SAMBUTAN KETUA SENAT AKADEMIK ITB Dies Natalis ke-55 Aula Barat-Institut Teknologi Bandung, Senin 3 Maret 2014

dokumen-dokumen yang mirip
SAMBUTAN KETUA SENAT AKADEMIK ITB Dies Natalis ke-56 Aula Barat Institut Teknologi Bandung, Senin 2 Maret 2015

SAMBUTAN KETUA SENAT AKADEMIK ITB Pertemuan Awal Semester II 2012/2013 Aula Timur Institut Teknologi Bandung 18 Januari 2013

SAMBUTAN KETUA SENAT AKADEMIK ITB Pertemuan Awal Semester II 2013/2014 Aula Barat Institut Teknologi Bandung 24 Januari 2014

PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM PERSPEKTIF PERGURUAN TINGGI RISET

Sambutan Rektor ITB pada Wisuda Lulusan ITB MEMANTAPKAN AKUNTABILITAS DAN MUTU ITB

PIDATO KETUA SENAT AKADEMIK. Peran dan Tanggung Jawab Senat Akademik Menjembatani Retorika Pendidikan Tinggi dengan Realita

MEMULAI KARIR BERBASIS KEJUJURAN DARI PENDIDIKAN DI ITB

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017

PIDATO KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PERPUSTAKAAN NASIONAL KE-31

Sambutan Rektor ITB pada Wisuda Lulusan ITB ITB MENUJU AKUNTABILITAS PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA. Sasana Budaya Ganesha, Kampus ITB, 21 Juli 2007

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 023/SK/K01-SA/2002 TENTANG HARKAT PENDIDIKAN DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Puji syukur kehadirat Allah SWT, kita berkumpul dalam rangkaian acara ITB

SURAT EDARAN Nomor: 468/B/SE/2017

SAMBUTAN REKTOR ITB pada PERESMIAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU ITB TAHUN AKADEMIK 2006/2007 Sasana Budaya Ganesa, Kampus ITB, 16 Agustus 2006

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : ; Fax :

DRAFT RENCANA STRATEGIS

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

Belajar Dari Sejarah Menjawab Tantangan

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

SAMBUTAN REKTOR. Malang, Maret 2015 a.n. Rektor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, TTD. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Sambutan Menteri Keuangan Acara Wisuda Politeknik Keuangan STAN Tahun 2016 Sentul International Convention Center 19 Oktober 2016

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL SENIN, 2 MEI 2016

PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 001/P/I1-MWA/2014 TENTANG

SAMBUTAN REKTOR ITB pada PERESMIAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU ITB TAHUN AKADEMIK 2010/2011 ITB SEBAGAI KAMPUS PEMBINAAN PARA CALON PEMIMPIN BANGSA

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

REVOLUSI MENTAL DAN PENDIDIKAN PASCASARJANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

MEMANTAPKAN RAMBU SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN KEGIATAN AKADEMIK ITB. Oleh: Djoko Santoso, DR., Ir., M.Sc. Profesor dan Ketua Senat Akademik ITB

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

S1 Manajemen. Visi. Misi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian

PENDIDIKAN PASCASARJANA DAN KNOWLEDGE SOCIETY

PIDATO REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO WISUDA DIPLOMA, SARJANA DAN PASCASARJANA. KAMIS, 8 Februari 2018

KEBIJAKAN NORMATIF HUBUNGAN ANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN ALUMNI DAN DENGAN IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

Sambutan. Pada Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan. Republik Indonesia ke Agustus 2017 INDONESIA KERJA BERSAMA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI BAKTI RIMBAWAN TAHUN Jakarta, Senin, 18 Maret 2013

MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RENCANA KERJA NOMINE CALON REKTOR ITB MEMANDU ITB MENUJU THE CENTER OF EXCELLENCE II. PERSPEKTIF SEBAGAI NOMINE CALON REKTOR

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak bangsa untuk taat kepada hukum (Azizy, 2003: 3).

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

Pidato Ketua Senat Akademik ITB Pada Peringatan Dies Natalis ke-49 ITB

Bergerak Bersama Menuju Profesionalisme Pustakawan. Anastasia Tri Susiati Pustakawan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

STANDAR PENGABDIAN MASYARAKAT

VISI MISI MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : ; Fax :

Dokumen Kurikulum Program Studi : Teknik Mesin

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-47 PROVINSI SULAWESI TENGAH RABU, 13 APRIL 2011

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

SAMBUTAN REKTOR PADA PELANTIKAN/PENGAMBILAN SUMPAH DOKTER BARU PERIODE

GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTE& Oleh: NUR ROHMAH MUKTIANI, MPd. NIP

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

DIREKTORAT PENELITIAN. Heading UNIVERSITAS GADJAH MADA. Place your message here. For maximum impact, use two or three sentences.

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Dokumen Kurikulum Program Studi : Aeronotika dan Astronotika

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 002/SK/MWA-UI/2008 TENTANG NORMA UNIVERSITAS RISET. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

TUJUAN Dalam rangka melaksanakan misi dan pencapaian visi PS MTM Universitas Lampung, maka ditetapkan tujuan Program Studi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Evaluasi Diri ITB sebagai Universitas Kelas Dunia

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

WALIKOTA BANDUNG SAMBUTAN WALIKOTA BANDUNG PADA ACARA PERINGATAN PIDATO BUNG KARNO 1 JUNI 1945 YANG DIRANGKAI DENGAN BICARA BUKU BERSAMA WAKIL RAKYAT

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pe

Sambutan Presiden RI pd Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi, di Jakarta, 25 Apr 2014 Jumat, 25 April 2014

PEDOMAN Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan FOR/SPMI-UIB/PED

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh tahun 2013, Jakarta, 24 Februari 2013 Minggu, 24 Pebruari 2013

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelembagaan karena penganggaran berguna untuk membuat. dan aktivitas SKPD dan kelembagaan tersebut.

RAKERNAS III JKPI TAHUN 2013 DI KOTA BLITAR

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

U N I V E R S I T A S N E G E R I G O R O N T A L O

Sertifikasi AUN-QA, UNAIR Utamakan Kualitas Pendidikan

Universitas Andalas sebagai perguruan tinggi negeri yang memberikan jasa pendidikan mengemban misi sebagai berikut:

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BEBERAPA MASALAH DAN KEBIJAKAN PUBLIK TENTANG INFRASTRUKTUR: TINJAUAN DARI PERSPEKTIF ILMU EKONOMI

SAMBUTAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN KE-69 REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 2014

Pandangan MGB mengenai Model Masyarakat Akademik dan Sistem Governance ITB

Administrasi Perpajakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

Transkripsi:

1 SAMBUTAN KETUA SENAT AKADEMIK ITB Dies Natalis ke-55 Aula Barat-Institut Teknologi Bandung, Senin 3 Maret 2014 Adalah suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi saya dapat berdiri di sini mewakili Senat Akademik ITB, untuk memperingati Dies Natalis Insitut Teknologi Bandung yang ke 55 yang jatuh pada tanggal 2 Maret 2014 kemarin. Hari ini, di Aula Barat yang legendaris ini, kita bersama-sama menjadi saksi atas pencapaian ITB yang luar biasa sejak didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1920 dengan nama Technische Hoogeschool (TH)te Bandoeng, yang kemudian pada tahun 1959 oleh pemerintah Indonesia dinamai Institut Teknologi Bandung. Sepanjang sejarahnya sejak tahun 1920, ITB telah tumbuh sebagai institusi pendidikan tinggi yang amat prestisius, dikenal dan dirasakan keberadaannya secara nasional dan internasional. Hingga saat ini, ITB telah banyak menyumbangkan berbagai pemikiran strategis dan karya, yang besar peranannya dalam pembangunan dan peningkatan daya saing bangsa. Kita ketahui bersama bahwa sejak awal pendiriannya sampai sekarang, ITB telah menghasilkan alumni yang mempunyai pengetahuan, profesionalisme dan kepemimpinan yang memungkinkan mereka menempati berbagai posisi strategis dalam berbagai bidang.mulai dari industri dan swasta, penelitian, pendidikan tinggi, politik dan pemerintahan serta berbagai peran penting yang ditorehkan oleh alumni ITB yang bekerja di manca negara.juga tidak sedikit alumni ITB yang dikenal sebagai entrepreneur handal dalam berbagai bidang. Sementara kita patut dan boleh berbangga akan pencapaian ITB sejak pendiriannya hingga saat ini, yang bila kita hitung sejak jaman Belanda pada tahun 1920 hingga sekarang, berarti sudah 94 tahun; adalah penting sekali kita melihat tantangan masa kini dan melihat ke depan. Dengan tidak melupakan masa lalu, lessons learned and good practices, kita jaga dan pelihara semua hal baik dari masa lalu, juga terus berprestasi dan berinovasi agar ITB selalu bisa menjadi lebih baik.khusus tentang hal ini dandengan waktu yang singkat, ijinkan saya menyampaikan dua hal yaitu tantangan yang berkenaan dengan aspek ekonomi dan tantangan yang berkenaan dengan aspek sosial serta bagaimana sebaiknya pendidikan tinggi menyikapi hal tersebut. Pendidikan tinggi pada masa kini, pada abad 21, tidak lagi merupakan pendidikan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan permasalahan yang ada sehari hari, tetapi lebih dari itu. Pendidikan pada masa kini adalah wahana untuk meningkatkan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta berperan penting bagi kemajuan suatu bangsa dalam arti kompetitif secara ekonomi. Hal ini berlaku hampir di seluruh dunia. 2 Seperti kita ketahui bersama, Indonesiasejak tahun 2003, termasuk kategori sebagai negara berpenghasilan menengah secara ekonomi (middle income country). Lebih lanjut, bila kita mencermati hasil kajian McKinsey Global Institute pada tahun 2012, antara lain memperkirakan bahwa Indonesia pada tahun 2030 akan masuk jajaran 10 negara perekonomian dunia, mengalahkan negara maju berpenghasilan tinggi seperti Jerman dan Inggris. Ini merupakan perkiraan yang amat menggembirakan, sekaligus tantangan dan peluang yang luar biasa. Bagi kita di pendidikan tinggi, bagaimana kita bersikap, bagaimana kita mempersiapkan lulusan agar siap berkompetisi dalam sistem ekonomi baru yang tidak lagi didasarkan pada kekayaan sumber daya alam serta upah buruh yang murah tetapi kepada kreativitas penciptaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Tantangan ini tidak mudah dijawab karena Indonesia adalah negara besar, jumlah penduduk yang besar dengan segala permasalahannya, termasuk permasalahan yang kita paham betul yaitu disparitas kualitas pendidikan, mulai pendidikan dasar, menengah sampai pendidikan tinggi, yang pasti mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kita. Walaupun demikian, dengan segala kendala yang ada ternyata pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum dalam lima tahun terakhir menunjukkan kinerja yang baik dan diakui dunia internasional, bahkan pertumbuhannya dianggap sebagai salah satu yang paling cepat. Tetapi kecenderungan positif secara ekonomi ini juga bisa membahayakan untuk jangka panjang. Karena kita harus bisa berubah dari pertumbuhanresource driven yang bergantung kepada buruh murah dan modal besar, kepada pertumbuhan ekonomi yang berbasis kepada produktivitas tinggi dan inovasi. Bila hal ini tidak dilakukan, Indonesia dapat masuk kedalam apa yang disebut dengan middle income trap, yaitu suatu keadaan dimana ekonomi suatu negara tidak dapat tumbuh lebih tinggi lagi. Sebenarnya hal yang dikhawatirkan ini tidak unik di Indonesia saja, banyak juga negara lain yang menghadapi masalah seperti Indonesia yaitu beberapa negara di Asia seperti China dan Thailand dan negara di Amerika Latin seperti Brazil dan Peru. Salah satu cara, agar negara bisa naik kelas dari negara berpenghasilan menengah ke negara berpenghasilan tinggi, adalah melalui pendidikan, termasuk atau terutama pendidikan tinggi. Hal ini sudah dilakukan dan dibuktikan oleh Korea Selatan dengan cara membangun sistem pendidikan berkualitas tinggi. Adanya lingkungan yang merangsang dan menumbuhkan kreativitas yang memungkinkan terciptanya berbagai terobosan (breakthrough) dalam sains dan teknologi yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

3 Pendidikan yang berkualitas adalah kunci keberhasilan Korea Selatan.Terinspirasi oleh keberhasilan Korea Selatan, dalam beberapa rapat di Komisi IV Senat Akademik, yaitu Komisi Penelitian dan Pengembangan Keilmuan, sewaktu merancang kebijakan Riset ITB,. Prof. Mulyo Widodo dari FTMD yang mempunyai banyak pengalaman dan pengetahuan tentang kemajuan Korea Selatan yang didukung oleh peran dan kerja sama antara Universitas dan Industri, mengingatkan kita bahwa dengan modal insani yang luar biasa,hasil penelitian yang aplikatif serta jejaring yang luas, ITB dapat juga berkontribusi, tentu saja bersama dengan pihak lain agar Indonesia bisa naik kelas secara ekonomi dan tidak masuk ke dalam middle income trap. Sebagai ilustrasi dimana menurut saya, ITB bisa lebih banyak berkontribusi untuk memperbaiki permasalahan industri di Indonesia, dapat dibaca berita di harian Kompas pada tanggal 18 Februari 2014, yang melaporkan bahwa teknologi industri manufaktur di Indonesia sudah uzur yang salah satu akibatnya adalah amat boros dalam penggunaan energi. Adanya kontribusi ITB terhadap pengembangan industri nasional akan dapat secara nyata memperlihatkan manfaat yang lebih luas dari Pendidikan Tinggi, sebagai public good. Tantangan lain yang harus kita hadapi sebagai insan akademik di pendidikan tinggi adalah tantangan yang berhubungan dengan aspek sosial dan budaya, yaitu permasalahan yang ada di Indonesia sekarang. Antara lain hal yang berkaitan dengan kesenjangan sosial, maraknya korupsi, toleransi yang rendah akan adanya perbedaan yang ada di masyarakat, serta praktek demokrasi yang ada, termasuk pemahaman yang kurang tentang ideologi Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini juga nampaknya disinggung oleh Daoed Joesoef, mantan Mendikbud, yang menyatakan keprihatinannya tentang misi perguruan tinggi kita dalam harian Kompas 18 Februari 2014. Beliau antara lain menyatakan bahwa dari komunitas kampus diharapkan muncul berbagai ide pencerahan dan solusi terhadap berbagai masalah yang makin memprihatinkan dengan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebenarnya kekhawatiran Daoed Joesoef juga merupakan kekhawatiran beberapa penggiat pendidikan tinggi di negara maju, terutama di Amerika Serikat. Mereka melihat pendidikan tinggi sekarang terlalu menekankan kepada bagaimana mengajarkan mahasiswa dan menghasilkan lulusan yang secara ekonomi produktif dan bukan menghasilkan lulusan yang dapat berpikir secara kritis dan menjadi warga negara yang mempunyai empati dan berpengetahuan (Nussbaum, 2010). Lebih lanjut Martha Nussbaum (2010), seorang Profesor Filsafat, Hukum dan Etika dari University of Chicago, USA, dalam bukunya Not for Profit dengan mengacu kepada filsafat pendidikan Rabindranath Tagore dan juga John Dewey; secara khusus menyatakan bahwa pendidikan tinggi seperti itu tidak mempunyai soul atau

4 roh. Pendidikan seperti itu dapat menggerogoti kemampuan kita untuk melihat orang lain sebagai manusia (human being) dan bukan sebagai objek, juga dapat mengurangi kemampuan kita untuk berempati terhadap pihak pihak yang terpinggirkan dan berbeda, serta dapat merusak kemampuan kita dalam menangani permasalahan global yang kompleks dan multidimensi. Untuk Indonesia, nampaknya hal ini relevan, apalagi bila mencermati keadaan seperti sekarang dengan begitu banyaknya permasalahan yang ada yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.bahwa ITB bersama dengan universitas lainnya di Indonesia harus melakukan aktivitas pendidikan dan penelitian untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang sains, teknologi dan rekayasa, tidak perlu dipertanyakan lagi; tetapi pada waktu yang bersamaan kita perlu memberi perhatian yang cukup agar pendidikan yang kita jalankan tidak saja menghasilkan lulusan yang berpengetahuan dan mempunyai keterampilan yang akan membuat mereka memperoleh pekerjaan yang baik dan sukes secara profesional, tetapi juga menghasilkan lulusan yang lebih memahami permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, menjadi warga negara yang baik, terbuka pikirannya, yang memahami kewajibannya, yang memahami bahwa kegiatan atau tindakan yang dilakukannya dapat memberikan dampak kepada masyarakat. Karena kita semua tahu bahwa menjadi orang berpengetahuan bukanlah jaminan untuk dapat berperilaku baik. Hal ini penting sekali bagi Indonesia yang sedang menghadapi permasalahan serius secara politik, sosial, dan budaya. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita melaksanakannya, karena seperti kita ketahui karakter, kebiasaan dan perilaku, sebagian besar sudah terbentuk sejak mereka diterima sebagai mahasiswa. Kita tahu bahwa pendidikan yang berhubungan dengan aspek kemanusiaan (humanities) tidak hanya berjalan di sekolah, di kampus tetapi juga di keluarga. Menjadi pertanyaan misalnya bagaimana kita mendidik agar mahasiswa kita dapat mempunyai tanggung jawab etika terhadap apa yang dilakukannya, bagaimana memahami dan mengapresiasi keragaman budaya, apa arti kebebasan dan keterbukaan? Ini sebenarnya nilai-nilai yang berlaku secara universal, tetapi hal ini akan menjadi lebih sulit untuk menyampaikanya, terutama kepada pihak yang belum pernah mengalaminya secara pribadi, belum lagi bila kita harus menyampaikannya kepada pihak lain di luar kampus. Kemampuan sosial seperti itu sulit sekali diperoleh dan dipertahankan, dan para ahli setuju bahwa hal itu tidak dapat diperoleh dan dikembangkan hanya dari kegiatan akademik saja.

5 Oleh karena itu kegiatan akademik yang juga menekankan outcome pada keterampilan sosial selain keterampilan teknis serta kegiatan pendukung seperti ko-kurikuler dan ekstrakurikuler perlu dirancang dan dilakukan secara terintegrasi. Bila kita melihat deklarasi UNESCO pada tahun 2003 tentang Pendidikan Tinggi, jelas di sana disebutkan bahwa salah satu tujuan dari pendidikan tinggi adalah untuk terus menganjurkan, mendorong serta membantu mengembangkan kemampuan dan keterampilan sosial. Hal ini penting, karena pada akhirnya para lulusan kita akan dikenal di masyarakat bukan dari Indeks Prestasi akademik selama mereka kuliah di ITB tetapi dari kontribusi dan cara hidup bermasyarakat, sebagai warga negara yang baik dan produktif, dan berperan dalam perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Dengan cara ini kita dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa manfaat pendidikan tinggi itu tidak saja diukur dari aspek ekonomi bagi individu dan masyarakat luas, tetapi juga dari kontribusi terhadap penyelesaian masalah bangsa yang berhubungan dengan aspek sosial dan budaya. Sebagai penutup ijinkan saya menyampaikan pendapat dan harapan bahwa perjalanan panjang dan peran ITB sejak tahun 1920, ditambah dengan visi strategis ITB, akan lebih memantapkan langkah kita bahwa keberadaan komunitas akademik ITB akan semakin relevan dan menjadi salah satu kekuatan akademik utama dan terpercaya di tingkat regional dan dunia yang berkelanjutan untuk generasi selanjutnya. Akhir kata, saya ucapkan Selamat Dies Natalis yang ke 55 kepada ITB, juga ucapan selamat kepada Rektor dan pimpinan ITB lainnya, serta tentu saja kepada kita semua, dosen, mahasiswa, staf non akademik dan alumni. Dirgahayu ITB! Terima kasih atas kesabaran Ibu dan Bapak mendengarkan sambutan saya ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kita semua Ketua Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Prof. Intan Ahmad, Ph.D.