BAB III METODE PENELITIAN. seperti situs Bank Syariah yang terkait dalam penelitian ini. Penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seperti situs Bank Syariah yang terkait dalam penelitian ini. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Aplikasi Metode VaR Dan RAROC Atas Risiko Dan Pengembalian Hasil Pada Bank Syariah Mandiri

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Resiko dan Pengembalian Hasil pada Perbankan Syariah: Aplikasi Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. /atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang didapatkan secara tidak langsung dari nara sumbernya, dengan runtun

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS KREDIT KONSUMTIF BANK X DENGAN INTERNAL MODEL CREDITRISK Gambaran Umum Kredit Konsumtif pada Bank X

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

ANALISIS RISIKO INVESTASI DEPOSITO MUDHARABAH (Studi pada Bank Syariah Mandiri Tahun )

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur,

Analisis Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia (Analysis of Financial Performance of Islamic Commercial Banks in Indonesian)

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan syariah merupakan institusi yang memberikan pelayanan jasa

PENGARUH NON PERFORMING FINANCE

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif menurut Robert Donmoyer (dalam Given, 2008: 713),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan keuangan.perekonomian suatu negara sudah sangat bergantung

BAB III METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. selama periode tahun 2008 sampai dengan Penilaian periode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

Tabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

ANALISA RISIKO DAN KEUNTUNGAN INVESTASI SAHAM BATU BARA DI BURSA EFEK INDONESIA (Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik negara-negara di dunia termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III. Metode Penellitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Profit Distribution Management. Pada variabel independen perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB V PENUTUP. likuiditas (CR) dan financial leverage (DR) terhadap profitabilitas pada perusahaan

BAB V PENUTUP. dilakukan dapat ditarik sebuah kesimpulan yaitu sebagai berikut : dan risiko operasional secara bersama sama mempunyai pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data penelitian ini diambil dari situs Bank Indonesia (http://www.bi.go.id), referensi jurnal, buku yang menunjang serta situs web lainnya yang mampu memberikan informasi terkait penelitian ini seperti situs Bank Syariah yang terkait dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan tahun bulan september 2015 hingga januari 2016. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif kuantitatif untuk mencapai tujuan dari penelitian yang mana merupakan proses analisa data dengan bedasarkan angka-angka dan perhitungan. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah tingkat risiko yang digunakan untuk memperoleh pendapatan bersih yang telah disesuaikan dengan risiko pada deposito dan pendapatan (net profit) yang diperoleh bank syariah dalam melakukan kegiaan bisnisnya yang telah disesuaikan dengan risiko pada bank syariah (BSM, BMI, BMS). C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini berjumlah 11 bank syariah yang terdaftar di Bank Indonesia hingga tahun 2015 berjalan. 41

42

43 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah sebagian dari subjek penelitian yang akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu. Kriteria dalam penelitian ini adalah Bank Syariah di Indonesia yang tergolong bank devisa dan Bank menerbitkan laporan keuangan bulanan selama 5 (lima) tahun berturut turut yaitu pada tahun 2010 2014. TABEL 3.1 KRITERIA PEMILIHAN SAMPEL No Karakteristik Jumlah Bank 1 Jumlah Populasi 11 2 Bank Syariah yang tidak tergolong bank devisa (7) 3 Bank Syariah yang tidak menerbitkan laporan (1) keuangan bulanan selama tahun 2010-2014 4 Jumlah Bank Syariah Sampel Penelitian 3 Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2014 Dari populasi sebanyak 11 bank syariah telah terpilih bedasarkan kriteria yang dibutuhkan sebanyak 3 bank syariah dengan jumlah 180 sampel selama 60 bulan.

44 D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Kepustakaan (library research) yang dilakukan untuk memperoleh data-data bank yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi literature yang terkait dengan penelitian baik melalui website resmi maing-masing bank dan website Bank Indonesia (http://www.bi.go.id), referensi jurnal, buku yang menunjang serta situs web lainnya yang mampu memberikan informasi terkait penelitian ini. E. Jenis Data Berdasarkan cara memperoleh data, jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder (secondary date). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data data kuantitatif, meliputi laporan keuangan bulanan bank umum syariah yang menjadi sampel selama periode 2010 sampai 2014. Data sekunder yang dibutuhkan tersebut diperoleh dari publikasi oleh instansi-instansi yang terkait seperti bank Indonesia dan bank syariah yang dimaksud di sampel penelitian melalui browsing pada website instansi-instansi tersebut.

45 F. Metode Analisis Data Analisis data adalah cara-cara mengolah data yang telah terkumpul untuk kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data kemudian digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Pada penelitian ini metode analisa data yang digunakan adalah sebgai berikut: 1. Analisis Statistik Empiris Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam menyusun penelitian ini adalah Metode Penelitian Empiris dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif. Kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka) yang dapat dianalisis dengan menggunakan analisis statistik (Mudrajad Kuncoro, 2004). Metodologi ini menggambarkan analisis statistik dimana penulis menghitung tingkat risiko dan pendapatan investasi deposito di Bank Syariah Indonesia (BMI, BSM, BMS) dengan menggunakan pendekatan Value at Risk (VaR) dan menghitung tingkat pendapatan yang dperoleh oleh bank syariah dari aktivitas bisnisnya (Net Profitabilitas) denga metode Risk Adjusted Return on Capital (RAROC).

46 2. Alat Analisis Penelitian ini menggunakan dua alat analisis yaitu VaR dan RAROC. Value at Risk (VaR) adalah sebuah konsep yang digunakan untuk mengukur risiko dalam risk management. Secara sederhana VaR ingin menjawab pertanyaan seberapa besar (dalam persen atau sejumlah uang tertentu) investor dapat mengalami kerugian selama waktu investasi T dengan tingkat kepercayaan sebesar α. Dari pertanyaan tersebut, secara sederhana dapat dilihat adanya tiga variabel yang penting yaitu: besar kerugian, selang waktu, dan besar tingkat kepercayaan. RAROC adalah suatu ukuran profitabilitas yang telah disesuaikan dengan besarnya risiko bahwa pengelolaan memungkinkan untuk alokasi modal, menghubungkan biaya modal dan menyangkut pada risiko kredit (credit risk), risiko pasar (market risk) dan risiko operasional (operational risk) terhadap berbagai macam transaksi, klien dan jalur usaha. Risiko menurut Hennie van Greuning dan Sonja Brajovic Bratanovic. (2009), risiko adalah Ekspresi matematis dari satu jumlah yang bersifat relatif terhadap yang lain. Ada banyak hubungan yang diharapkan dari satu titik waktu ke titik waktu yang lain. 1. Metode Pengukuran VaR Metode pengukuran bobot bersih risiko deposito mudharabah dengan pendekatan VaR dapat dijelaskan sebagai berikut:

47 1. Metode pengukuran risiko dihitung dengan estimasi persentase kerugian potensial melalui VaR nilai absolut dan nilai relatif. Nilai VaR absolut adalah kerugian terhadap nol (zero) dan nilai VaR relatif adalah kerugian yang dibandingkan dengan rata-rata nilai pengembalian hasil yang diharapkan (expected return) μ. Estimasi pendekatan VaR dapat dilihat dengan formulasi sebagai berikut: VaR (mean) = A0ασ T VaR (zero) = A0(ασ T - μt) Dimana A0 menunjukkan nilai yang dinvestasikan pada tingkat pengembalian hasil (rate of return), dalam penelitian ini A0 diasumsikan 1 juta rupiah yang mana dalam hal ini untuk mempermudah perhitungan nilai VaR, α menunjukkan distribusi standar normal, σ menunjukkan standar deviasi, T menunjukkan selang waktu dimana ditentukan dalam tahun, (sehingga dalam satu bulan menjadi 1/12) dan μ menunjukkan tingkat pengembalian hasil yang diharapkan (expected return). 2. VaR absolute dan VaR relative menggunakan metode parametric yang dikalikan dengan dua parameter quantitatif yaitu tingkat kepercayaan (confidence level) dan horizon waktu disebabkan sifat pengukurannya adalah estimasi. Tingkat kepercayaan didasarkan pada nilai distribusi standar normal (α) yang dapat dicari dari tabel kurva normal sebesar 1.65 untuk tingkat kepercayaan c 95% dan 2.33 untuk tingkat

48 kepercayaan 99%. Mengukur VaR lebih baik menggunakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi. Berbagai macam tingkat kepercayaan memberikan informasi yang berguna mengenai distribusi tingkat pengembalian hasil (return) dan kerugian esktrim potensial. Confidence # of Standard Deviations (σ) 95% (high) -1,65 x σ 99% (really high) -2,33 x σ Sumber: D. Harper, tahun 2004. 3. Tingkat pengembalian hasil yang diharapkan (expected return) digunakan untuk mengukur rata-rata estimasi atau perkiraan dari distribusi probabilitas yang diperoleh dari pendapatan nilai bagi hasil (return) deposito mudharabah. Terkait dengan penelitian ini, tingkat pengembalian hasil yang diharapkan dihitung dari variabel nilai ratarata equivalent rate atau distribusi pendapatan bagi hasil deposito mudharabah dari periode bulanan dalam setahun (tahun 2010-2014). 4. Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar standar deviasi dari pengembalian hasil, maka semakin besar variabel dari pengembalian hasil dan semakin tinggi risiko dari investasi tersebut. Hal ini dapat digunakan sebagai ukuran absolut dari variabilitas pengembalian hasil. Dalam aplikasi penelitian ini, risiko investasi deposito mudharabah dapat dilihat secara total (total risk) melalui standar deviasi. Dimana standar deviasi mengukur persentase ukuran jarak atau fluktuasi dari variabel rata-rata nilai pengembalian hasil

49 yang diharapkan. Pada aplikasinya, standar deviasi adalah jumlah kuadrat variabel nilai equivalent rate (distribusi pendapatan bagi hasil deposito mudharabah) (Xi) dikurangi variabel nilai rata-rata (mean) equivalent rate bagi hasil deposito mudharabah (Xi) dibagi jumlah periode waktu (N) bulanan dalam setahun (2010-2014). 2. Metode Pengukuran RAROC Pengembalian hasil (return) adalah suatu laba bersih (netprofit) dalam ukuran presentase yang diperoleh dari suatu produktifitas dan pemanfaatan usaha Bank Syariah (BSM, BMI, BMS) yang diukur berdasarkan perbandingan tingkat keuntungan yang telah disesuaikan dengan besarnya risiko (risk adjusted return) dan modal yang telah disesuaikan dengan besarya risiko (risk adjusted capital). Metode pengukuran bobot bersih pengembalian hasil investasi di (BSM, BMI, BMS) dengan pendekatan RAROC dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Rasio RAROC menguji faktor risk adjusted return (RAR) dengan risk adjusted capital (RC). Dalam rasio ini, besarnya tingkat keuntungan dan modal telah disesuaikan dengan besarnya risiko, sehingga hal tersebut dapat memberikan penjelasan mengenai net profitability. Dalam perhitungan RAROC digunakan beberapa variabel yaitu variabel rata-rata keuntungan yang dihasilkan dari selisih antara jumlah penerimaan (total revenue) dengan jumlah biaya (total cost), variabel kerugian terekspektasi atau rata-rata kerugian (expected loss) dan

50 variabel rata-rata kerugian terburuk atau maksimum (worst case loss). Secara keseluruhan, perhitungan pendekatan RAROC dapat dirumuskan sebagai berikut: RAROC = Risk Adjusted Return TR TC EL + Loan assets Risk or Capital at Risk WL EL Dimana Risk Adjusted Return (RAR) menunjukkan pengembalian hasil yang disesuaikan dengan besarnya risiko dan Risk Capital (RC) menunjukkan besarnya modal yang disesuaikan dengan besarnya risiko. 2. Risk Adjusted Return (RAR). Pada variabel Risk Adjusted Return (RAR) menunjukkan adanya misleading (maksudnya kesalahan utama suatu strategi yang digunakan untuk mempercepat pembayaran utang atau penagihan untuk mengantisipasi pergerakan nilai tukar mata uang). Bankers Trust memasukkan kalkulasi aktual bahwa kegagalan pembayaran (defaults) kemungkinan terjadi pada debitur atau pihak yang menerima kucuran kredit. Namun demikian, Bankers Trust perlu mengurangi rata-rata kerugian (expected loss) dan ketentuan pengembalian hasil (deterministic return) pihak yang menerima kucuran kredit. Jika expected loss dapat diketahui maka tidak akan melibatkan suatu risiko. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui seberapa besar bobot bersih variabel RAR, ada tiga variabel untuk mengukur RAR yaitu variabel jumlah penerimaan (total revenue),

51 variabel jumlah biaya (total cost) dan variabel rata-rata kerugian (expected loss). Secara keseluruhan TR, TC dan EL dapat dirumuskan sebagai berikut: RAR = TR TC EL...(1) Dimana: RAR : Risk Adjusted Return TR TC EL : Total Revenue : Total Cost : Expected Loss 1) Total Revenue (TR) dan Total Cost (TC) menunjukkan tingkat efisiensi, tingkat keuntungan, atau kerugian dan tingkat output yang optimal. Keuntungan atau profit merupakan selisih antara TR dengan TC atau diformulasikan dengan (μ = TR TC). Jika TR > TC maka terdapat keuntungan, jika TR < TC maka terdapat kerugian dan jika TR = TC maka impas (break even). Dalam penelitian ini, dimana selisih antara TR dengan TC menunjukkan rata-rata keuntungan atau kerugian Bank Syariah (BSM, BMI, BNI Syariah) yang diukur melalui variabel Laba Sebelum Pajak (earning before tax). 2) Expected Loss (EL) adalah rata-rata statistik (mean) ramalan tingkat kerugian yang disebabkan oleh kelalaian pada pihak yang menerima pinjaman kredit, kerugian nilai modal dan permasalahan operasional. Dalam aplikasi penelitian ini,

52 expected loss (EL) adalah variabel Pembiayaan Non Lancar (Non Performing Financings) pada Bank Syariah (BSM, BMI, BMS) dari periode bulanan dalam setahun (tahun 2010-2014). 3. Risk Capital (RC). Risk Capital adalah modal yang diperlukan untuk menutupi kebutuhan apabila menghadapi suatu masalah karena risiko menjadi kenyataan. Validitas Risk Capital dipertimbangkan terhadap sesuatu yang lebih buruk daripada pembayaran rata-rata kerugian (expected loss). Dimana RC menunjukkan besarnya modal yang disesuaikan dengan risiko. Ada dua variabel untuk mengukur RC yaitu variabel kerugian terburuk atau maksimum (worst case loss) dan variabel rata-rata kerugian dari pinjaman kredit (expected loss). WL dan EL dapat dirumuskan sebagai berikut. RC = WL EL Dimana: RC : Risk Capital WL : Worst Case Loss EL : Expected Loss Variabel Worst Case Loss (WL) menunjukkan kemungkinan besar kerugian terburuk atau maksimum. Dalam penelitian ini, WL diukur melalui variabel rata-rata maksimum atau terburuk dari Pembiayaan Non-Lancar (NPF) pada Bank Syariah (BSM, BMI, BMS) dari periode bulanan dalam setahun (tahun 2010-2014). Namun demikian, warst case loss diestimasi dengan tingkat kepercayaan (confidence

53 level c) yang telah ditentukan. Jika confidence level 95%, hal tersebut terdapat probabilitas atau peluang sebesar 5% bahwa kerugian aktual (actual loss) akan melebihi modal ekonomis (economic capital). Suatu kerugian yang tidak ditutup dengan confidence level merupakan risiko bencana besar (catastrophic risk) yang dihadapi oleh perusahaan. Estimasi WL terhadap confidence level dapat dirumuskan sebagai berikut: Sumber: Murry R. Spiegel dan Larry J. Stephens, tahun 2004. Dimana : WL = EL + Zcσ N WL EL Zc : Expected loss : Average NPL : Tingkat kepercayaan : Standar deviasi N : Jumlah nilai Dalam penelitian ini, confidence level yang dihasilkan adalah 95% dari nilai Zc =1.96 (lihat tabel statistik). Standar deviasi digunakan untuk mengukur kerapatan jarak atau fluktuasi dari suatu nilai variabel rata-rata (mean) kerugian atau expected loss(el). Pada aplikasinya, standar deviasi diukur pada variabel rata-rata NPF Bank Syariah (BSM, BMI, BMS) dari periode bulanan dalam setahun (tahun 2010-2014).

54 Analisis data dalam penelitian ini diperkerjakan dengan pendekatan kuantitatif. Pengujian statistik perhitungan VaR menggunakan tingkat kepercayaan c 99% dan perhitungan RAROC dengan tingkat kepercayaan c 95%. Dalam penelitian ini, untuk memudahkan perhitungan VaR dan RAROC meliputi rata-rata tingkat pengembalian hasil yang diharapkan (expected return), rata-rata kerugian (expected loss), rata-rata kerugian terburuk (worst case loss) dan standar deviasi.