Pedal Thresher dan Pedal Thresher Lipat

dokumen-dokumen yang mirip
Rancang Bangun Mesin Perontok Padi (Paddy Thresher) dalam Upaya Peningkatan Kualitas dan Efisiensi Produksi Beras Pasca Panen

Mesin Perontok Padi Thresher **)

Gambar 15. Gambar teknik perontok padi hasil rancangan (O-Belt Thresher) 34

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

REKAYASA ALSINTAN PERONTOK PADI HOLD ON TIPE STRIPPING RASPBAR

I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI

Kode Produk Target : 1.3 Kode Kegiatan :

1. PENDAHULUAN. Gambar 1. Bagan tahapan panen padi Tradisional. Gambar 2. Bagan tahapan panen padi Modern

N A S K A H B U K U ( ) Teknologi Mekanisasi Mesin Perontok Padi (THRESHER) Oleh : Koes Sulistiadji, Haryono, Joko Pitoyo, Novi Sulistyosari

RANCANG BANGUN DAN UJI TEKNIS ALAT PERONTOK PADI SEMI MEKANIS PORTABEL

BUKU ALAT dan MESIN (alsin) PANEN DAN PERONTOKAN PADI DI INDONESIA

50kg Pita ukur/meteran Terpal 5 x 5 m 2

RANCANG BANGUN MESIN PERONTOK PADI BERMOTOR TIPE LIPAT MENGGUNAKAN DRUM GIGI PERONTOK TIPE STRIPPING RASPBAR

MESIN PANEN PADI TIPE SISIR (IRRI STRIPPER GATHERED SG

Gambar 14. Grafik Jumlah Butir per Malai pada Beberapa Varietas Padi

ALAT DAN MESIN PANEN HASIL PERTANIAN drh. Saiful Helmy, MP

PERANCANGAN ULANG MESIN PERONTOK PADI PORTABLE

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

MAKALAH MENGGAMBAR TEKNIK MESIN PEMANEN PADI (REAPER) TIPE PISAU BERGERIGI GERAK BOLAK BALIK EMPAT ALUR PEMOTONGAN

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

Membuat Parut Listrik Sederhana MEMBUAT PARUT LISTRIK SEDERHANA (KOMPETENSI DASAR PERBANDINGAN) Oleh : Sutaji Pratomo. 1 x 2.

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

MITRA BALAI INDUSTRI PUSAT TEKNOLOGI SARANA PERTANIAN mitrabalaiindustri.wordpress.com / mitrabalaiindustri.webs.com

PANEN DAN PASCA PANEN PADI

Kriteria Roda Besi Standar Roda Besi Modifikasi Roda Besi Lengkung. Bahan Pembuat Rim Besi Behel Ø 16 mm Besi Behel Ø 16 mm Besi Behel Ø 16 mm

ALAT DAN MESIN PANEN PADI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

POMPA TALI 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN 4. PERALATAN

Mesin Pemanen Jagung Tipe mower

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika

Masa berlaku: Alamat : Situgadung, Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang Februari 2010 Telp. (021) /87 Faks.

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. dalam mendukung performa kendaraan. Karena, sistem pemindah tenaga atau

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

TINJAUAN PUSTAKA A. GEBOT (PAPAN PERONTOK PADI)

IV. ANALISA PERANCANGAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (ingot) yang diperoleh dari hasil pengolahan biji logam. Biji logam

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

Pertemuan ke-14. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai media untuk menanam padi. memprihatinkan, dimana negara Indonesia yang memiliki lahan yang cukup luas

BAB II LANDASAN TEORI

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

Oleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN MANUFAKTUR MESIN PENGADUK MEDIA TANAM JAMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. stand cutting Turbocharger sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan Alat : Klaten

Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20

PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

Jember, Juli, 2011 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2011] Rokhani Hasbullah 1), Riska Indaryani 1) Abstrak

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

MODIFIKASI ALAT PERONTOK PADI TIPE HAMMER THRESHER [Modification of Rice Thresher-Hammer thresher Type]

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

INOVASI DESAIN MESIN PERONTOK PADI UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS HASIL PANEN

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

Jumlah serasah di lapangan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

DESAIN MESIN PERTANIAN SERBAGUNA BERDASARKAN MODEL MESIN PERONTOK PADI KONVENSIONAL

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

III. METODE PENELITIAN

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KINCIR AIR PEMBANGKIT LISTRIK (PLTA SEDERHANA)

BAB I PENDAHULUAN. yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

BAB III METODE PEMBUATAN

Transkripsi:

Pedal Thresher dan Pedal Thresher Lipat Oleh : KOES SULISTIADJI **) BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 2009 **) Perekayasa Madya pada BBPMektan, Serpong

Pedal Thresher dan Pedal Thresher Lipat : Thresher jenis pedal ini mempunyai konstruksi sederhana, dapat dibuat sendiri oleh petani, dan cukup dioperasikan oleh satu orang. Pada umumnya hanya dipakai untuk merontok padi. Thresher jenis pedal ini tidak dikatagorikan sebagai mesin karena tidak menggunakan sumber tenaga penggerak enjin. Komponen bahan pembuatannya antara lain : 1. Poros belakang roda sepeda. 6. Kayu reng dan paku 2. Sproket gir (free whell) roda sepeda. 7. Plat seng atau triplek 3. Rantai roda sepeda 8. Besi begel diam. 10 s/d 12 mm 4. Ban dalam roda sepeda 9. Papan Kayu 5. Paku panjang 8 mm Bahan-bahan tersebut dapat merupakan bahan-bahan bekas, dan bila dipakai bahan yang masih baru, maka biaya bahan akan menjadi 3 kali lipat. Umumnya dioperasionalkan secara stationer Spesifikasi Pedal Thresher (gambar 1) : 1. Mampu meghemat tenaga dan waktu 2. Kebutuhan operator 1 (satu) orang 3. Mudah dioperasikan dan akan mengurangi susut tercecer 4. Kapasitas kerja : 75 kg hingga 100 kg per jam Jenis dari Pedal Thresher yang lainnya yaitu yang terbuat dari logam metal, dan mempergunakan transmisi roda gigi langsung yang dilengkapi dengan Free Whell. 1

Kecepatan putar drum Thresher jenis ini dapat mencapai diatas 150 rpm dan sangat effisien dalam kinerjanya, dengan beberapa kali injakan pada pedal akan mampu menghasilkan moment inertia yang sangat besar pada free wheel nya, sehingga kapasitas kerja mencapai diatas 100 kg/jam tergantung kepada kemampuan operator saat pengumpanan. Pedal Thresher Lipat Pedal Thresher Lipat mempunyai prinsip kerja dengan pedal thresher stationer, berbeda hanya pada komponen kerangka yang dapat dilipat sehingga mudah dibawa ke tengah lapangan (sawah) Gambar 1 b : Thresher Lipat pada posisi sedang dilipat Gambar 1 c : Thresher Lipat pada posisi Sedang tidak dilipat (siap beroperasi) Pedal thresher lipat ini diciptakan pada tahun 1984, dimaksudkan untuk mengatasi besarnya susut tercecer akibat perontokan padi menggunakan cara Gebot, kemampuan kerjanya dapat mencapai 120 kg/jam hanya dengan satu orang operator. Bentuknya sederhana, bahan terdiri dari Pipa, Kayu, Kawat, dan Plastik tenda, dan dapat bebas difabrikasi menggunakan bahan bekas atau bahan baru, dengan memanfaatkan gir roda belakang speda beserta rantainya yang bersifat Free Wheel, sekali pedal ditekan, drum perontok akan terus berputar karena dilengkapi dengan pemberat eksentrik. Mekanisme kerangkanya mirip dengan kursi lipat, sedangkan mekanisme pedalnya mirip dengan pedal pada mesin jahit (tipe kaki) 2

SPESIFIKASI 1. Tipe : Manual (Lipat) 2. Kapasitas Kerja : 60 90 kg/jam 3. Demensi Panjang = 1009 mm Lebar = 112 mm Tinggi = 146 mm Diameter drum = 350 mm 4. Gigi Perontok = Sirip Kawat bentuk kerucut 5. Bobot : 10 kg 6. Tenaga penggerak : Pedal 7. Operator : 1 orang Bagian utama thresher padi pedal model lipat terdiri dari : 1. Rangka utama, terdiri dari dua rakitan kerangka membentuk huruf U, terbuat dari bahan konstruksi pipa besi yang dikaitkan pada posisi tertentu sebagai titik putar antara kedua rakitan kerangka tersebut. 2. Silinder perontok, terbuat dari bahan papan kayu (berbentuk lingkaran diameter 40 cm) di sisi kiri dan kanan serta kisi-kisi kayu tebal 30 mm lebar 50 mm sebagai tempat kedudukan gigi perontok berbahan besi beton atau kawat diameter 5 mm berbentuk huruf "V" terbalik. 3

3. Sistim penyalur daya putaran, yang terdiri dari as bagian belakang roda sepeda lengkap dengan gir (free-wheel sprocket). As dipotong pada bagian tengah dan as dalam disambung dengan besi beton Ø 10 mm sepanjang lebar silinder perontok, sedangkan potongan as bagian luar yang tanpa gir dipasang pada titik pusat bagian luar papan silinder perontok sebelah kiri dan potongan as bagian luar yang dilengkapi dengan gir dipasangkan di sebelah kanan. 4. Tuas pedal, terbuat dari pipa besi dilengkapi dengan papan pedal di salah satu ujung pipa dan ujung pipa yang lain dikaitkan pada salah satu ujung rantai sepeda yang dilingkarkan pada bagian atas gir, sedangkan ujung rantai yang lain disambung dengan karet bekas ban dalam sepeda yang selanjutnya bagian ujung lain dari karet ban diikatkan pada kerangka di dekat papan pedal. 5. Papan penyalur gabah, terbuat dari kayu lapis tebal 9 mm dengan kerangka terbuat dari besi beton Ø 8 mm dan papan ini juga berfungsi sebagai penahan kedua kerangka utama pada saat alat dibuka atau diberdirikan. 4

6. Penutup dan meja/tatakan, bisa dilepas dari rangka utama dan dilipat seperti kipas atau seperti kanvas penutup atas pada kendaraan becak. Penutup terbuat dari bahan lembaran plastik yang dijahitkan pada bilah bilah plat strip. 5

7. Roda, bisa dipasang atau dilepas dari rangka utama terbuat dari kayu silinder Ø 120 mm panjang 200 mm dengan as dari besi beton yang dikaitkan ke garpu dan rangka pipa besi. Pedal Thresher tipe Raspbar. Bentuk dan konstruksinya mirip dengan Pedal Thresher Lipat, berbeda di bagian gigi drum perontoknya (tipe Raspbar) dan tenaga penggeraknya yaitu enjin bensin 2HP. Konsep perancangan yang dipakai adalah konsep perancangan Pedal Thresher lipat, dengan menggunakan enjin penggerak motor bensin 41 cc, 7000 rpm dan drum perontok raspbar menggunakan karet ban bekas. Mahalnya harga mesin perontok yang beredar di pasaraan saat ini pada umumnya dipengaruhi oleh mahalnya harga enjin penggerak, tujuan rancang bangun 6

perekayasaan mesin perontok padi Hold On type Stripping Raspbar agar memenuhi kriteria : (a) Konstruksi Sederhana, (b) Bahan tersedia di pasaran lokal, (c) Mudah dioperasikan, dan (d) Harga terjangkau oleh petani terutama petani klas menengah kebawah dan mampu untuk merontok padi varietas ulet dan tidak menutup kemungkinan untuk mampu merontok tanaman biji-bijian lembut semacam : Shorgum, Gandum, dan Jemawut. SPESIFIKASI MESIN PERONTOK TIPE STRIPPER RASPBAR 1. Penggerak : 2 Tak, 2 HP / 6.500 rpm, motor bensin. 2. Kapasitas Kerja : 100 kg/jam 3. Kebutuhan Tenaga : 2 3 orang 4. Dimensi - Panjang : 900 mm - Lebar (baki tertutup) : 1120 mm - Tinggi (baki tertutup) : 1.300 mm 5. Berat Termasuk Engine : 36 kg Biaya pokok perontokan Mesin Perontok Tipe Stripper Raspbar Rp.72,- per kg, masih lebih murah dibanding perontokan secara manual (gebot) yang di Provinsi Jawa Barat berlaku tarip bawon (1:7), dengan asumsi harga gabah diatas Rp.1000,- per kg, maka penyetaraan tarif bawon adalah diatas (1/ 8 x Rp. 1000,-) = Rp. 125,- per kg. ----- KS ----- 7