METODOLOGI. Pekerja Bagian Produksi 76 orang. Bagian Produksi SKT 72 orang. Contoh Penelitian 55 orang. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODE PENELITIAN. n =

BAB III METODE PENELITIAN

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

Bagan Kerangka Pemikiran "##

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Karakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan bertempat

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE. Tabel 5 Pengkategorian variabel penelitian Variabel

III. METODE PENELITIAN. cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Karakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

STATUS GIZI DAN STATUS KESEHATAN BURUH PABRIK ROKOK DI PERUSAHAAN KEMBANG ARUM KABUPATEN KUDUS, JAWA TENGAH

METODE. Desain, Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel,

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).

METODE PENELITIAN. Gambar 3 Teknik penarikan contoh. Bogor (Purposive) Kota Bogor (n = 11) Kabupaten Bogor (n = 54)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

Transkripsi:

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan penellitian cross sectional yang dilakukan di Perusahaan Rokok Kembang Arum, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive dengan mempertimbangkan keterjangkauan lokasi oleh peneliti yaitu di wilayah industri rokok Kabupaten Kudus. Penelitian dilaksanakan selama bulan April sampai Mei 2011. Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah buruh pabrik rokok di Perusahaan Kembang Arum. Pengambilan contoh penelitian dilakukan secara purposive di Bagian Produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan pertimbangan bahwa seluruh pekerja pada bagian tersebut adalah wanita dan pada bagian tersebut merupakan lokasi yang paling beresiko terpapar debu di udara tempat kerja. Kriteria contoh dalam penelitian ini adalah wanita usia dewasa dengan kisaran usia 19-64 tahun, bersedia mengisi kuesioner yang telah disiapkan peneliti, mempunyai kesanggupan untuk diwawancarai. Populasi pekerja di Perusahaan Rokok Kembang Arum adalah 116 orang. Sebanyak 76 orang bekerja di bagian produksi. Bagian produksi dibedakan menjadi dua, yaitu Sigaret Kretek Tangan (SKM) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Pekerja bagian produksi SKT sebesar 72 orang, tetapi pekerja yang memenuhi kriteria inklusi hanya sebanyak 55 orang yang selanjutnya menjadi contoh penelitian. Urutan pengambilan contoh penelitian dijelaskan dalam Gambar 2. Pekerja Perusahaan Kembang Arum 116 orang Pekerja Bagian Produksi 76 orang Bagian Produksi SKT 72 orang Contoh Penelitian 55 orang Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh

26 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik contoh, gaya hidup, konsumsi pangan, kualitas udara di dalam lingkungan kerja, status gizi, dan status kesehatan. Pengambilan data dilakukan oleh mahasiswa gizi masyarakat IPB yang dibantu tim Balai Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang dan tim Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus. Data karakteristik individu yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, dan masa kerja diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner. Selain itu, data karakteristik sosial ekonomi yang meliputi pendidikan, pendapatan, besar keluarga juga diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data berat badan diukur menggunakan timbangan analog. Pengukuran dilakukan pada subjek dengan cara berpijak pada timbangan, pandangan lurus ke depan tanpa menggenggam atau menyentuh apapun. Alas kaki serta barang lainnya seperti dompet dan sebagainya yang dapat menambah berat dilepas, kemudian angka petunjuk dibaca. Data tinggi badan diukur dengan menggunakan microtoise. Pengukuran dilakukan terhadap responden dengan cara berdiri tegak tanpa alas kaki sejajar alat pengukur. Tumit, bokong, dan kepala bagian belakang menempel ke dinding dalam sikap tegak. Alat pengukur diturunkan sampai menyentuh kepala bagian atas, kemudian angka petunjuk dibaca. Data konsumsi pangan dikumpulkan dengan metode recall 1 x 24 jam. Pada hari tersebut juga dilakukan record aktivitas fisik contoh. Pengambilan data dilakukan oleh enumerator dengan metode wawancara langsung dan pencatatan kuesioner contoh. Data gaya hidup meliputi data kebiasaan olahraga, data kebiasaan merokok, serta data kebiasaan mengonsumsi alkohol. Data kebiasaan berolahraga mencakup jenis olahraga, durasi olahraga, dan frekuensi olahraga. Data kebiasaan merokok meliputi jumlah rokok yang dihisap dalam sehari, lama merokok, usia awal merokok, jenis rokok, serta keberadaan anggota keluarga yang merokok di rumah. Data kebiasaan mengkonumsi alkohol meliputi jumlah alkohol (minuman keras) yang dikonsumsi selama satu bulan, jenis alkohol dan jumlah alkohol. Data kualitas udara di lingkungan kerja diukur melalui pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja dan suhu udara tempat kerja. Menurut BSN

27 (2004), pengukuran dilakukan berdasarkan SNI 16-7058-2004 dengan metode dan cara pengukuran sebagai berikut: Prinsip Alat diletakkan pada titik pengukuran setinggi zona pernapasan, pengambilan contoh dilakukan selama satu jam dan kadar debu total yang diukur ditentukan secara gravimetri. Peralatan a) High volume sampler (HVAS) dilengkapi dengan pompa pengisap udara dan selang silikon atau selang teflon; b) Timbangan analitik dengan sensitivitas 0,01 mg; c) Pinset; d) Desikator, suhu (20 ± 1) o C dan kelembaban udara (50 ± 5) %; e) Flowmeter; f) Tripod; g) Termometer; h) Higrometer. Bahan Filter hidrofobik (misalnya PVC dan fiberglass) dengan ukuran pori 0,5 µm. Prosedur Kerja 1. Persiapan Simpan filter yang diperlukan ke dalam desikator selama 24 jam. Timbang filter sampai diperoleh berat konstan, minimal 3x penimbangan. Catat berat filter blanko dan filter contoh masing-masing dengan berat B 1 (mg) dan W 1 (mg). Letakkan filter di dalam holder setelah diberi nomor (kode). Masukkan filter contoh ke dalam high volume sampler holder dengan menggunakan pinset dan tutup bagian atas holder. Gambar 3 Prosedur kerja persiapan pengambilan contoh debu (BSN 2004)

28 2. Pengambilan Contoh Debu Hubungkan HVAS dengan pompa pengisap udara dengan menggunakan selang silikon atau teflon. Letakkan HVAS pada tiitk pengukuran (di dekat tenaga kerja terpapar debu) dengan mengunakan tripod. Hidupkan pompa pengisap udara dan lakukan pengambilan contoh. Bersihkan debu luar holder untuk menghindari kontaminasi setelah selesai pengambilan contoh. Pindahkan filter dengan menggunakan pinset ke kaset filter. Masukkan ke dalam desikator selama 24 jam. Gambar 4 Prosedur kerja pengambilan contoh debu (BSN 2004) 3. Penimbangan Filter blanko dan filter contoh ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik yang sama. Kemudian, hasil penimbangan berat filter contoh sebelum dan sesudah pengukuran dicatat. 4. Perhitungan Kadar debu total di udara dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: C = (W2 - W1) (B2 B1) (mg/l) V atau C = (W2 - W1) (B2 B1) x 10 3 (mg/m 3 ) V keterangan: C = kadar debu total (mg/l) atau (mg/m 3 ). W2 W1 = berat filter contoh setelah pengambilan contoh (mg). = berat filter contoh sebelum pengambilan contoh (mg).

29 B2 = berat filter blanko setelah pengambilan contoh (mg). B1 = berat filter blanko sebelum pengambilan contoh (mg). V = volume udara pada waktu pengambilan contoh (l). Pengukuran suhu dilakukan dengan meletakkan termometer ruang pada tempat kerja. Pencatatan dilakukan pada dua jam yang bebeda yaitu jam 09.00 dan jam 13.00 kemudian dirata-ratakan. Kelembaban udara diukur dengan menggunakan hygrometer dengan cara meletakkan alat ukur tersebut pada ruang kerja. Data status kesehatan meliputi kejadian sakit, skor morbiditas, keluhan kesehatan, dan pengukuran data pengukuran pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik diperoleh melalui data pengukuran tekanan darah dengan menggunakan Sphygmanometer. Tekanan darah yang diukur berupa Tekanan darah Sistolik (TDS) dan Tekanan Darah Diastolik (TDD). Pengukuran TDS dan TDD dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dengan menggunakan Sphygmmomanometer dan manset besar. Pengukura tekanan darah dilakukan membalut lengan dengan selembar kantong karet yang dapat digembungkan yang terbungkus dalam sebuah manset dan yang digandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Pemompaan mengakibatkan tekanan dalam kantong karet cepat naik sampai 200 mmhg yang cukup untuk menjepit arteri brakhial sehingga darah tidak dapat lewat dan denyut nadi pergelangan menghilang. Tekanan diturunkan sampai suatu titik dimana denyut dapat dirasakan dengan menggunakan stetoskop denyut arteri brakhialis pada lekukan siku dengan jelas dapat terdengar. Pada titik ini tekanan yang tampak pada kolom air raksa dalam manometer diaggap sebagai tekanan sistol. Kemudian tekanan di atas arteri brakhilalis perlahan-lahan dikurangi sampai terdengar bunyi jantung atau pukulan denyut arteri dengan jelas dapat didengar atau dirasakan. Titik pada saat bunyi mulai menghilang umumnya dianggap tekanan diastol. Pengukuran denyut nadi dilakukan dengan meletakkan tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis) pada titik nadi. Titik nadi (daerah yang denyutannya paling keras) yaitu nadi radialis di pergelangan tangan di sisi ibu jari. Langkah selanjutnya yaitu menekan perlahan titik nadi kemudian dihitung jumlah denyutannya selama satu menit.

30 Frekuensi napas dihitung berdasarkan jumlah tarikan napas dalam satu menit. Satu pernapasan adalah satu kali menghirup napas dan satu kali mengeluarkan napas. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data populasi buruh pabrik rokok, dan gambaran umum perusahaan. Jenis dan cara pengumpulan data primer dan sekunder dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Variabel, jenis dan cara pengumpulan data No Variabel Jenis Data Cara pengumpulan 1 Karakteristik Individu 2 Karakteristik Sosial Ekonomi 3 Aktivitas Fisik Pekerja Umur Jenis kelamin Masa kerja Pendidikan Upah Pendapatan keluarga Besar keluarga Jenis dan lama kegiatan harian Wawancara menggunakan kuesioner Wawancara menggunakan kuesioner Record aktivitas fisik 1 x 24 jam 4 Gaya Hidup Kebiasaan olahraga 5 Konsumsi Pangan 6 Kualitas Udara Lingkungan Kerja Kebiasaan merokok Kebiasaan mengonsumsi alkohol Tingkat kecukupan zat gizi Kadar debu total Suhu Kelembaban udara 7 Status Gizi Berat badan 8 Status Kesehatan Tinggi badan Kejadian sakit Tekanan darah Denyut nadi Frekuensi napas Wawancara menggunakan kuesionaire Recall 1 x 24 jam Pengukuran kadar debu total, suhu, dan kelembaban di udara tempat kerja Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan Wawancara dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan fisik

31 Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data menggunakan software komputer yaitu Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi 16.0 for windows. Proses pengolahan meliputi kegiatan editing, coding, entry. Data gambaran umum perusahaan dan karakteristik individu yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, besar keluarga, dan masa kerja dikategorikan berdasarkan kriteria tertentu. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Kegiatan berolahraga yang diteliti meliputi kebiasaan olahraga, jenis olahraga, durasi olahraga dan frekuensi olahraga. Frekuensi olahraga diketahui berdasarkan jumlah beberapa kali contoh berolahraga dalam seminggu. Kebiasaan merokok dari responden yang meliputi jumlah rokok yang dihisap dalam sehari, lama merokok, usia awal merokok, serta keberadaan anggota keluarga yang merokok di rumah. Kebiasaan mengonsumsi alkohol meliputi jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi selama satu bulan. Data jumlah makanan yang dikonsumsi responden dikonversikan dari Ukuran Rumah Tangga ke dalam ukuran berat (gram) dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan sehingga diperoleh konsumsinya sendiri (Supariasa et al. 2002). Rumus untuk menghitung kandungan energi dan zat gizi yang dikonsumsi adalah sebagai berikut: Gij = BPj x Bddj x Kgij 100 100 Keterangan: Gij = zat gizi yang dikonsumsi dari pangan BPj = berat pangan j yang dikonsumsi (gram) Bddj = bagian yang dapat dimakan (dalam % atau g dari 100 g pangan j) Kgij = kandungan zat gizi pangan j Penghitungan kebutuhan energi berdasarkan pengeluaran energi total menggunakan angka metabolisme basal dan aktivitas fisik (FAO/WHO/UNO 2001). Pengeluaran energi tersebut dihitung berdasarkan jenis kegiatan dan alokasi waktu tiap kegiatan, yaitu dengan mengalikan lamanya masing-masing kegiatan dengan physical activity rate (PAR). Kemudian physical activity level (PAL) atau faktor aktivitas dihitung dengan menggunakan rumus: Faktor aktivitas = (Kj) (Wj) (PAL) 24

32 Keterangan: Kj = Faktor kelipatan energi kegiatan terhadap EMB (PAR) Wj = Alokasi waktu untuk kegiatan j Faktor aktivitas ini kemudian dikalikan dengan Angka Metabolisme Basal (AMB). AMB yang digunakan adalah berdasarkan Oxford equation dalam WNPG (2004) yaitu: AMB wanita usia 19-29 tahun = 13.4 BB + 517 kkal AMB wanita usia 30-60 tahun = 9.59 BB + 687 kkal Berat badan yang digunakan adalah berat badan aktual jika contoh berstatus gizi normal, dan berat badan ideal berdasarkan AKG 2004 jika contoh berstatus gizi kurang dan lebih. Rumus untuk menghitung kebutuhan energi orang dewasa adalah sebagai berikut : Kebutuhan energi = Faktor aktivitas x AMB Perhitungan tingkat kecukupan energi dilakukan dengan membandingkan konsumsi energi sehari dengan kebutuhan per hari. Tingkat kecukupan energi = Konsumsi energi aktual x 100 % Kebutuhan Perhitungan tingkat konsumsi atau tingkat kecukupan zat gizi dilakukan dengan membandingkan konsumsi energi sehari dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Tahun 2004. Tabel Angka kecukupan protein, vitamin C, dan zat besi disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Angka kecukupan protein, zat besi dan vitamin C bagi orang Indonesia (AKG 2004) Usia (tahun) Kecukupan Protein (g) Kecukupan zat besi (mg) Kecukupan vitamin C (mg) 19-29 50 26 75 30-49 50 26 75 50-64 50 12 75 Sumber: WNPG (2004) Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kecukupan protein, vitamin c, dan zat besi adalah sebagai berikut: Tingkat kecukupan zat gizi = Konsumsi zat gizi aktual x 100 % AKG Selanjutnya, status gizi contoh dihitung berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). IMT diperoleh dari perbandingan indeks antropometri berat badan (kg)

33 dibagi dengan tinggi badan kuadrat (m 2 ) (Supariasa et al. 2002). Rumus untuk menentukan indeks massa tubuh yaitu: IMT (kg/m 2 ) = Berat Badan (kg) Tinggi Badan 2 (m 2 ) Data status kesehatan yang dikumpulkan adalah kejadian pernah atau tidak pernah sakit, jenis penyakit, skor morbiditas, keluhan kesehatan, dan data tekanan darah. Skor morbitas diperoleh dengan mengalikan lama hari sakit dengan frekuensi sakit untuk setiap jenis penyakit. Skor Morbiditas = Lama hari sakit x Frekuensi Sakit Data tekanan darah contoh diklasifikasikan menurut klasifikasi yang ditetapkan oleh Chobanian et al. (2003). Klasifikasi tekanan darah disajikan pada Tabel 5 adalah sebagai berikut: Tabel 5 Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa (Chobanian et al. 2003) Kategori Tekanan Darah Sistolik (mmhg) Tekanan Darah Diastolik (mmhg) Normal < 120 < 80 Prehipertensi 120 139 80 89 Hipertensi Stadium 1 140 159 90 99 Hipertensi Stadium 2 160 100 Data kualitas udara lingkungan kerja didapatkan dengan mengukur salah satu parameter kimia yaitu kadar debu di udara. Menurut SE-01/MEN/1997 diacu dalam BSN (2004) nilai ambang batas (NAB) debu tembakau adalah 10 mg/m 3. Sementara itu, menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 persyaratan untuk suhu dan kelembaban udara dalam ruangan yaitu 18-28 o C dan 40%-60%. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan inferensia yang terdiri dari: 1. Deskriptif (Persentase rata-rata) Deskriptif statistika yang dianalisis kualitas udara di dalam lingkungan kerja, meliputi data gaya hidup, tingkat konsumsi energi dan zat gizi, status gizi, dan status kesehatan.

34 2. Inferensia Uji korelasi Pearson a. menganalisis hubungan antara umur dengan status gizi dan status kesehatan b. menganalisis hubungan antara masa kerja dengan status gizi dan status kesehatan c. menganalisis hubungan antara pendapatan per kapita dengan status gizi dan status kesehatan d. menganalisis hubungan aktivitas fisik, tingkat kecukupan energi dan zat gizi dengan status kesehatan e. menganalisis hubungan status gizi dengan skor morbiditas, tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik Uji Chi-square Uji Chi-square digunakan untuk menganalisis hubungan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan status kesehatan. Uji Regresi Linear Uji regresi linear digunakan untuk menganalisis pengaruh tingkat kecukupan energi terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan skor morbiditas sebagai variabel kontrol. Pengakategorian variabel dan kriteria dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Kategori dan kriteria untuk setiap variabel penelitian No Variabel Kategori Kriteria 1 Kadar Debu Udara (BSN 2005) 1. < NAB < 10 mg/m3 2. NAB 10 mg/m3 2 Suhu Udara (Kepmenkes No. 1405/Menkes/SK/XI/ 2002) 1. Memenuhi 2. Tidak memenuhi 18-30 o C < 18 o C dan >30 o C 3 Kelembaban Udara (Kepmenkes No. 1405/Menkes/SK/XI/ 2002) 1. Memenuhi 65-95 % 2. Tidak memenuhi < 65% dan >95% 4 Umur (WNPG 2004) 1. Dewasa muda (19-29 tahun) 2. Dewasa madya (30-49 tahun) 3. Dewasa akhir (50-64 tahun)

35 Tabel 6 Kategori dan kriteria untuk setiap variabel penelitian (lanjutan) No Variabel Kategori Kriteria 5 Pendidikan 1. Tidak tamat SD < 6 tahun (Ketentuan Peneliti) 2. SD/sederajat 6 - <9 tahun 3. SMP/sederajat 9 - <12 tahun 4. SMA/sederajat 12 tahun 5. Perguruan Tinggi > 12 tahun 6 Upah Kerja/Bulan (SK 561.4/69/2010 dalam Pramudjito 2010) 7 Pendapatan per kapita (Rp/bulan) 8 Garis Kemiskinan Propinsi Jawa Tengah 9 Garis Kemiskinan Internasioanl pada Millennium Development Goals 10 Besar Keluarga (Hurlock 1993) 1. UMR Kab. Kudus 2. < UMR Kab. Kudus 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi 1. Miskin 2. Tidak Miskin 1. Miskin 2. Tidak Miskin 1. Besar 2. Sedang 3. Kecil Rp 850 000.00 < Rp 850 000.00 P < ( x SD) ( x SD) P ( x+sd) P > (x + SD) < Rp 192 432.00 Rp 192 432.00 < 1 US$ (< Rp 8 535.00) 1 US$ ( Rp 8 535.00) 8 orang 5-7 orang 4 orang 11 Masa Kerja (MS) 1. Baru 2. Sedang 3. Lama 12 Durasi Olahraga (DO) 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi MS < ( x SD) ( x SD) MS ( x+sd) MS > ( x +SD) DO < ( x SD) ( x SD) DO ( x+sd) DO > ( x +SD) 13 Frekuensi Olahraga (FO) 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi FO < ( x SD) ( x SD) FO ( x+sd) FO > ( x +SD) 14 Kebiasaan Olahraga 1. Baik 2. Kurang Baik DO 30 dan FO 3 DO < 30 dan FO < 3

36 Tabel 6 Kategori dan kriteria untuk setiap variabel penelitian (lanjutan) No Variabel Kategori Kriteria 15 Kebiasaan Merokok a. Jumlah Rokok yang dihisap sehari (Windham et al 2005) 1. Rendah 2. Sedang 3. Berat 1-9 batang 10-19 batang 20 batang b. Lama Merokok (LM) LM < ( x SD) ( x SD) LM ( x+sd) LM > ( x +SD) c. Usia Awal Merokok (UAM) UAM < ( x SD) (x SD) UAM (x+sd) UAM > ( x +SD) 16 Kebiasan Konsumsi Alkohol Jumlah Konsumsi Alkohol (JKA) 17 Tingkat Kecukupan Energi 18 Tingkat Kecukupan Protein 19 Tingkat kecukupan vitamin C, dan zat besi (Gibson 2005) JKA < ( x SD) ( x SD) JKA ( x+sd) JKA > ( x +SD) 1. Defisit tingkat berat < 70 % AKG 2. Defisit tingkat sedang 70 79 % AKG 3. Defisit tingkat ringan 80 89 % AKG 4. Normal 90 119 % AKG 5. Lebih 120 % AKG 1. Defisit tingkat berat < 70 % AKG 2. Defisit tingkat sedang 70 79 % AKG 3. Defisit tingkat ringan 80 89 % AKG 4. Normal 90 119 % AKG 5. Lebih 120 % AKG 1. Kurang < 77 % AKG 2. Cukup 77 % AKG

37 Tabel 6 Kategori dan kriteria untuk setiap variabel penelitian (lanjutan) No Variabel Kategori Kriteria 20 Status Gizi (WHO 2005) 1. Sangat kurus < 14.9 2. Kurus 15.0-18.4 3. Normal 18.5 22.9 4. Gemuk 23.0 27.5 5. Obesitas 27.6-40.0 6. Obesitas I 40.0 21 Skor Morbiditas (Sugiyono 2009) 22 Tekanan Darah (Chobanian et al. 2003) 1. Rendah < 21.7 2. Sedang 21.7 43.34 3. Tinggi > 43.35 1. Normal <120/80 2. Prehipertensi 120/80-139/89 3. Hipertensi Stadium 1 140/90-159/99 4. Hipertensi Stadium 2 160/100 23 Frekuensi Denyut Nadi (Pearce 2006) 24 Frekuensi Pernapasan (Pearce 2006) 1. Bradikardi <60 kali/menit 2. Normal 60-80 kali/menit 3. Takikardi >80 kali/menit 1. Normal 10-20 kali/menit 2. Di atas nomal >20 kali/menit Definisi Operasional Aktivitas fisik adalah seluruh aktivitas pekerja yang dilakukan di perusahaan di tambah dengan aktivitas pekerja di luar perusahaan pada hari kerja. Besar keluarga adalah banyaknya orang yang tinggal dalam satu rumah. Contoh adalah wanita yang bekerja sebagai buruh pabrik rokok di Perusahaan Kembang Arum Bagian Produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang berada pada rentang usia 19-64 tahun. Denyut nadi adalah jumlah denyut nadi pada pergelangan tangan contoh selama satu menit. Frekuensi napas adalah kecepatan pernapasan contoh dalam satu menit. Satu kali pernapasan berarti satu kali contoh menghirup napas dan satu kali contoh mengeluarkan napas.

38 Kadar debu total di udara tempat kerja adalah jumlah debu total yang berada di udara tempat kerja dengan nilai ambang batas (NAB) 10 mg/m 3. Kebiasaan merokok adalah aktivitas individu dalam menghirup asap rokok baik secara aktif maupun pasif yang meliputi jumlah, jenis, dan lama merokok dalam sehari, usia awal merokok, serta keberadaan anggota keluaraga yang merokok di rumah. Kebiasaan olahraga adalah tingkah laku dan aktivitas seseorang dalam melakukan olahraga yang meliputi frekuensi dan durasi yang dipilih selama satu bulan terakhir. Kelembaban udara adalah kondisi kelembaban udara ruang kerja yang diukur dengan menggunakan hygrometer. Konsumsi alkohol adalah kebiasaan minum alkohol (minuman keras) contoh yang meliputi jumlah alkohol (minuman keras) yang dikonsumsi selama satu bulan dan jenis alkohol. Konsumsi energi pangan adalah jumlah dan jenis energi yang dikonsumsi pekerja dari makanan. Masa kerja adalah lamanya contoh bekerja pada bagian produksi sigaret kretek tangan (SKT) di Perusahaan Kembang Arum yang dinyatakan dalam tahun. Merokok adalah aktivitas contoh menghisap rokok baik secara aktif maupun pasif. Morbiditas adalah kejadian pernah atau tidak pernah sakit yang ditentukan berdasarkan jenis penyakit, lama sakit, frekuensi sakit, keluhan kesehatan selama satu bulan terakhir. Olahraga adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan contoh secara sengaja dan sistematis untuk mendorong, membina, dan mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial di luar aktivitas fisik yang harus dilakukannya. Pendapatan per kapita adalah total pendapatan keluarga contoh dibagi jumlah anggota keluarga. Pendidikan adalah lama pendidikan formal tertinggi yang pernah diikuti contoh. Status gizi adalah kondisi tubuh contoh yang menggambarkan kesetimbangan antara konsumsi dan kebutuhan gizi, yang ditentukan melalui perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam kg/m 3.

39 Status kesehatan adalah kondisi kesehatan yang dialami contoh, yang diukur berdasarkan kejadian sakit, skor morbiditas, keluhan kesehatan, serta tekanan darah, denyut jantung, dan frekuensi napas contoh. Suhu udara adalah kondisi suhu kering pada ruang kerja yang diukur dengan menggunakan termometer pada pukul 09.00 dan 13.00 WIB. Tekanan darah adalah banyaknya tekanan darah dalam mmhg contoh yang terdiri dari tekanan darah sistolik dan diastolik yang diukur dengan Spygnomanometer. Tekanan darah diastolik adalah tekanan pada dinding arteri dan pembuluh darah akibat mengendurnya otot jantung (tekanan pada saat jantung berelaksasi) yang diukur dengan Sphygmanometer dalam satuan mmhg. Tekanan darah sistolik adalah tekanan yang dihasilkan otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk ke dalam arteri (tekanan pada saat jantung berkontraksi) yang diukur dengan Sphygmanometer dalam satuan mmhg. Tingkat kecukupan energi adalah perbandingan antar jumlah energi dari makanan yang dikonsumsi pekerja selama sehari dengan kebutuhan berdasarkan PAL (physical activity level) dan BMR (basal metabolic rate). Tingkat kecukupan zat gizi adalah perbandingan antar jumlah protein, vitamin C dan zat besi yang dikonsumsi dengan AKG 2004.