrasi larutan panas, digunakan buret dengan keran samping, agar panas larutan yang dititrasi tidak sampai ke cairan buret, sehingga tidak mempengaruhi volum larutan dalam buret. Buret yang sering digunakan, diberi skala sampai sepersepuluh milimeter (ml). Apabila ujung atas buret tidak berbentuk corong, gunakan corong kaca bertangkai pendek. Letakkan selapis kertas antara dinding buret dan tangkai corong, agar udara dalam buret dapat ke luar. Agar ujung buret di bawah keran diisi penuh cairan, alirkan larutan ke luar dengan cepat, dengan cara membuka keran sebesar mungkin. Isi buret sehingga permukaan cairan sedikit di atas garis nol. Dengan pengaduk yang dibungkus dengan kertas saring, keringkan dinding bagian dalam buret di sebelah atas. Perhatikan agar ujung kertas tidak menyentuh permukaan larutan. Buka keran dan biarkan larutan mengalir sehingga permukaan larutan tepat pada garis skala. Baca kedudukan larutan dan catat di buku catatan. Gambar 1.3. Peralatan Buret (Sumber: H. Achmad. 1993)

x d. Satuan yang dipergunakan di dalam perhitungan biokimia Perhitungan di dalam biokimia biasanya mempergunakan pola sistem metrik seperti berikut ini. Tabel 1.1. Satuan dalam Sitem Internasional Berdasarkan Sistem Metrik Satuan Dasar Panjang meter (m) Masa gram (g) Waktu detik (dt) Volume liter (l) Awalan 10 3 kilo (k) 10 6 mega (M) 10 9 giga (G) 10-3 mili (m) 10-6 mikro (μ) 10-9 nano (N) 10-12 piko (P) a Angstrom (A ) 0.1 nanometer Reaksi-reaksi biokimia terjadi dalam fase larutan. Jumlah senyawa kimia di dalam larutan dinyatakan dalam mol, milimol (10-3 mol), mikromol (10-6 mol) atau nanomol (10-9 mol). Volume larutan dinyatakan dalam liter, mililiter (10-3 1 = ml), mikroliter (10-6 1 = μ1), nanoliter (10-9 1 = nl). Berat senyawa dinyatakan dalam gram, mgram (10-3 g = mg), atau mikrogram (10-6 g = μg). berat/masa senyawa Jika satu mol, maka : berat molekul gram Satuan 1 mol g/mol mg Satuan 1 milimol g/mol

xi Konsentrasi senyawa dapat dinyatakan dalam satuan molar (mol), molal, atau persen. 1 mol 1molal(m) 1000g pelarut 1 mol mol 1mol(M) liter larutan L 1g 1 persen (berat) 100 berat larutan 1 ml 1 persen (volume) 100 larutan