BAB I PENDAHULUAN. Ismail dengan judul Lewat Djam Malam. Pada tahun 1950-an. film Indonesia bisa memasuki bioskop kelas 1 pada dekade 1950-an akhir.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra di Indonesia banyak mengalami perkembangan. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain walaupun kita berbeda dibelahan bumi. Walaupun dibelahan. banyak dipilih untuk menyampaikan berbagai pesan.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal mau pun non verbal antara si

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Industri kreatif di tanah air saat ini dapat dikatakan sedang

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari media massa. Pada perkembangannya film dianggap sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah film adalah film (Ajidarma, 2002:56). Film merupakan bentuk seni

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan aktivitas kehadiran orang lain. Menurut Johnson (1980, h. 181),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang dapat bekerjasama serta

BAB I PENDAHULUAN. gamblang. Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi

BAB I PENDAHULUAN. mengambil sikap dalam menghadapi perkembangan teknologi dan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tampilannya yang audio visual, film sangat digemari oleh masyarakat. Film

BAB I PENDAHULUAN. Film merupakan salah satu media komunikasi massa (mass communication),

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi diartikan sebagai sebuah proses penyampaian pesan

2015 KONSEP CINTA DALAM EKRANISASI CERPEN CINTA DI SAKU BELAKANG CELANA KARYA FAJAR NUGROS: SEBUAH KAJIAN SASTRA BANDINGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. para rumah produksi film berlomba-lomba dalam meningkatkan mutu film, yang

BAB I PENDAHULUAN. Film sebagai salah satu dari sekian banyak hal yang ditunggu-tunggu oleh pecinta

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung antar masyarakat sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III FILM AYAT-AYAT CINTA & FILM DALAM MIHRAB CINTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. pendek) yang berjudul sama, Sepeda Untuk Shania karangan Aditya Rizky

BAB I PENDAHULUAN. film merupakan media massa yang digemari oleh masyarakat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak pernah terlepas dari realitas sosial (Pradopo, 2009:114).

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB I PENDAHULUAN. pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak atau sesaat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan khazanah sastra Indonesia menunjukkan peningkatan. Hal

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

2015 MAKNA PERUBAHAN FAKTA CERITA PADA FILMISASI CERPEN JENDELA RARA KARYA ASMA NADIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menonton film merupakan kegemaran hampir semua orang dari berbagai

atau menjalaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 37 rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 38

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

RechtsVinding Online Mengembalikan Kejayaan Perfilman Indonesia Melalui Penyempurnaan Undang-Undang Perfilman

BAB I PENDAHULUAN. media visual yang bekerja dengan gambar-gambar, simbol-simbol, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra memiliki sejumlah manfaat. Pertama, karya sastra. karya sastra akan menjadi manusia berbudaya.

CREATIVE THINKING. Mencari dan Menemukan Ide Cerita. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

Modul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan media komunikasi massa yang kini banyak dipilih untuk

BAB I PENDAHULUAN. demikian, kata komunikasi menurut bahasa mengacu pada suatu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemajuan teknologi, informasi, dan telekomunikasi. jumlahnya relatif banyak pada saat yang sama secara bersama-sama.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mereka mempunyai pandangan tersendiri terhadap dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sebagai sebuah

BAB III TEKNIK PRODUKSI. : Aditya Rizky Gunanto. : Rizki Briandana M.Comm. : Aditya Rizky Gunanto, Rizki Briandana

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi komunikasi. Keberadaan new media yang semakin mudah

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan. Mungkin dulu media massa lebih dominan kepada berita

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal penerimaan tenaga kerja yang kerap dilatarbelakangi oleh masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena dalam sebuah film terdapat bahasa, kebiasaan- kebiasaan, ceritacerita

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi. 1. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi.

BAB IV GAMBARAN UMUM. ditulis oleh Andrea Hirata. Film ini digarap oleh sutradara berbakat Riri Riza dan

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film

BAB I PENDAHULUAN. disajikan oleh media sering dibentuk sedemikian rupa, sehingga menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. video dan audio video (film). Selama ini kebanyakan orang tidak menyadari hal itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyaknya masyarakat miskin di Indonesia menjadikan Indonesia negara

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat media cetak dan media elektronik. semakin mudahnya masyarakat untuk mendapatkan berbagai macam informasi

BAB I PENDAHULUAN. seiring berjalannya perkembangan teknologi yang begitu pesat. efektif selain dari media cetak dan media elektronik lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. seluloid yang sangat mudah terbakar, bahkan oleh percikan abu rokok sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. Film sebagai satu media budaya seni yang mempunyai peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Abdu Zikrillah, 2013 Kajian visual desain sampul buku novel Karya andrea hirata

BAB I PENDAHULUAN. 2013:1). Memahami, menikmati, menghayati, dan memanfaatkan karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Banyak film- film layar lebar horror Indonesia yang sekarang hampir setiap

SKRIPSI. Diajukan oleh: Program Studi Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup yang sering disebut movie. Film secara kolektif sering

BAB I PENDAHULUAN. (Chaer, 2010: 22). Sehingga dalam bertutur tentu menggunakan bahasa dalam

BAB IV PENUTUP. diciptakan oleh kebudayaan sebagai sebuah imaji yang membentuk. bagaimana sosok laki-laki ideal seharusnya. Hasil konstruksi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimaksudkan mengungkapkan nilai-nilai estetis, dan diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sudah terlanjur dewasa. Kebanggaan kita terhadap anak-anak tidak hanya sebatas

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Melihat zaman yang semakin modern dan berkembang banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar. mengetahui kebutuhannya. Menurut carl hovland, komunikasi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan kaum pria dizaman industrialisasi dewasa ini. perfilman karena target penontonnya adalah perempuan, suatu strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak bisa apa apa di bawah bayang bayang kekuasaan kaum pria di zaman

BAB I PENDAHULUAN. memilih sesuai dengan kebutuhan informasi mereka masing-masing.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan majunya teknologi komunikasi dan informasi yang ditandai. mungkin hingga mampu menembus ruang dan waktu.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Tayangan Sepeda Untuk Shania Adaptasi dari buku kumpulan Cerpen Another Name, Another Story judul; Sepeda Untuk Shania. 1.2 Latar Belakang Film Indonesia mulai dibuat pada tahun 1920-an dengan film karya Umar Ismail dengan judul Lewat Djam Malam. Pada tahun 1950-an pasar film bioskop berada pada kelas menengah dan bawah, tetapi bukan berarti pasar film Indonesia statis dan harus tetap berada dikelas yang itu saja. Sejarah membuktikan film Indonesia bisa memasuki bioskop kelas 1 pada dekade 1950-an akhir. Sempat mati suri pada era 1990-an, film Indonesia mulai bangkit pada pada tahun 1998 oleh para sineas muda kala itu Rizal Mantovni, Riri Riza, Nan Achnas dan Mira Lesmana dengan film Kuldesak. Setelah itu muncul film anak anak, Petualangan Sherina dan drama cinta remaja Ada Apa Dengan Cinta yang merajai film bioskop pada awal era 2000-an. Semakin banyaknya film adaptasi buku atau novel di bioskop layar lebar, seperti Ayat-ayat Cinta, Cinta Di Saku Celana, Perahu Kertas, membuat penulis ingin mengadaptasi sebuah cerpen menjadi sebuah tayangan film pendek drama 1

2 yang dapat dinikmati penonton dan membawa kedalam tayangan itu serta menyampaikan pesan yang tersirat. Dimulai dari adaptasi novel ayat ayat cinta karya Habiburrahman El Shirazy, yang skenario layar lebarnya ditulis ulang atau adaptasi oleh Salman Aristo dan Istrinya Gina S. Noer, berhasil menembus box office bioskop nasional dengan mendapatkan Empat Juta penonton lebih. Menceritakan seorang pemuda Indonesia yang kuliah di Al-Azhar Kairo yang dihadapkan kepada kehidupan cinta yang sulit. Film karya Hanung Bramantyo ini dielukan sebagai film adaptasi tanpa harus shoting langsung di Mesir, sebagai setting dalam novel. Novel Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata yang diataptasi menjadi film layar lebar oleh Riri Riza dapat meraup 4.606.785 pada tahun 2008 1. Tahun ini, film adaptasi novel yang cukup laris adalah Negeri 5 Menara. Novel karya Ahmad Fuadi, yang kemudian di visualisasikan dalam audio visual melalui tangan dingin karya sutradara Affandi Abdul Rachman, film ini berhasil meraup penonton sebanyak Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu lebih di bioskop tanah air 2. Kisah sekelompok anak yang belajar di Pesantren untuk meraih mimpinya masing masing. Akhir akhir ini, film adaptasi yang hangat diperbincangkan adalah Perahu Kertas, novel karya Dee yang kemudian diangkat menjadi layar lebar oleh Hanung Bramantyo ini berhasil meraup penonton sebesar Lima Ratus Ribu lebih tiket bioskop. Hanung Bramantyo, sebagai sutradara kelas satu di Indonesia berhasil memvisualkan tulisan Dee dengan baik, membawa penonton ke dalam 1 Website Film Indonesia http://filmindonesia.or.id/terlaris diakses pada 26 Maret 2013 2 Website Film Indonesia http://filmindonesia.or.id/terlaris diakses pada 26 Maret 2013

3 dunia yang di desain, tanpa mengurangi unsur literatur yang diusung Dee dalam novelnya. Hanung berhasil memvisualkan kisah romantis dua sosok pria dan wanita yang berbeda latar belakang, konflik kehidupan dan membuat seolah dunia tidak milik berdua. Bahkan, awal tahun ini film Habibie Ainun dan 5cm. berhasil meraup lebih dari 2juta penonton kursi bioskop. Kedua film tersebut merupakan adaptasi dari novel. Dari beberapa judul di atas, semuanya adalah film adaptasi dari Novel, film dengan adaptasi dari cerpen (cerita pendek) belum terlalu populer di perfilman Indonesia. Fajar Nugros. Adalah seorang penulis, sutaradara, yang film terakhirnya berjudul Cinta Di Saku Celana adalah adaptasi dari buku kumpulan cerpennya, I Didn t Loose My Heart, I Sold It On ebay dengan judul cerpen Cinta Di Saku Belakang Celana. Film adaptasi yang diangkat dari buku kumpulan cerpen Fajar Nugros, dan di sutradarai oleh dirinya sendiri berhasil meraup penonton sebanyak Delapan Puluh Ribu lebih tiket bioskop. Menceritakan seorang pegawai pos yang ingin mendapatkan Cinta yang terselip di saku celana. Dari sekian adaptasi buku dan novel yang kemudian dijadikan film layar lebar, saya memutuskan untuk mengadaptasi salah satu cerpen dari buku kumpulan cerpen karangan saya, dalam buku Another Name, Another Story dengan judul cerpen Sepeda Untuk Shania sebagai skripsi aplikatif saya. Menceritakan seorang pria yang memboncengi seorang gadis setelah pulang sekolah dan menyimpan perasaan terhadapnya.

4 Buku berisi 105 halaman ini mempunyai 13 judul cerita pendek yang bercerita tentang perjuangan. Mulai perjuangan melawan sebuah penyakit, mempertahankan sesuatu yang kita inginkan, berjuang untuk tampil dipanggung yang megah dan berjuang untuk berkenalan dengan seseorang. Alasan memilih Sepeda Untuk Shania sebagai cerpen yang diadaptasi, di kalangan social media, banyak pembaca yang menyukai cerpen tersebut mulai dari gaya cerita, penokohan hingga plot yang diceritakan. Dalam sebuah blog, jkt48fans.com cerpen Sepeda Untuk Shania menjadi cerpen yang paling banyak dibaca dan paling banyak dikomentari. Komentar positif pun mengalir mengenai isi cerpen Sepeda Untuk Shania. 3 Alasan lain ingin menggarap cerpen Sepeda Untuk Shania adalah karena kini banyak tayangan drama remaja ber-setting sekolah yang menampilkan glamour, bully atau kekerasan, cinta yang terlalu dini yang mengumbar asmara, bahkan sampai cerita seks bebas. Di film Sepeda Untuk Shania ini akan menampilkan cerita anak SMA yang sepantasnya dijalani anak sekolah masa kini. Mengendarai sepeda dalam berangkat dan pulang sekolah agar mengurangi polusi kendaraan bermotor. 1.3 Jenis Tayangan Drama. 3 Website JKT48fans http://www.jkt48fans.com/2012/09/sepeda-untuk-shania.html

5 1.4 Kegunaan Tayangan Memberikan tayangan drama remaja yang layak ditonton remaja, karena memberikan unsur edukasi manfaat sepeda dikalangan anak sekolah. Tayangan ini tidak menampilkan adegan kekerasan anak sekolah (bullying), seks bebas, kata kata kasar serta menjual kemewahan dan kesenjangan sosial dalam cerita yang sekarang ini banyak ditampilkan ditayangan remaja. Tayangan ini menampilkan adegan drama remaja yang dikemas dengan shot dan pengadeganan yang dinamis, yang mengingatkan kita pada film Ada Apa Dengan Cinta? yang sukses menjadi film drama remaja pada tahun 2002.